PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU MELALUI SUPERVISI KLINIK Oleh : Ahkam Zubair

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU MELALUI SUPERVISI KLINIK Oleh : Ahkam Zubair"

Transkripsi

1 1 PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU MELALUI SUPERVISI KLINIK Oleh : Ahkam Zubair Abstrak : Supervisi klinik adalah suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk membantu mengembangkan keterampilan professional guru dalam penampilan mengajar.berdasarkan observasi dan analisis data secara teliti, akurat, dan obyektif. Maksudnya ada data sebagai pegangan yang menjadi bahan pertimbangan dan sasaran perubahan tingkah laku mengajar, dalam hal professional, pedagogic, social, dan kepribadian, yang bertujuan. Pertama, agar guru memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan tentang supervise klinik. Kedua, menyadari tentang perlunya mutual observasi guna perbaikan professional guru. Ketiga, memiliki keterampilan cara mengajar yang efektif. Keempat, memiliki penampilan dan kesadaran mengenai self concern dan pupil concern. Supervisi klinik, diperkenalkan dan dikembangkan pertama kali oleh Morris L. Cogan, Robert Goldhammer, Richarct Weller, Acheson and Gall, dan Sullivan di Universitas Harvard pada akhir dasa warsa lima puluh tahun dan awal dasawarsa enam puluhan (Krajewski 1982). Ada asumsi yang mendasari praktek supervisi klinik. Pertama, pembelajaran merupakan aktivitas yang sangat kompleks, memerlukan pengamatan dan analisis berhari-hari melalui pengamatan. Analisis ini, supervisor pembelajaran akan mudah mengembangkan kemampuan guru mengelola proses belajar-mengajar. Kedua, guru-guru yang profesionalnya ingin dikembangkan menghendaki cara yang kolegial daripada cara yang outoritarian (Sergiovanni, 1987). Pada mulanya, supervisi klinik dirancang sebagai salah satu model atau pendekatan dalam melakukan supervisi pembelajaran terhadap calon guru yang sedang berpraktek mengajar. Dalam supervisi ini ditekanannya pada klinik, yang diwujudkan adalah bentuk hubungan tatap muka antara supervisor dan calon guru yang sedang berpraktek.

2 2 supervisi klinik pada dasarnya merupakan pembinaan performansi guru mengelola proses belajar mengajar. Pelaksanaannya didesain dengan praktis secara rasional. Baik desainnya maupun pelaksanaannya dilakukan atas dasar analisis data mengenai kegiatan-kegiatan di kelas. Data dan hubungan antara guru dan supervisor merupakan dasar program prosedur, dan strategi pembinaan perilaku mengajar guru dalam mengembangkan belajar peserta didik. Tujuan supervisi klinik adalah untuk membantu memodifikasi pola-pola pembelajaran yang tidak atau kurang efektif. Menurut Sergiovanni (1987) ada dua sasaran supervisi klinik, yang menurut penulis merefleksi multi tujuan supervisi klinik, yang menurut penulis merefleksi multi tujuan supervisi pembelajaran, khususnya pengembangan profesional dan motivasi kerja guru. Di satu sisi, supervisi klinik dilakukan untuk membangun motivasi dan komitmen kerja guru. Di sisi lain, supervisi klinik dilakukan untuk menyediakan pengembangan staf bagi guru. Sedangkan menurut dua orang teoritisi lainnya, yaitu Acheson dan Gall (1987) tujuan supervisi klinik adalah meningkatkan pembelajaran guru di kelas. Tujuan ini dirinci lagi ke dalam tujuan yang lebih spesifik, sebagai berikut : 1. Menyediakan umpan balik yang obyektif terhadap guru, mengenai pembelajaran yang dilaksanakannya. 2. Mendiagnosis dan membantu memecahkan masalah-masalah pembelajaran. 3. Membantu guru mengembangkan keterampilannnya menggunakan strategi pembelajaran. 4. Mengevaluasi guru untuk kepentingan promosi jabatan dan keputusan lainnya. 5. Membantu guru mengembangkan satu sikap positif terhadap pengembangan profesional yang berkesinambungan.

3 3 Demikianlah sekilas konsep spuervisi klinik bila disimpulkan, maka karakteristik supervisi klinik sebagai berikut ; supervisi klinik berlangsung dalam bentuk hubungan tatap muka antara supervisor dan guru, tujuan supervisi klinik itu adalah untuk pengembangan profesional guru. Kegiatan supervisi klinik ditekankan pad aspek-aspek yang menjadi perhatian guru serta observasi kegiatan pembelajaran di kelas, observasi harus dilakukan secara cermat dan mendetail, analisis terhadap hasil observasi harus dilakukan bersama antara supervisor dan guru dan hubungan antara supervisor dan guru harus bersifat kolegial bukan autoritarian. 1. Siklus Supervisi Klinik Penjelasan konsep supervisi klinik dan beberapa hasil penelitian tentang keefektifannya membawa kita untuk menyakini betapa pentingnya supervisi klinik sebagai satu pendekatan dalam mengembangkan pembelajaran guru. Sudah seharusnyalah supervisor pembelajaran menerapkannya kepada guru binaannya. Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana prosedurnya. Langkah-langkah supervisi klinik ada tiga tahap esensial yang berbentuk siklus, yaitu (1) tahap pertemuan awal, (2) tahap observasi mengajar, dan (3) tahap pertemuan balikan. Rincian lihat gambar berikut :

4 4 Tahap Pertemuan Awal Menganalisa rencana pelajaran. Menetapkan bersama guru aspek-aspek yang akan diobservasi dalam mengajar. Tahap Observasi Mengajar Mencatat peristiwa selama pembelajaran. Catatan harus obyektif dan selektif. Sumber : Didapatkan dari Alexander Mackie College of Advance Education (1981). Supervision Of Practice Teaching, Primary, Sydney, Australia, Halaman Perilaku Supervisi Klinik Gambar 1 Siklus Supervisi Klinis Dalam proses supervisi klinik perilaku supervisor menentukan keberhasilan dalam membantu mengembangkan guru. Menurut Glickman (1981), perilaku supervisor dalam proses supervisi pembelajaran meliputi; (1) mendengarkan, (2) mengklarifikasi, (3) mendorong, (4) mengpresentasikan, (5) memecahkan masalah, (6) bernegosiasi, (7) mendemonstrasikan, (8) memastikan, (9) standarisasi, dan (10) menguatkan. Tahap Pertemuan Balikan Menganalisa hasil observasi bersama guru. Menganalisa perilaku mengajar Bersama menetapkan aspekaspek yang harus dilakukan untuk membantu perkembangan keterampilan mengajar berikutnya Mendapatkan (listening) berarti supervisor mendengarkan segala apa yang dikemukakan (kelemahan-kelemahan, kesulitan-kesulitan, dan masalah-masalah) oleh guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Mengklarifikasi (clarifying)

5 5 berarti supervisor mempertegas apa yang dikemukakan oleh guru. Misalnya kepada guru supervisor bertanya apa yang kamu maksudkan dengan.?. Murid mana yang kamu maksudkan? Mendorong (encounraging) berarti supervisor mendorong guru agar bersedia mengemukakan kembali, apabila dirasa belum jelas. Mempresentasikan (presenting) berarti supervisor mengemukakan persepsi dan pemikirannya terhadap apa saja yang dikemukakan persepsi dan pemikirannya terhadap apa saja yang dikemukakan oleh guru. Peran supervisor bersama guru memecahkan masalah-masalah yang dihadapi guru. Peran supervisor disini adalah memancing guru untuk memecahkan masalahnya sendiri. Bernegosiasi (negotiating) berarti supervisor membuat kesepakatan pembagian tugas bersama guru. Mendemonstrasikan performasi tertentu, sebagai contoh untuk diikuti guru. Memastikan (directing) berarti supervisor memastikan kepada guru yang seharusnya dilakukan oleh guru. Standarisasi (standardization) berarti bahwa supervisor mengadakan penyesuaian bentuk pembelajaran bersama-sama dengan guru. Sedangkan menguatkan (renforcing) berarti supervisor menggambarkan kondisi-kondisi menguntungkan bagi pembinaan guru. Pembinaan profesionalisme guru sangat penting, utamanya dengan berlakunya kurikulum 2013, yang sangat mengutamakan jiwa profesional yang tinggi, karena aura kurikulum 2013 yang bertujuan untuk menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Bagaimana guru mengarahkan peserta didik untuk lebih banyak mencari tahu, dan bukan memberi tahu, tentu juga dengan pendekatan saintifik yang mendalam yakni, mengamati, menanya, menalar, menyajikan, menyimpulkan, mencipta, dan seterusnya. Pada akhirnya pembinaan guru kearah profosianal akan menjadikan hasil belajar lebih bermakna dalam diri peserta didik.

IMPLEMENTASI SUPERVISI KLINIS DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Saiful Arif

IMPLEMENTASI SUPERVISI KLINIS DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Saiful Arif IMPLEMENTASI SUPERVISI KLINIS DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Saiful Arif Abstrak: Pendidikan Agama Islam perlu dilakukan langkahlangkah inovasi, termasuk pengembangan guru agama yang merupakan upaya terus-menerus

Lebih terperinci

MENGGAGAS TEKNIK SUPERVISI KLINIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN

MENGGAGAS TEKNIK SUPERVISI KLINIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MENGGAGAS TEKNIK SUPERVISI KLINIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN Oleh: Muhammad Hanief Abstrak Supervisi adalah sebuah kegiatan terencana dan terpadu yang diterapkan untuk mengawasi suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pembelajaran di sekolah dibangun oleh beberapa aspek, mulai

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pembelajaran di sekolah dibangun oleh beberapa aspek, mulai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pembelajaran di sekolah dibangun oleh beberapa aspek, mulai dari kurikulum, tenaga kependidikan, kepemimpinan dan managemen sekolah, sarana dan prasarana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengawasan proses pembelajaran merupakan salah satu bentuk penjaminan mutu pada satuan pendidikan yang dilakukan secara internal dan eksternal. Pengawasan internal

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SUPERVISI KLINIS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK

IMPLEMENTASI SUPERVISI KLINIS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK IMPLEMENTASI SUPERVISI KLINIS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK Slamet Riyadi Madrasah Aliyah Negeri, Rejotangan Kabupaten Tulungagung email: man_ta_1@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Supervisi Pengajaran: Pendekatan & Program Pelaksanaannya

Supervisi Pengajaran: Pendekatan & Program Pelaksanaannya Supervisi Pengajaran: Pendekatan & Program Pelaksanaannya Maisyaroh Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang Abstrak. Kualitas peserta didik ditentukan

Lebih terperinci

PENDEKATAN SUPERVISI PENGAJARAN

PENDEKATAN SUPERVISI PENGAJARAN PENDEKATAN ILMIAH Pengajaran dipandang sebagai ilmu, oleh karena itu perbaikan pengajaran dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah, yakni rasional dan empirik. Guna meningkatkan kualitas pengajaran melaksanakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS MENGAJAR GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS OLEH PENGAWAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KUALITAS MENGAJAR GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS OLEH PENGAWAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN KUALITAS MENGAJAR GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS OLEH PENGAWAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR Hadi UPTD Dikpora Kecamatan Palang Kabupaten Tuban E-mail: rswjyhadi@gmail.com Abstract: The purpose of

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS MENGAJAR GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS OLEH PENGAWAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KUALITAS MENGAJAR GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS OLEH PENGAWAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN KUALITAS MENGAJAR GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS OLEH PENGAWAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR Hadi UPTD Dikpora Kecamatan Palang Kabupaten Tuban E-mail: rswjyhadi@gmail.com Abstract: The purpose of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha menciptakan manusia yang mampu berinovasi dengan mengembangkan potensi dalam dirinya. Selain itu, pendidikan juga meningkatkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SUPERVISI KLINIS DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU

IMPLEMENTASI SUPERVISI KLINIS DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU Tersedia secara online EISSN: 2501-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 11 Bulan November Tahun 2016 Halaman: 2231 2235 IMPLEMENTASI SUPERVISI KLINIS DALAM MENINGKATKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENJASKES

PENERAPAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENJASKES Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 12 Bulan Desember Tahun 2016 Halaman: 2272 2276 PENERAPAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENJASKES

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah mempunyai peran dan fungsi yang menjamin mutu

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah mempunyai peran dan fungsi yang menjamin mutu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepala Sekolah mempunyai peran dan fungsi yang menjamin mutu satuan pendidikan. Peran kepala sekolah dalam jabatan strategis di dunia pendidikan adalah sebagai

Lebih terperinci

L. Marwan Kepala SMP Negeri 8 Mataram -

L. Marwan Kepala SMP Negeri 8 Mataram  - MENGEFEKTIFKAN PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK BAGI GURU IPA SMP NEGERI 8 MATARAM SEMESTER SATU TAHUN 2015/2018 UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS L. Marwan Kepala SMP

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH DASAR ISLAM

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH DASAR ISLAM Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 11 Bulan November Tahun 2016 Halaman: 2261 2265 PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Guru salah satu faktor penentu kualitas pendidikan,

Lebih terperinci

PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI PENGAJARAN

PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI PENGAJARAN PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI PENGAJARAN 106 Imam Gunawan Abstrak Supervisi pengajaran bertujuan mengembangkan situasi pengajaran yang lebih baik, membimbing pengalaman mengajar guru,

Lebih terperinci

SUPERVISI PENDEKATAN KLINIK

SUPERVISI PENDEKATAN KLINIK SUPERVISI PENDEKATAN KLINIK Amrullah Aziz Sekolah Tinggi Agama Islam Pancawahana Bangil, Indonesia Abstract: We often hear the learning problem complained by parents even society such as the low interest

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada kondisi sekarang ini, Indonesia memasuki kehidupan era globalisasi yang banyak terjadi perubahan-perubahan. Guna menghadapi tantangan global diperlukannya

Lebih terperinci

Upaya Peningkatan Kemampuan Guru-Guru SMP.I Cening Joni 121

Upaya Peningkatan Kemampuan Guru-Guru SMP.I Cening Joni 121 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU-GURU SMP NEGERI 1 SERIRIT SINGARAJA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MELALUI PENERAPAN SUPERVISI KLINIS TAHUN 2O11 I CENING JONI ABSTRAK Kepala SMP Negeri 1 Seririt Singaraja

Lebih terperinci

SUPERVISI AKADEMIK Oleh : Falah Yunus 1 guruvalah.20m.com

SUPERVISI AKADEMIK Oleh : Falah Yunus 1 guruvalah.20m.com 1 A. Pengertian Supervisi Akademik SUPERVISI AKADEMIK Oleh : Falah Yunus 1 guruvalah.20m.com Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran, hal ini

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Bab ini dimulai dengan sajian simpulan hasil penelitian. Selanjutnya, berdasarkan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Bab ini dimulai dengan sajian simpulan hasil penelitian. Selanjutnya, berdasarkan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Bab ini dimulai dengan sajian simpulan hasil penelitian. Selanjutnya, berdasarkan simpulan penelitian disajikan beberapa sumbangan teoretis sebagai implikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. (dalam Wahyudi 2009:120) bahwa kepemimpinan sebagai keterlibatan yang

BAB II KAJIAN TEORI. (dalam Wahyudi 2009:120) bahwa kepemimpinan sebagai keterlibatan yang BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Teori Teori Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Ada banyak pendapat yang mengemukakan tentang pengertian kepemimpinan, diantaranya adalah telah didefinisikan oleh Robert

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menyandang predikat guru professional. Hal tersebut tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang menyandang predikat guru professional. Hal tersebut tertuang dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB V PEMBAHASAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, diperoleh persentase skor rata-rata penilaian buku panduan guru matematika kelas X Kurikulum 2013 pada setiap butir dalam

Lebih terperinci

SUPERVISI KLINIS ADALAH SUATU PROSES BIMBINGAN YANG BERTUJUAN UNTUK MEMBANTU PENGEMBANGAN PROFESIONAL CALON GURU, KHUSUSNYA DALAM PENAMPILAN MENGAJAR

SUPERVISI KLINIS ADALAH SUATU PROSES BIMBINGAN YANG BERTUJUAN UNTUK MEMBANTU PENGEMBANGAN PROFESIONAL CALON GURU, KHUSUSNYA DALAM PENAMPILAN MENGAJAR SUPERVISI KLINIS PROGRAM LATIHAN PROFESI (PLP) : SUATU PROSES YANG TERSUPERVISI DIMANA MAHASISWA MENGIMPLEMETASIKAN BERBAGAI PENGETAHUAN,SIKAP DAN KETERAMPILAN PROFESIONAL DI SEKOLAH SUPERVISI KLINIS :

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU

PENGEMBANGAN SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU Didaktika, Vol.2 No.2 Maret 2008: 278-285 PENGEMBANGAN SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU Dwi Iriyani ) Abstrak Penelitian ini bertujuan : (1) mengetahui perkembangan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH DASAR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

IMPLEMENTASI SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH DASAR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 11 Bulan November Tahun 2016 Halaman: 2254 2260 IMPLEMENTASI SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawas PAI sebagai seorang supervisor harus memiliki keterampilan. meningkatkan kinerja guru PAI.

BAB I PENDAHULUAN. Pengawas PAI sebagai seorang supervisor harus memiliki keterampilan. meningkatkan kinerja guru PAI. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Supervisi akademik pendidikan agama Islam sangat penting dilakukan untuk menjamin berjalannya proses pembelajaran pendidikan agama Islam sesuai dengan standar

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM Studi Kasus di MAN Trenggalek

IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM Studi Kasus di MAN Trenggalek IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM Studi Kasus di MAN Trenggalek Darsono Kementerian Agama Trenggalek darsono.kemenag@yahoo.com Abstract: Supervisors

Lebih terperinci

Supervisi Pengajaran: Pendekatan & Program Pelaksanaannya

Supervisi Pengajaran: Pendekatan & Program Pelaksanaannya Supervisi Pengajaran: Pendekatan & Program Pelaksanaannya Maisyaroh Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP Universitas Negeri Malang JI. Semarang 5 Malang maisyaroh@yahoo.com Abstrak: Kualitas peserta

Lebih terperinci

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 109

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 109 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 109 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI SUPERVISI KLINIS BAGI GURU KELAS I, DAN I SD NEGERI KARANGTURI KECAMATAN LASEM Teguh Riyanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Makna penting pendidikan ini telah menjadi kesepakatan yang luas dari setiap elemen masyarakat.

Lebih terperinci

SUPERVISI PENDIDIKAN

SUPERVISI PENDIDIKAN SUPERVISI PENDIDIKAN SUPERVISI SUPER = ATAS, LEBIH, LAMPAUI VISION = LIHAT, TILIK, AWASI MELIHAT ATAU MENINJAU DARI ATAS ATAU MENILIK DAN MENILAI DARI ATS YANG DILAKUKAN OLEH PIHAK ATASAN (ORANG YANG MEMILIKI

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. temuan penelitian dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikan nya. sesuai fokus penelitian dirumuskan sebagai berikut:

BAB V PEMBAHASAN. temuan penelitian dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikan nya. sesuai fokus penelitian dirumuskan sebagai berikut: 89 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Temuan Hasil Penelitian Pada uraian ini peneliti akan melakukan interpretasi mengenai hasil temuan penelitian dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikan nya sesuai

Lebih terperinci

SUPERVISI PENDIDIKAN UNTUK PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU BERKELANJUTAN. Oleh: Ahmad Sabandi Universitas Negeri Padang

SUPERVISI PENDIDIKAN UNTUK PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU BERKELANJUTAN. Oleh: Ahmad Sabandi Universitas Negeri Padang SUPERVISI PENDIDIKAN UNTUK PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU BERKELANJUTAN Oleh: Ahmad Sabandi Universitas Negeri Pag Abstract Kualitas pembelajaran di Indonesia diindikasikan belum memenuhi kualitas diharapkan.

Lebih terperinci

PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MELALUI SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MELALUI SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR 1 PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MELALUI SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Andi Nur Alam 1, Maisyaroh 2, Ahmad Yusuf Sobri 3 Pascasarjana Program Studi Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas II. KAJIAN PUSTAKA A. Supervisi Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah tenaga pendidik. Tenaga pendidik (guru) dituntut untuk mampu melaksanakan tugas

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada

Lebih terperinci

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2014 TENTANG PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH PEDOMAN

Lebih terperinci

2). Fokus pada kesadaran pada proses pembelajaran dan tanggung jawab. 3). Peran dosen tidak mengajari tetapi menstimulasi proses yang aktif.

2). Fokus pada kesadaran pada proses pembelajaran dan tanggung jawab. 3). Peran dosen tidak mengajari tetapi menstimulasi proses yang aktif. COACHING PROSES Pengertian : 1). Pemberdayaan kualitas potensial mahasiswa 2). Fokus pada kesadaran pada proses pembelajaran dan tanggung jawab 3). Peran dosen tidak mengajari tetapi menstimulasi proses

Lebih terperinci

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April Hj. Hadijah, S.Pd, Kepala SD Negeri 2 Cakranegara.

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April Hj. Hadijah, S.Pd, Kepala SD Negeri 2 Cakranegara. Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Melalui Supervisi Akademik Semester Dua Tahun Pelajaran 2016/2017 Di SD Negeri 2 Cakranegara Hj. Hadijah, S.Pd, Kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam proses pendidikan, pengawasan atau supervisi merupakan bagian tidak terpisahkan dalam upaya peningkatan prestasi belajar dan mutu sekolah. Sahertian

Lebih terperinci

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017 Mengefektifkan Supervisi Akademik Dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Kelas Dalam Proses Pembelajaran Semester Satu Tahun Pelajaran 2016/2017 SD Negeri 27 Ampenan Baiq Masnun, S.Pd, Kepala SD Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang- Undang Sisdiknas No. 2 Tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang- Undang Sisdiknas No. 2 Tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang- Undang Sisdiknas No. 2 Tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

ORIENTASI PENGAJARAN MIKRO

ORIENTASI PENGAJARAN MIKRO ORIENTASI PENGAJARAN MIKRO SCIENCE 1. PEDAGOGI 2. KEPRIBADIAN ramah, santun toleran dan peduli 3. PROFESIONAL 4. SOSIAL No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen MEMBUAT SISWA BELAJAR SEBAGAI FASILITATOR

Lebih terperinci

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017 Mengefektifkan Supervisi Akademik Dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Kelas Dalam Proses Pembelajaran Semester Satu Tahun Pelajaran 2016/2017 Di SD Negeri 32 Ampenan Zuriah, S.Pd Kepala SD Negeri

Lebih terperinci

Oleh : Elly Arliani dan Djamilah Bondan Widjajanti Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK

Oleh : Elly Arliani dan Djamilah Bondan Widjajanti Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK Upaya Peningkatan Kemandirian Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Melalui Pendekatan Kontrak Perkuliahan (Learning Contract) dalam Pembelajaran Mata Kuliah Rancangan Percobaan Oleh :

Lebih terperinci

MODEL INDIVIDUALIZED PROFESIONAL DEVELOPMENT (IPD) BAGI GURU PROFESIONAL. Besse Marhawati Dosen Manajemen Pendidikan FIP Universitas Negeri Gorontalo

MODEL INDIVIDUALIZED PROFESIONAL DEVELOPMENT (IPD) BAGI GURU PROFESIONAL. Besse Marhawati Dosen Manajemen Pendidikan FIP Universitas Negeri Gorontalo MODEL INDIVIDUALIZED PROFESIONAL DEVELOPMENT (IPD) BAGI GURU PROFESIONAL Besse Marhawati Dosen Manajemen Pendidikan FIP Universitas Negeri Gorontalo Abstrak: Mendidik, mengajar, dan melatih peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Soedjadi (dalam FM Fransiska, 2008:1) mengatakan bahwa: untuk

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Soedjadi (dalam FM Fransiska, 2008:1) mengatakan bahwa: untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk membawa peserta didik pada suatu perubahan tingkah laku yang diinginkan. Perkembangan IPTEK dewasa ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih maksimal saat mengajar di sekolah. adalah matematika. Pembelajaran matematika di sekolah dasar dirancang

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih maksimal saat mengajar di sekolah. adalah matematika. Pembelajaran matematika di sekolah dasar dirancang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sudarwan Danim dan Yunan Danim, Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas, (Bandung : Pustaka Setia, 2010), hlm. 6.

BAB I PENDAHULUAN. Sudarwan Danim dan Yunan Danim, Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas, (Bandung : Pustaka Setia, 2010), hlm. 6. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah guru. Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan gurulah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum 2013 tiap mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum 2013 tiap mata 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum 2013 tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, keterampilan, pengetahuan). Proses belajar yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui pelatihan-pelatihan, workshop-workshop, musyawarah guru bidang

BAB I PENDAHULUAN. melalui pelatihan-pelatihan, workshop-workshop, musyawarah guru bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak semua guru memahami seluk-beluk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan baik dan benar, walaupun guru tersebut telah lama menjalankan tugasnya sebagai

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses pematangan kualitas hidup seseorang. Tanpa pendidikan, seseorang diyakini tidak mampu menjadikan dirinya mempunyai kemampuan serta kepribadian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dapat melihat berdasarkan kenyataan yang ada dan kemudian dibawa pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dapat melihat berdasarkan kenyataan yang ada dan kemudian dibawa pada 19 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Konsep Supervisi Pendidikan 1. Pengertian Supervisi Pendidikan Supervisi merupakan kegiatan akademik yang harus dijalankan oleh

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN KINERJA GURU PEMULA PADA PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP)

KRITERIA PENILAIAN KINERJA GURU PEMULA PADA PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP) KRITERIA PENILAIAN KINERJA GURU PEMULA PADA PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP) Kompetensi Elemen Kompetensi Deskripsi Kompetensi. Pedagogik. Memahami latar belakang siswa Guru memahami karakteristik siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Latar Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Hasanuddin Kecamatan Kedungjati yang merupakan terdiri dari 10 SD. Keberadaan Gugus Hasanuddin Kecamatan

Lebih terperinci

PENGARUH SUPERVISI, MOTIVASI DAN BIMBINGAN TERHADAP KINERJA GURU

PENGARUH SUPERVISI, MOTIVASI DAN BIMBINGAN TERHADAP KINERJA GURU PENGARUH SUPERVISI, MOTIVASI DAN BIMBINGAN TERHADAP KINERJA GURU Dalam sebuah lembaga pendidikan atau organisasi tidak lepas dari peran sumber daya manusia, karena ini merupakan salah satu faktor penentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama dalam kemajuan sebuah negara. Sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama dalam kemajuan sebuah negara. Sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah faktor utama dalam kemajuan sebuah negara. Sebuah negara yang memiliki pemerintahan serta perekonomian yang baik, pasti didukung oleh mutu

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN [ 684 ] P a g e Dewi Kusuma Wardani & Mintasih

Lebih terperinci

EVALUASI. Vol.1, No. 1, Maret 2017

EVALUASI. Vol.1, No. 1, Maret 2017 SUPERVISI KLINIS Mochamad Nurcholiq Choliq7791@gmail.com Abstraksi Pendekatan klinis atau supervisi klinis berasumsi bahwa proses belajar guru untuk berkembang selalu terkait dengan proses belajar guru

Lebih terperinci

Artikel : Lima Hal yang Diperlukan dalam Sebuah Program Pelatihan 0

Artikel : Lima Hal yang Diperlukan dalam Sebuah Program Pelatihan 0 Artikel : Lima Hal yang Diperlukan dalam Sebuah Program Pelatihan 0 Lima Hal yang Diperlukan dalam Sebuah Program Pelatihan Program Review Efektivitas Kinerja StellarHR Tulisan ini akan berfokus pada program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan dan menyesuaikan kompetensinya agar mampu. mengembangkan dan menyajikan materi pelajaran yang aktual dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan dan menyesuaikan kompetensinya agar mampu. mengembangkan dan menyajikan materi pelajaran yang aktual dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi baik sebagai substansi materi ajar maupun penyelenggaraan proses pembelajaran menuntut guru untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran tematik merupakan kegiatan pembelajaran dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran tematik merupakan kegiatan pembelajaran dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran tematik merupakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan tema sebagai dasar pembelajaran untuk mengikat materi pelajaran yang terdiri dari beberapa

Lebih terperinci

SUPERVISI KEPERAWATAN ENI WIDIASTUTI

SUPERVISI KEPERAWATAN ENI WIDIASTUTI SUPERVISI KEPERAWATAN ENI WIDIASTUTI Pendahuluan Mewujudkan praktik keperawatan profesional perlu didukung oleh fungsi-fungsi manajemen keperawatan yang baik Salah satu fungsi yang harus dilakukan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada titik di mana pelayanan itu harus dilakukan. Keberhasilan dalam upaya memberikan pelayanan optimal guru terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pada titik di mana pelayanan itu harus dilakukan. Keberhasilan dalam upaya memberikan pelayanan optimal guru terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru sebagai tenaga kependidikan dalam menjalankan fungsi pendidikan dilihat sebagai totalitas yang satu sama lain secara sinergi memberikan sumbangan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN menuntut guru untuk mengorganisasikan pembelajaran secara efektif. Hal

BAB I PENDAHULUAN menuntut guru untuk mengorganisasikan pembelajaran secara efektif. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah berdasarkan kurikulum 2013 menuntut guru untuk mengorganisasikan pembelajaran secara efektif. Hal ini disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Negara-negara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang dan Korea selatan telah menjadikan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat dominan. Hal ini tampak pada sebagian rincian tugas dan tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. sangat dominan. Hal ini tampak pada sebagian rincian tugas dan tanggung jawab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelayanan belajar menduduki posisi yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan di sekolah, apalagi peranan guru terhadap keberhasilan pengajaran, sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Pendidik sangat berperan dalam mewujudkan kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Pendidik sangat berperan dalam mewujudkan kehidupan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kualitas kehidupan suatu bangsa. Pendidik sangat berperan dalam mewujudkan kehidupan yang damai, cerdas, terbuka,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 135 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang merujuk kepada hipotesis penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah

Lebih terperinci

SUPERVISI AKADEMIK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

SUPERVISI AKADEMIK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KS-03 T W U R I HA N D A YA U T N I SUPERVISI AKADEMIK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAHAN AJAR IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK KEPALA SEKOLAH PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan PPL merupakan kegiatan untuk melakukan praktek kependidikan yang meliputi; melakukan praktek mengajar dan membuat administrasi pembelajaran

Lebih terperinci

ISSN No Media Bina Ilmiah 1

ISSN No Media Bina Ilmiah 1 ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 1 UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KELAS MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN SEMESTER SATU TAHUN 2015/2016 DI SD NEGERI 23 MATARAM Oleh

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL Artikel yang berjudul Implementasi Kompetensi Supervisi Akademik Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Kabupaten Banggai Kepulauan Oleh Ida Roswita R. Sapukal Pembimbing I Pembimbing

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 12 Bulan Desember Tahun 2016 Halaman: 2321 2326 PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS DALAM MENINGKATKAN

Lebih terperinci

Variasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN :

Variasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN : 9-14 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BERPUSAT KOOPERATIF MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI 13 LANGSA TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Jasimah Sekolah Dasar Negeri 13 Langsa Diterima

Lebih terperinci

PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI PENGAJARAN

PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI PENGAJARAN 142 PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI PENGAJARAN Imam Gunawan * Abstract Teaching supervision may aim to create a better learning atmosphere, guide teachers teaching experience, and help

Lebih terperinci

456 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan dan SAINS Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 16 Maret 2014

456 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan dan SAINS Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 16 Maret 2014 456 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan dan SAINS IMPLEMENTASI LESSON STUDY DALAM MEMBENTUK LEARNING COMMUNITY DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI Kamalia Fikri 1) 1) Program Studi Pendidikan Biologi,

Lebih terperinci

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik PENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU NON PNS DALAM PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DI SD NEGERI CABEAN 2 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Al Munawar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah faktor yang kompleks

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 2 MRANGGEN DEMAK TESIS

PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 2 MRANGGEN DEMAK TESIS PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 2 MRANGGEN DEMAK TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS HASIL PPL MAHASISWA PGSD UNEJ MELALUI PENDEKATAN LESSON STUDY DENGAN KEPEMBIMBINGAN SUPERVISI KLINIS

PENINGKATAN KUALITAS HASIL PPL MAHASISWA PGSD UNEJ MELALUI PENDEKATAN LESSON STUDY DENGAN KEPEMBIMBINGAN SUPERVISI KLINIS PENINGKATAN KUALITAS HASIL PPL MAHASISWA PGSD UNEJ MELALUI PENDEKATAN LESSON STUDY DENGAN KEPEMBIMBINGAN SUPERVISI KLINIS M. Sulthon 1) dan Zakiyah Tasnim 2) 1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI PEMBINAAN POLA RIKI

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI PEMBINAAN POLA RIKI PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI PEMBINAAN POLA RIKI Laksana Ketaren. Dinas Pendidikan Kabupaten Karo, laksana.ketaren@yahoo.com

Lebih terperinci

KUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GURU (PEPPG)

KUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GURU (PEPPG) KUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GURU (PEPPG) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN DAN KETENAGAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat kaitannya dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga

Lebih terperinci

Konsep Dasar PKM. Bagian I PENDAHULUAN

Konsep Dasar PKM. Bagian I PENDAHULUAN Bagian I Konsep Dasar PKM PENDAHULUAN M ata kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) merupakan salah satu mata kuliah pada program S1 PGSM yang bertujuan untuk memantapkan kemampuan mahasiswa dalam merancang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dijelaskan tentang lokasi dan subjek yang penulis teliti, desain dan metode tentang penelitian tindakan kelas, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran. 175 BAB VI KESIMPULAN Bab ini merupakan bab terakhir atau bab penutup. Pada bab ini memuat tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian,

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNNES SUPERVISI GURU MATA PELAJARAN EKONOMI DI INDONESIA: ANTARA TEORI DAN REALITA

FAKULTAS EKONOMI UNNES SUPERVISI GURU MATA PELAJARAN EKONOMI DI INDONESIA: ANTARA TEORI DAN REALITA FAKULTAS EKONOMI UNNES SUPERVISI GURU MATA PELAJARAN EKONOMI DI INDONESIA: ANTARA TEORI DAN REALITA Joko Widodo 1 Abstrak Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia menjadi penyebab utama rendahnya kualitas

Lebih terperinci

ORIENTASI PENGAJARAN MIKRO 2014

ORIENTASI PENGAJARAN MIKRO 2014 MICRO TEACHING ORIENTASI PENGAJARAN MIKRO 2014 Apri Nuryanto Email : apri_nuryanto@ uny ac.id MANUSIA...? MANUSIA...? GURU GURU Adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan komponen yang palingmenentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan yang harus mendapat perhatian yang sentral, pertama dan utama. Figur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini akan menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Alasan peneliti memilih model

Lebih terperinci

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : Vol. 13 No. 1 (2018) 1 10

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : Vol. 13 No. 1 (2018) 1 10 LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : 0216-7433 Vol. 13 No. 1 (2018) 1 10 PENERAPAN COACHING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DALAM SUPERVISI AKADEMIK PADA SMP BINAAN DINAS PENDIDIKAN KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern, menuntut manusia untuk dapat menyesuaikan diri dalam arti untuk dapat tetap menyeluruh, maka manusia harus memiliki bakat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis paparan data dan temuan penelitian dapat disimpulkan hasil penelitian Implementasi Profesionalisme guru di SD Negeri Sukatani Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika di SD merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan karena adanya perbedaan karakteristik khususnya antara hakikat

Lebih terperinci