Aplikasi Graf dalam Pembuatan Game

dokumen-dokumen yang mirip
Penggunaan Graf Semi-Hamilton untuk Memecahkan Puzzle The Hands of Time pada Permainan Final Fantasy XIII-2

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

Penerapan Pewarnaan Graf pada Permainan Real- Time Strategy

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

Pengaplikasian Graf dalam Pendewasaan Diri

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas

Aplikasi Graf dalam Merancang Game Pong

Aplikasi Graf Berarah Pada Item Dalam Game DOTA 2

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Penjadwalan Pertandingan Olahraga Sistem Setengah Kompetisi

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Instant Insanity

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

Penerapan Graf pada Rasi Bintang dan Graf Bintang pada Navigasi Nelayan

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN

Pencarian Lintasan Hamilton Terpendek untuk Taktik Safe Full Jungle Clear dalam Permainan League of Legends

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition

I. PENDAHULUAN. Gambar 1: Graf sederhana (darkrabbitblog.blogspot.com )

Penerapan Teori Graf dalam Pemetaan Sosial

Representasi Hierarki Kebutuhan Maslow Menggunakan Teori Graf

Penerapan Teori Graf untuk Menentukan Tindakan Pertolongan Pertama pada Korban Kecelakaan

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio

Aplikasi Graf pada Fitur Friend Suggestion di Media Sosial

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat

Penerapan Graf Dalam File Sharing Menggunakan BitTorrent

Analogi Pembunuhan Berantai Sebagai Graf Dalam Investigasi Kasus

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS

Graf Sosial Aplikasi Graf dalam Pemetaan Sosial

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

Art Gallery Problem II. POLIGON DAN VISIBILITAS. A. Poligon I. PENDAHULUAN. B. Visibilitas

Aplikasi Graf Berarah dan Pohon Berakar pada Visual Novel Fate/Stay Night

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

POLA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN REPRESENTASI GRAF

Strategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena

Pemanfaatan Algoritma Sequential Search dalam Pewarnaan Graf untuk Alokasi Memori Komputer

Kasus Perempatan Jalan

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar

Penerapan Graf pada PageRank

Pengembangan Teori Graf dan Algoritma Prim untuk Penentuan Rute Penerbangan Termurah pada Agen Penyusun Perjalanan Udara Daring

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Algoritma Prim sebagai Maze Generation Algorithm

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Perancangan Lalu Lintas Udara

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Penerapah Graf untuk Memecahkan Teka-Teki Menyeberangi Sungai

Pengaplikasian Graf dan Algoritma Dijkstra dalam Masalah Penentuan Pengemudi Ojek Daring

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Pengaturan Penyimpanan Bahan Kimia

Aplikasi Algoritma Prim dalam Penentuan Pohon Merentang Minimum untuk Jaringan Pipa PDAM Kota Tangerang

Penerapan Teori Graf dalam Game Bertipe Real Time Strategy (RTS)

Penggunaan Perwarnaan Graf dalam Mencari Solusi Sudoku

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika

Penerapan Graf pada Database System Privilege

Penerapan Graf dalam Algoritma PageRank Mesin Pencari Google

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga.

Aplikasi Graf untuk Penentuan Aksi Robot Sepak Bola (Robosoccer)

Aplikasi Graf dalam Formasi dan Strategi Kesebelasan Sepakbola

Penerapan Graf dan Algoritma Prim dalam Perancangan Rute Wisata di Kota Tokyo yang Efisien

Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data

Penerapan Algoritma A* dalam Penentuan Lintasan Terpendek

Aplikasi Graf pada Telaah Naskah Akademik RUU Pemilihan Kepala Daerah

BAB II LANDASAN TEORI

Penerapan Graf dan Pohon pada Klasifikasi Aplikasi di Play Store

Memanfaatkan Pewarnaan Graf untuk Menentukan Sifat Bipartit Suatu Graf

Penerapan Pohon Keputusan pada Penerimaan Karyawan

Penggunaan Struktur Graf dalam Pengontrol Versi Git

Aplikasi Graf dan Pohon Pada Permainan Kantai Collection

Penerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Contoh-contoh graf

Aplikasi Graf Berbobot dan Kombinatorial dalam Pembentukan Tim dalam Game FIFA Ultimate Team

Penerapan Algoritma Prim dan Kruskal Acak dalam Pembuatan Labirin

Perancangan Sistem Transportasi Kota Bandung dengan Menerapkan Konsep Sirkuit Hamilton dan Graf Berbobot

Penggunaan Graf Dalam Pembuatan Berbagai Tipe Game

Penyelesaian Teka-Teki Sudoku dengan Didasarkan pada Teknik Pewarnaan Graf

Aplikasi Shortest Path dalam Strategy Game Mount & Blade: Warband

Pengaplikasian Graf Planar pada Analisis Mesh

APLIKASI PEWARNAAN GRAPH PADA PEMBUATAN JADWAL

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Representasi Graf dalam Menjelaskan Teori Lokasi Industri Weber

Aplikasi Pewarnaan Graph pada Pembuatan Jadwal

Implementasi Graf dalam Penentuan Rute Terpendek pada Moving Object

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Asah Otak dengan Knight s Tour Menggunakan Graf Hamilton dan Backtracking

Aplikasi Graf pada Penentuan Jadwal dan Jalur Penerbangan

Pengaplikasian Graf dalam Menentukan Rute Angkutan Kota Tercepat

Implementasi Pohon Keputusan untuk Membangun Jalan Cerita pada Game Engine Unity

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog: 1.

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis

BAB II LANDASAN TEORI

Penggunaan Graf dan Pohon dalam Game Digimon World Dusk

Implementasi Graf pada Metode Crawling dan Indexing di dalam Mesin Pencari Web

Penggunaan Graf dan Pohon Merentang Minimum dalam Menentukan Jalur Terpendek Bepergian di Negara-negara Asia Tenggara dengan Algoritma Prim

Penerapan Kombinatorial dan Penggunaan Pohon Keputusan pada Role Jungler dalam Permainan League of Legends

Pencarian Lintasan Terpendek Pada Aplikasi Navigasi Menggunakan Algoritma A*

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Penggunaan Teori Graf banyak memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.

Transkripsi:

Aplikasi Graf dalam Pembuatan Game Felicia Christie / 13512039 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 13512039@std.stei.itb.ac.id Abstrak Sekarang perkembangan komunikasi dan informasi sedang sangat pesatnya, salah satu dampaknya adalah tingginya popularitas game. Oleh karena itu, semakin banyak pula perusahaan-perusahaan yang membuat game dan kemudian dijual di application store. Makalah ini akan membahas penggunaan struktur diskrit graf dalam pembuatan suatu game. Kata kunci konsep game, graf. I. PENDAHULUAN Pada era dimana perkembangan teknologi komunikasi dan informasi sedang pesat seperti sekarang ini, masyarakat luas mempunyai banyak pilihan akan jenis rekreasi yang mereka bisa dapatkan. Dari pilihan-pilihan rekreasi tersebut, termasuk didalamnya adalah game yang berbasis konsol. Game pada zaman sekarang sangatlah mudah didapat, dikarenakan maraknya penjualan game secara resmi maupun tidak melalui media internet, dibandingkan dulu dimana kita harus mempunyai hardcopy dari suatu game, dan mendapatkan hardcopy tersebut bukanlah hal yang mudah, apalagi untuk para gamer yang menginginkan game yang tidak dilokalisasi ke Bahasa Inggris sehingga tidak memasuki pasasr Indonesia, dan mengakibatkan mereka harus memesan dari vendor-vendor luar negeri, yang lebih banyak memakan waktu dan biaya. Kemudahan memperoleh rekreasi yang berupa game ini juga membantu popularitas game kepada masyarakat luas. Hubungan antara game dengan bidang informatika yang sekarang penulis tekuni adalah, kebanyakan jenis permainan ini dimainkan di konsol, contohnya di smartphone, tablet PC, PlayStation Portable, Nintendo DS, dan game konsol tersebut tidak lain adalah hasil karya dari lulusan-lulusan jurusan informatika, atau Computer Science. Oleh karena ketenaran game dan minat penulis pada bidang ini, penulis memilih topik ini sebagai bahan makalah untuk mata kuliah Matematika Diskrit. II. LANDASAN TEORI Graf, secara matematis, didefinisikan sebagai pasangan himpunan simpul (disimbolkan V untuk vertex) dan sisi (disimbolkan dengan E untuk edge). Notasi matematis dari suatu graf G adalah G = (V, E). Himpunan simpul V tidak boleh kosong, sementara himpunan sisi E boleh kosong. Graf yang hanya mempunyai satu simpul tanpa sisi disebut graf trivial. Graf dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori berdasarkan kriteria tertentu. Pengelompokan bisa dilakukan berdasarkan ada atau tidaknya sisi ganda, jumlah simpul, ataupun orientasi arah sisi. Berdasarkan ada atau tidaknya gelang dan atau sisi ganda pada suatu graf, secara umum graf dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu graf sederhana dan graf tidak sederhana. Gambar 2.1 Contoh graf berdasarkan pengelompokan adanya gelang dan sisi ganda Graf sederhana (simple graph) adalah graf yang tidak mengandung gelang ataupun sisi ganda. Maksud dari sisi ganda adalah terdapat dua buah sisi yang menghubungkan sepasang simpul yang sama. Gelang adalah sisi yang menghubungkan suatu simpul dengan simpul itu sendiri. Contoh dari sebuah graf sederhana dapat dilihat pada graf G 1 pada gambar 2.1 diatas. Graf tidak sederhana (unsimple-graph) adalah graf yang mengandung gelang ataupun sisi ganda. Graf tidak sederhana ini terbagi menjadi dua macam, yaitu graf ganda dan graf semu. Sesuai dengan namanya, graf ganda adalah graf yang memiliki sisi ganda. Contoh dari sebuah graf ganda dapat dilihat pada graf G 2 pada gambar 2.1 di atas. Graf semu adalah graf yang memiliki sisi gelang. Graf yang memiliki sisi ganda dan gelang masuk di kategori graf semu. Contoh dari graf semu dapat dilihat pada G 3 pada gambar 2.1 di atas. Selain pengelompokan di atas, juga terdapat pengelompokan graf menurut orientasi arah yang membedakan graf secara umum menjadi dua jenis, yaitu graf tidak berarah dan graf berarah.

Gambar 2.2 Contoh graf berarah Graf tidak berarah adalah graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah. Urutan pasangan simpul dihubungkan oleh sebuah sisi tidak diperhatikan. Contohnya, sisi yang menghubungkan v j dengan v k adalah sisi yang sama dengan yang menghubungkan v k dengan v j. Graf-graf pada gambar 2.1 juga termasuk graf tidak berarah. Graf berarah adalah graf yang setiap sisinya memiliki orientasi arah. Sisi yang berarah biasa disebut juga busur. Busur yang menghubungkan v j dengan v k tidak sama dengan busur yang menghubungkan v k dengan v j. Sisi dari sebuah graf biasa dinotasikan dengan (v j, v k ). Pada graf berarah, busur (v j, v k ) menyatakan bahwa v j adalah simpul asal sementara v k adalah simpul terminal. Maka dari itu pada graf berarah, busur (v j, v k ) memiliki arti yang berbeda dengan busur (v k, v j ). Sementara pada graf tidak berarah, busur (v j, v k ) dengan busur (v k, v j ) adalah busur yang sama. Ada beberapa terminologi yang berkaitan erat dengan graf dan akan sering digunakan. 1. Bertetangga (Adjacent) Dua buah simpul pada graf tidak berarah G dikatakan bertetangga apabila keduanya dihubungkan oleh satu sisi. Pada graf berarah, untuk busur (v j, v k ) maka dikatakan bahwa v j bertetangga dengan v k dan simpul v k disebut tetangga dari v j. 2. Bersisian (Incident) Sebuah simpul dan sebuah sisi dikatakan bersisian jika sisi tersebut menghubungkan simpul tersebut dengan simpul lain. 3. Simpul Terpencil (Isolated Vertex) Simpul terpencil adalah simpul yang tidak mempunyai sisi yang bersisian dengannya, dan akibatnya adalah simpul juga tidak akan bertetangga dengan simpul lain. 4. Graf Kosong (Null/Empty Graph) Graf kosong adalah graf yang hanya memiliki simpul, dan tidak memiliki sisi. Graf seperti ini masih terdefinisi karena definisi dari Graf adalah minimal memiliki satu simpul, namun tidak harus memiliki sisi. 5. Derajat (Degree) Derajat dari sebuah simpul pada graf tidak berarah adalah jumlah sisi yang bersisian dengan simpul tersebut. Pada graf berarah, suatu simpul memiliki dua jenis derajat yaitu derajat masuk dan derajat keluar. Sesuai dengan namanya, derajat masuk adalah jumlah busur yang keluar dari simpul sementara derajat keluar adalah jumlah busur yang masuk ke simpul tersebut. 6. Lintasan (Path) Panjang lintasan adalah jumlah sisi yang dilewati sebuah lintasan. Lintasan itu sendiri adalah barisan berselang-seling simpul dan sisi yang dilewati simpul awal ke simpul tujuan. Lintasan sederhana adalah lintasan yang terdiri dari simpul-simpul yang berbeda (tiap sisi dilalui hanya satu kali). Lintasan tertutup adalah lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama. Sebaliknya, lintasan terbuka adalah lintasan yang simpul awal dan simpul akhirnya berbeda. 7. Siklus/Sirkuit (Cycle / Circuit) Sirkuit/siklus memiliki definisi yang sama dengan lintasan tertutup. Graf siklik adalah graf yang mengandung sebuah siklus didalamnya. 8. Terhubung (Connected) Dua buah simpul dikatakan terhubung apabila terdapat lintasan dari simpul pertama ke simpul kedua atau seebaliknya. Graf terhubung adalah graf dengan semua simpulnya saling terhubung. Jika terdapat sebuah pasangan simpul yang tidak terhubung, maka suatu graf dinyatakan bukan graf terhubung. 9. Upagraf (Subgraph) Misalkan G = (V, E) adalah sebuah graf. Maka G 1 adalah upagraf dari G jika V1 adalah elemen dari V, dan E1 adalah elemen dari E. Selain terminologi-terminologi di atas, ada pula terminologi-terminologi lain yang umum dipakai, namun tidak dipakai dalam pembahasan makalah ini. Ada beberapa jenis graf sederhana yang khusus, yang akan dijelaskan di bawah ini. Graf lengkap (complete graph) adalah graf sederhana yang setiap simpulnya mempunyai sisi ke semua simpul lainnya. Setiap simpul dari graf yang bersimpul n memiliki sisi sebanyak (n 1). Graf lengkap dengan n buah simpul dilambangkan dengan K n. Graf lingkaran adalah graf sedehana yang tiap simpulnya berderajat dua. Graf lingkaran bersimpul sebanyak n dilambangkan dengan C n. Salah satu contoh kasus yang bisa direpresentasikan dengan graf lingkaran adalah topologi cincin dari jaringan komputer area lokal (local area connection). 3 4 1 2 d a (a) G 1 (b) G 2 (c) G 3 Gambar 2.3 Contoh Graf Isomorfik Graf isomorfik (Isomorphic Graph) adalah dua buah c b v x w y

graf yang secara geometri berbeda, namun sebenarnya kedua graf tersebut itu sama. Sebagai contoh, graf G 1 isomorfik dengan graf G 2, namun tidak isomorfik dengan graf G 3. Dari definisi isomorfik, dapat disimpulkan bahwa graf isomorfik harus memenuhi syarat-syarat berikut: - Mempunyai jumlah simpul yang sama - Mempunyai jumlah sisi yang sama - Mempunyai jumlah simpul yang sama yang berderajat tertentu Namun ketiga syarat tersebut masih belum menjamin keisomorfikan dan masih harus dilakukan peninjauan secara visual untuk mengecek. Gambar 2.4 Contoh graf yang tidak isomorfik Pada gambar 2.4 di atas, jika ditinjau ketiga syarat di atas, maka kedua graf adalah graf isomorfik, namun ketika ditinjau secara visual, graf tersebut bukanlah graf isomorfik. Graf planar (Planar Graph) adalah graf yang dapat digambarkan pada suatu bidang datar dengan sisi-sisi yang tidak saling berpotongan. Graf bidang (Plane Graph) adalah bentuk planar dari sebuah graf planar. Untuk menentukan apakah suatu graf planar atau tidak, dapat dilakukan dengan teorema Kuratowski. Dalam teori graf, dikenal dua buah graf tidak planar yang khusus, yang disebut graf Kuratowski. Graf Kuratowski pertama, yaitu graf lengkap yang mempunyai lima simpul (K 5 ). Graf Kuratowski kedua adalah graf terhubung teratur dengan 6 buah simpul dan 9 buah sisi (K 3,3 ). Teorema Kuratowski berbunyi: Suatu graf G dinyatakan tidak planar jika dan hanya jika ia mengandung upagraf yang sama dengan K 5 atau K 3,3, atau homeomorfik dengan salah satu dari keduanya. H H 2 H H 1 3 1 W G E x u v Gambar 2.5 Graf K 5 (atas) dan K 3,3 (bawah) Dua graf dikatakan homeomorfik jika salah satu dari kedua graf tersebut dapat diperoleh dari graf lain dengan w y H 2 H 3 W G E cara menyisipkan dan/atau membuang secara berulang simpul-simpul yang berderajat 2. III. APLIKASI GRAF DALAM GAME A. Pengonsepan Awal Game Dengan menerapkan teori-teori graf, kita dapat membuat konsep-konsep dasar dari suatu game. Contohnya adalah penyusunan letak kota-kota dan rintangan pada game ber-genre Adventure. Kategori permainan Adventure termasuk kategori yang cukup populer. Anda sebagai pemain akan berusaha menjelajahi seluruh seluk-beluk dunia game, dan tujuan anda menjelajahi berbeda-beda tergantung game-nya. Sebagai contoh, pada setiap game dalam seri Pokemon, pemain akan bertualang ke kota-kota lain untuk mengalahkan ketua Gym di setiap kota, kemudian hanya setelah pemain mengalahkan semua ketua Gym barulah pemain boleh mengajukan tantangan ke Pokemon League untuk menjadi juara, yang merupakan goal utama dari game ini. Gambar 3.1 Tampilan Peta Daerah Kanto pada Pokemon FireRed Pada gambar 3.1, dapat dilihat bahwa sebenarnya jalan secara fisik dari kota awal (ditandai dengan tulisan START berwarna putih pada gambar) pemain ke goal ada. Namun untuk sampai ke goal tersebut, terdapat sebuah prasyarat yaitu pemain harus mengumpulkan lencanalencana yang hanya bisa didapat dengan mengalahkan ketua-ketua Gym. Prasyarat-prasyarat tidak hanya ada pada goal, saat menuju suatu kota, pemain juga harus menyelesaikan prasyarat-prasyarat yang ada. Berikut merupakan graf simplifikasi peta tersebut. Pada permainan-permainan petualangan, biasa terdapat banyak macam rintangan di jalan menuju daerah yang berikutnya harus dicapai, begitu pula dengan game Pokemon ini. Dalam game seperti ini, urutan penempatan kota-kota maupun rintangan yang akan dihadapi saat menuju kota sangatlah penting. Sebagai pemain, misalkan anda ingin pergi ke kota j, dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah bahwa jalan menuju j hanya ada dari kota a dan kota i. Namun kedua jalan menuju j adalah jalan air, anda harus melewati laut untuk mencapainya. Pendekatan

masalah ini sebagai pemain adalah untuk mencari Pokemon yang bisa berenang di air untuk menempuh jalan tersebut. Frankenstein. Tidak lupa juga disertakan elemen-elemen dasar seperti Brick (batu bata yang dapat membentuk House, yang kemudian dapat membentuk Village dan City nantinya. Gambar 3.3 Elemen-elemen awal dari Little Alchemy Gambar 3.2 Graf dari gambar 3.1 Pendekatan sebagai seorang developer yang membuat game ini berbeda dari pendekatan pemain. Sebagai pembuat game, tentunya anda tidak mungkin menyusun skenario sedemikian rupa sehingga untuk mencapai kota j, anda harus mendapatkan sesuatu yang hanya bisa didapatkan di kota j atau di kota yang hanya bisa dicapai setelah anda mencapai j. Kejadian ini dapat diilustrasikan dengan graf siklik. Menggunakan konsep dasar dari topological sort, dengan adanya suatu siklus dalam graf, maka kita tidak bisa menentukan simpul (atau dalam kasus ini, tindakan yang harus dilakukan) mana yang harus dilakukan. Hal ini karena untuk memilih suatu simpul untuk dilakukan terlebih dahulu, simpul yang dipilih pertama haruslah simpul tanpa prasyarat (predecessor), namun dalam suatu siklus, tiap simpul memiliki prasyarat dan juga menjadi prasyarat. Namun ada pula kejadian apabila dalam game, anda sebagai developer tidak membuat suatu solusi untuk mencapai kota j. Kejadian yang kedua ini dapat diilustrasikan dengan graf dengan simpul terpencil. Jika terdapat simpul terpencil, berarti dalam game tersebut ada sesuatu, baik itu skenario, area, maupun sesuatu yang lain, yang sebetulnya ada pada game itu, namun tidak bisa diakses dengan cara apapun dalam game tersebut. Jika tidak dipakai, data tersebut hanya akan berperan sebagai data sampah yang akan memperbesar ukuran program game anda sebagai data yang tidak bisa diakses. Oleh karena itu, adanya simpul terpencil dalam suatu graf konsep game adalah sesuatu yang seharusnya tidak terjadi. Contoh game lain yang konsepnya menggunakan aspek-aspek yang sama dari graf adalah Little Alchemy [1]. Pada game ini, anda harus menggabungkan dua elemen untuk menghasilkan elemen-elemen lain. Jumlah variasi elemen yang ada di game ini tidaklah sedikit. Anda memulai game ini dengan hanya 4 elemen dasar, yaitu Fire, Water, Wind, Earth. Jika anda mengombinasikan elemen-elemen yang tepat, anda bahkan bisa membuat elemen-elemen unik seperti Werewolf, Vampire, Pembentuk sebuah elemen tidak bersifat unik, dalam arti suatu elemen bisa dibentuk oleh elemen A dan B, namun juga bisa dibentuk oleh elemen C dan D, ataupun A dengan C. Misalkan pada suatu pembaharuan versi dari game Little Alchemy tersebut, developer ingin menambahkan suatu elemen, contohnya Biscuit, maka dengan memodelkan semua elemen dalam sebuah graf, pertama Biscuit harus ditambahkan terlebih dahulu sebagai sebuah simpul, kemudian baru kita membuat sebuah busur yang mengarahkan elemen-elemen pembentuk (predecessor) ke Biscuit, contohnya Dough dan Fire. Sama seperti kedua kejadian pada pembahasan sebelumnya, jika kita sebelumnya tidak menghubungkan elemen-elemen pembentuk ke elemen hasil, maka elemen hasil itu akan bertindak sebagai simpul terpencil dan tidak akan bisa dibentuk. Selain itu, kesalahan bisa juga terjadi jika pembentuk suatu elemen hanya satu pasangan elemen, dan sedikitnya salah satu dari pembentuk itu adalah elemen itu sendiri. (A A + B). B. Sebagai Bagian Permainan UntangleMe [1] adalah permainan freeware yang bisa dimainkan di konsol smartphone. Game ini dirilis pada PlayStore dan terakhir kali diperbaharui pada Oktober tahun 2012. Gambar 3.4 Contoh tampilan UntangleMe (dipotong) Pada game ini, pemain berusaha melepas kawat-kawat kusut yang menghubungkan beberapa titik dengan menggeser titik-titik hijau. Dapat dilihat pada gambar 3.3

di atas, kawat yang saling bersilangan ditandai dengan warna merah sementara yang tidak bersilangan dengan kawat lain ditandai dengan warna hijau. Game ini menggunakan graf, seperti bisa dilihat dari gambar 3.3. Kawat pada game ini dapat ditinjau juga sebagai sisi, sementara titik-titik ditinjau sebagai simpul. Dengan meninjau tujuan game ini, dapat disimpulkan bahwa persoalan graf yang diberikan dalam game ini tidak boleh berupa graf yang tidak planar. Dengan kata lain, permainan ini bertujuan untuk mencari graf bidang dari graf planar tersebut. Agar suatu graf dapat dinyatakan planar, maka menurut teorema Kuratowski, graf tersebut tidak boleh mengandung upagraf K 3,3 atau K 5. Maka untuk membuat graf sebagai persoalan game ini, tidak boleh menggunakan graf K 3,3 atau K 5 IV. KESIMPULAN Penggunaan graf dalam bidang informatika maupun diluar bidang informatika sangatlah banyak. Penerapan yang dicantumkan pada makalah ini hanya sebagian kecil dari penerapan yang mungkin pada dunia informatika. Graf dapat dipakai sebagai alat untuk penyusunan ide konsep suatu game. Selain itu, graf juga bisa operasioperasi yang umum diterapkan pada graf juga bisa dibuat menjadi permainan yang menarik, contohnya pada permainan Untangle Me. Penerapan graf lain juga mencakup perhitungan jalur terpendek untuk memperpendek waktu permainan. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 16 Desember 2013 ttd Felicia Christie / 13512039 V. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang-tua yang telah melahirkan penulis. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ir. Rinaldi Munir, M.T., selaku dosen pengajar mata kuliah Matematika Diskrit, Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung, untuk ilmu-ilmu yang telah didapatkan dari beliau selama setengah tahun terakhir, dan untuk kesempatan yang telah diberikan untuk membuat makalah ini, dan juga orang-orang yang telah memberikan bantuan dalam berbagai bentuk demi terselesaikannya makalah ini. REFERENSI [1] http://littlealchemy.com/ Little Alchemy, game browser. Diakses pada 16 Desember 2013, pukul 17.34 [2] https://play.google.com/store/apps/details?id=softkos.untangleme &hl=en Untangle Me Free pada PlayStore. Diakses pada 16 Desember 2013, pukul 17.07 [3] R. Munir, Diktat Kuliah IF2120 Matematika Diskrit edisi keempat. Bandung: Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, 2006.