LAPORAN. THE THIRD MEETING OF THE AD-HOC COMMITTEE FOR FINANCIAL ARRANGEMENTS (Beijing, China: October 2008) DAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN DELEGASI RI PADA THE FIRST MEETING OF THE COUNCIL OF ASIA-PACIFIC SPACE COOPERATION ORGANIZATION(APSCO) (Beijing, China :15 17 December 2008)

lebih banyak pihak yang akan hadir dalam General Assembly nanti. Mengenai materi presentasi juga mereka dapat diminta bantuannya untuk membawakan

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF)

RINGKASAN EKSEKUTIF BIAYA DAN MANFAAT KEANGGOTAAN INDONESIA PADA ASIA-PACIFIC SPACE COOPERATION ORGANIZATION (APSCO) Oleh: Kelompok Penelitian I

BAB II KEBIJAKAN KEANTARIKSAAN CHINA DALAM APSCO. A. Laporan Aktivitas Keantariksaan China Tahun 2000

AGENDA SIDANG THE 26 TH EXCOM MEETING

L A P O R A N DELEGASI DPR-RI KE SIDANG COUNCIL ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY (APA) TANGGAL MEI 2013 DI TEHRAN, IRAN

STATUTA ASOSISI MAHKAMAH KONSTITUSI DAN INSTITUSI SEJENIS SE-ASIA

Assalamu alaikum Wr.Wb.

LAPORAN DELEGASI DPR-RI KE THE 5TH MEETING OF ASEAN INTER-PARLIAMENTARY ASSEMBLY (AIPA) CAUCUS MEI 2013 DI DA LAT, VIETNAM

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Bidang Perekonomian, Jakarta, 8 Agustus 2011 Senin, 08 Agustus 2011

Forum ASEAN tentang Pekerja Migran (AFML) ke-9 Pertemuan Persiapan Tripartit Nasional

FINALISASI LAPORAN EITI INDONESIA

NOTULEN RAPAT PLENO Ke-2 BADAN KERJA SAMA PARLEMEN MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA KONSIL LSM INDONESIA BAB I PERWAKILAN KONSIL LSM INDONESIA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan (Lembaran Negara

BAB I PENDAHULUAN I.1.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARIANS CONFERENCE ON ENVIRONMENT AND DEVELOPMENT (APPCED)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1988 TENTANG LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP (PPP)

Peneliti: Bambang Trisakti, Nana Suwargana, I Made Parsa, Tatik Kartika, Sri Harini

SAMBUTAN KETUA DEWAN RISET NASIONAL PADA SIDANG PARIPURNA II Jakarta, 14 Nopember 2016

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN (PROJECT CHARTER)

Laporan Workshop: 6 7 Mei 2004 di FMIPA UNY ==========================================

SEPUTAR FASILITAS PEMBIAYAAN DARURAT (FPD)

WORKSHOP PEMBUATAN MODUL KETERAMPILAN MEDIS GELOMBANG IV TAHUN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

EKONOMIKA PEMBANGUNAN: INDIKATORPEMBANGUNAN


LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN Dengan Pajak Atas Penghasilan (Protocol To The Agreement Between The

Ir. Rubini Jusuf, MSi. Sukentyas Estuti Siwi, MSi. Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR RISET-PRO PANDUAN UMUM PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR RISET-PRO

2017, No Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pem

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto - Jakarta 10270

Bagian Keempat. Sekretariat Menteri Sekretaris Negara. Pasal 542

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR NOMOR : PER- 01 /M.

Kajian Penjadwalan dan Penggunaan Prioritas Antena di Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare dan Rumpin

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku.

LAPORAN PERJALANAN DINAS

PRINSIP DASAR KEPANDUAN SEDUNIA / GERAKAN PRAMUKA UNIVERSAL

Assalamu alaikum Wr. Wb.

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2. Bila diketahui terdapat 2 orang maka jumlah jalur komunikasinya adalah a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

Bagaimana Undang-Undang Dibuat

Proposal of Delegation

STUDI RENCANA INDUK TRANSPORTASI TERPADU JABODETABEK (TAHAP 2)

DESIGN SISTEM ANTENA X-BAND UNTUK STASIUN BUMI RUMPIN T.A. 2014

RISALAH SIDANG SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Visi: Pengembangan kapasitas pemuda melalui pengabdian masyarakat (civic participation) Misi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA KONSIL LSM INDONESIA

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

Dr. Fransisca Sudargo, M.Pd

ANGGARAN RUMAH TANGGA LEO CLUBS INDONESIA BAB I U M U M

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan menghambat tercapainya demokrasi, keadilan dan persatuan.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

S E L A Y A N G P A N D A N G ASEAN INTER-PARLIAMENTARY ASSEMBLY (AIPA)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

2016, No Nomor 826, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (

LAPORAN BISNIS & PROPOSAL. Marheni Eka S. ST, MBA.

RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN Jl. Willem Iskandar No. 9 Telepon : (061) M E D A N

Pengantar Presiden RI pada Rapat Terbatas Pidato Kenegaraan, di Cipanas, Tgl. 8 Agustus 2014 Jumat, 08 Agustus 2014

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan. Dalam penyusunan Startaegic Planning, diperlukan acuan untuk menuntun

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PEDOMAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 10 TAHUN 1969 (10/1969) Tanggal: 1 AGUSTUS 1969 (JAKARTA)

DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

MINUTES OF MEETING KOORDINASI PPSP

PEDOMAN Peninjauan dan Penyusunan Visi Misi di Lingkungan UIB FOR/SPMI-UIB/PED.01-00

2016, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tent

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1969 TENTANG KONVENSI INTERNATIONAL TELECOMUNICATION UNION DI MONTREUX 1965

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

Proposal of Delegation. Ireland Summer School 2014

PERANAN KOMITE FARMASI SEBAGAI BADAN NORMATIF NONSTRUKTURAL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

a socioproject networking

Hadiri Asia International Water Week di Korea Selatan, Menteri Basuki Mantapkan Kerjasama Pengelolaan Sumber Daya Air dan Mitigasi Bencana di Asia

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PENANDATANGANAN UNIDO-INDONESIA COUNTRY PROGRAMME JAKARTA, SENIN, 16 MEI 2016

PENGANTAR PRESIDEN RI PADA SIDKAB TERBATAS BID. PEREKONOMIAN DI NUSA DUA, BALI, 28 MARET 2013 Kamis, 28 Maret 2013

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PROGRAM KERJA PENGURUS LEO CLUBS INDONESIA MULTI DISTRIK 307 Masa Bakti

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 06/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

PENGANTAR. Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah

Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan oleh LSM nasional dan LSM lokal yang meliputi

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2010 TENTANG FOKUS RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1993 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA MENTERI NEGARA

RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PENILAIAN PROPOSAL-BORANG SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 43 Tahun 2012 TENTANG

Transkripsi:

LAPORAN THE THIRD MEETING OF THE AD-HOC COMMITTEE FOR FINANCIAL ARRANGEMENTS (Beijing, China: 27 29 October 2008) DAN THE SECOND MEETING OF THE AD HOC COMMITTEE FOR PROGRAM PLANNING FOR APSCO (Beijing, China: 29 31 October 2008) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

(LAPAN) PENDAHULUAN The Third Meeting of The Ad Hoc Committee for Financial Arrangements For APSCO atau Pertemuan ke tiga dari komite Ad-hoc untuk Financial Arrangement merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya yaitu The Second Meeting of The Ad Hoc Committee For Finacial Arrangements and Service Regulations yang dilaksanakan tanggal 19-21 Agustus 2008 di Bangkok, Thailand. Pada pertemuan pertemuan tersebut para delegasi masih meminta agar Interim Secretariat APSCO untuk mengevaluasi kembali komponen biaya tahunan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan APSCO khususnya untuk tahun-tahun awal. Selain itu pada pertemuan ke II di Bangkok, para delegasi disepakati bahwa formula kontribusi yang diajukan oleh Interim Secretariat ditinjau ulang, oleh karena itu menjelang pertemuan ke III diminta pula agar para delegasi negara anggota APSCO memberikan masukan formulasi kontribusi negara-negara anggota. Dua agenda utama tersebut yang akan di bahas pada pertemuan ke III dari Financial Arrangement. Pertemuan Financial Arrangement dilaksanakan dari tanggal 27-29 Oktober 2008. Agenda pertemuan pada lampiran 1. Pada pertemuan di Beijing, secara back-to-back, juga dilakukan The second Meeting of Ad Hoc Committee for Program Planning for APSCO. Pertemuan ke dua untuk Perencanaan Program APSCO dilaksanakan tanggal 29-31 Oktober 2008. Agenda pertemuan pada lampiran 2. Pertemuan ke dua Perencanaan Program APSCO merupakan kelanjutan pertemuan pertama yang dilaksanakan di Beijing 24-26 September 2006. Pada pertemuan pertama terdahulu, disepakati 4 major program yang terdiri dari: (i) Space Science yang dipimpin Pakistan; (ii) Space Technology Development yang dipimpin oleh China; (iii) Space Technology Applications yang dipimpin oleh Thailand dan (iv) Education and Training yang dipimpin oleh Peru. Pada pertemuan tersebut disepakati pula bahwa masing-masing Negara akan mengajukan sampai dengan 2 proyek untuk tiap group. Disepakati pula akan dilakukan pertemuan untuk memilih projek kegiatan untuk direkomendasikan dan disampaikan kepada APSCO Council Meeting untuk persetujuan. Indonesia sebagaimana pertemuan-pertemuan sebelumnya yang dilaksanakan Interim Secretariat APSCO baik yang terkait dengan Financial Arrangement ataupun pertemuan-pertemuan lainnya masih berstatus sebagai Observer seperti status Turki. Pada pertemuan di Beijing Indonesia mengikuti ke dua acara pertemuan tersebut. Untuk Pertemuan Financial Arrangements delegasi Indoensia terdiri: Taufik Maulana (Biro Perencanaan dan Organisasi-LAPAN), Riyadil Jinan (Pusisfogan-LAPAN) dan Sasongko ( Staf KBRI untuk Republik Tiongkok di Beijing). Untuk Pertemuan Perencanaan Program delegasi Indonesia selain ke tiga delegasi Indonesia yang tersebut di atas juga diikuti oleh Ratih Pratiwi (Bagian Kepegawaian LAPAN) dan Rubini Yusuf (Pusbangja LAPAN). Berikut adalah laporan singkat dari masing-masing pertemuan. I. THE THIRD MEETING OF THE AD-HOC COMMITTEE FOR FINANCIAL ARRANGEMENTS Pertemuan ke tiga untuk Financial Arrangements sesuai dengan agenda yang telah dibuat oleh Interim Secretariat dimulai tanggal 27 Oktober 2008 diwali dengan Welcome Speech dari Negara Tuan

Rumah (Republik Tiongkok) yang disampaikan oleh Mr. LUO Ge dari China National Space Administration (CNSA) yang menjelaskan 3 even penting bagi China di tahun 2008 yaitu pelaksanaan Olimpiade, misi Shenxhou-VII dan peluncuran satelit SMMS (small Multi Mission Satelllite. Khusus untuk SMMS, data atau informasi yang dikumpulkan oleh SMMS dapat di share dengan Negara-negara anggota APSCO. Terpilih sebagai pimpinan sidang adalah Agha Talat Perwaiz (Pakistan), Abdus Samad (Bangladesh) sebagai wakil dan Bataa Ganbold (Mongolia) sebagai Repporteur. Pimpinan siding melaksanakan tugas sesuai dengan agenda yang disiapkan Sekretariat dan disetujui para delegasi peserta pertemuan. Sebagai pimpinan Sidang, Mr. Agha Talat dalam sambutannya mengharapkan agar para delegasi focus kepada 2 hal utama yaitu terkait dengan budget APSCO tahun 2009 dan kontribusi masing-masing negara anggota. Mr. Agha juga mengharapkan agar seperti pada pertemuan terdahulu, para delegasi mengutamakan semangat kerjasama, toleran dan menghormati berbagai pandangan lain sehingga dapat dihasilkan simpulan sidang dengan konsensus (kesepakatan). Sedangkan, Sekretaris Jendral dari Interim Secretariat of APSCO, Dr. Zhang Wei, mengingatkan kembali pertemuan terdahulu di Bangkok, Thailand dan upaya keras yang telah dilakukan oleh secretariat untuk menyiapkan bahan pada pertemuan ke tiga dari Financial Arrangements sehingga dapat diperoleh simpulan pertemuan dengan kesepakatan atas isu-isu yang ada yang didiskusikan pada pertemuan ke 3 di Beijing. a. Presentasi dari Interim Secretariat of APSCO Menanggapi permintaan para delegasi di Pertemuan ke dua Financial Arrangement 19-21 Agustus 2008 di Bangkok, Thailand untuk meninjau ulang komposisi komponen biaya operasi APSCO khususnya tahun awal operasi (tahun 2009) dan juga meninjau ulang kembali formula perhitungan kontribusi negara-negara anggota tidak hanya memperhitungkan GDP dan GDP percapita tapi juga faktor-faktor lainnya. Pada usulan struktur biaya operasi APSCO tahun 2009, telah mengalami penurunan cukup signifikan dari rata-rata perathun sebesar 3, 6 juta US dollar menjadi 1,68 juta US dolar pada tahun 2009, 2, 59 juta US dolar pada tahun 2010 dan sebesar 3, 46 juta US dólar pada tahun 2011. Presentasi ke dua dari Interim Secretariat terkait dengan proporsi kontribusi negara-negara anggota. Perhitungan berdasarkan rata-rata GDP dan GDP per capita dari negara negara anggota dengan data World Bank (2005-2007) dan berdasarkan koridor konvensi APSCO. Formula untuk menghitung kontribusi tiap negara anggoata adalah sebagai berikut: Skala Kontribusi negara anggota = 0.50*(GDP negara anggota dibagi jumlah GDP seluruh negara anggota) + ).50* (GDP per capita negara anggota dibagi jumlah GDP per capita seluruh negara anggota). Sekretariat telah menyiapkan simulasi kontribusi dari negara-negara anggota dengan formula tersebut di atas. Namun karena Indonesia dan Turki belum menjadi anggota tdak ditampilkan dalam presentasi Sekretariat. b. Tanggapan Delegasi. Para delegasi menginginkan agar beberapa masukan formula yang disampaikan beberapa negara agar didistribusikan untuk dipelajari oleh para negara anggota. Khususnya Peru sangat

mengingatkan pentingnya untuk mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi lainnya selain dari GDP dan GDP per capita seperti Human Poverti index (HPI), human development index (HDI), faktor-faktor indikator yang dipublikasi UNDP seperti harapan hidup, pendidikan. Namun untuk memudahkan dalam perumusan yang diusulkan untuk formula adalah memperhitungkan Purchasing Power Parity (PPP). Selain itu, sebagian delegasi menginginkan agar APSCO juga memperhatikan kondisi ekonomi dunia yang sedang mengalami krisis sehingga sangat mempengaruhi konsistensi kemampuan kontribusi negara-negara anggota. Faktor defisit juga menjadi perhatian berbagai delegasi karena jika kontribusi kecil akan memperbesar defisit dan tentu akan membebani pembiayaan dari negara anggota untuk menutupi defisit tersebut. Sehingga setelah terjadi pembahasan dan diskusi yang mendalam disepakati bahwa usulan skala kontribusi dari masing-masing anggota dapat disetujui dan demikian pula dengan anggaran operasional APSCO tahun 2009, sedangkan untuk tahun 2010 dan 2011 akan disampaikan di Council Meeting untuk mendapatkan persetujuan. Pada kesempatan ini, Turki yang statusnya sama dengan Indonesia sebagai observer telah menyampaikan informasi bahwa proses ratifikasi yang sudah disampaikan ke parlemen Turki dan diharapkan ratifikasi dapat dilakukan sebelum akhir tahun 2008. Turkey mendukung usulan formulasi skala kontribusi serta meminta agar juga memperhatikan kondisi keuangan negara anggota dan meminta untuk meminimalkan pengeluaran. Indonesia tidak memberikan pendapat yang spesifik terkait dengan usulan sekretariat hanya agar memperhatikan mengoptimalkan pembiayaan sehingga dapat meminimalkan defisit dan mencari sumber-sumber lain dan menanyakan kepada sekretariat skala kontribusi Indonesia di APSCO. Berdasarkan asesmen Sekretariat, kontribusi Indonesia di APSCO sebesar 130 ribu US dolar atau sebesar 7, 79% seperti ditampilkan pada lampiran 3. Melihat perkembangan bahwa Turki sebagai observer telah menginformasikan perkembangan proses ratifikasi, dan setelah berkonsultasi dengan staf KBRI, maka delegasi Indonesia menginformasikan langkah langkah yang harus dilakukan dalam proses ratifikasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Langkah yang telah dilakukan adalah antara lain menyiapkan bahan kajian untuk rapat interdep, telah melakukan tahap awal interdep yaitu asesmen kemungkinan keikutsertaaan dalam APSCO, menyampaikan pertimbangan kepada pemerintah dan KBRI di China juga telah menyampaikan nota (catatan) kepada Menteri Luar Negeri terkait pentingnya APSCO bagi Indonesia. Pernyataan Indonesia di tuangkan dalam Minutes of Meeting (lampiran 4). II. THE SECOND MEETING OF THE AD-HOC COMMITTEE FOR PROGRAM PLANNING FOR APSCO Pada pembukaan dari Pertemuan Ke dua untuk Perencanaan Program APSCO Dr. Zhang Wei menyampaikan yang telah dilakukan oleh secretariat terkait dengan 125 usulan proyek yang disampaikan beberapa Negara anggota pada First Expert Group Meeting on Future Plan of Space Activities and Development Relating to APSCO., April 2005 dan Pertemuan Pertama Ad Hoc Committee Planning Program September 2007 di Beijing. Ad hoc Committee telah melakukan peninjauan terhadap 125 usulan proyek yang diusulkan termasuk dari Indonesia. Selaras dengan hal tersebut, dengan mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak seperti Ad hoc Committee, informasi dari berbagai Negara anggota APSCO, Interim Secretariat telah menyiapkan 3 dokumen untuk menjadi bahan

pertimbangan para delegasi untuk operasional kegiatan APSCO khususnya terkait dengan budget yang terbatas pada awal kegiatan APSCO tahun 2009. Ke tiga usulan tersebut adalah: (i) Proposal for Spatial Data Sharing Service Platform and its Application Pilot Project (ii) Proposal for APSCO Applied High-Resolution Satellite Project, and (iii) Implementation Plan of the APSCO Projects. Terpilih sebagai pimpinan sidang adalah Mr. Ahmad Talebzadeh delegasi dari Iran, Mr Chaiyan Peungkaitpairote dari Thailand sebagai wakil pimpinan sidang dan Mr. Gustavo Hendriquez Camacho (Peru) sebagai Reporteur. Pimpinan Sidang mengingatkan kembali terkait dengan pertemuan Kelompok Akhli (Expert Group Meeting) tahun 2005 dan The First Ad Hoc Committee Meeting on Planning Program For APSCO September tahun 2007 dan upaya dari Interim Secretariat untuk melihat kembali 125 usulan dari berbagai Negara. Pimpinan sidang mengingatkan kembali dalam persidangan Perencanaan Program semangat kerjasama dan saling memahami perlu mendapat perhatian. Sesuai dengan agenda maka dimohonkan kepada para delegasi sesuai dengan urutan alfabetis memaparkan Implementation Plan dari proyek yang diusulkan. Indonesia pada kesempatan tersebut memaparkan kembali 2 usulan proyek yang pernah disapaikan usulannya pada pertemuan-pertemuan sebelumnya yaitu yang terkait dengan aplikasi penginderaan jauh untuk coastal zone dan early warning system serta terkait dengan Research on Space Science secara spesifik terkait dengan aktivitas matahari. Delegasi Indonesia, pada kesempatan tersebut, sebelum menyampaikan pemaparan terkait dengan usulan proyek, secara singkat menyampaikan informasi terkait dengan kegiatan utama dari pengembangan teknologi antariksa dan pemanfaatannya di Indonesia. Setelah itu dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan, sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut dan mengajak Negara-negara anggota untuk bekerjasama saling tukar pengalaman, pengetahuan dan keahlian serta memanfaatkan hasil riset sehingga dapat mengoptimalkan penelitian tersebut. Pemaparan dari delegasi Indonesia pada lampiran 5 Setelah presentasi dari masing-masing delegasi, pimpinan sidang meminta kepada Interim secretariat untuk menyampaikan proses peninjauan usulan dari berbagai Negara anggota termasuk 2 (dua) dari Indonesia. Kemudian Interim secretariat untuk menjembatani kebutuhan para anggota dan mendapat manfaat dari program APSCO juga memaparkan proposal antara lain: (i) Spasial Data Sharing Platform and Its Application Pilot Projects, (ii) Proposal for APSCO Applied High Resolution Satellite Project and (iii) Draft Development Plan of Space Activities of APSCO. Materi Presentasi yang ke tiga memberikan arah (road map) rencana program APSCO kedepan, meliputi tujuan, sasaran, strategi pelaksanaan, pembiayaan dan sebagainya. Memberikan komentar terhadap proposal yang disampaikan oleh secretariat, para delegasi pada umumnya mengapresiasi kerja keras dan upaya yang dilakukan secretariat dan sangat menyambut baik proposal tersebut khususnya dengan Draft Development Plan of Space Activities of APSCO yang dinilai para delegasi sebagai paper policy yang komprehensif dan mencakup antisipasi kebutuhan mendatang dari para anggota antara lain data, pembangunan kapasitas SDM, penguasaan dan pengembangan teknologi antariksa dan pemanfaatannya dan sebagainya.. Indonesia pada kesempatan ini menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas jerih payah Interim secretariat menyiapkan presentasi dan bahan materi sidang Perencanaan Program. Namun delegasi Indonesia juga mengingatkan bahwan perlunya Priority setting sehingga disesuaikan dengan kondisi budget APSCO sehingga didapat keputusan Program mana yang didahulukan untuk dilaksanakan pada tahun-tahun awal operasinya APSCO. APSCO juga perlu memperhatikan kondisi keuangan Negara-negara anggota karena untuk melaksanakan semua program tersebut memerlukan biaya yang tidak sedikit dan kemampuan keuangan

masing-masing Negara sangat bervariasi sehingga dikhawatirkan tidak dapat mengikuti program tersebut atau dengan kata lain tidak mendapat benefit dari program tersebut. Oleh karena itu, meminta kepada APSCO untuk memperhatikan keseimbangan kemampuan keuangan Negara anggota sehingga tetap berpegang kepada azas kebersamaan dan tidak menjadi diskriminatif, selain itu, Indonesia menanyakan kebijakan sharing atau exchange dari data/ informasi khususnya terkait dengan kawasan teritorial Indonesia yang tidak terliput antena stasiun bumi di Parepare untuk menerima data SMMS (Small Multi Mission Satellite milik China yang mempunyai resolusi 30 meter seperti Landsat miliknya Amerika. Disepakati pula bahwa untuk bahan yang akan disampaikan pada Council Meeting untuk disetujui adalah draft development Plan of APSCO, usulan 2 (dua proyek seperti tersebut di atas di tambah 4-5 usulan prioritas yang diformulasikan oleh Sekretariat sehingga dapat mewakili dari tiap katagori Program. Seperti tersebut pada bab Pembukaan dari Laporan ini. Dari Pertemuan ke tiga Financial Arragement, Fisrst Council Meeting akan dilaksanakan pada minggu ke dua Desember, dengan waktu dan agenda sebagai berikut: - First Council Meeting, Tanggal 10 11 Desember 2008. - Prelimenary Council Meeting, Tanggal 7-9 Desember 2008 Mengingat bahwa Counsil Meeting berdasarkan Konvesi APSCO merupakan pertemuan setingkat Menteri atau Highe Ranking Official. Yang mempunyai kesibukan yang tinggi dan waktu yang sangat terbatas maka disepakati perlunya pertemuan preliminary tanggal 7-9 Desember 2008, untuk menyiapkan bahan yang akan dibahas oleh Council Meeting.. Semua catatan tersebut pada Pertemuan ke dua Perencanaan Program APSCO terdapat pada Lampiran 6, Minutes Of Meeting The Second of The Ad Hoc Committee for Program Planning For APSCO. THE THIRD MEETING OF THE AD-HOC COMMITTEE FOR FINANCIAL ARRANGEMENTS, Beijing 27 29 Oktober 2008: Delegasi Indonesia: 1 Taufik Maulana (LAPAN) 2 Riyadil Jinan (LAPAN) 3 Sasongko (KBRI untuk Republik Tiongkok, di Beijing) Jakarta, 3 November 2008 THE SECOND MEETING OF THE AD-HOC COMMITTEE FOR PLANNING PROGRAM, Beijing 29 31 Oktober 2008: Delegasi Indonesia 1 Taufik Maulana (LAPAN) 2 Riyadil Jinan (LAPAN) 3 Sasongko (KBRI untuk Republik Tiongkok, di Beijing) 4 Ratih Pratiwi (LAPAN) 5. Rubini Yusuf (LAPAN)

Lampiran 1 THE THIRD MEETING OF THE AD-HOC COMMITTEE FOR FINANCIAL ARRANGEMENTS (Beijing, China: 27 29 October 2008) Provisional Agenda 26 October 2008 (Sunday) 1500 1800 hrs Registration of the Delegates 27 October 2008 (Monday) 0900 1000 hrs Registration of the Delegates 1000 1010 hrs Inaugural Ceremony - Welcome Address by the Host Country 1010 1015 hrs Election of the Chairperson, Co-Chairperson and Rapporteur 1015 1045 hrs Photo Session and Tea Break 1045 1100 hrs - Adoption of the Agenda - Statement by the Chairperson 1100-1230 hrs - Inaugural Address by the Secretary-General of Interim Secretariat - Presentation by the Secretariat on the Estimated Budget of APSCO for the Financial Years 2009-2011 and Assessment of Proportions of the Financial Contributions to APSCO 1230 1400 hrs Lunch Break 1400 1600 hrs Discussion on the Estimated Budget of APSCO for the Financial Years 2009-2011 and Assessment of Proportions of the Financial Contributions to APSCO 1600 1615 hrs Tea Break 1615 1730 hrs Discussion on the Estimated Budget of APSCO for the Financial Years 2009-2011 1830 hrs Welcome Dinner 28 October 2008 (Tuesday) 0900 1030 hrs Discussion on the Estimated Budget of APSCO for the Financial Years 2009-2011 1030 1045 hrs Tea Break 1045 1230 hrs Discussion on the Estimated Budget of APSCO for the Financial Years 2009-2011 1230 1400 hrs Lunch Break 1400 1530 hrs Discussion on the Estimated Budget of APSCO for the Financial Years2009-2011 1530 1545 hrs Tea Break 1545 1730 hrs Finalization of the Minutes of the Meeting 1800 hrs Dinner 29 October 2008 (Wednesday) 0900 1030 hrs Adoption of the Minutes of the Meeting 1030 1045 hrs Tea Break 1230 1400 hrs Lunch Break 1800 hrs Dinner