Rencana Strategis (Renstra) Tahun

dokumen-dokumen yang mirip
SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT. Biro Bina Mental dan Kesra TAHUN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Provinsi Lampung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PD. 2.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Disparbud Kabupaten Lamongan

GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPMD

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SIAK 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI.

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

PRORAM KEGIATAN BIRO BINA SOSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2016

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG

Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA ( BPMPD )

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 75 TAHUN 2016

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan

KATA PENGANTAR. Cibinong, April 2014 Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 08 TAHUN 2008 SERI D NOMOR 02 PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2008

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

37, Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA KELURAHAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

Informasi tentang Organisasi, Administrasi, Personil dan Keuangan

Informasi tentang Organisasi, Administrasi, Personil dan Keuangan

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat merupakan makhluk sosial yang penuh dinamika. Pada era

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

BUPATI LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGHUBUNG PROVINSI RIAU

PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KECAMATAN

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN INSPEKTORAT KABUPATEN CIAMIS 2.1. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Terbitnya Undang undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN KABUPATEN LAMANDAU TAHUN ANGGARAN 2014

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Cicendo

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

ANALISIS GAMBARAN TUPOKSI SKPD INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 02 TAHUN 2011 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN

WALIKOTA PARIAMAN PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 5 TAHUN 2011

Bab I Laporan Tahunan 2007 BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO BINA SOSIAL 2.1 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI BIRO BINA SOSIAL Pelayanan yang diberikan oleh Biro Bina Sosial sebagai SKPD yang dibawahi Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat, pada pelaksanaannya berpedoman pada Tugas Pokok dan Fungsi Biro sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat serta berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 37 Tahun 2012 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat. Biro Bina Sosial yang merupakan salah satu dari Biro dibawah Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi kesejahteraan masyarakat, kebudayaan, pembinaan generasi muda, dan agama. Sedangkan fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Penyelenggaraan perumusan bahan kebijakan umum kesejahteraan masyarakat, kebudayaan, pembinaan generasi muda, dan agama; 2. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi kesejahteraan masyarakat, kebudayaan, pembinaan generasi muda, dan agama; 3. Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi kesejahteraan masyarakat, kebudayaan, pembinaan generasi muda, dan agama. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut Kepala Biro Bina Sosial didukung oleh unit organisasi yang terdiri dari : 1. Bagian Kesejahteraan Masyarakat, terdiri dari : a. Sub Bagian Kesejahteraan Sosial 8

b. Sub Bagian Rehabilitasi Sosial dan Penanggulangan Bencana c. Sub Bagian Penanganan Masalah Sosial Tugas Pokok Bagian Kesejahteraan Masyarakat adalah menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi kesejahteraan sosial, rehabilitasi sosial dan penanggulangan bencana, dan penanganan masalah sosial. Sedangkan fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum kesejahteraan masyarakat; 2. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi kesejahteraan masyarakat; dan 3. Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi kesejahteraan masyarakat. 2. Bagian Kebudayaan, terdiri dari : a. Sub Bagian Pemberdayaan Organisasi b. Sub Bagian Pelestarian Nilai c. Sub Bagian Kerjasama Lintas Budaya Tugas Pokok Bagian Kebudayaan adalah menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum dan, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi kebudayaan. Sedangkan fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum, koordinasi, fasilitasi, pemantauan serta evaluasi kebudayaan; 2. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi kebudayaan; dan 3. Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi kebudayaan. 3. Bagian Pembinaan Generasi Muda, terdiri dari : a. Sub Bagian Tata Usaha Biro b. Sub Bagian Kepemudaan dan Olahraga c. Sub Bagian Pendidikan Tugas Pokok Bagian Pembinaan Generasi Muda adalah menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi pembinaan generasi muda. 9

Sedangkan fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum koordinasi, fasilitasi, pemantauan serta evaluasi pembinaan generasi muda; 2. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pembinaan generasi muda; dan 3. Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi pembinaan generasi muda. 4. Bagian Agama, yang terdiri dari : a. Sub Bagian Pendidikan Non Formal Keagamaan b. Sub Bagian Kehidupan Sosial dan Agama c. Sub Bagian Kerukunan Umat Tugas Pokok Bagian Agama adalah menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi pendidikan non formal keagamaan, kehidupan sosial dan agama, dan kerukunan umat. Sedangkan fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum pendidikan non formal keagamaan, kehidupan sosial dan agama, kerukunan umat; 2. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pendidikan non formal keagamaan, kehidupan sosial dan agama, dan kerukunan umat; dan 3. Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi pendidikan non formal keagamaan, kehidupan sosial dan agama, dan kerukunan umat. Sebagai ilustrasi dapat ditampilkan bagan struktur organisasi Biro Bina Sosial secara lengkap seperti gambar 2.1 berikut : 10

BAGAN 2.1 STRUKTUR ORGANISASI BIRO BINA SOSIAL SEKRETARIAT DAERA PROVINSI SUMATERA BARAT BIRO BINA SOSIAL BAGIAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BAGIAN KEBUDAYAAN BAGIAN PEMBINAAN GENERASI MUDA BAGIAN AGAMA KESEJAHTERAAN SOSIAL PEBERDAYAAN ORGANISASI TATA USAHA BIRO PENDIDIKAN NON FORMAL KEAGAMAAN REHABILITASI SOSIAL DAN PENANGGULANGAN BENCANA KERJASAMA LINTAS BUDAYA PEMUDA DAN OLAHRAGA KEHIDUPAN SOSIAL DAN AGAMA PENANGANAN MASALAH SOSIAL PELESTARIAN NILAI- NILAI BUDAYA PENDIDIKAN KERUKUNAN UMAT 2.2 SUMBER DAYA BIRO BINA SOSIAL Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi harus didukung oleh bagaimana kesiapan kondisi Biro Bina Sosial di dalam, yang dapat berupa unsur-unsur seperti sarana dan prasarana, potensi atau SDM personil yang ada, juga kebijakan yang dilahirkan. Pada intinya unsur atau komponen tersebut saling sinergi satu sama lain untuk mencapai tujuan dan sasaran. Berikut disampaikan data sumber daya dan aset Biro Bina Sosial saat ini : 11

2.2.1 Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang dimiliki Biro Bina Sosial terdiri dari Pegawai Negeri Sipil sebanyak 61 orang. Rincian menurut Golongan dan Pendidikan dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut ini: TABEL 2.2.1 RINCIAN PNS BIRO BINA SOSIAL SETDA PROV. SUMBAR GOLONGAN PENDIDIKAN JUMLAH S2 S1 D3 SMA SMP SD 1 2 3 4 5 6 7 8 IV 10 1 - - - - 11 III 2 19 3 16 - - 40 II - 1 3 6 - - 10 I - - - - - - Jumlah 12 21 6 22 - - 61 2.2.2 ASET Aset yang dimiliki untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Biro Bina Sosial merupakan peralatan dan perlengkapan kantor yang dapat dilihat pada tabel 2.2.2 beriku ini : TABEL 2.2.2 DAFTAR SARANA DAN PRASARANA BIRO BINA SOSIAL JUMLAH NO NAMA/JENIS BARANG SATUAN KEADAAN BARANG UNIT HARGA (Rp) 1 Mesin Tik Unit Baik 1 374.000 2 Mesin Tik Unit Baik 1 374.000 3 Mesin Tik Unit Baik 2 749.000 4 Lemari TV Unit Baik 1 760.000 5 Filling Cabinet Unit Baik 1 406.000 6 Filling Cabinet Unit Baik 5 9.592.000 7 AC Split Unit Baik 1 5.616.000 8 AC Split Unit Baik 1 1.915.000 KET 12

9 AC/Alat Unit Baik 4 29.400.000 Pendingin 10 Genset Unit Baik 1 89.700.000 11 Komputer/PC Unit Baik 1 6.950.000 12 Komputer/PC Unit Baik 1 8.518.000 13 Komputer/PC Unit Baik 1 7.487.000 14 Komputer/PC Unit Baik 1 3.743.000 15 Komputer/PC Unit Baik 1 7.000.000 16 Komputer/PC Unit Baik 2 26.400.000 17 Komputer Unit Baik 1 14.300.000 18 Komputer Unit Kurang 1 9.950.000 Baik 19 Komputer Unit Baik 1 10.550.000 20 Komputer Unit Baik 1 16.500.000 21 Komputer Unit Baik 1 15.500.000 22 Komputer Unit Baik 1 7.500.000 23 Komputer Unit Baik 1 8.680.000 24 Komputer Unit Baik 1 7.000.000 25 Komputer Unit Baik 1 8.250.000 26 Komputer Unit Baik 2 32.700.000 27 Komputer Unit Baik 5 47.300.000 13

28 Printer Unit Baik 1 950.000 29 Printer Unit Baik 3 2.812.500 30 Printer Unit Baik 1 1.050.000 31 Printer Unit Baik 1 950.000 32 Printer Unit Baik 1 1.200.000 33 Printer Unit Baik 1 495.000 34 Printer Unit Baik 1 4.380.000 35 Printer Unit Baik 2 3.000.000 36 Hardisk Unit Baik 3 2.812.500 External 37 Meja Tulis Unit Baik 10 3.932.000 38 Meja Kerja Unit Baik 1 749.00 Eselon IV 39 Meja Kerja Unit Baik 3 243.600 40 Meja Kerja Unit Baik 1 2.311.000 41 Meja Kerja Unit Baik 1 406.000 42 Meja Kerja Unit Baik 2 154.000 Eselon IV 43 Meja Kerja Unit Baik 1 439.000 44 Meja Kerja Unit Baik 3 1.156.000 45 Meja Kerja Unit Baik 9 49.153.500 Eselon 46 Kursi Lipat Besi Unit Baik 5 2.172.500 (Rapat) 47 Handycam Unit Baik 1 8.500.000 48 Proyektor Unit Baik 1 22.600.000 49 Infocus Unit Baik 1 24.090.000 50 Televisi Unit Baik 1 2.822.000 51 Billboard / Unit Baik 10 77.390.000 Baliho 14

2.2.3 KINERJA PELAYANAN BIRO BINA SOSIAL Biro Bina Sosial, selain melaksanakan tugas dan fungsinya (Tupoksi) sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan, juga urusan lain yang menunjang kebijakan Gubernur dalam bidang kesejahteraan masyarakat, kebudayaan, pembinaan pemuda dan olahraga serta agama. Implementasi dan aplikasi dari Tupoksi tersebut diwujudkan kedalam program dan kegiatan yang secara umum berorientasi kepada tercapainya target realisasi kegiatan penyelenggaraan kesejahteraan masyarakat, kebudayaan, pembinaan pemuda dan olahraga serta agama. Menuju arah yang diinginkan tersebut di atas, Biro Bina Sosial melaksanakan koordinasi, interaksi dengan SKPD dan Stakeholders terkait. Koordinasi dan interaksi dapat berupa pelayanan dalam bentuk melakukan pembinaan, pengendalian dan memfasilitasi jalannya kegiatan yang dikelola oleh Stakeholders tersebut. Selain itu program dan kegiatan yang dikelola SKPD dan Stakeholders terkait agar mencapai sasaran, Biro Bina Sosial juga melaksanakan pelaporan dan evaluasi sebagai bentuk tanggungjawab kepada Gubenur. Mencapai hal tersebut di atas perlu didukung oleh kondisi internal Biro Bina Sosial yang solit, hal ini mengingat adanya faktorfaktor eksternal yang mempengaruhi kinerja personil dalam penyelenggaraan tugas selain faktor yang berasal dari dalam sendiri. Untuk itu Biro Bina Sosial akan lebih memperhatikan efisiensi dan efektifitas serta disiplin kerja untuk menuju keberhasilan pencapaian kinerja. Selain itu juga perlu didukung oleh : 1. Peningkatan kualitas Sumbedaya Manusia; 2. Membentuk pola pikir dan budaya kerja pada organisasi; 3. Perlu adanya komitmen yang kuat dengan SKPD dan Stakeholders dalam pelaksanaan kegiatan yang saling bersinergi; 4. Perlunya meningkatkan sarana dan prasarana pendukung kerja 15

2.2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN BIRO BINA SOSIAL Sesuai tugas pokok dang fungsi Biro Bina Sosial, banyak hal dapat diaplikasikan untuk melakukan pengendalian, pembinaan serta pengawasan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan kesejahteraan masyarakat, kebudayaan, pembinaan pemuda dan olahraga serta agama. Namun di dalam pelaksanaannya untuk mencapai keberhasilan pembangunan secara optimal tidaklah mudah, ada banyak tantangan yang mesti dihadapi, baik dengan SKPD pelaksana kegiatan, juga berasal dari masyarakat. Dari tantangan yang ada, sebagai perpanjangan tangan Kepala Daerah (Gubernur), Biro Bina Sosial tidak akan terpaku hanya pada tantangan belaka, tapi tetap eksis dengan membuka peluang melakukan pengembangan pelayanan. Adapun tantangan dan peluang pengembangan pelayanan dari organisasi adalah sebagai berikut : Tantangan 1. Besarnya tuntutan masyarakat akan peran pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah-masalah kesejahteraan masyarakat, kebudayaan, pembinaan pemuda dan olahraga serta agama yang belum diikuti dengan peningkatan kemampuan pemerintah daerah untuk melakukan pembinaan dan pelayanan secara optimal, disebabkan oleh berbagai kendala dan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah, baik dari segi pembiayaan, sarana dan prasarana maupun sumberdaya manusia. 2. Penanganan terhadap berbagai masalah kesejahteraan masyarakat, kebudayaan, pembinaan pemuda dan olahraga serta agama yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, perlu diselenggarakan secara konprehensif, melalui sinergi 16

berbagai program pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat aktif. 3. Memfasilitasi untuk mencari solusi permasalahan yang ada antara SKPD dengan SKPD di Provinsi, antara Provinsi dengan Kabupaten/Kota, antara SKPD dengan masyarakat; Peluang Pengembangan Pelayanan 1. Meningkatkan kompetensi organisasi dengan menyertakan para personil mengikuti pelatihan teknis dan fungsional serta pelatihan khusus yang mendukung tupoksi organisasi. 2. Meningkatkan koordinasi dan konsultasi program/kegiatan baik dalam lingkup Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota maupun dengan Pemerintah Pusat. 3. Melakukan pengawasan secara berkala terhadap pelaksanaan program/kegiatan yang sangat diprioritaskan bagi masyarakat dan sangat berpotensi terjadinya permasalahan. 17