LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

MEMUTUSKAN : BABI KETENTUAN UMUM. Pasal 1

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG WALIKOTA TANJUNGPINANG,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

PERATURAN GUBERNURPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BURU

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1999 SERI D.7

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2008 Nomor 1 Seri D.1

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT PROVINSI

ZâuxÜÇâÜ cüéñ Çá WtxÜt{ ^{âáâá \uâ~éàt ]t~tüàt

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KELURAHAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1997 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BEKASI NOMOR 21 TAHUN 1998 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 15 TAHUN 1999 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 16 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO,

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 03 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT PENGELOLA PERPARKIRAN KOTA BANDUNG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 1999 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999 SERI D.2

PEMERINTAH KOTA MADIUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN MUSI BANYUASIN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR : 09 TAHUN 1998 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA, SEKRETARIAT DPRD DAN STAF AHLI KOTA MOJOKERTO

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 54 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-X TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KECAMATAN DAN PEMERINTAH KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 1999 SERI D NO. 15

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 1 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 27 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

MEMUTUSKAN : Sambil menunggu penyerahan kewenangan di bidang pertanahan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 4 TAHUN 2004 T E N T A N G

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR : 30,z TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DISTRIK DI KABUPATEN JAYAPURA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 6 TAHUN 1997 SERI D NO. 6

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 102 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 05 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 19 TAHUN 1995 TENTANG

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BURU

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.E TAHUN 2008

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 138 TAHUN 2017 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 11 TAHUN 2004 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN : 2002 NOMOR : 86 KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 97 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Menimbang a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 184 ayat (3) Peraturan Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 3 Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Pasal 33 Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 138 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Olahraga dan Pemuda Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, pembentukan susunan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas Olahraga dan Pemuda ditetapkan dengan keputusan Gubernur; b. bahwa sehubungan dengan huruf a di atas dan dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Olahraga dan Pemuda secara berdaya guna dan berhasil guna, perlu ditetapkan pembentukan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas Olahraga dan Pemuda

Mengingat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan keputusan Gubernur. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999; Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; Undang-undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta; Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah; Peraturan Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 3 Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 138 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Olahraga dan Pemuda Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA _ BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 3. Gubernur adalah Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 4. Dinas Olahraga dan Pemuda adalah Dinas Olahraga dan Pemuda Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 6. Kotamadya adalah Kotamadya di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 7. Walikotamadya adalah Walikotamadya di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 8. Kepala Suku Dinas adalah Kepala Suku Dinas Olahraga dan Pemuda Kotamadya di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 9. Gelanggang Olahraga adalah Gelanggang Olahraga Dinas Olahraga dan Pemuda Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 10. Kepala Gelanggang Olahraga adalah Kepala Gelanggang Olahraga Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 11. Gelanggang Remaja Kotamadya adalah Gelanggang Remaja Kotamadya Dinas Olahraga dan Pemuda Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 12. Kepala Gelanggang Remaja adalah Kepala Gelanggang Remaja di Kotamadya Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 13. Kecamatan adalah Kecamatan di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 14. Camat adalah Camat di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 15. Gelanggang Remaja Kecamatan adalah Gelanggang Remaja Kecamatan di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 16. Fasilitas Olahraga adalah prasarana dan sarana untuk penyelenggaraan kegiatan olahraga; 17. Prasarana olahraga adalah tempat untuk berolahraga yang berada di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Gelanggang Olahraga; 18. Sarana Olahraga adalah peralatan dan perlengkapan untuk menunjang terselenggaranya kegiatan olahraga; 19. Fasilitas Gelanggang Remaja adalah prasarana dan sarana untuk penyelenggaraan kegiatan kepemudaan dan remaja di bidang olahraga, seni budaya, pendidikan mental spiritual serta

bimbingan dan pelatihan; 20. Prasarana Gelanggang Remaja adalah tempat untuk melakukan kegiatan keolahragaan dan kepemudaan yang berada di lingkungan Gelanggang Remaja; 21. Sarana Gelanggang Remaja adalah peralatan dan perlengkapan untuk menunjang terselenggaranya kegiatan keolahragaan dan kepemudaan; 22. Pemuda adalah golongan manusia berusia antara 15 sampai 35 tahun; 23. Remaja adalah golongan manusia berusia antara 12 sampai dengan 18 tahun. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 (1) Dengan keputusan ini dibentuk Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas Olahraga dan Pemuda Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. (2) Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari: a. Gelanggang Olahraga terdiri dari: 1) Gelanggang Olahraga Rawamangun; 2) Gelanggang Olahraga Ragunan; 3) Gelanggang Olahraga Sunter; 4) Gelanggang Olahraga Bahtera Jaya; 5) Gelanggang Olahraga Mahasiswa Soemantri Brojonegoro Kuningan. b. Gelanggang Remaja Kotamadya meliputi: 1) Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Pusat; 2) Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Utara; 3) Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Barat; 4) Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Selatan; 5) Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Timur.

BAB III GELANGGANG OLAHRAGA Bagian Pertama Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 3 (1)^ Gelanggang Olahraga merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Olahraga dan Pemuda di bidang penyediaan sarana dan prasarana olahraga. (2) Gelanggang Olahraga dipimpin oleh seorang Kepala Gelanggang Olahraga yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 4 (1) Gelanggang Olahraga mempunyai tugas mengelola fasilitas olahraga serta melayani kegiatan pemuda/masyarakat di Gelanggang Olahraga. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Gelanggang Olahraga mempunyai fungsi: a. penyusunan program dan rencana kegiatan Gelanggang Olahraga; b. pengelolaan dan pengaturan penggunaan fasilitas olahraga; c. perawatan dan pemeliharaan fasilitas olahraga; d. koordinasi fungsi fasilitas olahraga yang berada dalam lingkungannya; e. pembantuan usaha pemassalan, pembibitan, peningkatan prestasi melalui kegiatan penataran, pelatihan serta pertandingan olahraga; f. penerimaan dan penyetoran retribusi; g. evaluasi, pengendalian dan penyusunan laporan kegiatan Gelanggang Olahraga; h. penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan.

Bagian Kadua Organisasi Pasal 5 (1) Gelanggang Olahraga terdiri dari: a. Kepala Gelanggang Olahraga; b. Subbagian Tata Usaha; c. Seksi Prasarana dan Sarana Olahraga; d. Seksi Penggunaan dan Pengaturan Prasarana dan Sarana Olahraga; e. Subkelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Gelanggang Olahraga adalah ^ sebagaimana tercantum dalam lampiran I Keputusan ini. Pasal 6 Kepala Gelanggang Olahraga mempunyai tugas : a. memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4; b. memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan Subbagian, Seksi dan Subkelompok Jabatan Fungsional. Pasal 7 (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas : a. menghimpun, meneliti, mengolah dan menyusun program kegiatan; b. melaksanakan kegiatan pengelolaan surat menyurat dan kearsipan; c. melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian; ^ d. melaksanakan pengelolaan keuangan; e. mengurus kebutuhan perlengkapan kantor; f. menjaga keamanan, ketertiban, keindahan dan kebersihan lingkungan serta melaksanakan urusan kerumahtanggaan; g. mengkoordinasikan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan Gelanggang Olahraga.

(2) Seksi Prasarana dan Sarana Olahraga mempunyai tugas : a. menyusun dan memprogramkan pengadaan prasarana dan sarana olahraga; b. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana olahraga; c. mengusulkan rehabilitasi prasarana olahraga; d. melaksanakan inventarisasi prasarana dan sarana olahraga; e. melakukan evaluasi terhadap kondisi prasarana dan sarana olahraga. (3) Seksi Penggunaan dan Pengaturan Prasarana dan Sarana mempunyai tugas: a. menyusun dan memprogramkan penggunaan prasarana dan sarana olahraga; b. mengkoordinasikan dan mengendalikan penggunaan prasarana dan sarana olahraga; * c. menyusun dan menyajikan data penggunaan prasarana dan sarana olahraga; d. mengevaluasi dan mengendalikan penggunaan prasarana dan sarana olahraga. (4) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian dan tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Gelanggang Olahraga. Pasal 8 (1) Subkelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan dalam menunjang tugas dan fungsi Gelanggang Olahraga sesuai dengan keahliannya masing-masing. (2) Subkelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai Ketua Subkelompok yang dalam melaksanakan tugasnya secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Gelanggang Olahraga dan secara teknis administratif kepada Ketua Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Olahraga dan Pemuda. (3) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan, sifat, jenis dan beban kerja.

(4) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV GELANGGANG REMAJA KOTAMADYA Bagian Pertama Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 9 (1) Gelanggang Remaja Kotamadya merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Olahraga dan Pemuda di bidang penyediaan fasilitas kegiatan remaja di Kotamadya. (2) Gelanggang Remaja Kotamadya dipimpin oleh seorang Kepala Gelanggang Remaja yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara teknis administrative bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan secara taktis operasional bertanggung jawab kepada Walikotamadya yang bersangkutan serta berkoordinasi dengan Kepala Suku Dinas Olahraga dan Pemuda yang bersangkutan. Pasal 10 (1) Gelanggang Remaja Kotamadya mempunyai tugas menyediakan fasilitas kegiatan pemuda dan remaja di bidang olahraga, seni budaya, pendidikan mental spiritual, serta bimbingan dan pelatihan remaja. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Gelanggang Remaja Kotamadya mempunyai fungsi: a. penyusunan program dan rencana kegiatan; b. penyelenggaraan dan pengaturan kegiatan pemuda dan remaja; c. penyusunan jadwal pelaksanaan kegiatan pemuda dan remaja; d. koordinasi kegiatan pemuda dan remaja di bidang olahraga, seni budaya, dan pendidikan mental spiritual di Kotamadya; e. pengembangan, peningkatan dan penyaluran bakat, minat, kreasi dan aktivitas pemuda;

f. penyediaan prasarana dan sarana bagi pemuda dan remaja; g. perawatan dan pemeliharaan prasarana dan sarana gelanggang remaja; h. kerjasama dengan instansi atau lembaga lain (LSM) yang berkaitan dengan bimbingan dan pengembangan pemuda dan remaja; i. penerimaan dan penyetoran retribusi; j. evaluasi, pengendalian dan penyusunan laporan kegiatan Gelanggang Remaja di Kotamadya; k. penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan. (1) Gelanggang Remaja Kotamadya terdiri dari: a. Kepala Gelanggang Remaja; b. Subbagian Tata Usaha; Bagian Kedua Organisasi Pasal 11 c. Seksi Pelayanan Kegiatan; d. Seksi Bimbingan dan Pelatihan; e. Seksi Prasarana dan Sarana; f. Subkelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Gelanggang Remaja Kotamadya sebagaimana tercantum dalam lampiran II Keputusan ini. Pasal 12 Kepala Gelanggang Remaja mempunyai tugas : a. memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10; b. memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan Subbagian, Seksi, Gelanggang Remaja Kecamatan dan Subkelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 13 (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas : a. menghimpun, meneliti, mengolah, dan menyusun program kegiatan; b. melaksanakan kegiatan pengelolaan surat menyurat dan kearsipan; c. melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian; d. melaksanakan pengelolaan keuangan; e. mengurus kebutuhan perlengkapan kantor; f. menjaga keamanan, ketertiban, keindahan dan kebersihan lingkungan serta melaksanakan urusan kerumahtanggaan; g. mengkoordinasikan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan gelanggang remaja. (2) Seksi Pelayanan Kegiatan mempunyai tugas : a. menyusun program pelayanan pemuda dan remaja; b. menyelenggarakan dan mengatur kegiatan pemuda dan remaja; c. menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan pemuda dan remaja; d. mengkoordinasikan pengelolaan prasarana dan sarana yang akan digunakan untuk kegiatan pemuda dan remaja; e. mengevaluasi, mengendalikan, dan menyusun laporan kegiatan. (3) Seksi Bimbingan dan Pelatihan mempunyai tugas : a. menyusun program kegiatan di bidang bimbingan dan pelatihan; b. mengembangkan, meningkatkan dan menyalurkan bakat, minat kreasi dan aktivitas pemuda dan remaja; c. mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan pemuda dan remaja di bidang olahraga, seni budaya dan pembinaan mental spiritual;

d. mengatur kehadiran tenaga pembimbing dan pelatih untuk kegiatan pemuda dan remaja; e. melaksanakan kerjasama dengan instansi atau lembaga lain yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan pemuda dan remaja; f. mengevaluasi, mengendalikan, dan menyusun laporan kegiatan di bidang bimbingan dan pelatihan. (4) Seksi Prasarana dan Sarana mempunyai tugas : a. menyusun dan memprogramkan pengadaan prasarana dan sarana pemuda dan remaja; b. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana pemuda dan remaja; c. mengusulkan rehabilitasi prasarana pemuda dan remaja; d. melaksanakan inventarisasi dan evaluasi terhadap kondisi prasarana dan sarana keolahragaan dan kepemudaan. (5) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh Kepala Subbagian dan tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Gelanggang Remaja. Pasal 14 (1) Subkelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan dalam menunjang tugas dan fungsi Gelanggang Remaja Kotamadya sesuai dengan keahliannya masing-masing. (2) Subkelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai Ketua Subkelompok yang dalam melaksanakan tugasnya secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Gelanggang Remaja dan secara teknis administratif kepada Ketua Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Olahraga dan Pemuda. (3) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan, sifat, jenis dan beban kerja. (4) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Ketiga Gelanggang Remaja Kecamatan Pasal 15 (1) Gelanggang Remaja Kecamatan merupakan unit layanan Gelanggang Remaja di bidang penyediaan fasilitas kegiatan remaja di Kecamatan. (2) Gelanggang Remaja Kecamatan dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan non struktural. (3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Gelanggang Remaja Kecamatan secara teknis administratif bertanggung jawab kepada Kepala Gelanggang Remaja Kotamadya dan secara taktis operasional bertanggung jawab kepada Camat yang bersangkutan serta berkoordinasi dengan Kepala Seksi Dinas Olahraga dan Pemuda Kecamatan. Pasai 16 Gelanggang Remaja Kecamatan mempunyai tugas : a. menyusun program pelayanan, perawatan dan pemeliharaan Gelanggang Remaja Kecamatan; b. menyediakan prasarana dan sarana bagi kegiatan pemuda dan remaja; c. mengembangkan, meningkatkan dan menyalurkan bakat, minat, kreatifitas dan aktifitas pemuda dan remaja. BAB V TATA KERJA Pasal 17 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Gelanggang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, dan Ketua Subkelompok Jabatan Fungsional menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugasnya masing-masing. (2) Kepala Gelanggang dalam melaksanakan tugasnya mengadakan koordinasi vertikal dan horizontal dengan instansi terkait serta kerjasama dengan swasta dan LSM.

Pasal 18 (1) Tiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Unit Pelaksana Teknis Dinas Olahraga dan Pemuda wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Tiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas maupun di lapangan. (3) Tiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. (4) Tiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kepada atasan dan petunjuk kepada bawahan. BAB VI KEPEGAWAIAN Pasal 19 Kepegawaian pada Gelanggang Olahraga dan Gelanggang Remaja Kotamadya diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII KEUANGAN Pasal 20 Keuangan untuk pembiayaan kegiatan Gelanggang Olahraga dan Gelanggang Remaja Kotamadya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber dana lain yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Dengan berlakunya Keputusan ini maka ketentuan pelaksanaan yang mengatur Organisasi dan Tata Kerja Gelanggang Olahraga dan Gelanggang Remaja Kotamadya dan Kecamatan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 22 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Keputusan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.