BAB I PENDAHULUAN. Pasal 4 ayat (4) Undang undang No. 6 Tahun 1983 tentang ketentuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dan kemudian menguraikannya secara keseluruhan. Data yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. itu dibutuhkan suatu penyusunan rekonsiliasi laporan keuangan fiskal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting karena merupakan komponen yang terbesar dan sumber dana dalam

Rekonsiliasi Fiskal Terhadap Aktiva Tetap Berwujud Yayasan Kandank Jurank Doank Tahun Pajak Andi Rani Pratiwi Darmawangsa

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi salah satunya adalah laporan laba rugi yang memuat penghasilan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Menurut PSAK 46 mengenai akuntansi perpajakan menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sangat penting untuk dilaksanakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya program pemerintahan dan pembangunan nasional yang

KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN NERACA DAN LABA RUGI CV IRSA TAHUN 2003 SESUAI UU PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu pengeluaran adalah beban atau aktiva dapat berpengaruh sangat besar pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dan telah melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari penggunaan yang satu dengan yang lainnya. Proporsi penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan fiskal. Pada umumya laporan keuangan komersial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan perlu menyusun dan menyajikan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia terus berkembang dan pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan defenisi dari laporan keuangan yaitu catatan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada negara sesuai

ANALISA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 (BADAN) PADA CV. TRI SUKSES MANDIRI. Kelas : 3 EB 19

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (konsumen). Untuk tujuan ini manajemen sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai aktivitas inti dalam menjaga kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kemampuan dan keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, dalam pembangunan sektor ekonomi mendapat

BAB I PENDAHULUAN. negeri. Penerimaan yang diperoleh dapat berasal dari sektor minyak bumi, gas

BAB I PENDAHULUAN. Nasional. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terusmenerus

BAB III METODE PENELITIAN. 2007, UU PPh No. 36 Tahun 2008, UU KUP No. 28 Tahun objek objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya. Bahkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pembangunan agar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrument pemerintah yang primer dan strategis. pemerintah, mendorong perekonomian yang lebih maju serta meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada masa sekarang ini, pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang berdaulat. Dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB 5 PENUTUP. Badan PT Bagoes Tjipta Karya adalah sebagai berikut: tersebut dimulai pada saat pemanfaatan aset tetap.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari setiap perusahaan adalah memperoleh laba yang besar,

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari rakyat. Oleh karena itu diperlukan partisipasi dari setiap warga negara

SPT TAHUNAN PPH BADAN TERKAIT PENYAMPAIAN SURAT PERNYATAAN HARTA (SPH) UNTUK PENGAMPUNAN PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. standar akuntansi keuangan. Book tax differences tersebut berpengaruh besar

BAB I PENDAHULUAN. ketentuan peraturan perundang-undangan Perpajakkan, sedangkan laporan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan perekonomian dewasa ini, pajak merupakan suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan yang terus-menerus dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan dalam negeri sangatlah penting serta mempunyai kedudukan yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara sebagai suatu organisasi memerlukan dana dalam melangsungkan

BAB I PENDAHULUAN. Biasanya di samping mencari laba, tujuan perusahaan mencakup pertumbuhan

EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT MITRA WISATA PERMATA ABSTRAK

Oleh Iwan Sidharta, MM.

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara untuk menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan bangsa membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. satunya untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan. Laba yang berkualitas dapat menentukan

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

Aspek Perpajakan atas Aktiva Tetap

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara salah satunya dari sektor pajak. Pajak yang

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan membutuhkan aktiva tetap, baik aktiva tetap berwujud

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh perusahaan tersebut. Karena alasan inilah setiap perusahaan selalu ingin

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Objek yang digunakan sebagai penelitian dalam skripsi adalah PT. Dipta

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Pemilihan Judul

EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak yang menggunakannya. Pengguna

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggumpulkan sejumlah data untuk mendapatkan gambaran fakta fakta yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berjalan demikian pesat mempengaruhi

ABSTRAK. Kata kunci : pajak tangguhan dan laba bersih. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia, ditandai dengan banyak berdirinya perusahaanperusahaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Sudirman & Amirudin, 2012:1). Kementerian Keuangan, 2013:3-4). (Resmi, 2013:11).

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan perpajakan terdapat perbedaan antara pemerintah dengan wajib pajak,

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional agar

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan metode penelitian menurut Sutedi (2011:53), Merupakan cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. terutang dan yang telah dibayar sebagai mana telah ditentukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

ANALISIS PERBANDINGAN LABA KOMERSIAL DAN LABA FISKAL PADA PT. SURYA CITRA MEDIA (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI)


LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DAN FISKAL. Amanita Novi Yushita

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor dengan tujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis dan usaha, informasi akuntansi

AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN

PERBEDAAN AKUNTANSI DENGAN UU PAJAK. penyesuaian

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

ANALISIS REKONSILIASI FISKAL ATAS LAPORAN LABA RUGI. KOMERSIAL DALAM PENENTUAN PPh TERHUTANG PADA PT. MUTIARA INTRAREKSA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha baik industri, perdagangan, maupun jasa

ANALISIS KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL PADA CV. SRIDADI PURWOREJO TAHUN PAJAK Oleh : NgestiWahyu S Caecilia Rosma Widiyohening

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 4 ayat (4) Undang undang No. 6 Tahun 1983 tentang ketentuan umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah kali diubah terkhir dengan undang undang No. 16 tahun 2000, menyebutan bahwa pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Panghasilan oleh wajib pajak yang wajib melakukan pembukuan harus dilengkapi dengan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi serta keterangan keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak. Pasal 4 ayat (4) tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut, apakah Surat Pemberitahunan Tahunan tersebut harus dilengkapi dengan laporan keuangan komersial ataukah dengan laporan keuangan fiskal, sedang Laporan Keuangan yang dihasilkan dan disiapkan dari pembukuan wajib pajak biasanya dikenal sebagai laporan keuangan komersial yang pada dasarnya tidak harus mencerminkan seluruh pertimbangan yang menyangkut masalah perpajakan. Namun dilain pihak yang lain dalam rangka pengisian Surat Pemberitahuan yang bersumber dari laporan keuangan komersial tersebut, wajib pajak berkewajiban untuk melaporan data laporan keuangan komersial dimaksud yang sudah disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang undangan perpajakan. Padahal antara laporan keuangan komersial yang mengacu pada Standard Akuntansi Keuangan dengan data pengisian Surat Pemberitahuan yang mengacu 1

2 kepada Ketentuan Peraturan Perundang undang Perpajakan, dapat dipastikan terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Agar sistem perpajakan dapat berjalan dengan baik maka perusahaan wajib menyelenggarakan pembukuan. Penyelenggaraan pembukuan ini pada dasarnya telah diatur oleh Undang Undang No. 6 tahun 1983 dan Undang Undang No. 9 tahun 1994 dan telah disempurnakan dalam pasal 28 ayat 1 Undang Undang No. 16 tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang menyatakan bahwa, Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan wajib pajak badan di Indanesia, wajib menyelenggarakan pembukuan. Perusahaan dapat menyelenggarakan pembukuan dengan menyusun laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal secara terpisah, atau dapat juga melakukan koreksi fiskal (rekonsiliasi) terhadap laporan keuangan komersial. Penyusunan laporan keuangan yang berbeda ini diperlukan bagi setiap pemakai yang membutuhkan informasi yang berbeda beda, termasuk untuk keperluan pajak. Ada perbedaan dalam penyusunan laporan keuangan menurut Standard Akuntansi Keuangan dengan Perundang Undangan Perpajakan. Laporan Keuangan yang disampaikan untuk masyarakat publik dan manajemen yaitu laporan keuangan berdasarkan Standard akuntansi Keuangan (SAK) dinamakan laporan keuangan komersial yaitu berisikan informasi yang bersifat keuangan yang digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan ekonomi, sedangkan laporan keuangan yang disampaikan ke fiskus / dirjen pajak adalah laporan

3 keuangan yang disusun berdasarkan Undang undang perpajakan dinamakan laporan keuangan fiskal. Secara umum prinsip akuntansi dan perpajakan terhadap memiliki asumsi prinsip yang berbeda, baik dari segi perlakuan untuk perolehan, pertukaran, penggunaan, penyusutan, maupun penilaian dari aktiva. Selain itu dari segi tujuan, laporan keuangan menurut Standard Akuntansi Keuangan dengan perpajakan ini yang menjadi latar belakang penulis untuk melakukan penelitian pada PT X dengan judul PERBANDINGAN PAJAK TERHUTANG ANTARA LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DENGAN LAPORAN KEUANGAN FISKAL. 1.2 Identifikasi Masalah Sehubungan dengan hal ini maka penulis tertarik untuk membahas masalah masalah : 1. Apa saja perbedaan perbedaan yang terjadi akibat dari perbedaan pengakuan berdasarkan laporan keuangan komersial sesuai dengan Standard Akuntansi Keuangan (SAK) dengan laporan keuangan fiskal sesuai dengan Undang Undang Perpajakan atas aktiva perusahaan? 2. Bagaimana pengaruh selisih menurut Standard Akuntansi Keuangan dengan Fiskal terhadap Pajak?

4 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Laporan keuangan yang ada harus disusun guna memenuhi kebutuhan informasi dari berbagai kepentingan yang ada termasuk fiskus. Hal ini menyebabkan pembuatan laporan keuangan berdasarkan Standard Akuntansi Keuangan dan berdasarkan Undang undang perpajakan. Namun terdapat banyak perbedaan yang disebabkan oleh adanya perbedaan konsep pengakuan pendapatan dan biaya masing masing menurut akuntansi dan perpajakan. Sesuai dengan masalah yang telah disebut diatas oleh peneliti, peneliti memiliki tujuan : 1. Mengetahui perbedaan perbedaan yang terjadi dari perbedaan pengakuan berdasarkan laporan keuangan sesuai dengan Standard laporan Keuangan (SAK) dengan laporan keuangan fiskal sesuai dengan undang undang perpajakan. Atas penyusutan aktiva perusahaan. 2. Mengetahui perhitungan PKP berdasarkan laporan keuangan komersial sesuai dengan Standard Akuntansi Keuangan. 3. Mengetahui perhitungan PKP berdasarkan laporan keuangan fiskal sesuai dengan Undang Undang Perpajakan. 1.4 Kegunaan penelitian Penelitian tentang perbandingan laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal yang dilakukan oleh penulis ini, diharapkan dapat berguna bagi :

5 1. Penulis Selain untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar sarjana ekonomi jurusan Akuntansi, yaitu menambah wawasan, mengetahui dan gambaran yang jelas tentang perbandingan laporan keuangan komersial menurut Standard Akuntansi Keuangan (SAK) dengan laporan keuangan fiskal menururt Undang Undang Perpajakan sehingga berguna bagi penulis untuk terjun ke dalam dunia kerja dengan membandingkan teori teori dengan praktik yang ada dalam masyarakat terutama dalam bidang perpajakan. 2. Perusahaan Diharapkan penulis dapat memberikan informasi dan masukan yang berguna bagi manajer untuk memperbaiki ataupun menerapkan apa yang disampaikan penulis untuk langkah langkah selanjutnya yang berkenan dengan metode pencatatan aktiva. 3. Sebagai referensi, sebagai bahan pembanding maupun penelitian lebih lanjut, serta menambah pengetahuan, pemahaman, serta wawasan yang berguna tentang perpajakan. 4. Pembaca Menambah pengetahuan dan wawasan para pembaca terutama tentang laporan keuangan komersial berdasarkan Standard Akuntansi Keuangan (SAK) dengan laporan keuangan fiskal berdasarkan Undang Undang Perpajakan. 1.5 Kerangka pemikiran

6 Laporan keuangan dibuat untuk memberikan informasi keuangan yang berguna bagi berbagai kepentingan. Perbedaan kepentingan ini yang menyebabkan timbulnya perhitungan laba untuk kepentingan komersial dan untuk kepentingan fiskal. Atas berbagai kepentingan yang menjadi landasan pemikiran dengan informasi yang ada, maka penulis mengungkapkan : 1. Pembukuan yang lazim digunakan di Indonesia yaitu berdasarkan Standard Akuntansi Keuangan memiliki tujuan memberikan informasi keuangan yang berguna dalam rangka pengambilan keputusan. Namun untuk kepentingan perpajakan diperlukan laporan keuangan berdasarkan Undang Undang Perpajakan yang mendasarkan pada pemasukkan uang sebanyak banyaknya ke kas Negara. 2. Perbedaan kepentingan dari berbagai pihak terhadap aktiva perusahaan maka dibuat laporan keuangan berdasarkan Standard Akuntansi Keuangan dan laporan keuangan fiskal berdasarkan Undang undang perpajakan. 1.6 Metode Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus yang berarti bahwa data yang diperoleh penlaian ini dikumpulkan untuk kemudian dianalisis dengan menggunakan teori - teori yang ada. Adapun teknik yang dipergunakan adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan (Field Research)

7 Penelitian ini dilakukan dengan mendatangi langsung PT. X yang menjadi objek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data primer mengenai masalah yang hendak diteliti. Data primer ini diperoleh melalui : a. Wawancara dengan staff yang berwenang b. Observasi terhadap pelaksanaan topik yang diteliti 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data sekunder yang dilalui dengan cara membaca dan mempelajari literatur dan catatan semasa kuliah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti sebagai dasar pengetahuan dan pembanding dalam melakukan pembahasan. Menurut sifatnya data yang diperoleh dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu : 1. Data kumulatif Adalah data yang disajikan dalam bentuk angka yang dapat menjawab hipotesis yang diajukan. 2. Data kualitatif Adalah data yang disajikan dalam bentuk bukan angka. Data ini dijabarkan untuk mendukung penelitian sehingga dapat menyatakan kebenaran. Data yang diperoleh kemudian, diproses, dan dianalisa. Analisa data yang dilakukan adalah secara kuantitatif dan kualitatif, yaitu : a. Analisa secara kualitatif

8 Merupakan analisa dengan cara mendeskripsikan dan memahami peraturan peraturan Peundang Undangan Perpajakan yang berlaku saat ini dan perubahan perubahan yang dilakukan oleh pemerintah. b. Analisa secara kuantitatif Merupakan analisa laporan keuangan komersian berdasarkan Standard Akuntansi keuangan yang telah disajikan oleh perusahaan yang kemudian dianalisa kembali agar mendapatkan Laporan Keuangan Fiskal berdasarkan Undang Undang Perpajakan. 1.7 Lokasi Penelitian dan Lamanya Penelitian Penelitian dilakukan di PT. X yang berlokasi di Jl. Simpang km 3, Tanjungsari, kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Penelitian dimulai pada bulan September 2006 sampai dengan Desember 2006.