TWO-STAGE NESTED DESIGN. Dimas Yuwono Wicaksono, ST., MT.

dokumen-dokumen yang mirip
Two-Factors Factorial Design

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #6 Genap 2015/2016 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN

Two-Stage Nested Design

Desain Tersarang dan Split Plot

Basic Design of Experiment. Dimas Yuwono W., ST., MT.

Desain Acak Sempurna Dosen pertemuan 1 s/d 8 : Lely Riawati, ST., MT

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #10 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN

Analysis of Variance (ANOVA) Debrina Puspita Andriani /

Rancangan Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Week 5. By : Ika Damayanti, S. Si, M. Si

FIXED, RANDOM & MIXED MODELS. Senin, 12 November 2012

Status Daerah SMA 5, 4, 4, 2, 3 2, 2, 3, 2, 1 PT 4, 3, 3, 2, 2 2, 1, 2, 0, 1

PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA TIGA RATA-RATA ATAU LEBIH. Statistik Industri II Teknik Industri Universitas Brawijaya

DESAIN EKSPERIMEN TERSARANG

Rancangan Faktorial Factorial Design. By : Ika Damayanti, SSi, MSi

TATA LETAK PABRIK KULIAH 8: PEMILIHAN MESIN, JUMLAH/KAPASITAS, DAN PERANCANGAN STASIUN KERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perencanaan pengendalian kualitas pada produk box cetak menggunakan

RANCANGAN ACAK LENGKAP

Bab V. Rancangan Bujur Sangkar Latin

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK. Widha Kusumaningdyah,, ST., MT

Lampiran 1. Struktur Organisasi

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BLUE DYES GRADE 1XX DENGAN METODE SILVER MEAL PADA PT INDAH KIAT PULP AND PAPER TANGERANG

DESAIN BUJURSANGKAR 6

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

STUDI BANDING PERFORMANCE MESIN HOT PRESS BERBASIS KONTROL RELAY DAN KONTROL PLC

NESTED EXPERIMENT AND

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Bab III Gambaran Umum Perusahaan

DESAIN ACAK SEMPURNA 2

BAB V ANALISIS HASIL EKSPERIMEN. Tiga Gemilang selama ini memproses produk plastik dengan menggunakan

Tabel Perhitungan Waktu Standar

PROSES PEMBUATAN LEG SHIELD YAMAHA MIO J DI PT. SANLY INDUSTRIES

Perancangan Percobaan

Analisis Varians Satu Arah (One Way Anova)

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH TERAPI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK FREKUENSI RENDAH TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian

PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER PERAWANG MILL PROPINSI RIAU

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Purnomo (2004) pengendalian kualitas merupakan aktivitas

Utriweni Mukhaiyar BI5106 Analisis Biostatistik 29 November 2012

Abstrak. Abstract. 1. Pendahuluan. Rudy Wawolumaja 1, Ridani Faurika 2 r1d

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama Temuan utama dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KARTON BOX DI PT. DAYACIPTA KEMASINDO PLANT CIBITUNG

MATERI VI DIAGRAM SEBAB AKIBAT DIAGRAM PARETO. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

Rancangan Petak Terpisah dalam RAL

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pekerja dari segi keselamatan dan kesehatan kerja. Karena bila ada

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

KULIAH ANALISIS STATISTIK DATA SIMULASI Tipe-tipe simulasi berdasarkan analisis output:

PENGARUH PREFERENSI LAGU TERHADAP PERFORMA KERJA FISIK

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL

Rudy Wawolumaja dan Ridani Faurika. Abstract. Tabel 1 Data Kuat Tekan Salah Satu Produsen Padalarang

Pengujian Hipotesis. 1. Pendahuluan. Topik Bahasan:

Berdasarkan penelitian, biaya operasi gudang diestimasikan sebesar 15% - 70 % dari total biaya manufaktur. Tompkins, et al., 1996

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rancangan Acak Lengkap. Created by : Ika Damayanti, S.Si, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dengan perusahaan manufaktur lainnya, maka diperlukan kebijakan

Analisis Pengaruh Kebisisngan, Temperatur dan Pencahayaan Terhadap Produktivitas Kerja Pengeleman Amplop Secara Manual

Experiment of 2 or More Factors

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.

Perencanaan dan Analisis Eksperimen dengan Minitab

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk

Perbandingan Proses Pembelajaran di FTI dan FMIPA ITS

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

STUDI GERAKAN DENGAN METODE MTM-1 TERHADAP PEMOTONGAN POLA CARTON BOX PADA PT.PINDO DELI PULP AND PAPER MILLS

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metodologi Penelitian. Penelitian akan dilakukan di PT Berkat Camarindo Lestari yang belokasi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

INTRODUCTION Dosen pertemuan 1 s/d 8 : Lely Riawati, ST., MT

Pertemuan Ke-12. Analysis of Varians (anova)_m. Jainuri, M.Pd

Didonwload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nonparametrik, pengujian hipotesis, One-Way Layout, dan pengujian untuk lebih dari

Rancangan Faktorial. Bab Acak Lengkap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 8 DESAIN DUA KELOMPOK

Disusun Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) JAKARTA 2015

OPTIMASI KUALITAS WARNA MINYAK GORENG DENGAN METODE RESPONSE SURFACE

UJI HIPOTESIS DALAM SATU POPULASI MINGGU VII

MEMPELAJARI PERAWATAN MESIN DB 800 V5 EX DALAM PEMBUATAN PRODUK CARRIER CAMSHAFT DI PT PROGRESS DIECAST

Pendahuluan RRL Model Pengaruh Tetap Model Pengaruh Random

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai penghasil nilai (value creator), baik industri manufaktur maupun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2010

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BI5106 ANALISIS BIOSTATISTIK Bab 5 Uji Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

Penerapan Akuntansi Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menjual atau Memproduksi Lebih Lanjut Produk Cacat

BAB V HASIL DAN ANALISA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

JADWAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2016/2017 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Transkripsi:

TWO-STAGE NESTED DESIGN Dimas Yuwono Wicaksono, ST., MT.

TWO-STAGE NESTED DESIGN Nested design adalah salah satu kasus dari desain multi faktor dimana level dari salah satu faktor (misal : faktor B) serupa tapi tidak identik untuk setiap level yang berlainan dari faktor yang lain (faktor A) Dengan demikian level dari faktor B tersarang dibawah level faktor A. Disain yang seperti ini disebut nested design atau desain hirarki.

CONTOH Suatu perusahaan membeli bahan baku (raw material) dari 3 supplier yang berbeda. Perusahaan tersebut ingin meneliti apakah kemurnian dari bahan baku tersebut sama untuk setiap supplier. Empat batches raw material dipilih secara random dari masingmasing supplier. Desain eksperimen : Memilih 4 batches of raw material secara random untuk masing-masing suplier. Mengukur kadar kemurnian masing-masing batch sebanyak 3 kali.

DATA Data kemurnian bahan baku setelah pengkodean dengan mengurangi dgn 93 y ijk = kemurnian-93. Supplier Supplier 1 Supplier Supplier 3 Batches 1 3 4 1 3 4 1 3 4 Ulangan 1 Ulangan Ulangan 3 1 - - 1 1 0-1 0-1 3-1 -3 0 4-4 0 3 4 0-1 0-4 1 0 3-0 1

STATISTICAL MODEL Dimana : - Ada a level faktor A, b level untuk faktor B, - τi : rata-rata percobaan dari faktor A - βj(i) rata-rata percobaan dari faktor B - indeks j(i) menyatakan faktor B tersarang di faktor A - Ada n kali replikasi (pengulangan)

STATISTICAL MODEL SS A 1 bn a i1 y i.. y... abn SS B( A) 1 n a b a yij. i1 j1 bn i1 1 y i.. a 1 n b i1 j1 y ij. y bn i.. SS E SS T a b n i1 j1 k1 a b y n i1 j1 k1 1 ijk y n a ijk b i1 j1 y... abn y ij.

STATISTICAL MODEL MS A = SS A /a-1 MS B(A) = SS B(A )/a(b-1) MS E = SS E /ab(n-1)

PENGUJIAN HIPOTESIS Pengujian Hipotesis tergantung apakah faktor A dan faktor B fixed atau random.

PENGUJIAN HIPOTESIS Jika A dan B fixed (ditetapkan) : Ho : τ i = 0 diuji dengan Fo = MS A /MS E Ho : σ β = 0 diuji dengan Fo = MS B(A) /MS E Jika A fixed (ditetapkan) dan B random (dipilih secara acak) : Ho : τ i = 0 diuji dengan Fo = MS A /MS B(A) Ho : σ β = 0 diuji dengan Fo = MS B(A) /MS E Jika A dan B random : Ho : τ i = 0 diuji dengan Fo = MS A /MS B(A) Ho : σ β = 0 diuji dengan Fo = MS B(A) /MS E

KASUS PT. Indah Kiat Pulp & Paper yang terletak di Perawang propinsi Riau merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang memproduksi barang berupa kertas dan pulp (bubur kertas). Selain memproduksi kertas dan pulp, PT. IKPP juga menghasilkan produk yang mendukung produksi kertas dan pulp.

Salah satu dari produk pendukung tersebut adalah Carton Box yang dihasilkan oleh Seksi Carton Box sendiri. Seksi Carton Box berada di bawah Departemen Converting pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper. Produksi dari Seksi Carton Box merupakan produk penunjang dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper sebab produk utama yang dihasilkan PT. IKPP ini adalah pulp (bubur kertas) dan kertas. Carton box merupakan produk penunjang di PT. IKPP dimana produk utama yang dihasilkan berupa kertas dan pulp. Carton box adalah sebuah kotak yang yang berfungsi untuk mempacking kertas-kertas yang telah dibungkus dalam satu rim kertas.

TUJUAN DAN DATA Dari uraian diketahui bahwa proses pada mesin flexo menggunakan tiga jenis mesin, yaitu mesin flexo A, B dan C. Dari proses yang telah berlangsung selama ini diketahui bahwasanya ada perbedaan produktivitas, yaitu adanya perbedaan output yang dihasilkan. Setiap mesin flexo dioperasikan oleh 3 orang operator dengan sistem shift, dimana setiap shift satu operator.

Pihak manajemen ingin mengetahui apakah perbedaan ini terjadi karena disebabkan oleh mesin yang berbeda ataukah karena operator yang bekerja pada masing-masing mesin flexo. Dimana faktor shift diabaikan, karena setiap minggu terjadi pergantian shift, sehingga setiap operator tidak akan bekerja secara terus-menerus pada shift yang sama.

Maka untuk mengetahui hal ini dilakukan The Two-Stage Nested Design. Metode ini dipilih karena operator pada masing-masing mesin flexo berbeda. Adapun data yang diambil adalah data jumlah persentase box yang cacat pada satu kali proses. Dimana replikasi pada setiap operatornya adalah 3 kali. Adapun layout untuk kasus ini dapat dilihat pada Gambar 1, dan datanya dapat dilihat pada Tabel 1.

PENYELESAIAN

Karena level dari mesin flexo dan operator fixed, maka perhitungan mean Fo nya adalah:

KEPUTUSAN Daerah kritis nya dengan α = 0.05 adalah: F kritis A dengan dof,18 = 3.55 F kritis B dengan dof 6,18 =.66 Keputusan * Karena F kritis A lebih besar dari Fonya, maka do not reject Ho * Karena F kritis B lebih besar dari Fonya, maka do not reject Ho

KESIMPULAN Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan jenis mesin tidak berpengaruh secara signifikan pada persentase cacat dalam produksi carton box. Begitu juga dengan operator yang bekerja pada masing-masing mesin tidak berbeda dalam memberikan pengaruh yang signifikan pada jumlah cacat.

Sehingga dapat dikatakan bahwa, penggantian mesin dengan tahun yang lebih lama tidak perlu dilakukan. Tetapi agar jumlah cacat dapat direduksi, maka perawatan mesin harus lebih diperhatikan. Kemampuan operator dalam hal ini juga tidak berbeda secara signifikan, akan tetapi tentusaja jumlah cacat dari waktu ke waktu diharapkan dapat direduksi, maka pelatihan dan peningkatan skill operator juga perlu terus dilakukan dan diperhatikan begitu juga dengan keselamatan dan kesehatan mereka dalam bekerja sehingga mereka dapat bekerja secara optimal.

TERIMA KASIH