BAB III METODOLOGI PENELITIN 3. 1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 3. 1. 1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tanjung Kramat Kecamatan Hulonthalangi. Penetapan lokasi penelitian karena secara geografis mudah dijangkau sehingga memudahkan dalam pengambilan data dan proses analisis penelitiannya. 3. 1. 2 Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan selama 3 bulan yaitu dimulai bulan Maret sampai bulan Mei 2013, sebagaimana terlihat pada jadwal kegiatan penelitian di bawah ini : JADWAL KEGIATAN PENELITIAN Kegiatan Maret 2013 April 2013 Mei 2013 I II III IV I II III IV I II III IV 1. Persiapan 2. Pengumpulan Data 52
53 3. Analisis Data 4. Penyusunan Laporan 3. 2 Bentuk dan Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang membahas tentang kajian fenomenalogis dan diungkapkan secara deskriptif analisis kritis, dan penelitian ini bersifat naturalistic yang memfokuskan pada pengumpulan informasi tentang keadaan atau realita yang sedang berlangsung dengan menggambarkan sifat dari keadaan saat penelitian dilakukan. 3. 3 Sumber Data Menurut H.B. Sutopo (2006 ) adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Informan yaitu : Masyarakat, Pemerintah setempat, dan tokoh adat. 2. Dokumen yaitu arisp dari Kelurahan Tanjung Kramat Kecamatan Hulonthalangi. 3. 4 Teknik Pengumpulan Data berikut : Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
54 a. Wawancara Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa manusia yang dalam posisi sebagai narasumber atau informan. Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data ini diperlukan teknik wawancara, yang dalam penelitian kualitatif khususnya dilakukan dalam bentuk yang disebut wawancara mendalam. Teknik wawancara ini merupakan teknik yang paling banyak digunakan dalam penelitian kualitatif, terutama pada penelitian lapangan. Secara umum kita mengenal ada dua jenis teknik wawancara, yaitu : wawancara terstruktur yang kebanyakan dilakukan dalam penelitian kuantitatif, dan wawancara tidak terstruktur yang disebut wawancara mendalam, yang pada umumnya dilakukan dalam penelitian kualitatif. H.B. Sutopo (2006 ). Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk bisa menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya, untuk merekonstruksi beragam hal seperti itu sebagai bagian dari pengalaman masa lampau, dan memproyeksikan hal hal itu yang dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi di masa yang akan datang. b. Observasi Menurut H.B. Sutopo (2006 ) Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar. Observasi dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada observasi langsung dapat dilakukan oleh pengumpul
55 data dengan mengambil peran atau tak berperan. Spradley (dalam Sutopo 2006 : 75) menjelaskan bahwa pelaksanaan teknik dalam observasi dapat dibagi menjadi (1) tak berperan sama sekali, (2) observasi berperan, yang terdiri dari (a) berperan pasif, (b) berperan aktif, dan (c) berperan penuh, dalam arti peneliti benar benar menjadi warga (bagian) atau anggota kelompok yang sedang diamati. c. Dokumentasi/arsip Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam dalam penelitian kualitatif. Terutama bila sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang terjadi di masa lampau yang sangat berkaitan dengan kondisi atau peristiwa masa kini yang sedang diteliti. Dokumen bisa memiliki beragam bentuk, dari yang tertulis sederhana sampai yang lebih lengkap dan kompleks, dan bahkan bisa berupa benda benda lainnya sebagai peninggalan masa lamapu. Demikian pula halnya arsip yang pada umumnya berupa catatan catatan yang lebih formal bila dibandingkan dengan dokumen. Teknik mencatat dokumen ini oleh Yin (dalam Sutop 2006 : 81) disebut sebagai cara untuk menemukan beragam hal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitiannya. Dalam melakukan teknik ini perlu disadari bahwa peneliti bukan sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip, tetapi juga tentang maknanya yang tersirat. d. Validitas Data Validitas data adalah upaya untuk mengevaluasi data guna melihat kelayakan, kredibilitas kemanfaatan dan pemusatan informasinya. Ada beberapa hal yang perlu
56 diperhatikan oleh penelitian dalam validitas data yaitu : (1) perpanjangan keikutsertaan yaitu peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Perpanjangan keikutsertaan juga menuntut peneliti agar terjun ke lokasi dalam waktu yang lebih cukup panjang. (2) ketekunan pengamatan yaitu mencari serta konsisten, interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitannya dengan proses analisis yang konstan atau teramati, (3) Trianggulasi yaitu teknik penilaian keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Teknik Trianggulasi yang banyak digunakan adalah pemisahan melalui sumber lainnya. Menurut Patton (dalam Sutopo, 2002 : 78 82) mengemukakan empat tringgulasi yaitu : Tringgulasi data (tringgulasi sumber) yaitu dalam penelitian ini mengarahkan penelitian agar di dalam mengumpulkan data wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Peneliti bisa memperoleh dari narasumber (manusia yang berbeda beda posisnya dengan teknik wawancara mendalam), sehingga informasi dari narasumber yang satu bisa dibandingkan dengan informasi dari narasumber yang lain. Tringgulasi metode yaitu dilakukan seseorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Tringgulasi peneliti yaitu hasil penelitian baik data ataupun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti. Tringgulasi Teori yaitu peneliti dengan menggunakan perpektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.
57 3. 5 Teknik Analisi Data Model analisis data yang digunakan dalam model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (dalam Sutopo) yaitu suatu aktivitas yang dilakukan di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Model analisis ini, terdapat tiga komponen yang saling berinteraksi untuk menelaah data dan informasi yang sedang dan telah dikumpulkan yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan. Adapun teknik analisis interaktif tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Reduksi Data Reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan dan catatan data yang diperoleh di lapangan. Pada saat penyusunan ringkasan, dibuat coding, ditentukan batas batas permasalahan dan juga menulis memo. Proses reduksi ini berlangsung terus sampai laporan akhir penelitian selesai disusun. 2. Sajian Data Sajian data merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga apabila dibaca akan dapat dipahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk membuat suatu analisa atau tindakan yang berdasarkan pemahamannya. Sajian data meliputi berbagai jenis matriks, gambar/skema, jaringan kerja, kaitan kegiatan dan juga tabel. Kesemuanya itu dirancang guna merakit informasi secara teratur supaya mudah dilihat dan dimengerti dalam bentuk yang kompleks.
58 3. Penarikan Simpulan Langkah terakhir adalah menarik simpulan. Setelah kegiatan pengumpulan data selesai pada setiap unitnya, dimana kegiatan penelitian bergerak diantara ketiga komponen analisis itu. Kemudian peneliti berusaha untuk menarik simpulan berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi dan sajian datanya. Apabila semua simpulan dianggap kurang mantap sebagai akibat rumusan dalam reduksi dan sajian datanya kurang lengkap. Maka peneliti melakukan kembali pengumpulan data yang dianggap kurang tadi, dalam pengertian ini analisis data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut dan berulang terus menerus.