GEOFISIKA TEPAT GUNA UNTUK MENCARI KOMODITAS MINERAL BASE-METAL, LOGAM MULIA DAN GEOTERMAL

dokumen-dokumen yang mirip
Metode Geofisika untuk Eksplorasi Panasbumi

PENYELIDIKAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DAN GEOLISTRIK

Dukungan Konsultan Swasta Dalam Melaksanakan Pemetaan Geologi Bersistem Skala 1: Khoiril Arief Saleh Wikarno. Yogyakarta, Agustus 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 4 PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan

APLIKASI METODE GEOFISIKA UNTUK GEOTEKNIK. Oleh: Icksan Lingga Pradana Irfan Fernando Afdhal Joni Sulnardi

Abstrak

MAKALAH GRAVITASI DAN GEOMAGNET INTERPRETASI ANOMALI MEDAN GRAVITASI OLEH PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN MIPA FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

Pengantar Praktikum Metode Gravitasi dan Magnetik

GEOFISIKA GEOFISIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triantara Nugraha, 2015

BAB I PENDAHULUAN. banyak terkait oleh mineralisasi endapan hidrotermal-magmatik. Dalam berbagai

PEMETAAN SUNGAI BAWAH PERMUKAAN DI WILAYAH KARS SEROPAN GUNUNGKIDUL DENGAN MENGGUNAKAN METODA GEOFISIKA VLF-EM-vGRAD

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

EKSPLORASI BIJIH BESI DENGAN METODE DIPOLE-DIPOLE DAN GEOMAGNET DI WILAYAH GANTUNG, KABUPATEN BLITUNG TIMUR, PROVINSI BLITUNG

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Geofisika merupakan cabang ilmu kebumian yang menerapkan konsep

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan suatu kawasan yang terbentuk akibat pertemuan tiga

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian

Pendugaan Zona Endapan Mineral Logam (Emas) di Gunung Bujang, Jambi Berdasarkan Data Induced Polarization (IP)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sepertiga wilayah Indonesia berada di atas permukaan laut yakni belasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INTERPRETASI ANOMALI GAYA BERAT DAERAH LUWUK, SULAWESI TENGAH

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran.. 66 DAFTAR PUSTAKA Lampiran-lampiran... 69

IV. METODOLOGI PENELITIAN

KONSEP PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PELAPORAN BAHAN GALIAN LAIN DAN MINERAL IKUTAN. Oleh : Tim Penyusun

BAB III TEORI DASAR. 3.1 Metode Gayaberat

saluran-saluran kosong ke segala arah, berisi air dan ion-ion yang mudah tertukar, seperti: sodium, potasium, magnesium, dan kalsium.

Identifikasi Struktur Lapisan Bawah Permukaan Daerah Potensial Mineral dengan Menggunakan Metode Gravitasi di Lapangan A, Pongkor, Jawa Barat

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR...

BAB V DESAIN SURVEY DAN PENGOLAHAN DATA

GEOFISIKA EKSPLORASI. [Metode Geolistrik] Anggota kelompok : Maya Vergentina Budi Atmadhi Andi Sutriawan Wiranata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah Latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Lokasi lintasan pengukuran Sumber: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kelompok 3 : Ahmad Imam Darmanata Pamungkas Firmansyah Saleh Ryan Isra Yuriski Tomy Dwi Hartanto

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data dipusatkan di kawasan Gunung Peben Pulau Belitung. Untuk

STUDI ANOMALI BAWAH PERMUKAAN DAERAH SEKITAR MANIFESTASI AIR PANAS, DESA WAGIR LOR, KEC. NGEBEL, KAB. PONOROGO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MAGNETIK

PENYUSUNAN PEDOMAN TEKNIS EKSPLORASI BIJIH BESI PRIMER. Badan Geologi Pusat Sumber Daya Geologi

PENYELIDIKAN EKSPLORASI BAHAN GALIAN

2014 INTERPRETASI STRUKTUR GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN DAERAH LEUWIDAMAR BERDASARKAN ANALISIS SPEKTRAL DATA GAYABERAT

2014 PROGRAM PEMBUATAN KONTUR ANOMALI GAYABERAT MENGGUNAKAN METODE MESH POLYGON

BAB I PENDAHULUAN. Posisi Kepulauan Indonesia yang terletak pada pertemuan antara tiga

APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI POLE-POLE UNTUK MENENTUKAN SEBARAN DAN KEDALAMAN BATUAN SEDIMEN DI DESA WONOSARI KECAMATAN NGALIYAN SEMARANG

Daftar Kegiatan Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika (HIMA TG) Haluoleo UHO. Yang Sudah Terlaksana. Peserta Kegiatan. Mahasiswa.

BAB III TEKNOLOGI LIDAR DALAM PEKERJAAN EKSPLORASI TAMBANG BATUBARA

Pemodelan Sintetik Gaya Berat Mikro Selang Waktu Lubang Bor. Menggunakan BHGM AP2009 Sebagai Studi Kelayakan Untuk Keperluan

DOKUMENTASI PT.PRIHADITAMA

PENYELIDIKAN MAGNET DAERAH PANAS BUMI AKESAHU PULAU TIDORE, PROVINSI MALUKU UTARA. Oleh Liliek Rihardiana Rosli

V. INTERPRETASI DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB V PEMBAHASAN DAN INTERPRETASI

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN

BAB I PENDAHULUAN. Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi

Manifestasi Panas Bumi Gradien Geothermal Eksplorasi Panas Bumi Analisis Geologi

BAB III. TEORI DASAR. benda adalah sebanding dengan massa kedua benda tersebut dan berbanding

BAB III METODE PENELITIAN

sumber daya alam yang tersimpan di setiap daerah. Pengelolaan dan pengembangan

STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DAN KEBERADAAN HIDROKARBON BERDASARKAN DATA ANOMALI GAYA BERAT PADA DAERAH CEKUNGAN KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DAN KEBERADAAN HIDROKARBON BERDASARKAN DATA ANOMALI GAYA BERAT PADA DAERAH CEKUNGAN KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI

Interpretasi Kondisi Geologi Bawah Permukaan Dengan Metode Geolistrik

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Teknik Geofisika

PENGOLAHAN DATA MANUAL DAN SOFTWARE GEOLISTRIK INDUKSI POLARISASI DENGAN MENGGUNAKAN KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN RESISTIVITAS

Keselarasan dan Ketidakselarasan (Conformity dan Unconformity)

SURVEI GEOFISIKA TERPADU AUDIO MAGNETOTELIK DAN GAYA BERAT DAERAH PANAS BUMI KALOY KABUPATEN ACEH TAMIANG, PROVINSI ACEH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Survei Polarisasi Terimbas (IP) Dan Geomagnet Daerah Parit Tebu Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka-Belitung

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... INTISARI... ABSTRACT... KATA PENGANTAR...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data geolistrik dan GPS (akusisi data oleh Pusat Survei Geologi)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk mempelajari karakteristik panas bumi di sepanjang lintasan

BAB III TEORI DASAR (3.1-1) dimana F : Gaya antara dua partikel bermassa m 1 dan m 2. r : jarak antara dua partikel

SNI Standar Nasional Indonesia. Tata cara umum penyusunan laporan eksplorasi bahan galian BSN. ICS Badan Standardisasi Nasional

Yesika Wahyu Indrianti 1, Adi Susilo 1, Hikhmadhan Gultaf 2.

Teori Dasar GAYA MAGNETIK. Jika dua buah benda atau kutub magnetik terpisah pada jarak r dan muatannya masing-masing m 1. dan m 2

Analisis dan Pemodelan Inversi 3D Struktur Bawah Permukaan Daerah Panas Bumi Sipoholon Berdasarkan Data Gaya Berat

PENYELIDIKAN GEOFISIKA DI DAERAH GUNUNG RAWAN, KECAMATAN SEKAYAM, KABUPATEN SANGGAU, PROVINSI KALIMANTAN BARAT

SURVEI GEOFISIKA TERPADU (AUDIO MAGNETOTELURIK DAN GAYA BERAT) DAERAH PANAS BUMI MALINGPING KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN

KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki wilayah sangat luas dan

BAB I PENDAHULUAN. Gayaberat merupakan salah satu metode dalam geofisika. Nilai Gayaberat di

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

BAB IV AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA LAPANGAN

Albert Wenanta 1, Piter Lepong 2. Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul Periode Maret 2016, Samarinda, Indonesia ISBN:

Pengaruh Pola Kontur Hasil Kontinuasi Atas Pada Data Geomagnetik Intepretasi Reduksi Kutub

ANALISIS KETELITIAN DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN GPS DENGAN METODE DIFERENSIAL STATIK DALAM MODA JARING DAN RADIAL

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KEBERADAAN BIJIH BESI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK 2D DI LOKASI X KABUPATEN LAMANDAU KALIMANTAN TENGAH

Transkripsi:

GEOFISIKA TEPAT GUNA UNTUK MENCARI KOMODITAS MINERAL BASE-METAL, LOGAM MULIA DAN GEOTERMAL Instructor : Khoiril Arief Saleh, Ahli Geofisika Manajemen Senior LATAR BELAKANG 27 29 Februari 2017 Bandung Tidak sedikit survei geofisika dilakukan untuk mencari suatu komoditas tertentu tetapi belum tepat sasaran. Ada yang salah memilih metoda, salah menentukan kerapatan data, salah memilih teknik operasional, salah memilih peralatan, dan ada pula yang tidak efisien menerapkannya. Kondisi tersebut sangat merugikan operasional eksplorasi pada khususnya dan dunia pertambangan pada umumnya. Telah banyak para ahli menulis tentang geofisika dari sisi teoritis, aquisisi, reduksi, processing, pemodelan dan interpretasi berlandaskan ilmu fisika, matematika dan kebumian. Jarang ditemui tulisan geofisika operasional berlandaskan manajemen yang efektif dan efisien. Sangat sulit para pelaksana geofisika di lapangan mencari referensi agar apa yang dilakukan benar benar tepat guna. Mereka baru mendapatkan pengetahuan itu setelah menempuh waktu yang lama melalui beberapa kali kesalahan. Mereka benarbenar berguru dari pengalaman, hampir tak ada referensi tulisan yang memandunya. Berdasarkan kenyataan tersebut banyak para ahli dan praktisi geofisika dilapangan ingin memperpendek waktu tempuh untuk dapat memiliki pengetahuan tersebut. Akibat keterbatasan data permukaan banyak para ahli geologi maupun manajer eksplorasi ingin menerapkan survei geofisika yang benar-benar berdaya guna tinggi. Maka timbullah pertanyaan, metoda atau jenis survei geofisika macam apakah yang harus dilakukan?. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka disusunlah kursus ini untuk menjawab permintaan tersebut. Oleh sebab itu kursus ini diberi judul Geofisika tepat guna untuk mencari komoditas mineral base metal, logam mulia dan geotermal dengan pendekatan manajemen. Kursus ini khusus disajikan untuk para ahli geofisika, praktisi geofisika, ahli geologi dan manajer eksplorasi yang benar-benar akan menggunakan metoda geofisika untuk mengeksplorasi mineral base metal, logam mulia dan geotermal. PENJELASAN GLOBAL PEKERJAAN SURVEI GEOFISIKA TEPAT GUNA Bila data geologi permukaan tidak cukup untuk menginterpretasikan apa yang ada dibawah permukaan, mau tidak mau survei geofisika harus dilakukan. Banyak pilihan metoda, teknik operasional, peralatan dan kerapatan data yang harus ditentukan dalam sebuah rangkian survei geofisika. Selain geofisika pekerjaan mencari komoditas mineral base metal, logam mulia dan geotermal melibatkan beberapa disiplin ilmu antara lain geodesi, elektronika, manajemen, dsb. Dalam kursus ini disederhanakan dalam rangkaian penjelasan sebagai berikut. Pada dasarnya pekerjaan survei geofisika terdiri dari tiga kelompok utama, yaitu merencana, mengumpulkan data di lapangan dan menggunakan data. Hubungan ketiga kelompok pekerjaan dan halhal penting yang terdapat di dalamnya sangat menentukan efektifitas dan efisiensi pekerjaan eksplorasi. Penjelasan umumnya ditunjukkan pada gambar 1. Pada saat merencana survei selalu bertemu dengan dilema target, biaya dan spesifikasi survei. Ketiganya merupakan variabel yang saling berkaitan dan dalam membuat rencana survei harus dapat dioptimasikan. Pada pengumpulan data di lapangan, dilema akan selalu terjadi pada kelogistikan, kesulitan medan, komunikasi, manajemen nama stasion, data dan kualitasnya. Semua dilema tersebut terdapat pada pekerjaan mengukur, mereduksi dan mengontrol kualitas. Untuk dapat mencapai data lapangan sesuai spesifikasi yang telah direncanakan, diperlukan koordinator dan pengontrol kualitas

survei yang bijak agar pekerjaan di lapangan berjalan lancar dan optimal. Pekerjaan olah data, kompilasi, pemodelan, interpretasi dan pembuatan rekomendasi juga memerlukan pengetahuan, pengalaman dan kebijakan yang memadai. Sebuah pengambilan keputusan yang tepat dan bijak sangat diperlukan mulai dari merencana survei hingga melakukan interptertasi dan rekomendasi. Diharapkan kursus ini dapat membantu para pelaksana meningkatkan pengalaman dan kebijakannya saat mengambil keputusan dalam rangkaian pekerjaan tersebut. Menentukan Target Biaya Survei DESIGN SURVEI ADALAH KUNCI KEBERGHASILAN Spesifikasi Survei DIPERLUKAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG TEPAT DALAM PERENCANAAN AGAR Mengukurdi Lapangan Mereduksi Data Mengontrol Kualitas HARUS KONSISTEN DALAM MENJALANKAN RENCANA YANG TELAH DIBUAT DIPERLUKAN PENGALAMAN DAN KEBIJAKAN LAPANGAN AGAR SURVEI EFEKTIF DAN EFISIEN Mengolah Data Membuat Model Interpretasi DIPERLUKAN PENGALAMAN YANG CUKUP AGAR MENGHASILKAN REKOMENDASI YANG Gambar 1. Alur konsep global survei geofisika tepat guna APA YANG AKAN DISAJIKAN DALAM KURSUS Dalam kursus ini akan dijelaskan tentang metoda-metoda geofisika yang berkaitan dengan pencarian komoditas mineral base metal, logam mulia dan geotermal. Kemudian diinformasikan juga tentang system/kondisi geologi mengenai mineral base metal, logam mulia dan geotermal. Kesemuanya dikemas dalam wawasan manajemen. Gambaran umumnya dijelaskan pada gambar 2. Metoda geofisika yang akan dijelaskan antara lain: 1. Metoda geopotensial, yaitu magnetik dan gravitasi 2. Metoda geolistrik, yaitu Resistivity, TDIP/RPIP (time domain induced polarization / resistivity phase induced polarization) 3. Metoda elektro magnetik, yaitu AMT/MT (audio magneto telluric / magneto telluric), CSAMT (control source audio magneto telluric), TDEM/TEM (time domain elektro magnetic) 4. Metoda monitoring, yaitu monitoring gempa micro, monitoring gravity, monitoring resistivity Untuk metoda geopotensial (gravitasi dan magnetik), dijelaskan tentang konsep surveinya, reduksi, aquisisi, processing dan interpresasinya. Pada metoda ini banyak digunakan filter untuk mendapatkan peta regional, sisa, reduced to equator/pole, vertical derivative, horizontal derivative dan second vertical derivative. Peta-peta tersebut sangat berguna untuk mempermudah interpretasi kualitatif, melokalisir

keberadaan struktur sesar, sinklin, antiklin, batas litologi, intrusi, dan lain sebagainya. Interpretasi kuantitatif dilakukan untuk mendapatkan model geologi bawah permukaan. Metoda geolistrik, dijelaskan konsep surveinya, koreksi-koreksi yang dilakukan, smooth model dan interpretasinya. Interpretasi dapat dilakukan secara vertical (sebagai penampang 2D) dan secara horizontal (sebagai peta). Seperti halnya metoda geolistrik, pada metoda elektro magnet juga dijelaskan tentang konsep surveinya, koreksi-koreksi yang dilakukan, smooth model dan interpretasinya. Interpretasi dapat dilakukan secara vertical (sebagai model 1D atau 2D) dan secara horizontal (sebagai peta) Metoda monitoring, dijelaskan juga tentang konsep pelaksanaannya, pengukuran parameternya serta evaluasi/interpretasinya. MANAJEMEN METODA GEOFISIKA PROSES KOMODITAS YANG DICARI GEOFISIKA TEPAT GUNA Gambar 2. Gambaran umum konsep penjelasan geofisika tepat guna Model geologi dari mineral base metal, logam mulia dan geotermal diinformasikan sebagai dasar pembuatan design survei eksplorasinya. Tanpa mengetahui perkiraan model tersebut sulit menerapkan geofisika tepat guna. Semua penjelasan diatas dimaksudkan sebagai dasar untuk membuat design survei geofisika yang terdiri dari: 1. Metoda yang akan digunakan (magnetik, gravitasi, resistivity, TDIP/RPIP, AMT/MT, CSAMT, TDEM/TEM atau monitoring gejala geologi) 2. Penetrasi survei dan konfigurasi pengukuran 3. Jarak stasiun pengukuran dalam lintasan dan jarak antar lintasan 4. Toleransi kesalahan pengukuran yang boleh dilakukan 5. Pemilihan filter yang akan digunakan Penentuan hal-hal tersebut diatas sangat menentukan anggaran dan waktu yang akan dipergunakan. Kesuksesan survei geofisika tepat guna ditentukan oleh design diatas. Guna memperluas pengalaman operasional lapangan dijelaskan hal-hal sebagai berikut: Manajemen operasional lapangan yang terdiri dari: menginformasikan problem yang biasa terjadi, antisipasi problem, mengatasi problem, mengejar anomali, menghilangkan nois dan memperjelas anomali. Kesemuanya itu harus ditangani oleh seorang coordinator dan/atau quality control yang berpengalaman.

Selain itu untuk mensukseskan survei geofisika agar tepat guna dijelaskan juga hal-hal yang bersangkutan dengan keorganisasian pelaksana survei geofisika yang baik. Dalam hal ini akan dijelaskan tentang rencana mutu dan penerapan ISO 9001 pada organisasi pelaksana survei geofisika. SKEDUL PELAKSANAAN KURSUS Pelaksanaan kursus geofisika tepat guna untuk mengeksplorasi Mineral Base Metal, Logam Mulia dan Geotermal, direncanakan berlangsung selama 3 hari dengan rincian umum sebagai berikut: 1. Hari pertama, akan menjelaskan metoda-metoda geofisika yang berkaitan dengan pencarian komoditas mineral base metal, logam mulia dan geotermal. Metoda-metoda tersebut adalah magnetik, gravitasi, resistivity, TDIP/RPIP, AMT/MT, CSAMT, TDEM/TEM dan monitoring gejala geologi. 2. Hari kedua, diinformasikan tentang kondisi geologi / system terdapatnya mineral base metal, logam mulia dan geotermal. Selain itu dijelaskan juga cara membuat design survei geofisika sebagai kunci dari keberhasilan survei geofisika tepat guna. 3. Hari ketiga, akan dijelaskan manajemen operasional lapangan dan aturan-atuaran serta pengorganisasian yang berhubungan dengan survei geofisika tepat guna. INSTRUKTUR Khoiril Arief Saleh (Advisor Eksplorasi PT. Geoservices) Lahir di Kudus, tanggal 15 Januari 1957, Pendidikan 1980 Menamatkan studi Geofisika & Meteorologi di Institut Teknologi Bandung 1994 Mendapat pelatihan operasional geofisika dari Zonge di Arizona, USA. 1984 Memperoleh sertifikat AMDAL A dan B dari PSLH Institut Teknologi Bandung 1998 Mendapat pelatihan lead consultant tentang ISO 9001 dari department perdagangan department Perindustrian Indonesia Pengalaman Kerja 1980-1987 Berpengalaman kerja sebagai ahli geofisika, terdidri dari pekerjaan-pekerjaan survei terdiri dari gravitasi 11 proyek, magnetik 4 proyek, resistivity 6 proyek, seismic aktif 2 proyek, seismic pasif 4 proyek, EM-FLV 3 proyek, MT 1 proyek dan Lingkungan 3 proyek di berbagai lokasi di Indonesia 1986-1987 Melakukan studi ekonomi geotermal seluruh Indonesia 1989-1997 Sebagai Kepala Divisi Geofisika, Departement Eksplorasi, PT. Geoservices 1998-2001 Sebagai Kepala Departement Eksplorasi, PT. Geoservices 2001-sekarang Sebagai Advisor Eksplorasi, PT. Geoservices 2012-sekarang Sebagai Pengajar Geofisika Manajemen, Institut Teknologi Bandung Selama menjadi kepala Divisi Geofisika, kepala Departement Eksplorasi dan Advisor Eksplorasi di PT. Geoservices telah mengerjakan dan/atau mengkoordinir pekerjaan geofisika dengan rincian: EM-VLF 3 proyek, magnetik 13 proyek, gravitasi 14 proyek, resistivity 7 proyek, IP 2 proyek, MT/TDEM 3 proyek, CSAMT 1 proyek, monitoring gempa mikro 3 proyak, monitoring gravitasi 2 proyek, pemboran 5 proyek pemetaan topografi 9 proyek dan pemetaan geologi 12 proyek.

PENDAFTARAN Jumlah peserta akan dibatasi untuk memperoleh manfaat yang maksimal. Pendaftaran sedini mungkin sangat dianjurkan. Pendaftaran akan ditutup pada tanggal 1 Februari 2017. Kursus akan dibatalkan apabila peserta yang terdaftar tidak memenuhi jumlah minimum. PEMBATALAN & SUBSTITUSI Jika peserta yang telah terdaftar membatalkan keikutsertaannya dalam kursus ini, maka diharuskan membayar penuh uang kursus kecuali jika pembatalan dilakukan secara tertulis minimum 10 hari sebelum kursus dimulai. Peserta dapat digantikan oleh orang lain setiap saat. SERTIFIKAT Sertifikat akan diberikan kepada para peserta yang telah mengikuti kursus ini. BIAYA PESERTA KURSUS Biaya kursus sebesar Rp. 19.950.000 per orang + 10 % PPN (biaya kursus akan disesuaikan dengan nilai mata uang yang berlaku) adalah wajib dibayar setelah menerima konfirmasi pendaftaran. Biaya tersebut tidak termasuk akomodasi. Pembayaran sudah diterima paling lambat tanggal 1 Februari 2017. Semua biaya administrasi bank yang berkenaan dengan pembayaran kursus harus ditanggung oleh perusahaan dari peserta kursus. Pembayaran ditransfer ke PT. Geoservices: Bank Mandiri KC Jakarta Kebon Sirih Jl. Tanah Abang Timur No. 1 2, Jakarta 10110 Account No: 121-000570-4972 (IDR)