BAB V PENUTUP. 1. Kebijakan penataan waralaba minimarket tersebut cenderung lebih. tersebut. Kebijakan penataan waralaba selanjutnya yang dilakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. Bentuk kebijakan pembatasan usaha waralaba terutama minimarket. melindungi/proteksi terhadap UMKM-UMKM dalam bentuk warung

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. untuk membeli kebutuhan sehari-hari maupun untuk berwisata. Di Kota

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tentang Disiplin PNS di BKD Kabupaten Banyumas sudah dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Yogyakarta, yaitu; 1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota

BAB V PENUTUP. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Pelaksana Teknis (UPT) I Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk Minimarket, Supermarket, Department Store, Hypermarket

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Reklame di Kabupaten Sleman. secara langsung terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Isi Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 27 Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat ukur kemakmuran dari suatu negara. 1 Untuk mencapainya diperlukan

BAB V PENUTUP. oleh peneliti, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: permohonan dispensasi perkawinan di bawah umur terdiri dari duduk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai. 1. Implementasi Program PWK Bidang Ekonomi

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA (PEMKOT) DALAM RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI SEKITAR ALUN-ALUN KOTA BATU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendidikan Kewarganegaraan di SMP N se-kecamatan Buayan yaitu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. otonomi di Desa Aglik, memuat tiga agenda, yaitu pertama, merupakan sebuah sistem perencanaan sendiri (self-planning) yang

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara merata bagi seluruh rakyat Indonesia yang sesuai dengan sila

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17-A TAHUN 2012 TENTANG

ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DALAM PENATAAN USAHA WARALABA MINIMARKET SKRIPSI

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

Salinan NO : 4/LD/2014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 4 TAHUN 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. DIY, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 65 TAHUN 2012 TENTANG PEMBATASAN USAHA WARALABA MINIMARKET DI KOTA TEGAL

BAB V PENUTUP. masyarakat maka interaksi tersebut akan memiliki dampak yang positif.

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERDA NO. 7 TAHUN 1992 TENTANG IMB ( IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN ) DI KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pasar modern di Indonesia saat ini menunjukkan angka yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tujuan negara yaitu Melindungi segenap

BAB IV PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja tools komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Evaluasi Diri Sekolah (EDS) merupakan proses evaluasi diri

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. melalui mediasi dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : penyelesaian sengketa di pengadilan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Lexy J.

Anderson, James E, 2003, Public Policy Making: An Introduction Fifth Edition,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang terus berupaya

DAFTAR PUSTAKA. Agustino, Leo Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Performa Kekuasaan dalam Revitalisasi Pasar Tradisional (Studi Deskriptif di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara

BAB V PENUTUP. Dalam penelitian ini, beberapa kesimpulan yang dapat ditarik. sebagaimana dijelaskan pada bagian pembahasan, yaitu :

BAB V PENUTUP. atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor penyebab pendaftaran sebagian calon TKI di Kabupaten Kulon Progo

BAB I PENDAHULUAN. 1945) memberikan hak kepada setiap orang untuk mendapatkan lingkungan. sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

DAMPAK MENJAMURNYA MINIMARKET TERHADAP PEDAGANG. TRADISIONAL di KECAMATAN GADINGREJO KOTA PASURUAN TAHUN Skripsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka diajukan kesimpulan sebagai berikut: dilaksanakan dengan menginternalisasikan nilai-nilai karakter dalam

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kerja Kabupaten Sleman, maka dapat disimpulkan bahwa : a. Pelaksanaan program ini menggunakan pendekatan bottom up, jadi

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 10 Tahun 2017 Seri E Nomor 6 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (PPMD) KABUPATEN BULUNGAN

DAFTAR PUSTAKA. Indiahono, Dwiyanto Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analysis. Gava Media Yogyakarta: Gava Media.

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BAB 1 PENDAHULUAN. pulau yang dibatasi oleh lautan, sehingga di dalam menjalankan sistem pemerintahannya

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (STUDI PADA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 DLANGGU) KABUPATEN MOJOKERTO

BAB V PENUTUP. dengan rumusan masalah bahwa permainan playstation telah membawa. maupun prestasi pada anak usia sekolah sebelum dan sesudah gemar

BAB III PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka didapatkan

BAB IV PENUTUP. menyimpulkan beberapa hal, sebagai berikut:

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODE PENELITIAN. adanya data lapangan sebagai sumber data utama. Jenis penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA. Afrizal Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

yang menjelaskan data-data secara verbal atau pendekatan deskriptif kualitatif

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mendorong pelaku usaha untuk melakukan pengembangan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dari lembaga yang bersangkutan yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN USAHA PUSAT PERBELANJAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka. penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut.

DAFTAR PUSTAKA. Ace Suryadi & H.A.R. Tilaar, 1983, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

BAB I PENDAHULUAN. pokok sehari hari kepada para konsumen. Retail adalah salah satu cara pemasaran produk

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

DAFTAR RUJUKAN. Ali, Muhammad. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa, 2004.

BAB VI SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Persepsi Masyarakat terhadap Warisan Adat Istiadat tentang. Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian

BAB 1V NILAI KEADILAN USAHA WARALABA INDOMARET DAN ALFAMART. A. Prinsip-prinsip Keadilan Bisnis Waralaba di Kecamatan Pesantren Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Menjadi Pemukiman Penduduk di

Oleh : Nurul Fauziah, Kismartini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB V PENUTUP. nikah di Pengadilan Agama Wates, maka dapat dikemukakan kesimpulan. 1. Alasan permohonan itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates yaitu

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA BANJARMASIN

Investasi di Era Otonomi Daerah Dalam Rangka Interaksi Antara Penanaman Modal Dengan Keuangan Daerah 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan saat ini nyaris tidak dapat dilepaskan dari pasar.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan ruang adanya otonomi oleh masing-masing daerah untuk. adanya pemerintahan daerah yang menjalankan pemerintahan daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara berkembang yang terus berproses untuk

BAB V PENUTUP. dikemukakan kesimpulan sebagai berikut : Memberikan Kredit Dengan Jaminan Fidusia. tahun 1999 tentang jaminan fidusia.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang penting dalam menjalankan pemerintahan daerah. Dewan

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kebijakan penataan waralaba minimarket tersebut cenderung lebih kepada eksekusi dari penindakan regulasi yang ada, seperti yang telah dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta kepada beberapa minimarket waralaba yang melanggar peraturan yaitu berupa penutupan minimarket tersebut. Kebijakan penataan waralaba selanjutnya yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta adalah pada pembentukan peraturan daerah terkait penataan waralaba sehingga tidak hanya sebatas pada pembatasan pendirian jumlah waralaba saja seperti pearturan sebelumnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa arah kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam penataan waralaba minimarket adalah melindungi para pedagang tardisonal, toko kelontong serta UMKM (Usaha Kecil Menengah Masyarakat). 2. Penataan waralaba minimarket oleh Pemerintah Kota Yogyakarta akan disesuaikan dengan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat Yogyakarta. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengembangan kebijakan penataan waralaba minimarket di Kota Yogyakarta adalah 89

dengan pembentukan Peraturan Daerah terkait dengan penataan waralaba minimarket. B. Saran 1. Untuk Pemerintah Kota Yogyakarta a. Diharapkan untuk tidak mudah memberikan izin pendirian toko waralaba, terlebih apabila izin tersebut sengaja didekatkan dengan pasar tradisional atau toko-toko kelontong kecil milik masyarakat. b. Ketidaksesuaian antara data jumlah waralaba minimarket di Kota Yogyakarta di setiap ruas penggal jalan yang ada di setiap kecamatan, maka masih diperlukan kontrol ketat dan mempertegas peraturan yang berlaku dengan implementasi kebijakan tersebut. c. Perlu adanya evaluasi data ulang terkait keberadaan waralaba minimarket di Kota Yogyakarta, karena banyaknya ketidakcocokan antara data yang diperoleh dengan yang ada di lapangan. d. Perlu adanya koordinasi yang lebih baik antar Dinas terkait dan DPRD Kota Yogyakarta 2. Untuk Pengusaha Waralaba Minimarket a. Waralaba minimarket seharusnya lebih dapat menjalin kerjasama dengan pera pelaku usaha yang melibatkan masyarakat, terutama usaha kecil dan menengah (UMKM), dengan kata lain UMKM bisa dijadikan mitra usaha dari pelaku usaha waralaba minimarket. 90

Keikutsertaan masyarakat dalam hal ini diharapkan turut memberikan saran pengembangan usaha, begitu juga dengan pemidal (pemilik minimarket) diharapkan dapat berbagi ilmu seperti manajemen dan wawasan tentang inisiatif untuk mengembangkan merk usaha lokal yang baru. b. Para pengusaha minimarket diharapkan terlebih dahulu mempelajari dan mematuhi peraturan yang ada di Kota Yogyakarta sebelum akan mendirikan usahanya. 3. Untuk Masyarakat a. Masyarakat hendaknya tidak terlalu mudah menjual atau menyewakan tanahnya untuk digunakan sebagai lokasi waralaba. b. Kesadaran akan pentingnya pemberdayaan ekonomi rakyat melalui pasar tradisional juga harus diperkuat. 91

DAFTAR PUSTAKA Anki, Novairi & Aditya, Bayu. (2011). Kaya Raya dengan Waralaba. Yogyakarta: Katahati. Basrowi & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Sinar Grafika. Budi Winarno. (2007). Kebijakan Publik Teori dan Proses. Yogyakarta: Media Pressindo. Burhan Bungin. (2008). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Christina Whidya Utami. (2008). Strategi Pemasaran Ritel. Jakarta: PT Indeks. Gunawan Widjaja. (2003). Seri Hukum Bisnis Waralaba. Jakarta: PT Raja Harmaizar, dkk. (2006). Menggali Potensi Wirausaha-Feasibility Study Plus Implementation. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. HAW. Widjaja. (2007). Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. Jakarta: PT Raja Koswara, E. (1999). Otonomi Daerah yang Berorientasi Kepada Kepentingan Rakyat. Jakarta: Widya Praja HP. Leo Agustino. (2008). Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta. Lexy J. Moleong. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Lukman Hakim. (2008). Informasi Lengkap Waralaba. Jakarta: Buku Kita. M. Irfan Islamy. (2009). Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara. Kementrian Pendidikan Nasional UNY. (2011). Pedoman Penulisan Tugas Akhir. Yogyakarta: UNY Press. Sanapiah Faisal. (2007). Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Radja Solichin Abdul Wahab. (2012). Analisis Kebijakan Dari Formulasi ke Penyusunan Model-Model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: Bumi Aksara. 92

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharno. (2010). Dasar-Dasar Kebijakan Publik Kajian Proses dan Analisis Kebijakan. Yogyakarta: UNY Press.. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Perundang-undangan: Peraturan Pemerintah RI No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba Peraturan Menteri Perdagangan No. 53 Tahun 2008 tentang Pedoman Penataan dan Pemeliharaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern Peraturan Walikota Yogyakarta No. 79 Tahun 2010 tentang Pembatasan Usaha Waralaba Minimarket di Kota Yogyakarta Surat Kabar: Rina Eviana Dewi. (2012). Jumlah Toko Waralaba Tak Sesuai Data. Kedaulatan Rakyat (20 Januari 2012). Hlm.9-13 Esa. (2013). Minimarket Perseorangan mulai terdesak.tribun Jogja(10 April 2013). Hlm. 9-12 Hdy. (2013). Muncul Toko Modern Tanpa Izin. Tribun Jogja(6 September 2013). Hlm. 9-12 Hdy. (2013). Minimarket Mampu Siasati Perda. Tribun Jogja(9 September 2013). Hlm 9 Hdy. (2013). Dintib Kota Bikin Jengkel. Tribun Jogja(23 September 2013). Hlm. 13-14 Hdy. (2013). Pemkot Tak Punya Data. Tribun Jogja (25 Oktober 2013). Hlm 14 Tabloid: Tabloid Badan Legislasi Kota Yogyakarta. Edisi Kedua Vol II, No. 2 Tahun 2013 93

Sumber internet : Yusuf Efendi.(2012). Mempertahankan Pasar Tradisional. Diakses dari http://www.jogjatrip.com/mempertahankan-pasar-tradisional, pada tanggal 5 Mei 2012, Jam 16:18 WIB. Marina L. Pandin.(2009). Potret Bisnis Ritel di Indonesia. Diakses dari www.academia.edu/1069998/potret_bisnis_ritel_di_indonesia_pasar_m odern, diakses pada tanggal 7 Oktober 2013, Jam 09:15WIB. Dholmind.(2011). Asas Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan (Medebewind) dilihat dari sudut pandang Ilmu Administrasi Negara. Diakses dari http://dholmind.blogspot.com/2011/11/asas-desentralisasidekonsentrasi-dan.html, diakses pada tanggal 3 Desember 2012, Jam 20.00 WIB. Aneahira. Kebijakan Publik. Diakses dari http://www.anneahira.com/kebijakan_ publk.htm, pada tanggal 4 Desember 2012, Jam 21.00 WIB. http://e-journal.uajy.ac.id/2937/2/1hk09378.pdf, diakses pada tanggal 4 Desember 2013, Jam 14.15 WIB 94