PENCAPAIAN PROGRAM PHBS DI PUSKESMAS SWAKELOLA DEMPO PALEMBANG TAHUN 2007

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah

V. IMPLEMENTASI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi

II. TINJAUAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

Peningkatan Derajat Kesehatan..., Rizsanti, Diny, Putri, Gina, Farida

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan ditingkatkan. Hendrik L. Bloom dalam Notoadmojo (2007)

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

DESKRIPSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH SELATAN KOTA KEDIRI

Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta

PEDOMAN PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA PERCONTOHAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) PEMERINTAH PROPINSI SULAWESI SELATAN DINAS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. Derajat Kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain lingkungan,

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai. Sehat juga investasi untuk

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KELUARGA UNTUK MELAKUKAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANGUNHARJO JATIPURNO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan akan pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Dara Sopyan, 2014

INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT. Tatanan : 8 Kehidupan Masyarakat Sehat Yang Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. Bina Suasana (Social Support) dan Gerakan Masyarakat (Empowerment) sehingga. meningkatkan kesehatan masyarakat Depkes RI (2002).

LAPORAN KOMUDA BLOK 19 SURVEI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan yang tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi

BAB 1 PENDAHULUAN. produktivitas kerja guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Orang bijak

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Promosi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan yang sempurna dan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi dan waktu penelitian ini yakni sebagai berikut :

KERANGKA ACUAN PROGRAM PROMKES DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang diupayakan pencapaiannya oleh pemerintah. Upaya ini sebagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GAMBARAN PERILAKU KEPALA KELUARGA TENTANG PHBS DI DESA TUNGGULO SELATAN KECAMATAN TILONG KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atikah Sapta Maritsa, 2013

BAB I PENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SURVEY PHBS RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENYULUHAN DAN PRAKTIK PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT) DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT DESA PEDULI SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan perhatian khusus dan perlu penanganan sejak dini. Hal ini

KERANGKA ACUAN PROMOSI KESEHATAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ely Isnaeni, S. Kep, M. Kes

BAB 1 PENDAHULUAN. Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan

PENURUNAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN MELALUI PENERAPAN PHBS

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tingkat penerapan PHBS

PEMETAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) RUMAH TANGGA MISKIN PADA TATANAN RUMAH TANGGA DI KOTA PADANG TAHUN 2012.

UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN

EVALUASI DATA PELAKSANAAN RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIGALUH 2 KABUPATEN BANJARNEGARA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUMEDANG SELATAN Jln. Pangeran Kornel No. 48 Telp Sumedang 45313

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

Kerangka Acuan Program Pemberdayaan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN PHBS TATANAN RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN ISPA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEMON II KULON PROGO TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan WHO tahun 2015 menyebutkan bahwa diare masih merupakan

Oleh: Aulia Ihsani

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

BAB 1 PENDAHULUAN. (PHBS) dapat dilaksanakan di masyarakat, rumah tangga, dan sekolah. PHBS

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

KERANGKA ACUAN PROGRAM PROMKES PUSKESMAS KARANG MULYA KECAMATAN PANGKALAN BANTENG

Sari Rahma Fitri* Kata kunci: Pengetahuan tentang PHBS. Keywords: Knowledge of PHBS

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan masuknya milenium baru, Departemen Kesehatan. telah mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan kesehatan yang

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

B. TUJUAN 1. Umum Menggalang kerjasama Lintas sektor dalam rangka penyelenggaraan pembangunan di bidang kesehatan 2. Khusus a. Meningkatkan program

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANCASAN WILAYAH PUSKESMAS BAKI I SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. masa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

CATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KKB-KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang atau individu mampu untuk hidup produktif dalam segi

Transkripsi:

Pencapaian Program PHBS di Puskesmas Swakelola Dempo Palembang Tahun 2007 PENCAPAIAN PROGRAM PHBS DI PUSKESMAS SWAKELOLA DEMPO PALEMBANG TAHUN 2007 Hendarmin Aulia Staff Pengajar di Bagian IKM-IKK Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Abstract PHBS program has been done in Puskesmas Swakelola Dempo for promoting health status at household level in the community. The outcome is measured by coverage and 10 indicators of PHBS that had been done by households at Puskesmas swakelola Dempo. It is a descriptive study using a secondary data of Puskesmas Swakelola Dempo. The results of the study shown that only 15,6% coverage of the program. Of the all indicators, some important indicators has shown minimal percentage like as Exclusive breastfeeding by mother who has baby (5,9%), and Parturition by health care system (5,9%), that makes some questions about the accuracy of the collecting data process. It is useful for following up this program to get more accurate data in evaluating health status in the households and the outcome of PHBS program. Keywords: indicator, PHBS, puskesmas, household Abstrak Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) telah dijalankan di Puskesmas Swakelola Dempo dengan tujuan meningkatkan taraf kesehatan di rumah tangga. Penilaian keberhasilan program diukur dari target pencapaian cakupan dan pencapaian 10 indikator dalam PHBS. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui keberhasilan program PHBS di Puskesmas Swakelola Dempo dengan mengambil data sekunder dari puskesmas tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pencapaian cakupan yang masih kecil yaitu sebesar 15,6% saja. Pencapaian hasil untuk indikator PHBS memperlihatkan angka yang kecil dari beberapa indikator penting seperti Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (5,95%), dan Ibu yang menyusui bayinya (5,9%), yang menimbulkan pertanyaan mengenai keakuratan dalam proses pengumpulan datanya. Perlu tindak lanjut untuk mendapatkan gambaran yang akurat mengenai status kesehatan masyarakat dalam rumah tangga dan keberhasilan program PHBS. Kata kunci: indikator, PHBS, puskesmas, rumah tangga Pendahuluan Indonesia masih menghadapi banyak permasalahan di bidang kesehatan terutama berbagai penyakit menular yang dipengaruhi oleh faktor higiene dan sanitasi yang jelek. Kondisi yang demikian terutama banyak dijumpai pada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Disamping itu juga masih banyak kasus kurang gizi dijumpai di kelompok masyarakat tersebut. Kebijakan Indonesia Sehat 2010 menetapkan tiga pilar utama yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan merata untuk mendukung pencapaian Visi Indonesia Sehat 2010. Pemerintah telah mengembangkan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang harus dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota sesuai yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 1457/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota. Standar Pelayanan Minimal Promosi Kesehatan yang merupakan acuan Kabupaten/Kota adalah Rumah Tangga Sehat (65%), ASI Ekslusif JKK, Th. 41, No. 2 April 2009

(80%), desa dengan garam beryodium (90%) dan Posyandu Purnama (40%). Puskesmas sebagai sarana pelayanan langsung ke masyarakat yang menjalankan program PHBS diharapkan dapat memberikan hasil sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal. Puskesmas Swakelola Dempo Palembang pada tahun 2007 mempunyai target PHBS pada tatanan rumah tangga sebanyak 5513 rumah tangga. Sedangkan pencapaiannya hanya sebesar 852 rumah tangga, dengan kata lain hanya mencapai 15,4 persen. Jumlah ini sangat kecil jika dibandingkan target yang ditentukan oleh pemerintah yaitu sebesar 100% walaupun upaya-upaya untuk mencapai target telah dilakukan. 4 Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2007 dari Puskesmas Swakelola Dempo, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan rumah tangga merupakan salah satu program yang tidak memenuhi target pencapaian program yang seharusnya 100% sedangkan pencapaiannya hanya 15,4%. Walaupun pencapaian target hanya 15%, namun dari hasil pencapaian beberapa indikator program PHBS dapat diperoleh informasi mengenai status kesehatan masyarakat ditinjau dari unsur sanitasi lingkungan dan perilaku hidup sehat. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui keberhasilan program PHBS tatanan Rumah Tangga yang diukur dari indikator program PHBS di wilayah kerja Puskesmas Swakelola Dempo Palembang. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengetahui masalahnya sendiri, dalam tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya. PHBS Tatanan Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Rumah Tangga adalah wahana atau wadah, dimana keluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan anak-anaknya melaksanakan kehidupan sehari-hari. 3 Beberapa manfaat PHBS dalam tatanan rumah tangga. 2 1. Meningkatkan taraf kesehatan di dalam rumah tangga. 2. Rumah tangga sehat dapat meningkatkan produktivitas kerja anggota keluarga 3. Dapat memperbaiki ekonomi rumah tangga karena berkurangnya pembiayaan untuk pengobatan. 4. Salah satu indikator keberhasilan Pemerintah Daerah Kabupaten /Kota dibidang kesehatan. Sasaran PHBS di rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga secara keseluruhan dan terbagi dalam : 1. Sasaran primer Adalah sasaran utama dalam rumah tangga yang akan dirubah perilakunya atau anggota keluarga yang bermasalah (individu dalam keluarga yang bermasalah) 2. Sasaran sekunder Adalah sasaran yang dapat mempengaruhi individu dalam keluarga yang bermasalah misalnya, kepala keluarga, ibu, orang tua, tokoh keluarga, kader tokoh agama, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sektor terkait, PKK 3. Sasaran tersier Adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam menunjang atau mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya pelaksanaan PHBS misalnya, kepala desa, lurah, camat, kepala Puskesmas, guru, tokoh masyarakat dll. 2 Indikator PHBS Tatanan Rumah Tangga adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau permasalahan kesehatan di rumah tangga. Indikator mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan. Ada 10 indikator PHBS yang terdiri dari 6 indikator perilaku dan 4 indikator lingkungan. Dengan rincian sebagai berikut : 1. Ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Ibu hanya memberikan ASI kepada bayinya 3. Keluarga mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPKM) 4. Anggota keluarga tidak merokok 5. Olah raga atau melakukan aktifitas fisik secara teratur 6. Makan dengan menu gizi seimbang (makan sayur dan buah setiap hari) 7. Tersedia air bersih 8. Tersedia Jamban 9. Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni 10. Lantai rumah bukan dari tanah

Persentase Pencapaian Program PHBS di Puskesmas Swakelola Dempo Palembang Tahun 2007 Metode Penelitian Penelitian bersifat deskriptif cross sectional, dengan populasi rumah tangga di delapan kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Swakelola Dempo. Pengambilan data sekunder berasal dari hasil survei seluruh rumah tangga yang termasuk dalam delapan kelurahan tersebut di Puskesmas Swakelola Dempo tahun 2007. Dalam survei diajukan pertanyaan yang mencakup 10 indikator tersebut, dan jawaban bersifat kategori ya/tidak. Secara keseluruhan dapat dihitung jumlah atau prosentase rumah tangga yang mencapai masing-masing indikator tersebut. Hasil dan Pembahasan Sasaran PHBS tatanan rumah tangga pada Januari-Desember 2007 berjumlah 5513 dari 8 kelurahan. Pencapaian dari PHBS tatanan rumah tangga berjumlah 15,4% pada Januari-Desember 2007 dari target 100%. 5 Tabel 1. Pencapaian Target Prilaku Hidup Bersih dan Sehat Puskesmas Swakelola Dempo Kecamatan Ilir Timur I Palembang Januari-Desember 2007 Kelurahan Sarana Rumah Tangga Target: 5513 Institusi Pendidikan (Sekolah) Target: 24 Institusi Sarana Kesehatan Target: 2 Institusi TTU Target: 128 Institusi Tempat Kerja Target: 10 13 Ilir 14 Ilir 15 Ilir 16 Ilir 17 Ilir 18 Ilir Kep. Baru 20 Ilir DI Jumlah % cakupan 201 187 126 19 44 28 22 255 852 15,4% 1 1 5 4 1 3 15 62,5% 1 1 2 100% 4 2 34 11 45 16 14 13 139 107% 2 1 1 1 2 1 1 4 13 130% Grafik Rekapitulasi Indikator PHBS 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indikator Grafik1. Pencapaian Indikator PHBS JKK, Th. 41, No. 2 April 2009

Dari grafik tersebut bahwa indikator PHBS di Puskesmas Swakelola Dempo pada Januari- Desember 2007 didapatkan empat indikator yang pencapaiannya di bawah 50%, yaitu indikator 1 (persalinan yang ditolong ditolong oleh tenaga kesehatan) sebesar 5,93%, indikator 2 (Ibu yang menyusui bayinya) sebesar 5,93%, indikator 3 (keluarga yang memiliki JPKM) sebesar 32,92% dan indikator 4 (anggota keluarga tidak merokok) sebesar 13,64%. Namun perlu ditanyakan mengenai indikator 1 dan 2 yang sangat kecil angkanya (di bawah 10%), apakah bermasalah dalam proses pengumpulan datanya. Untuk indikator 5 (Olahraga secara teratur), 6 (Makan dengan menu gizi seimbang), 7 (Fasilitas air bersih), 8 (fasilitas jamban), 9 (kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni) dan 10 (lantai rumah bukan dari tanah) mempunyai persentase di atas 50%. Kesimpulan dan saran 1. Pencapaian program PHBS tatanan rumah tangga pada tahun 2007 sebanyak 5513 dari 8 kelurahan hanya 15,4%. 2. Ada empat indikator yang pencapaiannya di bawah 50%, bahkan indikator Persalinan yang ditolong tenaga kesehatan dan Ibu yang menyusui bayinya hanya mencapai 5,9% sehingga menjadi suatu pertanyaan mengenai proses pengumpulan datanya. 3. Perlu pengkajian ulang terutama dalam proses pengumpulan data pencapaian indikator PHBS supaya dapat memberikan gambaran akurat mengenai taraf kesehatan masyarakat dalam rumah tangga yang diukur dari indikator PHBS. Daftar Pustaka 1. Departemen Kesehatan RI, Buku Panduan Manajemen Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Tingkat Puskesmas, Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Tahun 1996/1997 2. http://dinkessulsel.go.id/pdf/perilaku_hidup_bersih_&_seh at.pdf 3. http://www.jmpk-online.net/files/vol-08-02- 2005-4.pdf 4. Profil Puskesmas Swakelola Dempo Tahun 2008 5. PTP Puskesmas Swakelola Dempo Tahun 2008