APLIKASI PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) SEBAGAI SISTEM KONTROL PADA Modifikasi Automatic Loading Machine Generator 99 Mo/ 99m Tc berbasis PZC

dokumen-dokumen yang mirip
MODIFIKASI 99 Mo AUTOMATIC LOADING SYSTEM GENERATOR 99 Mo/ 99 mtc BERBASIS PZC

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON

APLIKASI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA SISTEM KONTROL PROSES PENGELASAN INNER DAN OUTER TABUNG IRADIASI

MODIFIKASI,,99MO AUTOMATIC LOADING SYSTEM" GENERATOR 99MO/99MTC BERBASIS PZC

APLIKASI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA SISTEM KONTROL PROSES PENGELASAN INNER DAN OUTER TABUNG IRADIASI

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

PERANCANGAN ATS (AUTOMATIC TRANSFER SWITCH) SATU PHASA DENGAN BATAS DAYA PELANGGAN MAKSIMUM 4400VA

KEGIATAN. Tes tertulis Pengamatan Wawancara Laporan. Menjelaskan pengetahuan dasar kendali elektronik

STIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN 4.1. PROSES MESIN AUTOMATIC MIXING

PERANCANGAN PENGENDALIAN OTOMATIS PADA PROTOTIPE PORTAL SCRAPER BERBASIS PLC

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan

PEMBUATAN APLIKASI PLC OMRON CPM2A SEBAGAI ALAT PENCAMPUR LARUTAN TUGAS AKHIR

BAB IV PENGUJIAN ALAT

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :

PERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR

MODIFIKASI SISTEM KONTROL PANEL KOMPRESSOR ATLAS COPCO GR-1520 MENGGUNAKAN PLC OMRON DI PT. JTX

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM KONTROL

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

SISTEM PERANCANGAN LIFT TIGA LANTAI BERDASARKAN SELEKSI BARANG SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.

II Protokol Remote Link II Protokol Modbus II Request Read N Bits. 16 II Request Read N Words. 16 II

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut:

Prototype Sistem Pengisian Dus Otomatis dengan Robotik Berbasis PLC (Programmable Logic Controller)

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:??????????????????????????????????

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGISIAN BARANG OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) TUGAS AKHIR

PEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR

RANCANG BANGUN OTOMASI PENGENDALIAN PEMBUATAN KECAP KEDELAI BERBASIS PROGRAMMBLE LOGIC CONTROLLER

APLIKASI LOAD CELL PADA PENGENDALIAN DAN MONITORING LEVEL AIR MENGGUNAKAN PLC ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat.

TUGAS AKHIR. AUTOMATIC SPRAY CONTROLLER UNTUK MESIN INJECTION PLASTIK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) PANASONIC NAiS FP0-C14RS

KONTROL PARKIR MOBIL OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

SISTEM KENDALI LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN PLC TWIDO

RANCANG BANGUN KONTROL SUPERVISI PADA SISTEM OTOMASI PENGISIAN CAIRAN MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR

BAB IV PENGOPERASIAN PERANGKAT GENSET DAN PANEL CPGS

SIMULASI PINTU GARASI MOBIL OTOMATIS BERBASIS PLC (Programmable Logic Control) SKRIPSI

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

PENGENDALIAN PINTU GERBANG OTOMATIS BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) SKRIPSI JONATHAN H

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

Teknik Otomasi [PengenalanPLC]

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

SISTEM MONITORING CHILLER MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER DAN PROGRAMMABLE TERMINAL

PENGARUH PENCUCIAN LARUTAN NaOCl DAN PENAMBAHAN KOLOM KEDUA ALUMINA TERHADAP YIELD DAN LOLOSAN 99 Mo (Mo BREAKTHROUGH) DARI GENERATOR

Gambar 1. Sistem PLC

Rancang Bangun Alat Pengocok Bahan Kimia Otomatis (Automatic Chemical Shaker) Berbasis Mikrokontroler ATMega16

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENCUCIAN LARUTAN NaOCl DAN PENAMBAHAN KOLOM KEDUA ALUMINA TERHADAP YIELD DAN LOLOSAN 99 Mo DARI GENERATOR 99 Mo/ 99m Tc BERBASIS PZC

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

BAB IV PERAKITAN DAN PENGUJIAN PANEL AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) DAN AUTOMATIC MAIN FAILURE (AMF)

APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK. Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia

ALAT UKUR KERATAAN PERMUKAAN MENGGUNAKAN UNIT KONTROL PROGRAMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN

SIMULASI SISTEM KONTROL BERBASIS PLC: PEMBELAJARAN BERBASIS KASUS PADA MATAKULIAH PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

RANCANG BANGUN SIMULATOR INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERBASIS PLC OMRON CP1L

ABSTRAK. air, dalam hal ini mesin yang dipakai untuk melakukan suatu proses produksi

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN AIR BERSIH BERBASIS PLC LS XBC-DR30E

SISTEM OTOMASI PADA MODUL PROCESSING DENGAN MENGGUNAKAN SEQUENTIAL FUNCTIONAL CHART

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

Pemisahan Produk Cacad Menggunakan PLC Schneider Twido TWD20DTK

RANCANG BANGUN SIMULAOTOR PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20 DR-A

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SIMULATOR LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN SMART RELAY ZELIO SR2B201BD

Mengendalikan Pintu Otomatis Menggunakan PLC Siemens LOGO 230 RC

BAB III SISTEM KONTROL KOMPRESOR

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

Prototipe Sistem Pewarnaan Pupuk Berbasis Programmable Logic Control (PLC)

KARAKTERISTIK MCB SEBAGAI PEMUTUS dan PENGHUBUNG MERESPONS TERJADINYA GANGGUAN CATU DAYA INSTALASI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri, teknologi memiliki peran yang penting dalam

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER. Ahmad Mahfud ABSTRAK

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI SOLENOID PADA PROSES PEMISAHAN OTOMATIS MINYAK DAN AIR MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC)

PEMBUATAN SISTEM MONITORING TEKANAN DAN TEMPERATUR BERBASIS PLC PADA SARANA EKSPERIMEN KONDENSASI (SEKONDEN)

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

SISTEM PENGENDALI PENGISIAN GALON AIR ISI ULANG BERBASIS PLC OMRON

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Sketsa mesin automatic mixing.

PERANCANGAN PROGRAMMABLE AUTOMATION CONTROLLER (PAC) BERBASIS JARINGAN OLE FOR PROCESS CONTROL (OPC) SERVER

Materi. Siswa Mampu :

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

Transkripsi:

APLIKASI PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) SEBAGAI SISTEM KONTROL PADA Modifikasi Automatic Loading Machine Generator 99 Mo/ 99m Tc berbasis PZC I WAYAN W., ARTADI H.W., ADANG H.G., YONO S., A. MUTALIB Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN Kawasan Puspitek Serpong, Tangerang 15310, Banten Telp/Faks. 021.7563141 Abstrak Kerjasama antara BATAN dengan KAKEN Co. Jepang telah menghasilkan prototipe automatic loading machine untuk proses pembuatan generator 99 Mo/ 99m Tc berbasis PZC. Automatic loading machine ini memiliki kapasitas delapan buah generator. Proses tersebut terdiri dari empat tahap yaitu penyerapan 99 Mo pada PZC, loading komplek 99 Mo-PZC ke dalam kolom, perakitan generator 99 Mo/ 99m Tc, dan elusi 99m Tc dari kolom generator. Terdapat beberapa kekurangan pada automatic loading machine tersebut yang mengakibatkan waktu proses secara total menjadi cukup lama. Hal ini berpengaruh kepada paparan radiasi yang akan diterima oleh pekerja. Untuk menanggulangi hal itu dilakukan modifikasi yang dapat mempersingkat waktu proses. Bagian modifikasi tersebut kemudian dibuat agar dapat bekerja secara otomatis, dengan demikian diperlukan sebuah alat kontrol. Kontrol otomatis yang digunakan adalah sistem kontrol dengan menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai basisnya. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan maka fungsi sistem kontrol yang dibuat untuk modifikasi tersebut berhasil dengan baik. Kata kunci : Automatic loading machine, 99 Mo-PZC, Sistem kontrol, PLC Abstract Cooperation BATAN with KAKEN Co. Japan has resulted in an automatic loading machine prototipe for the process of generator 99 Mo/ 99m Tc based on PZC. It has eight generator capacity. The process consist of four phase that is absorption of 99 Mo at PZC, loading 99 Mo-PZC complex into column, assembling of generator 99 Mo/ 99m Tc and elution of 99m Tc from generator column. There were weaknesses in the automatic loading machine which tends to a longer of total time process. The condition affect radiation exposure that a worker will have. To control it, it is done the modify so can shorten time process. The modify part works automatically and it is needed a controller. It is a control system using PLC (Programmable Logic Controller) as a basis. The experimen has been carried out gives the function of the control system works well. Keywords : Automatic loading machine, 99 Mo-PZC, control system, PLC PENDAHULUAN Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) pada saat ini mempunyai sebuah alat untuk pembuatan generator 99 Mo/ 99m Tc hasil kerjasama antara PRR-BATAN dengan Kaken Co. Jepang. Alat ini dinamakan automatic loading machine [1]. Alat ini terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian kontrol dan bagian loading system (lampiran). Proses yang terjadi dalam unit loading system ini diatur dengan menggunakan satu unit alat kontrol yang berbasis PLC. Dalam sekali proses automatic loading machine mampu menghasilkan delapan buah generator 99 Mo/ 99m Tc dengan waktu proses sekitar 9 jam. Setiap proses terdiri dari beberapa tahapan utama yaitu penyerapan 99 Mo pada PZC, loading komplek 99 Mo-PZC ke dalam kolom, perakitan generator 99 Mo/ 99m Tc I Wayan W dkk 497 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN

dan elusi 99m Tc dari generator 99 Mo/ 99m Tc. Total waktu 9 jam dianggap masih terlalu lama [2]. Untuk dapat meningkatkan fungsi automatic loading machine termasuk didalamnya mempercepat waktu proses, maka perlu dilakukan beberapa modifikasi. Beberapa modifikasi yang dapat dilakukan adalah : 1. Modifikasi proses pengisian larutan 99 Mo ke dalam vial. Sebelum modifikasi, pengisian dilakukan satu persatu sehingga untuk mengisi delapan vial reaksi memerlukan waktu yang lama. Modifikasi yang dilakukan adalah merubah sistem pengisian menjadi delapan vial dalam waktu yang bersamaan. 2. Modifikasi pada sistem pengocokan campuran reaksi 99 Mo dengan PZC. Sebelum modifikasi, pengocokan dilakukan dengan menggoyangkan piringan tempat vial reaksi, dengan metode ini ternyata hanya bagian airnya saja yang bergerak, akibatnya reaksi pencampuran menjadi kurang sempurna. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya kapasitas serap PZC terhadap 99 Mo. Modifikasi yang dilakukan adalah merubah sistem pengocokan dengan menggunakan syringe yang digerakkan oleh motor. Syringe akan menyedot campuran reaksi 99 Mo dengan PZC dan meniupkan kembali secara perlahan sehingga proses pencampuran terjadi dengan sempurna. 3. Modifikasi sistem pemindahan komplek 99 Mo-PZC ke kolom perakitan (dalam tahap perencanaan). Sebelum modifikasi, pemindahan dilakukan satu persatu, sehingga waktu yang diperlukan menjadi lama. Kemudian modifikasi dilakukan dengan membuat proses pemindahan menjadi delapan kolom dalam waktu yang bersamaan. 4. Modifikasi proses pencucian. Modifikasi yang dilakukan adalah melakukan proses pencucian delapan kolom secara bersamasama, dimana sebelumnya dilakukan satu persatu. 5. Modifikasi sistem penampungan limbah (kontrol telah dibuat tetapi tidak menggunakan PLC). Dari kelima modifikasi yang akan dilakukan, hanya empat tahap yang dapat direalisasikan yaitu modifikasi proses pengisian larutan 99 Mo ke dalam vial, modifikasi pada sistem pengocokan campuran reaksi 99 Mo dengan PZC, modifikasi proses pencucian, dan modifikasi sistem penampungan limbah. Dari empat modifikasi yang dilakukan, tiga tahap diantaranya dikontrol dengan PLC dan satu buah dikontrol dengan kombinasi timer dan relay yaitu modifikasi sistem penampungan limbah. PLC dalam sistem kontrol tersebut diprogram sedemikian rupa sehingga dapat menjalankan tahapan-tahapan modifikasi sesuai fungsinya masing-masing. Pemrograman dibuat dengan ladder diagram yang disesuaikan dengan diagram alir serta urutan proses pada setiap tahapan [3,4,5,6]. Dengan modifikasi tersebut diharapkan dapat memberikan beberapa peningkatan seperti: waktu total proses pembuatan generator 99 Mo/ 99m Tc dapat dipersingkat, tingkat paparan radiasi yang diterima pekerja jauh berkurang, dan diharapkan dapat meningkatkan mutu produk generator 99 Mo/ 99m Tc. TATA KERJA Bahan dan Peralatan Bahan yang digunakan adalah perangkat mekanik loading system hasil modifikasi, Box Panel ukuran 60 x 40 x 10 cm buatan lokal, PLC OMRON CPM1A 40 I/O keluaran Jepang, relay 24 VDC merek OMRON, transformator step down yang merupakan komponen cadangan dari Kaken, speed control juga komponen cadangan dari Kaken, power suply 24 VDC sistem switching produk lokal, MCB 2 Ampere merek MG (Merlin Gerlin) buatan Jerman, kabel kontrol merek Federal buatan Indonesia, Fuse 2 Ampere buatan lokal, selector switch merek Legrand, push button switch dan lampu indikator merek OMRON, emergency stop merek Golvin buatan Korea. Peralatan yang digunakan adalah tool set, PC, Software PLC. Diagram Alir Sistem Kontrol Ketiga modifikasi yang dilakukan sebenarnya memiliki tahapan proses yang hampir sama. Perbedaannya adalah pada jenis larutan yang digunakan. Pada loading 99 Mo larutan yang digunakan adalah 99 Mo, pada proses pengocokan larutan yang digunakan adalah campuran 99 Mo dengan PZC, sedangkan pada proses pencucian yang digunakan adalah Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN 498 I Wayan W dkk

air. Diagram alir sistem kontrol pada modifikasi automatic loading machine untuk generator 99 Mo/ 99m Tc berbasis PZC ditunjukkan pada Gambar 1. Membuat Ladder Diagram Ladder diagram dibuat sesuai diagram alir yang ada. Dimana hubungan masukan, keluaran, dan PLC dapat dengan jelas terbaca. Ladder diagram tersebut kemudian akan ditanamkan (down load) ke dalam PLC sehingga untuk selanjutnya PLC akan bekerja dengan sendirinya secara otomatis. PERAKITAN SISTEM KONTROL Perakitan dimulai dengan membuat jalurjalur pengkabelan antara masukan PLC keluaran. Untuk keluaran dibagi menjadi 2 bagian yaitu relay dan beban. Semua keluaran dari PLC disambungkan dengan relay. Kemudian, dari relay pengkabelan diteruskan ke beban seperti beban motor dan solenoid. Hasil perakitan seperti terlihat pada Gambar 3. Uji Coba Fungsi Sistem Kontrol Uji coba dilakukan secara bertahap mulai dari uji coba ladder diagram, uji coba sistem tanpa beban, dan uji coba sistem dengan beban. Setiap modifikasi dilakukan uji coba sesuai dengan prosedur pengoperasian yang ada. Uji coba yang dilakukan telah menghasilkan proses yang sesuai dengan diagram alir yang ada. Namun, dalam uji coba juga dilakukan kalibrasi antara volume pada syringe dengan putaran motor serta pengaturan timer pada program PLC sehingga volume akhir yang diinginkan dapat tercapai. Kalibrasi ini dilakukan pada PLC dengan mengatur timer yang menggerakan syringe. Kalibrasi yang sangat penting dan harus diperhatikan adalah pada loading 99 Mo ke dalam vial reaksi. Setiap vial reaksi harus berisi 20 ml larutan 99 Mo. Pada loading 99 Mo digunakan dua buah syringe dengan kapasitas 120 ml. Kapasitas tabung pembagi ke vial adalah 100 ml sehingga dibutuhkan dua kali proses pengisian dari syringe sampai ke vial reaksi. Gambar 1. Diagram Alir Sistem Kontrol Pada Modifikasi Dua kali proses pengisian dilakukan dengan asumsi bahwa sekali sedot setiap syringe menyedot 40 ml 99 Mo yang dimasukkan ke dalam tabung pembagi sehingga dalam tabung akan terdapat 80 ml 99 Mo, kemudian dibagi ke delapan vial reaksi sehingga masingmasing vial reaksi berisi 10 ml 99 Mo. Dengan dua kali pengisian maka akan diperoleh jumlah 99 Mo pada vial reaksi sebanyak 20 ml. Dengan putaran motor yang tetap (96,67 rpm) maka besarnya timer pada ladder diagram pada pemrograman PLC harus disesuaikan agar diperoleh volume pada syringe sebesar 20 ml. Pada pengujian ini angka seting timer dalam ladder diagram diperoleh sebesar 21 detik. I Wayan W dkk 499 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN

Untuk proses pengocokan dan pencucian tidak diperlukan kalibrasi yang sangat teliti karena pada proses pengocokan, larutan 99 Mo- PZC hanya disedot dan ditiupkan kembali agar terjadi pencampuran antara 99 Mo dengan PZC sehingga PZC dapat mengikat 99 Mo dengan sempurna. Begitu juga pada proses pencucian, air hanya disedot dan ditiupkan untuk melakukan pencucian. HASIL DAN PEMBAHASAN Secara keseluruhan hasil modifikasi dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Bagian Alat Automatic Loading Machine Hasil Modifikasi 1 = alat kontrol 2 = sistem pengisian 99 Mo 3 = vial reaksi 4 = pengendali pengocokan 5 = pengendali pengisian larutan 99 Mo Gambar 3. Alat Kontrol Automatic Loading Machine Hasil Modifikasi 1 = selector swicth 2 = Star 3 = Stop 4 = Speed Control 5 = PLC 6 = Relay Proses pada tahap pencampuran 99 Mo dengan PZC dilakukan dengan momposisikan selector switch (Gambar 3) pada posisi Mo kemudian tombol START ditekan maka proses pencampuran 99 Mo dengan PZC akan berlangsung dengan sendirinya. Proses diawali dengan turunnya tabung pengisi vial reaksi. Kemudian, terjadi proses pengisian 99 Mo ke dalam vial, dimana 99 Mo disedot oleh syringe lalu ditiupkan ke tabung penampung. Dari tabung penampung 99 Mo dibagi ke delapan vial reaksi. Setiap vial akan terisi 99 Mo sebanyak 20 ml. Setelah 99 Mo sebanyak 20 ml terdapat pada masing-masing vial reaksi, maka tabung pengisi diangkat kembali pada posisi sebelumnya. Proses pengocokan (mixing) terjadi pada saat proses pemanasan campuran 99Mo-PZC berlangsung. Proses pemanasan sendiri terjadi selama 3 jam dan proses pengocokan terjadi 15 menit sekali. Proses pengocokan dilakukan dengan merubah posisi selector switch ke posisi MIX dan menekan tombol START. Proses akan diawali dengan menurunkan tabung pengisi vial reaksi, kemudian syringe akan menyedot campuran 99Mo-PZC dan beberapa saat kemudian akan meniupkan kembali. Proses sedot-tiup ini dilakukan dua kali dalam satu siklus pengoperasian pengocokan (mixing), dan setelah itu tabung pengisi vial reaksi diangkat kembali. Proses pencucian dilakukan oleh syringe dan motor yang sama seperti pada proses pencampuran 99 Mo-PZC sehingga urutan prosesnya hampir sama, hanya pada proses pencucian tidak lagi menyedot 99 Mo melainkan air. Proses pencucian dapat berjalan secara otomatis dengan cara memindahkan selector switch ke posisi WATER dan menekan tombol START. Dari modifikasi yang telah dilakukan maka dapat diperoleh tabel modifikasi seperti terlihat pada Tabel 1. Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN 500 I Wayan W dkk

Tabel 1. Tahapan Modifikasi dan Perbandingan Waktu yang Dihasilkan NO. PROSES MODIFIKASI Waktu (jam) Sebelum Sesudah 1 Pencampuran 99 Mo dengan PZC Per vial menjadi 8 vial sekaligus 1,5 0,25 2 Pengocokan (proses pemanasan) Sistem goyang menjadi sistem sedottiup 3 3 3 Pencucian Per vial menjadi 8 vial sekaligus 0,5 0,25 TOTAL 5 3,5 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dengan tiga tahap modifikasi yang telah dilakukan maka terjadi pengurangan waktu yang signifikan yaitu sebesar 1,5 jam. Waktu 1,5 jam tersebut dapat diperbesar lagi apabila modifikasi pada proses pemindahan komplek 99 Mo-PZC ke kolom perakitan dapat direalisasikan. Sistem kontrol yang dibuat untuk mengendalikan proses modifikasi tersebut telah berhasil dengan baik. Semua fungsi yang dilakukan telah berjalan sesuai dengan diagram alir yang ada. KESIMPULAN Sistem kontrol berbasis PLC yang dibuat telah mampu menggerakan loading system hasil modifikasi. Terbukti bahwa waktu proses total pembuatan generator 99 Mo/ 99m Tc sudah dapat dipersingkat dan diharapkan juga peningkatan lain seperti berkurangnya paparan radiasi yang diterima pekerja serta peningkatan mutu dari generator 99 Mo/ 99m Tc dapat dicapai. Untuk selanjutnya masih dapat dilakukan beberapa modifikasi lagi sehingga waktu total proses generator 99 Mo/ 99m Tc dapat dipersingkat lagi. DAFTAR PUSTAKA 1. ANONIM, 2000, Operation Manual of Automatic Loading Machine, Kaken Co. 2. GUNAWAN A. H, Konsultasi langsung, 7-18 Juli 2008 3. ANONIM, 2000, Ladder Diagram of Automatic Loading Machine Operation Manual, Kaken Co. Japan. 4. OMRON Training Manual, Omron-Indonesia Representative Office, 1997 5. YUDA D. H., 2003, Dasar-dasar PLC, Materi kuliah Teknik Fisika Fakultas Teknik dan Sains Universitas Nasional. 6. TJOKRONEGORO H. A., 1997, Programable Logic Controller, Laboratoria Instrumentasi dan Kontrol Jurusan Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung, Juni. LAMPIRAN Gambar 4. Alat Automatic Loading Machine Hasil Kerjasama BATAN Dan Kaken Co. Jepang Keterangan: A = Alat control B = vial reaksi C = tubing pemindah komplek 99Mo-PZC dari vial reaksi ke kolom D = kolom pencucian E = kolom perakitan) I Wayan W dkk 501 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN 502 I Wayan W dkk