Prototipe Sistem Pewarnaan Pupuk Berbasis Programmable Logic Control (PLC)
|
|
- Hamdani Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Prototipe Sistem Pewarnaan Pupuk Berbasis Programmable Logic Control (PLC) Caroline 1*, Zainal Husin 1, Harlan Patriatama 1, Doni Pebrian 1 1 Jurusan Teknik Elektro Universitas Sriwijaya, * caroline.herry@yahoo.com ABSTRACT Staining of fertilizer is done to distinguish the prices of subsidized and non-subsidized fertilizer that have been set by the government. During this time, staining of fertilizer is done manually by operator in the plant. Staining manually fertilizer has a problem that is the clotting of fertilizer. Thus, it is require system of automatic fertilizer staining that can resolve the issue. This paper describes the prototype of automatic fertilizer staining system using Programmable Logic Controller (PLC). The experimental result for this prototype was 4 ml for conveyor upper and lower conveyor 3 ml for every 250 grams with fertilizer. Prototype of automatic fertilizer staining showed good performance. Keywords: automatic fertilizer staining, PLC, clotting 1. PENDAHULUAN Pupuk merupakan suatu kebutuhan yang mutlak diperlukan oleh petani untuk tanaman produksi pada lahan-lahan mereka. Namun terkadang keberadaan mereka sangat sulit didapatkan, andaikata didapatkan namun harganya pun cukup melambung tinggi. Hal ini terkait oleh adanya proses produksi yang juga memerlukan dana yang cukup besar dan juga penimbunan yang dilakukan oleh oknum. Namun sesuai dengan Undang-undang no 23 tahun 2013 tentang APBN 2014, Peraturan Presiden No 15 tahun 2011 tentang penetapan pupuk bersubdisi sebagai barang pengawas dan Peraturan Mentri Keuangan No 209/PMK 02/2013 tentang tata cara penyedian, pencairan dan pertanggungjawaban dana subdisi pupuk [1], pemerintah akan menyediakan pupuk bersubsidi untuk membantu petani dalam memenuhi kebutuhan akan pupuk. Dalam upaya untuk menjalankan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah tersebut, maka perusahaan produsen pupuk yang ada di Indonesia berusaha untuk membedakan pupuk bersubsidi dan non subsidi dengan memberikan warna yang berbeda. Pemberian warna yang berbeda ini menimbulkan permasalahan yang cukup rumit karena sangat sulit untuk memberikan warna secara merata pada pupuk terutama dalam kondisi conveyor yang berjalan terutama jika dilakukan secara otomatis. Hal ini disebabkan saat cairan warna disemprotkan pada pupuk maka akan terjadi penggumpalan sehingga pupuk tidak lagi bersifat butiran seperti ketika diproduksi dari pabrik. Inilah yang menjadi salah satu permasalahan pada paper ini. Dalam otomatisasi industri biasanya dilakukan dengan menggunakan suatu pengendali yang dikenal dengan Programmable Logic Controller (PLC). PLC ini telah banyak digunakan secara luas pada dunia industri. Beberapa penelitian yang menggunakan PLC ini diantaranya adalah : pencampuran warna pada sebuah simulator dengan menggunakan PLC [2], Pengendalian pada protoype konveyor pemisah barang berdasarkan warna menggunakan sensor dt-sense color [3], pengendalian servo posisi dan kecepatan motor [4], Penggunaan PLC untuk lengan robot pemindah benda [5], Pada industri karet pun digunakan sebagai pengendali pengering blanket karet [6], Pengendali suhu pada Stirred Tank Heater [7], dan lain-lain. Dengan adanya penelitian-penelitian yang menggunakan PLC ini, maka PLC tersebut merupakan pengendali yang dapat digunakan pada sistem pewarnaan pupuk bersubsidi oleh karena itu pada paper ini, penulis menggunakan PLC. Pada Jurnal ini pembahasannya akan dibagi atas: latar belakang yang membahas pentingnya proses pewarnaan pupuk untuk membedakan subsidi dan non subsidi dan masalah yang timbul dalam proses otomatisasi pewarnaan tersebut. Kemudian pada bagian kedua akan dibahas tinjauan pustaka mengenai PLC. Berikutnya akan dibahas metode penelitian dilanjutkan dengan hasil dan pembahasan serta yang terakhir adalah kesimpulan. 2. KERANGKA TEORITIS A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC pada dasarnya adalah sebuah komputer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. PLC secara bahasa berarti pengontrol logika yang dapat diprogram, tetapi pada kenyataannya, PLC secara fungsional tidak lagi terbatas pada fungsi-fungsi logika saja. PLC banyak digunakan pada dunia industri, misalnya proses pengepakan, perakitan otomatis dan lain sebagainya. Oleh karena itu, hampir semua aplikasi pada dunia industri yang menggunakan kendali dengan listrik atau elektronik sudah pasti akan membutuhkan PLC. 82
2 ISSN: Gambar 2. Diagram Sistem Prototipe Sistem Pewarnaan Pupuk Gambar 1. CPU PLC WAGO Oleh karena itu, semakin kompleks proses yang harus ditangani maka penggunaan PLC semakin diperlukan untuk mempermudah proses tersebut. Sistem kendali proses konvensional memiliki beberapa kelemahan, antara lain [5]: 1. Perlu kerja keras saat melakukan pengkabelan.. 2. Kesulitan saat dilakukan penggantian dan perubahan. 3. Kesulitan saat dilakukan pelacakan kesalahan. 4. Saat terjadi masalah, waktu tunggu tidak menentukan dan biasanya lama. Sedangkan kelebihan penggunaan sistem kontrol PLC dibandingkan sistem konvensional, antara lain: 1. Dibandingkan dengan sistem kontrol konvensional, jumlah kabel yang dibutuhkan bisa berkurang hingga 80%. 2. PLC membutuhkan daya lebih rendah dibandingkan dengan peralatan sistem kontrol konvensional. 3. Fungsi diagnostic pada sebuah kontroler PLC membolehkan pendeteksi kesalahan yang mudah dan cepat. 4. Perubahan pada urutan oprasional atau proses aplikasi dapat dilakukan dengan mudah, hanya dengan melakukan perubahan atau penggantian program, baik melalui terminal maupun komputer. Lebih murah dibandingkan dengan sistem konvensional, khususnya dalam kasus penggunaan instrument I/O yang cukup banyak dan fungsi oprasional prosesnya yang cukup kompleks. Pada paper ini, PLC yang dipergunakan adalah PLC WAGO PLC ini adalah tipe modular, maksudnya adalah perangkat I/O PLC jenis ini berbentuk modul yang jumlahnya bisa ditentukan, sehingga dimungkinkan untuk menambah modul I/O sesuai kebutuhan. PLC tipe ini seperti terlihat pada Gambar 2. PLC tipe ini menggunakan perangkat lunak yang disebut dengan CoDeSys, dimana CoDeSys merupakan Gambar 3. Ladder Diagram kependekan dari Controlled Development System. CoDeSys merupakan salah satu jenis program dari sebuah PLC, dalam hal ini PLC yang dimaksud adalah PLC jenis WAGO. CoDeSys adalah suatu kesatuan lengkap yang membangun sebuah PLC. CoDeSys merupakan suatu bahasa pemograman yang sederhana yang sesuai dengan standar IEC didalam pemograman PLC. Dan biasanya digunakan untuk editor dan debugging sebagai dasar dari membuat suatu program yang nantinya bisa dikembangkan dengan bahasa pemograman yang lain seperti Visual C++. Pada CoDeSys V2.3, ada beberapa jenis bahasa yang bisa digunakan untuk menulis project dari suatu program yang telah memenuhi standar IEC. Bahasa pemograman pada CoDeSys V2.3 yang digunakan dalam paper ini adalah Ladder Diagram ( LD ). B. Ladder Diagram Ladder diagram (diagram tangga) adalah bahasa pemrograman utama yang digunakan dalam PLC. Dibuat secara vertikal dengan menggunakan simbol-simbol dalam bentuk rangkaian menurut prinsip logika. Simbolsimbol tersebut diletakkan diantara dua buah garis vertikal sejajar. Garis vertikal sebelah kiri mewakili hubungan dengan tegangan sumber atau daya masukan positif. Sedangkan garis vertikal sebelah kanan mewakili hubungan netral. 3. METODE RISET Pada bab ini akan membahas tentang perancangan dan proses kerja dari sistem pewarnaan pupuk berbasis PLC. PLC yang digunakan adalah PLC WAGO yang telah digunakan pula sebagai pengendali [5, 6]. Adapun sistem perancangan yang akan dibahas ditunjukan diagram sistem pada Gambar 4. Pada diagram sistem diatas, PLC merupakan otak dari proses kerja prototipe sistem pewarnaan pupuk yang di program melalui komputer. PLC mengedalikan motor 83
3 Jurnal Amplifier Vol. 5 No. 2, Nopember 2015 TABEL 1 PENGALAMATAN DIGITAL INPUT Input Alamat Type Input Micro1 %IX0.0 BOOL Input Micro2 %IX0.1 BOOL Push Button Start %IX0.2 BOOL Push Button Stop %IX0.3 BOOL Limit Switch 1 %IX0.4 BOOL Limit Switch 2 %IX0.5 BOOL Gambar 4. Prototipe Sistem Pewarnaan Pupuk TABEL 2 PENGALAMATAN DIGITAL OUTPUT Output Alamat Type Motor Valve Buka %QX0.0 BOOL Motor Valve Tutup %QX0.1 BOOL Pump Wiper 1 %QX0.2 BOOL Pump Wiper 2 %QX0.3 BOOL Conveyor %QX0.4 BOOL Gambar 5. Diagram Alir Prototipe Sistem Pewarnaan Pupuk DC 12 Volt untuk membuka valve, dan menerima input dari output mikrokontroller untuk menutup valve. PLC juga mengendalikan motor DC 12 Volt power window untuk menggerakkan conveyor, serta menerima input dari limit switch ketika ditekan oleh pupuk yang turun dari penampungan untuk mengendalikan pump wiper sebagai output. A. Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras akan menjelaskan peralatan yang akan digunakan dan prinsip kerja pada prototipe sistem pewarnaan pupuk. Pada prototipe sistem pewarnaan pupuk ini menggunakan pengendalian PLC WAGO , untuk membuka dan menutup valve menggunakan motor DC 12 Volt dan untuk menggerakkan conveyor menggunakan motor DC 12 Volt, sedangkan untuk mewarnai pupuk menggunakan pump wiper. Pada proses kerja dari prototipe sistem pewarnaan pupuk ini, pupuk akan turun melalui sisi sebelah kiri. Untuk menghalangi terdapat 1 buah penampungan pupuk yang mana keluaran dari pupuk dikendalikan oleh sebuah valve dimana valve tersebut digerakkan oleh motor DC 12 Volt untuk mumbuka dan menutup valve. Pada conveyor terdapat 4 buah conveyor yang terdiri dari 2 buah conveyor pewarnaan pupuk dan 2 buah conveyor penimbangan pupuk, 2 buah conveyor pewarnaan pupuk terdiri dari belt conveyor, serta terdapat penambahan berupa penghalang terbuat dari acrylic yang berguna untuk meratakan pupuk pada saat turun dari penampungan dan juga sebagai penghalang agar pupuk jatuh ke tempat penimbangan. Belt conveyor digerakkan oleh motor DC w 12 Volt, yang mana pada 2 buah conveyor tersebut di couple dan dikendalikan oleh satu motor saja. Pewarnaan pupuk menggunakan pump wiper untuk menyemprotkan cairan pewarna di belt conveyor yang mana cairan tersebut akan keluar apabila limit switch tertekan oleh pupuk ketika pupuk keluar dari penampungan. Posisi limit switch terletak pada penghalang untuk meratakan pupuk, setelah pupuk melewati penghalang, limit switch akan tertekan dan pump wiper akan bekerja menyemprotkan ke bagian pupuk. Limit switch berperan sebagai sensor pada pewarnaan pupuk ini. Berikut gambar perancangan prototipe sistem pewarnaan pupuk: Input pada prototipe sistem pewarnaan pupuk ini menggunakan modul digital input. Modul digital input ini memiliki 8 digital input yang dapat dilihat pada Tabel 1. Sedangkan output pada prototipe sistem pewarnaan pupuk ini menggunakan modul digital output. Pada setiap modul digital output memiliki 4 digital output. Prototipe sistem pewarnaan pupuk ini menggunakan 5 digital output yaitu seperti terlihat pada Tabel 2. 84
4 ISSN: Input PLC TABEL 3 DATA HASIL PENGUKURAN TEGANGAN INPUT Input Micro1 Input Micro2 Push Button Start Push Button Stop Limit Switch 1 Limit Switch 2 Tegangan yang Terukur pada Multimeter (Volt) 24.3 VDC 24.3 VDC Gambar 6. Diagram Alir Sistem Pewarnaan Pupuk B. Perancangan Perangkat Lunak Adapun diagram alir pada perancangan lunak dapat dilihat pada Gambar HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengukuran Tegangan pada Input dan Output PLC Pada pengukuran tegangan prototipe sistem pewarnaan pupuk, dapat dilihat hasil pengukuran tegangan dari relay yang terhubung pada PLC WAGO , sehingga didapatkan hasil tegangan Input dan Output yang ditampilkan pada Tabel 3. Input_micro1 dan Input_micro2 adalah output dari mikrokontroller yang tegangannya sebesar 5 Volt sedangkan input pada PLC WAGO membutuhkan tegangan 24 Volt maka diperlukan rangkaian relay untuk mengkondisikan tegangan input pada PLC WAGO Tegangan pada input Push Button Start, Push Button Stop, Limit Switch 1, dan Limit Switch 2 adalah sebesar 24 Volt sehingga tidak perlu menggunkan rangkaian relay lagi. Tegangan output pada PLC WAGO adalah sebesar 24 Volt, sehingga tidak sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan oleh Motor DC 12 Volt untuk valve, Motor DC 12 Volt untuk conveyor, dan pump wiper, maka diperlukan rangkaian relay untuk dapat mengkondisikan tegangan output pada PLC WAGO B. Pengujian Hasil Pewarnaan Pupuk Pada pengujian hasil pewarnaan pupuk, dilakukan pengujian sebanyak 3 kali, untuk membedakan hasil pewarnaan pupuk antara conveyor atas dan conveyor bawah. Data hasil pengujian pewarnaan pupuk pada pengujian pertama, kedua dan ketiga ditampilkan pada Table 5, 6, dan 7. TABEL 4 DATA HASIL PENGUKURAN TEGANGAN OUTPUT Output PLC Motor Valve Buka Motor Valve Tutup Pump Wiper 1 Pump Wiper 2 Conveyor Tegangan yang Terukur pada Multimeter (Volt) 12.2 VDC 12.2 VDC 12.1 VDC 12.1 VDC 12.1 VDC TABEL 5 DATA HASIL PENGUJIAN IPEWARNAAN PUPUK Pupuk/250 gr Conveyor Atas Conveyor Bawah Cairan Pewarna/ml 4 ml 3 ml TABEL 6 DATA HASIL PENGUJIAN II PEWARNAAN PUPUK Pupuk/250 gr Conveyor Atas Conveyor Bawah Cairan Pewarna/ml 4 ml 3 ml TABEL 7 DATA HASIL PENGUJIAN III PEWARNAAN PUPUK Pupuk/250 gr Conveyor Atas Conveyor Bawah Cairan Pewarna/ml 4 ml 3 ml Pada Tabel 5, 6, dan 7 ditunjukkan bahwa sistem pewarnaan ini didapatkan hasil yang konstan dari setiap pengujiannya, yaitu 4 ml untuk conveyor atas dan 3 ml untuk conveyor bawah setiap 250 gr pupuk. C. Pengujian Program Ladder Diagram Pada proses pengujian program Ladder Diagram yang ditunjukkan pada Gambar 7 tombol start merupakan tahapan awal untuk memulai proses pewarnaan pupuk, dimana pada saat tombol start ditekan maka run1 akan menjadi NC (Normally Close). Setelah itu timer3 akan mengaktifkan m(memori) dengan waktu 50 ms. 85
5 Jurnal Amplifier Vol. 5 No. 2, Nopember 2015 Gambar 10. Ladder Diagram Proses Tutup Valve Gambar 7. Ladder Diagram Proses Start Membuka valve Selama 3 Detik Gambar 11. Ladder Diagram Proses Conveyor Berhenti Gambar 12. Ladder Diagram Proses Buka Valve Kembali Gambar 8. Ladder Diagram Proses Buka Valve Gambar 9. Ladder Diagram Proses Conveyor Berjalan Fungsi dari waktu 50 ms pada timer3 adalah untuk memberi impuls terhadap timer1 sehingga mvbuka menjadi NC (Normally Close) dan mvbuka akan aktif. Setelah waktu pada timer3 selesai maka m(memori) akan menjadi NO (Normally Open) dan timer1 akan meneruskan waktu yang sudah diatur dengan waktu 3 s. Setelah waktu pada timer1 selesai maka mvbuka akan menjadi NO (Normally Open) dan valve dalam posisi terbuka. Fungsi pemberian waktu pada timer1 ialah agar motor DC 12 volt tidak memutar valve sampai ketitik habis.. Proses tersebut terlihat pada Gambar 8. Selain memberi impuls terhadap timer1 untuk mengaktifkan mvbuka, m(memori) juga akan memberi impuls untuk mengaktifkan conveyor. Jadi ketika m(memori) dalam keadaan NC (Normally Close), maka conveyor juga akan menjadi NC (Normally Close) dan conveyor akan aktif. Ketika m(memori) dalam keadaan NO (Normally Open), conveyor akan tetap dalam keadaan NC (Normally Close) sehingga conveyor akan tetap aktif, karena fungsi dari m(memori) ialah untuk memberi impuls terhadap conveyor seperti terlihat pada Gambar 9. PLC akan mendapat input pada output mikrokontroller ketika pupuk sudah ditimbang dengan berat 250 gr pada box penimbangan, maka timer2 akan aktif dan mvtutup akan menjadi NC (Normally Close) sehingga valve akan menutup dan conveyor akan berhenti. Sama seperti pada saat membuka valve, pada saat menutup valve timer2 juga diatur dengan waktu 3 s, Fungsi pemberian waktu pada timer2 ialah agar motor DC 12 volt tidak memutar valve sampai ketitik habis. Proses penimbangan ditunjukkan pada gambar 10 dan 11. Setelah pupuk sudah ditimbang dengan berat 250 gr pada box penimbangan, maka pupuk akan mengisi box selanjutnya. PLC akan mendapat input pada output mikrokontroller lagi ketika pupuk dalam keadaan berat 0 gr untuk membuka valve kembali. Ketika input_micro2 menjadi NC (Normally Close) maka mvbuka akan menjadi NC (Normally Close) juga sehingga valve akan membuka kembali dan conveyor berjalan seperti terlihat pada Gambar 12. Ketika ada kesalahan sistem pada pewarnaan pupuk, maka proses tombol stop ini sangatlah penting, dikarenakan sistem yang berjalan terus menerus. Proses ini terlihat pada Gambar 13. Ketika tombol stop ditekan pada saat sistem pewarnaan pupuk ini dalam keadaan berjalan maka akan mengaktifkan timer2 sehingga mvtutup akan menjadi NC (Normally Close) dan valve akan menutup. Pada saat tombol start di tekan maka run1 akan menjadi NC (Normally Close), sehingga pada saat pupuk menekan limit switch1 atau limit switch2 maka limit switch1 atau limit switch2 akan menjadi NC (Normally Close) dan pump wiper juga akan menjadi NC (Normally Close), sehingga pump wiper akan aktif. 86
6 ISSN: PLC WAGO layak digunakan sebagai sistem kontrol yang baik pada proses pewarnaan pupuk, dikarenakan mempunyai tegangan output yang stabil sebesar 24 Volt untuk setiap beban yang dikontrol. Gambar 13. Ladder Diagram Proses Stop Akan Menutup Valve REFERENSI Gambar 14. Ladder Diagram Pewarnaan Pupuk Menggunakan Pump wiper Apabilah limit switch1 atau limit switch2 tidak ditekan oleh pupuk maka limit switch1 atau limit switch2 dalam keaadaan NO (Normally Open), sehingga Pump wiper juga dalam keadaan NO (Normally Open) dan Pump wiper tidak aktif seperti terlihat pada gambar PENUTUP 1. Dengan sistem pewarnaan pupuk menggunakan kontrol pada PLC, didapat hasil yang lebih akurat untuk pewarnaan pupuk yaitu sebesar 4 ml untuk conveyor atas dan 3 ml untuk conveyor bawah. [1] M. Tobing, "Subsidi Pupuk Hingga Akhir 2015," ed, [2] R. Gumelar, A. G. Abdullah, and M. Somantri, "Simulator Sistem Pencampur Warna Otomatis Berbasis PLC Terintegrasi Human Machine Interface." [3] S. Arbye and B. Setiyono, "Pengendalian Pada Protoype Konveyor Pemisah Barang Berdasarkan Warna Menggunakan Sensor DT-SENSE Color dengan Contoller ATMEGA 16 DAN PLC OMRON CPM1-A," TRANSMISI, vol. 16, pp , [4] I. Zakariah and A. N. Husnah, "Sistem Kendali Servo Posisi Dan Kecepatan Motor Dengan Programmable Logic Control (PLC)," FORISTEK, vol. 1, [5] B. Y. Suprapto, "Perancangan Lengan Robot Pemindah Benda Berdasarkan Warna Menggunakan PLC Wago ," Majalah Ilmiah Sriwijaya, vol. 17, pp , [6] B. Y. Suprapto, "Prototipe Monitoring Pengeringan Blanket Karet Menggunakan Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA)," [7] I. Bayusari, C. Caroline, R. Septiadi, and B. Y. Suprapto, "Perancangan Sistem Pemantauan Pengendali Suhu pada Stirred Tank Heater menggunakan Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA)," Jurnal Rekayasa Elektrika, vol. 10, pp ,
PERANCANGAN PENGENDALIAN OTOMATIS PADA PROTOTIPE PORTAL SCRAPER BERBASIS PLC
Mikrotiga, Vol,. Mei 0 ISSN : - 0 PERANCANGAN PENGENDALIAN OTOMATIS PADA PROTOTIPE PORTAL SCRAPER BERBASIS PLC Edy Lazuardi *, Zainal Husin, Rio Fernansyah, Hera Hikmarika Jurusan Teknik Elektro Universitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama
Lebih terperinciAPLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA
APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA Galih Wardhana (6907040022) Andhika Widodo (6907040028) ABSTRAK Dalam project work ini dibuat mesin pengisi dan penutup botol
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROTOTIPE
BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE 3.1 TUJUAN PERANCANGAN Pada prinsipnya tujuan dari perancangan alat dan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan perakitan atau pembuatan alat dan program yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang industri terdapat tiga bagian proses yang berperan sangat penting yaitu : 1) Proses manufaktur, 2) Proses produksi, dan 3) Proses pemantauan produksi.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC
TUGAS AKHIR -TE090362 Bidang Studi Elektro Industri Program D3 Teknik Elektro (Disnaker) ITS Surabaya Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC Riski Arif Sucahyo _2210039014
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].
Lebih terperinciSIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM
Simulasi Timer dan Counter PLC Omron Type ZEN sebagai (David A. Kurniawan dan Subchan Mauludin) SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL
Lebih terperinciOTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC
OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC Nama Mahasiswa : Alifa Rachma Husaeni 2208 039 006 Alvian 220803033 Nama Pembimbing : Suwito, ST, MT. Program Studi D3 Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciAPLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK
APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri
Lebih terperincikendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Hardware yang dibangun merupakan mekanisme perancangan sistem kendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan memanfaatkan media
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah PLC Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Coorporation. PLC pertama yang
Lebih terperinciPROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk
Lebih terperinciMateri. Siswa Mampu :
Pemrograman PLC Materi Siswa Mampu : Menjelaskan langkah langkah pengendalian sistem dengan proram di PLC Menjelaskan prinsip pemrograman PLC dengan Ladder Diagram Menjelaskan komponen komponen LD dan
Lebih terperinciPenggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :
Pengenalan PLC (Programmable Logic Controller ) PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu komputer industri yang digunakan untuk pengendalian suatu proses atau mesin. Prinsip kerja secara garis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada waktu sekarang ini teknologi mikroprosesor terus berkembang sejalan dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan video juga
Lebih terperinciPROTOTIPE PENYORTIR BARANG BERDASARKAN WARNA, BENTUK DAN TINGGI BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) DENGAN PENGGERAK SISTEM PNEUMATIC
Mikrotiga, Vol 1, No. 2 Mei 2014 ISSN : 2355-0457 8 PROTOTIPE PENYORTIR BARANG BERDASARKAN WARNA, BENTUK DAN TINGGI BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) DENGAN PENGGERAK SISTEM PNEUMATIC Hermawati
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA
PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik
Lebih terperinciAbstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA TRAFFIC LIGHT DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Susdarminasari Taini (L2F009034)
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3.1 Pengantar Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan perealisasian keseluruhan sistem yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Pada perancangan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS BERBASIS SISTEM SCADA
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS BERBASIS SISTEM SCADA Nama : Agus Santoso NPM : 20411379 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG
24 BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG Bab ini membahas mengenai perancangan trainer yang berupa input dan output device PLC OMRON CP1L, rangkaian sensor optocoupler, Instalasi
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A
PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang email : assaffat@yahoo.com Abstrak : Air sebagai unsur utama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori
Lebih terperinciPROTOTYPE SISTEM PENGENDALIAN MESIN MIXER PELEMBUT DAN PEWANGI PAKAIAN BERBASIS PLC OMRON CPM1A
PROTOTYPE SISTEM PENGENDALIAN MESIN MIXER PELEMBUT DAN PEWANGI PAKAIAN BERBASIS PLC OMRON CPM1A Jezzy Dwi Puspo *), Budi Setyono, and Sumardi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl.
Lebih terperinciPENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)
PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*) Abstrak Perkembangan teknologi dan industri saat ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat seiring dengan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PLC Vertical Boring Mesin Vertical Boring adalah mesin pembubutan yang digunakan pada pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang silindris dan digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Teknologi selalu berkembang mengikuti perubahan zaman. Saat ini teknologi sudah ada di setiap lini kehidupan. Teknologi mempermudah manusia mengatasi suatu permasalahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor listrik adalah pilihan utama sebagai mesin penggerak dalam industri saat ini. Dari beberapa macam mesin listrik, motor induksi 3 fasa adalah salah satu yang banyak
Lebih terperincit o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP
t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP. 19720101 200312 1 011 1 SELAMAT DATANG DI DUNIA PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) SERI OMRON CPM 2 A PRODUKSI TAHUN 2003
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Alat Miniatur Lift 3 Lantai Sesuai pembahasan pada bab III, dan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang telah dicantumkan, hasil akhir miniatur lift tampak pada
Lebih terperinciPemisahan Produk Cacad Menggunakan PLC Schneider Twido TWD20DTK
Pemisahan Produk Cacad Menggunakan PLC Schneider Twido TWD20DTK Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang E-mail : sugipoli@gmail.com Abstrak Pemisahan produk cacad di industri sangat diperlukan
Lebih terperinciBAB IV. SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk.
BAB IV SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk. 4.1 Sensor Proximiti Sensor Proximiti adalah alat pendeteksi yang bekerja berdasarkan jarak
Lebih terperinciBAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol
BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol 4.1 Perancangan Umum Plant ini digunakan untuk proses pembuatan makanan surabi otomatis. Input sistem adalah adonan bahan dan adonan rasa sedangkan hasil yang diharapkan
Lebih terperinciPEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR
PEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR Agus Nur Rachman, Kussigit Santosa Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN e-mail : ptrkn@batan.go.id
Lebih terperinciBAB III REALISASI DAN PERANCANGAN
BAB III REALISASI DAN PERANCANGAN 3.. Pendahuluan Rancangan yang baik dan matang dari sebuah sistem amat sangat diperlukan. Sebelum melakukan pembuatan alat, maka langkah awal adalah membuat suatu rancangan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGANTONGAN MATERIAL OTOMATIS BERBASIS PLC OMRON CPM 1A
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGANTONGAN MATERIAL OTOMATIS BERBASIS PLC OMRON CPM 1A Lovely Son* dan Septia Rinaldi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas, Padang 25163 Telp: +62
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Dalam perancangan dan pembuatan sistem ATS (Automatic Transfer Switch) berbasis PLC (Progammable Logic Controller) ini pengerjaannya melalui dua tahap, perancangan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciPENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR
PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR 1 JURNAL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciAbstrak. Arbye S L2F Halaman 1
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA BEL KUIS DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Arbye S (L2F009045) Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "
BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 " Perangkat PLC ini telah di set sedemikian rupa sehingga mudah dalam penginstalan dan pengoperasian program control system dari suatu rangkaian. Adapun modul trainer
Lebih terperinciAPLIKSI KONTROL PERMUKAAN BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)
Apliksi Kontrol Permukaan Berbasis Programmable. Muhaimin APLIKSI KONTROL PERMUKAAN BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Muhaimin 1 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe
Lebih terperincisebagai perangkai peralatan control yang satu dengan yang lain.
LADDER DIAGRAM Ladder Diagram atau yang sering disebut dengan diagram tangga pada PLC adalah mempunyai fungsi yang sama dengan gambar rangkaian kontrol pada system konvensional, yaitu sebagai perangkai
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sistem Water Filter Sistem water filter adalah sistem pengolahan air dengan metode penyaringan menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR
26 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR 3.1. Pembuatan Alat Penelitian Dalam proses perancangan, dan pembuatan prototype konveyor sortir berbasis PLC ini diperlukan beberapa alat
Lebih terperinciProgrammable Logic Controller (PLC) Pendahuluan
Modul 7 Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Numerical Control & Industrial Robotics menekankan pada pengendalian gerakan (proses kontinu) pengendalian gerakan (proses kontinu) Sedangkan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kota di Indonesia saat ini semakin maju, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota di Indonesia saat ini semakin maju, seperti pembangunan pusat-pusat perbelanjaan modern yang sering kita sebut Mal terus menjamur di mana-mana, penambahan
Lebih terperinciTeknik Otomasi [PengenalanPLC]
Teknik Otomasi [PengenalanPLC] Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya RuanglingkupAplikasiPLC PLC Programmable Logic Controller diperkenalkan pertamakali pada1969 olehrichard
Lebih terperinciMODUL SISTEM KONTROL PENYELEKSI UKURAN BUAH APEL BERBASIS PLC
ORBITH VOL. 12 NO. 2 Juli 2016 : 99 106 MODUL SISTEM KONTROL PENYELEKSI UKURAN BUAH APEL BERBASIS PLC Oleh: Sulistyo Warjono 1, Dadi 1, Ardi Fajar Wibowo 2, Ardian Gusbinarga 2,Miftachul Bahri 2. 1 Staf
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN TINGGI PERMUKAAN AIR DAN SUHU CAIRAN BERBASIS PLC SCADA. Tugino, Yohanes Purwanto, Tri Handayani
14 Jurnal Teknik Elektro Vol. 3 No.1 RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN TINGGI DAN SUHU CAIRAN BERBASIS PLC SCADA Tugino, Yohanes Purwanto, Tri Handayani Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk merancang
Lebih terperinciPERANCANGAN SIMULASI KENDALI PENGISIAN BARANG KE KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI LOGIKA TERPROGRAM (PLC) OMRON CPM 1A
PERANCANGAN SIMULASI KENDALI PENGISIAN BARANG KE KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI LOGIKA TERPROGRAM (PLC) OMRON CPM 1A LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III
Lebih terperinciPengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT
Pengantar Programable Logic Control Dr. Fatchul Arifin, MT fatchul@uny.ac.id Definisi Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1. Pendahuluan Sebelum digunakan untuk produksi, rancangan prototype robot auto spray ini harus diuji terlebih dahulu. Pengujian ini berfungsi untuk: Mengetahui kondisi
Lebih terperinciPERANCANGAN HUMAN MACHINE INTERFACE ( HMI ) PADA MODEL KONVEYOR PENGANGKUTAN MATERIAL
PERANCANGAN HUMAN MACHINE INTERFACE ( HMI ) PADA MODEL KONVEYOR PENGANGKUTAN MATERIAL Muhammad Manshur *), Aris Triwiyatno, and Budi Setiyono Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl.
Lebih terperinciOTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan
OTOMASI WORK STATI (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CTROLLER Purnawan A. PENGANTAR Sebagian besar proses di industri menghendaki strategi pengontrolan atau pengendalian sekuensial. Pengendalian sekuensial
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Pada bab ini berisi tentang langkah-langkah pengujian dan analisa sistem pengereman motor induksi di mesin Open Mill. 4.1 Pengujian Alat Untuk mengetahui apakah sistem
Lebih terperinciRANCANG BANGUN OTOMASI PENGENDALIAN PEMBUATAN KECAP KEDELAI BERBASIS PROGRAMMBLE LOGIC CONTROLLER
RANCANG BANGUN OTOMASI PENGENDALIAN PEMBUATAN KECAP KEDELAI BERBASIS PROGRAMMBLE LOGIC CONTROLLER Rahmat Nazar, Aidi Finawan 2 dan Zulkarnain 3 Prodi Instrumentasi dan Otomasi Industri Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Muhammad Fajri Nur Reimansyah (L2F009032) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciMonitoring Model Sistem Pengepakan dan Penyortiran Barang Berbasis SCADA
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Oktober 2014 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.2 No.4 Monitoring Model Sistem Pengepakan dan Penyortiran Barang Berbasis SCADA AFRIZAL FIKRI,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Waste Water Treatment Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.
BAB III TEORI DASAR 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller (PLC) adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk menggantikan sistem control elektrik berbasis relai yang mulai
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER. Ahmad Mahfud ABSTRAK
RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER Ahmad Mahfud ABSTRAK Teknologi pengolahan minyak kelapa sawit terus berkembang, seiring dengan kebutuhan industri akan kemajuan
Lebih terperinciPEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC
PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC Badaruddin 1, Endang Saputra 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pengambilan Dan Pemuatan Kemasan Yang Dikendalikan Melalui PLC OMRON CP1E-E40DR-A
Rancang Bangun Sistem Pengambilan Dan Pemuatan Kemasan Yang Dikendalikan Melalui PLC OMRON CP1E-E40DR-A Asniar Aliyu 1, Arif Basuki 2, Rudy 3 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta Jl Babarsari,
Lebih terperinciPrototype Sistem Pengisian Dus Otomatis dengan Robotik Berbasis PLC (Programmable Logic Controller)
25 Prototype Sistem Pengisian Dus Otomatis dengan Robotik Berbasis PLC (Programmable Logic Controller) Beny Prastiya dan Tatyantoro Andrasto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pernyataan Keaslian. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan.
xi DAFTAR ISI Halaman Judul Lembar Pengesahan Pembimbing Lembar Pernyataan Keaslian Lembar Pengesahan Penguji Halaman Persembahan Halaman Motto Kata Pengantar Abstraksi Daftar Isi Daftar Gambar Daftar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berteknologi tinggi pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, tepat, teliti, dan cepat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi yang berkembang dengan pesat sangat menunjang pertumbuhan dunia industri, khususnya dalam efektifitas kerja. Dengan memanfaatkan peralatan berteknologi tinggi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM Dalam bab ini berisi tentang bagaimana alat dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjadi suatu rangkaian yang dapat difungsikan. Selain itu juga membahas tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dioperasikan secara manual menggunakan tenaga manusia. Hal ini membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Pada dunia industri masih banyak yang menggunakan sistem konvensional yang dioperasikan secara manual menggunakan tenaga manusia. Hal ini membuat proses produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) dalam dunia industri
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) dalam dunia industri adalah sangat umum dewasa ini. Hampir semua industri yang memerlukan pengendalian otomatis,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan Juli 2013 sampai bulan Mei 2014, dilakukan di Laboraturium Elektronika jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MODUL PERANGKAT KERAS KONVEYOR BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
RANCANG BANGUN MODUL PERANGKAT KERAS KONVEYOR BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Fajar Romi Al Mubarok *), Tejo Sukmadi, and Agung Nugroho Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciHilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK
RANCANG BANGUN PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED FORWARD REVERSE MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20DR-A Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciWeb SCADA untuk Mengendalikan Miniatur Pintu Air
Web SCADA untuk Mengendalikan Miniatur Pintu Air Iwan Handoyo Putro 1), Handy Wicaksono 2), Abdinata Payung Allo 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya Siwalankerto 121-131
Lebih terperinciTIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012
TIMER DAN COUNTER ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012 TIMER Ada beberapa jenis timer yang digunakan pada PLC, akan tetapi yang sering digunakan adalah Timer ON Delay dan Timer OFF Delay. Fungsi pewaktu dalam
Lebih terperinciAPLIKASI PLC SCHNEIDER PADA MESIN PENGEPAKAN TELUR
APLIKASI PLC SCHNEIDER PADA MESIN PENGEPAKAN TELUR Budiyanto Darmadi 1), Agung Prayitno 2) Jurusan Teknik Elektro / Fakultas Teknik 1,2) budiyanto_d@ymail.com 1) Prayitno_agung@staff.ubaya.ac.id 2) Abstrak
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Modul Sensor Warna (TCS 3200) Driver H Bridge Motor DC Conveyor Mikrokont roller LCD ATMega 8535 Gambar 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras 29 30 Keterangan
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN Pendahuluan
BAB 3 PEMBAHASAN 3.1. Pendahuluan Pada dasarnya pada bab ini dijelaskan bagaimana awalnya sebelum dilakukan proses perbaikan sehingga perlu adanya perbaikan yaitu dengan system automatisasi, diantaranya:
Lebih terperinciPROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) Tujuan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta mampu : Memahami fungsi PLC Mampu membuat program PLC Mampu menerapkan PLC untuk menyelesaikan permasalahan kontrol
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder 8000 Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk perancangan kendali mesin feeder ini adalah HMI Weintek Type 6070iH dengan
Lebih terperinciSistem Otomasi Mesin Tempat Parkir Mobil Bawah Tanah dengan Menggunakan Programmable Logic Controller
Sistem Otomasi Mesin Tempat Parkir Mobil Bawah Tanah dengan Menggunakan Programmable Logic Controller Thiang dan Edwin Sugiarta Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra, Surabaya Email: thiang@petra.ac.id
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Alat Pada BAB pembuatan alat ini akan dibahas perencanaan dan realisasi pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan dibuat.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
62 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan dari pembuatan alat ini telah telaksana dengan baik atau tidak, maka perlu dilakukan pengujian dan analisa terhadap alat yang dibuat.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan sistem kontrol, baik secara hardware yang akan digunakan untuk mendukung keseluruhan sistem yang akan
Lebih terperinciPERANCANGAN PROGRAM SISTEM PENGENDALI UNTUK OTOMATISASI PROSES PENGEPAKAN TEH MENGGUNAKAN PLC OMRON CP1E DI PT.PN VIII UNIT SINUMBRA
PERANCANGAN PROGRAM SISTEM PENGENDALI UNTUK OTOMATISASI PROSES PENGEPAKAN TEH MENGGUNAKAN PLC OMRON CP1E DI PT.PN VIII UNIT SINUMBRA Achmad Nurhidayat Kurniadi 1, Haris Rachmat, ST., MT 2, Denny Sukma
Lebih terperinciBab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi
Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi Sasaran : Mahasiswa mampu : Menjelaskan prinsip kerja relay Mengetahui macam macam relay dan bagaimana simbolnya dalam rangkaian Mendesain relay logic ladder untuk mengendalikan
Lebih terperinciPrototipe Lift Barang 4 Lantai menggunakan Kendali PLC
Prototipe Lift Barang 4 Lantai menggunakan Kendali PLC I. Deradjad Pranowo 1, David Lion H 1 D3 Mekatronika, Universitas Sanata Dharma, Kampus III Paingan Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, 1 dradjad@staff.usd.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat. Otomatisasi merupakan salah satu realisasi dari perkembangan teknologi dan merupakan
Lebih terperinciPEMBUATAN CRANE PEMINDAH BENDA BERDASARKAN BERAT BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)
PEMBUATAN CRANE PEMINDAH BENDA BERDASARKAN BERAT BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) Penulis skripsi : Abdurrahman Alumni Angkatan 096 Mahasiswa S1 Teknik Elektronika tahun 2009 Email : abdurrahman_toy@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI. Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI 3.1 Perancangan Alat Simulasi Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi otomasi lahan parkir berupa Programmable Logic Control
Lebih terperinciPERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA
PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA Disusun Oleh : Nama : Riwan Satria NIM : 41405110026 Program Studi : Teknik Elektro Pembimbing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
Politeknik Negeri Sriwijaya 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi SCADA SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem yang mengacu pada kombinasi telemetri dan akuisisi data. Ini terdiri
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dalam otomasi industri ini dibutuhkan adanya sistem pengawasan kendali untuk. serta manajemen informasi yang cepat dan akurat.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia industri saat ini, teknologi yang digunakan sudah beralih dari yang sebelumnya manual dan membutuhkan banyak tenaga kerja menjadi serba otomatis. Otomasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Teknologi yang sangat membantu dalam kehidupan manusia adalah sistem
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, teknologi berkembang sangat cepat. Perkembangan teknologi ini sangat bermanfaat bagi manusia disegala bidang. Teknologi yang sangat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia Medan. Penelitian ini adalah penelitian dengan membuat simulasi proses pemasakan
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUN ALAT
BAB III RANCANG BANGUN ALAT Dalam bab ini berisi tentang bagaimana alat dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjadi suatu rangkaian yang dapat difungsikan. Selain itu juga membahas tentang cara kerja
Lebih terperinci