BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP DESAIN MARKAS KOMANDO DAN PELATIHAN TIM SAR PANTAI PARANGTRITIS. 6.1 Konsep Transformasi Karakter SAR Pantai Pada Bangunan

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ACTION FIGURE CENTRE

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN ANAK BERBASIS SENSOMOTORIK DI YOGYAKARTA

BAB V KONSEP. KONSEP SITE Site berada di bagian jalan Pupuk Raya. Ketinggian site dengan jalan besar 0-2 m. BAB V

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

dan perancangan Pasar Seni di Muntilan adalah bagaimana wujud rancangan sebagai tempat pemasaran dan wisata berdasarkan kontinuitas antar ruang

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG PERTUNJUKAN KESENIAN TRADISIONAL DI SENGGIGI LOMBOK BARAT

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP DESAIN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PENGOMPOSAN SAMPAH

DAFTAR ISI. PROYEK AKHIR SARJANA... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii PENDAHULUAN Data Ukuran Lahan...

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AKADEMI DAN GALERI FOTOGRAFI

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan juga tarian Swan Lake, maka tahap berikutnya adalah menerapkan

Hotel Resor dan Wisata Budidaya Trumbu Karang di Pantai Pasir Putih Situbondo

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bab V Konsep Perancangan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Jenis musik biasanya didasarkan pada karakter dominan pada sebuah karya

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Kembali Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI Konsep Perencanaan dan Perancangan Studio Film di Yogyakarta

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN E-NET AND GAMEDEV CORE DI YOGYAKARTA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI. KONSEP DESAIN MUSEUM dan PUSAT PELATIHAN BENCANA di YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB 6 KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN SPORT CENTER UAJY

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

LANDASAN KOSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar

bangunan dapat mengkomunikasikan karakter simbolik dari Toyota.

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari

PUSAT PELAYANAN RESTORASI DAN REPARASI DI YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA

BAB VI. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS REKREASI di PERKEBUNAN STROBERI KALIURANG

1.4. BATASAN DAN LINGKUP PEMBAHASAN 1.7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN DAFTAR ISI BAB IPENDAHULUAN1

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INSTITUT FILM DI YOGYAKARTA KONSEP PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAPAK INSTITUT FILM DI YOGYAKARTA

Transkripsi:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU 5.1 Konsep Tata Ruang, Bentuk dan Tampilan, dan Sirkulasi 5.1.1 Tata Ruang Tata ruang pada Pusat Informasi dan Pelayanan Terpadu Anak Usia Dini di Yogyakarta menggunakan konsep terpusat dan kelompok (cluster). Konsep terpusat diterapkan dengan meletakkan open space sebagai ruang komunal di tengah-tengah fungsi yang lain. Open space tersebut sekaligus menjadi point of interest dari keseluruhan site. Sedangkan konsep kelompok (cluster) diterapkan dengan adanya pembagian zoning di dalam site berdasarkan kelompok fungsi, yaitu pengelolaan, pendidikan, pelayanan informasi, dan klinik anak. Gambar 5.1 Pembagian Zoning Sumber : Analisis Penulis V - 1

Konsep kelompok (cluster) juga diterapkan khususnya pada fungsi sekolah. Berdasarkan Pendekatan Beyond Centers And Circle Time (BCCT), ruang kelas yang digunakan adalah berupa sentra-sentra dengan sistem moving class. Dalam desain, hal tersebut diterapkan dengan membagi kelompok (cluster) sesuai dengan sentra-sentra yang ada, yaitu terbagi dalam 8 sentra: 1) Sentra Alam 2) Sentra Balok 3) Sentra Keaksaraan 4) Sentra Peran 5) Sentra Seni dan Kreativitas 6) Sentra Musik dan Olah Tubuh 7) Sentra Religi/Agama 8) Sentra Informasi dan Teknologi 5.1.2 Bentuk dan Tampilan a. Bentuk Setiap massa bangunan pada Pusat Informasi dan Pelayanan Terpadu Anak Usia Dini di Yogyakarta memiliki karakter yang berbeda-beda mewakili fungsinya masing-masing. Secara keseluruhan, tampilan bangunan menerapkan bentuk-bentuk dasar dengan penambahan dan pengurangan bentuk, serta penataan bidang yang dimajukan dan dimundurkan untuk menciptakan kedinamisan dalam tampilannya, sekaligus untuk mempertegas identitas bangunan untuk anak. b. Warna Tampilan bangunan didukung dengan penggunaan warnawarna yang juga akan menunjukkan karakter bangunannya. Warnawarna yang colourfull terutama diterapkan pada bangunan fungsi sekolah untuk mewakili dunia anak yang penuh warna. Penggunaan warna-warna tersebut juga bermanfaat bagi anak dalam belajar mengenal warna. V - 2

Gambar 5.2 Preseden Bentuk dan Tampilan Sumber : http://www.designshare.com/ c. Tekstur dan Material Bangunan menggunakan ragam material baik yang bertekstur halus maupun kasar. Penggunaan material-material tersebut juga bermanfaat bagi anak dalam melatih sensori mereka tentang tekstur halus dan kasar. 5.1.3 Sirkulasi a. Sirkulasi di dalam Site Sirkulasi kendaraan Area parkir kendaraan hanya terdapat di bagian depan site saja. Pintu masuk dan keluar kendaraan diletakkan terpisah, yaitu pintu masuk berada di bagian selatan, dan pintu keluar di bagian utara. Gambar 5.3 Sirkulasi Kendaraan Sumber : Analisis Penulis V - 3

Sirkulasi manusia Jalur sirkulasi kendaraan dan sirkulasi manusia di bagian depan site dibedakan dengan memberikan pedestrian way sebagai jalur sirkulasi manusia. Jalur tersebut dapat diperjelas dengan penggunaan bidang yang ditinggikan maupun dengan penggunaan material yang berbeda dengan material area parkir. Jalur sirkulasi manusia di dalam site yaitu melalui jalan setapak yang dibuat dengan menggunakan material yang berbeda dengan area di dekatnya maupun dengan mempertegas jalur sirkulasi dengan penggunaan unsur-unsur linier pembentuk bidang sebagai pengarah, misalnya berupa pergola. Gambar 5.4 Pergola dan Jalan Setapak Sumber : Analisis Penulis b. Sirkulasi di dalam Bangunan Sirkulasi dengan konfigurasi jalur linier menjadi konsep sirkulasi yang dominan di dalam bangunan, yaitu jalur sirkulasi dengan melalui sederet ruang-ruang atau selasar, dengan bentuk ruang sirkulasi baik tertutup, terbuka pada dalah satu sisi, maupun terbuka pada kedua sisinya. V - 4

5.2 Konsep Struktur Bangunan Sistem struktur bangunan yang direncanakan pada bangunan Pusat Informasi dan Pelayanan Terpadu Anak Usia Dini di Yogyakarta berupa struktur rangka kaku. Sistem rangka kaku dipilih karena alasan efisien, fleksibel, mudah dikerjakan, dan banyak digunakan oleh masyarakat. 5.3 Konsep Utilitas Bangunan 5.3.1 Konsep Sistem Pencahayaan a. Pencahayaan alami Berasal dari cahaya matahari yang dapat diperoleh melalui bukaan-bukaan jendela dan pintu, dinding transparan, dan ruangruang terbuka. b. Pencahayaan buatan Berasal dari cahaya lampu yang digunakan baik untuk penerangan umum maupun untuk keperluan penerangan khusus, misalnya pada galeri. 5.3.2 Konsep Sistem Penghawaan a. Penghawaan alami Penghawaan alami diperoleh melalui bukaan-bukaan pada ruangan yang disesuaikan dengan kebutuhan penghawaannya. b. Penghawaan buatan Penghawaan buatan diperoleh melalui penggunaan fan dan AC. Jenis AC yang digunakan adalah AC Unit agar penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan penghawaan. 5.3.3 Konsep Sistem Penanganan Kebisingan Penanganan masalah kebisingan dapat dilakukan dengan menjauhkan ruang dari sumber kebisingan. Ruang-ruang yang membutuhkan ketenangan seperti perpustakaan, ruang serbaguna, ruang periksa, dan ruang konseling dapat diletakkan di bagian V - 5

belakang agar jauh dari sumber kebisingan. Selain itu, penanganan masalah kebisingan juga dapat didukung dengan pengadaan vegetasi. 5.3.4 Konsep Sistem Jaringan Air Bersih dan Air Kotor Air bersih pada proyek ini bersumber dari PAM dan sumur dalam (deep well). Pengadaan air bersih berfungsi untuk memenuhi dan mensuplai kebutuhan lavatory, pantry, dan fire protection. Sistem distribusi air bersih yang digunakan adalah sistem down feed. Bagan 5.1 Jaringan Air Bersih Sumber : Analisis Penulis Sedangkan air kotor disalurkan menurut bagan di bawah ini: Bagan 5.2 Jaringan Air Kotor Sumber : Analisis Penulis V - 6

5.3.5 Konsep Sistem Penanganan Sampah Konsep sistem penanganan sampah yaitu dengan pengolahan sampah melalui 3R: reduce, reuse, recycle. Sampah dipisahkan menurut jenisnya dengan dimasukkan ke dalam tong sampah sesuai dengan kode warna sebagai berikut: - Tong berwarna biru : Sampah yang dapat didaur ulang. - Tong berwarna hijau : Sampah yang dapat terurai. - Tong berwarna kuning : Sampah yang tidak bisa terurai. Dengan demikian, anak-anak sekaligus diajarkan untuk peduli dengan lingkungannya, salah satunya dengan membiasakan diri membuang dan memisahkan sampah sesuai dengan jenis dan tempatnya. Gambar 5.5 Contoh Bentuk Tong Sampah dengan Konsep 3R Sumber : earthsfriends.com dan shutterstock.com 5.3.6 Konsep Sistem Jaringan Listrik Kebutuhan listrik dipasok dari PLN dan dari genset sebagai sumber listrik pengganti saat listrik mati. 5.3.7 Konsep Sistem Transportasi Vertikal Sistem transportasi vertikal pada bangunan Pusat Informasi dan Pelayanan Terpadu Anak Usia Dini di Yogyakarta ini menggunakan 2 jenis sistem transportasi yaitu ramp dan tangga manual. Ramp digunakan untuk memfasilitasi kaum difabel. Ramp dibuat dengan menggunakan tekstur yang kasar dan dengan kemiringan sebesar 15. V - 7

5.3.8 Konsep Sistem Pemadam Kebakaran Sistem pemadam kebakaran yang digunakan pada bangunan Pusat Informasi dan Pelayanan Terpadu Anak Usia Dini di Yogyakarta yaitu berupa fire exitinguisher, hydrant, sprinkler, fire alarm. V - 8

DAFTAR PUSTAKA B. Hurlock, Elizabeth; 1978, Child Development; McGraw-Hill. Ching, F. D. K, 2000, Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Susunannya, Erlangga, Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini,2006, Pedoman Penerapan Pendekatan Beyond Centers and Circle Time (BCCT) (Pendekatan Sentra dan Lingkaran) dalam Pendidikan Anak Usia Dini, Plan. Dinas Pendidikan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Bekerjasama dengan Plan Indonesia, 2007, Panduan Penyelenggaraan Program Pos PAUD, CV. Postmo Plus, Yogyakarta. Hopkins, Brian, Ronald G. Barr, George F. Michel, Philippe Rochat, 2005, The Cambridge Encyclopedia of Child Development; Cambridge University Press; New York. Neufert, Ernst, 1996, Alih Bahasa: Sunarto Tjahjadi, Data Arsitek Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Plan Indonesia Yogyakarta, 2008, KHA dan UU Tentang Perlindungan Anak, Plan Indonesia Yogyakarta, Yogyakarta. Robinson, Maria, 2008, Child Development 0 8 A Journey through the Early Years; Open University Press. Chitra Istiyani, 2005, Children s Centre Pengembangan Bakat dan Kreativitas Anak di Yogyakarta, Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya. Yudith Agri Arkadia, 2006, Wahana Bermain untuk Belajar Pusat Dolanan Anak, Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya.

DAFTAR REFERENSI http://www.dikti.go.id/ http://www.designboom.com/ http://www.designshare.com/ http://news.okezone.com/ http://pusatbahasa.diknas.go.id/