BAB III METODOLEGI PENELITIAN. dengan desain penelitian Posttes Only Control Design karena kemampuan siswa di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun Ajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Penetapan Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bongomeme.

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Jambi pada semester ganjil tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X di SMA Negeri 2 Limboto,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAAN. mengetahui pengaruh yang muncul. Dalam penelitian ini penulis melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen karena peneliti tidak

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli.

METODE PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksparimen. Penelitian dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3: Sub populasi siswa kelas X Man Batudaa

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi

III.METODE PENELITIAN. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI Jurusan Bangunan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. kooperatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif merupakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Madrasah Aliah Negeri Model Gorontalo. Penetapan. Tabel 3.1 Jadwal Perencanaan Penelitian

METODE PENELITIAN. dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Gotong Royong Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Salatiga. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semester ganjil Tahun Ajaran pada semester ganjil. bulan (Desember-Januuari 2014) Tahun Ajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLEGI PENELITIAN 1.1 Metode dan Desain Penelitian Metode atau jenis penelitian yang akan digunakan adalah metode eksperimen dengan desain penelitian Posttes Only Control Design karena kemampuan siswa di setiap kelas dianggap sama, serta sumber bahan ajar yang diberikan sama sehingga dapat dikatakan siswa di setiap kelas memiliki kemampuan yang sama. di dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara claster random sampling (R) atau dua kelompok yang dipilih secara acak (diundi) dari banyaknya anggota populasi yang terdiri dari 9 kelas/kelompok. Kelompok yang diberikan pemberlakuan dengan menggunakan kartu indeks dan media video interaktif merupakan kelompok atau kelas eksperimen sedangkan kelompok yang diberikan model pembelajaran kooperatif dengan media gambar dinamakan kelompok kontrol, dalam artian pengaruh adanya perlakuan (Italic) adalah O 1 = O 2. (Sugiyono, 2011: 112). Berikut ini adalah desain penelitian yang merupakan salah satu jenis penelitian eksperimen yang dapat digambarkan sebagai berikut : R 1 X 1 O 1 R 2 X 2 O 2 Gambar 7. Desain Penelitian 36

37 Keterangan : R 1 = Kelompok yang dipilih secara acak dan diberikan perlakuan kartu indeks dan video interktif (kelas eksperimen); R 2 = Kelompok yang dipilih secara acak dan tidak diberi perlakuan kartu indeks dan video interktif (kelas kontrol); X 1 = Kelompok yang diberi perlakuan (kelas eksperimen); X 2 = Kelompok yang tidak diberi pemberlakuan kartu indeks dan video interktif (kelas kontrol) (O 1 : O 2. ) = Tes akhir (posttest) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kwandang di kelas X 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas X 1 sebagai kelas kontrol. Lokasi SMA Negeri 1 Kwandang terletak di Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo dengan titik koordinat 0 50 35.04 N 122 54 47.45 E Gambar 7 : Citra Lokasi SMA Negeri 1 Kwandang terletak di Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo Sumber : Google Eart, Citra SIO, NOA, U.S. Navy, NGA, GEBCO Tahun 2010

38 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan ± 4 bulan yaitu dari bulan Maret Juni 2013 pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang meliputi beberapa tahapan yaitu tahap persiapan dilakukan selama proses bimbingan proposal 5 minggu, tahap pelaksanaan penelitian selama 3 minggu, tahap bimbingan hasil penelitian dan penyusunan laporan 1 bulan dan persiapan seminar ujian hasil dan ujian sarjana selama 1 bulan. Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan No Kegiatan 1 Persiapan: Penyusunan Proposal dan Proses Pembimbingan 2 Pelaksanan: Pelaksanaan Penelitian berlangsung 3 Pelaporan: Penyusunan Laporan dan Proses bimbingan Persiapan Seminar Ujian Hasil dan Ujian Sarjana Bulan Ke I Bulan Ke II Bulan Ke III Bulan Ke IV Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1.3 Populasi dan Sampel 1.3.1 Populasi Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi yang akan digunakan untuk

39 penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Kwandang yang duduk di kelas X pada Tahun Ajaran 2012/2013 dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut: Tabel 3. Distribusi jumlah siswa kelas X SMA N 1 Kwandang No Nama Kelas Jumlah Siswa 1 X 1 38 2 X 2 35 3 X 3 35 4 X 4 39 5 X 5 36 6 X 6 38 7 X 7 36 8 X 8 35 9 X 9 35 (Sumber : Data base sekolah yang di ambil pada saat pelaksanaan observasi PPL-2 di SMA N 1 Kwandang, tahun ajaran 2012-2013). 1.3.2 Sampel Sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan cara-cara tertentu. Masalah sampel dalam penelitian disebabkan oleh penelitian bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besar jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja yang mewakili dari keseluruhan populasi. Selain itu peneliti bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil kepenelitiannya, dalam arti mengenakan kesimpulan kepada objek, gejala atau kejadian yang lebih luas. Dari populasi yang ada maka penulis akan menentukan 2 kelas sebagai sampel penelitian. Untuk pengambilan sampel dapat menggunakan teknik Cluster Random Sampling (pengambilan sampel secara acak). Jumlah kelas keseluruhan adalah 9 (sembilan) kelas, dengan jumlah keseluruhan siswa 334 oarang. Dari jumlah

40 keseluruhan tersebut diambil 2 (dua) kelas sebagai sampel penelitian yang dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi kelas X (sepuluh) yang ada. Berdasarkan pengambilan sampel yang diambil secara acak (diundi), maka ditentukan sampel yang terdiri dari kelas kontrol yaitu kelas X 1 dengan jumlah siswa 38 orang dan kelas eksperimen yaitu kelas X 3 dengan jumlah 36 orang. Kedua kelas ini dinilai homogen ditinjau dari guru pemberi mata pelajaran, kemampuan akademik masing-masing siswa, materi yang diajarkan, dan bahan ajar yang digunakan guru mengajar di kelas. 3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Variabel Perlakuan (Independen Variable) Variabel perrlakuan merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel respon (terikat). Adapun, variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penggunaan Kartu Indeks dan Media Video Interaktif yang diberlakukan pada kelas eksperimen untuk dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa dan objek yang lain dijadikan sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan menggunakan pengajaran kooperatif dengan media gambar. 3.3.2 Variabel Respon (Dependent Variable) Variabel respon adalah variabel yang mendapatkan respon atau yang menjadi akibat karena adanya variabel perlakuan. Variabel respon dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa yang dikategorikan sebagai tingkat kemampuan belajar yang dimiliki siswa terhadap materi hidrosfer di SMA kelas X yang telah diajarkan sebagai

41 dampak pemberlakuan dalam proses pembelajaran, berdasarkan Taksonomi Bloom yang berupa : 1. Pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengingat kembali (Recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan atau ingatan adalah merupakan proses berfikir yang paling rendah. 2. Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat dilihat dari berbagai segi. Seseorang peserta didik dikatakan dapat memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberikan uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-kata sendiri. 3. Aplikasi adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tatacara ataupun metode-metode prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkrit. 4. Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian sehingga jelas hirarkinya dan atau susunanya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. Hasil belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan skor tes hasil belajar yang diperoleh melalui siswa pada kelas yang di berlakukan dengan menggunakan Kartu Indeks dan Media Video Interaktif dan kelas yang belajarkan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif dengan media gambar.

42 3.4 Tehnik Pengumpulan Data 3.4.1 Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (2011: 148) Alat yang digunakan untuk mengukur penelitian dinamakan instrumen penelitian. Sehingga untuk memperoleh data, maka diperlukan instrumen penelitian. Adapun, yang menjadi instrumen penelitian adalah tes objektif dan observasi media video yang digunakan dalam proses pembelajaran berlangsung pada kelas eksperimen. Tes yang digunakan dalam mengukur sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa yang akan didapatkan dengan menerapkan penggunaan kartu indeks dan media video interaktif yang pada akhirnya dapat mempengaruhi aspek penilaian yaitu, pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan analisis. Observasi media dilakukan guna untuk mengamati kelayakan media video dalam proses pelaksanaan pembelajaran dengan materi yang telah diberikan. Tabel 4. Istrumen Observasi Media No Aspek yang diamati Ya Tidak 1 Video tersebut menarik bagi siswa! Alasan 2 Skenario tersebut relevan atau terdapat hubungannya dengan materi siklus hidrologi dan tujuan yang akan dicapai! Alasan 3 Dengan adanya video siklus hidrologi dan perairandarat tersebut, Skala Penilaian 4 3 2 1

43 dapat memberikan inovasi kepada siswa terhadap materi yang di ajarkan! Alasan Video tersebut dapat menyampaikan 4 isi pesan dari materi yang di ajarkan dengan baik! Alasan 5 Dengan ditayangkanya video siklus hidrologi tersebut, siswa dapat lebih berfikir dengan kritis dan mampu menganalisis unsur-unsur yang dimaksut! Alasan 6 Video siklus hirologi yang ditayangkan sebagai media dalam menyampaikan materi sudah sesuai! Alasan Jumlah Presentase (%) Keterangan 4 = (sangat baik/sangat layak) 3 = (baik/layak) 2 = (cukup baik/cukup layak) 1 = (tidak baik/kurang layak)

44 3.4.2 Uji Validitas Suatu soal dikatakan valid apabila soal itu dapat mengukur apa yang hendak diukur. Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah valid, reliable dan obyektif. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi antara pada obyek peneliti dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiono, 2011: 363). Untuk menghitung validasi yang digunakan adalah analisis butir. Formula yang digunakan adalah Baserial Coorelation atau korelasi biserial untuk melihat hubungan antara dua variabel, selain itu juga data digunakan untuk mencari korelasi antara item dengan seluruh tes, yang mencari validitas item, (Taruh, 2008: 18) rumusnya adalah sebagai berikut : r bis X i X S t i p q i i (1) Keterangan : r bis (i) = koefesien korelasi biserial antara skor butir soal nomor i dengan skor total Xi = rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal nomor i X t = Rata-rata skor total semua responden S t = Standar deviasi skor total semua responden p i = Proporsi jawaban yang benar untuk butir soal nomor i q i = Proporsi jawaban yang salah untuk butir soal nomor I (1-p i ). Tabel 5. Uji Coba Validitas Berdasarkan Perhitungan Pada Lampiran 6 No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 r hitung 0.736 0.920 0.470 0.652 0.736 0.659 0.540 0.592 0.547 0.435 0.490 0.515 0.624 r tabel 0.334 Status V V V V V V V V V V V V V

45 Lanjutan No Butir 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 r hitung 0.487 0.251 0.869 0.096 0.506 0655 0.370 0.067 0.426 0.646 0.675 0.670 0.590 r tabel 0.334 Status V TV V TV V V V TV V V V V V Berdasarkan hasil pengujian validitas dengan menggunakan formulasi korelasi biserial pada Lampiran 6, dari 26 butir soal yang telah diujikan terdapat 3 butir soal yang tidak valid dan 23 butir soal yang dinyatakan valid maka butir soal yang layak untuk dijadikan sebagai tes hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol hanya 23 soal, butir soal dinyatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel untuk n = 35 pada taraf signifikan 5% = 0,334. 3.4.3 Uji Reliabilitas Reabilitas istrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrument. Oleh karena itu instrument yang valid umumnya pasti reliabel, tetapi pengujian reabilitas instrument perlu dilakukan (Sugiono, 2011: 174). Disamping tes harus valid tes juga harus reliabel sehingga dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya. Selanjutnya untuk pengujian reliabilitas atau menghitung reliabilitas dapat dilakukan dengan teknik analisis korelasi yang menggunakan formasi Kuder Richarson (KR)-20 (Sugiyono, 2011: 185-186) dengan rumus sebagi berikut : 2 k s t piqi r i 2 (2) ( k 1) st

46 Keterangan : k = Jumlah item dalam instrument p i = Proporsi banyaknya sumbjek yang menjawab pada item 1 q i = 1 - p i 2 S t = Varians total Kriteria yang digunakan dalam reliabilitas ini adalah semakin besar nilai dari r 11 maka reliabilitas suatu tes semakin tinggi. Ariunto, 2001 dalam skripsi (Eko Cahyono 2010). Untuk mengiterpretasikan reabilitas suatu tes digunakan kriteria sebagai berikut: a. Bila r 11 antara 0,8 1,0 berarti reliabilitas tersebut cukup tinggi b. Bila r 11 antara 0,6 0,8 berarti reliabilitas tersebut tinggi c. Bila r 11 antara 0,4 1,6 berarti reliabilitas tersebut cukup d. Bila r 11 antara 0,2 1,4 berarti reliabilitas tersebut rendah e. Bila r 11 antara 0,8 1,0 berarti reliabilitas tersebut agak rendah Pengujian reliabilitas dengan menggunkan formula Kuder Richarson (KR)-20. Pada pengujian reliabilitas nilai yang diperoleh atau didapatkan adalah 0,67 yang dapat dilihat pada Lampiran 9 sehingga menunjukan bahwa instrument tes dinyatakan valid dan reliabel serta dapat dijadikan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian. 3.4.4 Tingkat Kesukaran Item Menurut Taruh (2008: 13) Tingkat kesukaran item adalah proporsi jumlah peserta tes yang menjawab benar terhadap butir soal tersebut, yaitu perbandigan

47 jumlah peserta tes yang menjawab benar dan jumlah peserta tes seluruhnya. Bila diwujudkan dalam rumus bentuknya adalah sebagai berikut : P B T (3) P = Tingkat kesukaran soal B = Jumlah peserta tes yang menjawab dengan benar soal pilihan ganda T = Jumlah seluruh peserta tes Menurut Taruh (2008: 13) Kriteria tingkat kesukaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. P = 0,00 0,25 adalah soal sulit a. P = 0,26 0,75 adalah soal sedang b. P = 0,76 1,00 adalah saol mudah Tabel 6. Ujicoba Tingkat Kesukaran Item Berdasarkan Perhitungan Pada Lampiran 7 No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Nilai P 0,71 0,68 0,68 0,22 0,25 0,62 0,65 0,77 0,60 0,74 0,74 0,77 Kriteria Sedang Sedang Sedang Sulit Sulit Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah No. Soal Lanjutan 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Nilai P 0,65 0,68 0,22 0,80 0,25 0,65 0,62 0,80 0,65 0,82 0,85 Kriteria Sedang Sedang Sulit Mudah Sulit Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Dari tabel diatas dapat terlihat tingkat kesukaran soal. Untuk kriteria soal yang mudah = 6 butir, soal yang sedang = 13 butir, dan soal untuk kriteria sulit = 4 butir total keseluruhan soal sebanyak 23 butur soal.

48 Pada dasarnya tingkat kesukaran butir soal sangat dipengaruhi oleh tingkat kemampuan anggota kelompok pada tes. Tingkat kesukaran dapat dilihat berdasarkan pada interval 0,0 sampai dengan 1,0. Jadi semakin tinggi tingkat kesukaran soal berarti semakin mudah soal tersebut dan sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran soal berarti semakin sukar soal tersebut. 3.5 Teknik Analisis Data 3.5.1 Uji Normalitas Data. Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh peneliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini Uji Normalitas yang digunakan adalah Uji Lilefors (Sudjana, 2005: 466). Untuk pengujian hipotesis nol tersebut kita tempuh prosedur sebagai berikut: a. Pengamatan X 1, X 2,..., X n dijadikan bilangan baku Z 1, Z 2,..., Z n dengan menggunakan rumus : Z 1 2 X i X 1 : ( X dan s adalah masing-masing merupakan rata-rata dan s simpangan baku sampel) b. Untuk tiap bilangan baku menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F Z P Z. i Z i

49 c. Selanjutnya dihitung profosi Z 1, Z2,..., Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z i Jika proporsi ini dinyatakan oleh S( Z i ), maka S ( Z i ) Banyaknya Z, Z 1 2 n,..., Z n yang Z i d. Hitung selisih F(Zi) S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya. e. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini L O Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, perlu membandingkan L 0 dengan nilai kritis L yang diambil dan daftar nilai kritis untuk uji Lilliefors, untuk taraf nyata α nyata yang dipilih. Adapun kriterianya adalah: H 0 : L 0 L daftar : Data skor tes hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal H 1 : L 0 L daftar : Data skor tes hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian yang didapatkan terdistribusi normal, sehingga pengujian hipotesis dapat dilanjudkan. Dalam pengujian normalitas data baik data postes kelas eksperimen maupun data postes kelas kontrol digunakan uji Liliefors pada taraf nyata α = 0,05. data yang diuji yaitu data sekor hasil belajar siswa pada kelas yang diberikan pemberlakuan dengan menggunakan Kartu Indeks dan Media Video Interaktif dan kelas kontrol yang yang diberi pemberlakuan menggunakan metode pembelajaran kooperatif dengan

50 analisis gambar. Berdasarkan hasil perhitugan pada uji normalitas untuk kedua kelas tersebut adalah sebagai berikut : a. Pengujian data kelas eksperimen Berdasarkan hasil postest kelas eksperimen pada Lampiran 10 dan hasil perhitungan pada Lampiran 13 diperoleh L o sebesar 0.1459 untuk taraf nyata α = 0,05 dan n = 35, sedangkan nilai dari L tabel sebesar 0,1498. Sehingga, dapat disimpulkan dapat disimpulakan L o < L daftar (0,1459 < 0,1498 ) yang artinya skor hasil belajar untuk kelompok yang diajarkan dengan memberikan perlakuan kartu indeks dan media video interaktif terdistribusi normal, sehingga sampel tersebut berdistribusi normal. b. Pengujian data kelas kontrol Berdasarkan hasil postest kelas kontrol pada Lampiran 11 dan hasil perhitungan pada Lampiran 14 diperoleh L o sebesar 0.1396. untuk taraf nyata α = 0,05 dan n = 38, sedangkan nilai L tabel sebesar 0,1437 pada n = 38. Jadi, dapat disimpulkan bahwa L o < L tabel (0.1396 < 0,1437) ini berarti sampel untuk kelas yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan media gambar tersebut terdistribusi normal. Dari perolehan hasil diatas peneliti dapat menyimpulkan secara keseluruhan pada uji normalitas setelah dihitung kedua data tersebut terdistribusi normal baik kelas yang diajarkan dengan meggunakan kartu indeks dan media video interaktif (kelas eksperimen) dan kelas yang diajarkan menggunakan pembelajaran kooperatif

51 dengan analisis gambar (kelas kontrol). Data yang dimaksudkan adalah data skor hasil belajar. 3.5.2 Uji Homogenitas Varians Pengujian homogenitas varians bertujuan untuk menguji kesamaan rata-rata dari beberapa varians. Karena dalam penelitian ini hanya menggunakan dua kelas maka rumus yang digunakan adalah uji kesamaan dua varians. Langkah-langkah pengujian kesamaan dua varians (Sudjana, 2005: 249-250) adalah sebagai berikut : VariansTerbersar F (4) VarianTerkecil Kriteria pengujian tolak H 0 hanya jika F > F 1/2 α (µ 1, µ 2 ) dengan F 1/2 α (µ 1,µ2 ) di dapat dari daftar distribusi F dengan peluang 1/2 α, sedangkan derajat kebebasan µ 1 dan µ 2 masing masing sesuai dengan dk pembilang dan penyebut, seperti α = taraf nyata. Pengujian homogenitas bertujuan untuk menguji kesamaan rata-rata dua varians dengan menggunakan rumus Uji F. Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas varians yang dilampirkan pada Lampiran 15 menunjukkan bahwa uji homogenitas untuk kelas eksperimen dan kelas kontol diperoleh data hasil belajar siswa sebagai berikut: Untuk N 1 = 35, S = 3,94, S = 15,53, X = 17,4 Untuk N 2 = 38, S = 4,21, S = 17,69, X = 14,24 Berdasarkan data yang ada dapat dilihat yang memiliki varians terbesar itu 17,69 dan varians terkecil adalah 15,53. Sehingga diperoleh nilai F hitung sebesar 1,139.

52 Untuk n 1 =35 dan Untuk n 2 = 38, dalam hal ini derajat kebebasan untuk pembilang 37 dan penyebutnya 34 dari daftar distribusi untuk harga F pada taraf α = 0.05 adalah F 0.025(37,34) = 1,74 oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa F (hitung) < F tabel (1,139 < 1,74) pengujian adalah homogen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa F (hitung) < F tabel (1,139 < 1,74) dengan demikian data tersebut homogen. Pengujian homogenitas dihitung bertujuan untuk menentukan teknik uji hipotesis yang akan digunakan. Karena data homogen maka uji hipotesis yang digunakan adalah statistik uji t. 3.5.3 Uji Hipotesis Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode eksperimen yaitu ingin menguji adanya perbedaan dalam penerapan suatu perlakuan pada dua objek yang berbeda. Untuk menguji hipotesis yaitu beda rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menentukan apakah perbedaan itu signifikan maka dilakukan uji t. Berikut adalah rumus uji t: t S x 1 x 1 2 1 1 n n 2 (5) Keterangan : t X 1 X 2 n 1 n 2 S = Nilai hitung untuk uji t = Nilai rata-rata kelas eksperimen = Nilai rata-rata kelas kontrol = Jumlah anggota sampel kelas eksperimen = Jumlah anggota sampel kelas kontrol = Simpangan baku (Sudjana, 2005: 239)

53 Statistik hipotesis yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut: H 0 : µ 1 = µ 2 : Tidak terdapat perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan kartu indeks dan video interaktif dengan yang menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan media gambar. H 1 : µ 1 = µ 2 : Terdapat perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan metode kartu indeks dan video interaktif dengan yang menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan media gambar.. Dengan kriteria pengujiannya adalah tolak hipotesis nol (H o ) hanya jika t hitung > t tabel untuk dk = (n 1 + n 2-2) dan taraf = 1 ½(α) = 1 ½ (0,05) = 0,975