Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Perusahaan Pada PT. Taspen (Persero) Kcu Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
Tinjauan Atas Penyusunan Anggaran Dan Realisasinya Sebagai Alat Penilaian Kinerja Perusahaan Pada PT Taspen (Persero) KCU Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Oleh karena

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan kebutuhan mereka. Negara kita adalah salah satu dari Negara-negara di

Tinjauan Atas Penyusunan Anggaran Dan Realisasinya Sebagai Alat Penilaian Kinerja Perusahaan Pada PT Taspen (Persero) KCU Bandung

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BOGOR

Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Untuk Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pada PT. Bank Bjb Kantor Cabang Majalengka

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sumber Daya Air dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, maka perlu melakukan pengukuran kinerja. digunakan untuk menyusun suatu sistem penghargaan (reward system)

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dalam

BAB I PENDAHULUAN. entitas yang memiliki tanggungjawab kepada shareholder, dan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mampu menghasilkan produk yang bermutu, dan cost effective (Srimindarti, memberikan kepuasan terus menerus kepada pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

Repositori STIE Ekuitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengukuran kinerja telah menjadi topik yang menarik di banyak negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang dijalankan. Bahkan perusahaan-perusahaan terus berupaya

yang ada dalam perusahaan. Perubahan tersebut bersifat global dan hanya perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. himpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. pasti membutuhkan alat yang disebut pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO LEVERAGE DAN AKTIVITAS PADA PT TIMAH TBK

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Semakin meningkatnya proses globalisasi, menjadikan manajemen suatu

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditur, karyawan, pemerintah, dan pelanggan. Implikasinya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tidak dapat dipungkiri bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),

Farah Esa B

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar1.1

Analisis Piutang Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang luar biasa dalam persaingan. Dengan adanya persaingan yang UKDW

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh PT BANK LAMPUNG KCU saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti

SKRIPSI. ANALISIS PENERAPAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada PT. Telkom Divisi Consumer Service Barat )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas bisnis pada era pasar persaingan sempurna saat ini semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Efektivitas dan efisiensi sistem perbankan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penciutan laba yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi sebuah

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah

ALTERNATIF PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT INDOSAT Tbk

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

Tinjauan Terhadap Pengelolaan Aset Tetap Pt.Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. suatu periode tertentu. Dengan laba ini dapat digunakan perusahaan untuk tambahan

Transkripsi:

Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-09 Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Perusahaan Pada PT. Taspen (Persero) Kcu Bandung Jayakusumah, Indra STIE Ekuitas http://hdl.handle.net/123456789/75 Downloaded from STIE Ekuitas Repository

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studi Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, menyebabkan perubahan besar dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia dan penanganan transaksi antara perusahaan dengan pelanggan ataupun antara perusahaan dengan perusahaan lainnya. Perubahan-perubahan tersebut menuntut manajemen untuk berupaya menyiapkan, menyempurnakan serta mencari strategi baru agar perusahaan mampu diterima, bertahan dan berkembang dalam persaingan global untuk tetap dapat menghasilkan produk dan jasa bagi masyarakat. Dengan melakukan peningkatan kualitas produk, kualitas pelayanan, kualitas pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya serta bentuk peningkatan kualitas lainnya dapat menaikkan nilai perusahaan yang merupakan salah satu unsur penting untuk memenangkan persaingan serta mempertahankan keunggulan. Hal ini dapat memacu perusahaan untuk memperhatikan sedikitnya 2 hal penting, yaitu keunggulan dan nilai. Penilaian dan pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam perusahaan. Selain digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan perusahaan, pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar pemberian imbalan kerja dan untuk mengevaluasi periode yang lalu. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam mengelola kinerja bisnis harus selalu melalui proses dan hasil yang 1

terukur karena tanpanya hanya akan menghasilkan kinerja bisnis yang tidak produktif. Pengukuran kinerja secara tradisional yang dilakukan selama ini dengan menitikberatkan pada sisi keuangan saja hanya mampu mengejar tujuan profitabilitas, yang artinya ketika manajer mampu membawa perusahaan pada tingkat keuntungan yang tinggi akan dinilai berhasil dan memperoleh imbalan yang baik dari perusahaan. Kinerja perusahaan yang semata-mata hanya berdasarkan sisi keuangan ini, akan dapat menyesatkan karena ukuran tersebut hanya ukuran jangka pendek dan mengabaikan going concern dari suatu entitas dan tidak memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Untuk mengatasi kelemahan tersebut maka dibutuhkan sebuah model pengukuran kinerja yang tidak hanya mencakup keuangan tetapi juga non keuangan, seperti kepuasan pelanggan, produktivitas karyawan dan sebagainya. Maka dari itu metode dalam pengukuran kinerja yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard (BSC). Balanced Scorecard merupakan suatu alternatif dalam pengukuran kinerja, dengan memperhatikan hasil dari suatu proses atas bawah (top-down) yang berdasarkan visi dan misi menjadi sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan karena dapat menghasilkan perbaikan dan perubahan strategis yang dicapai dalam pengelolaan unit usaha perusahaan. Jika diterjemahkan Balanced Scorecard memiliki makna berimbang (Balanced) dan kartu skor (Scorecard). Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja karyawan diukur secara berimbang berdasarkan 2

aspek keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Sedangkan kartu skor merupakan kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang dan juga untuk mencatat skor yang ingin diwujudkan perusahaan. Dengan kelebihan menerjemahkan visi misi dan strategi perusahaan ke dalam tujuan-tujuan dan pengukuran yang lebih nyata untuk dapat dipahami dan dilakukan oleh karyawan sebagai pengendali arah dan mutu pelayanan agar visi yang ditetapkan dapat diwujudkan, Balanced Scorecard menjadi suatu sistem pengukuran kinerja yang dilaksanakan dengan merefleksikan aspek-aspek terpenting dalam suatu kegiatan bisnis. PT. TASPEN (Persero) Kantor Cabang Utama Bandung merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan satu dari 6 (enam) Kantor Cabang Utama PT. TASPEN (Persero) di indonesia yang ditugaskan untuk melaksanakan segala aktivitas dan kegiatan yang berkenaan dengen Program Asuransi (THT) dan Program Pensiun yang ditempatkan di bawah pengawasan TASPEN Pusat. Dalam melaksanakan aktivitas operasinya perusahaan berpedoman kepada Undang-undang dan Peraturan Pemerintah dan ditambah dengan peraturan direksi sebagai petunjuk pelaksanaan secara teknis untuk dapat memberikan pelayanan yang prima pada masyarakat/peserta. Pengukuran kinerja yang dilakukan perusahaan telah menggunakan konsep Balanced Scorecard yang diterapkan pada transformasi strategi dalam tahapan program transformasi taspen yang tertuang dalam keputusan direksi PT. TASPEN (Persero) Nomor : SK-30/DIR/2007, tentang sistem manajemen kinerja yang 3

mencakup 5 (lima) komponen, yaitu : aspek finansial, pembelajaran (peningkatan kompetensi), proses bisnis internal, pelayanan pelanggan/peserta dan inovasi. Hal ini sebagai tindak lanjut atas dipilihnya konsep penilaian Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellent (MBCfPE) sebagai arah navigasi yang dimaksudkan untuk melihat keterkaitan antara target keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan organisasi. Juga terkait sistem pengukuran kinerja BUMN melalui Keputusan Menteri BUMN No. Kep- 215/M-BUMN/1999 seperti pada tabel 1.1 berikut : Tabel 1.1 Sistem Pengukuran Kinerja BUMN Perspektif Kinerja Keuangan Kinerja Operasional Stakeholder Indikator Cash ratio, Debt equity ratio, Net working capital, collection period, Sales total asset, return on equity, Return on asset, Inventory turnover. Pertumbuhan produksi, pertumbuhan berkompetisi, pertumbuhan efisiensi, pertumbuhan SDM, pengembangan dan penelitian. Kepedulian kepada masyarakat, kepedulian kepada pelanggan, kepedulian pada lingkungan, penugasan pemerintah. Sumber : Moeheriono (2012:174) Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menulis mengenai Balance Scorecard. Untuk itu penulis mengambil judul Analisis Balanced Scorecard sebagai Alat Pengukuran Kinerja Perusahaan Pada PT. TASPEN (Persero) Kantor Cabang Utama Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya dengan 4

cara menganalisa bagaimana perusahaan menilai kinerja secara komprehensif. Oleh karena itu, penulis merumuskan masalah yang perlu dibahas, yaitu : 1. Bagaimana pengukuran kinerja berdasarkan konsep balanced scorecard yang diterapkan PT. TASPEN (Persero) Kantor Cabang Utama Bandung? 2. Bagaimana dampak penerapan konsep balanced scorecard terhadap kinerja PT. TASPEN (Persero) Kantor Cabang Utama Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Studi Maksud dari studi ini adalah mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data dan informasi yang berkaitan dengan kinerja perusahaan pada PT. TASPEN (Persero) Kantor Cabang Utama Bandung. Adapun tujuan dari studi ini adalah : 1. Mengetahui pengukuran kinerja berdasarkan konsep balanced scorecard yang diterapkan PT. TASPEN (Persero) Kantor Cabang Utama Bandung. 2. Mengetahui dampak penerapan konsep balanced scorecard terhadap kinerja PT. TASPEN (Persero) Kantor Cabang Utama Bandung. 1.4 Kegunaan Studi Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain : 5

1. Bagi Penulis Penulis mendapat kesempatan untuk menambah wawasan pengetahuan dan memahami lebih lanjut mengenai penerapan Balance Scorecard sebagai suatu sistem pengukuran kinerja perusahaan. 2. Bagi Perusahaan/instansi Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi PT. TASPEN (Persero) Kantor Cabang Utama Bandung dalam mengetahui kinerja perusahaan secara komprehensif dan seimbang dalam menggunakan Balance Scorecard, dan dapat menambah wawasan bagi manajemen dan pengurus mengenai pentingnya faktor-faktor nonfinansial yang mempengaruhi kinerja manajemen PT. TASPEN (Persero) Kantor Cabang Utama Bandung. 3. Bagi Pihak Lain Hasil dari studi ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai referensi bahan perbandingan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dan menjadi bahan pertimbangan bagi pihak yang tertarik mengadakan studi dalam bidang yang sama. 1.5 Metode Pendekatan Teknik studi yang dilakukan bersifat survei dan menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu mengumpulkan data sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, menyajikan dan menganalisanya sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek studi sehingga dapat ditarik kesimpulan. 6

Teknik untuk pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Observasi Observasi dilakukan dengan cara langsung oleh penulis dengan meminta data-data yang dibutuhkan di lingkungan PT. TASPEN (Persero)b Kantor Cabang Utama Bandung yang menjadi objek observasi. 2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data-data, dokumendokumen dan lain- lain yang berkaitan dengan objek observasi dengan cara mengcopy. 3. Wawancara. Wawancara dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung terhadap narasumber atau sumber data dan penulis menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur, yaitu tidak menggunakan pedoman wawancara namun hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden. 1.6 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Lokasi yang dijadikan tempat observasi oleh penulis untuk memperoleh datadata dan informasi untuk menyusun laporan ini dilakukan di PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Bandung yang terletak di jalan P. H. H. Mustopa No. 78, Bandung. Telp. (022) 7206545 7206067. Sedangkan waktu pelaksanaan observasi selama 25 hari kerja dimulai pada tanggal 17 Februari sampai dengan tanggal 21 Maret 2014. 7