BAB V PENUTUP. bahwa film ini banyak merepresentasikan nilai-nilai Islami yang diperankan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
Nilai-Nilai Islami dalam Film Cinta Subuh

ETIKA DALAM BERKOMONIKASI

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipelajari. Dari segi sejarah, agama, kepercayaan, budaya, bahkan

BAB V PENUTUP. mucul dalam tayangan acara Wisata Malam, yaitu kode Appearance

BAB IV PENUTUP. yang direpresentasikan dalam film PK ditunjukan dengan scene-scene yang. tersebut dan hubungan kelompok dengan penganut agama lain.

ETIKA DAN ETIKET DALAM KOMUNIKASI

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46

MENGHAYATI PERAN ISTRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin

BAB V PENUTUP. dalam buku At Tarbiyah al jinsiyyah lil athfal wa al balighin maka dapat. 1. Konsep pendidikan seks dalam islam

BAB l PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Melalui upaya pendidikan Islam, nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam dapat

BAB V PENUTUP. menengah perkotaan, mereka menyadari bahwa penampilan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. Guru dan siswa dalam dunia pendidikan merupakan dua komponen penting,

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

Adab dan Keutamaan Hari Jumat

BAB. I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Permasalahan. menerima ilmu kemudian menyebarkannya. Kaum muslimin (pria) wajib

BAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB LIMA PENUTUP. pensyarah-pensyarah yang mengajar kursus tersebut.

BAB V PENUTUP. kebaikan serta mengandung nilai-nilai ajaran Islam. Teater Wadas

mm] BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON PERATURAN BUPATI CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG BERPAKAIAN MUSLIM DAN MUSLIMAH DI KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PANDUAN PKBR Pengertian Fungsi PKBR Tujuan PKBR

SARANA 1) Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang berlaku; dan 2) Rapat-rapat pimpinan Universitas, Program Pascasarjana, dan Program Studi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana pengiriman informasi kepada masyarakat

BAB I. Seks dan Problematikanya. A. Pendahuluan

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

Tugas Akhir. Penerapan Pancasila Sila Pertama Sampai Sila Keempat di Daerah Gang Waringin 1. Disusun oleh: Nama : Achwan Yusuf NIM :

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

Sudah berkembang dengan baik Term 1. SC DIPERCAYA Mensyukuri nikmat Allah atas dirinya. Tahsin Al-Qur'an sesuai target


BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.

Bab I. Pendahuluan. yang saling menghormati dan menghargai tidak akan terbentuk jika tidak

BAB VII KESIMPULAN DAN PENUTUP. keagamaan yang dikemas dalam format komedi-reliji yang menonjolkan aspek

I. PENDAHULUAN. Allah Swt menurunkan kitab-kitab kepada para Rasul-Nya yang wajib diketahui dan

BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN. A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masayarakat tidak meragukan figur guru. Masyarakat percaya bahwa

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang dilakukan pada sumber empiris. Aspek yang diteliti adalah alumni fakultas

I. PENDAHULUAN. tingkah laku moral anak, dengan menanamkan nilai agama agar tercipta insan

BAB V PENUTUP. 1. Perilaku Seks Pranikah di Kalangan Remaja Kota Surakarta

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB IV ANALISI DATA. A. Temuan Penelitian. Dari sajian data yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya,

BAB V PENUTUP. Kewajiban Menuntut Ilmu dengan menggunakan analisis isi dengan menggunakan

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. laku serta keadaan hidup pada umumnya (Daradjat, 1989). Pendapat tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Qur an sendiri menganjurkan supaya manusia memperdalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan, bukan hanya terjadi ketika seseorang

4. WAJIB, tidak memakai aksesoris apapun kecuali penunjuk waktu yang digunakan dipergelangan tangan.

BAB V PENUTUP. maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Nilai-nilai yang bisa di dapat dalam budaya Shalawat Albanjari yang

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Satu sisi pendidikan dilaksanakan

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan

ANALISIS NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING! KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB 5 DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan bagi perempuan untuk menjaga fitrahnya. Berhijab adalah. Sebagaimana kewajiban berhijab dalam Al-Qur'an Q.

BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut

PERANCANGAN KOMIK UNGGAH-UNGGUH DI DIY BERJUDUL ORA ILOK!

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

Rasulullah s.a.w telah bersabda: Kebanyakan sebab yang memasukkan manusia ke dalam syurga ialah taqwa kepada Allah dan kebaikan budi pekerti.

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

Kecakapan Antar Personal

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA ANNUAL CONFERENCE ON ISLAMIC STUDIES VIII TANGGAL 3 NOVEMBER 2008 DI PALEMBANG

HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO

REPRESENTASI OPTIMISME SEORANG ANAK MENCARI MAKNA CITA-CITA DALAM FILM PENDEK CINTA CITA. ( Analisis Semiotik Charles Sanders Peirce) SKRIPSI

Karakteristik informan. Nama Informan usia pendidikan agama pekerjaan jumlah anak usia anak

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

GAMBARAN MASYARAKAT KELAS SOSIAL BAWAH PADA VIDEO KLIP GRUP BAND D BAGINDAS YANG BERJUDUL C.I.N.T.A, EMPAT MATA, DAN APA YANG TERJADI

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN Menyikapi Kompetensi Dasar tentang Drama pada Kurikulum 2013

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA HIDUP CLUBBING DENGAN RELIGIUSITAS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 5 SURAKARTA

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB V KREDIBILITAS RADIO BASS FM SEBAGAI RADIO YANG BERNUANSA ISLAMI

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana seseorang bertindak dan berprilaku. moral. Etika pergaulan perlu di terapkan misalnya (1) Berpakaian rapi di

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG ETIKA BERBUSANA

sebagai penjembatan dalam berinteraksi dan berfungsi untuk

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENDIDIK AKHLAK ANAK. Adapun dalam bab ini, penulis akan menganalisis tentang penggunaan

BAB I PENDAHULUAN Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta : Logos. Wacana Ilmu, 2009), hlm. 140.

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Setelah dilakukan penelitian, kajian pustaka dan analisis data film Cinta Subuh mengenai nilai-nilai Islami di dalam film tersebut, maka dapat dikatakan bahwa film ini banyak merepresentasikan nilai-nilai Islami yang diperankan oleh pemerannya. Nilai-nilai Islami dapat terlihat karena kode-kode pertelevisian John Fiske, yakni level realitas, level representasi dan level ideologi. Namun pada prakteknya peneliti hanya menggunakan dua level yakni level realitas dan level ideologi. Pengkajian kedua level tersebut juga memperlihatkan bahwa nilai Islami tidak hanya bertumpu pada ritualnya saja, tapi banyak nilai Islami lain di luar ritual, karena Islam merupakan agama yang sempurna yang termaktub di dalam Al Qur an. Film ini pun mencoba mengangkat hal-hal mengenai berprilaku dengan Islami dan yang bernilai positif. Dalam kajian semiotika terhadap suatu film mungkin aka nada interpretasi yang sangat banyak dan tidak terbatas. Hal tersebut yang menjadi harapan penulis bahwa penelitian ini akan dan bisa berguna untuk menambah referensi perpustakaan mengenai analisis semiotika sebuah film dan khususnya mengenai nilainilai Islami. Maka didapatkan beberapa pengelompokan nilai-nilai Islami lewat kedua level tersebut, yaitu : 120

121 Level Realitas Penampilan, kostum dan make up : Dari poin ini penulis mengamati nilai-nilai Islami yang dicerminkan adalah berpakaian, berdandan sopan, menutup aurat dan tidak berlebihan. Khusus untuk perempuan dicerminkan dengan pakaian tidak membentuk tubuh dan mengenakan jilbab. Perilaku : Dalam hal berprilaku dengan sesama manusia, ada beberapa perilaku di dalam film ini yang mencerminkan nilai Islami, yang sedikit berbeda cara namun tetap dalam maksud yang sama misalnya saat pemeran laki-laki bertemu dengan perempuan, di dalam kaidah seperti biasa kita akan berjabat tangan, namun di dalam film ini saat bertemu lalu mengucapkan salam Assalamualaikum, dan hanya menjulurkan tangan tanpa tersentuh, lalu pada gesture wajah memperlihatkan senyum yang biasa dan agak menundukkan kepala. Hal ini berhubungan dengan perilaku yang sudah ada di dalam Islam, yang memang menjaga hubungan antara lain dengan maksud agar mencegah segala sesuatu yang tidak diinginkan dan merusak kehidupan masing-masing pihak. Hal lain mencerminkan nilai Islami di dalam film ini, yakni seseorang harus usaha sebaik mungkin untuk mendapatkan sesuatu. Hal ini ada pada adegan dimana

122 Angga sebagai pemeran utama laki-laki setelah dari masa depresinya karena mengalami banyak masalah, ia bangkit lalu berusaha untuk memperbaiki dirinya, dibantu oleh temannya, sedikit demi sedikit akhirnya ia bisa memperbaiki dirinya sendiri. Dalam hal ini ada unsur perilaku yang baik terhadap sesama yakni saling tolong menolong kepada sesama dan saling membantu dalam kebaikan dan amal sholeh. Ekspresi:. Ekspresi yang sesuai dengan nilai Islam dalam film ini ialah ekspresi pemeran perempuan saat bertemu pemeran laki-laki. Pemeran perempuan terlihat selalu menundukkan kepada, tidak lama menatap wajah laki-laki. Ada lagi ekspresi muka yang mengantuk saat pemeran laki-laki (Angga) baru memulai solat subuh tepat waktunya. Mengkiaskan bahwa beratnya bangun di subuh hari untuk melakukan solat. Tetapi saat sudah merasakan perubahan, Angga sangat khusyuk dalam solatnya, tercerminkan dalam adegan dimana ia sudah mulai semangat melakukan solat subuh di masjid. Hal lain adalah ekspresi muka Angga saat banyak ujian menimpanya, ekspresi mukanya sangat memperlihatkan kekecewaan dan kekesalan, didukung oleh geraman dan sikap Angga yang mengacak-acak kamarnya. Di saat ia sudah mulai berubah, ekspresi mukanya

123 pun berubah, ia menjadi lebih fresh, banyak senyum dan mencerminkan hidup yang positif pada dirinya. Level Ideologi Konflik : Konflik yang ada pada film ini berpusat pada ketidakserasian Angga terhadap harapan yang ia inginkan dengan kenyataan. Ia menginginkan semuanya baik-baik saja, baik dari segi hubungan dengan pacarnya ataupun masalah finansialnya. Tetapi semua berjalan berbeda, dua harapannya pupus setelah pacarnya memutuskan untuk tidak bersamanya dan orang tuanya tidak memberikan uang untuk kesehariannya yang menjadikan ia mesti mandiri. Di dalam film ditampilkan bahwa Angga sebenarnya sudah sering berusaha untuk mencari pekerjaan, tetapi selalu gagal dan ditolak. Akhirnya Angga mengalami depresi dan kekesalan yang tidak jelas dan menentu. Tidak jelas arah pikiran dan ingin berbuat apa. Perilaku seorang Muslim Perilaku berpakaian : Islam mempunyai perilaku juga dalam berpakaian yang maksudnya agar menutupi aurat, menjaga kehormatan dan menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang yang menganut agama Islam. Nilai-nilai berpakaian sebagai

124 seorang ini coba disisipi dalam film Cinta Subuh, terlihat dari pemeran perempuan yakni Ratih yang selalu memakai busana yang tidak ketat dan memakai jilbab yang panjangnya sampai menutupi dada sebagai simbol dari perilaku berpakaian dalam Islam. Pemeran Laki-lakinya pun juga begitu adanya, direpresentasikan selalu memakai pakaian sopan, dan tidak mengumbar aurat sesuai dengan yang ditetapkan dalam agama. Dan etika berpakaian ketika ke Masjid pun diperlihatkan, karena menurut perilakuyang diatur di dalam Islam, disarankan ketika ke Masjid kita memakai pakaian yang bagus dan rapih. Perilaku kepada sesama manusia : Yang Pertama, memberikan nasihat dan berbuat baik kepada tetangga. Hal ini dimasukkan dalam Adegan dimana Angga meminta tolong untuk dibangunkan solat subuh kepada temannya yang menjadi tetangga di dalam lingkungan kosnya. Temannya menyetujuinya dan ia berusaha membangunkan Angga, beberapa kali usaha akhirnya usahanya berhasil, dan menularkan hawa positif kepada Angga, dimana di akhir adegan ia mulai mengajak teman yang lain untuk solat berjamaah di masjid. Hal kedua, yakni memberikan senyuman dan perkataan yang halus kepada semua orang yang bertemu dengan kita. Hal ini direpresentasikan dalam film, dimana Angga dan Ratih selalu berbicara sopan, dan

125 menebar salam dan senyum yang tidak berlebihan. Hal ini tentunya baik dalam memelihara komunikasi dan kehidupan sosial di dalam bergaul. Selain itu adalah pemberian ucapan salam yang menjadi perilaku yang baik kepada sesama muslim. Nilai Islami anjuran Shalat : Nilai Islami ini disampaikan di dalam film dimana para pemeran merepresentasikannya dengan rutin melakukan shalat, dan salah satu elemen dari konflik yang dibangun ialah bagaimana kegalauan Angga karena ia selalu telat untuk bangun shalat subuh. Sehingga membuat anggapan bahwa shalat itu memang hal yang wajib dan penting. Nilai Islami Ikhtiar (berusaha) : Nilai Islami selanjutnya di dalam film ini ialah ikhtiar. Ikhtiar menurut KBBI adalah alat, syarat untuk mencapai maksud; daya upaya. Ikhtiar pun disyariatkan dalam kitab suci umat Muslim yang disebut Al- Quran. Ada ayat-ayat yang intinya memotivasi untuk berusaha dalam mencapai sesuatu dan tidak menyerah. Untuk menjawab bagaimana nilai-nilai Islami dikemas di dalam film ini, peneliti menemukan jawabannya dengan menganalisis film dilihat dari unsur-unsur film tersebut. dalam film dibagi menjadi dua unsure yakni bahan materi yang akan diolah, dan unsur semantik adalah cara (gaya) untuk mengolahnya. Materi di dalam film Cinta Subuh jelas pembuat film ingin membuat film dengan bernafaskan atau bertemakan nilai-nilai Islami. Penulis menganalisis pembuat

126 film berusaha memasukkan konflik yang sesuai dengan realita yang terjadi sekarang, yakni pacaran. Perlu olahan yang baik agar film Islami tidak selalu dilihat sebagai film yang kaku dan bahkan tidak menarik, hal ini akan masuk ke ranah Semantik. Jadi nilai-nilai Islami yang akan diangkat mengenai hal-hal yang melekat di anak muda saat ini, seperti perilaku terhadap sesama, berusaha untuk melakukan sesuatu, menjalankan shalat, dalam film ini difokuskan untuk memotivasi shalat subuh, karena realitanya berat sekali untuk bangun subuh dan melaksanakan shalat pada waktu itu. Diki Budiawan dalam wawancara bersama penulis berpendapat bahwa unsur menarik di film ini ialah dua, yakni konflik yang ditawarkan yakni sekitar masalah anak muda yaitu hal pacaran dan kedua dikemas dengan tidak kaku namun tidak keluar dari norma Islam itu sendiri. ` Penulis menganalisis film ini bertemakan nilai-nilai Islami dalam ruang lingkup keseharian kehidupan remaja. Oleh karena itu pembuat film menyesuaikan tokoh, konflik, lokasi dan waktunya sesuai dengan realita kehidupan anak muda zaman sekarang. Tokoh dari film ini memperlihatkan wajah-wajah anak muda untuk menyesuaikan tema yang diambil di dalam film, sehingga dapat menarik anak muda untuk menonton karena ada rasa kesesuaian dalam hal umur yang dicerminkan pada tokoh-tokoh yang menjadi pemeran dalam film Cinta Subuh. Selain itu para pemeran juga dikondisikan sebagai mahasiswa dan ada yang baru lulus dalam kuliahnya. Pemilihan tempat di dalam film turut membangun film ini dengan baik, dalam film lebih banyak syuting di tempat kos. Menurut penulis ini berarti pembuat film berusaha membuat kondisi yang pas dengan anak muda, yang banyak tinggal di

127 kosan karena berkuliah di suatu tempat tertentu. Agar ideologi nilai Islaminya ini masuk, pembuat film juga mengambil tempat di masjid ketika Angga dan temannya solat subuh yang bisa membuat persepsi bahwa anak muda tidak segan untuk ke masjid dan melaksanakan solat subuh. Konflik yang diangkat pun adalah konflik yang menarik bagi anak muda, yakni cinta dan kegalauan. Menurut Diki Budiawan dalam wawancara bersama penulis menyebutkan bahwa konflik di dalam film ini sederhana namun menjadi klimaks di dalam film. Karena pembuat film mengangkat realita yang memang sekarang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari dan karena konflik inilah yang membuat proses perubahan perilaku pada Angga di dalam film ini. Penulis bisa mengambil nilai positif dari sebuah konflik yang diangkat. Karena dari konflik ini pada akhirnya muncul sebuah nilai-nilai Islam yakni selayaknya kita harus berusaha untuk berubah menuju arah yang lebih baik, tidak bergantung hanya kepada doa ataupun niat semata atau yang dalam Islam disebut dengan Ikhtiar. 5.2. Saran atau Rekomendasi 1. Semoga dengan penelitian ini kita yang menganut agama Islam khususnya penulis untuk tidak lupa untuk mempelajari ilmu di dalam agama kita sendiri agar mengetahui bahwa agama Islam adalah agama yang sempurna, yang tidak hanya mengatur urusan bagaimana beribadah kepada Yang Maha Menciptakan, tetapi ada hal-hal yang disebut dengan adab yang mengatur

128 bagaimana umat Islam harus berperilaku kepada sesama makhluk ciptaan- Nya dan selain itu dengan ilmu kita semakin mudah untuk beramal sholeh. 2. Diharapkan agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan referensi mengenai nilai-nilai Islami, yang mungkin akan ditampilkan dalam film lain yang bernafaskan Islam. Semoga lewat pengkajian film Cinta Subuh dapat memberikan pandangan nilai-nilai Islami yang tidak hanya dalam hal beribadah tapi dalam hal bagaimana sesama manusia berperilaku yang baik.