Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136

dokumen-dokumen yang mirip
Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para

Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)

Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101]

Sutta Cula- Malunkyovada: Petunjuk Singkat Kepada Malunkya (Cula- Malunkyovada Sutta: The Shorter Instructions to Malunkya) [Majjhima Nikaya 63]

Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]

Sutta Cula- hatthipadopama: Perumpamaan Singkat Jejak Gajah (Cula- hatthipadopama Sutta: The Shorter Elephant Footprint Simile) [Majjhima Nikaya 27]

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

SUTTA SATIPATTHANA [JALAN LANGSUNG]

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

AN 7.63 Sutta Nagara: Benteng (Nagara Sutta: The Fortress)

Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

Dalam bahasa Sanskerta ajaran ini disebut Arya Vajra Chedaka Nama Prajna Paramita Mahayana Sutra.

Sutta Maha-Saccaka: Ajaran Kepada Saccaka (Maha-Saccaka Sutta: The Longer Discourse to Saccaka) Majjhima Nikaya 36

Gatha Dasar Jalan Tengah (Mulamadhyamakakarika) The Fundamental Wisdom of the Middle Way oleh Arya Nagarjuna. Pengantar

62 PANDANGAN HIDUP YANG KELIRU Sumber: Sutta Pitaka, Digha Nikaya 1: Brahmajala Sutta

KOMUNITAS. B. Nyanabhadra Sesi ke-8 11 Mei 2016

oleh Tog-me Zong-po (Thogs.med bzang.po, )

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary)

Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1)

D. ucapan benar E. usaha benar

Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra. Dhammavihārī Buddhist Studies

Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings)

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015

Dharmayatra tempat suci Buddha

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

6. Pattidāna. (Pelimpahan Kebajikan) hp , pin bb.2965f5fd

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015

Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Aṅguttara Nikāya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?

Parābhava (2) Khotbah tentang Keruntuhan

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Agama Buddha dan Kehidupan Sosial (Konsep dasar pola pikir Buddhis berdasarkan Sutta)

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Suluh Pada Jalan Penggugahan (The Lamp for the Path to Enlightenment) Skt: Bodhipathapradipam Tibet: Byang-chub lam-gyi sgron-ma

KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

Dhammacakka Pavattana Sutta!

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA

Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih)

1.Definisi Hukum. 2.Pembagian/jenis-jenis Hukum

PANDANGAN BENAR : Upa. Jayagandho Willy Yandi Wijaya Proof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun

PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!

MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA

HARTA SESUNGGUHNYA Lokuttara Dhamma BHIKKHU ASSAJI

Lima Daya Pengendali. Pañcindriya. Dhammavihārī Buddhist Studies

Tiga Sumpah Agung. Hal 1.

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin


Mahā Maṅgala Sutta (1)

62 Pandangan Salah (6)

Surga, Rumah Tuhan yang Indah

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Surga, Rumah Tuhan yang Indah

62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

Sobhanacetasika (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

Only We Can Help Ourselves Hanya Kitalah Yang Dapat Menolong Diri Kita Sendiri

Surga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman)

PELAJARAN 1 UPACARA PEMBERIAN NAMA PANGERAN SIDDHARTA

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (16) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 24 September 2005 s.d.

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Menakar Kemuliaan Akhlak. Oleh : Turmudi

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Kehidupan Agung dan Prajna yang Tak Terbayangkan (Unfathomable Exalted Life and Transcendental Wisdom).

Kalama Sutta. Soma Thera Bhikkhu Bodhi Larry Rosenberg Willy Yandi Wijaya

KEJADIAN 12:1-3, 13:14-17

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015

Ikhtisar Perasaan (Vedanāsaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies

LEMBAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Raja Tampan yang Bodoh

Abhidhammatthasaṅgaha

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Raja Tampan yang Bodoh

SARIPUTTA Riwayat Hidup Sang Dhamma Senapati

Pengembara yang Tersesat

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Raja Tampan yang Bodoh

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra

Written by Administrator Wednesday, 25 January :43 - Last Updated Saturday, 28 January :28

Apa Yang Sedang Terjadi Di Dunia Lain?

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

KAMMA (9)

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Dhammavihārī Buddhist Studies LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA

Sifat Agung Dari Tiga Permata 2

My Journey with Jesus #2 - Perjalananku dengan Yesus #2 THE JOY OF THE LORD SUKACITA DALAM TUHAN

DEWAN PENGURUS DAERAH PEMUDA THERAVADA INDONESIA SUMATERA UTARA

Message of the Buddha PESAN SANG BUDDHA. Bhikkhu Dhammavuddho Maha Thera. Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa PENDAHULUAN

Ulasan Tentang Bodhicitta Exposition of Bodhicitta (Sanskerta: Bodhicittavivarana) oleh Arya Nagarjuna

Ketika Tuhan Menciptakan Segala Sesuatu

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Tujuan: Jemaat menyadari keberadaannya sebagai orang yang berdosa. Jemaat memahami bahwa Allah-lah yang berinisiatif menguduskan umat-nya.

Kamma (6) IV. Berdasarkan Tempat Kematangan Kamma Lingkup Inderawi

Disusun oleh : Tanhadi

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup Yoh.14:1-14 Pdt. Billy Kristanto.

ROH KUDUS, FIRMAN DAN DOA

Transkripsi:

1 Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136 1. Demikianlah telah saya dengar. Pada suatu waktu, Bhagavan sedang tinggal di Kalantaka-nivapa (tempat memberi makan tupai), di Hutan Bambu (Veluvana), Rajagaha. Pada kesempatan itu, Bhikkhu Samiddhi sedang tinggal di suatu gubuk hutan. Kemudian Sramana Potaliputta, yang sedang berjalan-jalan bergerak badan, menghampiri Bhikkhu Samiddhi dan mereka saling bertegur sapa. Setelah memberi salam dan beramah-tamah, Sramana Potaliputta duduk di satu sisi. Setelah itu, ia berkata kepada Bhikkhu Samiddhi: 2. Sahabat Samiddhi, saya telah mendengar dan mempelajari hal ini dari Bhikkhu Gotama: Kamma yang dilakukan melalui tubuh adalah siasia, kamma yang dilakukan melalui ucapan adalah sia-sia, hanya kamma mental yang benar. Namun ada suatu keadaan yang ketika direalisasi, tidak mengalami (hasil kamma) apapun sama sekali. Bukan begitu, sahabat Potaliputta, janganlah berkata demikian, janganlah salah mengartikan kata-kata Bhagavan; tidaklah baik bila salah mengartikan kata-kata Bhagavan; Bhagavan tidak akan berkata demikian: Kamma yang dilakukan melalui tubuh adalah sia-sia, kamma yang dilakukan melalui ucapan adalah sia-sia, hanya kamma mental yang benar. Namun ada suatu keadaan yang ketika direalisasi, tidak mengalami (hasil kamma) apapun sama sekali. "Sudah berapa lamakah engkau ber-pabbaja, sahabat Samiddhi?" Tak lama, sahabat. Tiga tahun. Lalu, apa yang harus kami katakan kepada para bhikkhu senior, jika bhikkhu muda mengira Guru Buddha bermaksud demikian? Sahabat Samiddhi, setelah melakukan kamma yang dibarengi cetana, melalui tubuh, ucapan atau pikiran, apa yang akan dialami (sebagai hasilnya)? Sahabat Potaliputta, setelah melakukan kamma yang dibarengi cetana, melalui tubuh, ucapan atau pikiran, seseorang akan mengalami penderitaan (sebagai akibatnya). Kemudian, tanpa setuju atau menolak kata-kata Bhikkhu Samiddhi, Sramana Potaliputta bangkit dari tempat duduknya dan pergi.

2 3. Begitu Sramana Potaliputta pergi, Bhikkhu Samiddhi mengunjungi Bhikkhu Ananda dan mereka saling bertegur sapa. Setelah selesai memberi salam dan beramah-tamah, Bhikkhu Samadhi duduk di satu sisi. Setelah itu, ia memberitahukan Bhikkhu Ananda tentang semua pembicaraannya dengan Sramana Potaliputta. Setelah disampaikan, Bhikkhu Ananda berkata kepadanya: Sahabat Samiddhi, pembicaraan ini harus disampaikan kepada Bhagavan. Mari kita pergi menemui Bhagavan. Setelah itu, mari kita beritahukan beliau tentang hal ini. Jawaban beliau akan kita camkan dalam hati. Baiklah, sahabat, jawab Bhikkhu Samiddhi. Kemudian mereka bersama-sama pergi menemui Bhagavan, dan setelah bersujud kepada beliau, mereka duduk di satu sisi. Setelah itu, Bhikkhu Ananda menyampaikan kepada Bhagavan semua pembicaraan Bhikkhu Samiddhi dengan Sramana Potaliputta. 4. Ketika hal ini disampaikan, Bhagavan berkata pada Bhikkhu Ananda: "Saya bahkan tidak pernah bertemu dengan Sramana Potaliputta, Ananda. Bagaimana mungkin ada percakapan seperti itu? Pertanyaan Sramana Potaliputta seharusnya dijawab setelah dianalisa, namun Samiddhi, orang yang salah mengerti ini menjawabnya tanpa memenuhi kualifikasi. Ketika hal ini dikatakan, Bhikkhu Udayin berkata pada Bhagavan: "Namun Bhagavan, mungkin sewaktu menjawab, Bhikkhu Samiddhi merujuk pada hal ini, Apapun yang dialami bersifat dukkha. " 5. Kemudian Bhagavan berkata kepada Bhikkhu Ananda, "Lihatlah, Ananda, bagaimana Udayin, orang yang salah mengerti ini ikut campur. Ananda, saya sudah menyangka bahwa Udayin, orang yang salah mengerti ini akan ikut campur tanpa alasan yang jelas. Pertama-tama, yang ditanyakan oleh Sramana Potaliputta adalah tiga jenis vedana. Jika sewaktu Samiddhi yang salah mengerti ini ditanya, ia menjawab Sramana Potaliputta demikian: 'Setelah melakukan kamma yang dibarengi cetana melalui tubuh, ucapan, dan pikiran (yang hasilnya) dialami sebagai hal yang menyenangkan, ia mengalami sesuatu yang menyenangkan; setelah melakukan kamma yang dibarengi cetana melalui tubuh, ucapan, dan pikiran (yang akibatnya) dialami sebagai hal yang menyakitkan, ia mengalami sesuatu yang menyakitkan; setelah melakukan kamma yang dibarengi cetana melalui tubuh, ucapan, dan pikiran (yang hasilnya) dialami sebagai hal yang tidak menyakitkan maupun tidak menyenangkan, ia tidak mengalami sesuatu yang menyakitkan maupun menyenangkan Ananda, seandainya Samiddhi menjawab demikian kepada Sramana Potaliputta, maka itu adalah jawaban yang benar. Selain itu Ananda,

3 siapakah di antara para sramana dungu dari tradisi lain yang dapat memahami penjelasan mendetail dari Tathagata tentang kamma? Namun Ananda, jika engkau mendengar Tathagata membabarkan Penjelasan Mendetail tentang Kamma (engkau mungkin dapat memahaminya). "Inilah saatnya, Bhagavan, inilah saatnya bagi Bhagavan untuk menjabarkan Penjelasan Mendetail tentang Kamma. Setelah mendengarkannya dari Bhagavan, para bhikkhu akan mencamkannya dalam hati mereka." "Dengarkanlah, Ananda, dan perhatikanlah baik-baik apa yang saya katakan." "Baiklah, Bhagavan," jawab Bhikkhu Ananda. Bhagavan berkata berikut: 6. Ananda, ada empat jenis manusia yang ada didunia ini. Apakah keempat jenis manusia tersebut? (i) Ada orang yang membunuh makhluk hidup, mengambil apa yang tidak diberikan, berperilaku seks yang keliru, berkata tidak benar, berkata memecah-belah, berkata kasar, bergosip, iri hati, mempunyai niat jahat dan memiliki pandangan keliru. Setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali dalam kondisi yang tidak menyenangkan, di alam yang tidak bahagia, alam neraka. (ii) Tetapi ada orang yang membunuh makhluk hidup dan memiliki pandangan keliru. Setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali di alam yang bahagia, alam surga. (iii) "Ada orang yang menghindari pembunuhan terhadap makhluk hidup, tidak mengambil apa yang tidak diberikan, menghindari perilaku seks yang keliru, menghindari berkata tidak benar, menghindari berkata memecah-belah, menghindari berkata kasar, menghindari gosip, menghindari iri hati, menghindari niat jahat dan memiliki pandangan benar. Setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali di alam yang bahagia, alam surga. (iv) "Namun ada orang yang menghindari pembunuhan terhadap makhluk hidup... dan memiliki pandangan benar. Setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali dalam keadaan yang tidak menyenangkan, di alam yang tidak bahagia, alam neraka. 7. (i) "Ananda, karena hasil dari upaya, usaha, bhakti, ketekunan dan sati yang benar, ada bhikkhu atau Brahmana yang mencapai keadaan konsentrasi sedemikian rupa, sehingga ketika citta-nya terfokus, bagaikan mata dewa yang murni dan melampaui penglihatan manusia, ia melihat ada orang yang membunuh makhluk hidup, mengambil apa yang

4 tidak diberikan, berperilaku seks yang keliru, berkata tidak benar, berkata memecah-belah, berkata kasar, bergosip, iri hati, mempunyai niat jahat dan memiliki pandangan keliru. Setelah kematian dan tubuhnya hancur, ia melihat orang tersebut terlahir kembali dalam keadaan yang tidak menyenangkan, di alam yang tidak bahagia, alam neraka. Ia berkata: "Tampaknya ada kamma negatif dan ada akibat dari tindakan negatif, karena saya melihat orang yang membunuh makhluk hidup... memiliki pandangan keliru. Saya melihat setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali dalam keadaan yang tidak menyenangkan, di alam yang tidak bahagia, alam neraka. Ia berkata: Tampaknya orang yang membunuh makhluk hidup memiliki pandangan keliru, setelah kematian dan tubuhnya hancur, pasti akan terlahir kembali dalam keadaan yang tidak menyenangkan, di alam tidak bahagia, alam neraka. Mereka yang tahu mengenai ini, mereka tahu yang sebenarnya; sebaliknya mereka yang tidak tahu mengenai ini, pengetahuan mereka keliru. Dengan demikian, ia senantiasa salah mengerti akan apa yang ia ketahui, lihat dan rasakan; bersikeras bahwa: 'Hanya inilah yang benar, yang lainnya keliru. 8. (ii) "Namun karena hasil dari upaya, usaha, bhakti, ketekunan dan sati yang benar, ada bhikkhu atau Brahmana yang mencapai keadaan konsentrasi sedemikian rupa, sehingga ketika citta-nya terfokus, bagaikan mata dewa yang murni dan melampaui penglihatan manusia, ia melihat ada orang yang membunuh makhluk hidup... memiliki pandangan keliru. Ia melihat, setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali di alam yang bahagia, alam surga. Ia berkata: "Tampaknya ada kamma negatif dan tidak ada akibat dari tindakan negatif, karena saya melihat orang yang membunuh makhluk hidup... memiliki pandangan keliru. Saya melihat, setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali di alam yang bahagia, alam surga. Ia berkata: Tampaknya orang yang membunuh makhluk hidup memiliki pandangan keliru, setelah kematian dan tubuhnya hancur, pasti terlahir kembali di alam yang bahagia, alam surga. Mereka yang tahu mengenai ini, mereka tahu yang sebenarnya; sebaliknya mereka yang tidak tahu mengenai ini, pengetahuan mereka keliru. Dengan demikian, ia senantiasa salah mengerti akan apa yang ia ketahui, lihat dan rasakan; bersikeras bahwa: 'Hanya inilah yang benar, yang lainnya keliru. 9. (iii) "Lalu karena hasil dari upaya, usaha, bhakti, ketekunan dan sati yang benar, ada bhikkhu atau Brahmana yang mencapai keadaan konsentrasi sedemikian rupa, sehingga ketika citta-nya terfokus, bagaikan mata dewa yang murni dan melampaui penglihatan manusia, ia melihat ada orang yang menghindari pembunuhan terhadap makhluk hidup... memiliki pandangan benar. Ia melihat, setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali di alam yang bahagia, alam surga. Ia berkata: "Tampaknya ada kamma positif, ada hasil dari tindakan positif, karena saya melihat orang yang menghindari

5 pembunuhan terhadap makhluk hidup... memiliki pandangan benar. Saya melihat, setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali di alam yang bahagia, alam surga. Ia berkata: Tampaknya orang yang menghindari pembunuhan terhadap makhluk hidup memiliki pandangan benar, setelah kematian dan tubuhnya hancur, pasti terlahir kembali di alam yang bahagia, alam surga. Mereka yang tahu mengenai ini, mereka tahu yang sebenarnya; sebaliknya mereka yang tidak tahu mengenai ini, pengetahuan mereka keliru. Dengan demikian, ia senantiasa salah mengerti akan apa yang ia ketahui, lihat dan rasakan; bersikeras bahwa: 'Hanya inilah yang benar, yang lainnya keliru. 10. (iv) "Namun karena hasil dari upaya, usaha, bhakti, ketekunan dan sati yang benar, ada bhikkhu atau Brahmana yang mencapai keadaan konsentrasi sedemikian rupa, sehingga ketika citta-nya terfokus, bagaikan mata dewa yang murni dan melampaui penglihatan manusia, ia melihat ada orang yang menghindari pembunuhan terhadap makhluk hidup... memiliki pandangan benar. Ia melihat, setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali dalam keadaan yang tidak menyenangkan, di alam yang tidak bahagia, alam neraka. Ia berkata: "Tampaknya tidak ada kamma positif, tidak ada hasil dari tindakan positif, karena saya melihat orang yang menghindari pembunuhan terhadap makhluk hidup... memiliki pandangan benar. Saya melihat, setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali dalam keadaan yang tidak menyenangkan, di alam yang tidak bahagia, alam neraka. Ia berkata: Tampaknya orang yang menghindari pembunuhan terhadap makhluk hidup memiliki pandangan benar, setelah kematian dan tubuhnya hancur, pasti terlahir kembali dalam keadaan yang tidak menyenangkan, di alam yang tidak bahagia, alam neraka. Mereka yang tahu mengenai ini, mereka tahu yang sebenarnya; sebaliknya mereka yang tidak tahu mengenai ini, pengetahuan mereka keliru. Dengan demikian, ia senantiasa salah mengerti akan apa yang ia ketahui, lihat dan rasakan; bersikeras bahwa: 'Hanya inilah yang benar, yang lainnya keliru. 11. (i) "Lalu, Ananda, ketika seorang bhikkhu atau Brahmana berkata demikian: Tampaknya ada kamma negatif, ada akibat dari tindakan negatif. Saya sependapat dengannya. "Ketika ia berkata demikian: Karena saya melihat orang yang membunuh makhluk hidup memiliki pandangan keliru. Saya melihat, setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali dalam keadaan yang tidak menyenangkan, di alam yang tidak bahagia, alam neraka. Saya sependapat dengannya. "Ketika ia berkata demikian: Tampaknya orang yang membunuh makhluk hidup... memiliki pandangan keliru, setelah kematian dan tubuhnya hancur, pasti terlahir kembali dalam keadaan yang tidak menyenangkan,

6 di alam yang tidak bahagia, alam neraka.' Saya tidak sependapat dengannya. "Ketika ia berkata demikian: Mereka yang tahu mengenai ini, mereka tahu yang sebenarnya; sebaliknya mereka yang tidak tahu mengenai ini, pengetahuan mereka keliru. Saya tidak sependapat dengannya. "Ketika ia senantiasa salah mengerti akan apa yang ia ketahui, lihat dan rasakan; bersikeras bahwa: 'Hanya inilah yang benar, yang lainnya keliru. Saya tidak sependapat dengannya. "Mengapa demikian? Pengetahuan Tathagata akan Penjelasan Mendetail tentang Kamma adalah berbeda. 12. (ii) "Lalu jika seorang bhikkhu atau Brahmana berkata demikian: Tampaknya tidak ada kamma negatif, tidak ada akibat dari tindakan negatif. Saya tidak sependapat dengannya. "Ketika ia berkata demikian: Karena saya melihat orang yang membunuh makhluk hidup... memiliki pandangan keliru. Saya melihat, setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali di alam yang bahagia, alam surga. Saya sependapat dengannya. "Ketika ia berkata demikian: Tampaknya orang yang membunuh makhluk hidup memiliki pandangan keliru, setelah kematian dan tubuhnya hancur, pasti terlahir kembali di alam yang bahagia, alam surga. Saya tidak sependapat dengannya. "Ketika ia berkata demikian: Mereka yang tahu mengenai ini, mereka tahu yang sebenarnya; sebaliknya mereka yang tidak tahu mengenai ini, pengetahuan mereka keliru. Saya tidak sependapat dengannya. "Ketika ia senantiasa salah mengerti akan apa yang ia ketahui, lihat dan rasakan; bersikeras bahwa: 'Hanya inilah yang benar, yang lainnya keliru. Saya tidak sependapat dengannya. "Mengapa demikian? Pengetahuan Tathagata akan Penjelasan Mendetail tentang Kamma adalah berbeda. 13. (iii) "Lalu bila seorang bhikkhu atau Brahmana berkata demikian: Tampaknya ada kamma positif, ada hasil dari tindakan positif. Saya sependapat dengannya. "Ketika ia berkata demikian: Karena saya melihat orang yang menghindari pembunuhan terhadap makhluk hidup... memiliki pandangan benar. Saya melihat, setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali di alam yang bahagia, alam surga. Saya sependapat dengannya.

7 "Ketika ia berkata demikian: Tampaknya orang yang menghindari pembunuhan terhadap makhluk hidup memiliki pandangan benar, setelah kematian dan tubuhnya hancur, pasti terlahir kembali di alam yang bahagia, alam surga.' Saya tidak sependapat dengannya. "Ketika ia berkata demikian: Mereka yang tahu mengenai ini, mereka tahu yang sebenarnya; sebaliknya mereka yang tidak tahu mengenai ini, pengetahuan mereka keliru. Saya tidak sependapat dengannya. "Ketika ia senantiasa salah mengerti akan apa yang ia ketahui, lihat dan rasakan; bersikeras bahwa: 'Hanya inilah yang benar, yang lainnya keliru. Saya tidak sependapat dengannya. "Mengapa demikian? Pengetahuan Tathagata akan Penjelasan Mendetail tentang Kamma adalah berbeda. 14. (iv) "Lalu jika seorang bhikkhu atau Brahmana berkata demikian: Tampaknya tidak ada kamma positif, tidak ada hasil dari tindakan positif. Saya tidak sependapat dengannya. "Ketika ia berkata demikian: Karena saya melihat orang yang menghindari pembunuhan terhadap makhluk hidup... memiliki pandangan benar. Saya melihat, setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali dalam keadaan yang tidak menyenangkan, di alam yang tidak bahagia, alam neraka. Saya sependapat dengannya. "Ketika ia berkata demikian: Tampaknya orang yang menghindari pembunuhan terhadap makhluk hidup memiliki pandangan benar, setelah kematian dan tubuhnya hancur, pasti terlahir kembali dalam keadaan yang tidak menyenangkan, di alam yang tidak bahagia, alam neraka. Saya tidak sependapat dengannya. "Ketika ia berkata demikian: Mereka yang tahu mengenai ini, mereka tahu yang sebenarnya; sebaliknya mereka yang tidak tahu mengenai ini, pengetahuan mereka keliru. Saya tidak sependapat dengannya. "Ketika ia senantiasa salah mengerti akan apa yang ia ketahui, lihat dan rasakan; bersikeras bahwa: 'Hanya inilah yang benar, yang lainnya keliru. Saya tidak sependapat dengannya. "Mengapa demikian? Pengetahuan Tathagata akan Penjelasan Mendetail tentang Kamma adalah berbeda. Penjelasan Mendetail Tentang Kamma 15. (i) "Lalu Ananda, ada orang yang membunuh makhluk hidup memiliki pandangan keliru. Setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali dalam keadaan yang tidak menyenangkan, di alam yang tidak bahagia, alam neraka. Namun (mungkin) sebelumnya ia telah

8 melakukan kamma negatif yang mengakibatkan penderitaan, atau setelah ini ia mengalami kamma negatif yang mengakibatkan penderitaan, atau ia memiliki pandangan keliru pada saat kematian. Dan itulah sebabnya, setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali dalam keadaan yang tidak menyenangkan, di alam yang tidak bahagia, alam neraka. Karena ia membunuh makhluk hidup... memiliki pandangan keliru, ia mengalami akibat kamma dalam kehidupan ini, atau kehidupan berikutnya, atau beberapa kehidupan berikutnya. 16. (ii) "Lalu ada orang yang membunuh makhluk hidup memiliki pandangan keliru. Setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali di alam yang bahagia, alam surga. Namun (mungkin) sebelumnya ia telah melakukan kamma positif yang membawa kebahagiaan, atau setelah ini ia mengalami kamma positif yang membawa kebahagiaan, atau ia memiliki pandangan benar pada saat kematian. Dan itulah sebabnya, setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali di alam yang bahagia, alam surga. Karena ia membunuh makhluk hidup... memiliki pandangan keliru, ia mengalami akibat kamma dalam kehidupan ini, atau kehidupan berikutnya, atau beberapa kehidupan berikutnya. 17. (iii) Lalu ada orang yang menghindari pembunuhan terhadap makhluk hidup... dan memiliki pandangan benar. Setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali di alam yang bahagia, alam surga. Namun (mungkin) sebelumnya ia telah melakukan kamma positif yang membawa kebahagiaan, atau setelah ini ia mengalami kamma positif yang membawa kebahagiaan, atau ia memiliki pandangan benar pada saat kematian. Dan itulah sebabnya, setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali di alam yang bahagia, alam surga. Karena ia menghindari pembunuhan terhadap makhluk hidup... memiliki pandangan benar, ia mengalami hasil kamma dalam kehidupan ini, atau kehidupan berikutnya, atau beberapa kehidupan berikutnya. 18. (iv) Lalu ada orang yang menghindari pembunuhan terhadap makhluk hidup... dan memiliki pandangan benar. Setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali dalam keadaan yang tidak menyenangkan, di alam yang tidak bahagia, alam neraka. Namun (mungkin) sebelumnya ia telah melakukan kamma negatif yang mengakibatkan penderitaan, atau setelah ini ia mengalami kamma negatif yang mengakibatkan penderitaan, atau ia memiliki pandangan keliru pada saat kematian. Dan itulah sebabnya, setelah kematian dan tubuhnya hancur, orang tersebut terlahir kembali dalam keadaan yang tidak menyenangkan, di alam yang tidak bahagia, alam neraka. Karena ia menghindari pembunuhan terhadap makhluk hidup... memiliki pandangan benar, ia mengalami hasil kamma dalam kehidupan ini, atau kehidupan berikutnya, atau beberapa kehidupan berikutnya. 19. "Dengan demikian Ananda, ada kamma yang tak dapat (membuahkan hasil yang baik) dan tampak seolah-olah tak dapat (membuahkan hasil yang baik); ada kamma yang tak dapat (membuahkan hasil yang baik) dan tampak seolah-olah dapat (membuahkan hasil yang baik); ada kamma yang

9 dapat (membuahkan hasil yang baik) dan tampak seolah-olah dapat (membuahkan hasil yang baik); ada kamma yang dapat (membuahkan hasil yang baik) dan tampak seolah-olah tak dapat (membuahkan hasil yang baik)." Inilah yang dikatakan Bhagavan. Bhikkhu Ananda bergembira dan bermudita atas kata-kata Bhagavan. Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia oleh tim Potowa Center. Aug 2011