PENERAPAN AKUNTANSI PERKOPERASIAN MENURUT PSAK NO.27 PADA KOPERASI KARYAWAN PEMBANGUNAN PT PLN (Persero) WILAYAH KALTIM AREA SAMARINDA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA BAGI ANGGOTA KOPERASI KARYAWAN HOTEL MARGA JAYA DI SAMARINDA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. ideologi Negara, yaitu Pancasila serta Undang undang Dasar 1945.

CHAPTER 2 PSAK DALAM MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah suatu badan usaha yang keberadaannya sangat relevan

ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERKOPERASIAN

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG DAGANG (PSAK NO.09) PADA LAPORAN KEUANGAN PT. KEBAYORAN PHARMA SAMARINDA

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANAKARRA ELISABETH RIUPASSA POLITEKNIK NEGERI AMBON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. PLN (PERSERO) AREA MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF POLITEKNIK NEGERI AMBON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk komunikasi bisnis sesuai dengan kebutuhan setiap pihak. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. RAKABU SEJAHTRA DI SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PIUTANG UNTUK MENILAI PENGENDALIAN INTERN PADA KOPERASI WANITA SEJAHTERA DESA GAYAM KEC.

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS BUDIDAYA TANAMAN KAKAO PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (Persero) SURABAYA SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Pengertian koperasi

EVALUASI ATAS KETAATAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI DALAM KAITANNYA DENGAN PSAK NO.27 PADA KOPERASI KOPTI KABUPATEN BOGOR

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN BERDASARKAN PSAK 23 PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27

BAB I PENDAHULUAN. hanya mengandalkan sumber pemerintah saja tetapi juga partisipasi masyarakat

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi sistem terlebih dahulu. Penjelasan mengenai sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip Koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk

Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar

ANALISIS COST OF CAPITAL

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia

PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri)

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP HUTANG USAHA PADA PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA MEDAN

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD DI SAMARINDA

PERANCANGAN AKUNTANSI PADA TOKO RAJA TERPAL PEKANBARU

AUDIT PIUTANG USAHA PADA PT. AGUS SUTA LINE DI SAMARINDA. Wijaya Rossa Prawinata

KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PT APAC CITRA CENTERTEX, Tbk.

DAFTAR PUSTAKA. Aditya Nugroho ISO 9001 di Proses Kerja, Edisi ke-5, AIMS Perdana, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat digolongkan menjadi: (a) peusahaan jasa; (b) perusahaan. pabrik (manufaktur); dan (c) peusahaan dagang.

PENGUNGKAPAN PELAPORAN SEGMEN BERDASARKAN PSAK NO. 5 PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK

Contoh laporan keuangan koperasi

MEGA AKTIVA Jurnal Ekonomi dan Manajemen Volume 18, Edisi II, Agustus 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berjalan demikian pesat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan

BAB VI PENUTUP. 1. Dilihat dari struktur organisasi PD. Kelautan Kabupaten Kupang yang. maka dapat menjamin terlaksananya tugas masing-masing sehingga

ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA KOPERASI LISTRIK PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO MENURUT PSAK NO. 27

BAB I PENDAHULUAN. koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

Analisis Efisiensi Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Koperasi Kredit Swasti Sari Kupang Nusa Tenggara Timur

ABSTRAK ENDANG ANALISIS PENERAPAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN N0. 21 (Pengganti PSAK No.44) PADA PT. CIPTA KAWALAN RAJA

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : Rp ,00 yang merupakan hasil dari biaya-biaya yang

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP MESIN PADA PT BABA RAFI INDONESIA OUTLET NGINDEN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN NURUL HAYAT YANG SESUAI DENGAN PSAK NO.45 RANGKUMAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN DAN BEBAN DALAM KAITANNYA DENGAN MATCHING PRINCIPLE PADA PG WATOETOELIS-SIDOARJO

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI SERBA USAHA MITRA MAJU KAMPUNG SUMBER SARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

ANALISIS TINGKAT KUANTITAS ANGSURAN DAN PENINGKATAN UNIT PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR PADA DEALER RESMI MOTOR PT NIAGA UTAMA SEJAHTERA

Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx

1 BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh likuiditas,

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK. SURABAYA

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SETIA BUDHI PERIODE Oleh : Ida Bagus Ary Perdana

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi dari peristiwa-peristiwa ekonomi yang telah terjadi dalam

ANALISIS KOMPARATIF ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN PADA RUMAH SAKIT JIWA ATMA HUSADA MAHAKAM DI SAMARINDA

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DEPRESIASI KENDARAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA DI SAMARINDA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan suatu kumpulan orang orang yang menjadi anggota

BAB AKUNTANSI KOPERASI. orang-orang bukan kumpulan modal sehingga peranan anggota sama menentukan dalam

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA KOPERASI WARGA SEMEN GRESIK RANGKUMAN TUGAS AKHIR

ABSTRAK ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI RUMAH PADA PT. PANJI JAYA MULIA PEKANBARU OLEH

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN BERAS PADA PT BAROKAH MAKMUR, KEC. SAMBOJA, KAB. KUTAI KARTANEGARA. Oleh :

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HM. SAMPOERNA Tbk SKRIPSI

AKUNTANSI PENILAIAN KELAYAKAN PEMENANG PELELANGAN PADA IRIGASI DAN RAWA I TAHUN ANGGRAN Abdul Latif 1 1 Fakultas Ekonomi, Akuntansi

Abstract. kinerja perusahaan guna pengambilan keputusan yang tepat oleh pihak internal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ketentuan Undang-Undang Dasar Koperasi harus diberi. yang seluas-luasnya dan ditingkatkan pembinaannya

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh informasi arus kas dan

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian analisis likuiditas dan solvabilitas perusahaan jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT DUTA PERTIWI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB II BAHAN RUJUKAN. Koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial diharapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA KOPKAR GOTONG ROYONG PT. PLN (Persero) AREA PALOPO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Pemilihan Judul

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

SISTEM AKUNTANSI PSAK NO 27 DALAM PELAPORAN KEUANGAN PADA SUATU KOPERASI

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. ENVIRO JAYA GLOBAL. Indo Maharani Rizki Febriyanti Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

ANALISA TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR. Tedy Gunawan NPM ABSTRAK

Transkripsi:

PENERAPAN AKUNTANSI PERKOPERASIAN MENURUT PSAK NO.27 PADA KOPERASI KARYAWAN PEMBANGUNAN PT PLN (Persero) WILAYAH KALTIM AREA SAMARINDA Oleh: Nurlika Rima Wahyuni, Eddy Soegiarto,Adi Suroso ABSTRAKSI Koperasi merupakan badan usaha yang sifatnya bersifat sosial, dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi yaitu untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya dan masyarakat sekitar, sekaligus gerakan ekonomi yang berazaskan kekeluargaan. Penerapan standar akuntansi keuangan terhadap laporan keuangan PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim Area Samarinda dilihat dari sisi PSAK No.27 tentang akuntansi perkoperasian yaitu Neraca dan Perhitungan Hasil Usaha. Dari hasil analisis dan pembahasan yang didapat kesimpulan Pada Neraca yang dibuat oleh Koperasi Karyawan Pembangunan PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim Area Samarinda belum sesuai dengan PSAK No.27 tentang Akuntansi Perkoperasian, adanya anggota yang belum membayar simpanan pokok tetapi tidak disajikan sebagai piutang simpanan pokok. Menurut PSAK No.27 tentang Akuntansi Perkoperasian, simpanan pokok yang belum diterima dari anggota disajikan sebagai piutang simpanan pokok. Pada Perhitungan Hasil Usaha yang dibuat oleh PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim Area Samarinda belum sesuai dengan PSAK No.27 tentang Akuntansi Perkoperasian karena adanya penyajian pendapatan koperasi yang berasal dari anggota tidak disajikan secara terpisah dengan pendapatan yang berasal dari non anggota, penyajian beban usaha dan beban perkoperasian juga tidak disajikan secara terpisah. Menurut PSAK No.27 tentang Akuntansi Perkoperasian, pendapatan koperasi yang berasal dari anggota harus disajikan secara terpisah dengan pendapatan yang berasal dari non anggota. Beban usaha dan beban perkoperasian juga harus disajikan terpisah dalam laporan Perhitungan Hasil Usaha. Dengan demikian hipotesis yang mengatakan bahwa Diduga penerapan akuntansi perkoperasian pada Koperasi Karyawan Pembangunan PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim Area Samarinda belum sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.27 tentang Akuntansi Perkoperasian dapat diterima. Kata Kunci : Akuntansi Perkoperasian, PSAK No. 27 A. Latar Belakang Peranan koperasi yang telah berhasil dikembangkan, perlu lebih didorong dan ditingkatkan untuk memegang peranan utama didalam kehidupan ekonomi. Koperasi juga perlu dikembangkan di sektorsektor lainnya seperti industri, perdagangan, angkutan dan lain-lain. Dan usaha tersebut harus disertai dengan pembinaan agar kegiatan koperasi makin dinikmati dan bermanfaat bagi anggota, dan peranan koperasi didalam meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat menjadi besar. Koperasi memiliki karakteristik berbeda dengan badan usaha lain milik Negara dan swasta. Ciri utama dari koperasi adalah pengelolaan dan kelangsungan kegiatannya ditentukan oleh anggota koperasi tersebut. Sehingga kekuasaan terbesar adalah terletak pada anggota melalui rapat anggota tahunan. Sedangkan menurut Undang-Undang Dasar No.25 Tahun 1992 Pasal 33 Ayat 1 koperasi di Indonesia adalah suatu badan hukum usaha yang lebih memiliki dasar azas kekeluargaan. Undang- Undang No.25 Tahun 1992 tentang akuntansi perkoperasian Bab I Pasal 1 Ayat 1, koperasi diartikan sebagai badan hukum usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi. Prinsip koperasi tersebut antara lain : keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaannya dilakukan secara demokratis, pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masingmasing anggota, pemberian balas jasa yang terbatas pada modal, dan kemandirian. Secara umum, tujuan dari laporan keuangan tersebut adalah sebagai salah satu informasi mengenai

keadaan dan posisi keuangan perusahaan tersebut pada saat tertentu. Informasi yang relevan dan dapat diandalkan sebagai pengambil keputusan yang bijak untuk masa depan perusahaan, yang mampu menyajikan informasi yang berguna bagi investor, kreditor,calon investor dan kreditor potensial, serta pemakai lainnya, sebagai dasar pengambilan keputusan yang rasional. Laporan keuangan koperasi berbeda dengan laporan keuangan badan usaha lain. Diantaranya adalah pada perkiraan modal terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, penyertaan modal, sumbangan dan sisa hasil usaha yang dibagi. Serta laporan laba rugi pada koperasi disebut laporan perhitungan hasil usaha. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti dapat menarik suatu rumusan masalah sebagai berikut: Apakah penerapan Akuntansi Perkoperasian pada PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim Area Samarinda pada tahun 2013 telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.27. C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui penerapan akuntansi perkoperasian pada PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim Area Samarinda dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.27 tentang Akuntansi b. Untuk mengetahui perbedaan penyajian laporan keuangan PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim Area Samarinda dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.27 tentang Akuntansi 2. Kegunaan Penelitian ini adalah : a. Sebagai bahan masukan bagi pengurus PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim Area Samarinda dalam menyajikan laporan keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) b. Sebagai bahan masukan bagi yang ingin mengetahui penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) c. Sebagai informasi bagi perusahaan dalam penyempurnaan kebijakan yang telah diambil. D. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi Menurut Eddy Mulyadi Soepardi (2006 : 4) Akuntansi adalah suatu proses yang dimulai dari perolehan data yang memenuhi persyaratan tertentu, penanganan data daklam bentuk pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan penyimpanan untuk kemudian disajikan dalam suatu laporan keuangan yang informasinya berguna dalam proses pengambilan keputusan. 2. Pengertian Akuntansi Keuangan Menurut Imam Santoso (2007 : 9) Akuntansi keuangan adalah merupakan proses yang berpuncak pada penyiapan laporan keuangan perusahaan secara menyeluruh untuk digunakan oleh pihak internal dan pihak eksternal perusahaan dalam rangka pengambilan keputusan. 3. Pengertian Laporan Keuangan Soyfan Syafri Harahap (2006 : 105) mendefiniskan Laporan keuangan mengambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. 4. Prinsip Penyusunan Laporan Keuangan Leslie Chad Wick (2003 : 18) diterjemahkan oleh Publikasi Lembaga Management FEUI dan Prentice-Hall International, konsep dalam penyusunan laporan keuangan sebagai berikut Konsep akuntansi keuangan merupakan aturan, prinsip dan juga merupakan kesepakatan bersama tentang bagaimana caranya menghitung dan mencatatkan mengakumulasikan angkaangka dalam laporan keuangan. Konsep-

konsep tersebut antara lain sebagai berikut : (a) Pengukuran nilai berdasarkan mata uang; (b) Konsep realisasi; (c) Konsep kehati-hatian; (d) Konsep materialistis; (e) Konsep perpaduan; (f) Konsep biaya; (g) Konsep kelangsungan usaha; (h) Konsep entitas; (i) Konsep konsistensi; (j) Konsep keterbukaan; (k) Konsep objektivitas; (l) Konsep dualitas; (m) Konsep daya uji. 5. Tujuan Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK No.1 (2009 : 1.2) Tujuan pelaporan keuangan dibedakan menjadi 3 tujuan dasar, yaitu tujuan dasar umum, tujuan dasar khusus, dan tujuan tambahan. Tujuan umum : menyediakan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Tujuan khusus : memperkirakan prospek arus kas, memahami kondisi keuangan perusahaan, memahami kinerja perusahaan, memahami bagaimana kas diperoleh dan digunakan. Tujuan tambahan : harus mampu menyediakan informasi yang memungkinkan para manajer dan direktur perusahaan untuk mengambil keputusan sesuai dengan kepentingan pemilik perusahaan. 6. Koperasi Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.27 Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya. Dengan demikian, koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional. 7. Standar Akuntansi Keuangan pada Pelaporan Keuangan Koperasi Penyajian laporan keuangan menurut menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK No.27 (2009 : 27.9) terdiri dari atas komponen-komponen sebagai berikut : 1. Neraca 2. Perhitungan Hasil Usaha (PHU) 3. Laporan Arus Kas 4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota 5. Catatan atas Laporan Keuangan E. Metode Penelitian 1. Teknik pengumpulan Data 1. Penelitian Lapangan (Field Work Research) Penelitian yang dilakukan langsung pada objek penelitian untuk memperoleh data primer dilakukan dengan cara mengadakan wawancara (interview) secara langsung dengan organisasi yang berkepentingan. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan dengan cara : a. Mengumpulkan berbagai dokumen dan data-data yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini. b. Dokumentasi, suatu teknik pengumpulan data dengan melihat berbagai arsip yang diperlukan. F. Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Alat Analisis Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yaitu : (1) Model Kertas Kerja yang digunakan dalam membandingkan laporan keuangan (2) Model Perhitungan Neraca menurut PSAK No.27 Akuntansi Perkoperasian (3) Model Perhitungan Hasil Usaha menurut PSAK No.27 Akuntansi 2. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan suatu metode yang berupa metode komparatif. Hipotesis diterima bila penerapan akuntansi perkoperasian pada Koperasi Karyawan Pembangunan PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim Area

Samarinda belum sesuai dengan PSAK Hipotesis ditolak bila penerapan akuntansi perkoperasian pada Koperasi Karyawan Pembangunan PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim Area Samarinda telah sesuai dengan PSAK G. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap laporan keuangan Koperasi Karyawan Pembangunan PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim Area Samarinda dengan menggunakan PSAK No.27 tentang akuntansi perkoperasian. Pada Neraca diketahui adanya anggota yang belum membayar simpanan pokok tetapi tidak disajikan sebagai piutang simpanan pokok. Menurut PSAK No.27 tentang Akuntansi Perkoperasian, simpanan pokok yang belum diterima dari anggota disajikan sebagai piutang simpanan pokok. Terdapat 6 orang yang belum membayar simpanan pokok yang besarnya Rp50.000,00 per orang sehingga jumlahnya Rp300.000,00. Dengan adanya perbedaan penyajian Neraca oleh PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim Area Samarinda dengan penyajian Neraca menurut PSAK No.27 mengakibatkan kurangnya penerimaan pendapatan koperasi yang bersumber dari simpanan pokok. Pada Perhitungan Hasil Usaha diketahui penyajian pendapatan koperasi yang berasal dari anggota tidak disajikan secara terpisah dengan pendapatan yang berasal dari non anggota, penyajian beban usaha dan beban perkoperasian juga tidak disajikan secara terpisah. Menurut PSAK No.27 tentang Akuntansi Perkoperasian, pendapatan koperasi yang berasal dari anggota harus disajikan secara terpisah dengan pendapatan yang berasal dari non anggota. Beban usaha dan beban perkoperasian juga harus disajikan terpisah dalam laporan Perhitungan Hasil Usaha. 1. Neraca yang dibuat oleh Koperasi Karyawan Pembangunan PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim Area Samarinda belum sesuai dengan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No.27 tentang Akuntansi Perkoperasian, adanya anggota yang belum membayar simpanan pokok tetapi tidak disajikan sebagai piutang simpanan pokok. Menurut PSAK No.27 tentang Akuntansi Perkoperasian, simpanan pokok yang belum diterima dari anggota disajikan sebagai piutang simpanan pokok. 2. Perhitungan Hasil Usaha per 31 Desember 2013 yang dibuat oleh Koperasi Karyawan Pembangunan PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim Area Samarinda belum sesuai dengan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No.27 tentang Akuntansi Perkoperasian karena adanya penyajian pendapatan koperasi yang berasal dari anggota tidak disajikan secara terpisah dengan pendapatan yang berasal dari non anggota, penyajian beban usaha dan beban perkoperasian juga tidak disajikan secara terpisah. Menurut PSAK No.27 tentang Akuntansi Perkoperasian, pendapatan koperasi yang berasal dari anggota harus disajikan secara terpisah dengan pendapatan yang berasal dari non anggota. Beban usaha dan beban perkoperasian juga harus disajikan terpisah dalam laporan Perhitungan Hasil Usaha. 3. Laporan keuangan yang dibuat oleh Koperasi Karyawan Pembangunan PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim Area Samarinda belum sesuai dengan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No.27 tentang Akuntansi Dengan demikian hipotesis yang mengatakan bahwa : Diduga penerapan akuntansi perkoperasian pada PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim Area Samarinda belum sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.27 tentang Akuntansi Perkoperasian dapat diterima. H. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut : DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta. Chaniago, Arifin. 2003. Perkoperasian Indonesia. Cetakan 2. Angkasa. Bandung. Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta. Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. PT.Bumi Aksara. Jakarta. Jusup, Al. Haryono. 2005. Dasar-dasar Akuntansi. Jilid 2. Edisi 6. STIE. YKPN. Yogyakarta. Munawir.2008. Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta. Rudianto.2009.Penganggaran: Konsep dan Teknik Penyusunan Anggaran, Erlangga. Jakarta.. 2010. Akuntansi Koperasi. Edisi 2. Erlangga. Jakarta. Santoso, Imam.2007.Akuntansi Keuangan Menengah. Cetakan 1. Refika Aditama. Bandung. Soepardi, Eddy Mulyadi. 2006. Memahami Akuntansi Keuangan. Edisi 1. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Suradi, 2009. Akuntansi Pengantar 1.Edisi 1. Garindo. Jakarta. S.R. Soemarso, 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi 5. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Suwandi, Ima.2005.Koperasi Organisasi Ekonomi Yang Berwatak Sosial.Edisi 5. Bharata Karya Aksara. Jakarta. Syahari H, Sofyan.2007.Teori Akuntansi.Edisi Revisi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.