METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan kajian terhadap hasil Survei Rumah

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. rumahtangga yang mengusahakan komoditas pertanian. Pendapatan rumahtangga

I. PENDAHULUAN. dalam hal ekonomi rumah tangga mereka. Banyak petani padi sawah khususnya. di pedesaan yang masih berada dalam garis kemiskinan.

BAB I. PENDAHULUAN. adalah mencukupi kebutuhan pangan nasional dengan meningkatkan. kemampuan berproduksi. Hal tersebut tertuang dalam RPJMN

I. PENDAHULUAN. mutu hidup serta kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya peningkatan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. terlihat dari peranan sektor pertanian dalam penyediaan lapangan kerja, penyedia

BPS PROVINSI LAMPUNG

I. II. III. IV. V. I. PENDAHULUAN. yang diketahui memiliki potensi besar yang dapat terus dikembangkan dalam

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian sebagai bagian integral dari pembangunan

ESTIMASI DATA PENDIDIKAN DAN PENDUDUK USIA SEKOLAH. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan 2017

perluasan kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan devisa melalui ekspor dan menekan impor, serta menunjang pembangunan wilayah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perkembangan harga Pangan Tingkat Pedagang Eceran

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR MEI 2016 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 53,21% DAN AKOMODASI LAINNYA 43,97%

I. PENDAHULUAN. Tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat dari

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. kepedulian terhadap potensi dan keanekaragaman daerah. daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik

I. PENDAHULUAN. empiris, baik pada kondisi ekonomi normal maupun pada saat krisis. Peranan pokok

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu mempunyai peran cukup besar dalam memenuhi kebutuhan pangan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya melimpah

PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 32,26 RIBU TON, CABAI RAWIT SEBESAR 15,00 RIBU TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR 943 TON

I. PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat adalah tujuan utama suatu negara, tingkat

I. PENDAHULUAN. tani, juga merupakan salah satu faktor penting yang mengkondisikan. oleh pendapatan rumah tangga yang dimiliki, terutama bagi yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sektor agribisnis. Hal ini terlihat dari peran sektor agribisnis

I. PENDAHULUAN. negara dititikberatkan pada sektor pertanian. Produksi sub-sektor tanaman

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berpengaruh

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR NOVEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 50,38% DAN AKOMODASI LAINNYA 37,26%

I. PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia merupakan daerah agraris artinya pertanian memegang

BPS PROVINSI JAWA BARAT

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

I. PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan (Arsyad, 2010).

I. PENDAHULUAN. untuk tanaman pangan salah satunya yaitu ubi kayu (Manihot utilissima). Ubi

I. PENDAHULUAN. rakyat akan pangan, meningkatkan pendapatan petani, membantu. memantapkan swasembada pangan serta meningkatkan produksi tanaman

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

I. PENDAHULUAN. yang sesuai dengan syarat tumbuh bagi tanaman perkebunan. Salah satu

I. PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk hidup adalah kebutuhan

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

I. PENDAHULUAN. merupakan permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar negara-negara

I. PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan pertanian tidak saja dititik-beratkan pada. peningkatan produksi, namun juga mengarah pada peningkatan

REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA TANAMAN KEHUTANAN TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dikenal sebagai Bumi Agribisnis (Agribusiness Earth).

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ ;)67'1 /III.Ol/HK/2015 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris, yang ditunjukkan oleh luas

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. dengan jalan mengolah sumberdaya ekonomi potensial menjadi ekonomi riil

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG

Kata Kunci: Relationship marketing, Petani, Tengkulak, Sayuran

I. PENDAHULUAN. sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan merupakan subsektor yang sangat penting bagi Indonesia

I. PENDAHULUAN. Arah kebijakan pembangunan pertanian yang dituangkan dalam rencana

I. PENDAHULUAN. Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan. tanaman khususnya padi (Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, 2015).

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. pemerintah daerah kabupaten/kota se-provinsi Lampung yang memperoleh opini

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris di mana pembangunan di bidang pertanian

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ :;2 o -} /III.Ol/HK/201S TENTANG

I. PENDAHULUAN. perekonomian di Provinsi Lampung. Sektor pertanian terdiri dari. penting diantara subsektor lainnya karena mampu menghasilkan bahan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Simpang Kanan, Kecamatan Sumberejo,

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam menopang kehidupan

I. PENDAHULUAN. pertanian. Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang mampu. menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun,

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk

SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Sukoharjo 1 Kecamatan Sukoharjo

Sekapur Sirih. Bandar Lampung, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. Drs. Mohamad Razif, M.Si.

METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, rincian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

I. PENDAHULUAN. Pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi hulu sampai hilir yaitu,

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia melalui. perannya dalam pembentukan Produk Domestic Bruto (PDB), penyerapan

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dikategorikan sebagai provinsi yang sedang berkembang.

BAB I. PENDAHULUAN. pembangunan Nasional. Ketersediaan pangan yang cukup, aman, merata, harga

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR APRIL 2016 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 57,97% DAN AKOMODASI LAINNYA 41,87%

1. JUMLAH RTUP MENURUT GOL. LUAS LAHAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu hal yang cukup penting dalam mewujudkan

I. PENDAHULUAN. sektor-sektor yang berpotensi besar bagi kelangsungan perekonomian

I. PENDAHULUAN. melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu

Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Tanaman Padi 2014

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR G/ fjll.. /III.16/HK/2015

2014 EKSISTENSI INDUSTRI KERIPIK PISANG DI PROVINSI LAMPUNG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Tembakau merupakan salah satu komoditas ekspor, produksi tembakau selain

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditi perkebunan yang masuk dalam kategori komoditi

III. METODE PENELITIAN. menggunakan data sekunder yang berasal dari instansi atau dinas terkait.

METODE PENELITIAN. terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Lampung

I. PENDAHULUAN. meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan. Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya.

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN

Jadual Peserta Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat Satker dan Wilayah Semester II Tahun 2011 Kementerian Pertanian (per Wilayah Provinsi Lampung)

I. PENDAHULUAN. Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Jumlah penduduk. akan menjadi faktor penyebab kemiskinan (Direktorat Jenderal

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR SEPTEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 42,95% DAN AKOMODASI LAINNYA 36,06%

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan kajian terhadap hasil Survei Rumah Tangga Usaha Tanaman Padi Tahun 2014 (SPD 2014) yang diselenggarakan oleh BPS pada bulan Juni 2014 di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Pelaksanaan SPD 2014 merupakan rangkaian kegiatan Sensus Pertanian 2013 (ST2013) yang diselenggarakan oleh BPS. Di Provinsi Lampung kegiatan pengumpulan data SPD 2014 dilaksanakan terhadap 4.078 rumahtangga yang mengusahakan tanaman padi terpilih. 3.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer ( raw data) yang bersumber dari hasil SPD 2014 dan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber sebagai data pendukung. Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan pengolahan, dari total data sebanyak 4.078 responden rumahtangga terlebih dahulu dilakukan seleksi untuk memisahkan data yang memenuhi syarat dan menghilangkan data yang tidak memenuhi syarat seperti: responden yang mengusahakan komoditas padi ladang, responden yang melakukan pemanenan diijonkan atau ditebaskan, rumahtangga yang pindah/tidak dapat diwawancarai sehingga isian data kosong, dan data tidak

normal. Setelah dilakukan seleksi terhadap data hasil SPD2014, diperoleh 2.800 responden yang memenuhi syarat seperti terlampir pada tabel berikut. Tabel 3. Sebaran Responden Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung Tahun 2014. Kabupaten/Kota Jumlah Responden (1) (2) 1. Lampung Barat 194 2. Tanggamus 214 3. Lampung Selatan 283 4. Lampung Timur 374 5. Lampung Tengah 450 6. Lampung Utara 182 7. Way kanan 162 8. Tulang Bawang 154 9. Pesawaran 186 10. Pringsewu 219 11. Mesuji 134 12. Tulang Bawang Barat 113 13. Kota Bandar Lampung 47 14. Kota Metro 88 Lampung 2.800 Untuk memudahkan pengolahan dan analisis data, disusun kuesioner pembantu yang merupakan turunan dari kuesioner ST2013-SPD.S. Kuesioner pembantu hanya mencantumkan variabel-variabel yang diperlukan dan bersesuaian dengan tujuan penelitian ini. Data yang diolah adalah meliputi: luas lahan yang diusahakan untuk tanaman padi, pendidikan petani, keikutsertaan dalam 27

penyuluhan pertanian (teknik budidaya, pengend alian hama/opt, pemasaran hasil, pascapanen dan teknik pembiayaan), dan pendapatan petani yang merupakan selisih antara nilai produksi tanaman padi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk usaha tani padi serta variabel lain yang berhubungan. 3.3 Model Analisis Model analisis yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani padi di Provinsi Lampung adalah linier berganda dengan bentuk persamaan: Y = a +b 1 X 1 +b 2 X 2 + b 3 Z 1 +b 4 Z 2 +b 5 Z 3 +b 6 Z 4+ ɛ t dimana : Y = Pendapatan petani padi a = Konstanta bi = X 1 = X 2 = Zi = Koefisien regresi Luas lahan Tingkat pendidikan petani Dummy variabel penyuluhan pertanian ɛ t = Residual dengan tingkat kepercayaan (α = 5%) pengujian bersama-sama (uji F) dilakukan apakah variabel bebas luas lahan ( X 1 ), pendidikan (X 2 ) dan keikutsertaan petani dalam penyuluhan pertanian (Zi) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). H 0 : b 1 = b 2 = b 3 = = b 6 = 0 (variabel bebas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat) 28

H 1 : minimal ada satu b i 0 ; i = 1, 2, 3,, 6 (variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat) Pengujian secara terpisah (uji t) juga dilakukan terhadap masing-masing variabel bebas, luas lahan (X 1 ), pendidikan (X 2 ) dan keikutsertaan petani dalam penyuluhan pertanian (Zi) apakah berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). H 0 : b i = 0 (variabel bebas ke-i tidak memengaruhi variabel terikat) H 1 : b i 0 ; 1, 2, 3,, 6 (variabel bebas ke-i memengaruhi variabel terikat) 3.4. Operasionalisasi Variabel Pendapatan petani padi sebagai variabel terikat (Y) Pendapatan petani padi adalah pendapatan yang diperoleh petani yang berasal dari usaha tanaman padi yang dinyatakan dalam rupiah (Rp), Pendapatan petani padi diukur dengan mengurangkan penerimaan/nilai produksi dengan seluruh modal/biaya yang dikeluarkan untuk usaha tani padi dalam periode waktu tertentu, sedangkan penerimaan/nilai produksi adalah perkalian antara hasil produksi (baik produksi utama maupun produksi ikutan) dengan harga jual. Luas lahan sebagai variabel bebas (X 1 ) Luas lahan yang dikuasai petani adalah luas lahan yang berasal dari milik sendiri di tambah dengan luas lahan sawah yang berasal dari pihak lain dan dikurangi dengan luas lahan yang berada di pihak lain. Dalam penelitian ini 29

luas lahan yang dimaksud adalah luas lahan yang diusahakan untuk menaman padi dan diukur dalam satuan hektar (ha) Kompetensi petani Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar atau sikap dan perilaku yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi juga berarti spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya di dalam pekerjaan sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan. Berdasarkan pengertian tersebut maka standar kompetensi adalah suatu pernyataan tentang kinerja yang dipersyaratkan, ditetapkan dan disepakati dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi seorang pekerja sehingga layak disebut kompeten. Dalam penelitian ini pengamatan terhadap kompetensi petani hanya dilakukan terhadap aspek pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan dan keikutsertaan dalam penyuluhan pertanian (teknik budidaya, pengendalian hama/organisme pengganggu tanaman (OPT), pemasaran hasil, pascapanen dan teknik pembiayaan), sedangkan terhadap aspek nilainilai dasar seperti sikap dan perilaku tidak diteliti mengingat tidak tersedianya data. Pendidikan petani sebagai variabel bebas (X 2 ) Pendidikan petani adalah tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh petani padi dan ditandai dengan ijazah/sttb yang dimiliki dan dinyatakan dalam kode yaitu : 1 = Setinggi tingginya tamat SD 2 = Tamat SLTP/sederajat 30

3 = Tamat SLTA/sederajat 4 = Tamat Akademi D1/D2/D3 5 = Tamat Sarjana D4/S1/S2/S3 Penyuluhan pertanian sebagai variabel bebas (Zi) Penyuluhan merupakan pendidikan nonformal yang diperoleh petani melalui berbagai sarana seperti tatap muka dengan penyuluh baik melalui media baik cetak maupun elektronik. Penyuluhan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan sumbar daya petani sebagai upaya meningkatkan pendapatan usaha taninya. Dalam penelitian ini variabel keikutsertaan petani dalam penyuluhan pertanian disusun dalam dummy variabel sebagai berikut: Z 1 = 1 jika petani mengikuti penyuluhan berkaitan dengan teknik budidaya, Z 1 = 0 jika lainnya Z 2 = 1 jika petani mengikuti penyuluhan berkaitan dengan Z 2 = 0 jika lainnya pengendalian hama/opt, Z 3 = 1 jika petani mengikuti penyuluhan berkaitan dengan pemasaran hasil, Z 3 = 0 jika lainnya Z 4 = 1 jika petani mengikuti penyuluhan berkaitan dengan pascapanen, Z 4 = 0 jika lainnya 31