ANALISIS KARAKTERISTIK PELAKU PERJALANAN DAN KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM DAMRI (Studi Kasus : Banda Aceh Pelabuhan Ulee Lheue)

dokumen-dokumen yang mirip
ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN PELAJAR DAN MAHASISWA (STUDI KASUS DI KOTA BANDA ACEH)

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa transportasi, bukanlah merupakan kebutuhan langsung ( tujuan akhir yang

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU

MODEL BANGKITAN AKTIVITAS DARI PEKERJA DAN NON PEKERJA (STUDI KASUS KOTA BANDA ACEH)

ESTIMASI KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM KOTA BANDA ACEH

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA DENGAN SEPEDA MOTOR

PERMODELAN BANGKITAN TARIKAN PADA TATA GUNA LAHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DI PALEMBANG

STUDI POTENSI PENUMPANG PADA RENCANA PEMBANGUNAN BANDAR UDARA DI TULUNGAGUNG NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODA TRANSPORTASI MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA UNTUK MENUJU DAN DARI KAMPUS MENURUT AKTIVITAS ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai karakteristik

ANALISA PROBABILITAS PENGGUNA JEMBATAN SURAMADU DAN KAPAL FERRY PADA RUTE SURABAYA MADURA

KAJIAN TARIKAN PERGERAKAN TOSERBA DI KOTA JOMBANG

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO

ANALISA BANGKITAN PERJALANAN PADA KECAMATAN DELI TUA

STUDI KARAKTERISTIK DAN MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN MAHASISWA MENUJU KAMPUS (SEPEDA MOTOR ATAU ANGKUTAN UMUM) DI KOTA MALANG

PENGARUH FAKTOR SOSIO-EKONOMI TERHADAP KEPEMILIKAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR DI KOTA LANGSA. Abstrak

KINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA

ANALISIS TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

KARAKTERISTIK TRANSPORTASI KABUPATEN BANYUASIN SEBAGAI DAERAH PENYANGGA KOTA PALEMBANG

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

KINERJA OPERASI BUS EKSEKUTIF DAN TRAVEL RUTE BANDAR LAMPUNG BANDUNG. Dwi Herianto 1) Syukur Sebayang 1) Arengga Vinata 2)

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen

Evaluasi Operasional Angkutan Umum Kota Pariaman

KARAKTERISTIK PERJALANAN SEPEDA MOTOR MENURUT USIA DAN JENIS KELAMIN DI TIGA KOTA

Kota dianggap sebagai tempat tersedianya berbagai kebutuhan dan lapangan kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukannya. Pergerakan dikatakan juga sebagai kebutuhan turunan, sebab

BAB III METODOLOGI III.1 Pendekatan Penelitian

ANALISIS KINERJA FINANSIAL ANGKUTAN UMUM ( BUS DAMRI ) PADA RUTE DIPATIUKUR-JATINANGOR, DIPATIUKUR- LEUWIPANJANG DAN LEDENG- LEUWIPANJANG

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berlokasi di beberapa wilayah Kelurahan di Kecamatan Teluk

BAB 1 PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat, di samping sarana

PEMODELAN BANGKITAN PERJALANAN PELAJAR DI KABUPATEN SLEMAN

SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI ANGKUTAN UMUM DI KOTA SABANG

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di objek wisata Air Terjun Way Lalaan Kabupaten

TESIS MAGISTER. Oleh : YOSI ALWINDA

MODEL PEMILIHAN MODA OLEH PELAJAR UNTUK TUJUAN SEKOLAH

ESTIMASI NILAI WILLINGNESS TO PAY BERDASARKAN CONTINGENT VALUATION METHOD TERHADAP RENCANA PENINGKATAN KUALITAS

KINERJA OPERASI TRANS METRO BANDUNG KORIDOR III CICAHEUM-SARIJADI DITINJAU DARI WAKTU PERJALANAN DAN FAKTOR MUAT

ALTERNATIF PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UMUM (STUDI KASUS: BUS DAN KERETA API TRAYEK KOTA PADANG- KOTA PARIAMAN)

PERENCANAAN RUTE BUS PENUMPANG DARI BANDARA JUANDA MENUJU BEBERAPA KOTA DI SEKITAR SURABAYA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perencanaan angkutan pemadu moda mencangkup : Kebumen dan Purworejo kemudian NYIA. dan Magelang kemudian NYIA.

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGGUNAAN MODA PERJALANAN KOMUTER PNS PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

MODEL TRIP DISTRIBUTION PENUMPANG DOMESTIK DAN INTERNASIONAL DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA

MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS AKIBAT PENGOPERASIAN BANDAR UDARA NOTOHADINEGORO JEMBER

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Keterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN DI KAWASAN PERUMAHAN BENGKURING SAMARINDA

LAMPIRAN A KUISIONER

ANALISIS GARIS KEINGINAN PERGERAKAN MASYARAKAT PENGGUNA TRANSPORTASI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PERJALANAN SEPEDA MOTOR DI TIGA KOTA

ANALISIS PREDIKSI SEBARAN PERJALANAN PENUMPANG KAPAL LAUT MELALUI PELABUHAN LAUT PENGUMPAN DI KEPULAUAN HALMAHERA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai saat ini - yang paling populer adalah Model Perencanaan Transportasi Empat. 1. Bangkitan dan tarikan perjalanan

ANALISIS DEMAND BUS RAPID TRANSIT PADA MERR SURABAYA

BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

ANALISA PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR ABSTRAK

ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK PUSAT KOTA MALALAYANG DAN TRAYEK PUSAT KOTA KAROMBASAN)

STUDI KEBUTUHAN TAKSI DI KOTA MALANG DENGAN TEKNIK STATED PREFERENCE

BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM 3.2 METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Tinjauan Pustaka

BAB HI METODE PENELITIAN. Metode dari penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut:

EVALUASI EFEKTIFITAS SISTEM OPERASIONAL BARU BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS 1. KONDISI OPERASIONAL DAN PERMASALAHAN BUS KAMPUS UNAND

STUDI ANALISIS KETERLAMBATAN PERJALANAN KERETA API PARAHYANGAN BANDUNG JAKARTA. Petra Rayu Indrapratama NRP:

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERJALANAN (Studi Kasus Pada Tata Guna Lahan Rumah Sakit Umum di Klaten) ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

PEMODELAN BANGKITAN PERJALANAN PELAJAR DI KOTA YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN PENGGUNA SEPEDA MOTOR BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DI KOTA LHOKSEUMAWE

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENGGUNA TRANS BANDUNG RAYA DENGAN KARAKTERISTIK PERJALANAN

ANALISA PERMINTAAN PARKIR DI STASIUN PONCOL DAN TAWANG SEMARANG

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

EVALUASI KINERJA BUS PATAS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI PO. RUKUN JAYA ( STUDI KASUS TRAYEK SURABAYA - BLITAR )

STUDI KARAKTERISTIK PELAKU PERJALANAN DALAM WILAYAH PELAYANAN TRAYEK MAMBORO MANONDA DI KOTA PALU

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. trayek Solo-Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:

Model Empat Langkah? Four Step Model Travel Demand Model

KOMPARASI KARAKTERISTIK PENDUDUK PELAKU PERJALANAN DARI PERUMAHAN TERTATA WILAYAH BARAT DAN TIMUR PINGGIRAN KOTA MEDAN

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB II STUDI PUSTAKA. masing-masing harus dilakukan secara terpisah dan berurutan. Sub-sub model. Bangkitan dan tarikan pergerakan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KAJIAN BANGKITAN PERJALANAN PADA KAWASAN TRANSMIGRASI DI KECAMATAN MESUJI TIMUR. Imam Moerdo Koentjoro

BAB III LANDASAN TEORI

DAMPAK PENGATURAN JADWAL KEGIATAN AKADEMIK TERHADAP MOBILITAS KENDARAAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota sebagai perwujudan aktivitas manusia senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

Volume 2 Nomor 2, Desember 2013 ISSN KAJIAN BANGKITAN LALU LINTAS DAMPAK PEMBANGUNAN CIREBON SUPER BLOCK

ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MEDAN-RANTAU PRAPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN PENDUDUK BERDASARKAN DATA MATRIKS ASAL TUJUAN KOTA MANADO ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENGGUNAAN SEPEDA MOTOR DENGAN KEPEMILIKAN KENDARAAN DALAM RUMAH TANGGA DI TIGA KOTA

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

ISSN 30-053 11 Pages pp. - 3 ANALISIS KARAKTERISTIK PELAKU PERJALANAN DAN KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM DAMRI (Studi Kasus : Banda Aceh Pelabuhan Ulee Lheue) Andi Setiawan 1, Renni Anggraini, Lulusi 1) Magister Teknik Sipil Program Banda Aceh ) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Abstrack: The characteristics of the traveler at location needs to know because it is so closely associated with trip generation and attraction zone study. The purpose of this study was to determine the factors that affect the characteristics of the traveler by attraction generation by passengers at Ulee Lheue port and calculate the needs of public transport routes Banda Aceh- Ulee Lheue port. The survey was conducted on respondents from Sultan Iskandar Muda airport and Ulee Lheue port. Survey traveler characteristics done by questionnaire to the respondent. The number of respondents in this study was determined by Slovin formula based on the error rate of 10%. The number of samples for the study were as many as 100 people. Characteristics of those surveyed include travel destinations, travel frequency and type of used vehicles leaving the study site. The results of the study found that: trip frequency is influenced by business/job purpose and tourism/recreation purpose is only done at certain times and therefore contributes to the low demand for transport Damri operating. Based on the calculation of the need for public transit routes Banda Aceh-Ulee Lheue port Damri needs 1 unit that operates 3 times a day. Keywords: characteristics of the traveler, attraction generation Abstrak: Karakteristik pelaku perjalanan suatu lokasi sangat perlu diketahui karena sangat berhubungan erat dengan jumlah bangkitan dan tarikan suatu zona kajian. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik pelaku perjalanan berdasarkan tarikan pergerakan oleh penumpang di Pelabuhan Ulee Lheue serta menghitung kebutuhan angkutan umum damri rute Banda Aceh-Pelabuhan Ulee Lheue. Survey telah dilakukan terhadap responden di Pelabuhan Ulee Lheue. Survey karakteristik pelaku perjalanan dilakukan dengan metode kuesioner kepada responden. Jumlah responden pada penelitian ini ditentukan dengan rumus slovin yang didasarkan atas tingkat kesalahan 10%. Jumlah sampel sebagai responden adalah sebanyak 100 orang. Karakteristik responden yang disurvey meliputi tujuan perjalanan, frekuensi perjalanan dan jenis kendaraan yang digunakan meninggalkan lokasi penelitian. Hasil penelitian mendapatkan bahwa: frekuensi perjalanan dipengaruhi oleh tujuan perjalanan bisnis/ dinas dan tujuan wisata/ rekreasi yang hanya dilakukan pada saat tertentu sehingga berpengaruh terhadap rendahnya kebutuhan terhadap angkutan damri yang beroperasi. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan angkutan umum damri untuk rute Banda Aceh-Pelabuhan Ulee Lheue dibutuhkan 1 unit damri yang beroperasi 3 kali sehari. Kata Kunci: Karakteristik pelaku perjalanan, tarikan pergerakan Volume,., Mei 013 -

PENDAHULUAN Kota Banda Aceh saat ini terus mengalami perkembangan ekonomi yang cukup pesat, hal ini akan mempengaruhi bertambahnya orang yang datang ke Banda Aceh baik melalui Bandara Sultan Iskandar Muda dan Pelabuhan Ulee Lheue. Maka untuk itu perlu dianalisis karakteristik pelaku perjalanan berdasarkan tarikan pergerakan penumpang untuk mengetahui kebutuhan angkutan damri dalam melayani orang yang akan menuju kota Banda Aceh dari Pelabuhan Ulee Lheue. Tujuan dari penelitian ini adalah : mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik pelaku perjalanan berdasarkan tarikan pergerakan oleh penumpang dan menghitung kebutuhan angkutan umum damri rute Banda Aceh- Pelabuhan Ulee Lheue. KAJIAN KEPUSTAKAAN Menurut Tamin (008), sistem transportasi secara menyeluruh (makro) dapat dipecahan menjadi beberapa sistem yang lebih kecil (mikro) yang masing-masing saling terkait dan saling mempengaruhi. Perencanaan transportasi merupakan kegiatan untuk memilih atau memutuskan alternatif-alternatif pilihan pengadaan fasilitas transportasi untuk mencapai tujuan optimal, yang telah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efisien (Miro, 00). Tarikan pergerakan adalah jumlah pergerakan perjalanan yang terjadi menuju ke lokasi tertentu setiap satuan waktu. Dalam hal ini adalah berapa kali penumpang yang sama melakukan perjalanan tiba di bandara Sultan Iskandar Muda dan atau pelabuhan Ulee Lheue dalam sebulan. Jumlah perjalanan sebagai variabel terikat diperkirakan akan dipengaruhi oleh besar pengeluaran, jenis pekerjaan, tujuan bisnis/dinas, tujuan rekreasi, tujuan kunjungan sosial, dan tujuan pulang ke rumah. Tarikan perjalanan ini berhubungan dengan penentuan jumlah perjalanan keseluruhan yang dibangkitkan oleh sebuah kawasan. Trip generation terbagi atas dua bagian yaitu trip production (produksi perjalanan) dan trip attraction (tarikan perjalanan). Production adalah perjalanan yang berakhir di rumah pada perjalanan yang berasal dari rumah (home-base trip) atau berakhir ditempat asal (origin) pada perjalanan yang tidak berasal dari rumah (non home-based trip). Attraction adalah perjalanan yang berakhir tidak di rumah pada perjalanan yang berasal dari rumah atau berakhir di tempat tujuan (Levinson, 1976). Metode uji Chi Square adalah uji independensi dimana suatu variabel tidak dipengaruhi atau tidak ada hubungan dengan variabel lain (Sarwoko, 007). Untuk mendapatkan nilai Chi Square, ditempuk beberapa langkah yakni (1) data frekuensi di tabulasi, () dihitung frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis), dan (3) menghitung nilai Chi Square berdasarkan rumus : 3 - Volume,., Mei 013

x f o f f h h dimana : χ = Chi Square f o = frekuensi yang diperoleh dari sample (hasil observasi) f h = frekuensi yang diharapkan atau disebut juga frekuensi teoritis Untuk menghitung nilai dari frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis), digunakan rumus : f h f kolom f baris = dimana : f h total = frekuensi yang diharapkan f kolom = jumlah frekuensi kolom f baris = jumlah frekuensi baris Total = jumlah baris dan kolom (keduanya harus sama) Selanjutnya berdasarkan data yang didapat, perhitungan dilakukan dengan menggunakan uji signifikan untuk mengetahui hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H 1 ). Secara statistik dinyatakan bahwa : H 0 diterima bila : χ χ α (derajat bebas tertentu) H 1 diterima bila : χ > χ α (derajat bebas tertentu) Koefisien Kontingensi diguna kan untuk mengukur derajat hubungan, asosiasi, atau dependensi dan klasifikasi-klasifikasi dalam tabel kontigensi. Derajat hubungan disini menunjukkan ada korelasi atau tidak antara kolom dan baris. Tabel kontingensi untuk mendapatkan apakah hubungan tersebut kuat atau tidak kuat, rumus kontingensi adalah sebagai berikut : C dimana : x x n C = Koefisien Kontingensi χ = Nilai Chi Square n = Besar Sampel Nilai koefisisen kontingensi C berkisar antara nol hingga satu, jika C = 0 maka tidak dapat keterkaitan antara keduanya jika C = 1 maka terdapat keterkaitan yang sangat kuat diantara keduanya. Dan jika C > 0,5 maka terdapat keterkaitan antara keduanya dan keterkaitan tersebut dikatakan cukup kuat. Sedangkan jika C < 0,5 maka terdapat keterkaitan antara keduanya namum keterkaitan tersebut lemah. Perencanaan jumlah armada yang tepat sesuai dengan kebutuhan sulit dipastikan, yang dapat dilakukan adalah jumlah yang mendekati besarnya kebutuhan. Hubungan dasar dari kedua variabel tersebut selanjutnya dinyatakan dalam sebuah hubungan matematis, yaitu: d V k dimana: Volume,., Mei 013-4

V = volume/jumlah kendaraan (unit) d = permintaan (orang) k = kapasitas bus (9 tempat duduk) Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri yang telah ditetapkan. Penentuan jumlah sampel yaitu menggunakan rumus Slovin : N n = 1 N. e dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = persentase toleransi ketidaktelitian dimana: (presisi) karena kesalahan peng ambilan sampel yang masih dapat ditolerir V = volume/jumlah kendaraan (unit) d = permintaan (orang) k = kapasitas bus (9 tempat duduk) Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri yang telah ditetapkan. Penentuan jumlah sampel yaitu menggunakan rumus Slovin : N n = 1 N. e dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = persentase toleransi ketidaktelitian (presisi) karena kesalahan peng ambilan sampel yang masih dapat ditolerir METODE PENELITIAN Penelitian ini merumuskan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik pelaku perjalanan dan kebutuhan angkutan umum damri. Objek penelitian ini diarahkan pada penumpang yang tiba di Pelabuhan Ulee Lheue. Data primer didapat dengan melakukan metode survei kuesioner. Dalam metode ini pengumpulan data dilakukan dengan memberi daftar kuesioner yang meliputi seluruh pertanyaan yang berkaitan dengan sosial ekonomi kepada responden, yaitu penumpang yang berada di Pelabuhan Ulee Lheue. a. Kuesioner dibagikan pada tiap-tiap penumpang yang baru tiba untuk diisi yang kemudian akan diambil kembali pada hari yang sama. b. Apabila ada kuesioner yang belum lengkap maka dilakukan tanya jawab langsung kepada responden yang bersangkutan. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi atau sumber tak langsung dan digunakan sebagai pendukung untuk memperoleh data primer. Pengumpulan data sekuder terdiri dari data jumlah penumpang yang tiba di Pelabuhan Ulee Lheue dalam tahun 011 dan informasi tentang kedatangan kapal penyeberangan yang beroperasi di Pelabuhan Ulee Lheue. Populasi yaitu jumlah penumpang yang tiba di Pelabuhan Ulee Lheue dalam tahun 011. 5 - Volume,., Mei 013

Tabel 1. Jumlah Penumpang Yang Tiba di Pelabuhan Ulee Lheue Tahun 011 Bulan Jumlah penumpang (orang) 1 Januari 17,673 Februari 9,390 3 Maret 9,596 4 April 11,19 5 Mei 1,71 6 Juni 15,054 7 Juli 13,649 8 Agustus 9,714 9 September 17,949 10 Oktober 9,665 11 pember 14,93 1 Desember 11,588 Total 15,610 Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Aceh, 01 Penentuan jumlah sampel mengguakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan pada penelitian ini diasumsikan 10%, maka di peroleh jumlah sampel : 15.610 n = = 99,93 bulatkan 115.610.(0,1) menjadi 100 sampel. Untuk merumuskan karakte ristik pelaku perjalanan di Pelabuhan Ulee Lheeu ditetapkan beberapa variabel yang dianggap berpengaruh. Dalam studi penelitian ini hanya dibatasi pada 3 (tiga) variabel bebas yang digunakan adalah besar pengeluaran (X1), jenis pekerjaan (X), tujuan kedatangan (X3). Sedangkan variabel terikatnya adalah tarikan pergerakan penumpang di Pelabuhan Ulee Lheue (Y P ). Setelah data primer yang diperlukan telah terkumpul perlu diadakan pengolahan data terlebih dahulu. Tujuannya adalah menyeder hanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang baik dan rapi untuk kemudian dianalisis. Adapun pengolahannya dengan cara : a. Editing, yaitu memeriksa kembali hasil pengisian kuesioner dari responden misal tentang kelengkapan pengisian jawaban, keserasian jawaban dengan pertanyaan. b. Coding, yaitu mengklasifi kasikan jawaban responden menurut macamnya dengan memberikan kode tertentu. Setelah mendapatkan semua data primer dan data sekunder, maka dilakukan analisis dengan meng gunakan teori-teori yang ada. Ada beberapa tahap analisis yang perlu dilakukan yaitu: 1.Analisis Bivariat Yaitu analisis data dua variabel bertujuan untuk mencari keterkaitan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat untuk masingmasing data variabel dengan cross tab (tabulasi silang). Analisis ini menggunakan uji chi square Volume,., Mei 013-6

dengan bantuan program SPSS dan taraf signifikansi α = 0.05. Rumusan hipotesis yang di analisis adalah : a. Adanya hubungan besar pengeluaran dengan tarikan pergerakan di Bandara Sultan Iskandar Muda. b. Adanya hubungan jenis pekerjaan dengan tarikan pergerakan di Bandara Sultan Iskandar Muda. c. Adanya hubungan tujuan kedatangan dengan tarikan pergerakan di Bandara Sultan Iskandar Muda. d. Adanya hubungan besar pengeluaran dengan tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue. e. Adanya hubungan jenis pekerjaan dengan tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue. f. Adanya hubungan tujuan kedatangan dengan tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue. Kriteria pengujian adalah H 0 diterima bila : χ Hitung χ Tabel H 1 diterima bila : χ Hitung > χ Tabel Untuk mengukur derajat keterkaitan hubungan variabel digunakan analisis koefisien kontingensi (C). Nilai koefisien kontingensi (C) antara nol hingga satu, jika nilai C > 0.5 keterkaitan hubungan cukup kuat dan jika nilai C < 0.5 keterkaitan hubungan lemah. Selanjutnya variabel bebas yang mempunyai keterkaitan hubungan yang kuat dengan variabel terikat dimasukkan dalam analisis multivariat, sedangkan variabel yang keterkaitan lemah dalam hubungan tersebut tidak digunakan untuk analisis multivariat. Dalam menganalisis kebutuhan angkutan umum damri yang dibutuhkan untuk melayani rute Banda Aceh-Pelabuhan Ulee Lheue berdasar kan besarnya demand. Direncanakan jenis kendaraan yang akan digunakan sebagai angkutan umum adalah bus sedang dengan 9 jumlah tempat duduk. HASILPEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan diuraikan mengenai hasil-hasil yang diperoleh setelah melalui proses pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data. Adapun hasil penelitian yang diperoleh diuraikan pada Tabel sampai Tabel 8 berikut ini: Tabel. Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin Pelabuhan Jenis Kelamin 1 Pria 39 39.00 Wanita 61 61.00 Tabel 3. Frekuensi Responden Pengeluaran Per Bulan Pengeluaran per Pelabuhan bulan 1 < Rp. 1 juta 13 13.00 Rp. 1 juta - Rp. juta 9 9.00 3 Rp. juta - Rp. 4 juta 46 46.00 4 Rp. 4 juta - Rp. 6 juta 10 10.00 5 > 6 juta.00 7 - Volume,., Mei 013

Tabel 4. Frekuensi Responden Menurut Jenis Pekerjaan Jenis Pelabuhan pekerjaan 1 PNS/ TNI 33 33.00 Wiraswasta/ pengusaha 1 1.00 3 Karyawan swasta 3 3.00 4 Profesional 5 5.00 5 Mahasiswa/ Pelajar 9 9.00 Tabel 5. Frekuensi Responden Menurut Tujuan Kedatangan Tujuan kedatangan Pelabuhan 1 Bisnis/ dinas 1 1.00 Wisata/ rekreasi 31 31.00 3 Kunjungan sosial 17 17.00 4 Pulang ke rumah 31 31.00 Tabel 6. Frekuensi Responden Menurut Jumlah Perjalanan Frekuensi perjalanan dalam Pelabuhan sebulan 1 1 kali sebulan 60 60.00 kali sebuan 1 1.00 3 3 kali sebulan 9 9.00 4 4 kali sebulan 10 10.00 Tabel 7. Frekuensi Responden Menurut Kendaraan Yang Digunakan 1 Jenis kendaraan Pelabuhan Kendaraan pribadi 84 84.00 Kendaraan carteran 0 0.00 3 Bus Damri 0 0.00 4 Becak/ labi-labi 16 16.00 5 Taksi 0 0.00 Tabel 8. Frekuensi Responden Menurut Perlu Tidaknya Pengadaan Bus Damri Perlu tidaknya pengadaan bus Damri Pelabuhan 1 Perlu 11 11.00 Tidak Perlu 89 89.00 Karakteristik pelaku perjalanan di Pelabuhan Ulee Lheue meliputi : a. Tujuan perjalanan pelaku perjalanan Pergerakan yang terjadi di Pelabuhan Ulee Lheue memiliki tujuan perjalanan yang berbedabeda. Dari data hasil survey diperoleh bahwa tujuan perjalanan yang dilakukan tiap-tiap penumpang di Pelabuhan Ulee Lheue dengan tujuan terbesar adalah wisata/rekreasi dan tujuan pulang ke rumah dengan persentase masingmasing 31%, sedangkan tujuan perjalanan terendah adalah kunjungan sosial dengan persentase sebesar 17%. Hal ini menunjukkan pelaku perjalanan memiliki tujuan wisata/rekreasi di Banda Aceh dan tujuan pulang ke rumah bagi yang berdomisili di Banda Aceh dan pelaku perjalanan kurang melakukan perjalanan untuk tujuan kunjungan sosial. b. Frekuensi perjalanan pelaku perjalanan Dari hasil survey terhadap 100 responden di Volume,., Mei 013-8

Pelabuhan Ulee Lheue diketahui bahwa frekuensi perjalanan tertinggi adalah 1x sebulan dengan persentase 60% dan tujuan perjalanan terendah adalah 3x sebulan dengan persentase sebesar 9%. Hal ini menunjukkan hubungan frekuensi perjalanan dengan tujuan perjalanan wisata/rekreasi (31%) dan tujuan perjalanan pulang ke rumah (31). Pelabuhan Ulee Lheue dengan persentase sebesar 84%. Hal ini dikarenakan jarak antara Pelabuhan Ulee Lheue dengan Banda Aceh tidak terlalu jauh sehingga penumpang yang tiba banyak dijemput dengan menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan kendaraan becak/ labi-labi saat meninggalkan lokasi Pelabuhan Ulee Lheue. Kondisi ini menggambarkan belum diperlukan angkutan c. Jenis kendaraan yang digunakan pelaku perjalanan Jenis kendaraan yang diguna kan sangatlah berpengaruh terhadap besarnya tarikan pergerakan yang dapat terjadi. Dengan adanya kendaraan maka aksesibilitas seseorang untuk melakukan pergera kan akan jauh lebih mudah. Dari hasil survey terhadap 100 responden di Pelabuhan Ulee Lheue diketahui bahwa jenis kendaraan pribadi yang paling banyak digunakana responden saat meninggal kan lokasi umum damri untuk menghubungkan Banda Aceh-Pelabuhan Ulee Lheue karena penumpang yang tiba di Pelabuhan Ulee Lheue lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan angkutan umum.. Analisis Bivariat Untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat untuk masing-masing data variabel menggunakan uji chi square dan tarf signifikansi α = 0,05. a. Hubungan Besar Pengeluaran dengan Tarikan Pergerakan Tabel 9. Tabel Silang Besar Pengeluaran dengan Tarikan Pergerakan di Pelabuhan Tarikan Pergerakan Besar Pengeluaran Rp.<1Jt Rp.1-Jt Rp.-4Jt Rp.4-6Jt Rp.>6Jt Jumlah 1 kali sebulan 10 19 9 0 60 kali sebulan 0 5 10 6 0 1 3 kali sebulan 3 0 9 4 kali sebulan 1 3 4 0 10 Jumlah 13 9 46 10 100 Hipotesis awal dalam penelitian ini menyatakan adanya hubungan besar pengeluaran dengan tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai chi square hitung sebesar 1,893 dimana nilai chi square tabel pada α = 0,05 dengan derajat kebebasan 1 adalah 1,06 sehingga chi square hitung lebih besar dari chi square tabel. Maka besar pengeluaran mempunyai hubungan dengan tarikan pergerakan. 9 - Volume,., Mei 013

Nilai koefisien kontingensi (C) sebesar 0,44 menunjukkan bahwa derajat hubungan antara besar pengeluaran dengan tarikan pergerakan adalah cukup lemah. b. Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Tarikan Pergerakan Tabel 10. Tabel Silang Jenis Pekerjaan dengan Tarikan Pergerakan di Pelabuhan Jenis Pekerjaan Tarikan Pergerakan PNS/ TNI Wiraswasta /pengusaha Karyawan Swasta Profesional Mahasiswa/ Pelajar Jumlah 1 kali sebulan 15 18 0 0 7 60 kali sebulan 11 0 6 4 0 1 3 kali sebulan 1 5 0 1 9 4 kali sebulan 6 1 1 1 1 10 Jumlah 33 1 3 5 9 100 Hipotesis awal dalam penelitian ini menyatakan adanya hubungan jenis pekerjaan dengan tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai chi square hitung sebesar 3,18 dimana nilai chi square tabel pada α = 0,05 dengan Maka jenis pekerjaan mempunyai hubungan dengan tarikan pergerakan. Nilai koefisien kontingensi (C) sebesar 0,494 menunjukkan bahwa derajat hubungan antara jenis pekerjaan dengan tarikan pergerakan adalah cukup lemah. derajat kebebasan 1 adalah 1,06 sehingga chi square hitung lebih besar dari chi square tabel. c. Hubungan Tujuan Kedatangan dengan Tarikan Pergerakan Tabel 11. Tabel Silang Tujuan Kedatangan dengan Tarikan Pergerakan di Pelabuhan Tujuan Kedatangan di Banda Aceh Tarikan Pergerakan Bisnis/ Dinas Wisata/ Rekreasi Kunjungan Sosial Pulang ke rumah Jumlah 1 kali sebulan 13 31 15 1 60 kali sebulan 5 0 14 1 3 kali sebulan 0 0 7 9 4 kali sebulan 1 0 0 9 10 Jumlah 1 31 17 31 100 Hipotesis awal dalam penelitian ini menyatakan adanya hubungan tujuan kedatangan dengan tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai chi square hitung sebesar 70,373 dimana nilai chi square tabel pada α = 0,05 dengan Volume,., Mei 013-30

derajat kebebasan 9 adalah 16,919 sehingga chi square hitung lebih besar dari chi square tabel. Maka jenis pekerjaan mempunyai hubungan dengan tarikan pergerakan. Nilai koefisien kontingensi (C) sebesar 0,643 menunjukkan bahwa derajat hubungan antara jenis pekerjaan dengan tarikan pergerakan adalah cukup kuat. 3. Analisis Kebutuhan Angkutan Umum Damri Berdasarkan hasil survey kuisioner diperoleh keinginan responden menggunakan angkutan umum damri adalah 11% dari 100 responden di Pelabuhan Ulee Lheue. Jumlah penumpang yang tiba di Pelabuhan Ulee Lheue pada tahun 011 adalah 15.610 orang (Tabel 1), rata-rata penumpang per hari di Pelabuhan Ulee Lheue adalah 418 orang penumpang. Untuk perhitungan kebutuhan angkutan umum damri, hasil survey di Pelabuhan Ulee Lheue terhadap responden diperoleh 11% responden (Tabel 8) berkeinginan diadakan angkutan umum damri ruta Banda Aceh-Pelabuhan Ulee Lheue. Diasumsikan 11% dari 418 orang penumpang berkeinginan diadakan angkutan umum damri, sehingga diperoleh nilai permintaan angkutan umum damri adalah 46 orang penumpang. Perhitungan terhadap kebutuhan angkutan umum damri di Pelabuhan Ulee Lheue adalah : V P = 46 orang = 1,58 unit 1 unit 9 seats Dari hasil perhitungan diperoleh angkutan umum damri yang dibutuhkan 1 unit angkutan umum damri untuk rute Banda Aceh-Pelabuhan Ulee Lheue. Untuk mengetahui berapa kali angkutan umum damri beroperasi setiap hari diperoleh dari jumlah kedatangan kapal penyeberangan per hari di Pelabuhan Ulee Lheue terhadap jumlah damri yang direncanakan. Jadwal kedatangan kapal penyeberangan dapat di lihat pada Tabel 1 berikut : Tabel 1. Jadwal Kedatangan Kapal Penyeberangan di Pelabuhan Ulee Lheue Kapal Senin Selasa Rabu Kamis Jum at Sabtu Minggu Kapal Cepat Kapal Fery 1 1 1 1 Jumlah 3 3 4 3 3 4 4 Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Aceh, 01 Berdasarkan data jadwal kedatangan kapal penyeberangan di Pelabuhan Ulee Lheue setiap hari diperoleh rata-rata 3,48 kali kedatangan kapal penyeberangan dalam satu minggu. Untuk mengetahui jumlah angkutan umum damri yang beroperasi diperoleh dari ratarata kedatangan kapal penyeberangan di bagi dengan 1 unit damri yang beroperasi, sehingga 31 - Volume,., Mei 013

diperoleh 3,48 kali 3 kali damri beroperasi setiap harinya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Dari total responden di Pelabuhan Ulee Lheue 60% responden melakukan perjalanan 1 kali sebulan ke Banda Aceh dengan tujuan kedatangan wisata/rekreasi (31%) melalui Pelabuhan Ulee Lheue.. Variabel sosial ekonomi yang terdiri dari besar pengeluaran, jenis pekerjaan dan tujuan kedatangan memiliki hubungan terhadap tarikan pergerakan yang terjadi di Pelabuhan Ulee Lheue. 3. Tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue memiliki derajat hubungan yang kuat dengan variabel tujuan kedatangan. 4. Kebutuhan angkutan umum damri rute Banda Aceh- Pelabuhan Ulee Lheue adalah 1 unit damri yang beroperasi 3 kali sehari. Saran 1. Dari faktor-faktor yang ada bahwa pergerakan pelaku perjalanan di Bandara Sultan Iskandar Muda dan Pelabuhan Ulee Lheue akan terus bertambah di Provinsi Aceh khususnya di Banda Aceh melihat dari promosi visit Aceh 013 yang dicanangkan oleh Pemerintah Aceh, maka dari itu penelitian terhadap karakteristik pelaku perjalanan dapat sering dilakukan.. Selain itu bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan dengan menggunakan variabel bebas lainnya. DAFTAR KEPUSTAKAAN Levinson, H.S., 1976. Urban Travel Characteristics in Bearwaid, JE (eds.) transportation and Traffic Engineering Handbook. New Jersey: Prentice Hall. Miro, F., 00. Perencanaan Transportasi. Jakarta: Erlangga. Sarwoko, 007. Statistik Inferensi untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi. Tamin, O.Z., 008. Perencanaan, Pemodelan, dan Rekayasa Transportasi. Bandung: ITB. Volume,., Mei 013-3