Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PENYANGGA BOX MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN

Pengembangan Penyangga Box Mobil Pick Up Multiguna Pedesaan

Perancangan Dashboard Mobil Pedesaan Multiguna

PENGEMBANGAN PENYAMBUNGAN BODY DAN CHASSIS MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DESIGN FOR ASSEMBLY (DFA)

Perancangan dan Proses Pembuatan Inner Door Panel Mobil Pick Up Multiguna

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

Desain dan Simulasi Frame dan Bodi Kendaraan Konsep Urban Menggunakan Software CAD

PERANCANGAN MEKANISME PELETAKAN DAN PENGUNCI BOX MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN

Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga

ANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, DAN FAKTOR KEAMANAN PADA PEMODELAN FOOTSTEP HOLDER SEPEDA MOTOR Y BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA

Sumber :

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

Pengaruh Komposit Epoxy HGM pada Bumper Depan Kendaraan untuk Mereduksi Energi Impact

Rancang Bangun Alat Bantu Potong Plat Bentuk Lingkaran Menggunakan Plasma Cutting

Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)

ANALISA PENGARUH BENTUK PROFIL PADA RANGKA KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

Analisis Kekuatan Konstruksi Underframe Pada Prototype Light Rail Transit (LRT)

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN MEKANISME UJI KARAKTERISTIK SISTEM KEMUDI

Prosiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:

PERANCANGAN DONGKRAK DAN JACK STAND 2IN1

BAB III ANALISIS KASUS

BAB IV ANALISA & PERHITUNGAN

SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014

ANALISIS KEGAGALAN DAN OPTIMASI RANCANGAN PRODUK ROLLER BLIND UNTUK CV. SAMA JAYA

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

OPTIMASI DESAIN RANGKA SEPEDA BERBAHAN BAKU KOMPOSIT BERBASIS METODE ANOVA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

Jurnal Teknika Atw 1

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV

11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

PERENCANAAN MEKANISME PADA MESIN POWER HAMMER

INDEPT, Vol. 4, No. 1 Februari 2014 ISSN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN RANGKA GOKAR LISTRIK

Analisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Korosi Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Korosi

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Berikut adalah data data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam

ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK BELAH KETUPAT PADA BAN TANPA UDARA TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

Kajian Awal Kekuatan Rangka Sepeda Motor Hibrid

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. mendorong terciptanya suatu produk dan memiliki kualitas yang baik.

STUDI PERBANDINGAN ANALISA DESAIN FOURANGLE TOWER CRANE DENGAN ANALISA DESAIN TRIANGLE TOWER CRANE MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 12.0

OPTIMALISASI STRUKTUR RANGKA BUS WISATA DENGAN ANALISA METODE ELEMEN HINGGA. Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol Jakarta Barat nooreddy.

NAMA : JOKO PAMBUDIANTO NRP : DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng. Tugas Akhir PERANCANGAN SEPEDA PASCA STROKE

: Rian Firmansyah NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

NAMA : Rodika NRP : DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng TESIS (TM ) RANCANG BANGUN SEPEDA PASCA STROKE

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

OPTIMASI DESAIN SIRIP PENGUAT PADA BANGKU PLASTIK

Analisis Stabilitas dan Kekuatan Pengait Bak Angkut Kendaraan Multiguna Pedesaan

Desain Kendaraan Bermotor Roda Tiga Sebagai Alat Bantu Transportasi Bagi Penyandang Disabilitas

Oleh: Bayu Wijaya Pembimbing: Dr. Ir. Agus Sigit Pramono, DEA

BAB I PENDAHULUAN. alas pada kapal, body pada mobil, atau kendaraan semacamnya, merupakan contoh dari beberapa struktur pelat. Pelat-pelat tersebut

Analisa Kekuatan Sekat Bergelombang Kapal Tanker Menggunakan Metode Elemen Hingga

ANALISA PELAT DAN BALOK MULTILAYER MENGGUNAKAN TEORI LAMINASI

ANALISIS DEFLEKSI DAN TEGANGAN SHOCK ABSORBER RODA BELAKANG SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER

BAB IV PROSES PERANCANGAN DAN ANALISIS

TUGAS AKHIR. Analisa Tegangan dan Defleksi Pada Plat Dudukan Pemindah Transmisi Tipe Floor Shift Dengan Rib Atau Tanpa Rib. Yohanes, ST.

DESAIN PROFIL C + STRUKTUR BAJA RINGAN PADA KONSTRUKSI RANGKA ATAP

BAB I PENDAHULUAN. material logam karena memiliki berbagai keuntungan yaitu memiliki berat yang

RANCANG BANGUN BODI MOBIL TIPE URBAN CONCEPT BERPENUMPANG TUNGGAL DENGAN KAPASITAS MAKSIMUM 70 KG

BAB III METODE PEMBUATAN

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

SIMULASI TEGANGAN DAN PERUBAHAN BENTUK PADA ALAT BANTU PENCEKAM (CLAMP) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

BAB IV PEMILIHAN MATERIAL DAN INSTALASI

ANALISIS TEGANGAN PADA RANGKA MOBIL BOOGIE

Analisis Pengaruh Cooling Rate pada Material ASTM A36 Akibat Kebakaran Kapal Terhadap Nilai Kekuatan, Kekerasan dan Struktur Mikronya

PERENCANAAN ALAT BANTU PENGANGKAT DAN PEMINDAH KERTAS GULUNG

Analisis Kekuatan Tangki CNG Ditinjau Dengan Material Logam Lapis Komposit Pada Kapal Pengangkut Compressed Natural Gas

OPTIMASI BENTUK RANGKA DENGAN MENGGUNAKAN PRESTRESS PADA PROTOTIPE KENDARAAN LISTRIK

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

Oleh : Fadhila Sahari Dosen Pembimbing : Budianto, ST. MT.

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

LAPORAN PROYEK AKHIR DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Z PADA PC BASED CNC MILLING MACHINE

ANALISIS DESAIN MODIFIED V-STAY PADA VOLVO FH16 MENGGUNAKAN CATIA V5

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) F-306

ABSTRAK. Kata kunci: Mechanical Desktop, 3DS MAX, Virtual reality, Mobil pengangkut sampah.

III. METODE PENELITIAN. Hal yang paling dasar dalam pemodelan sebuah komponen (part) adalah pembuatan

PEMBANDINGAN DISAIN JEMBATAN RANGKA BAJA MENGGUNAKAN PERATURAN AASHTO DAN RSNI

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

ANALISA STRUKTUR RANGKA DUDUKAN WINCH PADA SALUTE GUN 75 mm WINCH SYSTEM

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-1 Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna Muhammad Ihsan dan I Made Londen Batan Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: londbatan@me.its.ac.id Abstrak Mobil merupakan sarana transportasi yang banyak digunakan oleh manusia baik untuk kepentingan pribadi maupun umum. Pada tahun 2013 Teknik Mesin ITS bekerja sama dengan PT. Karya Tugas Anda membuat sebuah prototype mobil pick up multiguna pedesaan. Berat total prototype mobil dan box tersebut adalah 1200 Kg. Sedangkan dengan engine 650 cc dan daya 38,23-43,33 HP, berat mobil terlalu berat (rancangan beban total maksimum mobil dan penumpang/ barang adalah 1500 Kg). Untuk itu dilakukan kajian terhadap hood dan side panel mobil tersebut pada body bagian depan maupun box (body bagian belakang. Setelah perancangan tersebut selesai, dilanjutkan dengan merancang sambungan hood dan side panel mobil tersebut. Sambungan menggabungkan antara material pelat dengan komposit dan material komposit dengan komposit. Sambungan dianalisa kekuatannya terhadap gaya-gaya/ beban yang mungkin terjadi saat mobil digunakan. Selanjutnya dilakukan perancangan proses pembuatan hood dan side panel mobil dari bahan komposit. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah hood berdimensi 1176 mm x 453 mm dan side panel mobil dengan dimensi 558 mm x 430,5 mm. Bahan kedua komponen adalah komposit tipe E-Glass yang memiliki keuntungan lebih ringan daripada bahan sebelumnya, yaitu mild steel. Ketebalan hood yang dipilih sebesar 2 mm. Ketebalan hood tersebut aman, yaitu mampu menerima tegangan ekuivalen maksimum 7,9769 MPa dan lebih kecil daripada tegangan ijin material komposit yaitu 1020 MPa. Deformasi yang pada hood adalah sebesar 0,0247 mm. Berat dari hood mengalami perubahan, dimana dengan menggunakan bahan mild steel berat hood adalah 7,536 kg. Jika menggunakan bahan komposit berat hood menjadi 2,327 kg, hampir 69,12% lebih ringan dari sebelumnya. Kata kunci hood mobil, komposit, sambungan, side panel mobil. Gambar 1. Mobil Multi Guna Pedesaan Seperti terlihat pada gambar 1, Untuk meringankan berat mobil, maka dilakukan perubahan alternatif perancangan material untuk kabin depan, yang awalnya menggunakan pelat logam kemudian diganti komposit. Tujuan yang ingin dicapai adalah Mengembangkan hood dan side panel mobil yang lebih ringan yaitu penggantian material dan perubahan desain pada hood dan side panel mobil multiguna pedesaan, menentukan tebal material komposit yang memenuhi syarat untuk hood dan side panel serta merancang proses pembuatan hood dan side panel mobil sehingga dapat mengoptimasi proses produksi. Batasan masalah adalah topik yang dibahas yaitu pengembangan hood dan side panel mobil multiguna pedesaan dan material yang digunakan untuk hood dan side panel adalah komposit. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan rancangan alternatif material hood mobil dan side panel mobil multiguna yang ringan dan kuat, sehingga dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengembangan kabin depan mobil selanjutnya. II. METODE PENELITIAN Diagram alir pengembangan hood mobil pedesaan multiguna dapat dilihat pada Gambar 2 dibawah: P I. PENDAHULUAN ada tahun 2013 Teknik Mesin ITS bersama PT. Karya Tugas Anda membuat prototype mobil pick up multiguna pedesaan yang dapat digunakan sebagai kendaraan niaga yaitu sebuah kendaraan pick up yang dilengkapi dengan box untuk berjualan. Box dari prototype pick up multiguna pedesaan ini memiliki empat desain dengan yaitu berfungsi yang berbeda, fungsi sebagai alat angkut barang, alat angkut peralatan pedesaan, niaga, dan juga dapat mengangkut penumpang. Gambar 2. Diagram alir penelitian

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-2 III. PENGEMBANGAN HOOD MESIN DAN SIDE PANEL A. Kajian Produk Existing Pada studi lapangan yang telah dilakukan, maka bagian depan kabin mobil pedesaan multiguna terdiri dari sepuluh bagian, untuk selengkapnya dapat dilihat pada gambar 3. dari depan Tahan Korosi 5. Safety Aman pada saat digunakan baik keadaan bergerak maupun diam 6. Maintenance Mudah dibersihkan Mudah dibongkar pasang 7. Manufaktur Bagian dari hood mobil mudah dimanufaktur Bagian dari hood mobil mudah didapatkan di pasaran Gambar 3. Mobil multiguna pedesaan Tabel 1. Bagian-bagian mobil multiguna pedesaan Dapat diganti No. Nama Bagian Material dengan material komposit 1. Crown Mild Steel Tidak 2. Front Glass Tidak Windshield 3. Hood Mild Steel Ya 4. Bumper Komposit Tidak 5. Head Lamp Polycarbonat Tidak Plastic 6. Side Panel Mild Steel Ya 7. Side Door Mild Steel Tidak 8. Side Windshield Glass Tidak 9. Tires Rubber Tidak 10. Box Mild Steel Ya Dari kajian yang telah dilakukan, maka pada bagian hood (3), dan side panel (6) dapat diganti materialnya dari pelat menjadi komposit. B. Daftar Kebutuhan Hood dan Side Panel Untuk mengembangkan hood dan side panel mobil multiguna pedesaan dibutuhkan sebuah daftar kebutuhan seperti terlihat pada table 2. Tabel 2. Daftar kebutuhan hood mobil multiguna pedesaan Technical Specifications of Product Name of Product : Hood Mobil Multiguna Pedesaan D/W Descriptions 1. Fungsi Menahan bagian depan mobil apabila terjadi tabrakan 2. Spesifikasi dan Geometri Tebal : 2 mm Panjang : 1176 mm 3. Material Composite fiber glass dengan tebal minimal 1 mm 3. Daya Tahan Hood kuat menahan apabila ada tumbukan C. Pengembangan Hood dan Side Panel Menggunakan Bahan Komposit Setelah menyusun daftar kebutuhan, langkah selanjutnya adalah membuat desain hood dan side panel. Desain hood mobil disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Dengan bantuan software SolidWorks dirancang konsep hood dan side panel seperti gambar 4. Gambar 4. Konsep desain hood dan side panel Konsep diatas merupakan konsep pengembangan hood mobil dimana dimensinya telah diubah dan berbeda dengan konsep existing. Dimensi yang berubah adalah dari panjang dan lebar hood, dimana panjang total pada konsep pengembangan ini adalah 1176 mm dan lebarnya 453 mm. Sedangkan ketebalan dari hood adalah 2 mm. Konsep diatas memiliki lebih banyak lekukan dengan tujuan untuk menambah gaya aerodinamis pada bagian depan mobil. Gaya aerodinamisnya dimaksudkan untuk menurunkan daya drag yang terjadi pada mobil. Sketsa dari konsep pengembangan dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 5. Sketsa Pengembangan Hood Material yang digunakan pada konsep pengembangan menggunakan bahan komposit fiber. Komposit yang dipilih adalah jenis E-Glass. Material ini adalah salah satu material yang sering digunakan dalam pembuatan perlengkapan otomotif, salah satunya pada bagian depan mobil. Material ini dipilih karena memiliki massa jenis yang rendah, yaitu 2,48 g/cm 3. Dengan demikian diharapkan hood yang

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-3 dihasilkan memiliki massa yang ringan [2]. D. Analisa Tegangan yang Terjadi pada Hood (Existing) Konsep existing ini menggunakan bahan yang terbuat dari plat baja. Desain kap mesin yang ada akan dianalisa menggunakan software CATIA. Pada konsep existing ini terlihat bahwa bentuk hood sangatlah sederhana, yang dimana hood berbentuk sangat polos pada bagianbagiannya. Tidak ada lekukan pada bagian hood ini menyebabkan hood menjadi kurang aerodinamis sehingga pada konsep pengembangan akan dibuat hood dengan menambah beberapa lekukan agar dapat mempengaruhi dan menambah nilai aerodinamisnya. Produk existing dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 6. Hood Mobil (Existing) Analisa tegangan dilakukan untuk mengetahui kekuatan tegangan dari produk existing ketika dikenai beban. Material pada produk ini adalah plat baja maka perlu diketahui sifat mekanik dan fisik dari plat baja ini. Simulasi pembebanan pada hood dapat dilakukan dengan bantuan software CATIA dengan posisi dan nilai pembebanan tertentu. Selain sifat material, untuk simulasi pembebanan juga perlu diketahui dimensi produk yang akan disimulasikan. Sebelumnya telah ditentukan ketebalan material untuk hood yaitu 2 mm. Pada analisa menggunakan software ini beban diberikan dengan arah horisontal pada bagian depan hood. Beban yang diberikan adalah beban statis dengan distribusi merata sebesar 352 N. Nilai didapatkan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh saudara Kholiq [3]. Pada bagian samping diberikan clamp kearah horisontal, karena pada bagian hood tersebut dihubungkan dengan bagian rangka mobil. Sedangkan pada bagian bawah diberi pula clamp kearah vertikal sebagai tumpuan. Setelah dilakukan pemasangan clamp, didapatkan hasil distribusi tegangan pada produk existing. Hasil distribusi tegangan yang terjadi dapat dilihat pada gambar 7. Evaluasi hood selanjutnya adalah analisa defleksi yang terjadi pada produk existing. Apabila terjadi tumbukan sebesar 352 N pada bagian depan hood, maka defleksi yang terjadi dapat diilihat seperti pada gambar 8. Gambar 8. Defleksi yang terjadi pada produk existing Dari gambar 8. dapat diketahui bahwa defleksi paling besar terjadi pada bagian depan hood, yaitu sebesar 0.0000728 mm. Hal ini dikarenakan beban yang diberikan paling banyak adalah dibagian depan hood. Kemudian dilanjutkan mencari berat dari plat, dengan cara mencari volume dari hood tersebut, seperti perhitungan dibawah (1) m 3 Dilanjutkan dengan mencari massa dari hood yang menggunakan plat, dapat dihitung sebagai berikut: (2) Sehingga didapatkan berat dari plat adalah 7.536 kg E. Analisa Tegangan dan Deformasi pada Hood Material Komposit Setelah dilakukan analisa pada produk existing, maka selanjutnya akan dilanjutkan analisa untuk konsep pengembangan pada hood. Analisa akan dilakukan pada hood dengan ketebalan 1 mm, 2 mm, dan 3 mm. Tujuannya adalah untuk mengetahui kekuatan material hood pada setiap ketebalannya. Komposit yang digunakan adalah tipe E-Glass yang memiliki nilai ultimate strength (Su) sebesar 1020 MPa. Gambar 7. Distribusi Tegangan pada Konsep Existing Dari gambar 7 diatas tampak bahwa nilai tegangan (σ max ) terbesar yang terjadi pada hood adalah 8.51 x 10 4. Nilai tersebut jauh lebih kecil daripada nilai tegangan maksimal yang diijinkan (σ max = 230 MPa). Sehingga dapat disimpulkan bahwa desain hood ini dinyatakan aman, dimana tegangan paling besar terjadi pada bagian depan. Gambar 9. Hasil simulasi tegangan von mises pada kap mobil 2 mm. Gambar 9 menunjukkan bahwa nilai maksimum equivalent stress yang terjadi sebesar 7,9769 MPa dan terjadi pada bagian ujung dari hood mobil yang mengalami kontak dengan gaya yang diberikan. Hal ini dapat diterima karena tensile strength bahan yang digunakan sebesar 510 MPa dan dengan faktor keamanan 2, sehingga maksimum

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-4 equivalent stress yang terjadi masih dibawah tegangan yield material dan perancangan aman. Dengan cara yang sama, hasil simulasi tegangan ekuivalen pada ketebalan hood lainnya dapat dilihat pada table 3. Tabel 3. Hasil simulasi tegangan ekuivalen Tebal Hood Tegangan Ekuivalen (mm) (MPa) 1 12,2000 2 7,9769 3 7,1510 F. Analisa Deformasi Sama seperti pada analisa tegangan von mises yang terjadi pada hood, selanjutnya akan dilakukan analisa deformasi yang terjadi pada bumper. Ketebalan hood yang dianalisa berturut-turut adalah 1 mm, 2 mm, dan 3 mm. Sehingga didapatkan berat hood yang menggunakan bahan komposit dengan ketebalan 1 mm sebesar 1,239 kg. Dengan menggunakan perhitungan yang sama, maka didapatkan berat untuk ketebalan hood 2 mm dan 3 mm adalah sebesar 2,327 kg dan 3,719 kg. H. Pemilihan Ketebalan Hood dan Side Panel Hood mobil akan menerima tegangan dari luar akibat gaya yang diberikan. Beban terdistribusi pada luasan hood mobil. Apabila tegangan maksimal yang didapatkan dari simulasi bernilai lebih rendah maka material aman digunakan. Dari hasil analisa tegangan ekuivalen dan deformasi maka dipilih hood dengan ketebalan 2 mm. Karena memiliki tebal yang aman untuk dibuat dengan deformasi 0,0247 mm dan mampu menerima tegangan ekuivalen maksimum 7,9769 MPa. Selain itu dengan ketebalan 2 mm, hood mobil dapat mudah dibuat dan tidak memiliki bobot yang terlalu berat. Gambar 10. Hasil simulasi deformasi pada hood mobil 2 mm Gambar 10 menunjukkan hasil dari simulasi deformasi dimana terdapat nilai maksimum deformasi sebesar 0,024752 mm. Lokasi deformasi maksimum ditunjukkan oleh bagian hood mobil yang bewarna merah, dimana terdapat pada ujung dan bagian atas dari hood mobil. Sedangkan pada bagian belakang hood mobil bewarna biru pula. Hal ini terjadi karena pengaruh pemberian gaya yang berbeda sehingga pengaruh terbesar terdapat pada bagian tengah hood mobil. Dengan cara yang sama, hasil simulasi deformasi pada ketebalan hood lainnya dapat dilihat pada table 3. Tabel 4. Hasil simulasi deformasi Tebal Hood Deformasi (mm) (mm) 1 0,030547 2 0,024752 3 0,014861 IV. RANCANGAN PROSES PEMBUATAN DAN PERAKITAN HOOD DAN SIDE PANEL A. Proses Pembuatan Hood Mesin dengan Komposit Proses pembuatan bumper depan mobil multiguna pedesaan ini ada beberapa tahapan, yaitu : 1. Pembuatan rancangan awal menggunakan gambar teknik untuk desain hood yang baru 2. Pembuatan cetakan positif hood 3. Pembuatan cetakan negatif 4. Pembuatan hood dengan bahan komposit fiber glass 5. Pelepasan hood dari cetakan 6. Pemeriksaan hood berbahan komposit fiber glass 7. Pengecatan hood B. Perakitan Hood Setelah melakukan perancangan pembuatan hood dan side panel, maka selanjutnya adalah membuat bagian belakang dari hood (hood frame). Hood frame ini dibuat agak tebal dengan ketebalan 5 mm, yang berfungsi untuk melindungi pengemudi dan penumpang apabila terjadi kecelakaan. Selain itu memiliki fungsi sebagai pelindung bagian dalam dari hood sendiri, seperti terlihat pada gambar 11. G. Perhitungan Berat Hood Setelah didapatkan analisa menentukan tegangan ekuivalen dan deformasi, maka langkah selanjutnya mencari berat dari masing-masing ketebalan. Untuk itu diperlukan analisa berat baik menggunakan perhitungan manual maupun berdasarkan bantuan software. Untuk perhitungan manual dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Kemudian mencari massa dari hood yang menggunakan material komposit dapat dihitung sebagai berikut: Gambar 11. Frame Hood Proses pemasangan dan penyambungan antara hood dan side panel dengan bodi kabin depan mobil dapat dilakukan dengan menggunakan baut. Pada pemasangan side panel, untuk menghubungkan antara bagian side panel, bumper, hood dan kabin depan dapat menggunakan ukuran baut 15 mm dan dengan ditambah busa/ foam sebagai peredam apabila terjadi getaran, seperti terlihat pada gambar 12.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-5 Gambar 12. Peletakan lubang untuk sambungan baut Sambungan yang akan digunakan pada hood memiliki bentuk seperti gambar 13. a) b) Gambar 13. Engsel pada hood, a) sambungan produk existing, b) rancangan sambungan hood V. KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Dimensi hood adalah 1176 mm x 453 mm, sedangkan dimensi side panel adalah 558 mm x 430, 5 mm. 2. Bahan yang dipilih untuk hood dan side panel adalah komposit tipe E-Glass. 3. Dari simulasi yang dilakukan pada hood dengan material komposit tipe E-Glass dengan gaya yang bekerja adalah 352 N, ketebalan hood yang sesuai adalah 2 mm, dimana tegangan ekuivalen sebesar maksimum 7,9769 MPa jauh lebih kecil dari tegangan ijin sebesar 1020 MPa. Deformasi yang terjadi adalah 0,0247 mm. 4. Hood dengan bahan komposit memiliki berat sebesar 1,239 kg yang dimana berat ini lebih ringan dibandingkan dengan hood berbahan mild steel yang memiliki berat 2,327 kg. 5. Proses pembuatan hood dan side panel dapat dilakukan dengan metode wet lay-up. DAFTAR PUSTAKA [1] Tonoli, A., Lorenzo, M., Lorenzo R.R. and Giuseppe, P. (2011), The Automotive Body Volume I Components Design, Springer. [2] Mazumdar, Sanjay K., Ph.D, (2002) Composites Manufacturing Materials, Product, and Process Engineering. United States of America: CRC Press LLC. [3] Radyantho, Kholiq Deliasgarin, (2014) Pengembangan Body Dan Cabin Mobil Pick Up Multiguna Pedesaan, ITS, Surabaya.