KATA PENGANTAR. Salatiga, Oktober Tim Penyusun

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Surakarta, Desember KEPALA BAPPEDA KOTA SURAKARTA Selaku SEKRETARIS TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KOTA SURAKARTA

Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Grafik Daftar Tabel

PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

BAB V RELEVANSI DAN EFEKTIVITAS APBD

Peraturan Daerah RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Kata Pengantar Bupati Kabupaten Pulang Pisau

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN

STRATEGI PENANGGULANG AN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN JEPARA TAHUN

TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN KENDAL. 0 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Kendal

LAPORAN PENCAPAIAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH (LP2KD)

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

BAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2013 SERI E.10 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

PENGANTAR. Manggar, November 2012 KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR. Ir. SYAIFUL BAKHRI.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

DAFTAR ISI. RAD MDGs Jawa Tengah

terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. 1) Angka Kematian Bayi waktu satu tahun per kelahiran hidup.

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PROFIL KEMISKINAN KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF BUKU INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN BEKASI 2012

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB II PROFIL KEMISKINAN DAERAH

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

I. PENDAHULUAN. perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB III PROFIL KEMISKINAN DAERAH

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN... I-1

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PROFIL KEMISKINAN KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2013

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

Daftar Tabel. Halaman

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

DAFTAR ISI. BAB IV Analisis isu-isu srategis Permasalahan Pembangunan Isu Strategis... 77

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA BARAT SEPTEMBER 2015

Corporate Social Responsibility (CSR) dapat mewujudkan peningkatan KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... v

terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. waktu satu tahun per kelahiran hidup.

Pemanfaatan DATA Statistik Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA BARAT SEPTEMBER 2016

Kata Sambutan. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA BARAT MARET 2016

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

Kata Pengantar Bupati Nagan Raya

BAB IX INDIKATOR KINERJA DAERAH. Indikator Kinerja Daerah merupakan alat ukur spesifik yang secara

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA BARAT MARET 2017

BAB II KONDISI UMUM KEMISKINAN KOTA SALATIGA

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat dan Propinsi Sumatera Barat Tahun

BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan

DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

DAFTAR ISI RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Acuan Kebijakan

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

Tingkat Kemiskinan Jawa Barat Maret 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Indikator Kinerja Utama Kabupaten CilacapPeriode

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA BARAT MARET 2015

KATA PENGANTAR. Dan Berdaya Saing, Menuju Masyarakat Sejahtera Yang Berkeadilan Dan Berakhlak Mulia,

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

Pengukuran Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014

Tabel 2.6 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Aceh Tamiang

RPJMD Kabupaten Tebo

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA PROVINSI GORONTALO. Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. investasi dalam bidang pendidikan sebagai prioritas utama dan. pendidikan. Untuk mendasarinya, Undang-Undang Dasar 1945 di

BAB II JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL

DAFTAR ISI PERDA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN

KEMISKINAN PROVINSI SULAWESI UTARA MARET 2016

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan review dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Salatiga. Penyusunan review ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Salatiga dalam melaksanakan percepatan penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagaimana diamanatkan Inpres Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan. Kebijakan tersebut sejalan dengan pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2012 2014, agar pemerintah kabupaten/kota memberikan kontribusi dalam pencapaiannya sehingga permasalahan kemiskinan secara nasional dapat segera ditanggulangi. Hasil penyusunan ini merupakan penjabaran visi dan misi pembangunan kota Salatiga sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Salatiga terutama dalam rangka mengurangi jumlah penduduk miskin, peningkatan kesejahteraan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah. Hasil penyusunan SPKD Kota Salatiga ini diharapkan memperjelas tentang arah kebijakan, program, rencana kegiatan dan mekanisme kerja yang akan dilaksanakan oleh segenap pemangku kepentingan pembangunan daerah dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan, pemantauan serta evaluasi kegiatan di lapangan. Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan dalam dokumen perencanaan ini memerlukan dukungan dan partisipasi dari segenap pemangku kepentingan pembangunan di Kota Salatiga di tahun-tahun mendatang. Kami senantiasa berharap agar dokumen perencanaan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan program, pemantauan dan evaluasi bagi masyarakat secara luas di kemudian hari. Salatiga, Oktober 2013 Tim Penyusun ii

DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN 1. Angka Partisipasi Sekolah (APS) 2. Angka Partisipasi Kasar (APK) 3. Angka Partisipasi Murni (APM) 4. Rata-Rata Lama Sekolah 5. Angka Putus Sekolah (APS) : Proporsi dari semua anak yang masih sekolah pada satu kelompok umur tertentu terhadap penduduk dengan kelompok umur yang sesuai. : Proporsi anak sekolah pada suatu jenjang tertentu dalam kelompok usia yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut terhadap penduduk pada kelompok usia tertentu. Sejak tahun 2009 Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket B dan Paket C) turut diperhitungkan. : Proporsi anak sekolah pada satu kelompok usia tertentu yang bersekolah pada jenjang yang sesuai dengan kelompok usianya terhadap seluruh anak pada kelompok usia tersebut. Sejak tahun 2009, Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket B dan Paket C) turut diperhitungkan. : Jumlah tahun belajar penduduk usia 15 tahun ke atas yang telah diselesaikan dalam Pendidikan Formal (tidak termasuk tahun yang mengulang). : Proporsi anak menurut kelompok usia sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan suatu jenjang pendidikan tertentu. Adapun kelompok umur yang dimaksud adalah kelompok umur 7 12 tahun, 13 15 tahun, dan 16 18 tahun. 6. Rasio Murid/ Siswa per Guru : Rata rata jumlah murid/siswa per guru di tingkat pendidikan tertentu pada tahun ajaran tertentu. 7. Anak Lahir Hidup : Banyaknya kelahiran hidup dari sekelompok atau beberapa kelompok wanita selama masa reproduksinya. 8. Angka Kematian Balita : Jumlah kematian anak berusia 0 4 tahun selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi). 9. Angka Kematian Bayi 10. Angka Kematian Ibu (AKI 11. Angka Harapan Hidup (e0) pada suatu umur x : Angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu atau dapat dikatakan juga sebagai probabilitas bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun (dinyatakan dengan per seribu kelahiran hidup). : Banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. : Rata rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang iii

berlaku di lingkungan masyarakatnya. 12. Prevalensi : Banyaknya jumlah kasus penyakit yang terjadi dalam suatu populasi dalam kurun waktu tertentu, atau jumlah total kasus dalam populasi, dibagi dengan jumlah individu dalam populasi. 13. Laju Pertumbuhan Penduuk : Angka yang menunjukan tingkat pertambahan penduduk pertahun dalam jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai persentase dari penduduk dasar. 14. Rasio Jenis Kelamin : Perbandingan antara jumlah penduduk pria dan jumlah penduduk wanita pada suatu daerah dan pada waktu tertentu, yang biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk pria per 100 wanita. 15. Garis Kemiskinan (GK) 16. Headcount Index (HCI P0) 17. Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index P1) 18. Indeks Keparahan Kemiskinan (Poverty Severity Index P2 : merupakan representasi dari jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum makanan yang setara dengan 2100 kilokalori per kapita per hari dan kebutuhan pokok bukan makanan : Persentase penduduk miskin yang berada di bawah Garis Kemiskinan. Headcount Index secara sederhana mengukur proporsi penduduk yang dikategorikan miskin. : Ukuran rata rata kesenjangan pengeluaran masing masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. : Gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. 19. Angkatan Kerja : Penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran. 20. Penduduk setengah menganggur : Mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu). 21. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 22. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) : Persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja. : Persentase penduduk: yang mencari pekerjaan, yang mempersiapkan usaha, yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja dari sejumlah angkatan kerja yang ada. iv

DAFTAR ISI Kata Pengantar... ii Daftar istilah... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... vii Daftar Tabel... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 Latar Belakang... I-1 Landasan Hukum... I-2 Maksud dan Tujuan... I-3 Ruang Lingkup... I-4 Sistematika... I-5 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PRAKTEK EMPIRIS... II-1 2.1. Tingkat Kemiskinan... II-1 2.2. Garis Kemiskinan... II-4 2.3. Indeks Kedalaman Kemiskinan... II-6 2.4. Indeks Keparahan Kemiskinan... II-9 2.5. Komposisi Jumlah Individu Berdasarkan Klasifikasi Kemiskinan Tingkat Kecamatan di Kota Salatiga... II-12 BAB III KAJI ULANG DAN INTEGRASI KEBIJAKAN... III-1 3.1. Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Nasional... III-1 3.2. Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Daerah... III-6 BAB IV TINJAUAN ANGGARAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN... IV-1 4.1. Perkembangan Anggaran... IV-1 4.2. Distribusi Anggaran... IV-3 4.3. Program Penunjang Pengentasan Kemiskinan... IV-4 BAB V ANALISIS PRIORITAS BIDANG INTERVENSI DAN SASARAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN... V-1 5.1. Kelompok Program Klaster 1: Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga... V-1 v

5.2. Kelompok Program Klaster 2: Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat... V-29 5.3. Kelompok Program Klaster 3: Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil... V-38 BAB VI RENCANA AKSI DAERAH PENANGGULANGAN KEMISKINAN... VI-1 6.1. Program, Kegiatan dan Indikator Penanggulangan Kemiskinan... VI-1 6.2. Kelembagaan Penanggulangan Kemiskinan... VI-8 6.3. Pemantauan dan Evaluasi Penanggulanan Kemiskinan... VI-12 BAB VII PENUTUP... VII-1 vi

DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 2.1. Grafik Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan (%) Provinsi Jawa Tengah 2011... II-1 2. Gambar 2.2. Grafik Perkembangan Tingkat Kemiskinan (%) Kota Salatiga Tahun 2007 2011... II-2 3. Gambar 2.3. Penurunan Tingkat Kemiskinan (%) Kota Salatiga Tahun 2007 2011... II-2 4. Gambar 2.4. Grafik Relevansi Penurunan Tingkat Kemiskinan (%) Kota Salatiga Terhadap Nasional Tahun 2007 2011... II-3 5. Gambar 2.5. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) Kota Salatiga Tahun 2007 2011... II-3 6. Gambar 2.6. Posisi Relatif Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) Kota Salatiga Tahun 2011... II-4 7. Gambar 2.7. Grafik Posisi Relatif Garis Kemiskinan (Rp) Kota Salatiga Tahun 2011... II-5 8. Gambar 2.8. Grafik Garis Kemiskinan Kota Salatiga (Rp) Tahun 2008 2011 II-5 9. Gambar 2.9. Posisi Relatif Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) (Indeks) Provinsi Jawa Tengah 2011... II-7 10. Gambar 2.10. Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) (Indeks) Kota Salatiga Tahun 2007 2011... II-7 11. Gambar 2.11. Efektifitas Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) (Indeks) Kota Salatiga Tahun 2007 2011... II-8 12. Gambar 2.12. Relevansi Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) (Indeks) Kota Salatiga Terhadap Nasional Tahun 2007 2011.. II-9 13. Gambar 2.13. Posisi Relatif Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) (Indeks) Provinsi Jawa Tengah 2011... II-10 14. Gambar 2.14. Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) (Indeks) Kota Salatiga Tahun 2007 2011... II-10 15. Gambar 2.15. Efektifitas Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) (Indeks) Kota Salatiga Tahun 2007 2011... II-11 16. Gambar 2.16. Relevansi Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) (Indeks) Kota Salatiga Terhadap Nasional Tahun 2007 2011 II-11 17. Gambar 2.17. Grafik Komposisi Penduduk Berdasarkan Klasifikasi Kemiskinan (Jiwa) Tingkat Kecamatan... II-12 vii

18. Gambar 2.18. Grafik Komposisi Penduduk Berdasarkan Klasifikasi Kemiskinan (Jiwa) Tingkat Kecamatan... II-13 19. Gambar 4.1. Perkembangan APBD Kota Salatiga Tahun 2010 2012... IV-1 20. Gambar 4.2. Perkembangan Sumber Pendapatan Daerah (Rp) Kota Salatiga Tahun 2010 2012... IV-2 21. Gambar 4.3. Belanja Langsung dan Tidak Langsung Tahun 2012... IV-2 22. Gambar 4.4. Distribusi APBD Berdasarkan Urusan Tahun 2012... IV-3 23. Gambar 4.5. Anggaran Kegiatan Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan Berdasarkan Klaster Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2012. IV-4 24. Gambar 5.1. Posisi Relatif Angka Kematian Bayi (AKB) (Per 1.000 KH) Provinsi Jawa Tengah 2011... V-2 25. Gambar 5.2. Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) (Per 1.000 KH) Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-3 26. Gambar 5.3. Analisis Efektifitas Angka Kematian Bayi (AKB) Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-3 27. Gambar 5.4. Posisi Relatif Angka Kematian Balita (AKBA) (Per 1.000 KH) ProVnsi Jawa Tengah 2011... V-4 28. Gambar 5.5. Perkembangan Angka Kematian Balita (AKBA) (%) Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-5 29. Gambar 6.6. Analisis Efektifitas Angka Kematian Balita (AKBA) (Per 100.000 KH) Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-5 30. Gambar 5.7. Posisi Relatif Angka Kematian Ibu Melahirkan (Per 100.000 KH) ProVnsi Jawa Tengah Tahun 2010... V-6 31. Gambar 5.8. Perkembangan Angka Kematian Ibu Melahirkan (Per 100.000 KH) Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-6 32. Gambar 5.9. Analisis Efektifitas Angka Kematian Ibu Melahirkan (Per 100.000 KH) Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-7 33. Gambar 5.10. Posisi Relatif Balita Gizi Buruk (Kasus) Provinsi Jawa Tengah... V-7 34. Gambar 5.11. Perkembangan Angka Balita Dengan Gizi Buruk (%) Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-8 35. Gambar 5.12. Analisis Efektifitas Angka Balita Dengan Gizi Buruk (%) Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-8 36. Gambar 5.13. Grafik Penduduk Dengan Kecacatan di Kota Salatiga... V-10 37. Gambar 5.14. Grafik Penduduk Dengan Penyakit Kronis di Kota Salatiga... V-10 viii

38. Gambar 5.15. Posisi Relatif Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI (%) Kota Salatiga Tahun 2011... V-11 39. Gambar 5.16. Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI (%) Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-12 40. Gambar 5.17. Analisis Efektifitas Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI (%) Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-12 41. Gambar 5.18. Posisi Relatif Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs (%) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011... V-13 42. Gambar 5.19. Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs Kota Salatiga (%) Tahun 2008 2012... V-14 43. Gambar 5.20. Analisis Efektifitas Angka Partisipasi KAsar (APK) SMP Kota Salatiga (%) Tahun 2008 2012... V-14 44. Gambar 5.21. Posisi Relatif Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA (%) Kota Salatiga Tahun 2011... V-15 45. Gambar 5.22. Tren Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/Ma Kota Salatiga (%) Tahun 2008 2012... V-16 46. Gambar 5.23. Analisis Efektifitas Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/Ma Kota Salatiga Tahun 2008-2012... V-16 47. Gambar 5.24. Posisi Relatif Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI (%) ProVnsi Jawa Tengah 2011... V-17 48. Gambar 5.25. Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Dasar Kota Salatiga (%) Tahun 2008 2012... V-18 49. Gambar 5.26. Analisis Efektifitas Angka Partisipasi Murni (APM) SD Kota Salatiga (%) Tahun 2008 2012... V-18 50. Gambar 5.27. Posisi Relatif Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs (%) Provinsi Jawa Tengah 2011... V-19 51. Gambar 5.28. Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs Kota Salatiga (%) Tahun 2008 2012... V-19 52. Gambar 5.29. Analisis Efektifitas Angka Partisipasi Murni (APM) SMP Kota Salatiga (%) Tahun 2008 2012... V-20 53. Gambar 5.30. Posisi Relatif Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA (%) ProVnsi Jawa Tengah 2011... V-21 54. Gambar 5.31. Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA (%) Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-21 55. Gambar 5.32. Analisis Efektifitas Angka Partisipasi Murni (APM) SMA Kota Salatiga ix

(%) Tahun 2008 2012... V-22 56. Gambar 5.33. Posisi Relatif Angka Putus Sekolah (APS) Usia 7-12 (%) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011... V-22 57. Gambar 5.34. Angka Perkembangan Angka Putus Sekolah (APS) Usia 7-12 Kota Salatiga (%) Tahun 2007 2012... V-23 58. Gambar 5.35. Analisis Efektifitas Angka Putus Sekolah (APS) Usia 7-12 Tahun Kota Salatiga (%) Tahun 2008 2012... V-24 59. Gambar 5.36. Posisi Relatif Angka Putus Sekolah Usia 13-15 Tahun (%) ProVnsi Jawa Tengah 2011... V-25 60. Gambar 5.37. Perkembangan Angka Putus Sekolah (APS) Usia 13-15 Tahun Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-25 61. Gambar 5.38. Analisis Efektifitas Angka Putus Sekolah (APS) Usia 13-15 Tahun Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-26 62. Gambar 5.39. Posisi Relatif Angka Putus Sekolah Usia 16-18 Tahun (%) Provinsi Jawa Tengah 2011... V-27 63. Gambar 5.40. Perkembangan Angka Putus Sekolah (APS) Usia 16-18 Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-27 64. Gambar 5.41. Analisis Efektifitas Angka Putus Sekolah (APS) Usia 16-18 Tahun Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-28 65. Gambar 5.42. Grafik Penduduk Usia Sekolah (7-18 Tahun) Tidak Bersekolah Di Kota Salatiga... V-29 66. Gambar 5.43. Posisi Relatif Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Sanitasi Layak (%) Provinsi Jawa Tengah... V-30 67. Gambar 5.44. Perkembangan Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Sanitasi Layak (%) Kota Salatiga Tahun 2007-2011... V-30 68. Gambar 5.45. Analisis Efektifitas Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak (%) Kota Salatiga Tahun 2007 2011... V-31 69. Gambar 5.46. Posisi Relatif Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Air Minum Layak (%) ProVnsi Jawa Tengah 2011... V-32 70. Gambar 5.47. Perkembangan Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum Layak (%) Kota Salatiga Tahun 2007 2011... V-32 71. Gambar 5.48. Analisis Efektifitas Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum Layak (%) Kota Salatiga Tahun 2007 2011... V-33 72. Gambar 5.49. Posisi Relatif Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Listrik (%) ProVnsi Jawa Tengah 2011... V-33 x

73. Gambar 5.50. Perkembangan Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Listrik (%) Kota Salatiga Tahun 2007 2011... V-34 74. Gambar 5.51. Grafik Jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Kota Salatiga.. V-35 75. Gambar 5.52. Grafik Rumah Tangga Dengan Sumber Air Minum Tidak Terlindung Di Kota Salatiga... V-36 76. Gambar 5.53. Grafik Rumah Tangga Tidak Ada Fasilitas Listrik di Kota Salatiga... V-37 77. Gambar 5.54. Grafik Rumah Tangga Tidak Ada Fasilitas Tempat BAB di Kota Salatiga... V-37 78. Gambar 5.55. Grafik Rumah Tangga Dengan Pembuangan Air Tinja Selain Tangki/SPAL di Kota Salatiga... V-38 79. Gambar 5.56. Posisi Relatif Tingkat Pengangguran Terbuka (%) ProVnsi Jawa Tengah 2012... V-39 80. Gambar 5.57. Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-39 81. Gambar 5.58. Analisis Efektifitas Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-40 82. Gambar 5.59. Analisis Relevansi Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-40 83. Gambar 5.60. Grafik Posisi Relatif Jumlah Koperasi Kota Salatiga Tahun 2012... V-41 84. Gambar 5.61. Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Kota Salatiga Tahun 2008 2012... V-42 85. Gambar 5.62. Kepala Rumah Tangga (KRT) Perempuan Usia Produktif (16-64 Tahun) di Kota Salatiga... V-43 86. Gambar 5.63. Grafik Kepala Rumah Tangga yang Bekerja di Sektor Pertanian di Kota Salatiga... V-43 87. Gambar 5.64. Grafik Kepala Rumah Tangga Dengan Pendidikan di Bawah 9 Tahun di Kota Salatiga... V-44 88. Gambar 5.65. Grafik Penduduk Usia Produktif (18-64 Tahun) tidak Bekerja Di Kota Salatiga... V-44 89. Gambar 5.66. Grafik Rumah Tangga dengan Bahan Bakar Memasak Selain Listrik/Gas/Elpiji di Kota Salatiga... V-45 xi

DAFTAR TABEL 1. Tabel 2.1. Daftar Komoditi Makanan yang Memberi Pengaruh Besar pada Kenaikan Garis Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012... II-1 2. Tabel 6.1. Pihak Internal dan Eksternal yang Berperan Serta Dalam Pemantauan dan Evaluasi Program-Program Penanggulangan Kemiskinan di Kota Salatiga... VI-12 xii