Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo Khurotun (10261306) Maahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Penelitian ini didasarkan pada permasalahan (1) Bagaimana Pembelajaran Kegiatan Belajar mengajar di TK Purwo Kencono Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. (2) Bagaimana Pembelajaran Sistem Area di Purwo Kencono Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. (3) Adakah Perubahan tingkah laku kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa setelah pelakuan atau penerapan Sistem Area. Penelitian bertujuan (1) Untuk meningkatkan Pembelajaran kegiatan belajar mengajar di Purwo Kencono Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. (2) Untuk mengetahui Pembelajaran Sistem Area di TK Purwo Kencono Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. (3) Untuk pengembangan dan perbaikan dalam penelitian dan untuk meningkatkan belajar dan untuk melakukan perubahan tingkah laku pada diri individu. Pendekatan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kwalitatif yang menggambarkan sikap afektif, kognitif, dan psikomotorik. Hasil tehnik pengumpulan data menggunakan metode pengamatan atau observasi, eksperimen, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh menyimpulkan bahwa ada kendala yang dihadapai oleh guru Taman Kanak-kanak dalam mengelola kegiatan pembelajaran baik berasal dari diri sendiri dan berasal dari peserta didik. Kendala yang berasal dari guru antara lain dalam pembelajaran kurang memotivasi anak, kurangnya penggunaan alat peraga yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kendala yang berasal dari peserta didik antara lain masih kurangnya perhatian anak terhadap materi yang diajarkan oleh guru, siswa cenderung pasif, kurangnya minat belajar. Saran yang bisa disampaikan dari kesimpulan penelitian ini adalah meningkatkan kegiatan belajar mengajar siswa terhadap materi pembelajaran, sebaiknya guru dalam melaksanakan proses pembelajaran harus mengembangkan kreativitas diri sendiri maupun siswanya termasuk dalam memilih media pembelajaran. Dengan demikian guru akan merasa percaya diri dan siap ketika berada didepan kelas, sehingga penanaman konsep akan lebih mudah dan akan menumbuhkan motivasi siswa. Kata Kunci : Pembelajaran, Sistem, Area, Minat, Belajar PENDAHULUAN Proses Pendidikan yang dilaksanakan di Sekolah tujuannya untuk mengantarkan peserta didik dalam menghadapi tugas-tugas perkembangan yang harus di hadapinya dimasa mendatang. Maka pendidik juga memberikan bekal pada anak didik untuk menghadapi masa depannya. Pembelajaran yang merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang berkesinambungan dalam suatu kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan menggunakan pembelajaran sistem area di TK (Taman Kanak- Kanak) bersifat membantu anak didik untuk membantu aspek-aspek berkesinambungan. Aspekaspek perkembangan itu meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kemandirian berbahasa, kognitif, psikomotorik dan seni. Oleh karena itu untuk mewujudkan penyediaan beragam pengalaman belajar untuk semua peserta didik, kegiatan belajar mengajar harus direncanakan dahulu untuk mengikuti prinsip-prinsip 68 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
kegiatan belajar mengajar baik yang terkait keluasan bahasa atau materi, pengalaman belajar, tempat dan waktu belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru bisa memberi dorongan kepada peserta didik untuk mengungkapkan kemampuannya dalam menggali gagasan. Seorang guru berperan sebagai fasilitator dan bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang dapat menumbuhkan peserta didik untuk belajar. Seorang guru harus bisa mengelola kegiatan diberbagai pihak yang berkaitan dengan pembelajaran, dan harus pandai memotivasi peserta didik untuk selalu terbuka, selalu kreatif, responsive, intraktif, dalam kegiatan pembelajaran. Kualitas pembelajaran dapat ditentukan dan diukur sejauhmana kegiatan pembelajaran dapat menjadi alat perubahan dalam tingkah laku peserta didik ke arah yang sesuai dengan tujuan kompetensi yang ditetapkan. Seorang guru Taman Kanak- Kanak dituntut mampu merancang, mengembangkan, melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai karakteristik perkembangan dan kebutuhan anak didik di Taman kanak-kanak dengan pembelajaran sistem area di harapkan peserta didik mempunyai minat belajar yang tinggi sesuai dengan kebutuhan anak. Kegiatan belajar mengajar (KBM) adalah suatu pola yang di pergunakan seorang guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk membantu anak mencapai hasil belajar tertentu. Sebagai seorang guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar perlu adanya alat peraga, penjelasan, penggunaan metode yang tepat untuk mencapat tujuan yang diinginkan atau yang diharapkan dalam suatu pendidikan. Pembelajaran sistem area merupakan kegiatan belajar mengajar berdasarkan minat, anak belajar sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan maka upaya pendidikan yang diberikan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan dan tidak terlihat dipaksakan pada diri peserta didik. Area adalah suatu penempatan alat atau sumber belajar didalam kelas yang diatur sedemikian rupa oleh seorang guru dengan mempertimbangkan segi keamanan anak. Sehingga bisa memberi kebebasan anak dalam bermain dan mudah dicapai anak. Seorang guru hendaklah memberi kesempatan kepada anak didik untuk memperoleh beberapa pengalaman bermain dengan menggunakan alat peraga atau sumber belajar dan memberi bantuan serta memberi bimbingan pada saat diperlakukan anak. Jika semua ini terpenuhi hendaklah pelaksanaan pembelajaran menghasilkan target yang diharapkan, tetapi banyak kekurangan dan kelemahan yang berasal dari guru maupun siswa. Maka perlu diadakan perbaikan pembelajaran dengan sistem area di TK Purwo Kencono Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) KBM adalah kegiatan belajar mengajar yang menggunakan suatu pola yang dipergunakan seorang guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk membantu anak dalam mencapai 69 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
hasil belajar tertentu. Oleh seorang guru TK di tuntut untuk mampu merancang, mengembangkan, melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik perkembangan dan kebutuhan anak didik di TK Purwo Kencono. Pembelajaran Sistem Area Tujuan pembelajaran sistem Area adalah untuk memberi kesempatan anak untuk memperoleh berbagai pengalaman bermain dengan menggunakan berbagai alat atau sumber belajar dari memberi bantuan bimbingan pada saat diperlukan anak. Kegiatan pembelajaran pada anak yang berdasarkan minat atau area anak melakukan individual memilih kegiatan yang sesuai dengan memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan keinginan. METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga minat dan hasil belajar siswa meningkat (PTK). Pendekatan penelitian yang ditetapkan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan penelitian dengan melakukan beberapa tindakan yang diperlukan dalam rangka mengetahui tujuan yang dimaksud. Waktu Penelitian Tempat Penelitian a. Waktu pelaksanaan penelitian Waktu penelitian yang dilakukan untuk melakukan penelitian adalah di Taman Kanak-Kanak Purwo Kencono Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2012/2013 dimulai bulan Juli Agustus 2012. b. Tempat Penelitian Tempat atau lokasi yang akan dijadikan sebagai objek peneliti adalah Taman Kanak-Kanak Purwo Kencono Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak dan menjadi subyeknya adalah anak didik Taman Kanak-Kanak Purwo Kencono Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak pada Kelompok Subyek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subyeknya adalah anak didik Taman Kanak-Kanak Purwo Kencono Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak pada kelompok B dengan jumlah peserta didik 30 anak yang terdiri dari anak laki-laki 15 anak perempuan 15. Prosedur dan Langkah-langkah Penelitian atau Fokus Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas yang meneliti tentang pembelajaran sistim area dan minat belajar anak di TK Purwo Kencono Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak dilaksanakan dengan 3 (tiga) siklus : 70 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
a. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2012 b. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2012 c. Siklus III dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2012 Adapun langkah penelitian tindakan (PTK) yaitu melalui tahap-tahap : a. Perencanaan b. Impelementasi / pelaksanaan c. Observasi d. Refleksi yang dilakukan secara bersiklus yaitu tiga (III) pada Taman Kanak-Kanak Purwo Kencono Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2012/2013 pada kelompok B. Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan pendekatan penelitian pada penelitian ini berupa kwalitatif, maka data yang dicari berupa kata-kata dan perilaku, tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kwalitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekwensi, sehingga penulisan ini bersifat diskriptik analitik. Upaya untuk memperoleh data yang valid dan reliable, maka harus menggunakan sumbersumber yang sesuai dan bisa dipercaya kebenarannya serta berdasarkan metode yang sesuai. Sehubungan dengan pengumpulan data ini, peneliti menggunakan sumber data portofolio berdasarkan eksperimen dilapangan. Peneliti juga menggunakan teknik-teknik yang lain seperti observasi eksprimen dan dokumentsi. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut : a. Metode Observasi Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. (Suharsimi, Arikunto, 2002 : 158). Metode ini digunakan peneliti untuk mendapatkan data tentang pengembangan kegiatan belajar dengan menggunakan sistem area yaitu dengan cara peneliti ikut berpartisipasi secara langsung dalam mengamati dan mencatat materi yang diteliti ditempat penulisan tersebut. Metode observasi ini akan diperoleh hasil belajar anak dalam kegiatan belajar dengan menggunakan area yang disusun guru di Kelompok B di Taman Kanak-Kanak Purwo Kencono Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. b. Metode Eksperimen Metode eksperimen adalah hasil kegiatan dengan cara memberikan pengalaman kepda anak untuk memberi perlakukan terhadap sesuatu dalam mengamati dari hasil percobaan dadn mengalami proses dalam percobaan tersebut (Depdiknas, 2006 : 13). Metode eksperimen ini digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang valid yang dapat mendukung Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilakukan oleh peneliti pada minat belajar dan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan sistem area di Taman Kanak-Kanak Purwo Kencono Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. 71 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah hasil yang digunakan peneliti untuk menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah, dokumen-dokumen, catatan harian anak, buku notulen rapat, dan sejarah awal mula berdirinya sekolah dan sebagainya. Metode dokumentasi ini dimaksudkan untuk melengkapi data dari observasi. Metode dokumentasi sebagai suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pencatatan atau pengutipan data dari dokumen yang bada di setting penelitian. Dokumentasi merupakan sumber daya yang stabil, menunjukkan suatu fakta yang telah berlangsung dan mudah didapatkan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus I Pada siklus I masih dilakukan perbaikan a. Perencanaan Pada siklus I penulis merencanakan pengadaan perbaikan pembelajaran sistim area dengan cara. 1. Guru menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) secara rinci dapat dilihat lampiran. 2. Guru menyediakan dan mempersiapkan alat peraga sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. - Pola bintang (LKS) - Gantungan kertas warna kecil-kecil - Lem - Pensil 3. Menyiapkan instrumen observasi sebagai berikut : a. Format observasi kinerja siswa (lihat di lampiran) b. Format observasi kinrja guru (lihat di lampiran) b. Observasi Observasi dilakukan oleh teman sejawat dengan hasil sebagai berikut : 1. Anak masih merasa kesulitan dalam menempel-nempelkan guntingan-guntingan kertas 2. Motivasi anak dalam kegiatan menggambar sistim kolase masih kurang c. Refleksi Dari hasil pengamatan atau observasi diatas direfleksikan sebagai berikut: 1. Kinerja guru : a. Perlu peningkatan dalam memotivasi anak b. Perlu peningkatan dalam berkreativitas c. Perlu peningkatan dalam menggunakan media dan warna 2. Kinerja siswa : a. Kemandirian anak perlu peningkatan 72 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Prosentase b. Kreativitas anak perlu peningkatan c. Dalam memilih warna masih kurang bebas Temuan-temuan atau hasil tindakan perbaikan siklus I ini dicatat dilembar observasi, selanjutnya di jadikan acuan pada tindakan perbaikan Siklus II. d. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan pembelajaran sistem area dan minat belajar anak di TK Purwo Kencono Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak setelah dilakukan perbaikan siklus I. Tabel 1. pembelajaran sistim area dan minat belajar anak pada Siklus II No Nilai Jumlah Anak Tingkat Keberhasilan % 1 Sangat ( ) 14 46,7 2 Cukup ( ) 10 33,3 3 Kurang (o) 6 20 Jumlah 30 100 Dari tabel dapat diketahui bahwa jumlah anak dalam pembelajaran sistim area dan minat belajar 14 anak sangat baik ( ) (46,7%), 10 anak cukup baik ( ) (33,3%), 6 anak kurang baik (o) (20%) karena masih ada anak yang kurang optimal dalam kegiatan di area, maka perlu di adakan siklus II. Pembelajaran sistim area dan minat belajar anak pada siklus I dapat di lihat pada grafik dibawah ini. 50.0% 40.0% 30.0% 20.0% 10.0% 0.0% 46.7% Sangat 33.3% Cukup 20.0% Kurang Sangat Cukup Kurang Gambar 1. Grafik hasil siklus I Dari grafik diatas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan sistim area dan minat belajar anak pada siklus I mengalami peningkatan nilai sangat baik sebanyak 14 anak. e. Pembahasan Secara umum pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus I dapat dikatakan kurang berhasil yang ditandai dengan meningkatnya minat anak pada pembelajaran sistim area. Secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran di kelas dapat dikatakan sesuai dengan RKH yang telah dibuat guru, namun anak didik belum mampu secara maksimal untuk mencapai hasil pembelajaran yang telah ditentukan. 73 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Siklus II Pada siklus II masih dilakukan perbaikan a. Perencanaan Pada siklus II penulis merencanakan pengadaan perbaikan pembelajaran sistim area dengan cara. 1. Menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke 2 sebagai berikut : 2. Guru menyediakan dan mempersiapkan alat peraga sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. - Kertas HVS (LKS) - Irisan buah belimbing ukuran besar dan kecil - Pewarna - pensil 3. Menyiapkan instrumen observasi sebagai berikut : a. Format observasi kinerja siswa (lihat di lampiran) b. Format observasi kinrja guru (lihat di lampiran) b. Pelaksanaan Kegiatan ini dilakukan hari Senin, 30 Juli 2012 diamati teman sejawat yang berjumlah 1 orang merupakan prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas di laksanakan dengan langkah-langkah: 1. Kegiatan awal a. Menyiapkan alat-alat pembelajaran yang diperlukan dalam kegiatan b. Mengabsen semua anak dengan cara berhitung 2. Kegiatan Inti a. Guru memperlihatkan gambar bintang yang sudah jadi dengan sistim mencap dari buah belimbing. b. Guru menjelaskan cara mengecap yang benar dengan buah belimbing sehingga menjadi bentuk bintang. c. Guru memberi kesempatan pada anak untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. d. Anak diberi kebebasan memilih ukuran yang disukainya. e. Guru melakukan pengamatan dan bimbingan atau bantuan kepada anak yang membutuhkan. f. Hasil tugas diperiksa bersama-sama sekaligus membetulkan hasil anak yang hasil kegiatannya kurang. 3. Kegiatan Akhir a. Guru mengadakan pelaksanaan evaluasi b. Guru menganalisa hasil evaluasi c. Guru mengadakan refleksi d. Memberikan tindak lanjut 74 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Jumlah Anak c. Observasi Observasi dilakukan oleh teman sejawat dengan hasil sebagai berikut : 1. Anak lebih menyukai ukuran gambar bintang yang besar dengan memilih irisan buah belimbing yang besar. 2. Motivasi anak dalam mencap membentuk gambar bintang masih kurang. d. Hasil Pengamatan Berdasarkan analisa refleksi pada siklus II dan rencana tindakan pada siklus II ada peningkatan kreativitas dan antusias pada anak. Anak semakin tertarik dan asyik melakukan kegiatan di area seni dengan mencap membuat gambar bintang dari irisan buah belimbing dan pewarna selain itu anak-anak lebih bersemangat untuk membuat gambar bintang lagi yang lebih banyak. Hal ini bisa kita lihat pada tabel berikut ini Tabel 2. Pembelajaran sistim area dan minat belajar anak pada Siklus II No Nilai Jumlah Anak Tingkat Keberhasilan % 1 Sangat ( ) 18 60 2 Cukup ( ) 7 23,3 3 Kurang (o) 5 16,7 Jumlah 30 100 Dari tabel dapat diketahui bahwa jumlah anak yang punya minat dengan pembelajaran sistim area meningkat menjadi 18 anak sangat baik ( ) (60%), 7 anak cukup baik ( ) (23,3%), 5 anak kurang baik (o) (16,7%). Pembelajaran sistim area dan minat belajar anak pada siklus II dapat di lihat pada grafik dibawah ini. 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 60% Sangat 23.3% Cukup 76.7% Kurang Sangat Cukup Kurang Gambar 2. Grafik hasil siklus II Dari grafik diatas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan sistim area dan minat belajar anak pada siklus II mengalami peningkatan nilai sangat baik sebanyak 18 anak. 75 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
e. Pembahasan Berdasarkan pengembangan pembelajaran dan perbaikan yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya dengan melaksanakan tindakan perbaikan dengan kegiatan belajar membuat gambar bintang dengan media alat peraga yang berbeda, maka dengan adanya perubahan alat peraga, metode mengajar yang tepat, anak-anak terlihat lebih antusias dalam belajarnya sehingga hasil belajar anak meningkat dengan baik. Akan tetapi pada siklus II ini terjadi peningkatan dan konsentrasi belajar anak karena tertarik dengan alat peraganya dan hasil gambar bintang yang diperlihatkan guru, anak semakin tertarik mengikuti pembelajaran sistem area. Guru mendemonstrasikan menggambar bintang dengan media yang lain, dengan melukis dengan jari (Finger Painting) agar anak tertarik dengan pembelajaran. Siklus III Pada siklus ini masih dilakukan perbaikan a. Perencanaan Pada siklus III penulis menuntaskan pembelajaran sistim area dan minat belajar anak dengan cara : 1. Menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke 3 (lihat dilampiran) 2. Guru menyediakan dan mempersiapkan alat peraga sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. - Bentuk gambar bintang dari finger painting yang sudah jadi - Lembar kertas kosong (HVS) - Bahan finger painting yang sudah jadi - Lembar plastik sebagai alas - Pensil 3. Menyiapkan instrumen observasi sebagai berikut : a. Format observasi kinerja siswa (lihat di lampiran) b. Format observasi kinrja guru (lihat di lampiran) b. Observasi Observasi dilakukan oleh teman sejawat dengan hasil sebagai berikut : 1. Minat anak pada Finger Painting dalam pembelajaran sistim area sangat tinggi. 2. Anak sangat antusias sekali menggerak-gerakan jari-jarinya 3. Konsentrasi anak pada pembelajaran sangat baik c. Refleksi Dari hasil pengamatan atau observasi diatas direfleksikan sebagai berikut: 1. Kinerja guru : a. Dalam memilih alat peraga sudah baik b. Cara menjelaskan dan memberi contoh sudah baik c. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar langkah-langkahnya sudah baik. 76 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Prosentase 2. Kinerja siswa : a. Minat belajar anak dalam pembelajaran sistim area meningkat b. Daya kreativitas anak mulai meningkat Karena pada pembelajaran sistim area dengan minat belajar anak sudah meningkat maka perbaikan pembelajaran ini dianggap sudah berhasil. d. Hasil Pengamatan Berdasarkan analisa refleksi pada siklus III dan rencana tindakan pada siklus III ada peningkatan kreativitas dan antusias pada anakyang ditandai dengan meningakatnya kegiatan pembelajaran dengan sistim area. Hal ini bisa kita lihat pada tabel berikut ini Tabel 3. Pembelajaran sistim area dan minat belajar anak di area seni (Motorik Halus) No Nilai Jumlah Anak Tingkat Keberhasilan % 1 Sangat ( ) 23 76,7 2 Cukup ( ) 4 13,3 3 Kurang (o) 3 10 Jumlah 30 100 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah anak dalam pembelajaran sistim area dan minat belajar anak 23 anak sangat baik ( ) (76,7%), 4 anak cukup baik ( ) (13,3%), 3 anak kurang baik (o) (10%). Pembelajaran sistim area dan minat belajar anak pada siklus III dapat di lihat pada grafik dibawah ini. 80.0% 76.7% 60.0% 40.0% 20.0% 0.0% Sangat 13.3% 10% Cukup Kurang Sangat Cukup Kurang Gambar 3. Hasil penilaian siklus III Dari grafik diatas menunjukkan bahwa pada siklus III dapat meningkatkan nilai yang baik 18 anak menjadi 23 anak berarti mengalami ketuntasan dalam pembelajaran sistim area minat belajar anak dalam pembelajaran sistim area sangat baik. Secara umum pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus III dapat dikatakan berhasil yang ditandai dengan meningkatnya minat belajar anak pada pembelajaran sistim area di TK Purwo Kencono Kecamatan Bonang Kabupaten Demak dan ketuntasan belajar telah terpenuhi meskipun masih ada 3 anak yang masih kurang baik dalam pembelajaran sistim area. 77 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Prosentase e. Pembahasan Setelah guru melaksanakan semua langkah-langkah pemecahan masalah sesuai dengan rencana tindakan pada siklus I, siklus II dan siklus III maka diperoleh analisis data, data hasil penelitian sebagai berikut : a. Adanya peningkatan minat belajar anak di area seni pada pembelajaran sistim area. b. Anak semakin senang dan tertarik terhadap materi pembelajaran sistim area yang disajikan oleh guru. c. Anak semakin paham dan kreatif untuk mengembangkan hasil kegiatannya. d. Anak berani maju untuk menunjukkan hasil kegiatan belajarnya di area. e. Anak semakin antusias dalam belajar dengan pembelajaran sistim area f. Timbul semangat kerjasama dan percaya diri. Dari data penelitian pada siklus I, Siklus II, dan siklus III, maka diperoleh data seperti yang terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 5. Peningkatan pembelajaran sistim area dan minat belajar anak siklus I, II, III Jumlah 30 Pra Survey Siklus I Siklus II Siklus III anak 6 anak 14 anak 18 anak 23 nak Sangat baik (20 %) (46, 7%) (60%) (76,7%) 9 anak 10 anak 7 anak 4 anak Cukup baik (30 %) (33,3%) (23,3 %) (13,3%) 15 anak 6 anak 5 anak 10 Anak Kurang baik (50%) (20%) (16,7%) (10%) 80% 60% 40% 20% 0% 76.7% 60.0% 46.7% 50% 20% 30% 33.3% 23.3% 20% 13.3% 16.7% 10% Sangat Cukup Kurang Pra Survey Siklus I Siklus II Siklus III Gambar 5. Grafik Peningkatan Pembelajaran Sistem Area dan Minat Belajar Anak Siklus I, II, III Untuk menentukan penilaian minat belajar dan kreativitas ada beberapa ciri-ciri yaitu : a. Minat b. Rasa ingin tahu 78 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
c. Daya imajinasi d. Kreativitas e. Kemandirian Masing-masing ciri tersebut diberi nilai / skor 1 sehingga berjumlah 5 skor, untuk menentukan anak tersebut minat dalam pembelajaran sistim area maka ada beberapa kategorinya antara lain : a. Sangat baik, jika jumlah nilai mencapai 4 5 skor b. Cukup baik, jika jumlah nilai mencapai 2 3 skor c. Kurang baik, jika jumlah nilai mencapai 1 skor KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan dan pebelitian yang telah dilakukan oleh penulis melalui penelitian tindakan kelas (PTK), maka dapat disimpulkan bahwa ada perbaikan pembelajaran sistim area dan minat belajar anak di TK Purwo Kencono Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Hal ini terlihat dari indikator-indikator rekapitulasi hasil pembelajaran pada siklus I, II dan III serta dari catatan selama perbaikan berlangsung yang meliputi antusiasme dan minat yang tinggi pada anak dalam mengikuti pembelajaran dengan sistim area di TK Purwo Kencono Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Dalam ketuntasan akhir anak yang antusias dan minat belajarnya tinggi dalam pembelajaran sistem area sekitar 76,7 %. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik, Jakarta : Bina Aksara. Asnawir, 2002, Media Pembelajaran Bilangan, Jakarta: Ciputat Press. Chatib, Munif, 2009, Sekolahnya Manusia, Sekolah Berbasis Multiple Intelligences Di Indonesia, Bandung : Mizan Pustaka Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya: Balai Pustaka, 1998. Hadi, Sutrisno, Metodologi Research Jilid 2, Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta, 2000. Moeslihaton, R, Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak, Rineka Cipta, 1991. Suhaenah A. S. Pemanfaatan dan Pengembangan Sumber Belajar di Sekolah Dasar, Depdiknas, 1998. Jakarta. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alafabeta, 2008. Bandung: Syaiful Bahri Djamarah, Konsep Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Bina Aksara, 1989. 79 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang