Meningkatkan Pemahaman Konsep Bilangan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Dengan Media Kartu Angka Di TK Pertiwi Rejosari
|
|
- Sri Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Meningkatkan Pemahaman Konsep Bilangan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Dengan Media Kartu Angka Di TK Pertiwi Rejosari Kustini ( ) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar Belakang : Sejak semula manusia di desain dan diciptakan sebagai mahluk yang dialogis disamping mahluk yang berakal. Adakalanya manusia berdialog dengan dirinya dengan sesama kaleganya terlebih dengan lingkungannya. Dalam dialog tersebut manusia memerlukan sebuah sarana atau komunikasi, karena dengan komunikasi itulah manusia dapat melangsungkan eksistensi dirinya. Manusia merupakan mahluk yang paradokal, kadangkala ia ingin berada bersama yang lain. Pentingnya ilmu hitung dalam kehidupan sosial telah menjadi perhatian yang menarik banyak cendekiawan dan pakar pendidikan. Sejak zaman Aristoteles, meskipun hanya berkisar retorika dalam lingkungan kecil, namun pada pertengahan abad ke 20, ketika dunia dirasakan semakin kecil akibat revolusi industri dan revolusi tehnologi elektronik, para cendekiawan merasakan pentingnya peningkatan materi berhitung. Karena didasari atau tidak manusia hidup selalu menggunakan ilmu hitung dalam kesehariannya. Rumusan Masalah : (1) Apakah melalaui penerapan kegiatan bermain di TK Pertiwi Rejosari 02 Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus dapat meningkatkan pemahaman konsep bilangan?. (2) Apakah memanfaatkan penerapan Kegiatan bermain untuk meningkatkan kemampuan siswa 0 besar dalam memahami konsep bilangan di TK Pertiwi Rejosari 02 Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus?. (3) Bagaiamana upaya meningkatkan kemampuan anak di TK Pertiwi Rejosari 02 Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus untuk dapat memahami konsep bilangan?. Kesimpulan : (1) Peningkatan kemampuan konsep bilangan anak di TK Pertiwi Rejosari 02 Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus dapat dilakukan dengan melalui kegiatan bermain kartu angka. (2) Kegiatan bermain kartu angka merupakan salah satu kegiatan yang dapat menstimulus kemampuan konsep bilangan anak anak. (3) Kegiatan bermain kartu angka dapat meningkatkan kemampuan konsep bilangan anak. Saran : (1) Seorang guru sebaiknya menggunakan berbagai metode dan media dalam pembelajaran diantaranya adalah kegiatan bermain. (2) Seorang guru harus selalu aktif melibatkan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Kata Kunci : Meningkatkan, Pemahaman, Konsep, Bilangan, Bermain, Media, Kartu, Angka PENDAHULUAN Usia lahir sampai dengan akan memasuki pendidikan dasar merupakan masa-masa keemasan (golden age) sekaligus masa-masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Masa usia dini merupakan masa yang tepat untuk melestarikan dasar-dasar pengembangan-pengembangan kemampuan fisik, bahasa social, emosional, konsep diri, seni, moral dan nilai-nilai agama. Sehingga untuk pengembangan seluruh potensi anak usia dini harus dimulai agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai optimal. Dalam mengembangkan potensi pada diri anak hendaknya dimulai sejak dini, hal ini dapat ditempuh melalui pendidikan pra sekolah, yaitu taman kanak-kanak atau lebih dikenal dengan TK/RA. Ini merupakan salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang dapat mempersiapkan proses pembelajaran lebih lanjut atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga hal ini tidak lepas dari adanya seorang guru. 80 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
2 Guru mempunyai peran sangat penting, orang sering mengira bahwa tugas seorang guru hanyalah mengeja huruf dan menghitung angka namun pada praktiknya tidak sesederhana itu. Sebagai lapis kedua setelah keluarga dalam perannya mendidik anak, guru mempunyai besar dalam tumbuh kembang anak. Keberhasilan seorang anak dimasa depan sangat dipengaruhi oleh didikan seorang guru, selain didikan keluarga dan pengaruh lingkungannya. Tidak ada seorangpun tokoh di dunia ini yang berhasil tanpa peran serta seorang guru. Seorang anak tidak mungkin berhasil menjadi politikus handal, ilmuwan pintar, tentara yang gagah berani, dan sebagainya kecuali sebelumnya dia belajar banyak dari seorang guru Sejak semula manusia di desain dan diciptakan sebagai mahluk yang dialogis disamping mahluk yang berakal. Adakalanya manusia berdialog dengan dirinya dengan sesama kaleganya terlebih dengan lingkungannya. Dalam dialog tersebut manusia memerlukan sebuah sarana atau komunikasi, karena dengan komunikasi itulah manusia dapat melangsungkan eksistensi dirinya. Manusia merupakan mahluk yang paradokal, kadangkala ia ingin berada bersama yang lain. Pentingnya ilmu hitung dalam kehidupan sosial telah menjadi perhatian yang menarik banyak cendekiawan dan pakar pendidikan. Sejak zaman Aristoteles, meskipun hanya berkisar retorika dalam lingkungan kecil, namun pada pertengahan abad ke 20, ketika dunia dirasakan semakin kecil akibat revolusi industri dan revolusi tehnologi elektronik, para cendekiawan merasakan pentingnya peningkatan materi berhitung. Karena didasari atau tidak manusia hidup selalu menggunakan ilmu hitung dalam kesehariannya. Salah satu konsep pendidikan digambarkan sebagai bantuan pengetahuan yang diberikan oleh pendidik untuk peserta didik menjadi lebih maju kemudian diartikan sebagai pembekalan pengetahuan kepada peserta didik yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalan hidupnya. Pada dasarnya materi berhitung pada Taman Kanak-kanak kurang diminati oleh para siswa, sehingga menimbulkan pembelajaran yang kurang menggembirakan. Padahal materi Berhitung merupakan salah satu materi yang sangat penting bagi pembentukan kepribadian siswa serta dapat membekali anak dalam mempersiapkan diri memasuki jenjang Sekolah Dasar. Rendahnya nilai materi berhitung pada tahun ajaran 2011/2012 mencapai 61%. Melihat hal tersebut guru termotivasi untuk mengaktifkan siswa dengan memperbaiki pembelajaran untuk menerapkan metode dan media pembelajaran yang sesuai dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Lokasi TK Pertiwi Rejosari 02 Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus sangat strategis dan menunjang kegiatan pembelajaran. Tetapi kondisi bangunan rusak sehingga kegiatan belajar mengajar agak terganggu., fasilitas sekolah lengkap dan mendukung pembelajaran, tetapi lingkungan sekolah kurang mendukung terhadap perkembangan pendidikan. Pendidikan orang tua/wali murid sangat rendah, baru sebagian tamat SLTP kurang lebih 40%, SLTA 5% dan sisanya tamatan SD/MI. mata pencaharian sebagian besar para ibu karyawan pabrik, ayah bekerja sebagai buruh serabutan dan karyawan pabrik rendahan, sebagian besar waktunya untuk 81 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
3 bekerja memenuhi kebutuhan keluarga, mereka kurang mengontrol putra-putrinya dalam belajar, hal tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Dalam penelitian ini penulis hanya memaparkan permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran di sekolah. Materi konsep bilangan di TK Pertiwi Rejosari 02 Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus kurang disukai siswa, ini terbukti dari hasil test ulangan harian atau latihan-latihan setiap harinya. Dari analisa latihan-latihan yang diberikan pada siswa dari jumlah 20 anak baru 56% yang berhasil berarti 44% belum berhasil. Melihat hasil test masih rendah, maka penulis berupaya mencari penyebab rendahnya hasil prestasi belajar siswa. Penyebab rendahnya hasil prestasi belajar siswa : 1. Penjelasan guru terlalu abstrak 2. Siswa menjadi pendengar pasif 3. Guru tidak memberikan kesempatan siswa untuk bertanya 4. Siswa belum menguasai materi dasar berhitung. Solusi dengan melakukan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan PTK. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Bilangan di Taman Kanak-Kanak Dalam pedoman pembelajaran permainan konsep bilangan permulaan di taman kanak-kanak di jelaskan bahwa: konsep bilangan merupakan bagian dari matematika, diperlukan untuk menumbuhkembangkan ketrampilan berhitung yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar. Sedangkan Sri Ningsih, mengungkapkan bahwa kegiatan berhitung untuk anak usia dini di sebut juga sebagai kegiatan menyebutkan urutan bilangan atau membilang buta (route counting/rational counting). Anak menyebutkan urutan bilangan tanpa menghubungkan dengan benda-benda kongkrit. Pada anak usia 4 tahun, mereka dapat menyebutkan urutan bilangan sampai sepuluh. Sedangkan usia 5 atau 6 tahun dapat menyebutkan urutan bilangan sampai seratus. Lebih lanjut sri ningsih, menjelaskan bahwa kegiatan menyebutkan bilangan ini dapat dilakukan melalui permainan bilangan. Pengertian Bermain Bagi Anak Usia Dini Bermain dalam hal ini adalah merupakan salah satu kegiatan yang dapat mendorong imajinasi anak. Adapun manfaat bermain adalah sebagai berikut: 1. Membantu untuk merangsang imajinasi anak. 2. Membantu untuk mengembangkan imajinasi anak 82 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
4 3. Membantu anak mengembangkan harga diri tidak ada benar atau salah dan anak memiliki kesempatan untuk mendapatkan penguasaan atas lingkungan mereka 4. Membantu anak untuk melepaskan perasaan tegang atau marah 5. Merupakan salah satu mainan terbaik METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), dengan alasan karena kelas merupakan unit terkecil dalam sistem pembelajaran. Penelitian tindakan kelas (PTK) memiliki pendekatan untuk meningkatkan pendidikan kearah perbaikan terhadap proses maupun hasil pembelajaran. Penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan secara partisipatif sehingga dapat meningkatkan praktik kegiatan mengajar guru. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Pertiwi Rejosari 02 Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Lokasi ini dipilih berdasarkan tempat tugas peneliti. Selain itu, pelaksanaan pembelajaran di selama ini masih bersifat paper-pencil-drill. Berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti berusaha untuk menelusuri Upaya Meningkatkan Kemampuan konsep bilangan melalui Kegiatan Bermain dengan media kartu angka di TK Pertiwi Rejosari 02 Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2011/2012. Subyek Penelitian Satu masalah penting yang harus dilakukan oleh seorang peneliti, jika hendak mengadakan Penelitian Tindakan Kelas yaitu penentuan subyek penelitian. Yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas B TK Pertiwi Rejosari 02 Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan pembagian kelompok didasarkan pada kelompok umur antara 5 tahun sampai 6 tahun. Data dan sumber data Data yang dikumpulkan merupakan informasi mengenai penggunaan media balok dalam upaya meningkatkan kemampuan berhitung anak di TK Pertiwi Rejosari 02 Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013. Data dikumpulkan dari guru sebagai kolaborator, dan observasi selama penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus I a. Perencanaan Sebelum melakukan tindakan pada anak dengan menggunakan kartu angka, pada siklus I ini ada beberapa perencanaan yang harus dipersiapkan oleh guru dan peneliti, yaitu peneliti bersama guru kelas sebelum memulai kegiatan penelitian, terlebih dahulu berdiskusi untuk membuat rencana kegiatan yang tepat. Kemudian peneliti memberikan gambaran tentang proses kegiatan 83 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
5 menyebutkan urutan bilangan dari 1-20 dan menghubungkan lambang bilangan dengan bermain balok dari Setelah peneliti dan guru berdiskusi mengenai proses kegiatan yang akan dilaksanakan, maka selanjutnya peneliti beserta guru membuat perencanaan secara tertulis yang dituangkan dalam rencana kegiatan harian (RKH). Perencanaan yang di buat tidak jauh berbeda dengan kegiatan yang biasa di buat dengan kegiatan sehari-hari di kelas. Tabel 1. Hasil observasi peningkatan kemampuan berhitung melalui kegiatan bermain secara keseluruhan pada siklus I No Indikator B C K 1 Anak menyebutkan urutan bilangan secara berurutan 2 Anak menyebutkan urutan bilangan secara mundur dari Anak menyebutkan urutan bilangan sebelum dan sesudah misalnya sebelum 2 adalah 1, dan sesudah 1 adalah Membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 10 5 Membuat urutan bilangan 1-10 dengan bendabenda Menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10 secara berurutan 7 Menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10 secara acak 8 Membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang lebih banyak 9 Membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang lebih sedikit 10 Menyebutkan hasil penambahan dengan benda sampai Menyebutkan hasil pengurangan dengan benda sampai 10 Keterangan: B C K baik (sudah mampu melakukan kegiatan secara mandiri) : cukup (anak masih perlu bantuan dalam melakukan kegiatan) : kurang (anak tidak mampu melakukan kegiatan) Kemudian setiap Indikator tersebut, untuk kemampuan baik (B) diberikan nilai 3, untuk kemampuan cukup (C) diberikan nilai 2, dan untuk kemampuan kurang (K) diberikan nilai 1. Untuk melihat skor akhir kemampuan berhitung setiap anak pada siklus I dapat di lihat pada tabel berikut ini: 84 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
6 Grafik 1. pembelajaran siklus I baik Cukupbelum Siklus II a. Perencanaan Sebelum melaksanakan tindakan pada anak dengan kegiatan bermain, pada siklus dua ini ada beberapa perencanaan yang harus dipersiapkan kembali oleh guru dan peneliti, yaitu peneliti bersama guru kelas sebelum memulai kegiatan penelitian terlegih dahulu berdiskusi untuk membuat rencana kegiatan yang tepat. Kemudian peneliti memberikan gambaran tentang proses kegiatan menyebutkan hasil penambahan samapi 10 dengan menggunakan kartu angka dan menyebutkan hasil pengurangan sampai 10 dengan menggunakan kartu angka. Setelah peneliti dan guru berdiskusi mengenai proses kegiatan yang akan dilaksanakan, maka selanjutnya peneliti beserta guru membuat perencanaan secara tertulis yang dituangkan dalam rencana kegiatan harian (RKH). Perencanaan yang dibuat tidak jauh berbeda dengan kegiatan yang biasa di buat dengan kegiatan sehari-hari di kelas. Tema yang di pilih guru adalah pekerjaan dengan sub tema alat-alat perlengkapan yang yang di pakai. Secara keseluruahan Pelaksanaan tindakan Pada pelaksanaan siklus ini, kegiatan yang dilakukan guru sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai observer atau pengamat, yang mengamati langsung dan merekam proses kegiatan berhitung yang dilakukan oleh guru kelas dan berbagai respon yang timbul dari anak. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan bernyanyi selamat pagi dan pak tani dan tukang kayu, kemudian dilakukan kegiatan bercakap-cakap antara guru dan anak. Guru mengulang pembicaraan dengan membahas tentang alat-alat perlengkapan yang di pakai saaat bekerja, misalnya dokter membawa stetoskop, suntikan, alat pengukur darah, dan lain-lain. Guru memberikan kembali pertanyaan kepada anak tentang berbagai alat-alat perlengkapan yang di pakai pada saat bekerja dan respon anak cukup ramai dan antusia. Guru membawa kembali gambar beberapa alat-alat perlengkapan yang di pakai saat bekerja. 85 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
7 Tabel 2. Hasil observasi peningkatan kemampuan berhitung melalui kegiatan bermain secara keseluruhan pada siklus II No Indikator B C K 1 Anak menyebutkan urutan bilangan secara berurutan 2 Anak menyebutkan urutan bilangan secara mundur dari Anak menyebutkan urutan bilangan sebelum dan sesudah misalnya sebelum 2 adalah 1, dan sesudah 1 adalah Membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 10 5 Membuat urutan bilangan 1-10 dengan bendabenda Menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10 secara berurutan 7 Menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10 secara acak 8 Membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang lebih banyak 9 Membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang lebih sedikit 10 Menyebutkan hasil penambahan dengan benda sampai Menyebutkan hasil pengurangan dengan benda sampai Keterangan: B C K baik (sudah mampu melakukan kegiatan secara mandiri) : cukup (anak masih perlu bantuan dalam melakukan kegiatan) : kurang (anak tidak mampu melakukan kegiatan) Kemudian setiap Indikator tersebut, untuk kemampuan baik (B) diberikan nilai 3, untuk kemampuan cukup (C) diberikan nilai 2, dan untuk kemampuan kurang (K) diberikan nilai 1. Untuk melihat skor akhir kemampuan berhitung setiap anak sebelum diberikan tindakan (pra siklus) dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 3. skor akhir kemampuan berhitung setiap anak pada siklus II NO NAMA Skor Pra Siklus Total Skor B C K Pra Siklus 1. X X X X X X X X X Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
8 10. X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X Jumlah Keterangan: B baik (sudah mampu melakukan kegiatan secara mandiri) C : cukup (anak masih perlu bantuan dalam melakukan kegiatan) K : kurang (anak tidak mampu melakukan kegiatan) Jumlah anak yang hadir adalah 40 atau hadir semua. Berdasarkan hasil tabel observasi kemampuan berhitung, dapat di lihat bahwa kemampuan berhitung anak setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan kartu angka pada tindakan ini tidak ada anak yang belum mampu melaksanakan secara mandiri atau pada kategori kurang, 15% pada kategori cukup dan selebihnya, kemampuan anak berada pada kategori baik atau anak telah mampu melakukannya sesuai dengan Indikator yaitu sebesar 85 %. 87 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
9 Grafik 2. pembelajaran siklus II baik Cukup belum Pembahasan 1. Kondisi Obyektif Kemampuan Berhitung Anak TK Pertiwi Rejosari 02 Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Kondisi obyektif berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa kemampuan berhitung anak TK Pertiwi Rejosari 02 Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus kelompok B sudah menunjukkan hasil yang cukup baik, walaupun masih banyak yang kesulitan dalam proses pengurangan dan penjumlahan. Namun permasalahan yang terjadi di sini adalah proses kegiatan berhitung dengan cara kegiatan evaluasi. Guru memberikan perintah kepada anak agar mengambil buku tulis dan pensil masingmasing. Selanjutnya guru memberikan contoh kepada anak membuat beberapa buah benda dan benda tersebut di beri lingkaran. Setelah itu, anak harus mengisi jumlah benda tersebut dengan sebuah angka yang cocok. Setelah anak mengerti, guru menyuruh anak untuk membuatnya sendiri jumlah benda tersebut beserta angkanya sebanyak mungkin. Pembelajaran yang lainnya yaitu anak di suruh menulis angka untuk di jumlahkan. Angka yang di pilih sesuai keinginan anak itu sendri, dan selanjutnya anak menjumlahkan hasil penambahan tersebut. Dalam hal ini, ada beberapa anak yang tidak mampu sama sekali untuk menjumlahkan angka tersebut. Anak di paksa untuk mengingat di dalam kepala dan menambahkan dengan angka selanjutnya dengan menggunakan jari. Hal ini terlihat sangat membosankan dan membingungkan anak,, karena anak laun akan menghambat perkembangan anak selanjutnya, seperti yang dipaparkan oleh solehuddin, bahwa: Kurang optimalnya kegiatan berhitung di TK Pertiwi Rejosari 02 Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus, dapat di lihat dari hasil pra-siklus. Dimana secara keseluruhan hasil pra-siklus menunjukkan bahwa secara umum kemampuan anak berada pada kategori baik sebesar 60%., pada kategori cukup sebesar 30 % dan pada kategori kurang sebesar 10%. 88 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
10 Apabila kondisi tersebut tidak segera mendapat perhatian secara khusus, maka akan berpengaruh pada perkembangan kognitif anak selanjutnya. Oleh karena itu guru hendaknya menyajikan kegiatan pembelajaran yang bervariasi dengan menggunakan media yang dapat menarik minat anak untuk mengikuti kegiatan berhitung. Salah satu upaya untuk meningkatkan proses pembelajaran khususnya pada kemampuan berhitung anak di TK Pertiwi Rejosari 02 Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus yang dilakukan melalui penelitian ini adalah melalui kegiatan bermain. Dimana kegiatan berhitung sebaiknya di lakukan melalui tiga tahapan penguasaan berhitung, yaitu: a. Penguasaan konsep Pemahaman dan pengertian tentang sesuatu dengan menggunakan benda dan peristiwa konkrit, seperti pengenalan warna, bentuk dan menghitung bilangan. bermain merupakan media yang dapat membantu anak dalam penguasaan konsep. Dengan kegiatan bermain, pada tahapan ini anak dapat mengenal warna dan mengetahui nilai masing-masing warna pada kartu angka tersebut. Selain itu, anak juga akan mengetahui bahwa dua lebih banyak dari satu. b. Masa transmisi Proses berfikir yang merupakan masa peralihan dari pemahaman konkrit menuju pengenalan Lambang yang abstrak, dimana benda konkrit itu masih ada dan mulai dikenalkan bentuk lambangnya. Pada masa transisi, kegiatan bermain dilakukan dengan cara menghubungkan kartu angka (Lambang bilangan) dengan bilangan. Anak akan menghubungkan kartu angka dengan bilangan yang di susun secara berurutan maupun secara acak. Dengan adanya pelaksanaan pemanfaatan media balok seperti ini jelas membuktikan bahwa bermain merupakan media yang tepat untuk mengenalkan masa transisi anak dalam berhitung. 2. Peningkatan kemampuan berhitung anak di TK Pertiwi Rejosari 02 Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus melalui Kegiatan bermain Kegiatan berhitung melalui kegiatan bermain memberikan manfaat dalam meningkatkan kemempuan berhitung anak kelompok B di TK Pertiwi Rejosari 02 Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Hal ini terbukti dari hasil observasi peningkatan berhitung anak pada siklus satu dan dua. Hasil pra siklus pada kategori baik skor yang diperoleh oleh semua anak adalah 60%., sedangkan pada pasca siklus, skor yang diperoleh pada kategori ini adalah 85%. Data ini membuktikan adanya peningkatan prosentase hasil dari pra siklus ke pasca siklus, artinya kemampuana anak sudah meningkat pada kategori baik. Hasil pra siklus pada kategori cukup skor yang diperoleh oleh semua anak adalah 30%, sedangkan pada pasca siklus skor yang diperoleh pada kategori ini adalah 15%. Data ini membuktikan adanya peningkatan prosentase hasil dari pra siklus ke pasca siklus, artinya kemampuan anak yang berada pada kategori cukup sudah berkurang dan meningkat pada kategori baik. 89 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
11 Hasil pra siklus pada kategori Kurang skor yang diperoleh oleh semua anak adalah 10%, sedankan pada pasca siklus skor yang diperoleh pada kategori ini adalah 0 %. Data ini membuktikan adanya peningkatan prosentase hasil dari pra siklus ke pasca siklus, artinya kemampuana anak yang berada pada kategori kurang sudah berkurang dan meningkat pada kategori cukup dan baik. Berdasarkan penjabaran di atas, dengan adanya kemajuan dari setiap siklus, dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak. Berikut grafik hasil pembelajaran : Grafik 3. Hasil Pembelajaran pra siklus, siklus I dan siklus II Pra Siklus Siklus I Siklus II KESIMPULAN Setelah peneliti cermati selama dalam kegiatan penelitian dari proses sampai pada hasil, maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut: 1. Peningkatan kemampuan Konsep bilangan anak di TK Pertiwi Rejosari 02 Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus dapat dilakukan dengan melalui kegiatan bermain kartu angka. 2. Kegiatan bermain kartu angka merupakan salah satu kegiatan yang dapat menstimulus kemampuan konsep bilangan anak 3. Hasil penelitian tindakan kelas di masing-masing siklus adalah sebagai berikut: a. Pra Siklus : kemampuan konsep bilangan sebelum diberikan tindakan masih ada beberapa anak yang belum mampu melakukan kegiatan secara mandiri atau pada kategori kurang (K) yaitu 5,8 %, dan masih ada beberapa anak yang masih memerlukan bantuan pada saat melakukan kegiatan konse bilangan ini atau pada kategori cukup (C) yaitu 26 %. sedangkan kemampuan anak yang berada pada kategori baik (B) atau anak telah mampu melakukannya sesuai dengan Indikator yaitu sebesar 68,2 %. b. Pasca Siklus : kemampuan berhitung anak setelah diberikan pembelajaran melalui kegiatan bermain kartu pada tindakan ini tidak ada anak yang belum mampu melaksanakan secara mandiri atau pada kategori kurang yaitu 25 % pada kategori cukup dan selebihnya, kemampuan 90 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
12 anak berada pada kategori baik atau anak telah mampu melakukannya sesuai dengan Indikator yaitu sebesar 75 %. 4. Kegiatan bermain dapat meningkatkan kemampuan konsep bilangan anak DAFTAR PUSTAKA Anggani Sudono, Sumber Belajar Dan Alat Permainan Untuk Anak Usia Dini, Depdiknas, 1995 Bandung. Basuki Wibawa Dan Farida Mukti, Media Pengajaran, CV. Maulana, Bandung. Departemen Pendidikan Nasional, Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar, Penilaian, Pembuatan dan Penggunaan Sarana (Alat Peraga) di Taman Kanak-Kanak, 2003 Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional, Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak, Depdiknas Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak, Jakarta. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Alat Permaianan Edukatif Unuk Kelompok Bermain, Depdiknas, Jakarta. E Mulyas, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Moeslihaton, R., Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak, Rineka Cipta, Suhaenah A. S. Pemanfaatan dan Pengembangan Sumber Belajar di Sekolah Dasar, Depdiknas, Jakarta. 91 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Meningkatkan Kreatifitas Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Balok Di RA Suryawiyyah
Meningkatkan Kreatifitas Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Balok Di RA Suryawiyyah Endang Kustiani (10262054-ST) Mahasiswa PG PAUD IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Kreativitas biasanya diartikan sebagai
Lebih terperinciETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MENGGUNAKAN STRATEGI BERMAIN STICK ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B TK MOJOREJO 2 TAHUN AJARAN 2013/2014 ARTIKEL Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan formal (TK/RA) yang mengarahkan kepada perkembangan anak sehingga perkembangan dapat diarahkan
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Konsep Bilangan Anak Usia Dini Melalui Penerapan Metode Penugasan Latihan Di TK Pertiwi
Peningkatan Kemampuan Konsep Bilangan Anak Usia Dini Melalui Penerapan Metode Penugasan Latihan Di TK Pertiwi Dewi Nor Endah (10262050-ST) Mahasiswa PG PAUD IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Guru memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa Kanak-kanak merupakan suatu periode pada saat individu mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak ahli menyebut periode ini sebagai golden age
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan bagi anak-anak usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan bagi anak-anak usia prasekolah dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya sadar yang bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya sadar yang bertujuan untuk menyiapkan subyek pendidikan dalam menghadapi lingkungan yang terus mengalami perubahan, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini atau disingkat PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG 1 ARTIKEL Oleh NANDA ERIKA NIM : 2009/51064 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH OLEH: SRI WAHYUNI NIM. A53C 111021 PG PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-kanak berada pada jalur pendidikan formal yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk program pendidikan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut Solehuddin (2000: 5)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan dasar sering disebut masa keemasan (golden age) serta masa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak pada tahapan usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar sering disebut masa keemasan (golden age) serta masa kritis dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan teori perkembangan kognitif yang dicetuskan oleh Jean Peaget, anak usia dini berada pada tahapan sensori motorik dan praoperasional, yaitu periode
Lebih terperinciPembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo
Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo Khurotun (10261306) Maahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Penelitian ini didasarkan pada permasalahan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR DI TK ABA TLOBONG I KELAS B TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR DI TK ABA TLOBONG I KELAS B TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh Sih Sugiyanti NIM A53B090205 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya pengembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini atau prasekolah merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya pengembangan ini dapat dilakukan dengan
Lebih terperinciDiajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :
MENINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM MENGENAL URUTAN ANGKA 1-10 MELALUI BERMAIN MENCARI ANGKA DI BALOK PADA KELOMPOK A TK AL-HUDA KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah SatuSyarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP Kediri.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MELALUI PERMAINAN TANGKAP IKAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK USIA 4-5 TAHUN PAUD BUDI LUHUR SERUT BOYOLANGU TULUNGAGUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciPeningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang
Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang Suliyas Utaminingsih (11261247) Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang: Pemahaman konsep
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN PERMAINAN CETAK ANGKA PLAY DOUGH PADA ANAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN PERMAINAN CETAK ANGKA PLAY DOUGH PADA ANAK Dian Anggraeni Yunikowati (11260167) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang Abstrak Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Usia dini merupakan usia yang sangat penting bagi perkembangan anak sehingga disebut masa emas (golden age) atau masa peka. Anak usia dini adalah individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang secara terminologi disebut sebagai anak usia pra-sekolah. Usia demikian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia 4 sampai dengan 6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang secara terminologi disebut sebagai anak usia pra-sekolah. Usia demikian merupakan masa peka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciPENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar
2 PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM 3 Azwinar ABSTRAK Perkembangan bahasa anak di Taman Kanak-kanak Syukrillah Agam masih rendah. Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini Merupakan salah satu bentuk pendidikan yang berada pada jalur pendidikan formal, sebagai lembaga pendidikan prasekolah tugas utama
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 TK Cempaka Indah Ketitangkidul, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan suatu masa keemasan (golden Age) dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kanak-kanak merupakan suatu masa keemasan (golden Age) dalam kehidupan dimana pada periode ini anak banyak mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada masa
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Oleh : LANGGENG MIATI NPM:
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG 1-10 MENGGUNAKAN MEDIA KARTU ANGKA PADA ANAK USIA DINI PAUD NGUDI KAWERUH DESA NGREJO KECAMATAN TANGGUNGGUNUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL PENELITIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Kanak-kanak adalah bagian dari pendidikan anak usia dini bagi anak usia 4 8 tahun sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar (PP No. 27 Tahun 1990 Bab I pasal 1)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 yang dapat diidentifikasi adanya masalah yang
Lebih terperinciNaskah Publikasi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
HASIL BELAJAR MATA KULIAH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI TINJAU DARI KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN DAN FREKWENSI BELAJAR PADA MAHASISWA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi, salah satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun. Anak usia tersebut dipandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut. (Pasal 1 ayat 14 menurut UU No. 20 Tahun 2003)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan keterampilan yang melandasi pendidikan dasar serta
Lebih terperinciISSN X Volume II Nomor 1. Maret
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MEDIA SEMPOA DI TK AL-IKHLAS LAMLHOM KECAMATAN LHOKNGA ACEH BESAR Safriani 1 dan Ayi Teiri Nurtiani 2 Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :
Artikel Skripsi PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK MILENIUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYEBUTKAN KONSEP BILANGAN ANAK KELOMPOK B RA AL-AZHAAR KUTOANYAR TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015-2016 ARTIKEL SKRIPSI
Lebih terperinciMENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA Suryani 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya minat belajar anak kelompok A TK
Lebih terperinciJurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1
Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1 PENINGKATAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN CONGKLAK WADAH TELUR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH VII KOTA PADANG RUSFITA MEDIA Abstrak Masalah penelitian ini adalah banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya,
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010
PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 ayat 3 merupakan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MENGGUNAKAN STRATEGI BERMAIN STICK ANGKA DI PAUD
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MENGGUNAKAN STRATEGI BERMAIN STICK ANGKA DI PAUD Indriati Laksmi Putri (1226964) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang Abstrak Pemahaman konsep bilangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan bagi anak usia prasekolah. Sekurang-kurangnya ada tiga alasan utama. yang mendukung pentingnya pendidikan prasekolah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya pendidikan prasekolah tidak perlu disangsikan lagi. Baik para ahli maupun masyarakat umum lajimnya sudah mengakui akan betapa pentingnya pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada masa Golden Age (keemasan), sesuai dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini berada pada masa Golden Age (keemasan), sesuai dengan pendapat Froebel (M. Solehuddin, 2000:33) bahwa Masa anak-anak merupakan fase yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proyek kemanusiaan yang tiada henti-hentinya ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke waktu. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak Usia Dini merupakan aset bangsa yang akan menentukan baik buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan pendidikan dan nilai-nilai yang
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S.Pd. Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN BERMAIN KONSTRUKTIF PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KUSUMA MULIA I KALIRONG KECAMATAN TAROKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/ 2015 ARTIKEL
Lebih terperinciMENGURUTKAN ANGKA 1-20 DENGAN METODE BERMAIN MENCARI NOMOR KURSI PADA ANAK KELOMPOK B DI PAUD SEKAR PAGUNG KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI
MENGURUTKAN ANGKA 1-20 DENGAN METODE BERMAIN MENCARI NOMOR KURSI PADA ANAK KELOMPOK B DI PAUD SEKAR PAGUNG KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna melakukan
Lebih terperinciDisusun Oleh: N U R Y A T I NIM : A53B090052
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN DENGAN PERMAINAN KARTU ANGKA PADA KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah usia emas dimana anak memiliki karakteristik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah usia emas dimana anak memiliki karakteristik unik untuk mampu mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki. Segala sesuatu yang pernah
Lebih terperinciUntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Program Sarjana S -1 Studi PG Pendidikan Anak Usia Dini
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK KENARI III MUSUK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan suatu periode pada saat individu mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kanak-kanak merupakan suatu periode pada saat individu mengalami perkembangan yang sangat pesat.banyak ahli menyebut periode ini sebagai golden age (masa emas)
Lebih terperinciPENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A
JPAUDI: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia Vol.1 No.1 April 2015 PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A Arumi S Fatimaningrum
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU Rosi Meri Irawati Abstrak Kemampuan berhitung anak di Taman kanak-kanak Sangrina
Lebih terperinciJurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani
1 2 3 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU SUKU KATA DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH AGAM Wani Zuarny ABSTRAK Kemampuan membaca anak kelompok B3 di Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah Agam
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM Afri Maiyuli ABSTRAK Kemampuan Berhitung Anak Di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Agam masih rendah.tujuannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa yang terjadi sejak anak berusia 0 6 tahun. Masa ini adalah masa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini yang dikenal dengan masa Golden Age adalah masa yang terjadi sejak anak berusia 0 6 tahun. Masa ini adalah masa yang paling tepat
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI PERMAINAN TEBAK SUARA PADA ANAK KELOMPOK A TK AL HIDAYAH SUMBERAGUNG 02 KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN BLITAR
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI PERMAINAN TEBAK SUARA PADA ANAK KELOMPOK A TK AL HIDAYAH SUMBERAGUNG 02 KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN BLITAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI SUMARSI A53H111003
UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN IKAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI 3 JAMBEYAN KECAMATAN SAMBIREJO - SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BERBAHASA PADA ANAK USIA 4 5 TAHUN MELALUI METODE BERMAIN KARTU HURUF DI TK PSM 2 KAWEDANAN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
PENGEMBANGAN BERBAHASA PADA ANAK USIA 4 5 TAHUN MELALUI METODE BERMAIN KARTU HURUF DI TK PSM 2 KAWEDANAN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 Puji Lestari Mahasiswa Hermawati Dwi Susari sari.damayantho@gmail.com
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Oleh : W I N A R S I H NPM : P
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN 5-20 MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BUNGA ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B3 TK DHARMA WANITA MOYOKETEN KECAMATAN BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MENGGUNAKAN MEDIA DADU PINTAR PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI KB AL-AMANAH KOTA KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa. Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa :
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan upaya sadar dan terencana yang dilakukan dalam rangka mencapai kedewasaan subyek didik secara aktif mengembangkan potensipotensi dirinya.
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI Hijrah 1 ABSTRAK Masalah pokok dalam penelitian ini adalah apakah melalui penggunaan metode pemberian
Lebih terperinciPENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A
PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A Yustiyana Arum Habsari Nurhenti Dorlina Simatupang Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, ayat (14) dijelaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbedabeda. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari sejak lahir. Masa
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN POLA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PAPAN FLANEL PADA ANAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN POLA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PAPAN FLANEL PADA ANAK Siti Kusniati (09261861) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Vetrean Semarang Abstrak Latar belakang masalah dalam penelitian
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG 1-20 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TUTUP BOTOL PADA ANAK KELOMPOK B PAUD DHARMA PUTRA KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN TABUNG PINTAR di TK NEGERI PEMBINA LUBUK BASUNG. Ramaini ABSTRAK
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN TABUNG PINTAR di TK NEGERI PEMBINA LUBUK BASUNG Ramaini ABSTRAK Kemampuan mengenal konsep bilangan anak di Taman Kanakkanak Negeri Pembina
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan. diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini PG PAUD.
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN LOGIKA SEDERHANA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA JARI PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI I TOWANGSAN GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK Sri Muryanti (10261617) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang Abstrak Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2
PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh: LILIS SUHARYANI A.520085055
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM Puji Hartini Pendahuluan Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kepribadian anak sebelum ia memasuki jenjang pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini berperan penting dalam membentuk kemampuan dan kepribadian anak sebelum ia memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Keberadaan seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang diselenggarakandengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebagaimana
Lebih terperinciPERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH BERUK 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH BERUK 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan modalitas belajar sebagai jaringan untuk pembelajaran dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap anak pada dasarnya memiliki potensi dan keunikan tersendiri. Pengembangan potensi anak harus diperhatikan, agar potensi anak dapat berlangsung secara
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN Donna Amelia Abstrak Kemampuan berhitung dari siswa kelas B di TK Samudera Satu Atap Pariaman masih rendah,
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UNP Kediri
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBEDAKAN BENTUK GEOMETRI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK NEGERI PEMBINA KABUPATEN BLITAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI DENGAN METODE GLENN DOMAN PADA ANAK TK KELOMPOK A DI TK PERTIWI TARUBASAN 01 KLATEN TAHUN AJARAN 2013 / 2014
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI DENGAN METODE GLENN DOMAN PADA ANAK TK KELOMPOK A DI TK PERTIWI TARUBASAN 01 KLATEN TAHUN AJARAN 2013 / 2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak (TK)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan wahana untuk mengembangkan potensi seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan, bakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak adalah anugrah yang diberikan oleh Tuhan, yang harus dirawat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah anugrah yang diberikan oleh Tuhan, yang harus dirawat, diasuh, dan dididik oleh orang tua. Kewajiban merawat, mengasuh dan mendidik bukanlah tugas yang mudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak adalah individu yang unik, dimana anak selalu bergerak, memiliki rasa ingin tahu yang kuat, memiliki potensi untuk belajar dan mampu mengekspresikan diri
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TK SIS ALJUFRI 1 TATURA PALU
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TK SIS ALJUFRI 1 TATURA PALU Herni U. Olii 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan kognitif pada anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-5 MELALUI MEDIA POHON HITUNG PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN SANTA MARIA KEDIRI TAHUN AJARAN
Artikel Skripsi MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-5 MELALUI MEDIA POHON HITUNG PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN SANTA MARIA KEDIRI TAHUN AJARAN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini memegang peranan yang sangat penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar pembelajaran yang akan mengembangkan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Naskah Publikasi Ilmiah Oleh: TH. ERI RETNO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan berpikir anak usia Taman Kanak-kanak atau Pra Sekolah juga yang disebut dengan masa keemasan (golden age) berkembang sangat pesat.perkembangan intelektual
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENYUSUN BEKAS OROTAN PENSIL MENJADI BENTUK BUNGA PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PULEREJO I KECAMATAN BAKUNG KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada jalur pendidikan formal. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ESTI UTAMI A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI BERMAIN POHON HITUNG DI TK BAKTI SOSIAL DESA TEMON, KEC. SIMO, KAB.BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciPRIYANTI A53C NASKAH PUBLIKASI
NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK SUSUN DI KELOMPOK B TK DHARMA WANITA SEMAWUNG TAHUN AJARAN 2011/2012 (PTK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA SEMAWUNG) Untuk Memenuhi
Lebih terperinciFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014
1 KARYA ILMIAH Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui Pemanfaatan Media Balok Cuisenaire di Kelompok Taman Kanak-Kanak B.1 Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong Oleh: SRI SUSANTI NPM:
Lebih terperinci