PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 50 TAHUN 1992 (50/1992) TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR PEMILIH TETAP (DPT) PER-TPS PEMILU GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH TAHUN 2013 KOTA SEMARANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG NOMOR: 45/Kpts/KPU-Kota /2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

KATA PENGANTAR. Semarang, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SEMARANG K e p a l a, BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SEMARANG.

KATA PENGANTAR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SEMARANG. BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SEMARANG K e p a l a,

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LATAR BELAKANG PERILAKU BERSEPEDA DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Masterplan Pengembangan Pola Perpasaran Kota Semarang 1

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

K O T A S E M A R A N G

DATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KOTA SEMARANG PENCAIRAN PEMENUHAN KEKURANGAN TAHUN 2013

Jakarta, 22 Desember Pemerintah Kota Semarang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1976 TENTANG PERLUASAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SEMARANG TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

DAFTAR SATUAN PENDIDIKAN (Sekolah) Yang memiliki NOMOR POKOK SEKOLAH NASIONAL (NPSN) : Prov. Jawa Tengah. Unduh pada : 30-Oct :50:49

DATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KOTA SEMARANG PEMENUHAN KEKURANGAN TRIWULAN 3 & 4 TAHUN 2015

BAB II KONDISI UMUM DAERAH

22. URUSAN WAJIB PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

DAFTAR SEKOLAH YANG DIUNDANG

BAB III GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA SEMARANG BARAT

BAB III. DESKRIPSI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SEMARANG No.684/pdt.G/2002/PA.Sm

SAMBUTAN. Kepada semua pihak yang telah membantu memberikan dukungan berupa data maupun informasi dalam menyusun buku ini kami ucapkan terima kasih.

Usulan Bantuan Pembangunan Kota Semarang Tahun 2016

PENEMPATAN TENAGA NON APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG TAHUN 2017

Lampiran 1 Produk Jasa Perawatan Kecantikan Yang Ditawarkan Di Showroom Shop Studio Eirys

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B A B I V U r u s a n W a j i b P e k e r j a a n U m u m

PEMETAAN KAPASITAS ADAPTIF WILAYAH PESISIR SEMARANG DALAM MENGHADAPI GENANGAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DAN PERUBAHAN IKLIM

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP DALAM PENATAAN RUANG WILAYAH

PENGUMUMAN PENDIDIKAN LATIHAN DAN PROFESI GURU (PLPG) TAHAP I (28 Oktober s.d 5 Nopember 2011)

URUSAN WAJIB OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN.

BAB III ISU DI BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DI KOTA SEMARANG

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP DALAM PENATAAN RUANG WILAYAH

KATA PENGANTAR. Semarang, Juni Plt. Kepala Dinas Kesehatan Ka.Bid Pencegahan dan Pemerantasan Penyakit, ttd

DATA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG TAHUN 2013

LAMPIRAN. Pendrikan Kidul. 919 Segiempat Pasif Tm. Rumah Susun Pekunden Pekunden 910 Oval Pasif Tm. Yudistiro Yudistiro

Gambar 4.2. Lokasi titik pengukuran gayaberat.

DAFTAR PESERTA POST TEST DK SD KOTA SEMARANG TGL 21 DAN 22 DESEMBER 2016

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN (COMPANY PROFILE)

URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN

URUSAN WAJIB PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

seperti UMKM, Posyantek dan Kader Pemberdayaan Masyarakat juga merupakan objek pada urusan pemberdayaan masyarakat.

BAB 3 GAMBARAN UMUM LOKASI PERENCANAAN

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 5, No. 4, Oktober 2016, Hal

BAB I PENDAHULUAN juta orang saat ini diseluruh dunia. Serta diperkirakan sekitar

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

DAFTAR NAMA GURU PAI PADA SEKOLAH - TAHUN 2011 KOTA SEMARANG - PROVINSI : JAWA TENGAH

BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

STUDI IDENTIFIKASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KECAMATAN TEMBALANG, CANDISARI, BANYUMANIK DAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

Geoplanning E-ISSN:

b. Kerjasama Program Dana Bergulir

Daerah Rawan Genangan Rob di Wilayah Semarang

STATUS KESIAPAN MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN DANA BLM PNPM-P2KP Status data tanggal : 29 Januari 2008

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG NOMOR : 420/3271 TENTANG

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG NOMOR : 420/3271 TENTANG

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Puskesmas rawat inap dan enam Puskesmas non rawat inap.

54 Universitas Indonesia Efisiensi relatif..., RR. Retno Wulansari, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat 8 perkiraan laju pertumbuhan penduduk dengan. mewujudkan keluarga kecil yang sehat dan sejahtera melalui konsep

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 127A TAHUN 2016 TENTANG

TERWUJUDNYA SEMARANG KOTA PERDAGANGAN DAN JASA YANG BERBUDAYA MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA,

PP 51/1991, PEMINDAHAN SISA KREDIT ANGGARAN PEMBANGUNAN TAHUN ANGGARAN 1990/1991 KE TAHUN ANGGARAN 1991/1992

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB III DISKRIPSI INTANSI. A. Sejarah Perjalanan KPP Pratama Semarang Gayamsari

: Ardhian Kuswidyaksono, S.E., M.M. : Atim Bukhori, S.T., M.Si. Kasi Ekstensifikasi dan Penyuluhan : Kuncoro Hadi, S.E.

PEMERINTAH KOTA SEMARANG BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Lampiran Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor :17 Tahun 2009 Tanggal : 22 Mei 2009

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2004 SERI E

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB 3 KONDISI UMUM PUSKESMAS DI KOTA SEMARANG

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

4.1.4 URUSAN WAJIB PERUMAHAN KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 DASAR HUKUM

INDIKASI PROGRAM RTRW KOTA SEMARANG TAHUN WAKTU PELAKSANAAN PJM I PJM II PJM III PJM IV NO PROGRAM UTAMA LOKASI

BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

UU 4/1991, PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1988/1989. Tentang: PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1988/1989

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG NOMOR: 40.1/Kpts/KPU-Kota /2015

kurang dari ketentuan. Secara rinci keadaan TPHL Pemerintah Kota Semarang selama tahun 2013 sebagai berikut :

UU 3/1990, PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1987/1988. Tentang: PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1987/1988

4.2.3 URUSAN PILIHAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP DALAM PENATAAN RUANG WILAYAH

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur;

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

DAFTAR KELOMPOK TANI TINGKAT KOTA SEMARANG TAHUN 2017

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SEMARANG CANDISARI

Transkripsi:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 50 TAHUN 1992 (50/1992) TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN-KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA, CILACAP, WONOGIRI, JEPARA, DAN KENDAL SERTA PENATAAN KECAMATAN DI WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I NUSA JAWA TENGAH Presiden Republik Indonesia, Menimbang: a. bahwa mengingat semakin meningkatnya jumlah penduduk dan volume kegiatan pemerintahan dan pembangunan di wilayah Kabupaten-kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, Kendal dan wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dalam wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah, sehingga untuk memperlancar pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan serta untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, dipandang perlu untuk membentuk kecamatan baru dan menata kecamatan di wilayah Kabupaten dan Kotamadya Daerah Tingkat II tersebut; b. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 75 Undangundang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah, pembentukan kecamatan harus ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah; Mengingat: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-undang Dasar 1945; 2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Tengah; 3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pemerintah Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Pemerintah Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037); Memutuskan: Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN-KABUPATEN DAERAH TINGKAT II

PURBALINGGA, CILACAP, WONOGIRI, JEPARA, DAN KENDAL SERTA PENATAAN KECAMATAN DI WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TENGAH. Pasal 1 (1) Membentuk Kecamatan Padamara di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, yang meliputi: a. Kelurahan Karangsentul; b. Desa Karangpule; c. Desa Gemuruh; d. Desa Bojanegara; *31900 e. Desa Karangjambe; f. Desa Sokawera; g. Desa Kalitinggar; h. Desa Padamara; i. Desa Prigi; j. Desa Dawuhan; k. Desa Purbayasa; 1. Desa Karang Gambas; m. Desa Mipiran. (2) Wilayah Kecamatan Padamara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Kalimanah. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Padamara, maka wilayah Kecamatan Kalimanah dikurangi dengan wilayah Kecamatan Padamara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 2 (1) Membentuk Kecamatan Pengadegan di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, yang meliputi wilayah: a. Desa Panunggalan; b. Desa Larangan; c. Desa Pasunggingan; d. Desa Karangjoho; c. Desa Pengadegan; f. Desa Tetel; g. Desa Tegalpingen; h. Desa Tumanggal; i. Desa Bedagas. (2) Wilayah Kecamatan Pengadegan, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Kejobong. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Pengadegan, maka wilayah Kecamatan Kejobong dikurangi dengan wilayah Kecamatan Pengadegan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 3

(1) Membentuk Kecamatan Patimuan di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Cilacap, yang meliputi wilayah: a. Desa Patimuan; b. Desa Cinyawang; c. Desa Bulupayung; d. Desa Purwodadi; e. Desa Sidamukti; f. Desa Rawa Apu. (2) Wilayah Kecamatan Patimuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), semula merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Kedungreja. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Patimuan, maka wilayah Kecamatan Kedungreja dikurangi dengan wilayah Kecamatan Patimuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 4 *31901 (1) Membentuk Kecamatan Paranggupito di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Wonogiri, yang meliputi wilayah: a. Desa Paranggupito; b. Desa Ketos; c. Desa Gunturharjo; d. Desa Gudangharjo; e. Desa Songbledek; f. Desa Sambiharjo; g. Desa Gendayaan; h. Desa Johunut. (2) Wilayah Kecamatan Paranggupito sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), semula merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Giritontro. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Paranggupito, maka wilayah Kecamatan Giritontro dikurangi dengan wilayah Kecamatan Paranggupito sebagaimana dimaksud dalam ayal (1). Pasal 5 (1) Membentuk Kecamatan Tahunan di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Jepara, yang meliputi wilayah: a. Desa Tahunan; b. Desa Senenan; c. Desa Kecapi; d. Desa Ngabul; c. Desa Langon; f. Desa Sukodono; g. Desa Mantingan; h. Desa Krapyak; i. Desa Tegalsambi; j. Desa Petekeyan; k. Desa Mangunan; 1. Desa Demangan; m. Desa Platar;

n. Desa Semat; o. Desa Telukawur. (2) Wilayah Kecamatan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Jepara. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Tahunan, maka wilayah Kecamatan Jepara dikurangi dengan wilayah Kecamatan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 6 (1) Membentuk Kecamatan Nalumsari di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Jepara, yang meliputi wilayah: a. Desa Pringtulis; b. Desa Jatisari; c. Desa Gemiring Lor; d. Desa Gemiring Kidul; e. Desa Tunggul Pandean; f. Desa Dorang; g. Desa Blimbingrejo; *31902 h. Desa Ngetuk; i. Desa Bendanpete; j. Desa Nuryolobo; k. Desa Tritis; 1. Desa Nalumsari; m. Desa Karangnongko; n. Desa Daren; o. Desa Bategede. (2) Wilayah Kecamatan Nalumsari sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Mayong. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Nalumsari maka wilayah Kecamatan Mayong dikurangi dengan wilayah Kecamatan Nalumsari sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 7 (1) Membentuk Kecamatan Rowosari di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Kendal, yang meliputi wilayah: a. Desa Sendangsikucing; b. Desa Gempolsewu; c. Desa Bulak; d. Desa Gebanganom Kulon; e. Desa Kebonsari; f. Desa Rowosari; g. Desa Sendangdawuhan; h. Desa Tanjunganom; i. Desa Pojoksari; j. Desa Randusari; k. Desa Jatipurwo; 1. Desa Tanjungsari;

m. Desa Karangsari; n. Desa Tambaksari; o. Desa Parakan; p. Desa Wonotenggang. (2) Wilayah Kecamatan Rowosari sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Weleri. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Rowosari, maka wilayah Kecamatan Weleri dikurangi dengan wilayah Rowosari sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 8 (1) Membentuk Kecamatan Kangkung di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Kendal, yang meliputi: a. Desa Sendang Kulon; b. Desa Sendangdawung; c. Desa Kaliyoso; d. Desa Sukodadi; e. Desa Kadilangu; f. Desa Truko; g. Desa Gebanganom Wetan; h. Desa Kangkung; i. Desa Laban; j. Desa Karanginalang Wetan; k. Desa Jungsemi; *31903 1. Desa Lebosari; m. Desa Tanjungmojo; n. Desa Rejosari; o. Desa Kalirejo. (2) Wilayah Kecamatan Kangkung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Cepiring. (3) Dengan dibentuknya Kecamatan Kangkung, maka wilayah Kecamatan Cepiring dikurangi dengan wilayah Kecamatan Kangkung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 9 Kecamatan-kecamatan di wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang yang terdiri dari 9 Kecamatan, berdasarkan Peraturan Pemerintah ini ditata kembali menjadi 16 kecamatan, sebagai berikut: 1. Kecamatan Gayamsari, yang meliputi wilayah: a. Kelurahan Tambakrejo; b. Kelurahan Kaligawe; c. Keturahan Sawahbesar; d. Kelurahan Siwalan; c. Kelurahan Sambirejo; f. Kelurahan Pandeanlamper; g. Kelurahan Gayamsari. 2. Kecamatan Candisari, yang meliputi wilayah: a. Kelurahan Candi;

b. Kelurahan Jatingaleh; c. Kelurahan Kaliwiru; d. Kelurahan Jomblang; e. Kelurahan Karanganyar Gunung; f. Kelurahan Tegalsari; g. Kelurahan Wonotingal. 3. Kecamatan Gajahmungkur, yang meliputi wilayah: a. Kelurahan Karangrejo; b. Kelurahan Bendanduwur; c. Kelurahan Bendanngisor; d. Kelurahan Sampangan; e. Kelurahan Gajahmungkur; f. Kelurahan Lempongsari; g. Kelurahan Petompon; h. Kelurahan Bendungan. 4. Kecamatan Pedurungan, yang meliputi wilayah: a. Kelurahan Penggaron Kidul; b. Kelurahan Tiogomulyo; c. Kelurahan Tlogosari Wetan; d. Keturahan Tlogosari Kulon; e. Kelurahan Muktiharjo Kidul; f. Kelurahan Plamongansari; g. Kelurahan Gemah; h. Kelurahan Pedurungan Kidul; i. Kelurahan Pedurungan Lor; j. Kelurahan Pedurungan Tengah; k. Kelurahan Palebon; 1. Kelurahan Kalicari. *31904 5. Kecamatan Tembalang, yang meliputi wilayah: a. Kelurahan Meteseh; b. Kelurahan Rowosari; c. Keturahan Mangunharjo; d. Kelurahan Bulusan; e. Kelurahan Kramas; f. Kelurahan Tombalang; g. Kelurahan Jangli; h. Kelurahan Tandang; i. Kelurahan Kedungmundu; j. Keturahan Sendangguwo; k. Kelurahan Sendangmulyo; 1. Kelurahan Sambiroto. 6. Kecamatan Banyumanik, yang meliputi wilayah: a. Kelurahan Pudakpayung; b. Kelurahan Gedawang; c. Kelurahan Jabungan; d. Kelurahan Pedalangan; e. Kelurahan Banyumanik; f. Kelurahan Srondot Kulon; g. Kelurahan Srondol Wetan; h. Kelurahan Ngesrep; i. Kelurahan Tinjomoyo; j. Kelurahan Padangsari;

k. Kelurahan Sumurboto. 7. Kecamatan Ngaliyan, yang meliputi wilayah: a. Kelurahan Gondoriyo; b. Kelurahan Podorejo, c. Kelurahan Bringin; d. Kelurahan Purwoyoso; c. Kelurahan Kalipancur; f. Kelurahan Bambankerep; g. Kelurahan Ngaliyan; h. Kelurahan Tambakaji; i. Kelurahan Wonosari; j. Kelurahan Wates. 8. Kecamatan Semarang Tengah, yang meliputi wilayah: a. Kelurahan Miroto; b. Kelurahan Brumbungan; c. Kelurahan Jagalan; d. Kelurahan Kranggan; e. Kelurahan Gabahan; f. Kelurahan Kembangsari; g. Kelurahan Sekayu; h. Kelurahan Pandansari; i. Kelurahan Bangunharjo; j. Kelurahan Kauman; k. Kelurahan Purwodinatan; 1. Kelurahan Karangkidul; m. Kelurahan Pekunden; n. Kelurahan Pindrikan Kidul; o. Kelurahan Pindrikan Lor. 9. Kecamatan Semarang Utara, yang meliputi: a. Kelurahan Bulu Lor; *31905 b, Kelurahan Plombokan; c. Kelurahan Purwosari; d. Kelurahan Kuningan; e. Kelurahan Panggung Lor; f. Kelurahan Panggung Kidul; g. Kelurahan Bandarharjo; h. Kelurahan Tanjungmas; i. Kelurahan Dadapsari. 10. Kecamatan Semarang Timur, yang meliputi wilayah: a. Kelurahan Kemijen; b. Kelurahan Rejomulyo; c. Kelurahan Mlatibaru; d. Kelurahan Kebonagung; c. Kelurahan Mlatiharjo; f. Kelurahan Bugangan; g. Kelurahan Sarirejo; h. Kelurahan Rejosari; i. Keturahan Karangturi; j.kelurahan Karangtempel. 11. Kecamatan Semarang Selatan, yang meliputi wilayah: a. Kelurahan Bulustalan; b. Kelurahan Barusari; c. Kelurahan Randusari;

d. Kelurahan Mugasari; e. Kelurahan Pleburan; f. Kelurahan Wonodri; g. Kelurahan Peterongan; h. Kelurahan Lamper Lor; i. Kelurahan Lamper Kidul; j. Kelurahan Lamper Tengah. 12. Kecamatan Semarang Barat, yang meliputi wilayah: a. Kelurahan Ngemplaksimongan; b. Kelurahan Manyaran; c. Kelurahan Krapyak; d. Kelurahan Kembangarum; e. Kelurahan Tambakharjo; f. Kelurahan Kalibanteng Kulon; g. Kelurahan Gisikdrono; h. Kelurahan Bojongsalaman; i. Kelurahan Salamanmloyo; j. Kelurahan Bongsari; k. Kelurahan Cabean; 1. Kelurahan Karangayu; m. Kelurahan Tawangmas; n. Kelurahan Krobokan; o. Kelurahan Tawangsari; p. Kelurahan Kalibanteng Kidul. 13. Kecamatan Genuk, yang meliputi wilayah: a. Kelurahan Penggaron Lor; b. Kelurahan Muktiharjo Lor; c. Kelurahan Bangetayu Kulon; d. Kelurahan Bangetayu Wetan; e. Kelurahan Sembungharjo; f. Kelurahan Kudu; *31906 g. Kelurahan Karangroto; h. Kelurahan Genuksari; i. Kelurahan Banjardowo; j. Kelurahan Gebangsari; k. Kelurahan Trimulyo; 1. Kelurahan Terboyo Kulon; m. Kelurahan Terboyo Wetan. 14. Kecamatan Gunungpati, yang meliputi wilayah: a. Kelurahan Sumurrejo; b. Kelurahan Pakintelan; c. Kelurahan Mangunsari; d. Kelurahan Plalangan; e. Kelurahan Gunungpati; f. Kelurahan Nongkosawit; g. Kelurahan Pongangan; h. Kelurahan Ngijo; i. Kelurahan Kalisegoro; j. Kelurahan Patemon; k. Kelurahan Sekaran; 1. Kelurahan Sukorejo; m. Kelurahan Sadeng; n. Kelurahan Cepoko;

o. Kelurahan Kandri; p. Kelurahan Jatirejo. 15. Kecamatan Mijen, yang meliputi wilayah: a. Kelurahan Cangkringan; b. Kelurahan Bubakan; c. Kelurahan Karangmalang; d. Kelurahan Polaman; e. Kelurahan Purwosari; f. Kelurahan Jatisari; g. Kelurahan Tambangan; h. Kelurahan Wonolopo; i. Kelurahan Mijen; j. Kelurahan Wonoplumbon; k. Kelurahan Ngadirgo; 1. Kelurahan Pesantren; m. Kelurahan Jatibarang; n. Kelurahan Kedungpani. 16. Kecamatan Tugu, yang meliputi wilayah: a. Kelurahan Jerakah; b. Kelurahan Tugurejo; c. Kelurahan Karanganyar; d. Kelurahan Randugarut; e. Kelurahan Mangkang Wetan; f. Kelurahan Mangkang Kulon; g. Kelurahan Mangunharjo. Pasal 10 (1) Pusat pemerintahan Kecamatan Padamara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) berada di Desa Padamara. (2) Pusat pemerintahan Kecamatan Pengadegan rsebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berada di Desa Pengadegan. *31907 (3) Pusat pemerintahan Kecamatan Patimuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) berada di Desa Patimuan. (4) Pusat pemerintahan Kecamatan Paranggupito sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) berada di Desa Paranggupito. (5) Pusat pemerintahan Kecamatan Tahurian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) berada di Desa Tahunan. (6) Pusat pemerintahan Kecamatan Nalumsari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) berada di Desa Nalumsari. (7) Pusat pemerintahan Kecamatan Rowosari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) berada di Desa Rowosari. (8) Pusat pemerintahan Kecamatan Kangkung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) berada di Desa Kangkung. (9) Pusat pemerintahan Kecamatan Gayamsari sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9 angka 1 berada di Kelurahan Gayamsari. (10) Pusat pemerintahan Kecamatan Candisari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 angka 2 berada di Kelurahan Tegalsari. (11) Pusat pemerintahan Kecamatan Gajahmungkur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 angka 3 berada di Kelurahan Gajahmungkur. (12) Pusat pemerintahan Kecamatan Pedurungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 angka 4 berada di Kelurahan Gemah. (13) Pusat pemerintahan Kecamatan Tembalang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 angka 5 berada di Kelurahan Mateseh. (14) Pusat pemerintahan Kecamatan Banyumanik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 angka 6 berada di Kelurahan Ngesrep. (15) Pusat pemerintahan Kecamatan Ngaliyan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 angka 7 berada di Kelurahan Ngaliyan. (16) Pusat pemerintahan Kecamatan Semarang Tengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 angka 8 berada di Kelurahan Miroto. (17) Pusat pemerintahan Kecamatan Semarang Utara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 angka 9 berada di Kelurahan Plombokan. (18) Pusat pemerintahan Kccamatan Semarang Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 angka 10 berada di Kelurahan Karangtempel. (19) Pusat pemerintahan Kecamatan Semarang Selatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 angka 11 berada di Kelurahan Lamper Kidul. (20) Pusat pemerintahan Kecamatan Semarang Barat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 angka 12 berada di Kelurahan Gisikdrono. (21) Pusat pemerintahan Kecamatan Genuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 angka 13 berada di Kelurahan Trimulyo. (22) Pusat pemerintahan Kecamatan Gunungpati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 angka 14 berada di Kelurahan Pialangan. (23) Pusat pemerintahan Kecamatan Mijen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 angka 15 berada di Kelurahan Mijen. (24) Pusat pemerintahan Kecamatan Tugu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 angka 16 berada di Kelurahan Tugurejo. Pasal 11 Batas wilayah kecamatan-kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1), Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 ayat (1), Pasal 4 *31908 ayat (1), Pasal 5 ayat (1), Pasal 6 ayat (1), Pasal 7 ayat

(1), Pasal 8 ayat (1), Pasal 9 angka 1, Pasal 9 angka 2, Pasal 9 angka 3, Pasal 9 angka 4, Pasal 9 angka 5, Pasal 9 angka 6, Pasal 9 angka 7, Pasal 9 angka 8, Pasal 9 angka 9, Pasal 9 angka 10, Pasal 9 angka 11, Pasal 9 angka 12, Pasal 9 angka 13, Pasal 9 angka 14, Pasal 9 angka 15, dan Pasal 9 angka 16, dituangkan dalam peta yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini. Pasal 12 Pemecahan, penyatuan, penghapusan, perubahan nama, batas Desa/ Kelurahan dalam kecamatan-kecamatan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah ini sepanjang tidak mengakibatkan perubahan batas wilayah kecamatan, diatur dengan Peraturan Daerah sesuai pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. Pasal 13 (1) Ketentuan pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini diatur oleh Menteri Dalam Negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Segala sesuatu yang berkenaan dcngan dan sebagai akibat dari pembentukan dan penataan kecamatan scbagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah ini diatur oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah dengan memperhitungkan kcmampuan keuangan Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Dacrah Tingkat I Jawa Tengah. Pasal 14 Segala ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pembentukan, penataan dan perubahan batas kecamatan dalam wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini, dinyatakan tidak berlaku. Pasal 15 Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 12 September 1992 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd. SOEHARTO

Diundangkan di Jakarta *31909 pada tanggal 12 September 1992 MENTERI/SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA ttd. MOERDIONO -------------------------------- CATATAN Di dalam dokumen ini terdapat lampiran dalam format gambar. Lampiran-lampiran ini terdiri dari beberapa halaman yang ditampilkan sebagai satu berkas. Dari daftar berikut ini, pilihlah salah satu butir untuk menampilkan lampiran dengan menekan TAB dan kemudian tekanlah ENTER. TABULAR OR GRAPHIC MATERIAL SET AT THIS POINT IS NOT DISPLAYED. Sumber: LN 1992/89 Kutipan: LEMBARAN NEGARA TAHUN 1992