Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Bermain Plastisin Di RA Khoirul Ummah

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Kreatifitas Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Balok Di RA Suryawiyyah

Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Melalui Kegiatan Bermain Bola

Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Mengecap Dengan Media Bahan Alam

Upaya Meningkatkan Belajar Sains Anak Melalui Metode Eksperimen

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

Mengenalkan Konsep Huruf Dengan Metode Permainan Kartu Huruf Pada Anak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak

JEMBER TAHUN PELAJARAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN KREATIVITAS SENI MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) PADA ANAK TK AL-KHAIRAAT BOBO KECAMATAN DOLO BARAT

SKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH :

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

Rinendah Sihwinedar 16

Penerapan Metode Bermain Balok untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di PAUD Negeri Pembina Palu Utara

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

PERANAN FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP WARNA DI KELOMPOK B TK NURUL ISLAM LAMBARA KECAMATAN TAWAELI

PENINGKATAN KREATIVITAS SENI RUPA KOLASE DENGAN MEDIA DAUN PADA ANAK KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI 03 BANYUMANIK SEMARANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP WARNA MELALUI METODE PROYEK. Sri Endah Cahyaningsih

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI KELAS A PAUD AL-HIDAYAH ACEH BESAR. Isthifa Kemal 1 Sari Yuanita 2 ABSTRAK

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN. Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

Inayatul Uliya

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Permainan Ular Tangga Raksasa

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

Artikel Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG-PAUD.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI SINGING GAME DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG PAUD FKIP UN PGRI Kediri OLEH:

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA PERWARI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR

JURNAL. Oleh: MUIN DWI ASTUTI NPM P. Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ANIK LESTARININGRUM, M.Pd.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA MELALUI WAYANG KERTAS DI TK MAKEDONIA

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR DI TK ABA TLOBONG I KELAS B TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN GERAK TARI BERDASAR POLA LANTAI DENGAN METODE DISCOVERY. Erlin Sofiyanti

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B TK PEMBINA PALU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO

METODE BERMAIN LEGO DALAM UPAYA MENUMBUHKEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK PADA ANAK USIA DINI (Sudi Kasus di Lembaga Pendidikan Manusia Unggul)

PENERAPAN AKTIVITAS RITMIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK ANAK KELOMPOK A TK IT AISYIYAH LABAN KEC. MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK PKK KAVAYA MARANA KEC. SINDUE

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ESTI UTAMI A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD.

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh : SUKARMI NPM : P

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

PERMAINAN ULAR TANGGA DAPAT MENGEMBANGKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI III KARANGANYAR KABUPATEN SRAGEN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

Oleh: Dibimbing oleh : 1. Dema Yulianto, M.Psi 2. Anik Lestariningrum, M.Pd

Meningkatkan Pemahaman Konsep Bilangan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Dengan Media Kartu Angka Di TK Pertiwi Rejosari

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN PERMAINAN CETAK ANGKA PLAY DOUGH PADA ANAK

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

Transkripsi:

Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Bermain Plastisin Di RA Khoirul Ummah Leni Mushonifah (102659-ST) Mahasiswa PG PAUD IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Pengembangan fisik motorik merupakan salah satu pengembangan kemampuan dasar di Taman Kana-kanak. Bahan kegiatan pengembangan fisik motorik mencakup kegiatan yang mengarah pada kegiatan untuk melatih motorik kasar dan halus. Kegiatan motorik kasar terdiri atas geraka-gerakan jalan, lari, lompat, senam, keterampilan dengan bola, keterampilan dengan menggunakan peralatan, menari, latihan ritmik dan gerak gabungan. Kegiatan belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai pendidikan. Di dalamnya terjadi interaksi edukatif antara guru dan anak didik, ketika guru menyampaikan bahan pelajaran kepada anak didik di kelas. Bahan pelajaran yang guru berikan itu akan kurang memberikan dorongan (minat) kepada anak didik bila menyampaikan menggunakan strategi yang kurang tepat. Di sinilah kehadiran metode menempati posisi penting dalam menyampaikan bahan pelajaran. Belajar pada hakekatnya merupakan proses kognitif yang mendapat dukungan dari fungsi ranah psikomotor. Fungsi psikomotor dalam hal ini meliputi: mendengar, melihat, mengucapkan. Apapun jenis dan manifestasi belajar yang dilakukan anak didik, hampir dapat dipastikan selalu melibatkan fungsi ranah akalnya yang intensitas penggunaannya tentu berbeda antara satu peristiwa belajar dengan peristiwa belajar lainnya. Tugas guru dalam hal ini memberi contoh penggunaan strategi yang tepat dalam arti sesuai dengan kepastian umum anak didik dan selaras dengan kebutuhan serta tingkat kesulitan materi yang guru ajarkan kepada mereka. Rumusan Masalah : (1) Untuk mengetahui Apakah kegiatan bermain Plastisin dapat meningkatkan kreativitas anak usia dini di RA Khoirul Ummah Desa Klaling Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus?. (2) Untuk mengetahui Apakah kreativitas anak usia dini perlu di tingkatkan?. Kesimpulan : (1) Menumbuhkan minat seni anak melalui bermain Plastisin di RA Khoirul Ummah Desa Klaling Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 12/13 bisa diberikan kepada peserta didik. (2) Keberhasilan belajar anak dalam hal menumbuhkan minat seni anak melalui bermain Plastisin di RA Khoirul Ummah Desa Klaling Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 12/13 mengalami kemajuan dan peningkatan dengan menggunakan media melukis. Hal ini dapat terbukti dengan hasil yang diperoleh mencapai 80% anak mampu mengikuti kegiatan melukis yang diberikan oleh guru. Kata Kunci : Kreatifitas, Bermain, Plastisin PENDAHULUAN Masa perkembangan anak usia dini adalah masa yang paling tepat untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki anak. Salah satu potensi yang perlu dikembangkan adalah tentang wawasan dan rasa seni anak. Kesenian merupakan salah satu potensi dasar anak sebagai bentuk dari kecerdasan jamak (multiple intelligence). Melalui pengembangan potensi seni anak berarti juga mengembangkan kecerdasannya. Jika potensi ini tidak dikembangkan sejak dini, maka masa emas pengembangan potesi tersebut akan terlewat begitu saja, meskipun dapat dikembangkan pada tahuntahun sesudahnya, namun hasil yang dicapai tidak akan seoptimal apabila dikembangkan pada masa emasnya. 92 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Anak sebagai mahluk yang memiliki perasaan dan pikiran, mempunyai kebutuhan untuk menyatakan perasaan dan pikirannya dengan berbagai macam cara menurut keinginannya sendiri. Pengembangan kreativitas yang dimiliki anak usia dini dapat berupa imajinasi. Jika kita perhatikan fenomena yang terjadi saat ini, anak-anak tampak lebih tertarik pada aktifitas pengisi waktu luang yang bersifat pasif seperti menonton TV, mendengarkan radio atau menonton film. Keadaan ini sesungguhnya akan berdampak negatif jika acara hiburan semacam ini menggantikan permainan imajinatif yang lebih mengembangkan kemampuan berpikir kreatif anak. Oleh karenanya program-program seni di sekolah-sekolah diharapkan dapat mengembangkan beragam pengalaman keseharian anak yang bermuatan unsur kreativitas. Berdasarkan dari persoalan yang ada dan berpatokan pada kurikulum pendidikan anak usia dini tahun 04 tersebut, peneliti melakukan pengamatan terhadap permasalahan yang terjadi di RA Khoirul Ummah Desa Klaling Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus, bahwa tingkat kreativitas dalam kemampuan dasar seni, anak didik yang berjumlah 22 anak pada kelompok B masih memerlukan perhatian dari guru kelas karena hampir 80% anak kelompok B kurang berminat dan berimajinasi dalam kegiatan bermain plastisin, hal ini akan berpengaruh pada kecerdasannya. Pilihan jenis kegiatan, tema dan teknik yang sifatnya personal membuat karya seni dari tiap anak tampil lebih jujur, nyata dan unik. Ada anak yang tergolong berbakat, sangat sensitif, luar biasa kemampuan observasinya dan sebagainya. Hanya sedikit anak yang berbakat segalanya, namun tidak ada anak yang tidak berbakat apapun. Anak-anak usia Taman Kanak-kanak secara alami tampaknya menunjukkan sifat ekspresif dan secara instingtif mengetahui bagaimana mengenal dan mengolah warna, bentuk, keseimbangan, dan irama khususnya dalam bermain Plastisin. Penelitian para ahli menunjukkan bahwa implikasi dari kematangan perkembangan anak terlihat nyata dalam pendidikan seni. Pengalaman berkesenian adalah faktor utama dalam pendidikan karena hal ini akan memberi kesempatan pada setiap anak untuk berkembang sesuai kemampuannya sendiri. Kebermaknaan belajar pengetahuan, apresiasi, dan keterampilan kesenian tidak dapat terlepas dari usaha-usaha guru dalam menumbuhkan dan mengembangkan sensitivitas persepsi dan indrawi serta berbagai pengalaman kreatif yang mencakup pengalaman emosional, intelektual, estetik, dan perceptual melalui bahasa ungkap yang berbeda, seperti bahasa rupa, bahasa bunyi dan gerak yang sesuai karakter perkembangan seni anak pada usia pra-sekolah. Tujuan pendidikan di Taman Kanak-kanak bukanlah membuat anak mampu menghasilkan keterampilan khusus, tetapi membantu anak untuk mampu mengungkapkan yang mereka ketahui dan yang mereka rasakan, serta mulai mengungkapkan diri melalui seni. Proses lebih menjadi perhatian daripada sekedar hasil belajar. Dari uraian di atas maka akan dilakukan Penelitian Tindakan Kelas untuk memperbaiki proses belajar mengajar dengan mengambil judul Upaya Meningkatkan Kreatifitas Anak Usia Dini Melalui 93 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Bermain Plastisin Di RA Khoirul Ummah Klaling Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 12/13. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kreativitas Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran kreatif (kadang disebut pemikiran divergen) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari kreativitas adalah tindakan membuat sesuatu yang baru. Kreativitas dalam kemasakinian sangat dipengaruhi oleh barbagai faktor antara lain adalah faktor keturunan dan lingkungan. Kreativitas merupakan salah satu istilah yang sering digunakan meskipun merupakan istilah yang taksa (ambiguous) dalam penelitian psikologi masa kini. Ia bahkan lebih taksa lagi dan sering digunakan dengan bebas dikalangan orang awam. Pengertian Bermain Plastisin Menurut M. Lansing Kegiatan bermain Plastisin ini dilakukan dengan cara membentuk, mewarnai, dan memberi warna sehingga menimbulkan bentuk. Bermain plastisin merupakan kegiatan anak usia dini. Kegiatan bermain plastisin seperti halnya menyanyi dapat dilakukan dengan kesadaran penuh berupa maksud dan tujuan tertentu maupun sekedar membuat bentuk tanpa arti. Kegiatan bermain plastisin dimulai dari menggerakkan tangan untuk mewujudkan sesuatu bentuk secara tidak sengaja, sampai dengan membentuk untuk maksud tertentu. Anak-anak akan merasa senang setelah bermain plastisin karena itu menjadi suatu cara berkomunikasi kepada orang lain. Apalagi ketika bentuk tersebut ditanggapi oleh orang tua dengan pertanyaan tentang makna dan arti bentuk yang dihasilkan. Di dalam kegiatan bermain plastisin yang dilakukan anak-anak sering dijumpai suasana yang menyenangkan, penuh kegembiraan. Kegembiraan anak-anak dapat ditandai dengan beberapa ciri yang ditimbulkan oleh keaktifan dan kebebasan untuk bergerak, bereksperimen, berlomba, berkomunikasi dan sebagainya. Dapat kita lihat betapa senangnya anak-anak bermain plastisin, mereka bergerak-gerak secara disadari atau tidak. METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar meningkat. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) termasuk penelitian kualitatif sehingga sudah barang 94 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

tentu proses penelitiannya menggunakan metode penelitian deskriptif analitik, yang dilakukan subjektif dengan berdasarkan semata-mata atas fakta. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di RA Khoirul Ummah Klaling Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus, khususnya kelompok B tahun pelajaran 12/13. Subyek Penelitian Subyek yang akan diteliti adalah anak didik kelompok B RA Khoirul Ummah Klaling Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus yang berjumlah 22 (dua puluh dua) anak terdiri dari 12 (dua belas) anak laki-laki dan 10 (sepuluh) anak perempuan Tahun Pelajaran 12/13. Data dan Sumber Data Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang kreativitas anak dalam bermain plastisin dan kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran di kelas. Data penelitian itu dikumpulkan dari observasi dan penelitian langsung. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data sebagai metode untuk memperoleh data yang diperlukan, baik yang berhubungan dengan studi litelatur, maupun data yang dihasilkan dari data empiris. Dalam studi litelatur, peneliti menelaah buku-buku, karya tulis, karya ilmiah, maupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan tema penelitian selanjutnya dijadikan sebagai acuan dan alat utama bagi praktek penelitian lapangan. Adapun data empiris peneliti menggunakan beberapa metode yaitu: a. Observasi b. Dokumentasi c. Literatur HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pra Siklus Tabel 1. Perolehan Nilai Pengayaan Pra Siklus Keterangan : Jumlah siswa No Interval Kategori Frekuensi 1 81 100 Sangat baik 7 2 61 80 Baik 9 3 41 60 Cukup 4 4 21 40 Kurang 0 5 0 Sangat kurang 0 Jumlah = siswa 95 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Siswa tuntas = Siswa tak tuntas = 9 11 X 100 % = 45 X 100 % = 55 Diagram 1. Perolehan pengayaan pra siklus 10 8 6 4 2 0 0-21 - 40 41-60 61-80 81-100 Dilihat dari diagram 1 (satu) menunjukkan bahwa siswa yang masuk kategori sangat kurang 0, kategori kurang sejumlah 3 siswa, kategori cukup 7 siswa, kategori baik 3 siswa, dan kategori baik sekali 7 siswa. Siklus I Tabel 2. Perolehan Nilai Pengayaan Siklus I No Interval Kategori Frekuensi 1 81 100 Sangat baik 9 2 61 80 Baik 3 3 41 60 Cukup 4 4 21 40 Kurang 1 5 0 Sangat kurang 0 Jumlah Keterangan : Jumlah siswa = siswa Siswa tuntas = 12 X 100 % = 60 Siswa tak tuntas = 8 12 X 100 % = 40 96 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Diagram 2. Perolehan nilai pengayaan siklus I 10 8 6 4 2 0 0-21 - 40 41-60 61-80 81-100 Dilihat dari diagram 2 menunjukkan bahwa siswa yang masuk kategori sangat kurang 0, kategori kurang sejumlah 1 siswa, kategori cukup 4 siswa, kategori baik 3 siswa, dan kategori baik sekali 9 siswa. Siklus II a. Rencana. Pada pembelajaran siklus I, hasilnya belum maksimal, sehingga guru/penulis mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II. Untuk itu kegiatan yang dilakukan adalah : 1) Proses pembelajaran dengan menggunakan menggunakan metode bermain Plastisin, supaya pembelajaran dapat tercapai. 2) Dalam penyampaian materi sudah mengunakan alat peraga yang sesuai, yang dapat meningkatkan kreativitas siswa. 3) Guru membmbing dan memotifasi siswa dalam menyimpulkan materi. 4) Untuk mengetahui hasil akhir, siswa diberi tes/soal-soal. Dalam pembelajaran siklus II ini, diharapkan siswa dapat mencapai tingkat ketuntasan. Bila harapan tersebut tercapai guru tidak perlu mengadakan perbaikan lagi. Kalau ada anak yang belum tuntas diberi arahan dan bimbingan secara khusus. b. Pengamatan. Hasil temuan rekan sejawat selaku pengamat yang dicatat dilembar obserivasi yang terjadi selama proses pembelajaran adalah : 1) Guru sudah baik dalam menyampaikan materi, dengan bahasa yang tidak terlalu cepat dan sudah mengunakan model pembelajaran yang sesuai. 2) Guru sudah cukup baik dalam membimbing dan memotifasi anak, sehingga anak lebih bersemangat dan aktif dalam pembelajaran. 3) Penggunaan alat peraga sudah sesuai dan menarik. 4) Eivaluasi yang diberikan hasilnya sudah culup baik, banyak yang mencapai ketuntasan. Dari hasil pengamatan diatas, hasil yang dicapai siswa sudah maksimal, karena siswa yang mencapai ketuntasan minimal ada 60%. c. Refleksi. 97 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Dengan memperhatikan hasil pembelajaran kognitif, penulis melakukan refleksi diri. Dengan harapan hasil yang sudah dicapai pada siklus II sebagai acuan dalam materi-materi pembelajaran yang lain. Ada beberapa hal yang masih harus diperhatikan, yaitu 1) Memberi motifasi atau dorongan pada siswa agar percaya diri dalam memahami materi pembelajaran lebih ditingkatkan. 2) Dalam menggunakan metode seni rupa atau membentuk, lebih ditentukan pada teknik-teknik pembelajaran. 3) Dalam membimbing siswa untuk memahami materi pelajaran semaksimal mungkin. 4) Keberhasilan Dalam proses pembelajaran dengan materi pokok meningkatkan kreativitas anak dengan menggunakan metode menggambar pada siklus II, banyak siswa yang mencapai ketuntasan. Hal ini membuktikan bahwa siswa sudah mencapai kemajuan. Keberhasilan ini dicapai karena : 1) Siswa sudah menguasai teknik-teknik dari model pembelajaran menggunakan metode seni rupa atau membentuk. 2) Siswa sudah dapat berfikir aktif dan kreatif dalam memahami materi pembelajaran. 3) Banyak siswa yang berminat dan senang dalam proses pembelajaran. 4) Kegagalan. Pada pembelajaran siklus II ini diharapkan semua siswa mencapai tingkat ketuntasan, tapi ternyata ada 3 siswa dari siswa yang belum tuntas. Hal ini disebabkan oleh : 1) Ada 1 siswa yang belum tuntas karena malas masuk sekolah sehingga dia ketinggalan dalam pembelajaran. 2) Sedangkan yang 2 siswa memang kurang konsentrasi, dan sering gaduh dalam kelas, sehingga mereka tidak dapat memahami materi pokok. Keterangan : Jumlah siswa Siswa tuntas = Tabel 3. Perolehan Nilai Pengayaan Siklus II No Interval Kategori Frekuensi 1 81 100 Sangat baik 5 2 61 80 Baik 12 3 41 60 Cukup 3 4 21 40 Kurang 0 5 0 Sangat kurang 0 Jumlah = siswa 17 X 100 % = 85 98 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Siswa tak tuntas = 3 X 100 % = 15 12 Grafik 3. Perolehan nilai pengayaan siklus 2 14 12 10 8 6 4 2 0 0-21 - 40 41-60 61-80 81-100 Dilihat dari diagram 3 menunjukkan bahwa siswa yang masuk kategori sangat kurang 0, kategori kurang sejumlah 0 siswa, kategori cukup 3 siswa, kategori baik 12 siswa, dan kategori baik sekali 5 siswa. Dari data-data di atas dapat dilihat peningkatan yang dicapai pada perbaikan pembelajaran sebagai berikut : Tabel 7. Data Ketuntasan NO SIKLUS KETUNTASAN (%) 1 Pra Siklus 45 2 I 60 3 II 80 Diagram 3. Ketuntasan Belajar 100 80 80 60 40 45 60 0 PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II 99 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Dilihat dari diagram di atas dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan kreativitas anak pada hasil belajar dengan menggunakan Metode kreasi bentuk atau seni rupa. Pembahasan Dari Setiap Siklus Proses perbaikan dalam penelitian yang dilaksanakan selama dua siklus telah menghasilkan temuan-temuan, yang selanjutnya perlu dibahas untuk mendapatkan kesimpulan terhadap penelitian yang di lakukan bersama teman sejawat, penulis mendiskusikan temuan-temuan berupa hasil pengamatan tingkah laku siswa, guru maupun hasil belajar, selama tiga siklus perbaikan pembelajaran sebagai berikut : 1. Siklus pertama Dari hasil pengamatan, tingkah laku siswa yang diharapkan sudah lebih baik dari pada pembelajaran awal, tetapi masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari masih tingginya prosentase tingkah laku menyimpang selama proses perbaikan pembelajaran. Ternyata prosentase siswa yang melakukan tingkah laku menyimpang dalam pembelajaran lebih banyak dari pada persentase tingkah laku yang mendukung pembelajaran. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa siswa belum mempunyai motivasi terhadap pembelajaran. Dari hasil pengamatan terhadap tingkah laku guru menunjukkan bahwa persentase kompetensi guru dalam mengelola proses pembelajaran tampak masih belum trampil. Guru masih kebingungan membagi perhatian antara menggunakan metode secara benar pada peningkatan hasil belajar, penguasaan materi, serta membangun suasana yang menyenangkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Wardani (1997) yang mengatakan bahwa guru perlu menguasai delapan (8) ketrampilan dasar mengajar, yaitu ketrampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan ivariasi menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, mengajar kelompok kecil dan perorangan. Kegiatan eivaluasi dengan tes tertulis dilakukan baik pada saat proses pembelajaran berlangsung maupun pada hasil akhir pembelajaran. Dari data nilai yang di analisa ternyata siswa belum dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan. Hal ini menjadi pertimbangan penulis ternyata tingkah laku siswa dan guru mempunyai hubungan yang saling mempengarui terhadap hasil belajar. 2. Siklus kedua Berdasarkan pengamatan terhadap tingkah laku siswa, pada siklus ini telah terjadi perubahan yang diharapkan akan mendukung keberhasilan perbaikan pembelajaran. Ketika guru melakukan demonstrasi dengan alat-alat peraga mereka tertarik untuk mengikuti proses belajar, serta memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep pembelajaran. Perubahan tingkah laku guru dari hasil pengamatan telah menunjukkan perubahanperubahan yang diharapkan dapat mendukung keberhasilan perbaikan pembelajaran. Hal ini tidak lepas dari usaha guru dalam memperbaiki tingkah laku untuk menunjang keberhasilan proses 100 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

pembelajaran, antara lain melalui : menggambar, pemakaian alat peraga, gaya mengajar guru, maupun langkah-langkah menerapkan metode dengan benar. Evaluasi yang dilakukan selama proses pembelajaran maupun pada akhir pembelajaran telah menunjukkan perubahan yang sangat meningkat. Nilai hasil belajar yang diperoleh siswa semakin tinggi, juga semakin banyak siswa yang mampu mencapai ketuntasan. Berdasarkan temuan masalah yang ditemukan oleh guru selama proses pembelajaran menggambar, dalam upaya meningkatkan kreativitas anak kurang berhasil. Oleh karena itu dalam menyampaikan materi berlangsung guru harus memperhatikan : a. Teknik-teknik belajar yang tepat dan sesuai karakteristik siswa. b. Fasilitas dan media yang dapat menunjang berhasilnya tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Hal tersebut diatas sesuai pendapat dari : 1) Colin Rose dan Malcom J. Nichol (02) berpendapat bahwa apabila kita mempelajari teknik-teknik belajar yang tepat (eksak) sehingga menjadi gaya belajar personal maka kita akan belajar lebih alami (natural). 2) Miarso (1980) yang menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. 3) John Dewey menyatakan pembelajaran adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan oleh diri sendiri, maka insentif belajar harus muncul dari dirinya. 4) Utami Munandar (1987) menyatakan bahwa secara operasioanal kreatifitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengolaborasi (memperkaya, mengembangkan dan memerinci) sesuatu gagasan. Kreativitas anak dalam pembelajaran melalui kegiatan bermain Plastisin berhasil meningkatkan prestasi anak. Hal ini terlihat dari pencapaian nilai dari per siklus. Nilai rata-rata klasikal pada pra Siklus hanya mencapai 45%, di siklus I 60% dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 80%. Untuk lebih jelasnya penulis gambarkan dalam grafik batang berdasarkan ketuntasan per siklus. Grafik ketuntasan belajar penulis sajikan di bawah ini. 100 80 60 40 0 Grafik 4. Ketuntasan per siklus 45 PRA SIKLUS 60 80 SIKLUS I SIKLUS II 101 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Dengan melihat tabel di atas penulis merasa sudah berhasil membawa peningkatan hasil pembelajaran anak meskipun hasil belum mencapai maksimal. Karena hasil belajar anak rata-rata di atas SKH maka perbaikan pembelajaran diakhiri sampai siklus II. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah penulis laksanakan dan dari data-data yang telah terkumpul serta analisa mengenai Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini melalui Kegiatan Bermain Plastisin di RA Khoirul Ummah Desa Klaling Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Menumbuhkan minat seni anak melalui bermain Plastisin di RA Khoirul Ummah Desa Klaling Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 12/13 bisa diberikan kepada peserta didik. 2. Keberhasilan belajar anak dalam hal menumbuhkan minat seni anak melalui bermain Plastisin di RA Khoirul Ummah Desa Klaling Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 12/13 mengalami kemajuan dan peningkatan dengan menggunakan media melukis. DAFTAR PUSTAKA B.E.F. Montolalu, dkk.08. Bermain dan Permainan Anak. Universitas Terbuka : Jakarta. IGAK Wardhani, Kuswaya Wihardit.10. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka: Jakarta. Joan Freeman dan Utami Munandar. 1996. Cerdas dan Cemerlang:Kiat Menemukan dan Mengembangkan Bakat Anak. PT. Gramedia: Jakarta. Masitoh, dkk. 08. Strategi Pembelajaran TK. Universitas Terbuka: Jakarta. Moleong. Laxy J. 02. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosda karya: Bandung. Muhammad. 08. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Sri Palupi. 10. Modul Metode Pengembangan Pembelajaran Pengetahuan Sosial Anak Usia Dini. IKIP Veteran Semarang. Suharsimi Arikunto.1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Rineka Cipta: Jakarta. S. Margono. 00. Metodologi Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta. Widia Pekerti, dkk. 08. Metode Pengembangan Seni. Universitas Terbuka: Jakarta. Zainal Aqib, dkk. 09. Penelitian Tindakan Kelas. CV. YRama Widya: Bandung. 102 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang