demam tinggi, buah dada membengkak dan bernanah (abses) menyebabkan anak tidak boleh diberi ASI (Oswari 1986). Produksi ASI dipengaruhi konsumsi

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KONSELING GIZI PADA IBU KELUARGA MISKIN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

Artikel Pola Asuh Gizi Pada Bayi Anak Makalah Pengertian Contoh

BAB I PENDAHULUAN. berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman (Depkes, 2004). ASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

2. Tanggal Lahir : Umur : bulan. 4. Nama Ayah :. Umur : tahun. 5. Nama Ibu :. Umur : tahun

METODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. reproduksi kembali ke keadaan sebelum masa hamil (Reeder, 2011). Masa ini

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik untuk bayi yang baru lahir, karena memiliki

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun oleh : AGUSTINA ITRIANI J

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian, karena merupakan kelompok yang rawan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 98 kematian per kelahiran hidup. Tingginya angka kematian bayi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

1

BAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di mana salah satu indikator tingkat kesehatan tersebut

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi khususnya balita stunting dapat menghambat proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Program peningkatan penggunaan ASI menjadi prioritas karena

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MPASI DINI DI RW 1 KELURAHAN NGAGEL KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA

LEMBAR PERTANYAAN. Frekuensi. Informasi 1. Presentational media - Petugas Puskesmas. a. 1-3 bulan. Asi saja - Bidan. b. 4-6 bulan

BAB 1 PENDAHULUAN. sempurna bagi bayi selama bulan-bulan pertama kehidupannya (Margaret

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian balita dalam kurun waktu 1990 hingga 2015 (WHO, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih

BAB I PENDAHULUAN. Air susu ibu (ASI) merupakan cairan yang berisi zat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang baik. Menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kebutuhan gizi secara kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Bayi sejak lahir harus mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) secara Eksklusif, sesegera mungkin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang sehat semakin bertambah umur semakin bertambah tinggi

PENDAHULUAN Latar Belakang

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan

BAB I PENDAHULUAN. 24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,

PENDAHULUAN Latar Belakang

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

I. PENDAHULUAN. suatu bangsa. Untuk mencapai ketahanan pangan diperlukan ketersediaan. terjangkau dan aman dikonsumsi bagi setiap warga untuk menopang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air Susu Ibu (ASI), dan ASI yang diberikan kepada bayi sejak lahir sampai

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan unsur penting

3. plasebo, durasi 6 bln KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Menyusui merupakan cara alami memberi makan bayi. Sejak terjadinya pembuahan, tubuh ibu mempersiapkan diri untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi

HUBUNGAN ANTARA UMUR PERTAMA PEMBERIAN MP ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6 12 BULAN DI DESA JATIMULYO KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah

BAB I PENDAHULUAN. penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi oprasional dalam penelitian ini perlu dikemukakan untuk menghindari

BAB I PENDAHULUAN. menunjukan bahwa 57% tenaga kerja Indonesia adalah wanita Indonesia.

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang

AMENORE LAKTASI SEBAGAI METODE BER KB SERTA URGENSINYA TERHADAP PP 33 TAHUN 2012 Oleh : Andang Muryanta

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2014

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. 2

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat adalah terwujudnya

Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN GIZI IBU DAN PRAKTEK PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI SERTA STATUS GIZI BATITA DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian. Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4.

METODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan WHO, 2009). Pemberian ASI Ekslusif harus terinisiasi dini ASI saja dengan 1

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Air susu ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu, yang

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat dengan pesat dalam 4 dekade

BAB 1 : PENDAHULUAN. Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

S PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari kesimpulan yang mencerminkan hasil yang didapatkan dari penelitian

Transkripsi:

29 KERANGKA PEMIKIRAN Berdasarkan literatur kepustakaan, disusun diagram pohon tentang berbagai kemungkinan faktor yang mempengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif (Gambar 6). Menurut Delp et al. ( Hardinsyah, 1996) berdasarkan diagram pohon maka dapat dibangun kerangka operasional pemikiran, dalam hal ini kerangka pemikiran mengenai pengaruh konseling gizi terhadap pemberian ASI eksklusif pada ibu keluarga miskin (Gambar 7). ASI eksklusif dianjurkan diberikan selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. ASI sebagai makanan terbaik bagi bayi ternyata belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal oleh ibu. Kondisi ini bisa dilihat dari masih rendahnya pemberian ASI khususnya ASI eksklusif berdasarkan data SDKI tahun 2003. Berdasarkan Visi Indonesia Sehat 2010, pada tahun 2010 seharusnya pemberian ASI eksklusif mencapai 80%, tetapi berdasarkan SDKI pada tahun 2003 baru 55% ibu-ibu yang memberikan ASI secara eksklusif. Keberhasilan menyusui, menghentikan menyusui dan gagal menyusui bayinya secara eksklusif oleh ibu sangat tergantung keputusan ibu yang merupakan gambaran perilaku ibu dalam praktek menyusui. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan ibu untuk memberikan ASI. Faktor yang diduga berkaitan dengan perilaku ibu dalam memberikan atau tidak memberikan ASI meliputi kesehatan bayi, kesehatan ibu, produksi ASI, sikap ibu terhadap ASI, pengetahuan ibu tentang ASI dan kesempatan memberikan ASI. Kesehatan ibu dan kesehatan bayi akan mempengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif. Bayi yang sakit akan enggan menyusu, sehingga bayi menjadi rewel karena tidak terpenuhi kebutuhan makannya. Tidak semua ibu dapat memberikan ASI kepada anaknya yang disebabkan ibu tidak mampu menghasilkan ASI yang cukup atau sama sekali tidak mampu memproduksi ASI. Selain itu bisa juga dikarenakan kondisi kesehatan ibu yang menyebabkan ASI tidak boleh diberikan kepada anaknya. Ibu yang menderita sakit kuning,

30 demam tinggi, buah dada membengkak dan bernanah (abses) menyebabkan anak tidak boleh diberi ASI (Oswari 1986). Produksi ASI dipengaruhi konsumsi gizi, status gizi ibu, kesehatan ibu, kondisi bayi dan kekhawatiran ibu. Ibu yang terlalu khawatir akan mempengaruhi proses pemberian dan pengeluaran ASI. Tidak adanya motivasi, kekhawatiran ibu yang berlebihan akan menghambat pembentukan ASI. Kekhawatiran ibu umumnya terjadi karena kurangnya informasi dan dukungan yang baik Sikap ibu terhadap ASI dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman, kebiasaan khususnya kebiasaan memberikan makanan atau minuman prelaktal, keberadaan motivator dan keberadaan pengasuh. Pendidikan ibu akan mempengaruhi pengetahuan gizi ibu tentang ASI karena dengan pendidikan yang cukup akan mempengaruhi pemahaman ibu terhadap suatu informasi. Keberhasilan, berhenti lebih awal dan kegagalan menyusui menurut EbrahinG.J. (1979) merupakan gambaran sikap ibu terhadap penyusuan yang dipengaruhi nilai-nilai yang berlaku pada masyarakat, pengalaman masa kanakkanak, hubungan dalam keluarga, dan menyusui yang berhasil dalam kehamilan terdahulu. Alasan ibu menghentikan pemberian ASI menurut Haider et al (2002) adalah bahwa makanan prelaktal perlu diberikan pada tiga hari pertama karena ASI belum keluar. Ibu merupakan penentu keputusan dalam memberikan ASI eksklusif atau tidak terhadap bayinya, oleh karena itu perlu pendekatan kepada ibu agar ibu memutuskan untuk memberikan ASI secara eksklusif. Konseling gizi merupakan pendekatan individual yang dapat digunakan dan merupakan intervensi yang efektif terutama yang berhubungan dengan pengetahuan, sikap dan praktek atau tindakan yang berhubungan dengan gizi. Konseling gizi merupakan salah satu bentuk hubungan yang bersifat membantu. Makna bantuan disini yaitu sebagai upaya untuk memberikan informasi dan mendorong ibu serta memotivasi untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, serta membantu memecahkan masalah yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif.

31 Perilaku Pemberian ASI Eksklusif Kesehatan Bayi Produksi ASI Kesehatan Ibu Sikap Gizi Berat Lahir Bibir Sumbing Posisi Menyusui Kekhawatiran ibu Kesehatan Ibu Status Gizi Ibu Genetik Ibu Kondisi Bayi Sanitasi Makanan Sanitasi Lingkungan Cara Melahirkan Perawatan Post Partum Pengetahuan Gizi Pengalaman Masa Kebiasaan Prelaktal Keberadaan Motivator Keberadaan Pengasuh Umur Kehamilan Kurang gizi masa hamil Pengetahuan Gizi Status ekonomi Besar keluarga Pengetahuan Pengalaman masa lalu Dukungan keluarga Tingkat percaya diri Perawatan Post Partum Kesehatan Ras Kesehatan bayi Psikologi Bayi Pengetahuan Gizi & kes. Besar keluarga Pengetahuan Gizi & Kes Sanitasi Lingkungan Keberadaan Air Bersih Praktek Pengolahan makanan Pengetahuan Gizi & kes. Status ekonomi Besar keluarga Gizi & Kesehatan ibu Besar keluarga Pengetahuan Dukungan Akses Pelayanan Pendidikan Akses Terhadap Media Pengalaman Akses terhadap Lasyanan Jumlah anak Trauma Budaya Kekhawatiran ibu Status Kerja Akses Pelayanan Akses Pelayanan Akses Pelayanan Pengetahuan Gizi Pengalaman Masa Lalu Pendidikan Akses terhadap Media Jumlah Anak Trauma Kesempatan Regulasi Materi Iklan Ketersediaan Media Kesempatan Memberikan ASI Akses Layanan Post partum Status Kerja Pelayanan Penitipan Bayi Pengetahuan Dukungan Pendidikan Kesempatan Pendidikan Gambar 6 Diagram pohon berbagai kemungkinan yang mempengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif

32

Konseling Gizi Pengetahuan Gizi Karakteristik Ibu : - Pendapatan - Pendidikan - Pengetahuan ASI eksklusif - Sikap terhadap ASI eksklusif - Praktek yang mendukung ASI eksklusif Sikap Gizi Praktek Gizi : - Pemberian Kolostrum - Pemberian Prelaktal - Frekuensi Menyusui - Durasi Menyusui Ibu Status Gizi Ibu MP-ASI Status Gizi Bayi ASI Eksklusif Kesehatan Bayi Gambar 7 Kerangka Penelitian Pengaruh Konseling Gizi terhadap Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Keluarga Miskin Perdesaan 32

33 Definisi Operasional Konseling gizi adalah suatu proses kegiatan komunikasi interpersonal antara konselor dan klien (ibu) untuk memberikan informasi berupa pengetahuan gizi, serta memberikan motivasi dan saran dalam memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Konseling laktasi adalah bagaimana melakukan tiap keterampilan dalam proses menyusui yang dapat disesuaikan menurut kondisi setempat. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sebagai sumber makanan tanpa cairan atau makanan lainnya kecuali obat-obatan, suplemen vitamin dan mineral yang diberikan karena alasan medis sampai bayi berusia 6 bulan. Berusia 6 bulan adalah usia bayi yang dihitung dari sejak lahir sampai memasuki minggu ketiga bulan keenam. Keluarga Miskin adalah keluarga yang dinyatakan miskin berdasarkan kepemilikan kartu miskin dan atau yang dinyatakan miskin berdasarkan pernyataan perangkat desa (kader dan ketua rukun warga) karena status ekonominya lebih rendah dibandingkan lingkungan sekitar. Pengetahuan gizi ibu adalah wawasan pengertian atau pemahaman ibu yang berhubungan dengan ASI eksklusif, yang dinyatakan dengan skor dari setiap jawaban pertanyaan yang meliputi pengertian ASI eksklusif, waktu pemberian ASI, durasi pemberian ASI eksklusif, manfaat ASI eksklusif, pengertian kolostrum, manfaat pemberian kolostrum, makanan prelaktal, konsumsi ibu dan perawatan payudara. Sikap ibu yang mendukung pemberian ASI eksklusif adalah kecenderungan perilaku ibu yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif, yang dinyatakan dengan nilai skor dari setiap jawaban pertanyaan meliputi meliputi ASI segera diberikan setelah bayi dilahirkan, kolostrum segera diberikan pada bayi, bayi tidak perlu diberi makanan prelaktal, bayi hanya diberikan ASI saja sampai usia 6 bulan, iklan tidak mempengaruhi ibu untuk memberikan bayi

34 makanan selain ASI, ibu perlu mengkonsumsi makanan 4 sehat untuk produksi ASI, ibu perlu makan lebih banyak dari biasanya, ibu perlu merawat payudara untuk kelancaran menyusui, ibu harus dalam keadaan situasi yang tenang ketika menyusui dan ibu perlu istirahat agar produksi ASI lancar. Praktek ibu yang mendukung pemberian ASI eksklusif adalah tindakan ibu yang berhubungan dengan pencapaian pemberian ASI eksklusif, yang dinyatakan dengan nilai skor dari setiap jawaban pertanyaan meliputi praktek bayi segera disusui setelah dilahirkan, bayi diberi kolostrum, bayi tidak diberi makanan prelaktal, bayi disusui sekehendak bayi dan semau bayi, tidak memberikan MP-ASI sebelum bayi berusia 6 bulan, ibu menyusui dalam keadaan tenang dan ibu merawat payudara. Praktek ibu yang mendukung pemberian ASI eksklusif sebelum dilakukan konseling gizi merupakan jawaban atas praktek ibu pada anak sebelumnya. Durasi pemberian ASI adalah lamanya ibu memberikan ASI kepada bayinya per kali pemberian Durasi pemberian ASI per hari adalah lamanya ibu memberikan ASI kepada bayinya dalam satu hari Durasi pemberian ASI selama konseling gizi adalah lamanya ibu memberikan ASI kepada bayinya selama intervensi berlangsung. Akumulasi lamanya ibu memberikan ASI selama konseling gizi menjadi variabel yang dimasukkan dalam pengolahan data secara statistik Frekuensi pemberian ASI adalah jumlah pemberian ASI per hari pada bayi Frekuensi pemberian ASI selama intervensi adalah jumlah pemberian ASI kepada bayi selama konseling gizi. Akumulasi jumlah ibu memberikan ASI selama konseling gizi menjadi variabel yang dimasukkan dalam pengolahan data secara statistik Pemberian Makanan prelaktal adalah pemberian makanan atau minuman kepada bayi seperti madu, pisang, air kopi, air gula dan lain-lain yang diberikan sebelum ASI keluar pada awal kehidupan bayi

35 Pemberian MP-ASI dini adalah pemberian makanan pada bayi selain ASI sebelum bayi berusia 6 bulan. Status gizi ibu adalah keadaan tubuh ibu yang diukur secara antropometri dengan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Berat lahir adalah ukuran berat bayi dalam satuan gram yang diukur dalam kurun waktu 48 jam setelah dilahirkan. Kesehatan bayi adalah ada tidaknya gangguan fisik dan psiologis yang dialami bayi sehingga dapat mempengaruhi proses menyusu. zat gizi adalah jenis dan jumlah zat gizi yang dikonsumsi berdasarkan recall 1x24 jam setiap bulannya selama intervensi berlangsung. Besar keluarga adalah jumlah individu yang tinggal/menetap bersama dalam satu rumah dan hidup dari penghasilan keluarga Pendapatan rumah tangga adalah semua hasil yang diterima seluruh anggota keluarga dari hasil bekerja yang dinyatakan dalam rupiah per bulan. Dalam penelitian ini didekati dengan jumlah pengeluaran pangan dan non pangan per kapita per bulan.