Koreksi atas Penulisan Aksara Batak Toba

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Algoritma Backtracking Dalam Game Pencaria Kata Menggunakan Aksara Batak Toba

Perbandingan Enkripsi dan Kriptanalisis Substitusi Monoalfabetik pada Aksara Batak dan Aksara Latin

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa yang digunakan terdiri atas bahasa lisan dan bahasa tulis. Oleh karena itu,

Bagian Aksara Batak (dominan Toba)

BAB III AKSARA SUNDA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBONG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG AKSARA KA GA NGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBONG,

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

Panduan Guru. Unit 1 : Modul Guru

DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NON AKADEMIK UKSW

ADAPTASI KARAKTER AKSARA BATAK TOBA DALAM HURUF LATIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG LAGU MARS DAN HYMNE KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu

P r o f i l U s a h. a A s p e k P a s a r P e r m i n t a a n H a r g a...

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di

Mengenai Pustaha: Buku Lipat dari Batak 1. Oleh. Muhammad Nida Fadlan 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu. Naskah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BUKU RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S ) DAN BAHAN FILOLOGI NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, istilah Batak sebenarnya sudah jarang sekali dipakai untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengenali apa saja terdapat di daerah itu. Keberagaman kebudayaan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra lisan sebagai sastra tradisional telah lama ada, yaitu sebelum

Melayu Dan Batak Dalam Strategi Kolonial. Written by Thursday, 22 July :51

BAB II REFLEKSI DAERAH KABUPATEN DAIRI. Daerah Dairi sebelum penjajahan Belanda meliputi:

A a B b C c D d E e F f G g H h I i J j K k L l M m N n O o P p Q q R r S s T t U u V v W w X x Y y Z z. A I U E O a i u e o

PASANGAN DAN SANDHANGAN DALAM AKSARA JAWA 1. oleh: Sri Hertanti Wulan Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah FBS UNY

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang dihuni oleh

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 36 TAHUN 2005 SERI D.22 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 05 TAHUN 2005 TENTANG

ANGKA AGREGAT PER KECAMATAN. HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 KOTA JAMBI Angka Agregat Per Kecamatan 1

BABA V PENUTUP. musik gambus menjadi bagian dari kehidupan budaya Lamaholot. musik gambus seolah-olah tersingkir dari kehidupan budaya setempat.

Aplikasi Belajar Menulis Aksara Jawa Menggunakan Android

WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SUKU BATAK

19 JANUARI 2010 BENGKEL PRABACAAN

Churmatin Nasoichah. Naskah diterima: ; direvisi: ; disetujui:

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam, dimana salah satunya terwujud dalam aksara atau tulisan asli

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari beberapa Suku, Bahasa, dan Agama. Agama bagi mayarakat di

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

PEDOMAN TRANSLITERASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan khususnya adalah salah

ahu ahu a a hu a hu ahu

Deskripsi karya Komposisi MARS UNDIKSHA

JOURNAL OF RESIDU Issn Online : Print : X

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK JNDONESIA SALIN AN

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kolonialisme Belanda di Nusantara, penyebaran agama Kristen

DAFTAR ISI. Halaman SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... MOTTO... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... PERSEMBAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) (Kep. Mendikbud No. 054a/U/1987 tgl. 9 September 1987

MATERI KELAS 1. B. Indonesia

2. Perhatikan gambar berikut, bila dilihat dari sebelah kiri, manakah bentuk ya ng. a. b. c.

RANCANGAN PENGAJARAN TAHUNAN PENDIDIKAN ISLAM KBSR TAHUN SATU (SEMESTER SATU)

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kebudayaan masyarakat. Implikasinya, jika tuntutan zaman. harus diarahkan pada pencapaian kompetensi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki

TUGAS AKHIR PERENCANAAN PERBAIKAN KALI BABON KOTA SEMARANG


BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Keterampilan berbahasa ( language skill) dalam kurikulum di sekolah. biasanya mencakup empat segi, yaitu:

1, 1 PENANGKAPAN IKAN DENGAN PURSE SEINE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat Tanggal Lahir:Bandung, 21 April : III (Tiga) SDLB Purnama Asih Bandung

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

USAHA KONVEKSI PAKAIAN JADI

MANUAL PENTADBIRAN INSTRUMEN LITERASI MENULIS SARINGAN 1 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

Bahasa Indonesia (Pertemuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Agustono, B., Suprayitno., Dewi, H., dkk, (2012), Sejarah Etnis Simalungun, Penerbit Hutarih Jaya, Pematang Siantar

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti melakukan batasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Museum merupakan suatu lembaga yang sifatnya tetap dan tidak mencari

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam.

BAB II KAJIAN TEORI. kekuatan. Seseorang dikatakan mampu apabila bisa atau sanggup melakukan. sebagai kesanggupan seseorang dalam melakukan kegiatan.

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBNG... PENGESAHAN... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... MOTTO... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GRAFIK... xiv

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENGESAHAN...iii. PERSEMBAHAN... iv. MOTTO... v. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...

1 0 0 m 2 BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN NILA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tunarungu kelas satu SDLB sebanyak enam orang belum mempunyai

2014 SAJARAH CIJULANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara agraris (terdiri dari banyak pulau)

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB IV PERANGKAT SURAT JABATAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda,

BAB I PENDAHULUAN. berpikir manusia dalam rangka menghadapi masalah kehidupan sehari-hari.

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide

BAB I PENDAHULUAN. perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan tempat atau lokasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013

c 5) Kemahiran 1 : Huruf Kecil Tulis huruf kecil awalan berdasarkan gambar. 1) 2) 3) 4)

m 2 BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN LELE

BAB I PENDAHULUAN. Sisingamangaraja XII merupakan raja ke 12 dari dinasti Sisingamangaraja

BAHASA INDONESIA FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. khusus, karena terjadinya hubungan erat di antara keduanya.

Transkripsi:

Koreksi atas Penulisan Aksara Batak Toba Ama ni Pardomuan Semula aksara Batak hanya dipahami dan dimengerti oleh kalangan yang sangat terbatas saja yaitu para ahli mejik (magic) dan pengobatan (datu atau guru). Jadi pustaha pada umumnya ditulis para datu. Kelompok pemimpin agama (parbaringin dan parmalim) juga memahaminya tetapi hanya menulis hal-hal tata cara keagamaan saja, karena mereka sama sekali bukan datu dan tidak mencampuri urusan mejik. Pustaha isinya kebanyakan memuat tentang kedukunan, obat-obatan, dan peramalan (nujum). Ini yang dituliskan. Jadi dalam pustaha tidak ditemukan mengenai silsilah (tarombo), kesusasteraan, pantun, syair (turi-turian, umpama/umpasa) yang adalah diturunkan dari generasi ke generasi secara lisan. Aksara asli sesungguhnya semakin melenceng dalam buku-buku yang ditulis para penulis belakangan ini. Sehingga kita akan kesulitan membaca teks asli Pustaha kalau bersandar pada penulis kita belakangan ini, yang hanya bermodal semangat tanpa rujukan yang memadai. Tetapi bagaimanapun harus dihargai. Cuma saatnya sekarang untuk dikoreksi agar tidak semakin berlarut-larut. Sebenarnya itu semula terjadi karena banyaknya versi-versi tulisan Batak diantaranya dibuat oleh : 1. Herman Neubronner van der Tuuk, seorang ahli bahasa berkebangsaan Belanda, yang menerbitkan buku Tentang Tulisan dan Pengucapan Bahasa Toba (Overschrift en Uitspraak der Tobasche Taal, 1855). Jadi sebelum datangnya Nommensen. 2. Versi Percetakan Zending Jerman sejak 1873, yang berpijak pada versi van der Tuuk, menterjemahkan Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama dalam aksara Batak 3. Versi Percetakan Landsdrukkerij sejak 1885 mencetak buku-buku pelajaran sekolah 4. Versi Surat Pustaha buatan pemerintah kita, yang semakin jauh dari bentuk asli. Kita tidak akan membahas versi-versi diatas lebih jauh karena kita disini mau belajar dari versi asli yang tertulis dalam naskah asli Pustaha. Ada 5 varian aksara Batak yaitu Karo, Pakpak, Simalungun, Angkola/Mandailing dan Toba yang menunjukkan banyak kemiripan satu dan lainnya. Disini dibuat pedoman praktis menulis Batak Toba saja. Aksara Batak dibagi dua : Ina ni surat dan anak ni surat. Biasanya urutannya diketahui selama ini dan sering dipakai di sekolah adalah a-ha-na-ra-ta-ba-wa-i-ma-nga-la-pa-sa-da-ga-ja. Urutan ini mudah untuk diingat dalam bentuk kalimat aha na rata baoa i mangalapa sada gaja yang artinya apa yang hijau lelaki itu memotong seekor gajah. Tetapi sesungguhnya urutan ini adalah ciptaan baru dan tidak memiliki landasan tradisional. INA NI SURAT a a ha/ka h 1

ba b pa p na n dalam bentuk kuno q wa v varian w ga g ja j da d ra r ma m varian 4 ta f varian t sa s ya y nga < la l ya y nya [ i I u U Perhatikan, Huruf /ma/ yang dipakai dalam aksara Toba sebagaimana ditemukan dalam naskah pustaha Toba adalah m, bukan 4 yang sering diketahui selama ini. /Ma/ bentuk 4 adalah berasal dari Mandailing, bukan asli Toba. Aksara /ta/ yang umum dikenal sekarang adalah bentuk t, sedang pada penelitian pada ratusan pustaha bentuk tersebut lebih sedikit penggunaannya, hanya 40 %. Sedang 60 % menggunakan aksara f untuk /ta/, yang mirip bentuknya dengan /a/ a. Huruf /pa/ bentuknya datar saja p ujungnya kiri kanan tidak melengkung kebawah. Huruf /wa/ melengkung kebawah seperti w lebih umum ditemukan dalam pustaha daripada bentuk ujung kiri kanan yang tajam kebawah. ANAK NI SURAT Semua ina ni surat berakhir dengan bunyi /a/. Bunyi ini dapat diubah dengan menambah nilai fonetisnya. Pengubah ini disebut diakritik. Diakritik dalam anak ni surat sebagai berikut : 1.Bunyi /e/ (pepet/keras) disebut hatadingan, dengan menambah garis kecil disebelah kiri atas ina ni surat, contoh : /pa/ p pe pe /ba/ b be be /ga/ g ge ge 2.Bunyi /ng/ disebut paminggil, dengan menambah garis kecil disebelah kanan atas ina ni surat, contoh : /pa/ p pang p^ /ba/ b bang b^ /ga/ g gang g^ 3.Bunyi /u/ disebut haborotan disebelah bawah ina ni surat, contoh : 2

/pa/ p pu P /ba/ b bu B /ga/ g gu G 4.Bunyi /i/ disebut hauluan bentuk lingkaran kecil setelah ina ni surat, contoh: /pa/ p pi pi /ba/ b bi bi /ga/ g gi gi 5.Bunyi /o/ disebut sihora atau siala berupa tanda kali setelah ina ni surat, contoh: /pa/ p po po /ba/ b bo bo /ga/ g go go 6.Tanda mati untuk menghilangkan bunyi /a/ pada ina ni surat disebut pangolat, contoh: laha lh menjadi lah lh\ pasa ps menjadi pas ps\ mara mr menjadi mar mr\ Untuk mengakhiri sebuah bab atau bagian tulisan biasanya ada ditemukan lambang!. Aksara Batak tidak mengenal tanda titik dan angka. Suku kata KVK Perlu diingat pada suku kata tertutup dengan urutan Konsonan-Vokal-Konsonan (KVK), maka anak ni surat yang menandakan vokal diletakkan diantara vokal kedua dengan tanda mati (pangolat). Jadi menulis gok adalah gko\ bukan gok\; mokmok ditulis mko\mko\. Huruf /a/ a sebagai penopang vokal Huruf Batak hanya mengenal dua ina ni surat sebagai penopang vocal yakni /i/ dan /u/, sehingga huruf a dipakai juga untuk huruf /e/ dan /o/ pada awal suku kata. Maka ae dibaca /e/ dan ao dibaca /o/ Contoh : etek ditulis aetke\, ompu ditulis amo\p, undang ditulis an\d^. Huruf /i/ dan /u/ Kedua aksara ini hanya dipakai pada awal suku kata terbuka. Contoh : ulu ditulis UL dan ingot ditulis I<to\ Kalau suku kata tertutup dimulai dengan aksara /i/ dan /u/ maka terjadi kombinasi a dengan /i/ dan /u/ dari anak ni surat. Contoh : umpasa ditulis am\ps. Aturan yang sama berlaku juga untuk suku kata yang dimulai dengan vokal lain, seperti contoh diatas ompu ditulis amo\p Vokal ganda (diftong) /w/ dan /y/ 3

Meski fonem /w/ dan /y/ tidak terdapat dalam bahasa Toba, tetapi dalam naskah pustaha tidak jarang ditemukan penggunaannya huruf y /y/ dan w /wa/ untuk menyambung dua vokal, misalnya reak bisa ditulis reak\ bisa juga reyak reyk\. Demikian halnya dua ditulis Da atau duwa Dw Perhatikan penulisan dibawah ini: ptd patudu betm betama mlo malo mlo\ mol mnogt\ manogot bto\ari botari bni\t^ bintang Stempel Singamangaraja XII Penggunaan stempel mulai dikenal sejak Singamangaraja XII (Ompu Pulo Batu), 1848-1907. Stempel menjadi sebagai salah satu benda regalia yang baru, benda yang mengukuhkan keabsahan kekuasaannya. Beberapa regalia lain sudah ada sejak dinasti Singamangaraja sebelumnya, diantaranya pedang Piso Gaja Dompak. Agaknya stempel atau cap ini dikenal melalui pengaruh Kerajaan Aceh di Utara dan Kerajaan Melayu. Dengan stempel ini maka Singamangaraja XII juga ingin menunjukkan kesejajarannya dengan kerajaan lain. Telah disebut diatas surat Batak hanya dipahami kelompok tertentu (datu atau guru) dan sangat besar kemungkinan Singamangaraja juga tidak paham. Korespondensi antara Singamangaraja XII dengan misionaris L.I Nommensen bukan ditulis olehnya tetapi pembantunya, Guru Heman Silaban (Ompu Mangantul) yang sudah menggunakan media kertas. Bukan pada kulit kayu atau bambu. Kertas dikenal setelah masuknya zending Jerman dan kekuasaan kolonial Belanda. Cap yang terbuat dari besi tersebut berbentuk lingkaran ditengah aksara Batak dan dikelilingi tulisan Jawi (Melayu Arab). Kita perhatikan stempel diatas. Dalam lingkaran tertulis : baris pertama ahm dibaca /a-hu-ma/ baris kedua sp\fv dibaca /sap-tu-wa/ baris ketiga nsis< dibaca /na-si-sa-nga/ baris keempat m<r j dibaca /ma-nga-ra-ja/ baris kelima fiy dibaca /ti-ya/ baris keenam^ n\bg dibaca /na/ pangolat /ba/ga/ baris akhir r dibaca /ra/ 4

Huruf /ma/ yang dipakai adalah m bukan 4 yang sering dipakai sekarang, sedang huruf /ta/ adalah f, bukan t. Selengkapnya terbaca : ahu ma sap tuwana sisangamangaraja tiyan bagara. Kelihatan ada kekeliruan penulisan sang pandai besi pembuat cap/stempel. Misalnya kata sis<m<rj sisangamangaraja seharusnya ditulis sisi<m<rj sisingamangaraja. Kata tiyan fyn\ maksudnya adalah sian artinya dari. Dalam penulisan Batak kuno ucapan sa sering ditulis ta. Jadi kalau dibetulkan bunyinya adalah Ahu ma sap tuan si Singamangaraja sian Bakara artinya Saya adalah cap tuan si Singamangaraja dari Bakara. S.Simatupang (Ama ni Pardomuan) Des 2006 Rujukan : Uli Kozok, 1999, Warisan Leluhur-Sastra Lama dan Aksara Batak, KPG Uli Kozok, 2000, The Seal of the last Singamangaraja, Indonesia and the Malay World, Vol 28 No 82, Carfax Publishing 5