BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HOBI COSTUME PLAY (COSPLAY) DAN KONSEP DIRI. (Studi Korelasional Hubungan Antara Hobi Cosplay dengan Konsep Diri Anggota Komunitas Cosplay Medan)

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. timur dunia. Kebudayaan barat memang sudah tidak asing lagi dan sudah lebih

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas. Budaya populer Jepang beragam, ia mempresentasikan cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi dalam masyarakat, banyak

BAB I. Pendahuluan. belakangan ini memberikan dampak signifikan terhadap sikap konsumerisme

BAB I I.PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK YANG DIRENCANAKAN DAN KONSEP PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. ide baru untuk menemukan cara-cara baru untuk melihat masalah dan

FASILITAS KOMUNITAS KOMIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

GAYA BUSANA HARAJAKU DI JEPANG

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Kegiatan Pembelajaran. Sumber Belajar 1.1 Mengidentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. tanpa berhubungan dengan orang lain. Semua orang secara alamiah memiliki

BAB II METODOLOGI. Proses perancangan dan pembuatan karya ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak di antaranya:

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latarbelakang Latarbelakang Pengadaan Proyek

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini keberadaan teko keramik telah mengalami banyak pergeseran

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pada era globalisasi saat ini TIK

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya sekelompok laki-laki ataupun perempuan yang menari dan menyanyi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya.meski masyarakat Jepang sangat menjaga budaya dan tradisi dari leluhurnya,

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengembangan kurikulum matematika pada dasarnya digunakan. sebagai tolok ukur dalam upaya pengembangan aspek pengetahuan dan

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menyangkut tentang cita-cita hidup manusia. Sehubungan dengan itu

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran Daftar Pustaka Lampiran. viii

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia menyadari bahwa ekonomi kreatif, yang berfokus pada

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kata komik berasal dari bahasa Inggris comic yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. kanji di Jepang. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771

BAB I PENDAHULUAN. terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berkembang secara pesat, selain media hiburan dan media

BAB I PENDAHULUAN PUSAT PENDIDIKAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL MODERN DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah investasi untuk masa depan. Kemakmuran Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, sebagai salah satu negara maju di Asia, telah mampu memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5. Simpulan dan Saran

PENDAHULUAN BAB I. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan Buku Panduan Membuat Desain Karakter Fiksi Dua Dimensi secara Digital

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media massa yang paling banyak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Dasar mulai mengembangkan keterampilan yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

GEDUNG EKSEBISI ANIMASI DAN KOMIK DI BANDUNG DENGAN PENDEKATAN DESAIN HI TECH ARCHITECTURE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli

BAB I PENDAHULUAN. promosi sehingga dapat diterima masyarakat dengan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I MEDAN. Kebudayaan Jepang dipengaruhi timbal-balik dengan karakteristik

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Meskipun Children s Television Act of 1990 telah membatasi program televisi

BAB III METODE PENELITIAN

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI SMP/SMA MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN Konteks Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. :Bangunan untuk tempat tinggal. (

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I PENDAHULUAN. Batik buatan Indonesia sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia. Artis

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia ditingkatkan untuk disesuaikan dengan taraf perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan di beberapa negara maju typography dipelajari secara khusus,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

BAB I PENDAHULUAN. Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. terletak antara lintang selatan dan. serta Kabupaten Demak di Selatan. Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena

BAB V. Simpulan yang peneliti paparkan mengacu kepada pertanyaan penelitian yang. telah dirumuskan pada bab I. Penjabaran oprasionalnya adalah:

EKSPERIMENTASI PENGAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Koleksi. Sampul Poster Perangko Tipografi Ilustrasi Iklan Logo

BAB I PENDAHULUAN. Apabila berbicara tentang Jepang, kita pasti langsung terbayang akan

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui Smartphone. Mulai dari chatting, jejaring sosial, bermain game,

BAB II METODOLOGI. Adapun tujuan dari perancangan desain ini adalah terbagi dalam beberapa poin berikut ;

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

1.4 Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Jakarta merupakan kota metropolitan di Indonesia yang sedang maju pesat

Transkripsi:

104 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap komunitas Harajuku Style Skoater Akademi, peneliti mendapatkan kesimpulan-kesimpulan yang mengacu pada kajian penilaian yaitu pengetahuan mengenai motif dan makna komunitas serta pola komunikasi yang dilakukan oleh para anggota komunitas. Kesimpulan-kesimpulannya adalah : 1. Penelitian ini dapat disimpulkan informasi Mengenai komunitas Skoater Akademi berdasarkan riset yang telah dilakukan bahwa komunitas Skoater Akademi tidak hanya sekedar tempat berkumpul melainkan juga sebagai wadah kreatif untuk mengeksplor kreatifitas desain komik dalam bentuk nyata (real). 2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan adanya motif dikomunitas harajuku berupa ketertarikan para informan terhadap kartun jepang serta pembuatan manga yang dikreasikan dalam bentuk nyata berupa cosplay, serta dipadukannya dengan teaterikal yang menjadi salah satu daya tarik pada komunitas harajuku Skoater Akademi. 3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan makna komunitas bagi para anggotanya berupa pentingnya komunitas Skoater 104

105 Akademi bagi para anggotanya, adanya keuntungan serta manfaat yang didapat dari semua proses pengajaran yang diberikan berujung dengan prestasi yang didapatkan oleh para anggotanya yang berupa penghargaan dari keberhasilan yang diperoleh dalam acara-acara jepang yang diikuti serta mendapatkan apresiasi dari masyarakat ketika diundang menjadi bintang tamu disuatu acara jepang yang di selenggarakan oleh tempat-tempat wisata besar. 4. Pola komunikasi yang dilakukan pada anggota komunitas yang bersifat internal maupun eksternal bersifat sama yaitu tatap muka, dan melalui media lain berupa jejaring sosial dan gadged. Pada komunikasi yang dilakukan para anggota tidak memiliki batasan waktu, hampir setiap waktu para anggota melakukan proses komunikasi kepada sesama anggota komunitas Skoater Akademi baik dalam komunikasi pembagian informasi maupun komunikasi yang bersifat pribadi antar individunya. 5. Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas berdasarkan informan juga bernilai positif baik bagi anggota dan masyarakat luas, adanya kegiatan edukasi dan kegiatan sosial yang dilakukan bertujuan untuk membangun komunitas Skoater Akademi sehingga komunitas ini tidak dikenal semata-mata sebagai komunitas harajuku biasa. 6. Ciri khusus komunitas Skoater Akademi adalah performance masal yang melibatkan 20-30 orang peserta dengan satu tema anime, mulai 105

106 dari tokoh anime yang terkenal hingga figuran anime yang ada di kartun tersebut. Serta Wayang Blitz original buatan komunitas Skoater Akademi. 7. Yang membedakan komunitas Skoater Akademi adalah kreatifitasnya dalam mendesain kostum harajuku yang menggunakan barang-barang daur ulang, kegiatan belajar membuat komik dan kegiatan sanggar teater yang dimiliki komunitas Skoater Akademi. 5.2 Saran Setelah menganalisa dan menyimpulkan hasil penelitian, maka dapat ditemukan saran-saran yang dapat penulis berikan berkaitan dengan hasil penelitian diantara lain : 5.2.1 Saran Akademis 1. Penelitian ini terkait dengan motif dan makna dalam komunitas harajuku. Terutama Komunitas Skoater Akademi dengan pendekatan fenomenologi perlu terus dikembangkan. Selain itu dengan tujuan untuk memperluas pokok-pokok kajian dalam ranah ilmu serta kajian mengenai motif dan makna pada komunitas Harajuku Style yang terus berkembang. Penelitian ini diharapkan menjadi konstribusi bagi para akademis dalam upaya untuk 106

107 meningkatkan sikap analisis, kritis dan selektif pada masyarakat dalam menghadapi masuknya budaya asing di Indonesia yang kini telah berkembang pesat dan tidak dapat ditolak, serta dapat menimbulkan berbagai kesalahan dalam merespon pesan-pesan yang diberikan oleh budaya asing di era informasi seperti sekarang ini. 5.2.2 Saran Praktis Saran praktis ini umumnya ditujukan bagi komunitas Harajuku Style yang ada di Jakarta dan Khususnya bagi komunitas Skoater Akademi yang memiliki proses pengembangan potensi para anggota komunitas. 1. Khususnya bagi komunitas Harajuku yang ada di Indonesia harus bisa lebih membuka diri kepada masyarakat luas terutama bagi orang-orang yang ingin tahu mengenai komunitas Harajuku lebih dekat. Memperluas jaringan komunikasi baik secara langsung maupun melalui media jejaring sosial agar terciptanya jaringan komunikasi terhadap masyarakat sehingga masyarakat pun mengetahui keberadaan komunitas Harajuku tersebut. 2. Dengan adanya komunitas Harajuku Skoater Akademi diharapkan agar lebih mampu menciptakan anak muda 107

108 yang lebih kompetitif dan kreatif dibidang seni terapan terutama bagi anggota komunitas yang mayoritas adalah anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah serta dapat memberikan pelajaran positif dengan gaya pemberontakan yang ada di dalam harajuku style kedalam ranah edukatif dan memiliki nilai kehidupan yang lebih baik. 108