Kata Kunci: analisis soal; buku siswa kurikulum 2013; BSE; domain kognitif 1. PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Deskriptif Soal-Soal Dalam Buku Pelajaran Matematika SMP Kelas VIII Semester 1 Ditinjau dari Domain Kognitif TIMSS 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS SOAL DALAM BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 KELAS VIII SEMESTER I BERDASARKAN DIMENSI KOGNITIF DARI TIMSS

TINGKAT KOGNITIF REVISI TAKSONOMI BLOOM PADA SOAL-SOAL DALAM BUKU TEKS MATEMATIKA SMP

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu faktor fisiologis dan faktor

Yayuk Kuswanti et al., Analisis Soal dalam Buku Siswa Matematika Kurikulum

Karakteristik Soal TIMSS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perwujudan masyarakat Indonesia yang berkualitas dalam rangka

ANALISIS ISI BUKU MATEMATIKA KURIKULUM 2013 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 BERDASARKAN TAKSONOMI TIMSS

ANALISIS SOAL-SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSEGORO DITINJAU DARI ASPEK KOGNITIF TAHUN AJARAN 2009/2010 DAN

PROSIDING ISSN: PM-13 PEMETAAN DOMAIN ISI DAN KOGNITIF SOAL UJIAN SEKOLAH/MADRASAH MATEMATIKA SD/MI BERDASARKAN TIMSS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KESESUAIAN BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII SMP DENGAN TAKSONOMI TIMSS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS ISI BUKU MATEMATIKA KURIKULUM 2013 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 BERDASARKAN TAKSONOMI TIMSS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. karena melalui pendidikan diharapkan akan lahir sumber daya manusia yang berkualitas

SOAL UJIAN SEKOLAH/MADRASAH MATEMATIKA SD/MI TAHUN AJARAN 2015/2016 BERDASARKAN DOMAIN ISI DAN DOMAIN KOGNITIF TIMSS

ANALISIS ASPEK KOGNITIF PADA SOAL-SOAL LATIHAN BUKU AJAR MATEMATIKA SMA KELAS XII NASKAH PUBLIKASI

PEMETAAN SOAL MATEMATIKA ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL KELAS VIII SMP KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2015/2016 (Analisis isi dan aspek kognitif)

LEVEL KOGNITIF SOAL-SOAL BUKU PELAJARAN MATEMATIKA SMP

A. Aljabar dalam Buku Matematika

Key words: TIMSS problems, Mixed Methods Approach, Data Display, Reasoning, and Cognitive Aspect.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Study (TIMSS) merupakan penilaian internasional terkait

MUATAN TAKSONOMI TIMSS SOAL MATEMATIKA UAS KELAS VII TAHUN 2016/2017 DI SMP KABUPATEN SUKOHARJO (Analisis Domain Konten dan Kognitif)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal penting dalam kehidupan karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. berat. Salah satu tantangannya adalah menghadapi persaingan ekonomi global.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS VII SMP PELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI IMPLEMENTASI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN PENILAIAN AUTENTIK

I. PENDAHULUAN. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Hal ini sesuai

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Intan Cahyaningrum, 2015

I. PENDAHULUAN. bahwa pendidikan merupakan kunci kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga

PEMETAAN SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN TAHUN AJARAN 2011/2012. (Khususnya aspek kognitif berdasarkan TIMSS)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai arti penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah penalaran Nurbaiti Widyasari, 2013

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA PROGRAM IPA TAHUN AJARAN 2015 / 2016 DITINJAU DARI ASPEK KOGNITIF TIMSS

BAB I PENDAHULUAN. pola pikir siswa adalah pembelajaran matematika. Hal ini sesuai dengan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 01 Tahun 2014, 8-14 ISSN:

ANALISIS LEVEL KOGNITIF SOAL SOAL PEMECAHAN MASALAH PADA BUKU SISWA MATEMATIKA KELAS VII KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan secara nasional adalah hasil nilai Ujian Nasional (UN). Permendikbud

PROSIDING ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. prioritas utama untuk melahirkan generasi-generasi yang lebih baik. Sehingga. mutu pendidikan menjadi fokus penting pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan,

ANALISIS MATERI DAN SOAL MATEMATIKA DALAM BUKU TEMATIK KURIKULUM 2013 SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V BERDASARKAN TAKSONOMI TIMSS

Key word : analysis of national exam, conten validity, cognitive domains.

ANALISIS ASPEK KOGNITIF TIMSS 2015 SOAL PADAA BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII KURIKULUM 2013

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menghadapi persaingan khususnya dalam bidang IPTEK. Kemajuan IPTEK yang

Banina Firdaus et al., Analisis Soal dalam Buku Matematika Kelas VII Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elita Lismiana, 2013

KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI

Oleh: YOGA MUHAMAD MUKLIS A

ANALISIS SOAL MATEMATIKA TIMSS 2011 DENGAN INDEKS KESUKARAN TINGGI BAGI SISWA SMP. Lukman Jakfar Shodiq 1, Dafik 1, I Made Tirta 2

I. PENDAHULUAN. Pada era global yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kurikulum merupakan suatu program yang berupa rencana tertulis yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia, agar siswa memiliki pola pikir yang sistematis dan

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian Buku Teks (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), 50. Pendidikan (Jakarta: Depdikbud, 2013).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA SMP INDONESIA PADA TIMSS 2011

ASPEK KOGNITIF SOAL MATEMATIKA PADA BUKU TEMATIK KELAS IV SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan mendasar yang diperlukan oleh setiap manusia. Menurut UU

PEMETAAN SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA (Analisis isi dan aspek kognitif)

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pendekatan Brain Based Learning Terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Wajib belajar 9 tahun menjadi kebutuhan mendasar bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gina Gusliana, 2014

ANALISIS ASPEK KOGNITIF PADA SOAL-SOAL BUKU AJAR MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusiamanusia

Diajukan Oleh: Novi Dwi Cahyanti A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laswadi, 2015

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini semakin pesat.

Nancy et al., Analisis Tingkat Kognitif Uji Kompetensi pada Buku Sekolah Elektronik (BSE)...

BAB I PENDAHULUAN. maupun evaluasinya. Tuntutan terhadap kualitas semakin diperhatikan untuk. untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi masa depan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai sesuai undangundang

BAB I A. Latar belakang Masalah

Melatih Literasi Matematika Siswa dengan Soal PISA Nabilah Mansur Pascasarjana, Universitas Negeri Malang, Malang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Abas Hidayat, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Trends In International Mathematics And Science Study (TIMSS)

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini mengalami kemajuan yang

BAB I Pendahuluan. Internasional pada hasil studi PISA oleh OECD (Organization for

Transkripsi:

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL-SOAL DALAM BUKU SISWA KURIKULUM 2013 (EDISI REVISI) DAN BSE PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII DITINJAU DARI DOMAIN KOGNITIF TIMSS 2011 Yoga Muhamad Muklis 1, Siwi Rimayani Oktora 2 1,2 Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta 1 email: yogamuklis@gmail.com, 2 email: siwirimayani@gmail.com ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan perbandingan soal-soal pada buku Kurikulum 2013 (Edisi Revisi) dan BSE ditinjau dari domain kognitif. Domain kognitif dikategorikan menjadi tiga, yaitu knowing, applying, dan reasoning. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menganalisis soal pada buku Kurikulum 2013 (Edisi Revisi) dan soal pada BSE. Analisis domain kognitif disajikan dalam bentuk tabel kemudian dibuat dalam bentuk diagram dan dikomparasikan sehingga diperoleh simpulan. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) soal pada buku Kurikulum 2013 (Edisi Revisi) ditinjau dari domain kognitif dominan pada applying sebesar 41.01%; (2) soal pada BSE ditinjau dari domain kognitif dominan pada knowing sebesar 52.50%; (3) perbandingan antara buku Kurikulum 2013 (Edisi Revisi) dan BSE ditinjau dari domain kognitif menunjukkan knowing lebih dilatihkan pada BSE, sedangkan applying dan reasoning lebih dilatihkan pada buku Kurikulum 2013 (Edisi Revisi). Kata Kunci: analisis soal; buku siswa kurikulum 2013; BSE; domain kognitif 1. PENDAHULUAN Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan suatu negara. Pentingnya pendidikan dirasakan oleh setiap individu untuk masa depannya. Bagi sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas diri guna berkompetisi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan pendidikan. Semakin tinggi kualitas pendidikan, maka akan semakin berkembang juga kualitas IPTEK suatu negara. Begitu pula sebaliknya, jika kualitas pendidikan rendah, maka kualitas IPTEK suatu Negara juga akan sulit berkembang. Kualitas pendidikan di Indonesia dapat dikatakan belum optimal. Hal ini ditunjukkan dengan pencapaian Indonesia dalam ajang Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS). Indonesia telah empat kali berpartisipasi dalam TIMSS, yaitu tahun 1999, 2003, 2007, dan 2011. Dalam keempat keikutsertaan tersebut, pencapaian Indonesia berada di bawah pencapaian beberapa negara di Asia (Hongkong, Japan, Korea, Taiwan, Malaysia, Thailand). Rata-rata skor prestasi Sains peserta didik Indonesia pada TIMSS tahun 1999, 2003, 2007, dan 2011 secara berurutan adalah 435, 420, 433, dan 406. Pada tahun 1999 Indonesia menempati peringkat 32 dari 38 negara.kemudian pada tahun 2003 Indonesia menempati peringkat 37 dari 46 negara. Lalu pada 2007 Indonesia menempati peringkat 35 dari 49 negara dan terakhir tahun 2011 Indonesia menempati peringkat 40 dari 42 negara (Salirawati, 2014). Dalam ajang internasional lain Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika UMS 2015 71

yakni Programme for International Student Assesment (PISA) pada tahun 2009, Indonesia menempati peringkat 10 terbawah dari 65 peserta PISA. Hampir semua peserta didik Indonesia ternyata hanya mampu menguasai pelajaran sampai level tiga, sementara banyak peserta didik dari Negara lain dapat menguasai pelajaran sampai level empat, lima, bahkan enam (Mulyasa, 2013:60). Hasil dari TIMSS menunjukkan sebuah fakta bahwa peserta didik dari Indonesia sangat baik ketika mengerjakan soal yang teoritis dan bersifat hafalan tetapi terpuruk ketika menghadapi soal yang mengungkap aspek tingkat tinggi, yakni soal yang memerlukan aplikasi (applying) dan penalaran (reasoning). Fakta ini memberikan gambaran bahwa pembelajaran di Indonesia belum memberikan bekal kepada peserta didik untuk menggunakan konsep-konsep yang dipelajarinya dan menggunakan logika berpikir (menalar) dalam menyelesaikan soal. Salah satu hal yang mempengaruhi keberhasilan dari proses pembelajaran adalah buku teks. Buku teks membantu proses pembelajaran sehingga pembelajaran berjalan dengan runtut dan sistematis. Buku teks adalah sarana yang potensial untuk mengimplementasikan kurikulum. Schmidt (dalam Huseyin Delil, 2006: 2) menjelaskan bahwa kurikulum mempengaruhi perbedaan prestasi matematika antar negara. Pada kurikulum 2006 (KTSP) buku yang banyak digunakan adalah buku sekolah elektronik (BSE), sedangkan pada kurikulum 2013 buku yang digunakan adalah buku siswa kurikulum 2013. Buku teks juga berisi soal-soal yang digunakan sebagai alat ukur kemampuan siswa. Soal-soal itu digunakan untuk melatih aspek kognitif (required behavior) siswa. TIMMS 2011 Assessment Frameworks membagi 3 domain kognitif, yakni knowing (pengetahuan), appliying (penerapan) dan reasoning (penalaran). Mengacu pada hasil TIMMS, soal-soal yang terdapat pada buku diharapkan dapat memberikan bekal pada siswa untuk dapat berpikir pada domain kognitif appliying dan reasoning tidak hanya sekedar knowing. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan perbandingan soal-soal pada buku Kurikulum 2013 (Edisi Revisi) dan BSE ditinjau dari domain kognitif. Setelah dilakukan penelitian, dapat diketahui buku manakah yang memberikan bekal untuk melatih siswa berpikir pada domain kognitif appliying dan reasoning secara lebih mendalam. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif karena analisis datanya nonstatistik. Subyek penelitian adalah buku siswa kurikulum 2013 (Edisi Revisi) dan BSE pelajaran matematika kelas VII. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan oleh peneliti untuk menganalisis soal-soal buku siswa kurikulum 2013 (Edisi Revisi) dan BSE sebagai sumber data berdasarkan pedoman yang telah dipersiapkan. Analisis dilakukan dengan mendeskripsikan dan mengelompokkan tiap soal berdasarkan domain kognitif TIMSS 2011 yakni knowing (pengetahuan), appliying (penerapan) dan reasoning (penalaran). Soal yang diteliti adalah soal uji kompetensi atau evaluasi pada akhir bab dan akhir semester. Lebih rinci kriteria dari domain kognitif TIMSS 2011 berdasarkan aspek kognitif (required behavior) sebagai berikut. 1. Knowing, kriteria : a. Recall (ingat) b. Recognize (mengakui) c. Compute (hitung) d. Retrieve (ambil) Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika UMS 2015 72

e. Measure (ukur) f. Classify/Order (mengklasifikasikan/ubah) 2. Appliying,kriteria : a. Select (pilih) b. Represent (mewakili) c. Model (model) d. Implement (melaksanakan) e. Solve Routine Problem (memecahkan masalah rutin) 3. Reasoning, kriteria : a. Analyze (menganalisis) b. Generalize/Specialize (generalisasi/khusus) c. Integrate/Synthesize (mengintegrasikan/sintesis) d. Justify (ratakan) e. Solve Non-routine Problem (memecahkan masalah non-rutin) Pendeskripsian dan pengelompokan dilakukan dengan bantuan tabel berikut. No. Domain Kognitif Ket Soal Knowing Appliying Reasoning - - - - Setelah dilakukan pendeskripsian dan pengelompakan maka akan diperoleh persentase dari setiap domain kognitif yakni knowing (pengetahuan), appliying (penerapan) dan reasoning (penalaran) pada setiap buku. 3. HASIL PENELITIAN a. Buku Siswa Kurikulum 2013 (Edisi Revisi) Berikut ini merupakan soal-soal dalam buku Kurikulum 2013 (Edisi Revisi) yang dikategorikan kedalam domain kognitif, yaitu knowing, applying, reasoning. Gambar 1. Contoh Soal dalam Buku Siswa Kurikulum 2013 Kategori Knowing Soal di atas dikategorikan knowing, karena memuat aspek kognitif (required behavior) yaitu compute. Indikator yang menyatakan hal tersebut, yaitu menyelesaikan prosedur +,,, (carry out algorithmic procedure for +,,, ). Gambar 2. Contoh Soal dalam Buku Siswa Kurikulum 2013 Kategori Applying Soal di atas memuat indikator masalah dalam konteks yang dikenal atau murni matematika (The problem in familiar contexts or purely mathematical). Indikator tersebut merupakan aspek kognitif (required behavior) berupa Solve Routine Problems. Berdasarkan domain kognitif, Solve Routine Problems termasuk Applying. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika UMS 2015 73

Gambar 3. Contoh Soal dalam Buku Siswa Kurikulum 2013 Kategori Reasoning Aspek kognitif (required behavior) pada soal di atas yaitu generalize, karena memuat indikator memperpanjang domain yang hasil dari berpikir matematis dan pemecahan masalahnya dapat diterapkan dengan menegaskan kembali hasil dalam istilah yang berlaku lebih umum dan lebih luas (extend the domain to which the result of mathematical thinking and problem solving is applicable by restating result in more general and more widely applicable terms). Generalize dalam domain kognitif termasuk reasoning Gambar 4. Contoh Soal Salah dalam Buku Siswa Kurikulum 2013 Pada buku siswa kurikulum 2013 terdapat beberapa soal yang salah. Contoh soal salah pada soal di atas karena tidak adanya pertanyaan, hanya yang diketahui berupa gambar dari bangun-bangun datar. Tidak adanya pertanyaan membuat soal tersebut tidak memuat aspek kognitif (required behavior) untuk pemecahan masalah yang sesuai. Tabel 1. Hasil Analisis Buku Siswa Kurikulum 2013 (Edisi Revisi) Ditinjau dari Domain Kognitif Domain Kognitif Buku Kurikulum 2013 Knowing Applying Reasoning Soal Salah Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika UMS 2015 74

Jumlah 44 73 57 Persentase (%) 24.72 41.01 32.02 4 2.25 Berdasarkan pada Tabel 1 di dapat bahwa soal-soal dalam buku Kurikulum 2013 (Edisi Revisi) memuat domain kognitif dengan kategori knowing sebanyak 44 soal, kategori applying sebanyak 73 soal, dan kategori reasoning sebanyak 57 soal. Sedangkan, untuk soal salah pada buku Kurikulum 2013 sebanyak 4 soal. Knowing Applying Reasoning 24.72% 41.01% 32.02% Gambar 5. Persentase Domain Kognitif Pada Buku Kurikulum 2013 (Edisi Revisi) Pada Gambar 5 menunjukkan persentase soal-soal dengan kategori knowing sebanyak 24.72%, kategori applying sebanyak 41.01%, dan kategori reasoning sebanyak 32.02%. Domain kognitif yang dominan pada buku Kurikulum 2013 yaitu applying dengan 41.01%. b. Buku Sekolah Elektronik (BSE) Hasil analisis soal-soal dalam Buku Sekolah Elektronik yang dikategorikan kedalam domain kognitif berupa knowing, applying, dan reasoning sebagai berikut. Gambar 6. Contoh Soal dalam BSE Kategori Knowing Soal di atas termasuk aspek kognitif (required behavior) berupa Compute, karena memuat indikator menyelesaikan prosedur,,, (carry out algorithmic procedure for,,, ). Dalam domain kognitif, Compute dikategorikan Knowing. Gambar 7. Contoh Soal dalam BSE Kategori Applying Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika UMS 2015 75

Soal di atas dikategorikan Applying karena memuat indikator masalah dalam konteks yang dikenal atau murni matematika (The problem in familiar contexts or purely mathematical). Indikator ini mencerminkan aspek kognitif (required behavior) yaitu Solve Routine Problems sehingga termasuk domain kognitif kategori Applying. Gambar 8. Contoh Soal dalam BSE Kategori Reasoning Indikator yang termuat dalam soal di atas yaitu menentukan, menggambarkan, atau menggunakan hubungan antara variabel atau obyek dalam situasi matematika (Determine, describe, or use relationships between variables or objects in mathematical situation). Indikator tersebut merupakan aspek kognitif (required behavior) berupa Analyze. Dimana Analyze termasuk domain kognitif kategori Reasoning. Tabel 2. Hasil Analisis BSE Ditinjau dari Domain Kognitif Domain Kognitif Buku Sekolah Elektronik Knowing Applying Reasoning Jumlah 65 39 Persentase (%) 52.5 30.83 16 16.67 Tabel 2 menunjukkan hasil analisis BSE dari total soal sebanyak 120 soal memuat domain kognitif dengan kategori Knowing sebanyak 65 soal, kategori Applying sebanyak 39 soal, dan kategori Reasoning sebanyak 16 soal. Knowing Applying Reasoning 52.50% 30.83% 16.67% Gambar 9. Persentase Domain Kognitif Pada BSE Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika UMS 2015 76

Gambar 8 menjelaskan bahwa persentase soal pada BSE ditinjau dari domain kognitif dengan kategori Knowing sebanyak 52.50%, kategori Applying sebanyak 30.83%, dan kategori Reasoning sebanyak 16.67%. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa soal-soal pada BSE di dominasi domain kognitif kategori Knowing dengan 52.50%. 4. PEMBAHASAN Analisis perbandingan dilakukan dengan menyesuaikan soal-soal evaluasi yang terdapat pada setiap akhir bab pada buku siswa kurikulum 2013 (Edisi Revisi) dan BSE dengan domain kognitif, sehingga didapat hasil sebagai berikut. 60.00% 50.00% Persentase 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% Knowing Applying Reasoning Buku Kur 2013 24.72% 41.01% 32.02% Buku BSE 52.50% 30.83% 16.67% Gambar 10. Perbandingan Soal dalam Buku Siswa Kurikulum 2013 (Edisi Revisi) dan BSE Ditinjau dari Domain Kognitif Berdasarkan gambar 10 dapat dilihat bahwa buku BSE yang digunakan pada kurikulum KTSP belum memberikan bekal yang maksimal untuk melatih siswa berpikir pada domain kognitif appliying dan reasoning. Buku BSE lebih menekankan pada soalsoal dengan domain kognitif knowing terbukti dengan lebih dari separuh atau sekitar 52,5% soal-soal pada buku tersebut termasuk domain kognitif knowing, sedangkan soalsoal dengan domain kognitif appliying dan reasoning hanya sekitar 30,83% dan 16,67%. Hal ini berbanding terbalik dengan soal-soal pada buku siswa kurikulum 2013. Soal-soal pada buku tersebut lebih memberikan penekanan pada domain kognitif appliying dan reasoning terbukti dengan persentase soal pada domain kognitif appliying sebesar 40,01% dan persentase soal pada domain kognitif reasoning sebesar 32,02%. Persentase soal dengan domain kognitif knowing pada buku ini hanya sebesar 24,72%. 5. SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa soal-soal pada buku siswa kurikulum 2013 di dominasi dengan domain kognitif kategori applying sebesar 41.01% sedangkan soal-soal pada BSE di dominasi domain kognitif kategori knowing sebesar 52.50%. Perbandingan antara Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika UMS 2015 77

soal buku siswa Kurikulum 2013 dan BSE ditinjau dari domain kognitif menunjukkan knowing lebih dilatihkan pada BSE, sedangkan applying dan reasoning lebih dilatihkan pada buku siswa Kurikulum 2013 (Edisi Revisi). DAFTAR PUSTAKA [1] Das Salirawati. 2014. Kurikulum 2013 Antara Harapan dan Kenyataan. Seminar Nasional Auditorium Muhammad Djasman UMS. Surakarta. tanggal 14 Mei 2014. [2] Delil, Huseyin. 2006. An Analysis og Geometry Problems in 6-8 Grades Turkish Mathematics Bukus, Phd thesis. Middle East technical University, Middle East, Turkey [3] Kemdikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP/MTs matematika. Jakarta: BPSDMP dan PMP Kemdikbud. [4] Kemdikbud. 2013. Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. [5] Kemdikbud. 2014. Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 1 Edisi Revisi. Jakarta: Kemdikbud [6] Kemdikbud. 2014. Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2 Edisi Revisi. Jakarta: Kemdikbud [7] Mullis, Michael O. Martin, Graham J. Ruddock, Christine Y. O'Sullivan, and Corinna Preuschoff. 2009. The TIMSS 2011 Assessment Frameworks. Boston Collage, USA: TIMSS & PIRLS International Study Center [8] Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. [9] Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika: Konsep dan Aplikasinya utuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika UMS 2015 78