ANALISIS HUJAN DESEMBER 2015 DAN PRAKIRAAN HUJAN FEBRUARI, MARET DAN APRIL 2016 DI SUMATERA SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS HUJAN OKTOBER 2015 DAN PRAKIRAAN HUJAN DESEMBER 2015, JANUARI DAN FEBRUARI 2016 DI SUMATERA SELATAN

ANALISIS HUJAN FEBRUARI 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN APRIL, MEI DAN JUNI 2016 DI SUMATERA SELATAN

ANALISIS HUJAN JUNI 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2016 DI SUMATERA SELATAN

ANALISIS HUJAN JANUARI 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN MARET, APRIL DAN MEI 2016 DI SUMATERA SELATAN

ANALISIS HUJAN MARET 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN MEI, JUNI DAN JULI 2016 DI SUMATERA SELATAN

ANALISIS HUJAN APRIL 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN JUNI, JULI DAN AGUSTUS 2016 DI SUMATERA SELATAN

ANALISIS HUJAN SEPTEMBER 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN NOVEMBER, DESEMBER 2016 DAN JANUARI 2017 DI SUMATERA SELATAN

ANALISIS HUJAN AGUSTUS 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN OKTOBER, NOVEMBER DAN DESEMBER 2016 DI SUMATERA SELATAN

ANALISIS HUJAN JULI 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN SEPTEMBER, OKTOBER DAN NOVEMBER 2016 DI SUMATERA SELATAN

ANALISIS HUJAN DESEMBER 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN FEBRUARI, MARET DAN APRIL 2017 DI SUMATERA SELATAN

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)

Lampiran I.16 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

ANALISIS HUJAN JANUARI 2017 DAN PRAKIRAAN HUJAN MARET, APRIL DAN MEI 2017 DI SUMATERA SELATAN

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Vegetatif 2 (31-40 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Max. Vegetatif (41-54 HST)

07. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI SUMATERA SELATAN

ANALISIS HUJAN DESEMBER 2017 DAN PRAKIRAAN HUJAN FEBRUARI, MARET DAN APRIL 2018 DI SUMATERA SELATAN

ANALISIS HUJAN AGUSTUS 2017 DAN PRAKIRAAN HUJAN OKTOBER, NOVEMBER DAN DESEMBER 2017 DI SUMATERA SELATAN

ANALISIS HUJAN NOVEMBER 2017 DAN PRAKIRAAN HUJAN JANUARI, FEBRUARI DAN MARET 2018 DI SUMATERA SELATAN

ANALISIS HUJAN FEBRUARI 2018 DAN PRAKIRAAN HUJAN APRIL, MEI DAN JUNI 2018 DI SUMATERA SELATAN

KATA PENGANTAR. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan publikasi prakiraan musim hujan ini.

1 Grafik Ruang Kelas Belajar Madrasah berdasarkan Kondisi Bangunan. 2 Tabel Jumlah Ruang Kelas Belajar Madrasah. 3 Tabel Jumlah Perpustakaan Madrasah

Dalam acara MUSI RAWAS, 24 MEI 2017

Sabtu, 28 Januari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Minggu, 05 Februari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

Kamis, 02 Februari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Rabu, 08 Februari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Kamis, 19 Januari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Sabtu, 14 Januari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR

Jumat, 03 Februari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

Bulet n klim PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

ANALISIS HUJAN SEPTEMBER 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN NOVEMBER, DESEMBER 2016 DAN JANUARI 2017 DI BANGKA BELITUNG

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

PERKEMBANGAN IPM 6.1 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA. Berdasarkan perhitungan dari keempat variabel yaitu:

Rabu, 01 Februari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

BULETIN IKLIM. Edisi November BMKG Stasiun Meteorologi Pangkalpinang

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

Minggu, 22 Januari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Rabu, 18 Januari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

Kamis, 26 Januari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

ANALISIS HUJAN AGUSTUS 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN OKTOBER, NOVEMBER DAN DESEMBER 2016 DI BANGKA BELITUNG

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

Minggu, 15 Januari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Jumat, 27 Januari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Selasa, 17 Januari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Selasa, 07 Februari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Rabu, 25 Januari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumat, 13 Januari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT MADRASAH ALIYAH NEGERI DALAM WILAYAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

ANALISIS HUJAN MARET 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN MEI, JUNI DAN JULI 2016 DI BANGKA BELITUNG

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Senin, 06 Februari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Senin, 30 Januari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Jumat, 10 Februari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Selasa, 31 Januari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI SUMATERA SELATAN

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA. Oleh Febryanto Simanjuntak S.Tr

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

POSKO SATUAN TUGAS SIAGA DARURAT BENCANA ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN

Minggu, 12 Februari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

ANALISIS HUJAN OKTOBER 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN DESEMBER 2016, JANUARI DAN FEBRUARI 2017 DI BANGKA BELITUNG

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Pada awal abad ke-15 berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai datangnya

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

Buletin Edisi Januari Tahun 2017 KATA PENGANTAR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANYUASIN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Profil Lembaga Badan badan Penanggulangan Bencana Daerah. Kabupaten Ogan Komering Ulu

ANALISIS HUJAN JANUARI 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN MARET, APRIL DAN MEI 2016 DI BANGKA BELITUNG

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT MADRASAH ALIYAH NEGERI DALAM WILAYAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

Rabu, 11 Januari 2017 PETA LOKASI DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

I. INFORMASI METEOROLOGI

PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER. SUMATERA BARAT Kota Solok Arosuka

Transkripsi:

ANALISIS HUJAN DESEMBER 2015 DAN PRAKIRAAN HUJAN FEBRUARI, MARET DAN APRIL 2016 DI SUMATERA SELATAN

KATA PENGANTAR Analisis Hujan Bulan Desember 2015 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2016 disusun berdasarkan hasil analisis data hujan yang diterima dari stasiun dan pos pengamatan curah hujan yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Selatan serta unsur cuaca lainnya dengan memperhatikan kondisi fisis dan dinamika atmosfer yang sedang berlangsung yang cenderung dapat mempengaruhi iklim di Sumatera Selatan. Disamping itu dalam buletin ini juga disampaikan beberapa informasi meteorologi lainnya, antara lain tentang banyaknya hari hujan, evaluasi tingkat bahaya kebakaran, monitoring hari tanpa hujan berturut-turut, informasi tingkat kekeringan dengan metode SPI, pengamatan arah dan kecepatan angin serta kejadian ekstrim yang terjadi di Provinsi Sumatera Selatan. Mengingat ketepatan hasil analisis dan prakiraan curah hujan ini sangat tergantung dari data yang masuk, maka diharapkan stasiun kerjasama maupun pos-pos hujan dapat menyampaikan data hasil pengamatan secara tepat waktu ke Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang. Mudah-mudahan dengan terbitnya Buletin Analisis dan Prakiraan Hujan di Sumatera Selatan ini dapat lebih bermanfaat bagi para pembuat keputusan maupun masyarakat pada umumnya. Kami ucapkan terima kasih kepada instansi, stasiun kerja sama dan semua pihak yang telah membantu penyusunan terbitan ini. Palembang, Januari 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I KENTEN PALEMBANG BMKG H. MOHAMAD IRDAM NIP. 19581028 198203 1 002 Buletin BMKG Edisi Februari 2016 i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PENGERTIAN I. PENDAHULUAN II. ANALISIS HUJAN BULAN DESEMBER 2015 III. PRAKIRAAN HUJAN BULAN FEBRUARI, MARET DAN APRIL 2016 IV. INFORMASI JUMLAH HARI HUJAN BULAN DESEMBER 2015 V. EVALUASI TINGKAT BAHAYA KEBAKARAN VI. PETA MONITORING HARI TANPA HUJAN BERTURUT-TURUT VII. INFORMASI TINGKAT KEKERINGAN DENGAN METODE SPI VIII. PENGAMATAN ARAH DAN KECEPATAN ANGIN DI KOTA PALEMBANG BULAN DESEMBER 2015 IX. KEJADIAN EKSTRIM DI SUMATERA SELATAN BULAN DESEMBER 2015 LAMPIRAN 1. TABEL ANALISIS CURAH HUJAN DAN SIFAT HUJAN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN BULAN DESEMBER 2015 2. TABEL PRAKIRAAN CURAH HUJAN DAN SIFAT HUJAN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN BULAN FEBRUARI 2016 3. PETA DISTRIBUSI CURAH HUJAN BULAN DESEMBER 2015 DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PETA ANALISIS SIFAT HUJAN BULAN DESEMBER 2015 DI PROVINSI SUMATERA SELATAN 4. PETA PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN FEBRUARI 2016 DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PETA PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN FEBRUARI 2016 DI PROVINSI SUMATERA SELATAN 5. PETA PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN MARET 2016 DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PETA PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN MARET 2016 DI PROVINSI SUMATERA SELATAN 6. PETA PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN APRIL 2016 DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PETA PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN APRIL 2016 DI PROVINSI SUMATERA SELATAN Buletin BMKG Edisi Februari 2016 ii

PENGERTIAN Cuaca adalah kondisi atmosfer yang terjadi suatu saat di suatu tempat dalam waktu yang relatif singkat, Iklim mengandung pengertian kebiasaan cuaca atau ciri kecuacaan yang terjadi di suatu tempat atau suatu daerah, sedangkan Musim adalah selang waktu dengan cuaca yang paling sering terjadi atau mencolok. Hujan adalah butir-butir air atau kristal es yang keluar dari awan yang sampai ke permukaan bumi. 1. Sifat Hujan Perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan, dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat, sehingga jika sifat hujan Atas Normal bukan berarti jumlah curah hujan yang melimpah ataupun sebaliknya jika sifat hujan Bawah Normal bukan berarti tidak ada hujan. Sifat hujan dibagi menjadi tiga kriteria yaitu : a. Atas Normal (AN) jika nilai perbandingan jumlah curah hujan selama 1 bulan terhadap rata ratanya > 115 %. b. Normal (N) jika nilai perbandingan jumlah curah hujan selama 1 bulan terhadap rata ratanya antara 85 115 %. c. Bawah Normal (BN) jika nilai perbandingan jumlah curah hujan selama 1 bulan terhadap rata ratanya < 85 %. 2. Normal Curah Hujan a. Rata rata curah hujan bulanan : nilai rata rata curah hujan masing masing bulan dengan periode minimal 10 tahun. b. Normal curah hujan bulanan : nilai rata rata curah hujan masing masing bulan selama 30 tahun. 3. Musim Hujan Suatu zona musim dikatakan masuk musim hujan jika dalam 10 hari/satu dasarian jumlah curah hujannya mencapai lebih dari 50 mm dan diikuti oleh dasarian berikutnya atau dengan kata lain, dalam satu bulan jumlah curah hujannya sudah mencapai 150 mm. Buletin BMKG Edisi Februari 2016 1

4. Dasarian a. Dasarian adalah masa selama 10 (sepuluh) hari b. Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 (tiga) dasarian yaitu : Dasarian I : masa dari tanggal 1 sampai dengan 10. Dasarian II : masa dari tanggal 11 sampai dengan 20. Dasarian III : masa dari tanggal 21 sampai dengan akhir bulan. Contoh : Awal musim kemarau berkisar antara JUNI I JUNI III Artinya = Tanggal 01 JUNI sampai dengan 30 JUNI. 5. Kriteria Intensitas Curah Hujan a. Hujan sangat ringan intensitasnya < 5 mm dalam 24 jam. b. Hujan ringan intensitasnya 5 20 mm dalam 24 jam. c. Hujan sedang intensitasnya 20 50 mm dalam 24 jam. d. Hujan lebat intensitasnya 50 100 mm dalam 24 jam. e. Hujan sangat lebat intensitasnya > 100 mm dalam 24 jam. 6. Anomali Adalah penyimpangan suatu nilai terhadap nilai rata-ratanya. 7. Penyempurnaan Istilah Informasi Iklim Sesuai dengan Surat Edaran Kepala BMKG no. UM.205/A.11/KB/BMKG-2010 tentang Penyempurnaan Penggunaan Istilah Dalam Informasi Iklim/Hujan. a. Istilah Evaluasi pada Tabel atau Bab dan Sub Bab disempurnakan menjadi Analisis. b. Istilah Prakiraan Curah hujan pada Tabel atau Bab dan Sub Bab adalah tetap Prakiraan. c. Istilah Evaluasi pada Peta Evaluasi Curah Hujan disempurnakan menjadi Peta Distribusi Curah Hujan. d. Istilah Evaluasi pada Peta Evaluasi sifat hujan disempurnakan menjadi Peta Analisis Sifat Hujan. Buletin BMKG Edisi Februari 2016 2

8. FDRS (Fire Danger Rating System) Suatu sistem untuk menghitung/mengevaluasi tingkat bahaya kebakaran berdasarkan input data cuaca yang terdiri dari data : Suhu, Kelembaban Udara, Curah Hujan dan Kecepatan Angin. FDRS terdiri dari enam komponen, masing-masing menggambarkan aspek yang berbeda dari bahaya kebakaran. Terdapat 3 kode kelembaban dengan model pada bahan bakar permukaan, sub permukaan dan bagian dalam tanah dalam berbagai ukuran dan luasan. Disamping itu ada tiga indeks perilaku bahan bakar yang mengindikasikan potensi tingkat penjalaran, konsumsi bahan bakar dan intensitas kebakaran pada tipe bahan bakar yang standar. 9. Kekeringan Meteorologis Berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya dalam jangka waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan, dan seterusnya). 9. SPI (Standardized Precipitation Index) Indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya, dalam suatu periode waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan, dan seterusnya). Nilai SPI dihitung berdasarkan jumlah curah hujan selama tiga bulan menggunakan metode statistik probabilistik distribusi gamma. Tingkat kekeringan dan kebasahan dikategorikan sebagai berikut : a. Tingkat Kekeringan : 1) Sangat Kering : Jika nilai SPI -2,00 2) Kering : Jika nilai SPI -1,50 s/d -1,99 3) Agak Kering : Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49 b. Normal : Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99 c. Tingkat Kebasahan : 1) Agak Basah : Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49 2) Basah : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 3) Sangat Basah : Jika nilai SPI 2,00 Buletin BMKG Edisi Februari 2016 3

I PENDAHULUAN 1. Suhu muka laut perairan Indonesia Kondisi suhu muka laut di wilayah Indonesia secara umum relatif hangat dibandingkan rata-ratanya, sehingga berpotensi mendapat penambahan massa uap air. 2. ENSO ENSO berada pada kondisi El Nino Kuat yang berpotensi mengakibatkan pengurangan pasokan uap air di wilayah Indonesia bagian timur dan selatan ekuator. 3. Dipole Mode Indeks Dipole Mode yang mengindikasikan terjadinya pasokan uap air di wilayah Samudra Hindia masih dalam kisaran normal. Buletin BMKG Edisi Februari 2016 4

II ANALISIS HUJAN BULAN DESEMBER 2015 A. ANALISIS CURAH HUJAN BULAN DESEMBER 2015 Berdasarkan data curah hujan bulan Desember 2015 yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Sumatera Selatan maka analisis curah hujan bulan Desember 2015 adalah sebagai berikut : CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN / DAERAH 0 20-21 50-51 100 101 150 151 200 201 300 Sebagian kecil Kab. Muara Enim bagian barat, sebagian kecil Kab. Ogan Ilir bagian utara dan timur serta sebagian kecil Kab. Ogan Komering Ilir bagian barat Sebagian kecil Kab. Muara Enim bagian barat dan utara, sebagian kecil Kab. Ogan Ilir bagian utara hingga timur, sebagian kecil Kab. Ogan Komering Ilir bagian barat dan sebagian kecil Kota Palembang bagian timur Kab. Musi Rawas bagian barat, sebagian kecil Kab. Empat Lawang bagian barat, sebagian kecil Kab. Muara Enim bagian barat dan utara, sebagian kecil Kab. Ogan Ilir bagian utara dan tengah, sebagian kecil Kab. Ogan Komering Ilir bagian barat, sebagian kecil Kota Palembang bagian timur dan barat laut, sebagian kecil Kab. Banyuasin bagian selatan dan sebagian kecil Kab. Musi Banyuasin bagian timur Kab. Musi Rawas bagian utara hingga selatan, Kota Lubuk Linggau, Kab. Empat Lawang bagian barat hingga utara, Kab. Musi Banyuasin bagian timur, Kab. Banyuasin bagian barat, sebagian besar Kota Palembang, sebagian besar Kab. Muara Enim, sebagian besar Kota Prabumulih, Kab. Ogan Ilir bagian utara dan tengah, Kab. Ogan Komering Ilir bagian selatan, Kab. OKU bagian tengah, Kab. OKU Timur bagian tengah dan Kab. OKU Selatan bagian tengah Buletin BMKG Edisi Februari 2016 5

301 400 401 500 > 500 Kab. Musi Rawas bagian tengah hingga utara, Kab. Empat Lawang bagian tengah, Kab. Lahat bagian barat, Kab. Musi Banyuasin bagian utara hingga selatan dan bagian timur, Kab. Banyuasin bagian selatan dan timur, Kota Palembang bagian utara dan tenggara, Kab. Ogan Komering Ilir bagian utara hingga timur dan bagian selatan, Kab. Ogan Ilir bagian selatan, Kab. OKU Timur bagian tengah dan selatan, Kab. OKU bagian barat dan timur serta Kab. OKU Selatan bagian tengah hingga utara Kab. Musi Banyuasin bagian utara hingga barat, Kab. Musi Rawas bagian utara, timur dan selatan, Kab. Lahat bagian utara, tengah dan timur, sebagian kecil Kota Pagar Alam bagian barat laut, Kab. Empat Lawang bagian selatan, sebagian kecil Kab. Muara Enim bagian selatan, Kab. OKU bagian barat, Kab. OKU Timur bagian timur dan Kab. OKU Selatan bagian barat, selatan hingga timur Kab. Musi Banyuasin bagian selatan, Kab. Musi Rawas bagian timur, sebagian besar Kab. Lahat, sebagian besar Kota Pagar Alam, sebagian kecil Kab. Empat Lawang bagian selatan, Kab. Muara Enim bagian barat daya dan Kab. OKU Selatan bagian barat dan selatan Peta Distribusi Curah Hujan Bulan Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 3. Buletin BMKG Edisi Februari 2016 6

B. ANALISIS SIFAT HUJAN BULAN DESEMBER 2015 Berdasarkan data curah hujan bulan Desember 2015 yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Sumatera Selatan maka analisis sifat hujan bulan Desember 2015 adalah sebagai berikut: SIFAT HUJAN BAWAH NORMAL NORMAL ATAS NORMAL KABUPATEN / DAERAH Sebagian kecil Kab. Banyuasin bagian selatan, sebagian kecil Kota Palembang bagian barat laut, sebagian kecil Kab. Musi Banyuasin bagian selatan, Kab. Lahat bagian timur laut, sebagian besar Kab. Muara Enim, Kota Prabumulih, sebagian besar Kab. Ogan Ilir, Kab. Ogan Komering Ilir bagian barat dan Kab. OKU Timur bagian selatan Sebagian besar Kab. Musi Rawas, sebagian besar Kota Lubuk Linggau, Kab. Musi Banyuasin bagian timur hingga selatan, Kab. Banyuasin bagian barat, sebagian besar Kota Palembang, Kab. Lahat bagian utara, sebagian kecil Kab. Muara Enim bagian barat dan selatan, Kab. Ogan Ilir bagian tengah, Kab. Ogan Komering Ilir bagian tengah hingga selatan, Kab. OKU Timur bagian tengah, Kab. OKU bagian utara dan timur serta Kab. OKU Selatan bagian timur Kab. Musi Rawas bagian utara hingga timur, Kota Lubuk Linggau bagian selatan, sebagian besar Kab. Musi Banyuasin, Kab. Banyuasin bagian utara dan timur, Kota Palembang bagian timur laut, sebagian besar Kab. Ogan Komering Ilir, Kab. OKU Timur bagian utara, sebagian besar Kab. OKU, sebagian besar Kab. OKU Selatan, Kab. Muara Enim bagian barat daya, sebagian besar Kab. Lahat, Kota Pagar Alam dan Kab. Empat Lawang Peta Analisis Sifat Hujan Bulan Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 3. Buletin BMKG Edisi Februari 2016 7

C. ANALISIS CURAH HUJAN EKSTRIM HARIAN DESEMBER 2015 Analisis curah hujan ekstrim harian Desember 2015 di wilayah Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut : KRITERIA KABUPATEN / DAERAH CURAH HUJAN LEBAT (51 100 mm/hari) CURAH HUJAN SANGAT LEBAT (> 100 mm/hari) Kenten, Talang Betutu, Gandus, Tridinanti, Sembawa, Musi Landas, Muara Padang, Tanjung Lago, Babat Toman, Sekayu, Sungai Lilin, Lais, Baturaja, Raksajiwa, Tebing Tinggi, Lahat, Pulau Pinang, Gumai Ulu, Pagar Gunung, Tanjung Tebat, Kota Agung, Mulak Ulu, Pajar Bulan, Jarai, Muara Payang, Gumai Talang, Pseksu, Kikim Timur, Kikim Selatan, Kikim Tengah, Kikim Barat, Tugumulyo, Srikaton, Muara Beliti, Simpang Campang, Buay Rawan, Banding Agung, Simpang, Pagar Alam, Kayu Agung, Lempuing Induk, Jejawi, Rambang Dangku, Ujan Mas, Rambang Kertapati, Mariana, Bayung Lencir, Plakat Tinggi, Sungai Keruh, Sangadesa, Belitang, Gunung Batu, Lubuk Batang, Tanjung Sakti Pumu, Purwodadi, Lembak, Kelekar Buletin BMKG Edisi Februari 2016 8

III PRAKIRAAN HUJAN BULAN FEBRUARI, MARET DAN APRIL 2016 A. PRAKIRAAN HUJAN BULAN FEBRUARI 2016 Prakiraan Curah Hujan Februari 2016 CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN/DAERAH 0 20-21 50-51 100-101 150 151 200 201 300 301 400 Kab. Empat Lawang bagian barat dan Kab. Musi Banyuasin bagian utara Kab. Empat Lawang bagian tengah, Kab. OKU Selatan bagian selatan, Kab. Musi Banyuasin bagian utara, sebagian besar Kab. Banyuasin, Kota Palembang bagian timur, Kab. Ogan Ilir bagian timur dan sebagian kecil Kab. Ogan Komering Ilir bagian barat Sebagian besar Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan Kab. Musi Rawas bagian tenggara, Kota Lubuk Linggau bagian timur, Kab. Empat Lawang bagian utara, sebagian besar Kab. Lahat, Kab. Muara Enim bagian selatan dan utara, Kab. OKU bagian barat, Kab. OKU Selatan bagian barat, Kab. OKU Timur bagian utara, sebagian kecil Kab. Ogan Ilir bagian utara, sebagian kecil Kab. Banyuasin bagian selatan dan sebagian kecil Kab. Ogan Komering Ilir bagian barat 401 500 Sebagian kecil Kab. Lahat bagian tengah > 500 - Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Februari 2016 dapat dilihat pada Lampiran 4. Buletin BMKG Edisi Februari 2016 9

Prakiraan Sifat Hujan Februari 2016 SIFAT HUJAN BAWAH NORMAL NORMAL ATAS NORMAL KABUPATEN / DAERAH Kab. Musi Banyuasin bagian timur laut, sebagian besar Kab. Banyuasin, sebagian besar Kota Palembang, sebagian besar Kab. Ogan Komering Ilir, Kab. Ogan Ilir bagian tengah, Kab. Muara Enim bagian barat dan timur, sebagian kecil Kab. Lahat bagian timur laut, Kab. OKU Timur bagian selatan serta Kab. OKU Selatan bagian timur dan selatan Sebagian besar Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan Kota Lubuk Linggau bagian timur, sebagian kecil Kab. Musi Rawas bagian selatan, sebagian besar Kab. Empat Lawang, sebagian kecil Kab. Lahat bagian selatan, Kab. OKU bagian selatan, Kab. OKU Selatan bagian utara, Kab. OKU Timur bagian timur, sebagian kecil Kab. Ogan Komering Ilir bagian barat, sebagian kecil Kab. Ogan Ilir bagian utara, Kab. Muara Enim bagian utara, sebagian kecil Kab. Banyuasin bagian selatan dan Kab. Musi Banyuasin bagian timur Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Februari 2016 dapat dilihat pada Lampiran 4. Buletin BMKG Edisi Februari 2016 10

B. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN MARET 2016 Prakiraan Curah Hujan Maret 2016 CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN / DAERAH 0 20-21 50-51 100-101 150 Kab. Empat Lawang bagian barat 151 200 Kab. Empat Lawang bagian tengah 201 300 301 400 401 500 Sebagian besar Kab. Musi Rawas, Kota Lubuk Linggau, sebagian besar Kab. Empat Lawang, Kab. Lahat bagian barat dan tenggara, Kota Pagar Alam bagian barat laut, Kab. Musi Banyuasin bagian selatan dan timur, Kab. Banyuasin bagian barat hingga utara, sebagian kecil Kab. Muara Enim bagian timur, sebagian kecil Kab. OKU bagian timur laut, Kab. OKU Selatan bagian timur, sebagian kecil Kab. OKU Timur bagian selatan dan utara serta Kab. Ogan Komering Ilir bagian selatan Sebagian kecil Kab. Musi Rawas bagian tengah, Kab. Musi Banyuasin bagian utara, tengah hingga tenggara, sebagian besar Kab. Muara Enim, Kota Prabumulih bagian timur hingga selatan, sebagian besar Kab. Lahat, sebagian besar Kota Pagar Alam, sebagian besar Kab. OKU, sebagian besar Kab. OKU Selatan, sebagian besar Kab. OKU Timur, sebagian besar Kab. Ogan Komering Ilir, sebagian besar Kab. Ogan Ilir, sebagian besar Kota Palembang dan Kab. Banyuasin bagian timur Sebagian kecil Kab. Banyuasin bagian selatan, sebagian kecil Kota Palembang bagian utara dan barat, sebagian kecil Kab. Ogan Ilir bagian utara, Kab. Muara Enim bagian tengah hingga utara, Kota Prabumulih bagian barat laut dan Kab. OKU Selatan bagian barat daya > 500 - Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Maret 2016 dapat dilihat pada Lampiran 5. Buletin BMKG Edisi Februari 2016 11

Prakiraan Sifat Hujan Maret 2016 SIFAT HUJAN BAWAH NORMAL NORMAL ATAS NORMAL KABUPATEN / DAERAH Sebagian kecil Kab. Musi Banyuasin bagian timur, Kab. Banyuasin bagian barat dan selatan, sebagian kecil Kota Palembang bagian tengah, sebagian kecil Kab. Ogan Ilir bagian timur, sebagian kecil Kab. Ogan Komering Ilir bagian selatan, sebagian kecil Kab. Muara Enim bagian tengah, Kab. Musi Rawas bagian tengah hingga selatan dan Kab. Empat Lawang bagian utara Sebagian besar Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan Kab. Musi Rawas bagian barat, Kota Lubuk Linggau bagian utara, Kab. Musi Banyuasin bagian utara hingga barat dan bagian tenggara, Kab. Muara Enim bagian tengah hingga utara, bagian barat dan selatan, Kota Prabumulih, Kab. Ogan Ilir bagian utara, Kota Palembang bagian selatan, sebagian kecil Kab. Banyuasin bagian selatan dan utara, sebagian besar Kab. Ogan Komering Ilir, Kab. OKU Timur bagian tengah hingga barat, Kab. OKU, sebagian besar Kab. OKU Selatan, sebagian kecil Kab. Lahat bagian timur laut dan barat daya, sebagian kecil Kota Pagar Alam bagian barat laut dan Kab. Empat Lawang bagian selatan Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Maret 2016 dapat dilihat pada Lampiran 5. Buletin BMKG Edisi Februari 2016 12

C. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN APRIL 2016 Prakiraan Curah Hujan April 2016 CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN / DAERAH 0 20-21 50-51 100-101 150 151 200 201 300 Kab. Empat Lawang bagian barat hingga selatan, sebagian kecil Kab. Lahat bagian barat daya, sebagian kecil Kota Pagar Alam bagian barat laut, sebagian kecil Kab. Banyuasin bagian selatan dan Kab. Ogan Ilir bagian tengah Kab. Musi Rawas bagian selatan, barat hingga utara, Kota Lubuk Linggau, Kab. Empat Lawang bagian utara hingga timur, sebagian kecil Kab. Lahat bagian barat daya dan timur laut, Kota Pagar Alam bagian barat, sebagian besar Kab. Musi Banyuasin, Kab. Banyuasin bagian selatan dan timur, sebagian besar Kab. Ogan Komering Ilir, Kota Palembang bagian barat daya dan timur laut, Kab. Ogan Ilir bagian utara, Kab. Muara Enim bagian barat dan timur, Kab. OKU bagian utara, Kab. OKU Timur bagian selatan dan Kab. OKU Selatan bagian timur hingga selatan Kab. Musi Rawas bagian tengah hingga timur, sebagian besar Kab. Lahat, Kota Pagar Alam bagian timur, sebagian besar Kab. Muara Enim, Kota Prabumulih, sebagian besar Kab. OKU, sebagian besar Kab. OKU Selatan, sebagian besar Kab. OKU Timur, Kab. Ogan Ilir bagian selatan, Kab. Ogan Komering Ilir bagian utara, barat dan selatan, sebagian besar Kota Palembang, sebagian besar Kab. Banyuasin dan Kab. Musi Banyuasin bagian tengah hingga selatan serta bagian timur 301 400-401 500 - > 500 - Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2016 dapat dilihat pada Lampiran 6. Buletin BMKG Edisi Februari 2016 13

Prakiraan Sifat Hujan April 2016 SIFAT HUJAN BAWAH NORMAL NORMAL ATAS NORMAL KABUPATEN / DAERAH Sebagian besar Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan Kab. Musi Banyuasin bagian barat, Kab. Banyuasin bagian tengah hingga utara, sebagian kecil Kab. Ogan Komering Ilir bagian barat, Kab. Muara Enim bagian tengah hingga utara dan barat daya, Kota Prabumulih, Kab. Empat Lawang bagian barat hingga timur dan bagian selatan, sebagian besar Kab. Lahat, Kab. OKU bagian selatan dan sebagian besar Kab. OKU Selatan Kab. Empat Lawang bagian tengah, sebagian kecil Kab. Lahat bagian barat dan sebagian kecil Kab. Muara Enim bagian timur laut Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2016 dapat dilihat pada Lampiran 6. Buletin BMKG Edisi Februari 2016 14

IV INFORMASI JUMLAH HARI HUJAN BULAN DESEMBER 2015 KRITERIA > 20 hari 10 20 hari KABUPATEN / DAERAH Kenten, Talang Betutu, Babat Toman, Plakat Tinggi, Sangadesa, Belitang, Talang Padang, Pagar Gunung, Kota Agung, Mulak Ulu, Tanjung Sakti Pumu, Pajar Bulan, Jarai, Muara Payang, Pseksu, Kikim Timur, Simpang Campang, Banding Agung, Jejawi Gandus, Tridinanti, Kertapati, Sekojo, Bukit, Sembawa, Musi Landas, Muara Padang, Mariana, Sekayu, Sungai Lilin, Bayung Lencir, Sungai Keruh, Lais, Tanjung Raja, Buay Madang, Gunung Batu, Baturaja, Raksajiwa, Tebing Tinggi, Lahat, Merapi Timur, Merapi Selatan, Merapi Barat, Pulau Pinang, Gumai Ulu, Tanjung Tebat, Gumai Talang, Kikim Tengah, Kikim Barat, Tugumulyo, Srikaton, Muara Beliti, Purwodadi, Buay Rawan, Muara Dua, Simpang, Pagar Alam, Celikah, Lempuing Induk, Tulung Selapan, Muara Enim, Lembak, Gunung Megang, Gelumbang, Kelekar, Rambang < 10 hari Plaju, Tanjung Lago, Indralaya, Kayu Agung, Pampangan Buletin BMKG Edisi Februari 2016 15

V EVALUASI TINGKAT BAHAYA KEBAKARAN PEMANTAUAN FDRS (FIRE DANGER RATING SYSTEM) BULAN DESEMBER 2015 Kota Palembang FFMC merupakan suatu indikator mudah-tidaknya serasah (sampah hutan) terbakar dan bahan bakar lainnya yang diintegrasikan/dihubungkan dengan pengaruh cuaca pada beberapa hari sebelumnya. Kode ini dipengaruhi oleh 4 unsur cuaca, yaitu : curah hujan, suhu, kelembaban relatif dan kecepatan angin. Grafik indeks FFMC di Stasiun Klimatologi Kenten Palembang tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 menunjukkan bahwa persentase indeks FFMC (indeks bahan bakar halus) pada level Rendah 1.9%, level Sedang 17.5%, level Tinggi 19.7% dan level Ekstrim 60.8%. Sedangkan persentase indeks FFMC pada bulan Desember tercatat pada level Rendah 3.2%, level Sedang 22.6%, level Tinggi 25.8% dan 48.4% pada level Ekstrim. Untuk bulan Februari 2016, indeks FFMC diperkirakan masih didominasi level Sedang. DC merupakan peringkat rata-rata kadar air dari bahan organik di bawah permukaan. Kode ini merupakan suatu indikator yang sangat berguna dalam penggunaan bahan bakar di hutan pada musim kering, termasuk jumlah kejadian asap pada lapisan bawah dan merupakan indikator terjadinya kabut asap. Kode ini dipengaruhi oleh 2 unsur cuaca, yaitu : curah hujan dan suhu. Grafik indeks kekeringan (DC) di Stasiun Klimatologi Kenten Palembang menunjukkan bahwa kejadian indeks kekeringan dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 tercatat pada level Rendah 63.6%, level Sedang 4.9%, level Tinggi 4.9% dan level Ekstrim 26.6%. Sedangkan untuk bulan Desember, frekuensi kejadian indeks kekeringan (DC) tercatat 100% pada level Rendah. Untuk bulan Februari 2016, indeks DC pada umumnya diperkirakan berada pada level Rendah. FWI merupakan angka peringkat intensitas kebakaran, yang dapat digunakan sebagai angka indeks secara umum dari sistem peringkat bahaya kebakaran. Grafik indeks cuaca kebakaran (FWI) di Stasiun Klimatologi Kenten Palembang dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 menunjukkan bahwa persentase Buletin BMKG Edisi Februari 2016 16

indeks cuaca kebakaran (FWI) pada level Rendah sebesar 32.6%, level Sedang 19.5%, level Tinggi 14.5% dan level Ekstrim 33.4%. Sedangkan pada bulan Desember indeks FWI tercatat 35.5% pada level Rendah, 35.5% pada level Sedang, 25.8% pada level Tinggi dan 3.2% berada pada level Ekstrim. Untuk bulan Februari 2016, indeks FWI diperkirakan berada pada level Sedang. Grafik FDRS Kenten 1 Januari 31 Desember Tahun 2015 Buletin BMKG Edisi Februari 2016 17

Grafik FDRS Kenten Bulan Desember Tahun 2015 Buletin BMKG Edisi Februari 2016 18

VI PETA MONITORING HARI TANPA HUJAN BERTURUT-TURUT Buletin BMKG Edisi Februari 2016 19

VII INFORMASI TINGKAT KEKERINGAN DENGAN METODE SPI A. MONITORING TINGKAT KEKERINGAN BULAN OKTOBER DESEMBER 2015 DAERAH Kota Palembang Kab. Musi Banyuasin Kab. Banyuasin Kab. Ogan Ilir Kab. Ogan Komering Ilir Kab. Muara Enim Kota Prabumulih SANGAT KERING Sebagian kecil bagian barat TINGKAT KEKERINGAN KERING AGAK KERING NORMAL Bagian barat Bagian utara Sebagian besar - Bagian timur Sebagian kecil bagian selatan Sebagian kecil bagian barat Sebagian kecil bagian barat Bagian barat dan timur Bagian barat Bagian barat dan timur Bagian barat Bagian barat dan timur laut Bagian selatan dan timur laut Sebagian besar Sebagian besar Sebagian besar Bagian tengah dan utara Bagian barat hingga utara Bagian tenggara dan barat laut Bagian selatan Bagian barat daya Bagian tengah dan barat daya Bagian timur Bagian tengah Bagian tengah Bagian barat Kab. Lahat - - - Sebagian besar Kota Pagar Alam - - - Keseluruhan Kab. Empat Lawang Kab. Ogan Komering Ulu - - - Sebagian besar - - - Keseluruhan Kab. OKU Timur - - - Keseluruhan Kab. OKU Selatan Kota Lubuk Linggau Kab. Musi Rawas - - Bagian timur Sebagian besar - - - Keseluruhan - Sebagian kecil bagian timur Bagian timur Sebagian besar Buletin BMKG Edisi Februari 2016 20

DAERAH TINGKAT KEKERINGAN AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH Kota Palembang - - - Kab. Musi Banyuasin - - - Kab. Banyuasin - - - Kab. Ogan Ilir - - - Kab. Ogan Komering Ilir - - - Kab. Muara Enim - - - Kota Prabumulih - - - Kab. Lahat Bagian barat dan barat laut - - Kota Pagar Alam - - - Kab. Empat Lawang Kab. Ogan Komering Ulu Bagian utara - - - - - Kab. OKU Timur - - - Kab. OKU Selatan - - - Kota Lubuk Linggau - - - Kab. Musi Rawas - - - Buletin BMKG Edisi Februari 2016 21

B. INDEKS SPI BULAN OKTOBER DESEMBER 2015 No Kabupaten/Kota Pos Hujan Indeks SPI 1 Kenten -1.30 2 Plaju -0.93 Kota Palembang 3 Bukit -0.80 4 Talang Betutu -1.80 5 Babat Toman -1.20 6 Bayung Lencir -0.02 Kab. Musi Banyuasin 7 Sekayu -1.10 8 Sungai Lilin -1.60 9 Mariana -0.53 Kab. Banyuasin 10 Musi Landas -2.10 11 Indralaya -1.40 Kab. Ogan Ilir 12 Tanjung Raja -1.60 13 Celikah -0.37 14 Kayu Agung -2.30 15 Kab. Ogan Komering Ilir Lempuing -1.20 16 Pampangan -1.60 17 Tulung Selapan -1.20 18 Gelumbang -1.60 19 Gunung Megang -2.40 20 Kab. Muara Enim Lembak -2.70 21 Muara Enim -2.20 22 Rambang Dangku -0.45 23 Jarai 1.20 24 Lahat 0.19 25 Kab. Lahat Merapi Barat -2.00 26 Kikim Tengah 0.24 27 Tanjung Tebat -0.29 28 Kota Pagar Alam Gunung Dempo -0.42 29 Kab. Empat Lawang Tebing Tinggi 1.20 30 Baturaja -0.49 Kab. Ogan Komering Ulu 31 Raksajiwa -0.80 32 Belitang -0.20 33 Kab. OKU Timur Buay Madang -0.88 34 Sijacarana -0.59 35 Banding Agung -0.93 36 Kab. OKU Selatan Muara Dua -1.30 37 Simpang Campang -0.28 38 Srikaton -0.54 Kab. Musi Rawas 39 Tugumulyo -0.57 Buletin BMKG Edisi Februari 2016 22

Buletin BMKG Edisi Februari 2016 23

VIII PENGAMATAN ARAH DAN KECEPATAN ANGIN DI KOTA PALEMBANG BULAN DESEMBER 2015 1. ARAH DAN KECEPATAN ANGIN RATA RATA A. METODE WIND ROSE B. DISTRIBUSI FREKUENSI KECEPATAN ANGIN Buletin BMKG Edisi Februari 2016 24

2. ARAH DAN KECEPATAN ANGIN MAKSIMUM A. METODE WIND ROSE B. DISTRIBUSI FREKUENSI KECEPATAN ANGIN Buletin BMKG Edisi Februari 2016 25

IX KEJADIAN EKSTRIM DI SUMATERA SELATAN BULAN DESEMBER 2015 NO TANGGAL KEJADIAN TEMPAT DAMPAK 1 14-12-2015 Longsor Empat Lawang - Jalan antar lintas terputus - Rawan kecelakaan 2 14-12-2015 Longsor OKU Selatan - Jalan antara kecamatan Sindang Danau dengan kecamatan Sungai Are terputus, 14 desa di dua kecamatan terisolir Sumber: Media cetak yang terbit di Kota Palembang Buletin BMKG Edisi Februari 2016 26

LAMPIRAN Lampiran 1 Tabel 1 ANALISIS CURAH HUJAN DAN SIFAT HUJAN BULAN DESEMBER 2015 Curah Hujan RATA - RATA CH/HH ANALISIS No Stasiun Rata - Rata DESEMBER (mm) DESEMBER 2015 SIFAT HUJAN Bulanan 85% 115% (mm) DESEMBER 2015 I Kota Palembang 1 Plaju 242 206 278 231/9 N 2 Talang Betutu 256 218 295 196/24 BN 3 Kenten 274 233 315 323/21 AN 4 Gandus 224 191 258 254/14 N 5 Tridinanti 317 269 364 329/19 N II Kab. Musi Banyuasin 1 Sungai Lilin 179 152 206 191/13 N 2 Sekayu 253 215 291 267/18 N 3 Babat Toman 301 256 346 377/21 AN 4 Bayung Lincir 183 156 211 476/14 AN III Kab. Banyuasin 1 Alicia 211 179 242 X X 2 Melania 213 181 245 X X 3 Sanna 161 137 185 X X 4 Musi Landas 245 208 282 229/13 N 5 Sembawa 274 233 315 306/10 N 6 Betung 197 167 226 X X 7 Pangkalan Balai 264 224 304 X X 8 Mariana 233 198 268 345/18 AN IV Kab. Ogan Ilir 1 Cinta Manis 342 291 393 X X 2 Indralaya 234 199 269 88/9 BN 3 Tanjung Raja 245 208 282 172/13 BN V Kab. Ogan Komering Ilir 1 Kayu Agung 208 177 239 134/8 BN 2 Celikah 284 241 326 227/12 BN 3 Pampangan 236 201 272 97/9 BN 4 Tulung Selapan 216 184 249 262/11 AN 5 Lempuing 288 245 332 303/15 N 6 SP. Padang 224 190 258 X X 7 Tanjung Lubuk 362 308 416 X X Buletin BMKG Edisi Februari 2016 27

Lanjutan Tabel 1 Curah Hujan RATA - RATA CH/HH ANALISIS No Stasiun Rata - Rata DESEMBER (mm) DESEMBER 2015 SIFAT HUJAN Bulanan 85% 115% (mm) DESEMBER 2015 VI Kab. Muara Enim 1 Gelumbang 287 244 330 173/10 BN 2 Gunung Megang 502 427 577 254/18 BN 3 Talang Ubi 225 192 259 X X 4 Muara Enim 391 332 450 115/10 BN 5 Lembak 382 324 439 171/17 BN VII Kota Prabumulih 1 Prabumulih 315 268 362 X X VIII Kab. Lahat 1 Lahat 377 320 434 425/19 N 2 Tanjung Tebat 174 148 200 498/19 AN 3 Tanjung Sakti 329 280 378 X X IX Kota Pagar Alam 1 Gunung Dempo I 337 287 388 395/17 AN 2 Pagar Alam 305 259 351 X X X Kab. Empat Lawang 1 Tebing Tinggi 172 146 197 219/13 AN 2 Padang Tepung 148 126 170 X X 3 Pendopo Lintang 196 167 225 X X XI Kab. Ogan Komering Ulu 1 Baturaja 268 228 308 334/15 AN 2 Raksa Jiwa 279 237 321 361/17 AN XII Kab. OKU Timur 1 Belitang 332 283 382 466/25 AN 2 Buay Madang 264 225 304 197/11 BN 3 Gunung Batu 220 187 253 402/17 AN XIII Kab. OKU Selatan 1 Muara Dua 245 208 282 283/17 AN 2 Simpang Campang 250 212 287 370/24 AN 3 Banding Agung 295 251 339 522/25 AN XIV Kota Lubuk Linggau 1 Lubuk Linggau 272 232 313 X X XV Kab. Musi Rawas 1 Tugu Mulyo 238 202 273 269/14 N 2 Muara Rupit 318 270 366 X X 3 Srikaton 246 209 282 257/12 N Buletin BMKG Edisi Februari 2016 28

Lampiran 2 Tabel 2 PRAKIRAAN CURAH HUJAN DAN SIFAT HUJAN BULAN FEBRUARI 2016 Curah Hujan RATA - RATA PRAKIRAAN CH PRAKIRAAN No Stasiun Rata - Rata FEBRUARI FEBRUARI 2016 SIFAT HUJAN Bulanan 85% 115% (mm) FEBRUARI 2016 I Kota Palembang 1 Plaju 309 262 355 151-200 BN 2 Talang Betutu 225 191 259 201-300 N 3 Kenten 206 175 237 151-200 N 4 Gandus 262 223 301 151-200 N 5 Tridinanti 254 216 292 151-200 N II Kab. Musi Banyuasin 1 Sungai Lilin 244 207 281 201-300 AN 2 Sekayu 205 174 235 201-300 AN 3 Babat Toman 269 229 309 201-300 N 4 Bayung Lincir 152 129 174 101-150 N III Kab. Banyuasin 1 Alicia 310 264 357 201-300 N 2 Melania 317 269 365 201-300 BN 3 Sanna 362 307 416 201-300 BN 4 Musi Landas 305 259 351 201-300 BN 5 Sembawa 327 278 377 201-300 BN 6 Betung 302 257 347 151-200 BN 7 Pangkalan Balai 220 187 253 201-300 AN 8 Mariana 223 190 256 151-200 BN IV Kab. Ogan Ilir 1 Cinta Manis 265 225 305 201-300 BN 2 Indralaya 227 193 261 301-400 AN 3 Tanjung Raja 297 252 342 201-300 N V Kab. Ogan Komering Ilir 1 Kayu Agung 281 238 323 151-200 BN 2 Celikah 257 219 296 201-300 N 3 Pampangan 200 170 230 301-400 AN 4 Tulung Selapan 294 250 338 201-300 N 5 Lempuing 288 245 331 201-300 N 6 SP. Padang 206 175 237 151-200 BN 7 Tanjung Lubuk 253 215 291 201-300 BN Buletin BMKG Edisi Februari 2016 29

Lanjutan Tabel 2 : Curah Hujan RATA - RATA PRAKIRAAN CH PRAKIRAAN No Stasiun Rata - Rata FEBRUARI FEBRUARI 2016 SIFAT HUJAN Bulanan 85% 115% (mm) FEBRUARI 2016 VI Kab. Muara Enim 1 Gelumbang 337 286 387 301-400 N 2 Gunung Megang 458 389 527 201-300 BN 3 Talang Ubi 224 191 258 201-300 N 4 Muara Enim 398 339 458 201-300 BN 5 Lembak 336 286 387 201-300 BN VII Kota Prabumulih 1 Prabumulih 240 204 276 201-300 N VIII Kab. Lahat 1 Lahat 374 318 430 401-500 N 2 Tanjung Tebat 219 186 252 301-400 AN 3 Tanjung Sakti 256 218 294 201-300 N IX Kota Pagar Alam 1 Gunung Dempo I 235 200 270 201-300 AN 2 Pagar Alam 256 218 294 201-300 N X Kab. Empat Lawang 1 Tebing Tinggi 305 259 351 301-400 N 2 Padang Tepung 130 111 150 101-150 N 3 Pendopo Lintang 168 143 194 201-300 AN XI Kab. Ogan Komering Ulu 1 Baturaja 215 182 247 301-400 AN 2 Raksa Jiwa 362 308 417 301-400 N XII Kab. OKU Timur 1 Belitang 269 228 309 301-400 AN 2 Buay Madang 326 277 375 201-300 BN 3 Gunung Batu 266 226 306 201-300 N XIII Kab. OKU Selatan 1 Muara Dua 248 211 286 201-300 AN 2 Simpang Campang 345 293 397 301-400 N 3 Banding Agung 241 205 277 151-200 BN XIV Kota Lubuk Linggau 1 Lubuk Linggau 234 199 269 201-300 AN XV Kab. Musi Rawas 1 Tugu Mulyo 282 239 324 301-400 AN 2 Muara Rupit 238 202 274 201-300 N 3 Srikaton 276 234 317 201-300 N Buletin BMKG Edisi Februari 2016 30

Lampiran 3 Buletin BMKG Edisi Februari 2016 31

Lampiran 4 Buletin BMKG Edisi Februari 2016 32

Lampiran 5 Buletin BMKG Edisi Februari 2016 33

Lampiran 6 Buletin BMKG Edisi Februari 2016 34