SUPLEMEN KEPALA SEKOLAH

dokumen-dokumen yang mirip
KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

Pembelajaran Matematika SD

RASIONAL KURIKULUM 2013

RUBRIK KETERLAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SD/SMP/SMA/SMK. Nama SD/SMP/SMA/SMK Alamat Sekolah. Kabupaten/Kota. Nama Kepala Sekolah

Elemen Perubahan dari Kurikulum 2006 ke Kurikulum (1) Identitas satuan pendidikan dan mata pelajaran, (2) tingkat kelas, (3)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan jaman paradigma pendidikaan juga

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

MANAJEMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM DAN PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP) merumuskan 16

Struktur Kurikulum Disampaikan Oleh: Dra. Titik Sugiarti, M.Pd

TJETJEP RONY BUDIMAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi

BAB III KTSP VS KURIKULUM A. Konsep Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1. Pengertian KurikulumTingkat Satuan Pendidikan.

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan

1. PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor utama

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

Perubahan Mindset. Kompetensi Keterampilan Guru. Kualitas. Perubahan Sikap. Rancangan aktivitas. Proses. Kualitas. Implementasi Kurikulum

LAPORAN ANALISIS KURIKULUM 2013

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Semoga Apa yang kita lakukan hari ini bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sejak lahir kedunia sudah mendapatkan pendidikan hingga ia

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

Keberhasilan suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa komponen. Dalam prosesnya, siswa dituntut untuk meningkatkan kompetensinya dengan

Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab I yaitu seberapa baik penggunaan pendekatan saintifik dalam rencana

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

RENCANA TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH STANDAR SARANA DAN PRASARANA. ruang belajar

RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

INTEGRASI MUATAN LOKAL PADA KURIKULUM 2013

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

KETERAMPILAN CALON GURU BIOLOGI MERANCANG PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 BIOLOGY TEACHER CANDICATE SKILLS IN DESIGN LEARNING CURRICULUM 2013

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

LAMPIRAN INSTRUMEN PELAKSANAAN PTS

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PANDUAN PRAKTIS BAGI ORANG TUA DALAM MENDAMPINGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemajuan bangsa

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22.TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

GS-SD/ME-KUR-2013-PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [2014] INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian. Mengamati. Menanya. Mengumpulkan data/eksplorasi.

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

STANDAR PROSES PENDIDIKANDASAR DAN MENENGAH BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

Pemahaman Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa Dalam Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

RASIONAL KURIKULUM 2013

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kelompok Materi: MATERI POKOK

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB VI STANDAR PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH, TSANAWIYAH DAN ALIYAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Edward dalam Imas Kurniasih (2014) menyatakan bahwa kurikulum terdiri dari

INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran

OBSERVASI TERHADAP RPP DALAM MENGEMBANGKAN BERPIKIR KRITIS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul. Pengembangan Instrumen Asesmen Otentik pada Pembelajaran Subkonsep Fotosintesis di SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

BAB IV HASIL LAPORAN PENELITIAN

Instrumen Review. Instrumen Penelaahan Kurikulum Sekolah (KTSP) Dokumen 1. Terdapat logo sekolah/daerah

BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DRAFT AS OF 15/03/2016

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK DAN KKPI

MENJAWAB DINAMIKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR. Faisal PGSD FIP UNIMED Surel :

Transkripsi:

SUPLEMEN KEPALA SEKOLAH

SUPLEMEN MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI PENGAWAS SEKOLAH DASAR Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014 1

PETA KONSEP PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK SD PENYIAPAN DOKUMEN PERENCANAAN PENGATURAN SDM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU PEMENUHAN SARANA PEMBELAJARAN PELAKSANAAN PEMANTAUAN, PENDAMPINGAN SUPERVISI AKADEMIK EVALUASI SUPERVISI MANAJERIAL PENDAHULUAN Pengkondisian peserta Apersepsi Struktur Tujuan pembelajaran Pemberian motivasi KEGIATAN INTI Pembahasan materi Diskusi Problem solving Pemaparan Penilaian otentik PENUTUP Mengingatkan point penting Mengapresiasi pencapaian peserta Menghubungkan dengan materi berikutnya 20 menit 120 menit 20 menit 2

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU A. Deskripsi Materi Pembelajaran tematik terpadu merupakan pola pembelajaran kontekstual yang dilaksanakan pada proses pembelajaran di sekolah dasar. Pembelajaran tematik terpadu di sekolah dasar merupakan amanat kurikulum 2013. Pembelajaran ini membutuhkan sumberdaya yang bervariasi baik sumber daya manusia maupun sumber daya yang lain. Pengawas sekolah berkewajiban untuk membimbing kepala sekolah selaku pimpinan pada satuan pendidikan untuk dapat mengelola pembelajaran tematik tersebut. Pengawas mendampingi kepala sekolah bersama dengan Tim Pengembang Sekolah untuk melaksanakan: 1. Penyusunan perencanaan: Perencanaan pengelolaan pembelajaran tematik terpadu dilakukan dengan mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam implementasi kurikulum 2013; merevisi KTSP, mengatur penugasan bagi pendidik dan tenaga kependidikan; merencanakan pemenuhan kebutuhan sarana pembelajaran. 2. Pelaksanaan program: Pada tahap ini pengawas memantau kepala sekolah dalam melakukan pemantauan dan pendampingan kepada gurunya dalam mengimplementasikan pembelajaran tematuk terpadu, untuk memastikan bahwa program yang sudah dibuat berjalan sesuai dengan rencana. 3. Evaluasi: Pengawas sekolah membantu kepala sekolah dalam melaksanakan evaluasi program melalui kegiatan supervisi akademik. Melalui kegiatan ini pengawas dapat memastikan kemampuan kepala sekolah dalam mendeteksi hambatanhambatan yang dialami guru dan segera bisa membantu menemukan solusinya. B. Tujuan Pembelajaran Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengawas sekolah dalam membimbing kepala sekolah mengelola pembelajaran tematik terpadu di satuan pendidikan yang di pimpinnya, dan membimbing guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu. C. Ruang Lingkup Pengelolaan pembelajaran tematik terpadu meliputi: 1. Perencanaan a. Penyiapan dokumen b. Pengaturan sumber daya manusia c. Pemenuhan kebutuhan sarana pembelajaran 2. Pelaksanaan : Pemantauan dan pendampingan 3. Evaluasi : a. Supervisi akademik b. Supervisi manajerial 3

D. Uraian Materi Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir. Pergeseran itu meliputi proses pembelajaran sebagai berikut: Dari berpusat pada guru satu arah Isolasi Pasif maya/abstrak pembelajaran pribadi stimulasi rasa tunggal alat tunggal produksi massa satu ilmu pengetahuan kontrol terpusat pemikiran faktual penyampaian pengetahuan Menuju ke berpusat pada siswa Interaktif, kooperatif lingkungan jejaring aktif-menyelidiki konteks dunia nyata pembelajaran berbasis tim stimulasi ke segala penjuru multimedia kebutuhan pelanggan pengetahuan disiplin jamak otonomi dan kepercayaan kritis pertukaran pengetahuan Sejalan dengan itu, perlu dilakukan penyempurnaan pola pikir dan penggunaan pendekatan baru dalam perumusan Standar Kompetensi Lulusan. Perumusan SKL di dalam KBK 2004 dan KTSP 2006 yang diturunkan dari SI harus diubah menjadi perumusan yang diturunkan dari kebutuhan. Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut: 1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran. 2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif. 3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK. 4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi). 4

5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris ( organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti. 6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat ( reinforced) dan memperkaya ( enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). 7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema. Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut. 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut. (lihat di permendikbud 81A) Pengawas sekolah diharapkan dapat membimbing Kepala sekolah dalam mengelola pembelajaran tematik di satuan pendidikan yang dipimpinnya. Kegiatan tersebut meliputi: Perencanaan pengelolaan pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu, pelaksanaan, dan evaluasi. A. Perencanaan: 1. Penyiapan Dokumen a. Dokumen KTSP Kurikulum merupakan komponen penting penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan. Untuk itu setiap satuan pendidikan wajib memilikinya. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) setiap tahun perlu direvisi berdasarkan hasil evaluasi dan untuk disesuaikan dengan perkembangan. Pengawas sekolah sebagai pengarah dalam pelaksanaan revisi kurikulum di sekolah. Setelah dilakukan revisi maka kepala sekolah bersama dengan Tim Pengembang Kurikulum Sekolah (TPS) menyusunnya menjadi KTSP yang baru, demikian dilakukan setiap tahun. Untuk menyusun KTSP yang berorientasi pada kurikulum 2013 maka sekolah perlu menyiapkan beberapa dokumen, diantaranya adalah: Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) Permendikbud nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses. Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Dasar. Permendikbud nomor 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013. Panduan Teknis Penilaian SD dari Direktorat Pendidikan Dasar tahun 2013. Beberapa komponen yang mengalami perubahan (Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian Pendidikan) disesuaikan dengan peraturan yang baru. 5

Revisi kurikulum meliputi dokumen I dan dokumen II KTSP. Materi tentang penyusunan KTSP diuraikan pada bahan pelatihan Manajemen Implementasi Kurikulum). Pengawas sekolah memastikan bahwa setiap sekolah dalam binaanya telah memiliki dokumen-dokumen tersebut. 2. Pengaturan Sumber Daya Manusia. Perubahan sistem pembelajaran di sekolah dasar yang semula berbasis mata pelajaran menjadi berbasis tema. Adanya buku guru sebagai pedoman guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran tematik, menimbulkan permasalahan teknis di lapangan. Guru menafsirkan secara beragam posisi penjasorkes dalam pembelajaran tematik terpadu. Permasalahan tersebut menyangkut penyusunan jadwal yang semula jadwal mata pelajaran menjadi jadwal tematik. Penempatan guru mata pelajaran (penjasorkes) yang dalam buku guru masuk dalam jaringan tema, sehingga menimbulkan permasalahan dalam pelaksanaan di kelas. Menghadapi berbagai permasalahan tersebut, Pengawas sekolah bersama dengan kepala sekolah berkewajiban mengatur penempatan guru mata pelajaran tersebut ke dalam jadwal tematik. Guru mata pelajaran memiliki kewajiban sama seperti guru kelas dalam membuat RPP dan melaksanakan pembelajaran tematik. Sekolah harus membuat jadwal yang jelas untuk kedua guru mata pelajaran tersebut. Untuk menjamin pelaksanaan kurikulum 2013, secara teknis kepala sekolah perlu mengatur penempatan setiap guru, terlebih guru mata pelajaran agama dan penjasorkes dalam konteks pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu. Pengaturan tersebut dibuat kepala sekolah dengan memberikan surat penugasan kepada yang bersangkutan. Guru agama dan guru olah raga dijadwalkan secara secara pasti kapan masuk ke kelas mana. Penyusunan jadwal tersebut berkolaborasi dengan guru kelasnya agar materi yang disajikan sesuai dengan tema yang sedang dibahas di kelas. Jadi guru kelas, guru agama, dan guru penjasorkes memiliki kewajiban sama dalam menyusun perencanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada tema. Contoh pengaturan guru Penjasorkes dan Guru Agama Kelas Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu I II III IV V VI Keterangan Penjasorkes 3 Jp Penjasorkes 1 Jp Pendidikan Agama 2 Jp 6

Berdasarkan pengaturan tersebut maka guru mata pelajaran dan guru kelas akan bersamasama menyusun jadwal pelajaran di kelas masing-masing. Contoh Jadwal Tematik kelas I Bulan Juli ( awal masuk sekolah senin 14, Juli 2014) Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 07.00 07.35 Upacara P. Agama Penjasorkes T. 1 T. 1 T.1 07.35 08.10 Penjas orkes P. Agama Penjasorkes ST. 1 ST. 1 ST.1 08.10 08.45 T. 1, ST 1, T. 1, ST 1, Penjasorkes PB. 4 PB. 5 PB. 6 08.45 09. 30 PB 1 PB 2 T.1, ST, 1 P. Agama 09.30 09.45 ISTIRAHAT 09.45 10.30 PB. 3 P. Agama Keterangan T.1 : Tema I (diriku) ST.1: Sub tema 1. (aku dan teman baru) PB.1 : Pembelajaran 1. Sekolah boleh mengatur sesuai dengan kondisi sekolahnya masing-masing. 3. Pemenuhan Sarana Pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu berimplikasi pada penggunaan sarana pembelajaran. Pergeseran aktivitas belajar siswa dari menerima menuju pada aktivitas mencari membutuhkan sumber belajar yang lebih luas. Pengawas sekolah dapat membimbing Kepala sekolah dalam mengidentifikasi kebutuhan tersebut melalui kegiatan evaluasi diri sekolah yang kemudian hasilnya dituangkan dalam rencana kerja sekolah (RKS). RKS memotret kebutuhan dan rencana kerja jangka menengah (RKJM), rencana kerja tahunan (RKT), dan mengalokasikan pembiayaannya dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS). Rencana kerja tersebut meliputi 8 standar nasional pendidikan. RKAS sangat penting karena dalam RKAS ada jaminan pemenuhan kebutuhan yang tertuang dalam besaran anggaran biaya yang dialokasikan. B. Pelaksanaan Selanjutnya pengawas sekolah memantau dan mendampingi kepala sekolah dalam pelaksanaan program-programnya. Tahap ini adalah tahapan penting karena sebagus apapun perencanaan kalau tidak digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan maka akan sekedar menjadi dokumen mati. Dalam tahap pelaksanaan tugas terpenting pengawas sekolah adalah memastikan bahwa kepala sekolah memantau dan mengadakan pendampingan kepada gurunya dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu. C. Evaluasi Dalam sebuah sistem manajemen, evaluasi merupakan salah satu komponen penjaminan mutu ( quality insurance). Dalam dunia pendidikan evaluasi program dapat diartikan sama dengan kegiatan supervisi. Secara sederhana supervisi 7

dipahami sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data sebagai bahan untuk pembinaan. Supervisi yang dilakukan oleh pengawas sekolah meliputi supervisi manajerial dan supervisi akademik. Supervisi manajerial sasarannya adalah Kepala sekolah, sedangkan supervisi akademik sasarannya adalah guru. Materi lengkap tentang supervisi akademik dan supervisi manajerial terdapat pada buku bahan pelatihan. E. Aktivitas Pembelajaran Aktivitas pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik, model pembelajaran berbasis aktivitas (lesson learning), pembelajaran berbasis tugas (learning based project). Langkah kegiatan pembelajaran dilakukan pada beberapa langkah berikut: 1. Membaca, mendengar, menyimak, melihat bahan ajar materi Pengelolaan Pembelajaran Tematik Terpadu 2. Menyusun beberapa pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati 3. Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan. 4. Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya F. Penilaian Penilaian Otentik dengan instrument pengamatan Indikator Pencapaian 1. Sikap a. Kedisiplinan : hadir tepat waktu, menyelesaikan tugas tepat waktu b. Kerjasama : memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas dengan baik c. Tanggung jawab : Mampu bekerjasama dalam menyelesaikan tugas dan bersama-sama mencari solusit erhadap permasalahan yang dihadapi kelompok 2. Pengetahuan Tes Tulis : Pre dan Post tes 3. Keterampilan a. Keterampilan berpikir b. Keterampilan reaktif c. Keterampilan interaktif d. Keterampilan kontribusi dalam kelompok e. Keterampilan memimpin 8

LK KS. 02. A Berdasarkan contoh pada suplemen materi tematik terpadu tersebut, anda berikan contoh cara mengatur penempatan guru agama dan guru olah raga sesuai dengan kondisi sekolah berikut: Data rombongan Kelas I : 1 rombongan Kelas II : 1 rombongan Kelas III : 1 rombongan Kelas IV : 2 rombongan Kelas V : 1 rombongan Kelas VI : 1 rombongan Data guru Guru kelas : 7 orang Guru penjasorkes : 1 orang Guru Agama : 1 orang PEMBAGIAN TUGAS GURU PENJASORKES DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA Kelas Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu I II III IV A IV B V VI 9

Berdasarkan pada pembagian tugas tersebut berikan contoh cara menyusun jadwal pembelajaran tematik kelas IV A! CONTOH JADWAL PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV A BULAN : WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU 10

N T U WURI HANDAYA T I PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2014