BAB I PENDAHULUAN. dari aktivitas yang dilakukan. Tetapi beberapa di antara resiko, bahaya, dan

dokumen-dokumen yang mirip
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. membuat masyarakat berlomba lomba untuk mendapatkan kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai Negara berkembang dapat diidentifikasikan dari tingkat pertumbuhan ekonominya.

III. METODE PENELITIAN. hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan hukum bagi konsumen 1 bertujuan untuk melindungi hak-hak

BAB III METODE PENELITIAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN EVITA KARINA PUTRI JATUHNYA PESAWAT AIR ASIA DENGAN NOMOR PENERBANGAN QZ8501

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hukum normatif atau penelitian hukum. bahan-bahan kepustakaan untuk memahami Piercing The

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional merupakan upaya untuk mewujudkan masyarakat

. METODE PENELITIAN. yang digunakan sebagai dasar ketentuan hukum untuk menganalisis tentang apakah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan sebagai badan yang dibentuk untuk melakukan upaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian normatif (dokcrinal research) yaitu

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. berbasiskan internet yaitu pelaksanaan lelang melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TERTANGGUNG ASURANSI MIKRO KETIKA TERJADI PERISTIWA TIDAK PASTI

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri. Pelaksanaan jual beli atas tanah yang tidak sesuai dengan ketentuan Pasal

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tidak menawarkan sesuatu yang merugikan hanya demi sebuah keuntungan sepihak.

BAB I PENDAHULUAN. oleh kemampuannya dan menahan risiko yang disebut retensi sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya selalu dipenuhi dengan risiko. Risiko adalah kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN.. Di dalam kondisi perekonomian saat ini yang bertambah maju, maka akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan pesatnya kemajuan ekonomi dan bisnis di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, undang-undang yang mengatur asuransi sebagai sebuah

KEKUATAN HUKUM PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) SEBAGAI LEMBAGA SMALL CLAIM COURT DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesejahteraan umum merupakan salah satu dari tujuan Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Uang adalah suatu alat pembayaran terhadap suatu barang dan/atau jasa,

BAB I PENDAHULUAN. antara lain sektor hukum, ekonomi, politik, sosial, budaya, dan sebagainya. Sektor yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

BAB I PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

BAB I PENDAHULUAN. dinegara Indonesia. Semakin meningkat dan bervariasinya kebutuhan masyarakat menyebabkan

Tribuana Pupsitasari ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk di dalamnya perkembangan aktivitas ekonomi. Masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupan mempunyai bermacam-macam kebutuhan dalam hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendiri, jadi manusia untuk bisa melangsungkan hidupnya harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membayar ganti rugi atau disebut dengan penanggung. Perjanjian asuransi adalah perjanjian timbal balik atau wederkerig

BAB I PENDAHULUAN. hukum agar sumber daya ekonomi, pemanfaatan dan kegiatannya dapat berjalan dengan

METODE PENELITIAN. menjawab permasalahan sesuai dengan fakta atau data yang ada dan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara bersama-sama oleh semua instansi terkait (stakeholders) bertanggung jawab di bidang jalan;

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jaminan dan perlindungan berkaitan dengan semakin tingginya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan kinerjanya. Perkembangan ilmu pengetahuan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. seharusnya dijaga, dimanfaatkan sebaik-baiknya dan sebijak-bijaknya.

BAB I. Kehadiran profesi Notaris sangat dinantikan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ekonomi terutama dalam sektor perdagangan sangat

BAB I PENDAHULUAN. pesat, sehingga produk yang dihasilkan semakin berlimpah dan bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah. Tujuan dari Pembangunan Nasional adalah untuk mewujudkan

III. METODE PENELITIAN. berdasarkan logika berpikir. Metodologi artinya ilmu tentang cara melakukan

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I. Perkembangan ekonomi Indonesia melalui perusahaan asuransi adalah

BAB I PENDAHULUAN. kecuali kematian, meskipun demikian juga tetap mengandung ketidakpastian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah normatif, yang dilakukan dengan cara meneliti bahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perekonomian dan perdagangan saat ini telah berkembang pesat.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam sektor ekonomi di Indonesia.

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/POJK.05/2013 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan,

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku usaha (produsen, dan/atau penjual barang dan jasa), pebisnis, perlu

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan yang menggunakan konsepsi logistis positivis. Konsepsi ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang. sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Peransuransian.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian hukum normatif dan empiris. suatu aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin

BAB I PENDAHULUAN. ialah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perencanaan dan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan untuk tesis ini adalah penelitian hukum normatif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard

BAB I PENDAHULUAN. Penyelesaian Sengketa (APS) atau Alternative Dispute Resolution (ADR). 3 Salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Konstitusi yang berbunyi Putusan Mahkamah Konstitusi memperoleh kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sudah dikenal di Indonesia sejak VOC mendirikan Bank

III. METODE PENELITIAN

1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era global dimana segala aspek mulai berkembang pesat salah satunya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Dalam analisa penelitian ini, penulis memilih jenis penelitian normatif, 47 yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan Selatan adalah salah satu Provinsi di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu proses untuk menemukan suatu aturan hukum, prinsip-prinsip hukum,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia pada zaman modern ini, sarat dengan beragam macam resiko, bahaya, dan kerugian yang harus dihadapi. Sehingga kemungkinan resiko yang terjadi datang secara tidak terduga. Hanya saja, seberapa besar resiko yang akan dihadapi orang yang bersangkutan, tergantung dari aktivitas yang dilakukan. Tetapi beberapa di antara resiko, bahaya, dan kerugian tersebut sudah dapat diduga. Oleh karena itu, banyak orang yang mengambil cara dan sistem untuk menghindari dari berbagai macam resiko, bahaya dan kerugian. Salah satu cara dan sistem yang diambil oleh masyarakat adalah mengalihkan resiko ke asuransi. Pengalihan risiko kepada perusahaan asuransi tidak terjadi begitu saja, tanpa adanya kewajiban kepada pihak yang mengalihkan resiko. Konsep asuransi sudah sejak lama masuk ke dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Perannya yang sangat penting dalam memproteksi suatu resiko untuk memberikan rasa aman dan jaminan bagi perorangan maupun badan usaha menjadi suatu kebutuhan dalam tatanan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan adanya sebuah perjanjian, dalam perjanjian tersebut diwajibkan pihak yang bersangkutan memenuhi kewajibannya masing - masing. Keberadaan asuransi hadir sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang pertanggungan. Lembaga asuransi berkembang sangat pesat seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional. Pada saat ini asuransi telah banyak 1

2 dirasakan manfaatnya baik perorangan maupun badan usaha. Banyak sekali jenis produk asuransi diantaranya; asuransi jiwa, asuransi umum, asuransi kesehatan, dan asuransi pendidikan. Salah satu jenis produk yang akan dibahas adalah Asuransi Jiwa. Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan menanggung orang terhadap kerugian finansial tak terduga yang disebabkan karena meninggalnya terlalu cepat atau hidupnya terlalu lama. 1 Adapun asuransi jiwa merupakan asuransi yang bertujuan untuk mengurangi dampak kerugian aset maupun finansial yang tak terduga yang disebabkan karena kematian dengan cara memberikan kompensasi kerugian. Selain itu juga, asuransi jiwa dapat diadakan untuk kepentingan pihak ketiga. Tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap asuransi jiwa bukan berarti tidak ada kekecewaan masyarakat terhadap perusahaan asuransi jiwa. Seringkali terjadi keluhan dari nasabah asuransi jiwa mengenai sulitnya pengajuan klaim asuransi, atau adanya penolakan klaim dari pihak perusahaan asuransi sedangkan tertanggung sudah membayar premi asuransi secara rutin. Selain itu, banyak nasabah yang mengeluhkan kurangnya pemahaman terhadap isi polis asuransi tersebut sehingga nasabah tidak mengetahui hak dan kewajibannya. Pada umumnya posisi konsumen atau nasabah atau tertanggung dengan posisi pelaku usaha atau perusahaan asuransi atau penanggung yang memiliki posisi tidak seimbang. Dimana posisi konsumen atau nasabah atau tertanggung hanya menjadi objek aktifitas bisnis dari pelaku usaha atau perusahaan asuransi atau penanggung. Salah satu contoh posisi pelaku usaha atau 1 PasarPolis Indonesia, Pengertian Asuransi dan Manfaat, http://www.pasarpolis.com/asuransi diakses pada tanggal 27 Juni 2015

3 perusaahaan asuransi lebih kuat adalah dalam hal menentukan isi perjanjian polis asuransi jiwa. Dalam perjanjian polis ditemukan banyak syarat perjanjian polis asuransi dirumuskan sendiri oleh pihak asuransi, tentunya hal ini dapat merugikan konsumen atau nasabah atau tertangung yang merupakan pengguna jasa asuransi. Dengan adanya masalah-masalah tersebut pentingnya suatu perlindungan konsumen terhadap pengguna jasa asuransi jiwa. Akibat yang timbul dari permasalahan tersebut adalah sengketa. Sengketa di dalam Black Law Dictionary didefinisikan sebagai Dispute is a conflict or controversy especially one that has given arise to a particular law suit. Maka sengketa merupakan suatu situasi atau suatu keadaan dimana terdapat konflik atau kontroversi antara para pihak, yang menimbulkan suatu masalah atau tuntutan hukum. Berdasarkan Pasal 8 butir m Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 422/KMK.06/2003 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, dalam polis asuransi wajib mencantumkan mengenai klasula pemilihan tempat penyelesaian sengketa (disputes clause). Klausula penyelesaian sengketa pada umumnya dicantumkan dua (2) forum penyelesaian sengketa yaitu dapat dilakukan di luar pengadilan mapun melalui pengadilan. Dalam penyelesaian sengketa yang dilakukan di luar pengadilan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI), Badan Mediasi Asuransi Indonesia (BMAI), atau Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK). Namun karena lahirnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian yang baru mengenai kewenangan lembaga alternatif penyelesaian sengketa yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

4 1/POJK.07/2014 tentang Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa di Sektor Jasa Keuangan. Oleh karena adanya undang-undang yang baru lahir mengantikan undang-undang yang lama maka akan terjadi banyak ketidaktahuan tertanggung mengenai manakah lembaga alternatif yang berwenang menyelesaikan sengketa asuransi jiwa. Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, penulis ingin mengkaji lebih mendalam dengan mengadakan penulisan hukum dengan judul : DALAM SENGKETA ASURANSI JIWA 1.2 Rumusan Masalah Perumusan masalah adalah hal yang paling penting dalam penulisan penelitian hukum karena dengan adanya perumusan masalah maka penulis sudah mengidentifikasi permasalahan yang hendak dibahas. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka pokok pokok masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah : 1. Apakah Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen memiliki kewenangan dalam menyelesaikan sengketa asuransi jiwa setelah adanya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2014 tentang Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa di Sektor Jasa Keuangan? 2. Lembaga manakah yang berwenang menyelesaian sengketa asuransi jiwa melalui lembaga alternatif penyelesaian sengketa menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2014 tentang Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa di Sektor Jasa Keuangan?

5 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisa mengenai kewenangan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dalam penyelesaian sengketa asuransi jiwa pasca berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2014 tentang Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Di Sektor Jasa Keuangan. 2. Menganalisa mengenai lembaga alternatif penyelesaian sengketa yang berwenang menyelesaikan sengketa asuransi jiwa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 1.4 Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam skripsi ini dapat diuraikan sebagai berrikut : a. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini menggunakan tipe penelitian hukum (legal research). Penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. 2 Penelitian hukum dilakukan untuk mencari pemecahan atas isu hukum yang timbul. 3 Pada skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian hukum yang 2 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2005, h. 35. 3 Ibid, h. 41.

6 berupa jenis penelitian normatif. Penelitian normatif meneliti peraturan perundang-undangan. b. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan penulis dalam penyusun skripsi ini adalah pendekatan peraturan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach), dan pendekatan kontraktual. Pendekatan undang-undang (statute approach) dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani. 4 Pendekatan konseptual (conceptual approach) adalah menelaah pandangan-pandangan atau doktrin hukum. 5 c. Sumber Bahan Hukum Pada skripsi ini pasti membutuhkan sumber penelitian untuk memecahkan isu hukum yang dibahas. Sumber penelitian tersebut adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autotratif artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum primer terdiri dari perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusanputusan hakim. Sedangkan bahan-bahan sekunder berupa semua publikasi tentang hukum meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum, dan komentar-komentar atas putusan pengadilan. 6 4 Ibid, h. 93. 5 Ibid, h. 137. 6 Ibid, h.141.

7 1.5 Pertanggungjawaban Sistematika Penulisan ini disusun secara sistematis yang terdiri atas 4 (empat) bab sebagai berikut : Dalam Bab I mengenai pendahuluan berisi tentang uraian singkat dari isi skripsi ini guna memberikan gambaran kepada pembaca tentang topik yang akan dibahas secara detail dalam skripsi ini. Dalam pendahuluan ini, terdiri dari beberapa sub bab yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Dalam Bab II mengenai kewenangan badan penyelesaian sengketa konsumen dalam sengketa asuransi jiwa berisi tentang tugas dan wewenang badan penyelesaian sengketa konsumen, Ruang lingkup hubungan antara konsumen dan pelaku usaha, bentuk-bentuk penyelesaian sengketa melalui badan penyelesaian sengketa konsumen dan pilihan forum penyelesaian sengketa dalam polis asuransi jiwa. Dalam Bab III mengenai lembaga alternatif penyelesaian sengketa asuransi jiwa berisi mengenai tinjauan umum tentang lembaga alternatif penyelesaian sengketa, syarat menjadi lembaga alternatif penyelesaian sengketa menurut peraturan Otoritas Jasa Keuangan, dan lembaga yang berwenang dalam sengketa asuransi jiwa. Dalam Bab IV mengenai penutup yang berisi beberapa sub bab yaitu kesimpulan dan saran terkait isi skripsi yang dibahas.