Perlindungan Sosial dan Inklusi Sosial. Fabio Veras Soares IPC-IG/SAE/IPEA Forum Kebijakan Publik Asia 2013 Jakarta, Indonesia Mei 2013

dokumen-dokumen yang mirip
MENGEJAR KETERTINGGALAN: AKSI MASYARAKAT DAN PERLINDUNGAN SOSIAL DI INDONESIA

PENJELASAN SUBTEMA IDF. Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago

MENINGKATKAN DAYA SAING DAN PRODUKTIVITAS MELALUI PEKERJAAN YANG LAYAK. Oleh : 9 Juli 2015 DPN APINDO

BERALIH DARI SUBSIDI UMUM MENJADI SUBSIDI TERARAH: PENGALAMAN INDONESIA DALAM BIDANG SUBSIDI BBM DAN REFORMASI PERLINDUNGAN SOSIAL

BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya

Ringkasan eksekutif. Tantangan

Pertumbuhan Inklusif - Kemiskinan, Kesenjangan dan Kesempatan Kerja

Optimalisasi UPK Dalam Rangka Mencapai Ketahanan Pangan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun

Kajian Tengah Waktu Strategi Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PENINGKATAN AKSES PEMBIAYAAN BAGI KUKM (Tantangan dan Harapan)

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs

PERUNDINGAN BERSAMA: BEBERAPA TREN, DAMPAK DAN PRAKTIK J O H N R I T C H O T T E I L O B A N G K O K

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

Data Akses ke Lembaga Keuangan Formal

Perluasan Lapangan Kerja

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

Industri Keuangan Non-Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan

PENGEMBANGAN MASYARAKAT

NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

Kesenjangan di Indonesia: Tren, penyebab, kebijakan. World Bank September 2014

III. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang tengah dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan.

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

Menyeimbangkan Lapangan Kerja dan Kebijakan-Kebijakan Perlindungan Sosial

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran sebagai salah satu alat bantu manajemen memegang peranan

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

Informasi dalam buku ini bersumber dari National Strategy for Financial Inclusion Fostering Economic Growth and Accelerating Poverty Reduction

BAB I PENDAHULUAN. minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. banking di perbankan syariah dalam mencapai financial inclusion dengan studi

Mengukur Kerentanan Terhadap Kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba

BUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG

Kebijakan Pemerataan Ekonomi Dalam Rangka Menurunkan Kemiskinan. Lukita Dinarsyah Tuwo

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016

5 / 7

BAB 1 PENDAHULUAN. Otonomi daerah adalah suatu konsekuensi reformasi yang harus. dihadapi oleh setiap daerah di Indonesia, terutama kabupaten dan kota

BAB I PENDAHULUAN. dan pembangunan nasional sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

Inklusi Keuangan dan (TPAKD) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah. UIN Syarif Hidayatullah, Juli 2017

PENGARUH BELANJA MODAL, PENGANGGURAN DAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN AGAM DAN KABUPATEN PASAMAN

Laporan Upah Global 2016/17. Ketimpangan upah di tempat kerja

KELUARGA BERBASIS KOMUNITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. program bukan pada unit organisasi semata dan memakai output measurement

xvii Damage, Loss and Preliminary Needs Assessment Ringkasan Eksekutif

Menyasar Warga Miskin dan Memilih Instrumen yang Tepat: Studi Kasus Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sedang berada di tengah masa transformasi dalam hubungan antara

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan

Oleh : Iman Sugema. Membangun Ekonomi Mandiri & Merata

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

KEMENTERIAN SOSIAL RI BADAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL 2012

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

Muslich Mahmud Eky S. Soeria Soemantri AFDOKGI

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia. kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DAN INOVASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat perkembangan pembangunan

Laporan Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada suatu negara dapat mewujudkan pertumbuhan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Pidato Sambutan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan pada Seminar IFSB bertema Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islami

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan indikator

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

P E N D A H U L U A N

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. yang dimulai dengan bangkrutnya lembaga-lembaga keuangan di Amerika

BAB III PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

Catatan Penting Jaring Pengaman Sosial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. hidup di dunia ini, dan pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut kesehatan fisik

I. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup

Transkripsi:

Perlindungan Sosial dan Inklusi Sosial Fabio Veras Soares IPC-IG/SAE/IPEA Forum Kebijakan Publik Asia 2013 Jakarta, Indonesia 28-30 Mei 2013 0

Perlindungan Sosial: Membangun konsep Belum ada kesepakatan dalam pendefinisian perlindungan sosial,... namun banyak definisi kerjanya. Di IPC-IG kami mencoba merumuskan pengertian untuk membantu menghubungkan perlindungan sosial dengan pertumbuhan inklusif Pengertian ini menekankan perlindungan sosial bukan saja sebagai respons awal dan kelanjutannya dari sebuah kejadian (quick and ex post fix) untuk setiap kesenjangan yang muncul sebagai akibat proses pertumbuhan, namun juga memiliki potensi untuk menjadi bagian penting dari proses pertumbuhan itu sendiri. 1

Perlindungan Sosial: Membangun konsep Perlindungan sosial untuk pertumbuhan inklusif pada pendekatan ini terdiri dari serangkaian aksi yang di danai oleh pemerintah yang ditujukan untuk: 1) mendukung individu dan keluarga dalam mengatasi kerentanan hidup mereka; 2) untuk membantu, terutama warga miskin dan rentan, membangun ketahanan dalam mengatasi krisis/ancaman/guncangan, termasuk ancaman lingkungan. 3) untuk mengembangkan inklusi sosial dan membantu masyarakat, terutama mereka yang lebih rentan terhadap kemiskinan, untuk membangun modal SDM dan sosial melalui pemberian fasilitas untuk memperlancar pendapatan/konsumsi dan mendorong/memastikan akses atas barang dan jasa sosial dasar; 4) untuk mendukung produktivitas secara menyeluruh melalui peningkatan kemampuan, hak-hak, dan kesempatan warga miskin dan marginal, serta mereka yang bekerja di sektor formal agar juga mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan. 2

Perlindungan Sosial: Membangun konsep Pengertian tersebut menggabungkan fitur tradisional pengertian perlindungan/keamanan sosial, yaitu: asuransi sosial; bantuan sosial; dan kebijakan pasar tenaga kerja yang aktif,... namun juga memperluas cakupan berbagai intervensi tersebut untuk juga menyertakan berbagai sasaran pembangunan melalui hubungan langsung dengan akses atas barang dan jasa sosial...... serta dengan inklusi produktif, terutama, bagi mereka yang tidak memiliki (atau lemah) hubungan dengan pasar tenaga kerja formal. 3

Perlindungan Sosial dan Dampak Produktif Sistem perlindungan sosial dapat memberikan dampak produktif...... pada tingkat makro dengan menstimulasi keseluruhan permintaan dan bekerja sebagai stabilisator otomatis;... pada tingkat meso/menengah dengan menumbuhkan ekonomi setempat dan meningkatkan aset setempat; dan... pada tingkat mikro dengan meningkatkan produktivitas rumah tangga dan individu dan menurunkan kerentanan mereka terhadap guncangan negatif (Baca Yemtsov, 2011). Rancangan penting Program - Program Unggulan bukan peluru ajaib 4

Perlindungan Sosial dan Dampak Produktif Meskipun ada perbedaan tingkat kekuatan (robustness) terkait temuan empiris, perlindungan sosial dapat berperan untuk membuat proses pertumbuhan menjadi semakin inklusif (dan tidak hanya sebagai ukuran pelengkap saja). Ini makin tampak jelas ketika kita berusaha mencoba menganalisa program perlindungan sosial yang memiliki komponen produktif dengan dampak "ekonomi" yang meluas......namun juga dengan program bantuan tunai yang lebih sederhana, yang dapat menimbulkan dampak lanjutan pada tingkat makro dan meso, dan berbagai dampak langsung pada tingkat rumah tangga. 5

Perlindungan Sosial dan ketergantungan kekhawatiran yang kembali muncul mengenai ketergantungan tampaknya tidak pada tempatnya... Wacana mengenai keberhasilan" tidak pernah jelas apakah ini berarti keberhasilan keluar dari kemiskinan atau... atau berhasil menyelesaikan program karena pertimbangan anggaran. Secara umum, kekhawatiran tentang keberhasilan ini dibarengi dengan sangat sedikitnya (jika ada) temuan empiris tentang ketergantungan penerima bantuan. Eyal dan Wollard (2011) menunjukkan bahwa Hibah Bantuan Anak di Afrika Selatan memungkinkan para ibu untuk menyekolahkan anak, menitipkan anak, sehingga mereka punya waktu lebih untuk terjun ke dunia kerja. Rancangan itu Penting - insentif - dampak yang tidak diinginkan - seberapa besar dampak tersebut? 6

Perlindungan Sosial, integrasi dan inovasi Ini tidak serta merta berarti bahwa program perlindungan sosial tidak perlu mempertimbangkan kebijakan "pengaktifan" bagi para penerima bantuan. Namun, untuk memfasilitasi proses aktivasi" ini dibutuhkan informasi yang lebih komprehensif mengenai berbagai kebutuhan penerima bantuan dan potensi pasar tenaga kerja setempat dan kebutuhan masyarakat. Sebenarnya, penyebar luasan registri tunggal/database bersama atau database yang saling terhubung tampaknya menjadi satu inovasi penting yang bahkan meskipun pada awalnya terhubung dengan beberapa program unggulan namun mampu diterapkan secara lebih luas. 7

Perlindungan Sosial, integrasi dan inovasi Di Amerika Latin, sistem seperti itu menjadi cukup populer dan terbukti manfaatnya serta memiliki banyak fungsi ketika terjadi krisis keuangan. Jika di satu sisi, pengembangan sistem ini terasa memberatkan dan mahal, di sisi lainnya sinergi dan keuntungan berupa potensi peningkatan efektivitas program perlindungan sosial menjadi sangat jelas. 8

Perlindungan Sosial, integrasi dan inovasi Tanpa mengesampingkan arti penting pemeriksaan database untuk menghindari duplikasi dan identifikasi kesalahan inklusi......sistem informasi dapat dimanfaatkan untuk memperluas rangkaian kesempatan bagi para keluarga, menurunkan kesalahan eksklusi dan meningkatkan koordinasi serta dampak program dan......juga berfungsi sebagai input evaluasi proses dan dampak yang hasilnya menjadi umpan balik bagi keberlanjutan proses merancang kembali program dan memfokuskan kembali tujuan dari berbagai program dalam suatu sistem. 9

Perlindungan Sosial, integrasi dan inovasi Namun perlu juga untuk diingat bahwa kemampuan negara berbeda-beda dalam menerapkan program perlindungan sosial dan lapangan kerja. Negara-negara Berpenghasilan Menengah (Middle Income Countries) cenderung lebih memiliki kebebasan fiskal untuk mengembangkan kebijakan seperti itu, tidak seperti Negara Berpenghasilan Rendah (Low Income Countries) yang kebebasan fiskalnya lebih terbatas dan sangat tergantung pada dana hibah (ODA). 10

Perlindungan Sosial, integrasi dan inovasi Dalam kondisi seperti itu, upaya untuk mengarah pada suatu sistem perlindungan sosial yang lebih komprehensif memerlukan kehati-hatian dalam mengidentifikasi prioritas dengan jelas dan memilih program dengan sinergi lebih kuat dan lebih produktif, serta memiliki potensi untuk berintegrasi dengan berbagai prioritas masyarakat setempat dalam agenda pembangunan. 11

Perlindungan Sosial, integrasi dan inovasi Sebagian besar dari usaha untuk berbagi pengalaman di antara negara masih berkisar pada "komponen/instrumen" yang erat kaitannya dengan program tertentu, bukan pada usaha memperluas sistem perlindungan sosial untuk menjamin bahwa keluarga/individu terlindungi di sepanjang siklus kehidupan mereka. Usaha untuk mencapai pendekatan yang lebih komprehensif ini butuh usaha yang lebih besar dari para praktisi dan peneliti untuk mengembangkan alat yang sesuai untuk mengkaji sistem dan mengidentifikasi pengalaman (termasuk yang negatif) untuk dipelajari bersama. 12

Terima Kasih Banyak 13