Pertemuan XII Permukiman Kuna Di Trowhlan

dokumen-dokumen yang mirip
PERTUMBUHAN DAN KEHANCURAN KERAJAAN-KERAJAAN LAMA DI JAWA, DENGAN CONTOH KERAJAAN DI MAJAPAHIT. Oleh : Sampurno dan Bandono

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

BAB I PENDAHULUAN. Kota Tuban merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang terletak di ujung

Lampiran 1. Peta Provinsi Banten Dewasa ini. Peta Provinsi Banten

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7

Kerajaan-Kerajaan Hindu - Buddha di indonesia. Disusun Oleh Kelompok 10

BAB I PENDAHULUAN. pembentukannya setiap budaya yang dimunculkan dari masing-masing daerah

II. TINJAUAN PUSTAKA. lukisan atau tulisan (Nursid Sumaatmadja:30). Dikemukakan juga oleh Sumadi (2003:1) dalam

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini merupakan penelusuran sejarah permukiman di kota Depok,

RESUME PENELITIAN PEMUKIMAN KUNO DI KAWASAN CINDAI ALUS, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN

TELAAH GEOMORFOLOGI KERAJAAN MAJAPAHIT

Sejarah Kerajaan Majapahit

Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Majapahit merupakan kerajaan terbesar yang pernah dimiliki Indonesia pada

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

Sejarah Sosial & Politik Indonesia.

Teori lokasi mempelajari pengaruh jarak terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Analisis pengaruh jarak terhadap

pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad

PETA KONSEP KERAJAAN-KARAJAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan kebutuhan hidup. Akan tetapi, pada perkembangan selanjutnya sebagai

Forum Bina Prestasi DI UNDUH DARI YUDHISTIRA LEARNING CENTER. Anggota Ikapi

DAFTAR ISI. Desain Premis... BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Gempa Bumi di Indonesia... 1

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural, agama maupun geografis yang

Karakteristik Daerah Aliran Sungai Mamberamo Papua

VI.7-1. Bab 6 Penataan Ruang dan Pembangunan Perkotaan Pembangunan Kota Baru. Oleh Suyono

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan

MENGANGKAT NILAI-NILAI PLURALISME DALAM NEGARAKERTAGAMA DI SITUS TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO

BAB VI KESIMPULAN. Berakhirnya Kerajaan Majapahit pada awal abad ke 16, rupanya tidak

HUBUNGAN BALI DENGAN JAWA TIMUR ( SINGOSARI MAJAPAHIT )

BAB I PENDAHULUAN. Prabu Siliwangi adalah seorang sosok raja Sunda dengan pusat. pemerintahan berada pada Pakuan Pajajaran.

ANALISIS BATU BATA. A. Keletakan

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan

BAB I PENDAHULUAN. membentang luas lautan yang merupakan pesisir utara pulau Jawa. Kabupaten

Mengungkap Bukti Kejayaan Sriwijaya dalam Taman Purbakala Sriwijaya Nama Mahasiswa : Veronika Joan Putri NIM :

LatarBELAKANG. kebutuhan akan transportasi laut. Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. Masalah. Potensi

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 5. A. IDENTIFIKASI CITRA PENGINDERAAN JAUH a. Identifikasi Fisik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. memuat arah kebijakan pembangunan daerah (regional development policies)

BAB VI KESIMPULAN. Dari uraian pada bab-bab terdahulu, dapat dikemukakan. beberapa temuan sebagai kesimpulan dalam penelitian ini.

87 Universitas Indonesia

KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19.

RESUME PENELITIAN ARKEOLOGI SITUS PABRIK PENGOLAHAN KARET,DI SUNGAI TABUK KERAMAT, KABUPATEN BANJAR,PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya.

Gambar V.8 Potongan lahan fasilitas 2

Kalimantan Tengah. Jembatan Kahayan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN. Gambar 4.1. Peta Kabupaten Sleman

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

KARAKTERISTIK PERUMAHAN DI KAWASAN TEPI SUNGAI MAHAKAM KASUS KELURAHAN SELILI KECAMATAN SAMARINDA ILIR KOTA SAMARINDA. Dwi Suci Sri Lestari.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bertambah banyaknya kebutuhan akan sarana dan prasarana

HIDROSFER V. Tujuan Pembelajaran

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karesidenan Semarang di sebelah Barat berbatasan dengan Karesidenan

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

I.PENDAHULUAN. Majapahit adalah salah satu kerajaandi Indonesia yangberdiri pada tahun 1293-

: Pendekatan ekologi terhadap tata guna lahan. b. Pemakaian Lahan Kota Secara Intensif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB BENTUK MUKA BUMI. Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan bumi.

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Candi Cetho

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Hubungan antara kota dengan kawasan tepi air telah terjalin sejak awal peradaban manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup sangat tergantung pada lingkungan untuk

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. prasarana perhubungan, baik perhubungan darat, laut, maupun udara. Dari ketiga

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, pada Kubur Pitu ini terdapat nisan yang didalamnya terdapat. hiasan Matahari dengan Kalimah Toyyibah, nisan ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan Jawa telah menjadi salah satu identitas bangsa. Indonesia. Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia maupun

P R O F I L KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2016

maupun daerah untuk mempercepat tercapainya pembangunan ekonomi. lahirnya dua produk undang-undang, yaitu Undang-undang No.

Perkembangan arsitektur I

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

III. KEADAAN UMUM LOKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kota merupakan salah satu wilayah hunian manusia yang paling kompleks,

Oleh : ERINA WULANSARI [ ]

BAB I PENDAHULUAN. menurut sumber lisan turun-menurun berasal dari bahasa simalungun: sima-sima dan

1.1 Latar Belakang Permasalahan

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Kisaran terbagi menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Kisaran Timur dan

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN ASTANA GEDE. di Kabupaten Ciamis. Situs Astana Gede merupakan daerah peninggalan

BAB II KUIL HORYUJI DI KOTA KYOTO. Kuil Horyuji berada di kota kyoto, Kyoto adalah kota yang terletak di

Transkripsi:

Pertemuan XII Permukiman Kuna Di Trowhlan Universitas Gadjah Mada 1

XII. Situs Perrnukiman Masa Klasik di Trowulan. Situs Trowulan adalah salah satu situs di Indonesia yang menunjukkan indikasi adanya bekas permukiman kota dari masa Majapahit. Hal in terlihat dari terncananya infrastruktur drainase atau jalan yang menunjukkan permukiman besar dan terkonsentrasi. Data tertulis berupa prasasti baik dari peninggalan raja Mulawarman, Purnawarman maupun raja Kertanegara memang sudah menunjukkan gambaran suatu organisasi sosial politik ekonomi yang dikelola oleh sistem kekuasaan atas beberapa wilayah (desa). Namun demikian masih terdapat anggapan bahwa keadaan tersebut belum dapat dikatakan sebagai sebagai permukiman urban yang mantab, karena masih merupakan negara-negara kecil yang senantiasa bersaing dan tidak dominan seperti yang dicapai oleh kerajaan Majapahit(Bagoes Wiyomartono, 1995). Situs Trowulan diyakini sebagai situs perkotaan kerajaan Jawa Abad XII dan pernah menjadi lokasi kerajaan Majapahit. Namun demikian belum diketahui peninggalan purbakala di Trowulan berasal dari Majapahit yang mana mengingat kerajaan Majapahit berlangsung sekitar 200 tahun. Keberadaan Majapajit(Kidung Harsa Wijaya)ditandai dengan penobatan Raden Wijaya yang terjadi pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 Caka(12 November 1293).Adapun masa-masa keruntuhan dimulai dengan tahun 1478 yang 'disimpulkan dalam candrasengkala Sirna ilang kertaning bhumi dan nama Majapahit benarbenar hilang dalam gelanggang kekuasaannya pada tahun 1522 sebagaimana disebutkan oleh penulis Antonio Pigafetta. Sampai sekarang penelitian terhadap situs Trowulan tetap menarik minat para ahli berbidang bidang ilmu yang semuanya berusaha memadu untuk membuktikan kejayaan bekas Majapahit. Sebagai contoh terdapat perbedaan pendapat tentang nama Trowulan. Kern berpendapat nama Trowulan disamakan dengan Antarasasi, sedangkan Brandes menyamakan dengan Antarwulan.Lain lagi dengan pendapat Raffles dalam bukunya Histori of Java menyebutkan nama Trowulan berasal dari Trang Wulan yang berart.i,terang bulan. Lepas dari perbedaan pendapat tentang asal usul nama, uraian Prapanca dalam Negarakertagama tentang lokasi Majapahit tidak pernah disebut dengan jelas.sementara itu di sepanjang lembah Sungai Brantas terdapat beberapa toponim dengan nama Maja, misalnya majaagung, Majawarna, majajejer, Majakerta, dan Majasari. Namun demikian nama Majapahit tidak ditemukan. Universitas Gadjah Mada 2

Uraian dari berita Cina memberi informasi yang mendukung keberadaan situs Trowulan pernah menjadi lokasi kerajaan Majapahit. Sejarah Dinasti Yuan menyebutkan letak kerajaan majapahit di sekitar Canggu, yang sekarang ini diperkirakan lokasi Canggu berada di dekat Mojokerto. Berita. Cina lainnya yang berjudul Yingyai Sheng-lan menuliskan bahwa Ma Huan pada tahun 1518 berkunjung ke Majapahit yakni Tuban, Gersik, Surabaya, dan Majapahit. Selengkapnya dijelaskan bagaimana orang dapat mencapai ibukota Majapahit yaitu: kapal-kapal negeri asing datang di pelabuhan Tuban,TseTsun(Gersik), Surabaya. Dari Surabaya berlayar dengan perahui kecil ke arah selatan sejauh kira-kira 70-80 li(40 km), kita sampai di pelabuhan Canggu. Dari sini kita mendarat lalu berjalan kaki ke arah selatan selama satu setengah hari,maka akan sampai di Majapahit, tempat tinggal sang prabu. Dari tulisan ini Pula dapat diketahui suasana lingkungan permukiman di sekitar kraton: di sekitar tempat tinggal raja terdapat kirakira 200 keluarga dan delapan pembesar pembantu sang Prabu. Istana raja dikelilingi pagar Bata setinggi 30 kaki. Lantai rumah dibuat dari papan, ditutup dengan tikar rotan. Atapnya dibuat dari potongan-potongan kayu sebagai sirap. Uraian tersebut di atas merupakan gambaran yang umum untuk sebuah kota. Artinya dari berbagai macam definsi tentang kota, terdapat satu unsur yang sama,bahwa kota itu terdiri atas beberapa rumah. Rumah yang satu terpisah dari yang lain tetapi merupakan kediaman yang relatif tertutup(sutono Kartodirjo,1977). Membicarakan tentang kota, terdapat sejumlah peneliti yang mempersoalkan masalah kota, misalnya berhubungan dengan faktor-faktor penyebab muncul dan berkembangnya kota yang dikaitkan dengan tipe kota(kerajaan berdasarkan fungsinya). Secara umum Para ahli (Henri Pirenne, Gideon Sjobreg, Caries H.Looey) mengemukakan pendapatnya bahwa faktor atau Tatar belakang munculnya kota lain: 1. Kebutuhan akan tempat untuk saling bertemu dan melaksanakan keperluan bersama. 2. Adanya basis ekologi yang memadai. 3. Adanya jaringan sistem transportasi yang mendukung Sementara itu dikatangan masyarakat Jawa dan Madura terdapat. pandangan tentang munculnya tentang munculnya dan kepindahan suatu kota (Sucipto Tjiptoatmojo,1983). Maksudnya pandangan tersebut tidak hanya tercermin dalam cerita tetapi juga terdapat di dalam naskah-naskah babad. Pada umumriya awal pendirian kola dimulai dengan pembukaan hutan, sedangkan latar belakang pendirian kota menurut konsep Jawa dapat diperinci: 1. yang dihubungkan dengan peristawa penting. 2. yang dihubungkan dari kata-kata tokoh penting. 3. Yang dihubungkan dengan hal-hal gaib. Universitas Gadjah Mada 3

4. Yang dihubungkan dengan kekeramatan dan harapan tertentu Selanjutnya disebutkan awal keberadaan kota kerajaan Majapahit, merupakan salah satu contoh mengenai munculnya kota yang dimulai dari merambah hutan dan penamaannya yang dihubungkan dengan peristiwa penting. Dalam naskah Pararaton diceritakan pembukaan hutan di daerah Trik yang dilakukan oleh orang-orang Madura atas perintah Raden Wijaya. Bermula dari sebuah desa kecil yang kemudian berkembang dan meluas menjadi kota yang makmur dan bertambah banyak penduduknya. Peristiwa penting dalam cerita ini ketika orang-orang makan buah maja yang pahit rasanya saat mereka lapar,berpengaruh pada penamaan tempat permukiman Baru tersebut dan tempat tersebut kemudian diberi nama Majapahit. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa penamaan tempat permukiman yang semula berupa dusun dan kemudiaan berkembang menjadi kota, dihubungkan dengan peristiwa penting.pada saat mula-mula membuka hutan. Desa Trik yang dekat dengan delta Sungai Brantas akhirnya mekar meluas di seantero Jawa dan menjangkau pulau-pulau di luar pulau Jawa.Disebutkan dalam uraian Prapanca melalui Negarakertagama bahwa puncak Penekaran wawasan kerajaan Majapahit(sekitar tahun 1350)hampir meliputi wilayah Indonesia sekarang Negarakertagama yang merupakan pujasastra berlatar belakang sejarah antara lain menguraikan suasana lingkungan permukiman dan tata kota Majapahit(pupuh 8-120). Melalui lukisan kata-kata Prapanca inilah diperkirakan kota (Majapahit) kerajaan besar pernah berpusat di Trowulan. Mengamati lokasi Trowulan tampak bahwa kerajaan Majapahit ini dibangun di sebuah dataran yang merupakan ujung penghabisan dari tiga jajaran gunung yaitu Penanggungan, Welirang, dan Anjasmara(Wibawa,1977). Bukti arkeologis didukung oleh analisis foto udara menunjukkan adanya jalur-jalur memanjang dari cekungan areal persawahan tidak jauh dari Sentonorejo, Trowulan. Jalurjalur memanjang itu adalah kanal-kanal kuna yang lebar dan panjang dan tampak bahwa kanalkanal tersebut memotong simetris perkotaan Majapahit. Dari berbagai penelitian yang dimulai sejak tahun 1926 menunjukkan bahwa di daerah Trowulan dan sekitarnya terdapat 18 waduk besar kecil dilengkapi sejumlah saluran-saluran irigasi yang lebar maupun yang sempit(soeroso M.P,1983). Situs Troeulan diperkirakan memiliki luas bentang wilayah kira-kira 10 km persegi. Masuk dalam wilayah ini antara lain gapura, kolam, termasuk petirtaan dan sisa bangunan baik yang profan maupun yang sakral. Adanya saluran air, yang melintasi wilayah Majapahit memberikan gambaran suatu kota tertata dengan menempatkan bangunan-bangunan pada kawasan tertentu. Penataan kawasan yang tampaknya terncana ini memungkinkan Majapahit menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan, dsb. Universitas Gadjah Mada 4

Universitas Gadjah Mada 5