PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI TERK- OMPUTERISASI PADA APOTEK GEDONG KUNING. Nuurul Fitri Siswanto, M.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. KPRI-KGYB mengenai perancangan sistem akuntansi penerimaan kas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: kebutuhan perusahaan dengan cepat dan tepat.

SISTEM PENJUALAN TUNAI PADA TOKO PAKAN TERNAK VITACHICKS DI WONOSOBO Oleh: PRIYO PUJI LAKSONO (B )

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada De Dress boutique. web, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. untuk keputusan manajerialnya. Untuk itu, manajer membutuhkan sebuah

BAB IV PENUTUP. berasal dari penerimaan persewaan dari booking mobil dan waktu. akuntansi penerimaan kas pada Putra Surya Rent Car meliputi formulir

SISTEM AKUNTANSI LAPORAN PENJUALAN ELEKTRONIK PADA UD. DUTA VIDEO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Sistem akuntansi penjualan yang diterapkan pada UD Karinda Timur Raya

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN (STUDI KASUS : KITA MARKET TEGAL)

BAB V PENUTUP. koperasi mahasiswa UIN Maliki malang yang memiliki aktivitas bisnis (dalam

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA BUANA SELULAR INDONESIA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PERUSAHAAN JASA TRAVEL PT.AMANDA SEMARANG

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Sistem yang sedang diterapkan oleh Penerbit Katahati wisdom- adalah

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PENDATAAN PENJUALAN TUNAI PADA TOKO MEGA TECH SURABAYA

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG PADA TOKO USAHA BARU SUMPIUH. Oleh : Wahyu Andri Turdiawan Teknik Informatika,STMIK Amikom Purwokerto

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. untuk pengendalian intern perusahaan. penjualan, fungsi gudang, fungsi administrasi.

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Yulianto

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yaitu bahwa sistem informasi akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan Sanie

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMA NEGERI 3 MODEL SORONG. Naskah Publikasi

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDAPATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROTOTYPING PADA LBPP LIA KELAPA GADING PERIODE 2010

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI RESTORAN

SISTEM INFORMASI PENJUALAN TOKO ANEKA SABLON

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWOKERTO 2

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET

PENGEMBANGAN SISTEM PENDATAAN PENJUALAN TUNAI DAN PENERIMAAN KAS PADA TOKO 7KOMPUTER. Neosa Tyas Hapsari

1. Fungsi-fungsi yang terkait dengan siklus penggajian dan

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

PERANCANGAN DATABASE SISTEM PENJUALAN MENGGUNAKAN DELPHI DAN MICROSOFT SQL SERVER

Sistem Aplikasi Administrasi Penjualan pada Rumah Makan

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI HANDPHONE PADA PT. AGUNG JAYA PONSELINDO PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO AN NISA TURI SLEMAN NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Susi Susanti

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

akuntansi secara terkomputerisasi. Melalui proses ini dapat dihasilkan informasi yang real time yang pada akhirnya dapat membantu dalam proses pengamb

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SISWA DI SMK BATIK SAKTI 1 KEBUMEN NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Kartika Kusumaningrum

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBINAAN PANTI ASUHAN PADA PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH TEMBILAHAN. Abdur Rahim

JURNAL SKRIPSI SISTEM INFORMASI PEMBELIAN OBAT BERBASIS MULTIUSER PADA APOTEK MUGI WARAS 2 SEMARANG. Penulis :

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI BERBASIS WEB PADA KELOMPOK USAHA KARMINA

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. MOKO KONVEKSI SEMARANG

PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI BERBASIS WEB PADA UKM KUWERA BINTANG EMPAT KLATEN

Pengembangan Sistem dalam Pengelolaan Data Penjualan secara Tunai Pada Toko Inti Jaya Accessories

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. JOGJA GRAHA SELARAS

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KLINIK KECANTIKAN PADA PRINCESS SKIN AND BODY CARE YOGYAKARTA. Naskah Publikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS BERBASIS WEB PADA SOUVENIR JOGJA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT STAR MULTIMEDIA ABADI MAKASSAR. SULTAN ISKANDAR STIE-YPUP Makassar

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI TERKOMPUTERISASI PADA APOTEK MUGI WARAS SEMARANG. Saskia Meiwarni B

PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN TUNAI TERKOMPUTERISASI PADA KPRI KESEHATAN BANTUL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. komputer dapat diambil kesimpulan bahwa: proses penggajian. Proses presensinya masih dengan cara tanda tangan pada

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK AKUNTANSI DENGAN FITUR KUSTOMISASI UNTUK PERUSAHAAN JASA PERSEWAAN VCD/DVD

SISTEM INFORMASI APOTEK (SIAP)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERKOMPUTERISASI JASA PENYEWAAN RENTAL MOBIL PADA NT RENT CAR KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. harta kekayaan perusahaan (Hery, S.E., M.SI ; 2012 : 7).

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 PENUTUP 5.1. Implikasi

. PENDAHULUAN Dalam era globalisasi seperti saat ini, kemajuan teknologi informasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap aspek kehidupan.

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA PADA PT. HURIP UTAMA

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PENGELOLAAN OBAT DAN PERLENGKAPAN MEDIS PADA RUMAH SAKIT WAVA HUSADA KEPANJEN SKRIPSI

SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN PADA BUTIK BIG SIZE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Esa Apriyana

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT Star Multimedia Abadi Makassar

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. JASNITA TELEKOMINDO DENGAN MENGGUNAKAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. GRANITOGUNA BUILDING CERAMICS

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO DO A IBU GROSIR SEMBAKO DI DESA CIGUHA BOGOR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN SNAPBACK ATTACK YK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAGIAN KEPEGAWAIAN PADA SMK MUHAMMADIYAH 1 BATURETNO

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Apotek Kimia Farma. Ulfah Maghfirotun K

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA WARUNG BAKSO JP DI DESA JANTI MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC

APLIKASI INSTALASI PENJUALAN OBAT DI FARMASI PUSKESMAS MANTUP

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx. Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : SISTEM INFORMASI

PERTEMUAN 12 SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENGGAJIAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIMPAN PINJAM KOPERASI BANK SUMSEL BABEL

SISTEM KOMPUTERISASI PSKB (PENJUALAN SPAREPART, SERVIS KENDARAAN BERMOTOR) PADA ANUGRAH MOTOR PURBALINGGA

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagangan dengan Menggunakan Metode Rata-Rata Bergerak pada PT. Distribusi Indonesia Jaya

Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Bangunan (Studi Kasus Pada CV. Radho Jaya)

Transkripsi:

PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI TERK- OMPUTERISASI PADA APOTEK GEDONG KUNING Nuurul Fitri Siswanto, M. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI 16ulul@gmail.com Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui sistem akuntansi penjualan tunai yang telah diterapkan Apotek Gedong Kuning; (2) merancang sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi yang sesuai dan layak diterapkan untuk Apotek Gedong Kuning; (3) mengetahui implementasi dari perancangan sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi yang tepat dan sesuai untuk Apotek Gedong Kuning. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan. Subjek penelitian ini adalah Apotek Gedong Kuning yang beralamat di Jalan Gedong Kuning JG IV/6, Banguntapan, Yogyakarta. Objek penelitian yaitu sistem akuntansi penjualan tunai. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumentasi. Teknik pengembangan sistem yaitu metode System Development Life Cycle (SDLC). Tahap analisis sistem yaitu analisis sistem lama dengan metode PIECES, analisis kebutuhan sistem yaitu kebutuhan fungsional dan nonfungsional, dan analisis kelayakan sistem dengan menganalisis aspek teknis, operasional, ekonomi, dan hukum; (2) Tahap desain dan perancangan, terdiri dari pemodelan database dengan menggunakan ER_D, pemodelan proses dengan flowchart, dan desain interface; (3) Implementasi sistem dengan menggunakan konversi paralel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sistem akuntansi penjualan yang diterapkan Apotek Gedong Kuning masih bersifat manual. Meliputi fungsi yang terkait, dokumen yang terkait dan catatan terkait, jaringan prosedur dan unsur pengendalian intern; (2) Analisis sistem akuntansi penjualan yaitu analisis kelemahan sistem menunjukkan sistem lama memiliki kelemahan yang menyebabkan output berupa informasi tidak akurat, relevan dan up to date, analisis kebutuhan sistem, dan analisis kelayakan sistem yang menunjukan penerapan sistem akuntansi terkomputerisasi ini telah memenuhi kebutuhan minimum dan layak untuk diterapkan; (3) Perancangan sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi meliputi pemodelan database yaitu tabel login, tabel input, tabel karyawan, tabel pemasok, tabel barang, tabel jenis, tabel kategori, tabel penjualan dan tabel penjualan detail. Pemodelan proses yaitu proses login, proses pencarian identitas perusahaan, proses pengelolaan data master, proses transaksi penjualan tunai, dan proses pencarian laporan. Desain interface yaitu form menu utama, form menu file, form menu master data, form menu transaksi, dan laporan; (4) Implementasi sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi meliputi pemilihan dan pelatihan personil yaitu karyawan yang telah ada, pelatihan dilakukan secara prosedural. Memilih dan mempersiapkan tempat dan instalasi sistem yaitu tempat penjualan, instalasi dilakukan dengan menginstal beberapa software. Melakukan pengujian sistem dan konversi sistem dengan menerapkan konversi paralel. Hasil implementasi yaitu karyawan mampu mengoprasikan sistem dengan baik, sistem terkomputerisasi ini dapat dijalankan suauai harapan. Kata Kunci : Perancangan, System Development Life Cycle, Sistem Akuntansi, Penjualan Tunai, Terkomputerisasi 23

A. PENDAHULUAN Globalisasi menuntut perusahan untuk tepat, cermat, dan cepat untuk menghadapi persaingan. Manajer membutuhkan sebuah sistem untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam perusahaan dagang, penjualan merupakan kegiatan utama untuk menghasilkan keuntungan, untuk itu prosedur penjualan dan pencatatan harus baik, benar, serta sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal tersebut dapat dijalankan dengan adanya sebuah sistem, yaitu sistem akuntansi penjualan. Sistem akuntansi penjualan tunai jika dilaksanakan secara manual sangat rumit yang dapat menyebabkan pendapatan dan kinerja perusahaan yang relatif menurun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, manusia kemudian menciptakan komputer sebagai alat bantu (Teguh Wahyono, 2005: 27). Sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi dirancang untuk melakukan pengelolaan data dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk mencatat data keuangan yang akurat, tepat waktu, dan kronologis, memudahkan pengambilan kembali data keuangan dalam bentuk yang berguna bagi manajemen dan menyederhanakan penyusunan laporan keuangan periodik untuk pemakai internal maupun eksternal. Apotek Gedong Kuning merupakan perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang penjualan obat. Sistem akuntansi penjualan tunai yang diterapkan masih dilakukan secara manual menghasilkan output berupa informasi yang tidak akurat, relevan dan up to date. Sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi diharapkan dapat menyediakan informasi relevan, akurat, dan up to date yang dapat digunakan untuk kepentingan perusahaan. B. PEMBAHASAN 1. Sistem Akuntansi Penjualan Tunai yang Diterapkan Apotek Gedong Kuning a. Fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi penjualan tunai yaitu APA (Apoteker Pengelola Apotek), bagian penjualan dan bagian administrasi. b. Dokumen yang digunakan yaitu nota penjualan dan kuitansi penjualan. Catatan yang digunakan yaitu buku arsip penjualan, buku arsip penjualan per kategori, blngko laporan harian dan kartu stok digunakan untuk mencatat mutasi obat. c. Prosedur sistem akuntansi penjualan tunai apotek gedong kuning terdiri dari prosedur penerimaan permintaan, prosedur penerimaan kas, prosedur penyerahan barang, prosedur pencatatan penjualan tunai, prosedur pencatatan penerimaan kas, dan prosedur penyetoran kas ke Bank. d. Sistem pengendalian intern yang diterapkan pada sistem akuntansi penjualan tunai yaitu: 1) Unsur Organisasi Apotek Gedong Kuning belum memisahkan tanggung jawab fungsional untuk penjualan, penerimaan kas, dan administrasi. 2) Unsur Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Apotek Gedong Kuning belum sepenuhnya menerapkan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang baik yaitu penerimaan kas tidak diotorisasi oleh fungsi penerimaan kas dengan cara membubuhkan cap lunas pada nota penjualan, pencatatan ke dalam catatan akuntansi tidak hanya dibebankan kepada karyawan tertentu, tetapi seluruh karyawan yang melakukan kegiatan penjualan, menyebabkan perubahan data dalam catatan akuntansi yang tidak dipertanggungjawabkan. 24

2. Analisis Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Terkomputerisasi pada Apotek Gedong Kuning Hasil penelitian menunjukkan sistem akuntansi penjualan tunai manual memiliki banyak kelemahan, yaitu pada kinerja yang memerlukan waktu cukup lama untuk pemrosesan data, kemampuan menghasilkan informasi yang tidak akurat, relevan dan up to date, dari segi ekonomi yang menunjukkan tidak ekonomis dan tidak sebanding dengan manfaat yang diperoleh, dari segi pengendalian sangat rendah, dari efisiensi dimana penggunaan input tidak seminimal mungkin dengan output yang tidak maksimal, dan dari segi pelayanan dimana pelanggan harus menunggu waktu lama untuk pemrosesan transaksi penjualan. Berdasarkan hasil analisis kelemahan sistem lama, dilakukan analisis kebutuhan sistem baru. Hasil analisis kebutuhan fungsional terdiri dari kemampuan sistem baru dimana sistem harus dapat melakukan transaksi penjualan, sistem harus dapat melakukan pengelolaan data karyawan, sistem harus dapat melakukan pengelolaan data pelanggan, sistem harus dapat melakukan pengelolaan data pemasok, sistem harus dapat melakukan pengelolaan data barang, dan sistem harus dapat menyajikan laporan yang bersifat akurat, relevan dan up to date. Dari analisis kebutuhan nonfungsional menunjukkan telah memenuhi persyaratan minimunnya. Hasil analisis kelayakan sistem menunjukkan bahwa secara teknis sistem terkomputerisasi ini layak karena teknologi yang dibutuhkan sangat memadai dan mudah didapatkan, interaksi, konversi dan operasi sistem baru mudah dilakukan. Secara operasional menunjukkan sistem terkomputerisasi ini telah layak untuk diterapkan karena dapat memenuhi tujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat, relevan, dan up to date pada saat yang tepat untuk setiap orang yang membutuhkan. Dari segi ekonomi dikatakan layak karena nilai keuntungan menunjukan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Dari segi hukum dapat dikatakan layak karena menggunakan software resmi dan legal. 3. Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Terkomputerisasi pada Apotek Gedong Kuning Perancangan sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi ini dilakukan berdasarkan kebutuhan sistem akuntansi penjualan tunai pada Apotek Gedong Kuning. Perancangan ini meliputi tiga pemodelan yaitu pemodelan database yang terdiri dari tabel login, tabel input, tabel karyawan, tabel pemasok, tabel barang, tabel jenis, tabel kategori, tabel penjualan dan tabel penjualan detail. Pemodelan proses dengan flowchart yaitu proses login, proses pencarian identitas perusahaan, proses pengelolaan data master, proses transaksi penjualan tunai, dan proses pencarian laporan. Desain interface terdiri dari desain struktur menu program dan desain struktur form program dan laporan yaitu form menu utama, form menu file (form login, form identitas perusahaan, form menu master data (form data karyawan, form data pemasok, form data barang, form olah data barang), form menu transaksi ( form data pelanggan, form transaksi penjualan, dan form lihat data barang), laporan (laporan data karyawan, laporan data pemasok, laporan data pelanggan, laporan penjualan harian, laporan penjualan bulanan, laporan penjualan tahunan, laporan penjualan global, laporan penjualan perkategori, laporan persediaan akhir, laporan penerimaan kas, dan struk penjualan). 25

4. Implementasi Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Terkomputerisasi pada Apotek Gedong Kuning Implementasi sistem pada penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu pemilihan dan pelatihan personil dimana personil yang dipilih yaitu karyawan yang telah ada dan untuk pelatihan dilakukan secara prosedural yaitu secara tertulis dengan menggunakan flowchart beserta penjelasannya secara lisan. Kemudian memilih dan mempersiapkan tempat dan instalasi sistem, penempatan perangkat lunak ini dilakukan di meja yang berada di ruang penjualan, instalasi dilakukan dengan menginstal beberapa software yang akan digunakan. Kemudian melakukan pengujian sistem dan terakhir melakukan konversi sistem yaitu dengan menerapkan konversi paralel. Berdasarkan hasil implementasi sistem dapat diketahui bahwa: a. Sumber Daya Manusia Karyawan pada Apotek Gedong Kuning telah mampu mengoprasikan sistem ini dengan baik dikarenakan sistem baru mudah untuk dipahami dan karyawan mendapatkan pelatihan prosedural dan pelatihan langsung. b. Kinerja Sistem Sistem terkomputerisasi dapat dijalankan, hal ini ditunjukkan dengan tersimpannya data-data yang telah dimasukkan dan menghasilkan output dengan baik yaitu berupa struk dan laporan. Selain itu semua proses otomatis dalam sistem berjalan sesuai dengan yang diharapkan. c. Kelebihan Sistem yang cukup tinggi sehingga, menghemat biaya pengadaan komputer 3) Sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi mampu mempercepat proses pencatatan dan penyajian laporan yang terkait dengan transaksi penjualan tunai. d. Kelemahan Sistem 1) Apabila terlalu banyak membuka form atau aplikasi lain pada komputer, maka proses loading sistem ini menjadi lambat. 2) Terdapat beberapa barang yang belum terdaftar dalam database sehingga, ketika menginput transaksi penjualan tunai karyawan harus melakukan input data barang. 3) Tidak dapat dilakukan perubahan data pada form identitas perusahaan 5. Keterbatasan Penelitian Sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi ini masih memiliki beberapa kelemahan, diantaranya: a. Sistem akuntansi penjualan tunai teromputerisasi ini belum dilengkapi barcode-reader sehingga, sebelum sistem yang baru tersebut dijalankan harus dilakukan pengkodean semua jenis persediaan barang secara manual. b. Pengembangan sistem akutansi penjualan tunai terkomputerisasi pada Apotek Gedong Kuning tidak sampai pada tahap pemeliharaan. 1) Ukurannya relatif kecil sehingga, tidak memenuhi ruang hardisk. 2) Tidak membutuh spesifikasi perangkat keras 26

C. PENUTUP besar. Dari segi sistem otorisasi yang dilakukan, Kesimpulan memberikan kemungkian manipulasi maupun kesalahan dalam pemberian harga, pencatatan dan 1. Sistem akuntansi penjualan tunai Apotek Gedong Kuning masih bersifat manual, meliputi: a. Fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi penghitungan transaksi penjualan tunai. Sehingga informasi yang dihasilkan tidak akurat, dan relevan. penjualan tunai Apotek Gedong Kuning terdiri dati tiga bagian, yaitu APA (Apoteker Pengelola Apotek) sebagai pemimpin dan pengawan, bagian penjualan, dan bagian administrasi. 2. Analisis sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi pada Apotek Gedong Kuning terdiri dari analisis kelemahan sistem lama dengan b. Dokumen yang terkait dengan sistem akuntansi penjualan tunai Apotek Gedong Kuning adalah nota penjualan tunai dan kuitansi penjualan. Sedangkan, menggunakan metode PIECES yang menunjukkan sistem lama memiliki kelemahan, analisis kebutuhan sistem yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan untuk catatan yang terkait dengan sistem nonfungsional, dan analisis kelayakan sistem akuntansi penjualan tunai Apotek Gedong Kuning adalah buku arsip penjualan, buku arsip penjualan per kategori, blangko laporan harian, blangko kas harian, dan kartu stok. yaitu kelayakan teknis, operasional, ekonomi, dan hukum yang menunjukan penerapan sistem akuntansi terkomputerisasi ini telah memenuhi kebutuhan minimum dan layak untuk diterapkan. c. Sistem akuntansi penjualan tunai pada Apotek Gedong Kuning terdiri dari enam prosedur, yaitu prosedur penerimaan pesanan dari pelanggan, prosedur penerimaan kas, prosedur penyerahan barang, prosedur pencatatan penjualan tunai, prosedur pencatatan penerimaan kas, dan prosedur 3. Perancangan sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi pada Apotek Gedong Kuning menggunakan tiga pemodelan meliputi pemodelan database yang terdiri dari tabel login, tabel input, penyetoran kas ke bank. Flowchart atau bagan tabel karyawan, tabel pemasok, tabel barang, tabel alir dari sistem akuntansi penjualan tunai apotek gedong kuning yaitu flowchart penjualan tunai jenis, tabel kategori, tabel penjualan dan tabel penjualan detail. Pemodelan proses menggunakan yang menggambarkan aliran data di antara flowchart yang terdiri dari proses login, proses pelanggan, bagian penjualan, bagian administrasi pencarian identitas perusahaan, proses pengelolaan dan APA (pemilik dan bagian pengawasan) dan di antara prosedur-prosedur yang terkait. data master, proses transaksi penjualan tunai, dan proses pencarian laporan. Desain interface terdiri dari desain struktur menu program dan desain d. Sistem pengendalian intern dilihat dari organisasi dan sistem otorisasi. Dari segi organisasi, di Apotek Gedong Kuning tidak terdapat pemisahan struktur form program dan laporan yaitu form menu utama, form menu file (form login, form identitas perusahaan, form menu master data (form fungsi dan wewenang yang jelas sehingga, data karyawan, form data pemasok, form data barang, form olah data barang), form menu kemungkinan karyawan berlaku tidak jujur sangat transaksi 27

( form data pelanggan, form transaksi penjualan, dan form lihat data barang), laporan (laporan data karyawan, laporan data pemasok, laporan data pelanggan, laporan penjualan harian, laporan penjualan bulanan, laporan penjualan tahunan, laporan penjualan global, laporan penjualan perkategori, laporan persediaan akhir, laporan penerimaan kas, dan struk penjualan). transaksi penjualan tunai. Kelemahan sistem ini yaitu apabila terlalu banyak membuka form atau aplikasi lain pada komputer, proses loading sistem ini menjadi lambat, terdapat beberapa barang yang belum terdaftar dalam database sehingga, ketika menginput transaksi penjualan tunai karyawan harus melakukan input data barang dan tidak dapat dilakukan perubahan data pada form identitas perusahaan 4) Implementasi dari perancangan sistem akuntansi penjualan tunai terkomputerisasi pada Apotek Gedong Kuning dilaksanakan dengan beberapa tahap implementasi yaitu pemilihan dan pelatihan personil dimana personil yang dipilih D. DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir. (2003). Pengendalian Sistem Informasi. Ed. I. Yogyakarta: Andi Carl S. Warren, James M. yaitu karyawan yang telah ada dan untuk pelatihan dilakukan secara prosedural secara tertulis dengan menggunakan flowchart beserta penjelasannya secara lisan. Kemudian memilih dan mempersiapkan tempat dan instalasi sistem, penempatan perangkat keras ini dilakukan di meja yang berada di tempat penjualan, instalasi dilakukan dengan Reeve, dan Philip E. Fees. (2006). Pengantar Akuntansi Edisi Dua Puluh Satu. Jakarta:Salemba Empat. Ema Utami dan Sukrisno. (2005). Konsep Dasar Pengolahan dan Pemrograman Database dengan SQL menginstal beberapa software yang akan Server, Ms. Access, dan Ms. Visual Basic. Yogyakarta: Andi digunakan. Kemudian melakukan pengujian sistem dan terakhir melakukan konversi sistem yaitu dengan menerapkan konversi paralel. Berdasakan hasil implementasi dapat diketahui karyawan telah mampu mengoprasikan sistem ini dengan baik. Sistem terkomputerisasi ini dapat dijalankan, ditunjukkan dengan tersimpannya data-data yang Feri Prihananto. (2012). Analisis dan Implementasi Sistem informasi Penjualan Obat Pada Apotek Geofarma Yogyakarta. Skripsi. Teknologi Informatika STMIK AMIKOM. Hanif Al Fattah. (2007). Analisis & Perancangan telah dimasukkan dan menghasilkan output Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dengan baik, dan semua proses otomatis dalam sistem berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kelebihan sistem ini yaitu ukurannya relatif kecil, & Organisasi Modern.Yogyakarta : Andi James A. Hall. (2007). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 4 Terjemahan. Jakarta: Salemba Empat tidak membutuh spesifikasi perangkat keras yang cukup tinggi, mampu mempercepat proses pencatatan James M. Reeve, dkk. (2009). Pengantar Akuntansi dan penyajian laporan yang terkait dengan -Adaptasi Indonesia. Terjemahan Damayanti Dian. Jakarta : Penerbit Salemba 28

Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso, dan Paul D. Kimmel. (2007). Accounting Principle, 7th Edition. Terjemahan Ali Akbar Yulianto, Wasilah, dan Rangga Handika. Jakarta : Salemba Empat Jogiyanto HM.(2005). Analisis & Disain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Krismiaji. (2005). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Kedua. Yogyakarta : AKADEMI MANA- JEMEN PERUSAHAAN YKPN. Kusrini. (2006). Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta. Andi - dan Andri Koniyo. (2007). Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta : ANDI Linda Merlinda. (2004). Sistem Basis Data.Ed.I. Yogyakarta :ANDI Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart. (2006). Accounting Information System, 9 th edition, Terjemahan Deny Arnos Kwary, M. Hum dan Dewi Fitriasari, M. Si. Jakarta: Penerbit Salemba Riza Uyun Indriyani. (2010). Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan Terkomputerisasi Pada PT. Sinar Sosro Subsister Purbalingga. Skripsi. Akuntansi FISE UNY. Suwardjono. (2003). Akuntansi Pengantar Bagian 1 Proses Pencipaan Data Pendekatan Sistem. Yogyakarta: BPFE Teguh Wahyono. (2004). Sistem informasi konsep dasar, analisis desain dan implementasi. Yogyakarta : Graha ilmu.. (2005). Sistem Informasi Akuntansi Analisis, Desain & Pemrograman Komputer. Yogyakarta : Andi. Tim divisi penelitian dan pengembangan madcoms -madiun. (2007). Microsoft Office Access 2007. Yogyakarta: Andi Waljianto. (2003). SISTEM BASIS DATA : Analisis dan Pemodelan Data. Edisi Pertama. Yogyakarta Graha Ilmu Empat Martanti Yuni Purwaningsih. (2009). Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan Terkomputerisasi pada Koperasi Batur Agung Furniture, Bandung, Playen, Gunung Kidul. Skripsi. Akuntansi FISE UNY Mitra Utami. (2009). Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan dan Pembelian Tunai Berbasis Komputer pada Garasell Butik Lukis Yogyakarta. Skripsi. Akuntansi FISE UNY Mulyadi. (2005). Sistem Akuntansi. Yogyakarta : Salemba Empat Nugroho Widjajanto. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Erlangga 29