PERBAIKAN SISTEM PARKIR KENDARAAN BERMOTOR DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN RFID DAN DATABASE

dokumen-dokumen yang mirip
Perancangan Sistem Absensi Kehadiran Perkuliahan dengan Menggunakan Radio Frequency Identification (RFId)

SISTEM PARKIR KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID)

PENGEMBANGAN SISTEM PARKIR TERKOMPUTERISASI DENGAN OTOMATISASI PEMBIAYAAN DAN PENGGUNAAN RFID SEBAGAI PENGENAL UNIK PENGGUNA

PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Absensi Kepegawaian Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) dengan Multi Reader. Yeni Agustina

SISTEM PENCETAK KARTU AKADEMIK MENGGUNAKAN AKSES TEKNOLOGI RFID

::

PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION)

Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut)

Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras dalam Gudang Berbasis RFID (Radio Frequency Identification) dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7.

Permasalahan. Permasalahan pada tugas akhir ini ditekankan kepada: Koneksi Visual Basic 6.0 ke RFID reader menggunakan port serial PC

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI KEANGGOTAAN KONSUMEN BERBASIS RFID UNTUK PENGUMPULAN POIN PADA PROSES TRANSAKSI RETAIL

APLIKASI SMART CARD BERBASIS RFID UNTUK SISTEM KEAMANAN PARKIR

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi berbasis Information and Communications Technology (ICT)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. b. Microprocessor minimal Pentium IV. c. VGA dengan resolusi 1280 x 600 dan mendukung Microsoft Windows

Identifikasi Menggunakan RFID

Rancang Bangun Sistem Identifikasi Data Pasien pada Rekam Medis Elektronik Menggunakan Teknologi RFID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Dalam penelitiannya (Nugroho, 2014) yaitu sistem absensi berbasis

Sistim Komunikasi Nirkabel TEKNOLOGI RFID. By: Prima Kristalina POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 2016

SISTEM ABSENSI DAN PEMINJAMAN BUKU MANDIRI PADA PERPUSTAKAAN BERBASIS RFID

Rancang Bangun Sistem Keamanan pada Akses Pintu Masuk Ruang Brankas secara Digital. Frequency Identification) Disusun oleh :

DESAIN APLIKASI SISTEM INFORMASI ABSENSI KARYAWAN DENGAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) PADA PT. SKYPUTRA PANCASURYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PENGEMBANGAN KUNCI ELEKTRONIK MENGGUNAKAN RFID DENGAN SISTEM IoT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Apalagi jika sistem tersebut bergerak dengan suatu

APLIKASI RFID PADA PASAR SWALAYAN

BAB I PENDAHULUAN. membawa banyak kunci ketika akan berpergian dari rumah dan seringkali pemilik

OPTIMASI DETEKSI RADIO FREQUENCY IDENTIFICASION (RFID) MENGGUNAKAN METODE COMPLEX VALUED NAURAL NETWORK (CVNN)

Saintek, Vol 5, No 1 SISTEM IDENTIFIKASI MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) Mukhlisulfatih Latief

KUNCI OTOMATIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN RFID

BAB 1 PENDAHULUAN. RFID (Radio Frequency Identification) merupakan salah satu teknologi sensoring

PERANCANGAN SISTEM VERIFIKASI KEANGGOTAAN DENGAN KARTU CERDAS NIRKONTAK BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran data antara sebuah Reader dengan suatu electronic tag yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM E-KTM MULTIFUNGSI MENGGUNAKAN SMART CARD PADA APLIKASI BERBASIS DATABASE

2. BAB II PENDAHULUAN

EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI PARKIR BERBASIS WEBSITE DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Implementasi Sistem Perparkiran Otomatis dengan Menentukan Posisi Parkir Berbasis RFId

SISTEM MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan jaman dengan teknologi yang membawanya dalam sebuah

RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) UNTUK KEAMANAN PARKIR SEPEDA MOTOR Di SMK X

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sistem pengaturan perparkiran merupakan komponen penting dan tidak

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan. I.1.1 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. meminimalisasi permasalahan dalam teknologi dan sistem informasi. Segala

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. contohnya adalah sliding card, di mana sistem pengaman ini harus menggesekkan

APLIKASI PARKIR POLITEKNIK NEGERI BATAM

ALAT PENGECEKAN PERSEDIAAN MOBIL PADA PERUSAHAAN PERSEWAAN MOBIL MENGGUNAKAN RFID DENGAN SMS SEBAGAI MEDIA TRANSMISI DATA

STRUKTUR DATA SISTEM PARKIR OTOMATIS BERBASIS TEKNOLOGI RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RETRIBUSI ANGKUTAN KOTA PADA TERMINAL DENGAN SISTEM PRABAYAR MENGGUNAKAN RFID

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan fungsi peralatan nirkabel terus mengalami peningkatan. Hal ini

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

APLIKASI RFID SEBAGAI PENGAMAN PINTU MASUK

PROTOTYPE SISTEM PENDATAAN KELUAR-MASUK KENDARAAN PADA KLUSTER DENGAN MENGGUNAKAN RFID UHF

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

SISTEM ABSENSI BERBASIS RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) PADA MIKROSKIL

Sistem Aplikasi Member Get Member pada Toko Gunung Agung Mall Ciputra Semarang Berbasis RFID

PERANCANGAN SISTEM KEAMANAN TEMPAT PARKIR MENGGUNAKAN SMART GATE

BAB 2 LANDASAN TEORI. frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi radio untuk membaca

BAB 1 PENDAHULUAN. absensi yang sering dijumpai di masyarakat biasanya bersifat mekanik, yang

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pengertian dari Java adalah bahasa pemrograman. serbaguna. Java dapat digunakan untuk membuat suatu program

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan suatu sistem yang dapat memberikan keamanan sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Purwarupa Pengidentifikasi Kendaraan Bermotor Pelanggar Lalu Lintas dengan RFID Berbasis Arduino UNO

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP

TUGAS AKHIR TE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konsep utama dari penelitian ini adalah untuk menciptakan sebuah sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI RFID PADA SISTEM ANTRIAN REKAM MEDIS PASIEN DI RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memanfatkan Radio Frequency Identification (RFID) Reader sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN SOFTWARE SISTEM KEAMANAN PINTU DENGAN BARCODE READER BERBASIS AT89S51 MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN ALAT

APLIKASI RFID UNTUK PEMBELAJARAN BAGI ANAK-ANAK MENGGUNAKAN PC. Romy Kautsar, Akuwan Saleh, Muh. Agus Zainudin

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penggunaan Smart Card dan Database dalam Aplikasi E-KTM Multifungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. xiv. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52. Laporan Tugas Akhir. Oleh: Aditya Ari Murdani J0D007004

PERANCANGAN SISTEM PENGAMAN PINTU MENGGUNAKAN RFID TAG CARD DAN PIN BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 8535

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

RANCANG BANGUN SISTEM SMART CLASS DENGAN KONTROL PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS SECARA SENTRAL DARI JARAK JAUH

Pada bar code seperti di Gambar 1 kita melihat dua macam kode, yaitu kode berbentuk batang yang merupakan bar code atau kode yang bisa dibaca oleh

Perancangan dan Implementasi Sistem Antrian Nirkabel

IMPLEMENTASI PORTABLE SMART CARD READER UNTUK ABSENSI

SISTEM KEAMANAN RUANG SERVER MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RFID DAN PASSWORD

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kerja dewasa ini memperketat tingkat persaingan. harus ditekankan untuk meningkatkan pola sistem manajemen kerja

PROTOTYPE SISTEM KEAMANAN PINTU MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) DENGAN KATA SANDI BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Transkripsi:

bidang TEKNIK PERBAIKAN SISTEM PARKIR KENDARAAN BERMOTOR DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN RFID DAN DATABASE BOBI KURNIAWAN, EKO BUDI SETIAWAN, RODI HARTONO Program Studi Teknik Elektro FTIK Universitas Komputer Indonesia Teknologi RFId (Radio-Frequency Identification) merupakan teknologi yang diharapkan dapat menggantikan barcode optik di masa yang akan datang. Kelebihan RFId dibandingkan dengan barcode konvensional antara lain RFId dapat melakukan many-to-many communication yang dapat diartikan banyak reader dapat membaca satu tag, maupun satu reader dapat membaca banyak tag, serta menggunakan transmisi data secara wireless dibandingkan dengan barcode konvensional yang menggunakan optic. Dengan kelebihankelebihannya, sistem RFId menjanjikan prospek untuk berbagai kebutuhan, salah satunya untuk sistem perparkiran kendaraan bermotor. Dengan adanya penggunaan RFID untuk sistem parkir, diharapkan dapat membuat sistem parkir yang ada di Unikom saat ini dapat berjalan lebih baik, aman dan nyaman. Kata Kunci : Sistem Parkir, RFID, Database, Barcode PENDAHULUAN Teknologi RFId (Radio-Frequency Identification) merupakan teknologi yang diharapkan dapat menggantikan barcode optik di masa yang akan datang. Kelebihan RFId dibandingkan dengan barcode konvensional antara lain RFId dapat melakukan many-to-many communication yang dapat diartikan banyak reader dapat membaca satu tag, maupun satu reader dapat membaca banyak tag, serta menggunakan transmisi data secara wireless dibandingkan dengan barcode konvensional yang menggunakan optic. Dengan kelebihan-kelebihannya, sistem RFId menjanjikan prospek untuk berbagai kebutuhan, terutama untuk kalangan industri, seperti manajemen perpustakaan, manajemen inventory farmasi, manajemen supply chain, smart card dan masih banyak lagi. Latar Belakang Masalah Permasalahan yang terjadi saat ini adalah sistem parkir di Unikom masih menggunakan metode tekan tombol manual ketika memasuki pintu parkir dan proses pembacaan tiket sewaktu keluar pintu parkir dengan menggunakan scan barcode saja. Hal tersebut terlihat pada bukti kartu parkir motor yang didapat pada saat masuk ke area parkir Unikom. Pada saat pengguna parkiran menekan tombol untuk memasuki tempat parkir maka akan langsung mendapatkan satu lembar kertas yang tercetak otomatis dimana didalamnya hanya berisi kode barcode, jam masuk serta tanggal, bulan dan tahun parkir. Sedangkan untuk pintu keluar hanya discan kode barcodenya saja, bahkan kenyataan yang sering ditemukan di lapangan adalah kartu bukti parkir tersebut justru tidak di periksa oleh petugas parkir Unikom. 125

Bobi Kurniawan, Eko Budi Setiawan, Rodi Hartono. Apabila ditinjau dari segi keamanan, hal tersebut tentunya sangat tidak aman. Ketidakamanan tersebut terjadi karena pemeriksaan kendaraan bermotor yang keluar dari tempat parkir Unikom tidak berdasarkan pada kesesuaian antara nomor yang ada pada kartu tanda parkir dengan nomor pelat kendaraan yang bersangkutan. Sedangkan apabila ditinjau dari segi pendapatan parkir Unikom, kurang akurat dalam hal jumlah kendaraan yang di parkir dengan pemasukan yang didapatkan. Hal tersebut terjadi karena tidak tersimpannya informasi jumlah kendaraan yang parkir ke dalam database komputer. Pihak kampus Unikom juga tidak bisa mengetahui laporan jumlah kendaraan secara rinci yang terparkir setiap hari, yang tentunya laporan pendapatan dari hasil tarif parkir juga tidak dapat dilihat baik itu per hari atau pun perbulan. Permasalahan lain yang ada yaitu sampai saat ini sistem parkir Unikom hanya dikhususkan untuk kendaraan bermotor roda dua saja. Sedangkan kendaraan roda empat, berdasarkan pengamatan justru tidak diatur dengan baik karena untuk parkir di lingkungan parkir Unikom, kendaraan roda empat atau lebih tidak mendapatkan kartu parkir. Hal inilah yang menarik peneliti untuk melakukan kajian perbaikan sistem parkir kendaraan bermotor di lingkungan Unikom dengan menggunakan RFId yang terintegrasi dengan database. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Parkir Untuk mengatur segala perparkiran kendaraan bermotor, diperlukan suatu sistem untuk mengatur segala aktivitas perparkiran yang terjadi didalamnya. Beberapa persyaratan yang harus ada dalam sistem parkir adalah sebagai berikut : 1. Adanya kecepatan dalam membaca dan menulis data parkir sehingga tidak terjadi antrian yang signifikan. 2. Keakuratan dalam menghitung jumlah 126 kendaraan yang parkir. 3. Keamanan yang baik dalam hal keamanan kendaraan bermotor maupun keamanan informasi yang ada. 4. Database yang disusun dengan baik sehingga bisa menghasilkan berbagai laporan parkir yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Teknologi RFID Radio Frequency Identification atau yang lebih dikenal sebagai RFId merupakan suatu metoda identifikasi objek yang menggunakan gelombang radio. Proses identifikasi dilakukan oleh RFId reader dan RFId transponder (RFId tag). RFId tag dilekatkan pada suatu benda atau suatu objek yang akan diidentifikasi. Tiap-tiap RFId tag memiliki data angka identifikasi (ID number) yang unik,sehingga tidak ada RFId tag yang memiliki ID number yang sama. RFId digunakan untuk mendeskripsikan sebuah sistem yang mampu untuk mengirimkan data identitas sebuah objek secara nirkabel dengan menggunakan gelombang radio. RFId termasuk kedalam teknologi Automatic Identification (Auto-ID). Saat ini sistem identifikasi otomatis tersebut menjadi sangat populer dalam berbagai macam industri seperti jasa, pembelian, manufactur dan lain sebagainya. Teknologi lain yang termasuk dalam Auto-ID adalah barcode, pembaca karakter optis dan teknologi biometri. Label barcode yang ada dimana-mana merupakan pencetus revolusi sistem identifikasi otomatis. Meskipun barcode sangat murah namun terdapat kelemahan dalam segi kapasistas penyimpanannya yang rendah dan tidak adanya kemampuan untuk diprogram ulang. Solusi optimal secara teknis adalah dengan memanfaatkan sebuah silicon chip sebagai media penyimpanan yang kemudian diadopsi dalam sistem RFId [1]. Secara umum RFID mempunyai dua komponen, komponen pertama yaitu benda elektronik yang didekatkan pada benda yang dikenali. Komponen ini disebut

Bobi Kurniawan, Eko Budi Setiawan, Rodi Hartono Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.12 No. 2 sebagai tag transponder atau tag RFId. Komponen yang kedua adalah alat yang dapat membaca tag tersebut, yang dinamakan sebagai tag reader. Namun untuk membuat sebuah sistem berbasis RFId, tidak cukup hanya terdiri dari kedua komponen tersebut, tetapi memerlukan suatu aplikasi atau software yang berfungsi sebagai elemen pengolah data hasil kerja dari kedua kompnen RFId. Tag RFId adalah alat yang dibuat dari IC dan antea yang terintegrasi didalamnya, yang memiliki memori sehingga tag dapat digunakan untuk menyimpan data. Memori pada tag dibagi menjadi beberapa sel. Ada beberapa sel yang digunakan untuk menyimpan data read only, misalnya nomor seri yang unik yang disimpan saat sebuah tag diproduksi. Selain itu ada beberapa sel lain yang dapat ditulis dan dibaca secara berulang [2]. Tag RFId ada berbagai macam namun secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu tag aktif dan tag pasif. Cara Kerja RFID Radio Frequency Identification atau yang lebih dikenal sebagai RFId merupakan suatu metoda RFId reader selalu dalam kondisi siap untuk membaca kehadiran transponder. Ketika suatu transponder langsung mengirimkan data yang dibawa ketika merespon kehadiran frekuensi radio dari RFId reader, RFId reader segera menerima data yang dikirimkan lalu melewatkan data tersebut kepada aplikasi atau software untuk dilakukan pengolahan. RFID Aktif RFID aktif memancarkan sinyal dengan tenaga dari baterai. Pada umumnya RFID tidak memancarkan sinyal terus menerus. Untuk menghemat baterai, RFID hanya akan memancarkan sinyalnya apabila ada sinyal pemicu yang sesuai dengan tata cara pengiriman dan penerimaannya (protokol). Sinyal pemicu ini biasanya ditempatkan menjadi satu pada alat pemancar atau penerima (reader /antena). RFID pasif RFID pasif tidak mempunyai baterai. Sinyal dikirim oleh reader/antena diterima oleh RFID tag, kemudian rangkaian dalam tag dengan menggunakan energi sinyal tersebut mengirim data ke antena/reader kembali. Oleh karena itu sinyal tersebut lemah. Jarak jangkau RFID pasif hanya sekitar 3 meter. Kartu RFID pasif ini dapat menggunakan low frequency (124 khz, 125 khz, atau 135 khz), high frequency (13,56MHz), atau UHF (860 MHz-960 MHz). METODOLOGI PENELITOIAN Metodologi penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pengembangan perangkat lunak. Gambar 1. Komponen Sistem RFID 127

Bobi Kurniawan, Eko Budi Setiawan, Rodi Hartono. Metode Pengumpulan Data HASIL DAN PEMBAHASAN Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Interview Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan stakeholder yang berkaitan dengan sistem perparkiran di lingkungan UNIKOM. b. Studi Literatur Teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data melalui literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian. Proses ini dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan segala informasi untuk pembangunan sistem parkir dengan menggunakan teknologi RFId dan database. c. Observasi Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang terjadi. Metode yang digunakan untuk membangun sistem ini mengadopsi dari model Waterfall. Penggambaran model waterfall dapat dilihat pada Gambar 2. Kondisi Existing Sistem Parkir UNIKOM Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan yang terdapat pada sistem perparkiran yang sudah ada sebelumnya di lingkungan parkir UNIKOM. Sebelum melakukan perbaikan, dilakukan terlebih dahulu observasi terhadap kondisi lapangan yang ada, kemudian menganalisis permasalahan-permasalahan yang dapat dilakukan perbaikan. Beberapa permasalahan yang ditemui dari hasil observasi yang dilakukan yaitu : 1. Sistem informasi parkir yang digunakan 2. Kondisi peralatan parkir yang digunakan 3. Behavior dari petugas sistem parkir 4. Proses maintenance sistem dan peralatan parkir yang digunakan Sistem Informasi Parkir Existing Yang Digunakan Beberapa permasalahan yang terdapat pada sistem informasi parkir existing yang telah digunakan sebelumnya yaitu : 1. Proses otorisasi pengguna sistem parkir yang tidak terorganisir dengan baik Permasalahan yang terjadi adalah otorisasi pengguna kedalam sistem parkir masih tidak berjalan dengan baik. Gambar 2. Model Waterfall 128

Bobi Kurniawan, Eko Budi Setiawan, Rodi Hartono Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.12 No. 2 Privilidge ke dalam sistem yang digunakan masih belum berdasarkan shift pengguna. Hal tersebut dapat mengakibatkan ketidakjelasan terhadap tanggung jawab penggunaan sistem, sehingga tidak dapat diketahui siapa petugas parkir yang melayani motor yang keluar dari lingkungan parkir. 2. Proses reporting penggunaan parkir yang kurang valid Permasalahan ini didapat dari hasil observasi dengan pihak pimpinan UNIKOM yang menyimpulkan bahwa proses laporan dari pendapatan parkir belum berjalan dengan baik. Masih terdapat ketidaksinkronisasi antara jumlah pengguna parkir dengan pendapatan yang diperoleh. Proses pelaporan yang dilakukan juga tidak berjalan sesuai jadwal. 3. Proses koneksi dari sistem ke peralatan parkir yang tidak baik Permasalahan yang terjadi yaitu tidak tersedianya koneksi manual yang disediakan oleh sistem parkir. Masalah tersebut mengakibatkan palang pintu parkir tidak bisa dibuka dengan menggunakan sistem. 4. Penggunaan tiket parkir Kondisi tiket parkir yang dicetak oleh sistem ketika kendaraan memasuki pintu masuk parkir, cenderung memiliki kualitas yang kurang baik. Informasi yang tercetak pada tiket parkir sebelumnya juga tidak terlalu lengkap dan informasi barcode yang ada juga terkadang sulit untuk terbaca oleh reader parkir. 5. Waktu reset jumlah pengguna parkir tidak jelas Sistem parkir yang sebelumnya digunakan tidak memiliki informasi yang jelas mengenai waktu yang ditentukan untuk mereset jumlah kendaraan yang masuk dan keluar setiap hari. Hal tersebut dapat mengakibatkan jumlah counter yang tercetak pada tiket parkir memberikan informasi yang tidak tepat. 6. Tidak adanya proses pengecekan antara barcode yang digunakan pada tiket parkir dengan gambar hasil capture camera yang dipasang di pintu depan parkir. Webcam yang tersimpan di pintu depan terkadang tidak mengambil gambar dari motor atau pengendara yang parkir sehingga tidak tersimpan dengan baik ke dalam database. Kondisi peralatan parkir yang digunakan Beberapa permasalahan yang terdapat pada kondisi peralatan parkir yag digunakan sebelumnya yaitu : 1. Seringnya terjadi permasalahan yang terjadi pada palang pintu parkir yang mengakibatkan pintu parkir tidak terbuka dan tidak tertutup secara otomatis 2. Adanya kerusakan yang terdapat pada kabel sensor metal pintu parkir 3. Kondisi tempat untuk penyimpanan komputer sistem parkir tidak disediakan dengan baik 4. Terdapatnya antrian kendaraan yang sangat panjang sewaktu memasuki pintu parkir. Permasalahan tersebut awalnya terjadi karena kondisi saklar atau tombol tiket kualitasnya tidak baik. Sinyal dari tombol tersebut sering tidak melakukan trigger kepada sistem yang mengakibatkan pengguna harus menekan dengan kuat tombol tersebut. Akibatnya dapat menimbulkan trigger yang berulang kali untuk satu pengguna parkir sehingga printer akan mencetak lebih dari satu kali, serta pintu parkir juga akan terbuka berulang kali. 5. Komputer yang digunakan untuk sistem parkir speknya terlalu minim sehingga sering terjadi hang. 6. Kualitas rangkaian dan alat untuk tombol pembuka palang pintu parkir keluar tidak terlalu baik yang mengakibatkan petugas parkir harus menekan tombol dengan kuat. 7. Banyaknya informasi yang ditempel pada box dispenser parkir mengakibatkan kondisi lingkungan parkir terkesan tidak rapi. 129

Bobi Kurniawan, Eko Budi Setiawan, Rodi Hartono. Behavior dari petugas parkir Selain permasalahan yang berasal dari sistem serta alat parkir yang digunakan, terdapat juga permasalahan yang berasal dari petugas parkir, yaitu petugas parkir terkesan tidak bekerja secara disiplin dalam melayani parkir. Seringnya ditemukan kondisi antrian yang panjang di pintu keluar parkir diakibatkan oleh dari dua pintu parkir yang tersedia, yang melayani kendaraan keluar hanya satu pintu. Terlebih lagi sewaktu sore menjelang malam hari dimana seringnya pintu yang dibuka hanya satu pintu. Proses maintenance sistem dan peralatan parkir Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, untuk sistem parkir yang sebelumnya ternyata proses maintenance oleh pihak ketiga hanya dicover selama tiga bulan setelah pengadaan parkir. Setelah lebih dari tiga bulan maka setiap permasalahan yang terjadi tidak lagi diselesaikan oleh pihak tersebut. Hal tersebut tentunya sangat merugikan karena sistem parkir yang sebelumnya memiliki after sales yang buruk. Perbaikan Kondisi Sistem Parkir UNIKOM Setelah dilakukan observasi mengenai kondisi dan permasalahan yang terjadi pada sistem parkir sebelumnya, maka peneliti melakukan penelitian untuk melakukan perbaikan-perbaikan dari permasalahan tersebut. Perbaikan yang dilakukan telah diimplementasikan pada sistem parkir di basement gedung baru UNIKOM. Perbaikan yang dilakukan yaitu : 1. Membangun sistem informasi parkir yang terintegrasi dengan teknologi RFId 2. Mengganti dan memperbaharui peralatan parkir yang digunakan 3. Memperbaiki behavior dari petugas sistem parkir 4. Melakukan proses maintenance secara berkala setelah penggantian dan perbaikan sistem parkir Membangun Sistem Informasi Parkir Yang terintegrasi dengan RFID Untuk mendukung aplikasi yang akan diterapkan sewaktu implementasi sistem, maka dalam hal ini harus memperhatikan perangkat lunak yang digunakan. Adapun dalam implementasi perangkat lunak (Tabel 1) yang digunakan yaitu : Terdapat beberapa fungsional utama yang ada pada sistem. Berikut ini merupakan beberapa tampilan fungsional utama dari aplikasi sistem parkir yang dibangun : Tabel 1. Perangkat lunak yang digunakan Jenis Perangkat Lunak Form Login Petugas Nama Perangkat Lunak Operating System Windows 7 Bahasa Pemrograman Basic Tools Development Visual Basic 6.0 Database Microsoft Access Tipe Network Client Server Form login petugas digunakan untuk memberikan privilge bagi petugas parkir. Terdiri dari nama, password dan sesi. Gambar 3. Tampilan Login Petugas 130

Bobi Kurniawan, Eko Budi Setiawan, Rodi Hartono Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.12 No. 2 Gambar 4. Tampilan Form Utama Gambar 5. Tampilan Laporan Parkir Form Utama Sistem Parkir Setelah login petugas berhasil, maka sistem akan menampilkan form utama yang dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini : Laporan Parkir Pelaporan dari sistem parkir yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 5. Cetak Laporan Parkir Hasil dari cetak laporan parkir untuk dilaporkan kepada UNIKOM pada Gambar 6. Gambar 6. Tampilan Cetak Laporan Parkir 131

Bobi Kurniawan, Eko Budi Setiawan, Rodi Hartono. Cetak Tiket Parkir Tabel 2. Perangkat Keras yang Digunakan Adapun tampilan dari tiket parkir yang dicetak oleh sistem ketika pengguna memasuki lingkungan parkir, dapat dilihat pada Gambar 7. Jenis Perangkat Keras Komputer Monitor Printer Kamera Palang Pintu Dispenser Jumlah 8 unit 4 unit 8 unit 2 unit 8 unit 4 unit Gambar 7. Tampilan Cetak Tiket Parkir Mengganti dan memperbarui peralatan parkir yang digunakan Selain perangkat lunak yang digunakan, berbagai perangkat keras yang diperlukan untuk mengimplementasikan sistem parkir ini dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Memperbaiki behavior petugas parkir Untuk memperbaiki permasalahan ini, maka kami melakukan berbagai pelatihan dan penyuluhan kepada para petugas parkir, terutama petugas yang berinteraksi dengan sistem parkir. Dengan adanya penambahan privillege dari sistem parkir, maka saat ini sudah jelas terlihat konsep tanggung jawab dari masing-masing petugas. Barcode Scanner Card RFID Reader RFID Converter USB to RS232 Switch Kabel UTP 2 unit Sesuai Kebutuhan 8 unit 13 unit 3 unit Sesuai Kebutuhan Melakukan proses maintenance berkala terhadap sistem dan peralatan parkir Untuk melakukan pemeliharaan sistem parkir, maka kami menyediakan sarana komunikasi dengan menggunakan handy talkie yang akan saling berkomunikasi antara petugas dari lokasi parkir dengan tim hardware yang berada di ruang lab hardware. Apabila terjadi permasalahan, maka petugas parkir tersebut akan berkomunikasi dengan tim hardware terkait permasalahan yang terjadi. Dengan konsep komunikasi yang lancar, dan adanya tim yang bertanggung jawab terhadap kondisi perparkiran UNIKOM, maka proses maintenance parkir tidak akan lagi membutuhkan waktu yang lama. 132

Bobi Kurniawan, Eko Budi Setiawan, Rodi Hartono Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.12 No. 2 KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA Kesimpulan 1. Dengan adanya perbaikan sistem parkir dengan menggunakan konsep RFId, maka dapat meminimalisir antrian kendaraan yang terjadi sewaktu masuk dan keluar di lingkungan parkir UNIKOM. 2. Perbaikan sistem parkir yang dilakukan telah terintegrasi dengan database, sehingga proses pelaporan pendapatan yang diperoleh dari parkir dapat dipertanggung jawabkan. 3. Dengan adanya tim internal dari UNIKOM yang bertanggung jawab untuk mengelola parkir, maka proses maintenance yang dilakukan terhadap peralatan parkir dapat dilaksanakan secara berkala dan penanganan atau perbaikan terhadap peralatan yang rusak tidak akan membutuhkan waktu yang lama. Saran Finkenzeller, Klaus. 2003. RFID Handbook : Fundamentals and Applications incontactless Smart Cards and Identification, 2nd Edition, London: John Wiley & Sons Finken Henirich, Claus, 2005. RFID and Beyond : Growing Business Through Real Word Awareness, Canada : Wiles Publishing. Landt, J, 2005. The History of RFID, IEEE Potensials, Vol.24 No. 4 pp 8-11. Want, Roy, 2006. An Introduction to RFID Technology, IEEE Pervasive Computing, Vol. 5 No.1 pp.25-33. Weinstein, Ron. 2005. RFID : A Technical Overview and Its Application to the Enterprise, IT Proffesional, Vol. 7 No. 3 pp. 27-33. Sistem parkir yang dibangun sudah terintegrasi dengan RFId. Tetapi sejauh ini penggunaan RFId masih dikhususkan untuk tim dari hardware saja, sehingga perlu kajian lebih dalam mengenai implementasi RFId kepada para mahasiswa termasuk konsep dari metode pembayaran parkir yang dilakukan oleh para mahasiswa. 133

134