Diagram Proses Pembuatan Donat

dokumen-dokumen yang mirip
LOGO BAKING TITIS SARI

MAKALAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN ROTI DAN KUE Bahan-bahan Pembuatan Roti dan Kue. Disusun Oleh : Diana Karisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Teknik tarik lipat pada proses Mixing Dough

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. dibedakan menjadi tiga macam, yaitu roti yang dikukus, dipanggang, dan yang

Pastry. Pandu Prabowo Susilo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Eropa dilakukan sejak abad 16. Daerah pusat penyebaran adalah Inggris dan

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Proses Pembuatan Roti

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN I. ACARA II Pemanggangan (Baking)

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seperti kambing, sapi, dan kerbau. Jumlah kulit pisang yang cukup banyak akan

BAB V PROSES PENGOLAHAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan bahan pengembang lainnya

: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibedakan menjadi tiga macam, yaitu roti yang dikukus, dipanggang, dan yang

1. Menimbang Bahan Menimbang harus dilakukan dengan teliti dan tepat memilih alat Ssesuai dengan berat bahan yang akan ditimbang.

denaturasi pada saat pemanasan dan mempertahankan bentuk pada produk akhir. Pati yang merupakan komponen utama dalam tepung (sekitar 67%) pada proses

SUB TOPIK PENGERTIAN TEORI PERALATAN PENGARUH PADA MAKANAN BAHAN DAN PROSES NILAI GIZI BREAD STALLING 3/21/2016 3

TINJAUAN PUSTAKA. Kerupuk merupakan makanan khas Indonesia dan sudah sangat dikenal. Kerupuk atau krupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan tepung-tepungan lokal atau non terigu saat ini telah menjadi

MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan.

PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Volume Pengembangan Roti Manis

TINJAUAN PUSTAKA. kata terigu dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Portugis trigo yang. proteinnya, tepung terigu dapat dibagi menjadi:

PENGGORENGAN, EKSTRUSI, & PEMANGANGGAN. Teti Estiasih - THP - FTP - UB

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan inovasi dan kebutuhan masyarakat terhadap konsumsi roti yang terus

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

TINJAUAN PUSTAKA. Tepung Mocaf. Mocaf adalah singkatan dari Modified Cassava Flour yang berarti tepung

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air, dan ragi yang

BAB VIII Membuat Produk Pastry Dengan Adonan Bread Pertemuan Ke

MODUL 7 STICK IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu stick ikan yang dihasilkan berwarna kekuningan dan memiliki tekstur yang renyah.

I. PENDAHULUAN. Mie adalah produk makanan yang pada umumnya dibuat dari tepung terigu

Sutomo, B

Pembuatan Cake Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata) Dengan Pencampuran Tepung Gandum

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE

TEKNOLOGI PENGOLAHAN NUGGET

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

PENGOLAHAN DAGING NUGGET. Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yeast merupakan mikroorganisme yang termasuk dalam fungi uniseluler

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN. ( Food Bar )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI

BAB IV PEMBAHASAN. 2 tahun Gula. 3 tahun Margarin Blue Band. 1 tahun Telur. 10 hari Ragi Instan. 1 tahun Meises. 2 tahun Susu Bubuk

TINJAUAN PUSTAKA. pembuatannya melalui tahap pengulenan, fermentasi (pengembangan), dan

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

PAPER BIOKIMIA PANGAN

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan

PENGGORENGAN, EKSTRUSI, PEMANGANGAN

PENERAPAN PENGGUNAN MIXER PADA INDUSTRI DONAT DI BAWEN KABUPATEN SEMARANG

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

Resep Kastengel Bawang Merah

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan daerah penghasil ubi kayu terbesar di Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kue Bolu. Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula,

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi. berkembang semakin maju guna mendapatkan output secara optimal sehingga

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Deskripsi dan Kedudukan Taksonomi Kluwih (Artocarpus communis)

Written by Administrator Sunday, 06 September :45 - Last Updated Sunday, 06 September :56

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar adalah salah satu komoditas pertanian yang bergizi tinggi, berumur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepung terigu yang ditambahkan dengan bahan bahan tambahan lain, seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

TINJAUAN PUSTAKA. Belanda yaitu Manhatten, dan di sana donat dinamakan olykoek atau kue yang

BAB II BAHAN DAN PROSES PENGOLAHAN

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya tanaman umbi-umbian, termasuk aneka

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

DAFTAR PUSTAKA. Badan Standarisasi Nasional Roti (SNI ). Jakarta: Daftar Standarisasi Nasional Indonesia.

HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING PEMPEK

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

II. Tujuan : Setelah melakukan percobaan ini praktikan dapat mengetahui proses pembuatan dan proses fermentasi pada tape singkong.

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

Transkripsi:

Diagram Proses Pembuatan Donat Terigu protein tinggi : sedang (1:1) Gula Mentega Susu Garam Telur Air dingin Dough Mixing Yeast Kneading sampai kalis Tutup dough dengan wadah tertutup dengan aliran oksigen minim sampai dough mengembang Terigu Ambil adonan secukupnya, bentuk bulat Coating tipis adonan bulat dengan terigu Minyak Goreng Frying T=190 C, t=15 mins Tiriskan Donat

Donat adalah sejenis quick bread dengan bentuk yang khas yaitu, berlubang di tengah seperti cincin, dan berbentuk bulat jika diisi oleh suatu bahan (filling). Donat dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu bread doughnut dan cake doughnut. Cake doughnut adalah jenis donat yang dibuat dengan tepung kue dan mengembang dengan bantuan baking powder sementara bread doughnut adalah donat yang dibuat dengan tepung khusus roti dan difermentasi dengan bantuan ragi (Brown, 2008). Donat merupakan contoh roti yang digoreng sehingga adonannya pun hampir sama dengan adonan roti. Tipe adonan donat adalah sweet dough. Adonan yang dibuat kemudian dicampur dan difermentasi lalu dibentuk sesuai selera namun bentuk umum donat adalah bulat seperti cincin atau bulat dengan berbagai macam isian seperti coklat, selai buah dll. Ada alasan kenapa pada donat ada lubang di bagian tengahnya, lubang ditengah ini akan membantu penyebaran panas saat digoreng karena jika tidak maka penyebaran panas tidak merata akibat adonan yang merupakan konduktor buruk. Lubang ini akan mencegah keadaan dimana adonan yang diluar lebih dulu matang sementara bagian dalamnya masih mentah (Edwards, 2007). a. Proses pengadukan (mixing) Proses pengadukan erat kaitannya dengan pembentukan gluten, sehingga adonan siap menerima gas CO 2 dari aktivitas fermentasi. Prinsip proses pengadukan ini adalah dengan pemukulan (kneading) dan penarikan jaringan zat gluten sehingga struktur spiralnya akan berubah menjadi sejajar satu sama lainnya. Tercapainya struktur ini dapat dilihat pada permukaan adonan yang tampak mengkilap, tidak lengket serta adonan akan mengembang pada titik optimum di mana zat gluten dapat ditarik dan dikerutkan. Proses pencampuran merupakan operasi yang sangat penting dalam pembuatan produk bakery yaitu saat tepung terigu, air dan bahan tambahan lainnya diubah melalui energi mekanis menjadi bentuk adonan yang lebih padat. Karakteristik adonan sangat dipengaruhi oleh cara pencampuran adonan. Salah satu tahap yang penting setelah proses pencampuran pada adonan bakery yang ditambahkan ragi adalah kneading. b. Kneading (menguleni) Kneading adalah proses membuat adonan menjadi lembut dan elastis. Saat tepung terigu dicampur dengan cairan maka gluten akan terbentuk. Kneading membuat gluten menjadi lebih kuat dan elastis untuk membuat adonan menjadi lebih besar volumenya dan menahan CO 2 lebih kuat. Kneading dapat dilakukan dengan tangan, stand mixer, food

processor dan bread machine. Kneading dengan tangan dilakukan dengan cara menaruh adonan di meja ulen yang sudah ditaburi tepung terigu, lalu lipat adonan menjadi setengah dan tekan ke bawah dengan cepat dan kuat. Ulangi terus gerakan sampai tidak ada lagi adonan yang lengket di tangan dan meja ulen dan lakukan hingga adonan lembut diluar dan jika adonan ditarik elastis dan tidak putus. Kneading yang dilakukan harus baik dan jangan lupa memeprhatikan keadaan adonan, adonan yang kering dan keras atau basah dan lengket tidak akan menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Beberapa masalah saat kneading adalah underkneading dan overkneading. Saat kneading yang dilakukan kurang makan jaringan yang dibuat gluten tidak akan terbentuk dengan baik sehingga volume adonan tidak akan mengembang dengan sempurna, jika berlebihan maka jaringan yang dibuat gluten akan rusak dan hasilnya pun volume adonan tidak akan mengembang dengan sempurna. c. Proses Pengembangan Adonan Proses ini merupakan satu proses yang terjadi antara peningkatan volume sebagai akibat bertambahnya gas-gas yang terbentuk sebagai hasil fermentasi dan protein larut, lemak, dan karbohidrat yang juga mengembang. Proses ini adalah proses pengistirahatn adonan agar yeast dapat hidup, tumbuh,dan melakukan fementasi. Fermentasi oleh yeast mengubah gula untuk menghasilkan gas CO 2 sehingga adonan akan mengembang. Resting ragi yang cukup dkan menghasilkan donat yang berkualitas baik, spongy dan lembut. d. Proses Penggorengan Donat digoreng dengan minyak yang cukup panas yaitu sekitar 350-360 O F. Dalam sebuah penggorengan, banyaknya donat yang digoreng harus disesuaikan karena apabila terlalu banyak donat dalam 1 wadah maka akan menurunkan suhu minyak yang dapat menyebabkan proses penggorengan menjadi lebih lama dan donat menyerap banyak minyak. Hasilnya donat akan berkualitas tidak baik, yaitu memiliki tekstur bahkan kenampakan berminyak.

dan garam. Bahan-bahan dalam pembuatan donat terdiri dari, terigu, air, gula, lemak, ragi (yeast), 1. Terigu Terigu merupakan bahan dasar pembuatan donat. Terigu diperoleh dari biji gandum yang digiling. Terigu berfungsi,membentuk strukur donat, sumber protein, dan karbohidrat. Kandungan protein utama terigu yang berperan dalam pembuatan donat adalah gluten. Gluten dapat dibentuk dari gliadin dan glutenin (Astawan, 2006). Terigu yang digunakan dalam membuat donat adalah terigu hard atau keras, karena terigu jenis hard mengandung kadar protein tinggi sehingga cocok digunakan untuk membuat roti atau makanan yang memerlukan pengembangan. Terigu jenis hard mudah dicampur, diragikan, dan dapat menyesuaikan pada suhu yang ditentukan, berfungsi membentuk suatu kerangka susunan roti. 2. Air Air berfungsi sebagai media gluten dengan karbohidrat, larutan garam dan membentuk sifat kenyal gluten. Air yang digunakan sebaiknya memiliki ph 6-9. Makin tinggi ph air maka roti yang dihasilkan baik karena absorbsi air meningkat dengan meningkatnya ph. Selain ph, air yang digunakan harus air yang memenuhi persyaratan sebagai air minum, diantaranya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Air yang digunakan dalam industri makanan pada umumnya harus memenuhi persyaratan tidak berwarna, tidak berbau, jernih, tidak mempunyai rasa dan tidak menggangu kesehatan. Apabila air yang digunakan tidak memenuhi persyaratan dalam pembentukan pati atau tepung maka dapat mening-katkan kadar abunya sehingga mutu pati menurun (Sumarman, 2007) Kondisi air yang cukup dan adanya makanan bagi ragi/yeast, khususnya gula, maka yeast akan tumbuh dengan mengubah gula menjadi gas karbondioksida dan senyawa beraroma. Gas karbondioksida yang terbentuk kemudian ditahan oleh adonan sehingga adonan menjadi mengembang (Rukmana, 2001). 3. Gula Menurut Mudjajanto dan Lilik (2004), gula yang digunakan dalam pembuatan adonan donat adalah gula halus agar mudah larut dan hancur dalam adonan. Gula harus benar-benar kering dan tidak menggumpal. Gula yang tidak kering akan mempengaruhi adonan karena, adonan akan menggumpal, sedangkan adonan yang menggumpal tidak bisa bercampur rata dengan bahan lainnya sehingga rasanya tidak merata. Gula berperan dalam pembentukan

struktur produk bakery, memperbaiki tekstur dan keempukan, menjaga kesegaran karena mengikat air, dan merangsang pembentukan warna yang baik (Subarna, 1996). Gula juga berperan dalam mengikat air juga dapat menurunkan nilai Aw sehingga pertumbuhan mikroorganisme terhambat dan produk lebih awet (Buckle, et. al, 1987). Dalam pembuatan donat, gula bekerjasama dengan ragi dan terigu untuk mengeluarkan gas sehingga roti dapat mengembang. 4. Lemak Lemak merupakan komponen penting dalam pembuatan donat karena, berfungsi sebagai bahan untuk menimbulkan rasa gurih, menambah aroma dan menghasilkan tekstur produk yang renyah. Jenis lemak yang biasa digunakan dalam pembuatan donat dapat berasal dari lemak nabati (margarin). 5. Telur Telur sangat penting digunakan pada pembuatan kue. Telur terbagi menjadi dua bagian yaitu kuning telur dan putih telur. Kuning telur memiliki kadar air 50% dan putih telur memiliki kadar air 80%. Berat kuning telur 25% dari berat utuh telur, sisanya adalah berat putih telur. Kuning telur mengandung lechitin sebagai pengemulsi atau emulsifier yang berguna untuk mengikat lemak. Oleh karena itu margarin yang digunakan untuk kue tidak boleh lebih banyak dari kuning telur yang digunakan. Putih telur mengandung protein yang dapat terkoagulasi karena suhu tinggi, protein tersebut dalam jumlah yang banyak dalam adonan dapat memberikan tekstur yang terlalu kenyal pasca pemanggangan. 6. Ragi Saccharomyces cereviciae yang penting dalam pembuatan roti donat memiliki sifat dapat memfermentasikan maltosa secara cepat (lean dough yeast), memperbaiki sifat osmotolesance (sweet dough yeast), rapid fermentation kinetics, freeze dan thaw tolerance, dan memiliki kemampuan memetabolisme substrat. Pemakaian ragi dalam dough sangat berguna untuk mengembangkan adonan karena terjadi proses peragian terhadap gula dan memberi aroma (alkohol) (Deby, 2008). Fungsi ragi (yeast) dalam pembuatan donat adalah untuk proses aerasi adonan dengan mengubah gula menjadi gas karbondioksida, sehingga mematangkan dan mengempukan gluten dalam adonan. Kondisi dari gluten ini akan memungkinkan untuk mengembangkan gas secara merata dan menahannya, membentuk cita rasa akibat terjadinya proses fermentasi.

Donat dari dough yang dibangunkan oleh ragi memerlukan waktu penggorengan sekitar 150 detik di dalam minyak bersuhu 182 hingga 190. Proses fermentasi dilakukan untuk menghasilkan potongan donat dengan bagian yang porus dan tekstur yang lebih lembut. Metode ini didasarkan pada terbentuknya gas akibat proses fermentasi yang menghasilkan konsistensi adonan yang frothy (porus seperti busa). Pembentukan gas pada proses fermentasi sangat penting karena gas yang dihasilkan akan membentuk struktur seperti busa, sehingga aliran panas ke dalam adonan dapat berlangsung cepat pada saat baking. Panas yang masuk ke dalam adonan akan menyebabkan gas dan uap air terdesak ke luar dari adonan, sementara terjadi proses gelatinisasi pati sehingga terbentuk struktur frothy. Fermentasi adonan didasarkan pada aktivitas-aktivitas metobolis dari khamir dan bakteri asam laktat. Aktivitas mikroorganisme ini pada kondisi anaerob akan menghasilkan metabolit fungsional yang penting pada pembentukkan adonan. Dengan mengendalikan parameter proses fermentasi dan metode preparasi adonan dapat dimungkinkan mempengaruhi aktivitas mikroorganisme dan enzim untuk menghasilkan adonan roti yang dikehendaki seperti volume, konsistensi, dan pembentukkan. Udara (oksigen) yang masuk ke dalam adonan pada saat pencampuran dan pengulenan (kneading) akan dimanfaatkan untuk tumbuh oleh khamir. Akibatnya akan terjadi kondisi yang anaerob fakultatif sehingga terjadi proses fermentasi. Gas CO2 yang dihasilkan selama proses fermentasi akan terperangkap di dalam lapisan film gluten yang impermiabel. Gas akan mendesak lapisan yang elastis dan extensible yang selanjutnya menyebabkan pengembangan (penambahan volume) adonan (Kulp dan Lorenz, 2003). 7. Garam Fungsi garam dalam pembuatan donat adalah penambah rasa gurih, pembangkit rasa bahan-bahan lainnya, pengontrol waktu fermentasi dari adonan beragi, penambahan kekuatan glutein, dan pengatur warna kulit serta mencegah timbulnya bakteri dalam adonan (Mudjajanto dan Yulianti, 2004). Syarat garam yang baik dalam pembuatan donat adalah harus seratus persen larut dalam air, jernih, bebas dari gumpalan-gumpalan dan bebas dari rasa pahit. Menurut Mudjajanto dan Yulianti, pemakaian garam tidak boleh lebih dari 2,5% dari berat terigu karena akan menghambat fermentasi. Saat penimbangan garam, jangan sampai tercampur dengan ragi karena garam akan meracunidan membuat mikroba dalam ragi mati. DAFTAR PUSTAKA

Astawan, M. 2006. Talk About Bread. Available at http://ayahbundaonline.com. (Diakses pada 15 Maret 2015). Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet, dan M. Wotton. 1981. Food Science. (Ilmu Pangan, diterjemahkan oleh H. Purnomo dan Adiono. UI-Press, Jakarta. Deby. 2008. Fermentasi Bahan Pangan.Kanisius. Jakarta. Edwards, W.P.2007.The Science of Bakery Products. RSC Publishing, Cambridge. Hui, Y.H (Ed).2006. Bakery Products Scence and Technology. Blackwell Publishing, Iowa Kulp Karel, Lorenz Klaus: Handbook of Dough Fermentation. Edited. Marcell Dekker, Inc. New York, 2003 Mudjajanto, E. S dan Yulianti, L. N. 2004. Membuat Aneka Roti. Penebar Swadaya. Jakarta. Rosana G Moreira et al, Deep Fat Frying: Fundamentals and Applications. ISBN 0-8342-1321-4 Sumarman. 2007. Pangan Fermentasi Tradisional Indinesia. Akademika Presindo. Bogor. PAPER TEKNOLOGI PENGOLAHAN ROTI DAN KUE

PEMBUATAN DONAT Disusun Oleh : Siti Hasanah Dessy 240210120105 Bina Putri Sakinah 240210120107 Nurul Fitria 240210120108 Lusi Rezita 240210120110 Syanara Aulia 240210120111 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN JATINANGOR 2015