ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) (260T)

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA UNIVERSITAS (STUDI KASUS DI WILAYAH SURAKARTA)

MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA PABRIK DI KELURAHAN PURWOSUMAN, SIDOHARJO, SRAGEN, JAWA TENGAH (261T)

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA UNIVERSITAS (Studi Kasus Di Wilayah Surakarta)

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA PABRIK DI KELURAHAN PURWOSUMAN, SIDOHARJO, SRAGEN, JAWA TENGAH

MODEL MATEMATIS PENGUNJUNG STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR (STUDI KASUS DI KOTA SURAKARTA)

KAJIAN PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN KE GEDUNG PERKANTORAN ( Studi Kasus Kota Surakarta )

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA TEMPAT WISATA (STUDI KASUS DI KABUPATEN KUBU RAYA)

ANALISIS PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN BANK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA (STUDI KASUS DI WILAYAH SURAKARTA) (262T)

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO

ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERJALANAN (Studi Kasus Pada Tata Guna Lahan Rumah Sakit Umum di Klaten) TESIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

ANALISIS BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI JALAN CIHAMPELAS BANDUNG

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

Model Empat Langkah? Four Step Model Travel Demand Model

HUBUNGAN PENGGUNAAN RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR DENGAN PENGGUNAN WAKTU MAHASISWA DI KAMPUS (Studi Kasus : Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA HOTEL DI SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Kudus. Dipilihnya Koperasi karyawan tersebut sebagai obyek penelitian karena

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG TERHADAP KINERJA JALAN PEMUDA KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA DENGAN SEPEDA MOTOR

BAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. (Tamin, 2000). Dalam penelitian Analisis Model Bangkitan Pergerakan

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN JALAN SAM RATULANGI JALAN BABE PALAR MANADO

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

Pemodelan Tarikan Pergerakan pada Profil Hotel Berbintang di Daerah Surakarta

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

PERMODELAN BANGKITAN TARIKAN PADA TATA GUNA LAHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DI PALEMBANG

ANALISIS TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

EVALUASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Manajemen Lalu Lintas Akibat Pembangunan Surabaya Organ Transplant Center (SOTC) RSUD Dr. Soetomo Surabaya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO

ESTIMASI MATRIK ASAL TUJUAN DARI DATA LALU LINTAS DENGAN METODE ESTIMASI INFERENSI BAYESIAN MENGGUNAKAN PIRANTI LUNAK EMME/3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

PEMODELAN KEBISINGAN LALULINTAS DI JALAN TERUSAN KOPO BANDUNG ABSTRAK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

SEMINAR TUGAS AKHIR MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN SURABAYA ORGAN TRANSPLANT CENTER (SOTC) RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

ANALISA A KINERJA SIMPANG DAN RUAS JALAN AKIBAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT ROYAL DI KAWASAN RUNGKUT INDUSTRI SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel harga saham (Y)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

STUDI ANALISA MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA MALANG

TESIS MAGISTER. Oleh: FIVI ZULFIANILSIH

Transkripsi:

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) M.Hafiz Arsan Haq 1), Syafi i 2), Amirotul MHM 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. 2) 3) Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta 57126 Email : hafiz8192@gmail.com Abstract Hospital is one type of land use that can produced trip attraction. This research is conducted to built a model that can be used to estimate the trip attraction because of the new hospital development which can affected the existing traffic network system and to determine the validity of the model by using the value of coefficient determination (R 2 ). The data are analyzed using multiple regression linear method with software program SPSS 16. The models tested using statistical examintation and BLUE requirements criteria examination. The result show Y = -30,536 + 0,308 X 5 represent the most fulfilling statistical examination and BLUE requirements criteria examination with X 5 is the amount of employees. The validity of the model using coefficient determination is 0,976, it means the equation is good for estimating the value of dependent variable. Keywords : Attraction, Hospital, Model, Multiple linear method, SPSS Abstrak Rumah sakit merupakan salah satu jenis pemanfaatan tata guna lahan yang akan menimbulkan tarikan pergerakan kendaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu model yang digunakan untuk menghitung besar tarikan pergerakan kendaraan akibat pembangunan rumah sakit baru yang dapat mempengaruhi kondisi jaringan jalan yang ada serta untuk mengetahui tingkat validitas dari model tersebut berdasarkan nilai koefisien determinasi (R 2 ). Pengolahan data menggunakan metode regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS 16. Model-model yang dihasilkan kemudian di uji secara statistik dan di uji kriteria BLUE. Hasil menunjukan persamaan Y = -30,536 + 0,308X 5 dengan variabel bebas X 5 adalah jumlah karyawan merupakan model yang paling memenuhi persyaratan hasil uji statistik dan uji persyaratan kriteria BLUE Tingkat validitas pada model berdasarkan nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,976, Sehingga persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi nilai variable terikat. Kata kunci : Tarikan, Rumah sakit, Model, Regresi linier berganda, SPSS PENDAHULUAN Rumah sakit merupakan salah satu jenis pemanfaatan tata guna lahan yang akan menimbulkan tarikan pergerakan kendaraan. Tarikan pergerakan kendaraan yang terjadi pada rumah sakit di Kota Yogyakarta akan menimbulkan dampak lalu-lintas terhadap sistem jaringan jalan yang ada disekitarnya. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu studi untuk memodelkan tarikan pergerakan yang terjadi di kawasan fasilitas kesehatan tersebut. Dari model tersebut diharapkan dapat diketahui besar tarikan kendaraan yang timbul oleh pembangunan rumah sakit baru, sehingga bisa dijadikan dasar perencanaan untuk mengantisipasi besar tarikan pergerakan yang akan terjadi pada kawasan tersebut. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model tarikan pergerakan kendaraan yang terjadi pada rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta dan untuk mengetahui tingkat validitas antara variabel bebas dan variabel terikat dari model akhir yang memenuhi persyaratan uji statistik dan uji kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). TINJAUAN PUSTAKA Kajian terkait yang sudah pernah dilakukan antara lain, kajian mengenai pemodelan tarikan pergerakan pada profil hotel berbintang di daerah Surakarta dilakukan oleh Halomoan pada tahun 2009. Variabel bebas yang digunakan adalah luas lahan (X 1), luas bangunan (X 2), luas parker (X 3), total jumlah kamar yang tersedia (X 4), jumlah ruang rapat (X 5), dan luas maksimum ruang rapat (X 6). Setelah dilakukan analisis persamaan regresi dan pengujian statistik terhadap masing-masing model, diperoleh model persamaan terbaik, yaitu Y = 35,904 + 0,019X 5. Penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2010 oleh Ben-Edigbe adalah penelitian tentang regresi multivariate permintaan perjalanan menuju sekolah berdasarkan pada tarikan pergerakan. Variabel bebas (X) yang digunakan adalah aksesibilitas pada zona i (X 1), kapasitas tangkapan pada zona i (X 2), dan indeks biaya pada zona i (X 3). e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2013/310

Proses pengolahan data menggunakan model regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Model yang dihasilkan adalah Y i = 16,57 + 0,811 X 1 0,00074 X 2 0,0169 X 3. Rumah Sakit Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Klasifikasi rumah sakit adalah pengelompokan kelas rumah sakit berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan (Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomor 340/menkes/per/III/2012 tentang klasifikasi rumah sakit). Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Bangkitan dan tarikan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu tata guna lahan atau zona (Ofyar Z. Tamin, 1997: 60). Gambar 1. Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Sumber : Wells (1975) Bangkitan dan tarikan lalu lintas tersebut tergantung pada dua aspek tata guna lahan, yaitu : a) Jenis tata guna lahan. Tipe tata guna lahan yang berbeda akan memiliki karakteristik bangkitan yang berbeda pula, yaitu tergantung dari : Jumlah arus lalu lintas. Jenis lalu lintas (pejalan kaki, truk,dan mobil) Waktu yang berbeda (sebagai contoh untuk kantor waktu lalu lintas paling padat ialah pada pagi dan sore hari). b) Jumlah aktivitas (dan intensitas) pada tata guna lahan tersebut. Semakin tinggi tingkat penggunaan sebidang tanah, maka akan semakin tinggi lalu lintas yang dihasilkan. (Tamin, 1997) Besar tarikan kendaraan yang digunakan dalam perhitungan adalah hasil perkalian antara jumlah kendaraan yang menuju suatu lokasi dikalikan dengan ekivalensi mobil penumpang (EMP). Ketentuan mengenai ekivalensi mobil penumpang (EMP) terdapat di dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) untuk jalan perkotaan tak terbagi (tanpa median). Nilai ekivalensi pada suatu kendaraan berbeda tergantung dari pembagian kelas yang ada, untuk kendaraan berat sebesar 1,3; kendaraan ringan (mobil) sebesar satu dan untuk sepeda motor sebesar 0,4. Analisis Korelasi Analisis korelasi merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variable atau lebih yang bersifat kuantitatif. Nilai koefisien korelasi yang diperoleh berkisar antar -1 sampai dengan +1 (-1 r 1). Koefisien korelasi yang mendekati nilai -1 atau +1 mempunyai hubungan yang kuat, sedangkan nilai koefisien korelasi yang mendekati nilai 0 maka hubungan antar variable semakin melemah. Tanda (+) dan (-) menunjukan arah hubungan antar variable apakah berkorelasi positif atau negatif. Gambar 2. Arah Hubungan Korelasi Antar Dua Variabel e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2013/311

Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X 1, X 2,..., X n) dengan variabel dependen (Y). Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen tersebut berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan (Priyatno, 2011). Persamaan yang digunakan dalam metode analis regresi linier berganda adalah : Y= a + b 1X 1 + b 2X 2 +...+ b nx n...[1] Dengan Y adalah variabel terikat; a adalah konstanta regresi; b 1,..., b n adalah koefisien regresi dan x 1,..., x n adalah variabel bebas. Koefisien Determinasi Analisis koefisien determinasi dalam suatu regresi linier ganda digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel bebas (X 1, X 2,..., X n) secara serentak, terhadap variabel terikat (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel bebas yang digunakan dalam model sehingga mampu untuk menjelaskan variasi variabel terikat dimana nilai R 2 berkisar antara nol (0) dan satu (1) atau 0 R 2 1. Menurut Wahid Sulaiman (2004), Menentukan nilai koefisien determinasi (R 2 ) berdasarkan perhitungan persamaan regresi linier sederhana dan berganda menggunakan persamaan sebagai berikut: R 2 = Y Y 2 k...[2] Y Y 2 k Dengan R 2 adalah koefisien determinasi; Y adalah nilai pengamatan; Y * adalah nilai Y yang ditaksir dengan model regresi; Y adalah Nilai rata-rata pengamatan dan k adalah Jumlah variabel bebas regresi. Pengujian Model Menurut Gujarati (2006) agar model regresi tidak bias atau agar model regresi memenuhi syarat BLUE (Best Liniar Unbiased Estimator) maka perlu dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu, antara lain uji linieritas, uji homskedastisitas dan heteroskedastisitas, dan uji normalitas. Linieritas ini bertujuan untuk mengetahui liniearitas hubungan antara dua variabel, dengan membuat diagram pencar (scatter plot) antara dua variabel tersebut. Dari diagram tersebut dapat terlihat apakah titik-titik data tersebut membentuk suatu pola linier atau tidak. Homoskedastisitas dan Heteroskedastisitas heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan pada model karena gangguan varian yang berbeda antar observasi satu dengan observasi lain. Cara untuk menentukan apakah suatu model terbebas dari masalah heteroskedastisitas, yaitu dengan metode scatter plot dan uji Park. Normalitas Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Cara paling sederhana untuk mengecek normalitas adalah dengan plot probabilitas normal dan uji Kolmogorov Smirnov. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian Studi kasus pada penelitian ini dilakukan pada rumah sakit yang terletak di pusat kota Daerah Istimewa Yogyakarta, meliputi Rumah Sakit Panti Rapih (Kelas B), Rumah Sakit Bethesda (Kelas B), Rumah Sakit Umum PKU Muhamadiyah (Kelas B), Rumah Sakit Dr Sardjito (Kelas A), dan Rumah Sakit Jogja International Hospital (JIH) (Kelas International) Waktu Penelitian Waktu pengamatan pada penelitian ini dilakukan pada hari kerja, yaitu antara hari senin hingga hari kamis pada bulan Maret 2013 hingga bulan April 2013, setelah dilakukan survei pendahuluan pada lokasi rumah sakit. Dari e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2013/312

survei pendahuluan tersebut akan diperoleh data hasil pengamatan mengenai waktu aktivitas puncak pada masing-masing rumah sakit tersebut. Data Penelitian Data yang digunakan pada penelitian ini dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer (Y) adalah jumlah tarikan pergerakan yang menuju masing-masing rumah sakit dengan menggunakan moda transportasi, yaitu sepeda motor (MC), mobil (LV), Mobil Box (HV) dan taksi (LV). Sedangkan data sekunder (X) yang digunakan meliputi luas lahan (variabel bebas, X 1), luas total bangunan (variabel bebas, X 2), jumlah tempat tidur (variabel bebas, X 3), jumlah dokter (variabel bebas, X 4), jumlah karyawan (variabel bebas, X 5), dan jumlah poliklinik rawat jalan (variabel bebas, X 6) Pengolahan Data Metode yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda. Untuk pengolahan data digunakan program software SPSS 16 yang sudah banyak digunakan akhir-akhir ini dengan metode enter dan stepwise. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dari hasil survei didapatkan bahwa jam puncak yang terjadi pada masing-masing rumah sakit berbeda antara satu dengan yang lainnya. Jam puncak yang terjadi pada masing-masing rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain Rumah Sakit Dr. Sardjito mengalami jam puncak pada jam 07.15 08.15 dengan total tarikan pergerakan kendaraan sebesar 823,2 smp/jam, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah mengalami jam puncak pada jam 10.00 11.00 dengan total tarikan pergerakan kendaraan sebesar 118,2 smp/jam, Rumah Sakit Jogja International Hospital (JIH) mengalami jam puncak pada jam 06.45 07.45 dengan total tarikan pergerakan kendaraan sebesar 144,2 smp/jam, Rumah Sakit Panti Rapih mengalami jam puncak pada jam 16.30 17.30 dengan total tarikan pergerakan kendaraan sebesar 378,2 smp/jam, dan Rumah Sakit Bethesda mengalami jam puncak pada jam 16.30 17.30 dengan total tarikan pergerakan kendaraan sebesar 289,4 smp/jam. Data primer dan sekunder yang digunakan pada penelitian ini dijelaskan pada tabel 1. Tabel 1. Data primer dan data sekunder Variabel Dr. Sardjito Panti Rapih Bethesda JIH PKU Muhammadiyah Y 823,2 378,2 289,4 144,2 118,2 X 1 81260 38442 53370 46393 5900 X 2 116921,52 58328 22281,68 17331,19 9600 X 3 724 371 444 120 205 X 4 720 135 118 109 149 X 5 2774 1164 1157 450 646 X 6 21 27 26 25 10 Analisis Korelasi Hasil pengujian koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Koefisien Korelasi Korelasi Y X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 Y 1 0,815 0,982 0,945 0,925 0,988 0,200 X 1 1 0,761 0,766 0,708 0,780 0,577 X 2 1 0,877 0,907 0,949 0,198 X 3 1 0,837 0,970 0,180 X 4 1 0,940-0,106 X 5 1 0,098 X 6 1 Dengan Y adalah tarikan pergerakan kendaraan (smp/jam); X 1 adalah luas lahan (m 2 ); X 2 adalah luas total bangunan (m 2 ); X 3 adalah jumlah tempat tidur (TT); X 4 adalah jumlah dokter (orang); X 5 adalah jumlah karyawan (orang) dan X 6 adalah jumlah poliklinik rawat jalan (macam). e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2013/313

Dari tabel 2. terdapat lima koefisien korelasi yang terjadi antara variabel bebas dengan variabel terikat cukup kuat, yaitu antara 0,815 0,988 dan terdapat satu koefisien korelasi yang lemah, yaitu sebesar 0,200. Dan untuk koefisein korelasi yang terjadi antar koefisien bebas cenderung bervariasi, yaitu antara -0,106 0,970. Analisis Regresi Berganda Hasil dari proses analisis regresi berganda menggunakan metode Enter dan metode Stepwise dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Model Hasil Analisis Regresi dengan Metode Enter dan Metode Stepwise dan kesimpulan terhadap nilai R 2 No Metode Model R 2 Kesimpulan 1 Metode Stepwise Y = -30,536 + 0,308 X 5 0,976 Baik 2 Metode Enter Y = -43,681 + 0,003X 2 + 0,182X 5 + 1,821X 6 1-3 Metode Enter Y = -17,575 + 0,001 X 1 + 0,003 X 2 0,077X 4 + 0,178X 5 1-4 Metode Enter Y = -3,493 + 0,003X 2 0,099 X 4 + 0,198 X 5 0,997 Baik 5 Metode Enter Y = -2.443 + 0,003X 2 + 0,192X 3 + 0,107 X 5 0,997 Baik 6 Metode Enter Y = 4,518 + 0,003 X 2 + 0,175 X 5 0,996 Baik 7 Metode Enter Y = -30,536 + 0,308 X 5 0,976 Baik Analisis Statistik Persamaan Regresi Linier Berganda Signifikansi Koefisien Regresi (T-test) Hasil pengujian T-test pada masing-masing persamaan dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hasil T-test No Metode Persamaan Koefisien Regresi t hitung t tabel Kesimpulan 1 Metode Stepwise Y = -30,536 + 0,308 X 5 0,308 11,126 3,182 H 0 ditolak 2 Metode Enter Y = -3,493 + 0,03X 2 0,099X 4 + 0,198 X 5 0,03 2,765 12,706 H 0diterima -0,099-0,599 12,706 H 0diterima 0,198 3,081 12,706 H 0diterima 3 Metode Enter Y = -2.443 + 0,003X 2 + 0,192X 3 + 0,107 X 5 0,003 2,606 12,706 H 0diterima 0,192 0,620 12,706 H 0diterima 0,107 0,877 12,706 H 0diterima 4 Metode Enter Y = 4,518 + 0,003 X 2 + 0,175 X 5 0,003 3,286 4,303 H 0diterima 0,175 4,120 4,303 H 0diterima 5 Metode Enter Y = -30,536 + 0,308 X 5 0,308 11,126 3,182 H 0ditolak Keterangan : t hitung < t tabel H 0 diterima = koefisien regresi tidak t hitung > t tabel H 0 ditolak = koefisien regresi Analisis Varian (-F / ANOVA) Hasil pengujian analisis varian (uji-f/anova) dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hasil -F No Metode Persamaan F hitung F tabel Kesimpulan 1 Metode Stepwise Y = -30,536 + 0,308 X 5 123,777 10,128 H 0ditolak 2 Metode Enter Y = -3,493 + 0,03X 2 0,099X 4 + 0,198 X 5 122,091 215,707 H 0diterima 3 Metode Enter Y = -2.443 + 0,003X 2 + 0,192X 3 + 0,107 X 5 124,402 215,707 H 0diterima 4 Metode Enter Y = 4,518 + 0,003 X 2 + 0,175 X 5 269,409 19 H 0ditolak 5 Metode Enter Y = -30,536 + 0,308 X 5 123,777 10,128 H 0ditolak Keterangan : F hitung < F tabel H 0 diterima = variasi perubahan nilai variabel bebas dapat menjelaskan variasi variabel terikat F hitung > F tabel H 0 ditolak e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2013/314

= variasi perubahan nilai variabel bebas tidak dapat menjelaskan variasi variabel terikat Pengujian Model Linieritas Hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Hasil Linieritas No Metode Persamaan Grafik Kesimpulan 1 Metode Stepwise Y = -30,536 + 0,308 X 5 Tidak membentuk pola Linier 2 Metode Enter Y = -3,493 + 0,03X 2 0,099X 4 + 0,198 X 5 Tidak membentuk pola Linier 3 Metode Enter Y = -2.443 + 0,003X 2 + 0,192X 3 + 0,107 X 5 Tidak membentuk pola Linier 4 Metode Enter Y = 4,518 + 0,003 X 2 + 0,175 X 5 Tidak membentuk pola Linier 5 Metode Enter Y = -30,536 + 0,308 X 5 Tidak membentuk pola Linier Homoskedastisitas dan Heteroskedastisitas Hasil pengujian homoskedastisitas dan heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Hasil Homoskedastisitas No Metode Persamaan Koefisien t hitung t tabel Kesimpulan Regresi 1 Metode Y = -30,536 + 0,308 X 5 0,308-2,309 3,182 H 0 diterima Stepwise 2 Metode Enter Y = -3,493 + 0,03X 2 0,099X 4 + 0,198 X 5 0,03-1,073 12,706 H 0 diterima -0,099-1,454 12,706 H 0 diterima 0,198-1,084 12,706 H 0 diterima 3 Metode Enter Y = -2.443 + 0,003X 2 + 0,192X 3 + 0,107 X 5 0,003-0,063 12,706 H 0 diterima 0,192 1,326 12,706 H 0 diterima 0,107-1,921 12,706 H 0 diterima 4 Metode Enter Y = 4,518 + 0,003 X 2 + 0,175 X 5 0,003-3,371 4,303 H 0 diterima 0,175 1,721 4,303 H 0 diterima 5 Metode Enter Y = -30,536 + 0,308 X 5 0,308-2,309 3,182 H 0 diterima Keterangan : t hitung < t tabel H 0 diterima = homoskedastisitas. t hitung > t tabel H 0 ditolak = heteroskedastisitas. Normalitas Metode Kolmogorov-Smirnov Hasil pengujian data dengan metode kolmogorov-smirnov dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Hasil pengujian kolmogorov-smirnov Variabel Kolmogorov smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Kesimpulan Y.585.884 normal X 1.455.986 normal X 2.659.778 normal X 3.404.997 normal X 4.990.280 normal X 5.743.639 normal X 6.619.839 normal Keterangan : Jika si > 0,05 data terdistribusi normal. Jika si < 0,05 data terdistribusi tidak normal. Pemilihan Model Hasil analisis uji statistik persamaan regresi dan pengujian sesuai persyaratan kriteria BLUE terhadap kelima model tersebut dirangkum pada tabel 9. berikut. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2013/315

Tabel 9. Rangkuman Hasil Statistik dan Persyaratan Kriteria BLUE No Model Koefisien Metode Stepwise Determinasi (R 2 ) Signifikansi Koefisien Regresi (T-test) 1 Y = -30,536 + 0,308 X5 0,976 Koef Variabel Metode Enter 2 Y = -3,493 + 0,003X2 0,099 X4 + 0,198 X5 3 Y = -2.443 + 0,003X2 + 0,192X3 + 0,107 X5 4 Y = 4,518 + 0,003 X2 + 0,175 X5 0,997 Koef tidak signifkan 0,997 Koef tidak signifkan 0,996 Koef tidak signifkan Analisis Varian (-F) Variabel Variabel tidak Variabel tidak 5 Y = -30,536 + 0,308 X5 0,976 Koef Variabel tidak Linierita s Homo skedastisitas dan Hetero skedastisitas Normalitas Dari tabel 9. dapat disimpulkan bahwa model persamaan Y = -30,536 + 0,308 X 5 dengan variabel bebas X 5 adalah jumlah karyawan merupakan model yang paling memenuhi persyaratan hasil uji statistik dan uji persyaratan kriteria BLUE. Analisis Kelayakan Model Berbasis Tata Guna Lahan Dari tabel 9. dapat dilihat persamaan Y = -30,536 + 0,308 X 5 merupakan model yang paling memenuhi persyaratan hasil uji statistic dan uji persyaratan kriteria BLUE. Akan tetapi pada model tersebut, nilai konstanta yang bernilai negatif menjadikan model tersebut tidak sesuai dengan logika pendekatan kelayakan tata guna lahan untuk mengestimasi besar tarikan pergerakan kendaraan. Oleh sebab itu perlu analisis kembali untuk mendapatkan model yang layak untuk mengestimasi besar tarikan pergerakan kendaraan. Untuk mengasilkan model dengan konstanta yang positif dan layak untuk mengestimasi tarikan pergerakan kendaraan maka akan dilakukan kembali analisis regresi linier berganda menggunakan metode stepwise dengan mengeluarkan variabel jumlah karyawan (X 5) dimana variabel tersebut memiliki nilai intercept yang negatif. Hasil proses analisis regresi linier berganda dengan metode Stepwise dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10. Model Hasil Analisis Regresi dengan Metode Stepwise Model R 2 F Y = 67,761 + 0,006 X 2 0,965 82,507 Dengan Y adalah tarikan pergerakan kendaraan (smp/jam) dan X 2 adalah luas total bangunan (m 2 ). Dari model yang dihasilkan dilanjutkan dengan melakukan uji statistik dan uji persyaratan kriteria BLUE kembali untuk mengetahui apakah persamaan tersebut baik untuk mengestimasi tarikan pergerakan kendaraan. Hasil uji statistik dan uji persyaratan kriteria BLUE untuk persamaan Y = 67,761 + 0,006 X 2 dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11. Hasil Statistik dan Persyaratan Kriteria BLUE (Y = 67,761 + 0,006 X 2) No Model Koefisien Determina Signifikansi Koefisien Regresi Analisis Varian (-F) Linieritas Homo skedastisitas dan Normalitas si (R 2 ) (T-test) Hetero skedastisitas 1 Y = 67,761 + 0,006 X2 0,965 Koef Variabel e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2013/316

Dari tabel 11. dapat disimpulkan bahwa model persamaan Y = 67,761 + 0,006 X 2 dengan variabel bebas X 2 adalah luas total bangunan merupakan model yang paling memenuhi persyaratan hasil uji statistik dan uji persyaratan kriteria BLUE dan model tersebut sesuai dengan logika kelayakan untuk mengestimasi besar tarikan pergerakan kendaraan. Validasi Model Untuk melihat kesesuaian besar tarikan pergerakan kendaraan hasil analisis model dengan besar tarikan pergerakan kendaraan hasil data di lapangan maka akan dilakukan uji validasi model. Hasil uji validasi model dapat dilihat pada tabel 12. Tabel 12. Hasil Validasi Model Nama Rumah Sakit Y data Luas total bangunan (X 2) Y analisis RS Dr. Sardjito 823.2 116921,52 769,29 RS Panti Rapih 378.2 58328 417,73 RS Bethesda 289.4 22281,68 201,45 RS JIH 144.2 17331,19 171,75 RS PKU 118.2 9600 125,36 Dengan membuat diagram pencar (scatter plot), dapat diketahui validitas suatu model berdasarkan nilai R 2. Diagram pencar dapat dilihat pada gambar 3. Y data (smp/jam) 1000 500 0 VALIDASI MODEL 0 500 1000 Y analisis (smp/jam) R² = 0.9649 VALIDASI MODEL Linear (VALIDASI MODEL) Gambar 3. Diagram Pencar (Scatter Plot) Validasi Model Dari gambar 3. dapat dilihat bahwa grafik yang dihasilkan memiliki nilai R 2 sebesar 0,9649 sehingga dapat dikatakan bahwa model persamaan Y = = 67,761 + 0,006 X 2 baik untuk mengestimasi besar tarikan pergerakan pada rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta. SIMPULAN Dari proses analisis diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Model yang memenuhi persyaratan hasil uji statistik dan uji persyaratan kriteria BLUE adalah : Y = 67,761 + 0,006 X 2 Dengan Y adalah tarikan pergerakan kendaraan yang menuju rumah sakit (smp/jam) dan X 2 adalah Luas total bangunan (m 2 ). 2. Tingkat validitas dari model yang dihasilkan yaitu sebesar 0,965. Sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi nilai variabel terikat. REFERENSI Gujarati, D, 1978. Ekonometrika Dasar. Amerika Serikat. McGraw-Hill, Inc. Halomoan, R, 2009. Pemodelan Tarikan Pergerakan pada Profil Hotel Berbintang di Daerah Surakarta. Skripsi. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Ben-Edigbe, J dan Rahman, R, 2010. Multivariate School Travel Demand Regression Based on Trip Attraction, 2010, World Academy of Science, Engineering, and Technology Tamin, O. Z, 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Bandung: ITB. Uddin, M.M, dkk, 2012. A Compehensive Study in Trip Attraction Rates of Shopping Centers in Dhanmondi Area, International Journal of Civil & Environmental Engineering, IJCEE-IJENS Vol 12. No.04. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2013/317