ANALISA JURNAL A. Identitas Jurnal B. Analisa Jurnal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa dekade, terutama 10 tahun terakhir, prevalensi obesitas

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan bagi anak-anak, remaja,

BAB I PENDAHULUAN. WHO menyatakan bahwa obesitas sudah merupakan suatu epidemi global,

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Meskipun Children s Television Act of 1990 telah membatasi program televisi

BAB I PENDAHULUAN. anak dan remaja saat ini sejajar dengan orang dewasa (WHO, 2013). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ditandai dengan berat badan diatas rata-rata dari indeks massa tubuh (IMT) yang di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tidur adalah kondisi istirahat alami yang. dilakukan oleh semua makhluk hidup, termasuk manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungannya dengan fungsi kognitif, pembelajaran, dan atensi (Liu et al.,

BAB 1 : PENDAHULUAN. lebih. Kondisi ini dikenal sebagai masalah gizi ganda yang dapat dialami oleh anakanak,

PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di berbagai bidang telah memperbaiki kualitas

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kronis telah terjadi di Indonesia seiring dengan kemajuan teknologi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak-anak khususnya anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. lebih di Indonesia terjadi di kota-kota besar sebagai akibat adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak yang abnormal atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tidur merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk anak-anak dan remaja

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. obesitas yang meningkat terus-menerus. Obesitas ini menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. obesitas di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Saat ini diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tipe 2 pada dekade-dekade terakhir ini (Abdullah et al., 2010). Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menurut Global Nutrition Report 2014, Indonesia termasuk dalam 17 negara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Diabetes Federation (IDF, 2015), diabetes. mengamati peningkatan kadar glukosa dalam darah.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini menjadikan seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

BAB I PENDAHULUAN. 5 tahun di dunia mengalami kegemukan World Health Organization (WHO, menjadi dua kali lipat pada anak usia 2-5 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prevalensi gangguan tidur pada remaja mengalami peningkatan selama 10

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi yang selalu meningkat setiap tahun, baik di negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. tetapi kurang serat (Suyono dalam Andriyani, 2010). Ketidakseimbangan antara

BAB 1 : PENDAHULUAN. penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan era globalisasi saat ini telah. memberikan dampak peningkatan urbanisasi dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah metode sederhana yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar miopia berkembang pada anak usia sekolah 1 dan akan stabil

BAB I PENDAHULUAN. berbagai negara di dunia. Keadaan ini dapat berupa defisiensi makronutrien,

BAB I PENDAHULUAN. badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan penumpukan jaringan adipose

Angka Kejadian dan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 di 78 RT Kotamadya Palembang Tahun 2010

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... v. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. RINGKASAN... viii. SUMMARY...

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan prevalensi terjadinya berat badan berlebih (overweight)

BAB I PENDAHULUAN. perkara makan dan minum seperti yang tersebut dalam surat Al A Raf ayat

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian. Mahasiswa termasuk dalam kelompok dewasa muda yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami gangguan pertumbuhan. Hal ini dikarenakan pada usia ini anak yang

BAB I PENDAHULUAN. dunia sebanyak 7,4 juta dan terus mengalami peningkatan (WHO, 2012). Hingga

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Masa remaja adalah periode yang signifikan pada. pertumbuhan dan proses maturasi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan zaman mengakibatkan adanya pergeseran jenis

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular (World Health Organization, 2010). Menurut AHA (American

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia insiden karsinoma tiroid mengalami peningkatan setiap tahun (Sudoyo,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas merupakan suatu kondisi dimana terjadi penumpukan lemak

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jantung beristirahat. Dua faktor yang sama-sama menentukan kekuatan denyut nadi

BAB 1 : PENDAHULUAN. kelompok penyakit-penyakit non infeksi yang sekarang terjadi di negara-negara maju

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi mempermudah manusia dalam kehidupan sehari hari,

BAB I PENDAHULUAN. hidup biasanya memiliki arti yang berbeda-beda tergantung dari konteks yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB 1 : PENDAHULUAN. pada anak-anak hingga usia dewasa. Gizi lebih disebabkan oleh ketidakseimbangan

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju maupun negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kandungan dengan memberi nutrisi yang memadai pada ibu hamil. Pemberian nutrisi

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada abad ini. Dijelaskan oleh WHO, di dunia penyakit tidak menular telah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia melakukan pekerjaan yang berbeda setiap harinya,

Transkripsi:

ANALISA JURNAL A. Identitas Jurnal 1. Judul : Sleep duration and overweight/obesity in children: Review and implications for pediatric nursing (Durasi tidur dan kelebihan berat badan / obesitas pada anak-anak: Ulasan dan implikasi untuk keperawatan anak) Judul jurnal ini, sesuai tata cara penulisan yang sah yaitu kurang dari 20 kata, yaitu sebanyak 13 kata. Dalam judul ini sudah menggambarkan tujuan dari penelitian dan menggambarkan garis besar (inti) pembahasan. 2. Penulis a. Jianghong Liu, PhD, RN Seorang professor di Sekolah Keperawatan dan Kedokteran b. Angelina Zhang, BSN Seorang MS candidate di sebuah Sekolah keperawatan c. Linda Li, BA adalah seorang peneliti di Sekolah Keperawatan Universitas Pennsylvania, Philadelphia, USA 3. Nama Jurnal Journal for Specialists in Pediatric Nursing 17 (2012) 193 204 B. Analisa Jurnal 1. Latar belakang Dalam tiga dekade terakhir, sekitar 43 juta anak-anak dibawah 5 tahun dianggap memiliki kelebihan berat badan (Organisasi Kesehatan Dunia [WHO], 2010). Peningkatan prevalensi obesitas berhubungan dengan peningkatan obesitas terkait komorbiditas, seperti apnea obstruktif sleep (OSA), diabetes, dan kondisi kardiovaskular anak. Pencegahan obesitas adalah upaya kesehatan masyarakat yang penting, dan banyak faktor yang berhubungan dengan kesehatan seperti gizi, pola diet, dan aktivitas fisik telah menjadi fokus utama tindakan perawatan pencegahan. 1

Baru-baru ini, tidur memiliki peranan lebih besar sebagai faktor resiko obesitas pada anak-anak. Proses tidur membantu mengatur sekresi hormon yang berhubungan dengan pertumbuhan dan energi homeostasis. Dengan demikian, memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan kesehatan anak-anak dan remaja (Chen, Beydoun, & Wang, 2008). Diperkirakan bahwa sekitar 25-50% bayi dan anak-anak mengalami kurang tidur (Yayasan National Sleep [NSF], 2004), dan lebih dari 2 juta anak-anak menderita gangguan tidur seperti OSA (Metzer, Johnson, Crosette, Ramos, & Mindell, 2010). Hubungan antara masalah tidur dan anak-anak kelebihan berat badan dan obesitas telah ditunjukkan dalam beberapa penelitian di seluruh dunia (Nixon et al, 2008;. Taveras, Rifas-Shiman, Oken, Gunderson, & Gillman, 2008). Durasi tidur yang tidak memadai selama masa kanak-kanak dapat menjadi faktor risiko yang dapat dikontrol untuk mencegah obesitas. Penting bagi anak-anak, orang tua, dan tenaga kesehatan untuk mengenali an dampak kurang tidur pada anak. Tinjauan ini meninjau bukti dari hubungan antara durasi tidur dan risiko obesitas pada anak - anak. Selain itu, penulis bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan ini, sehingga dapat membantu menginformasikan praktik, pendidikan, dan penelitian dalam upaya masa depan untuk mencegah obesitas. Latar belakang pada jurnal ini, dari segi penjelasan sudah terlihat jelas menggambarkan penelitian yang akan dilakukan. Sedangkan literatur yang diambil sebagai landasan teori dalam penyusunan latar belakang jurnal ini dengan literature terkini, yaitu 10 tahun terakhir 2. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau bukti dari 5 tahun terakhir (2006-2011) mengenai hubungan antara durasi tidur dan obesitas pada anak anak dan untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi hubungan durasi tidur dengan obesitas. 2

Tujuan dari penelitian ini jelas dan sudah dapat menggambarkan masalah yang diambil dalam penelitian ini dan bagaimana penelitian berlangsung, dan tujuan penelitian ini pun sudah tercantum pada judul penelitian. 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada jurnal ini adalah metode literatur yaitu dengan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengambil data data yang diperlukan dari literatur literatur yang berkaitan. Database yang digunakan diambil dari PubMed dan Thomson Reuters (sebelumnya bernama Institute for Scientific Information [ISI]) Web of Knowledge. Pencarian awalnya dilakukan dengan menggunakan kata-kata kunci seperti "tidur," "durasi tidur," "obesitas," dan "kelebihan berat badan pada anak," dan hanya artikel yang berkaitan dengan subyek manusia dan diterbitkan dalam bahasa Inggris dalam rentang 5 tahun terbaru, 2006-2011. 4. Sampel Penelitian Sampel yang dipakai adalah literature dari tahun 2006 2011 yang terdiri dari 25 penelitian yang diambil dari Pudmed dan Thomson Reuters. Penilaian tidur dan berat badan Tiga metode yang biasa digunakan untuk menilai tidur dalam 25 studi yang dipilih untuk ditinjau dengan kriteria inklusi: (a) kuesioner selfadministered (diperoleh dari orang tua yang diperlukan); (b) buku harian waktu atau log tidur; dan (c) pergelangan actigraphy, hip akselerometri, dan / atau polysomnograhy (PSG). Kedua kuesioner dan tidur buku harian yang banyak digunakan dan dianggap tindakan subjektif dari durasi tidur. Sebaliknya, metode yang lebih obyektif mengukur tidur dapat diperoleh dengan actigraphy, accelometry, dan PSG. Sedangkan kriteria ekslusi : artikel obesitas pada orang dewasa, bukan penelitian asli, dan sampelnya sedikit 3

5. Hasil dan Analisa Penelitian a. Hasil Ke-25 penelitian menunjukkan bahwa durasi tidur pendek secara signifikan berhubungan dengan peningkatan risiko kelebihan berat badan dan obesitas. Dalam penelitian kali ini, tidur diukur pada usia 5-11 secara signifikan terkait dengan dewasa BMI dan risiko kelebihan berat badan, sehingga setiap jam kurang tidur di masa kecil dikaitkan dengan peningkatan 0,93 di BMI pada usia 32. Dengan demikian, durasi tidur saat kecil memiliki implikasi penting dalam kesehatan jangka panjang. Metodologi yang kuat studi lebih meyakinkan menunjukkan bahwa bila dikaitkan dengan durasi tidur pendek, kenaikan berat badan selanjutnya dikaitkan dengan perubahan pengendapan massa lemak, bukan massa ramping. peneliti telah mengidentifikasi beberapa faktor yang berkontribusi penting, antara lain factor biologis, factor lingkungan, dan ras. Factor biologi, perbedaan gender dalam penelitian telah menunjukkan bahwa anak laki-laki kurang tidur selama akhir pekan dan liburan (tapi tidak selama hari kerja) bila dibandingkan dengan anak perempuan (Chung & Cheung, 2008; Zhang, Li, Fok, & Wing, 2010). Kemudian faktor lingkungan, seperti menonton televisi, tidur yang diperoleh pada hari kerja dan akhir pekan, dan karakteristik orang tua juga berpengaruh dalam obesitas. Dalam salah satu penelitian, peningkatan durasi menonton televisi dikaitkan dengan meningkatnya BMI (Padez, Mourao, Moreira, & Rosado, 2009;. Taveras et al, 2008;. Wells et al, 2008. Studi sebelumnya telah menggambarkan bahwa obesitas meningkat karena durasi menonton televisi meningkat pada anak-anak usia 30 bulan sampai 7 tahun (Reilly et al., 2005). Pendidikan orang tua adalah faktor lingkungan lain yang juga berpengaruh, dalam beberapa penelitian yang menunjukkan pendidikan orang tua yang rendah dikaitkan dengan obesitas pada 4

anak (Carter et al, 2011;.. Chaput et al, 2006; Padez et al,. 2009). Namun, satu studi cross-sectional dari anak-anak Cina usia 3-4 tahun melaporkan bahwa anak-anak dengan ibu yang berpendidikan tinggi sering kurang tidur pada malam hari (Jiang et al., 2009). Latar belakang ras dan etnis juga berpengaruh pada obesitas, beberapa studi telah menemukan bahwa etnis anak dikaitkan dengan BMI dan pola tidur. Anak-anak Afrika Amerika dan Hispanik cenderung mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, kurang tidur, dan tidur lebih lambat dari anak non-hispanik (Hale, Berger, LeBourgeois, & Brooks-Gunn, 2009;. Snell et al, 2007; Taveras et al., 2008). Meskipun bukti tentang ras / etnis tidak kuat, ada baiknya mempertimbangkan bagaimana mereka dapat berhubungan dengan karakteristik pengasuh lainnya (misalnya, status sosial ekonomi [SES], BMI, pendidikan) yang berkontribusi terhadap hubungan antara durasi tidur dan obesitas pada populasi yang berbeda. b. Diskusi Durasi tidur memang harus dianggap sebagai faktor risiko yang dapat dikontrol untuk mangatasi dan mencegah obesitas. Penelitian ini menghasilkan bukti, bahwa durasi tidur pendek mempengaruhi obesitas. Dalam hal ini, orang tua yang memiliki anak dengan obesitas harus sangat memperhatikan kebiasaan tidur anaknya. Perawat dan dokter juga harus aktif memberikan edukasi tentang pola tidur yang cukup pada orang tua pasien dengan obesitas. Pasien dengan orang tua yang obesitas dapat meningkatkan risiko anak dengan obesitas melalui mekanisme genetik atau lingkungan keluarga bersama (misalnya, preferensi makanan atau kebiasaan menonton televisi). Penelitian ini telah menunjukkan bahwa memberikan edukasi tentang pola tidur kepada orang tua (pada masa prenatal dan postnatal) secara signifikan dapat meningkatkan tidur bayi pada usia 6-9 minggu. Selain itu, memberikan instruksi lisan dengan leaflet kepada orang tua 5

dengan juga telah terbukti secara signifikan mengurangi masalah tidur pada bayi. Pada hasil penelitian, penyajian tabel cukup bagus, menarik, tampilan sederhana dan jelas, identitas tabel dan penjelasannya juga mudah dipahami. Sehingga mudah bagi pembaca dalam menafsiran data, dan mencari hubungan antar data. 6. Kesimpulan Di antara 25 literatur yang dipilih dari PubMed dan Thomson Reuters, semua menunjukkan hubungan yang signifikan antara durasi tidur pendek dan kelebihan berat badan pada anak anak / obesitas. Penelitian dieksplorasi berbagai populasi pediatrik, metodologi, dan faktor kontribusi potensial. 7. Kelebihan Jurnal - Penelitian mengambil banyak literature untuk dibuat sebuah ulasan, dan literature tersebut diambil dari tahun 2006 2011 dan sangat relevan untuk sebuah penelitian. - Judul yang diambil dalam penelitian ini menarik, karena diambil dari sekian banyak penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain. - Penelitian ini, memberikan sarang untuk penelitian selanjutnya yaitu bagaimana program atau upaya pengobatan dan pencegahan lainnya untuk obesitas. 8. Kekurangan Jurnal Dibagian abstrak kurang bisa menjelaskan latar belakang dari penelitian yang dilakukan. 9. Implikasi Keperawatan Durasi tidur pada anak - anak dapat menjadi faktor risiko yang dapat dikontrol dalam mencegah obesitas. Selain mengidentifikasi dan 6

menilai kebiasaan tidur pasien, perawat memiliki peran penting sebagai pendidik mengenai pentingnya tidur yang cukup pada anak-anak. C. Daftar Pustaka Daftar pustaka dalam jurnal ini menggunakan sistematika penulisan menurut APA (American Of Psycology Association). Akan tetapi, terjadi kesalahan penulisan. Judul buku atau jurnal seharusnya di ketik miring (italic), tetapi pada daftar pustaka jurnal ini justru nama jurnalnya yang diketik miring. Selain itu, juga masih menggunakan literature lama yang sudah tidak up to date (ada literature dengan tahun terbit 1996 dan 1999). Sedangkan jurnal ini diambil dari : Liu, Jianghong et.al. 2004. Sleep duration and overweight/obesity in children: Review and implications for pediatric nursing. Journal for Specialists in Pediatric Nursing 17 (2012) 193 204. 7