III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

Lampiran 1. Prosedur Analisis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan.

METODOLOGI PENELITIAN

SNI Standar Nasional Indonesia

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

Metodologi Penelitian

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

Lampiran 1. Alat dan Satuan yang Dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan.

Metodologi Penelitian

DAFTAR LAMPIRAN SPESIFIKASI BAHAN DAN PERALATAN. No Nama alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

METODE PENELITIAN. penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 Gambar 12. dengan bulan Juli 2016, dapat dilihat Lampiran 6 Tabel 5.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini yaitu di industri tahu yang ada di Kecamatan Kota

BAB V METODOLOGI. Tabel 3. Alat yang digunakan dalam praktikum No Nama Alat Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) (Suin, 2002) Sampel Air. Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PERCOBAAN

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

BAB III METODE PENELITIAN. Sistematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,


LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu Dan Tempat Penelitian. B. Alat dan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dibagi menjadi lokasi pengambilan sampel dan lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : Putri Paramita ( )

METODE PENELITIAN. Sokaraja dengan kondisi lingkungan dominan pemukiman penduduk

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo dan pengambilan sampel air limbah dilakukan pada industri tahu.

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

III. METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2015 di Balai Besar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan suatu kolompok eksperimental dengan kondisi perlakuan tertentu

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Sampel. Sampel yang digunakan adalah tanaman nilam yang berasal dari Dusun

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran A. Prosedur Analisa Logam Berat Pb dan Cd Dalam Kerang Bulu (Anadara inflata) Diambil daging. Ditambah 25 ml aquades. Ditambah 10 ml HNO 3

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI

Desikator Neraca analitik 4 desimal

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Analisa BOD dan COD ANALISA BOD DAN COD (BOD AND COD ANALYSIST) COD (Chemical Oxygen Demand) BOD (Biochemical Oxygen Demand)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

3 METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1 CARA KERJA PENGUJIAN FISIKOKIMIA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

Pelaksanaan Persiapan Instruktur melakukan pengecekan kelengkapan sarana-prasarana sebelum praktikum dimulai, meliputi:

Stasiun I Padang Lamun, Pulau Tarahan. Stasiun II Karang, Pulau Tarahan. Stasiun III Dermaga, Pulau Panjang. Stasiun IV Pemukiman, Pulau Panjang

Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Teknofisikokimia Puslitbang. Indonesia Batang Jawa Tengah, yaitu limbah cair tekstil

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015. Lokasi penelitian adalah di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Universitas Lampung. Lokasi pengambilan sampel air dilakukan di perairan Teluk Lampung yaitu di kawasan pemukiman penduduk, Muara Way Lunik, Pelabuhan Panjang, Pulau Pasaran/muara Way Kuripan, Tempat Pelelangan Ikan/ Lempasing, Pantai Mutun dan Pulau Pahawang. 3.2 Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan meliputi botol kaca gelap, botol plastik, botol winkler, ph meter portable, termometer elektronik, DO meter portable, eickman grab, vandorn/ water sampler, neraca analitik, oven, labu ukur, gelas ukur, gelas beaker, erlenmeyer, tabung COD, pipet ukur, pipet tetes, corong, gegep, buret dan statif. Bahan-bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi sampel (air laut), aquades, kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ), asam sulfat (H 2 SO 4 ), perak sulfat (Ag 2 SO 4 ), merkuri sulfat (HgSO 4 ), indikator feroin, feroamoniumsulfat (FAS).

17 3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Persiapan Sampling Persiapan sampling dilakukan dengan menyiapkan beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk pengukuran kualitas air secara in situ dan pengambilan sampel air. 3.3.2 Pengambilan Sampel Air Pengambilan sampel air dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut vandorn/ water sampler. 3.3.3 Pengukuran Beberapa Parameter Kualitas Air a. Temperatur Pada pengukuran sampel menggunakan ph meter dilakukan dengan cara sampel air diambil sebanyak 100 ml dimasukkan dalam wadah gelas, kemudian termometer elektronik dimasukkan dalam contoh air dan dicatat hasil yang terbaca pada alat. b. Oksigen Terlarut (DO) Pada pengukuran sampel menggunakan DO meter dilakukan dengan cara sampel air diambil sebanyak 100 ml dimasukkan dalam wadah gelas, kemudian DO meter portable dimasukkan dalam contoh air dan dicatat hasil yang terbaca pada alat.

18 c. ph (Keasaman) Pada pengukuran sampel menggunakan ph meter dilakukan dengan cara sampel air diambil sebanyak 100 ml dimasukkan dalam wadah gelas, kemudian ph meter portable dimasukkan dalam contoh air dan dicatat hasil yang terbaca pada alat. 3.3.4 Prosedur Analisis Kadar TDS a. Penyiapan Sampel Sampel diambil 5 ml lalu ditempatkan dalam labu ukur 100 ml. Kemudian ditambahkan aquades sampai batas tera dan dihomogenkan. Sampel dengan pengenceran 20x ini yang akan digunakan untuk analisis. b. Pengukuran Kadar TDS Pengukuran kadar TDS dilakukan dengan mengkalibrasi DHL meter terlebih dahulu. Lalu sampel yang sudah diencerkan hingga 20x diletakkan dalam gelas beaker 100 ml. Kemudian DHL meter dihubungkan dengan sumber arus listrik. Kemudian dihidupkan dengan cara menekan tombol power. Lalu tombol ditekan hingga muncul opsi TDS. Selanjutnya probe elektroda dicelupkan kedalam sampel sambil diaduk pelan. Selanjutnya dicatat hasil pengukuran yang diperoleh.

19 3.3.5 Prosedur Analisa kadar COD a. Penyiapan Sampel Sampel diambil 1 ml lalu ditempatkan dalam labu ukur 100 ml. Kemudian ditambahkan aquades sampai batas tera dan dihomogenkan. Sampel dengan pengenceran 100x ini yang akan digunakan untuk analisis. b. Pembuatan Larutan FAS 0,1 N Sebanyak 9,8 gram FAS ditambahkan 5 ml H 2 SO 4, kemudian ditempatkan dalam labu ukur 250 ml. Kemudian ditambahkan aquades sampai batas tera dan dihomogenkan. c. Pembuatan Larutan Kalium Dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) 0,25 N Sebanyak 1,2259 gram K 2 Cr 2 O 7 ditempatkan dalam labu ukur 100 ml. Kemudian ditambahkan aquades sampai batas tera dan dihomogenkan. d. Pembuatan Larutan Asam Sulfat (H 2 SO 4 )-Perak Sulfat (Ag 2 SO 4 ) Sebanyak 1,012 gram Ag 2 SO 4 dilarutkan dalam labu ukur 100 ml. Kemudian ditambahkan H 2 SO 4 sampai batas tera dan dihomogenkan. e. Pembuatan Blanko Pembuatan blanko dilakukan dengan menimbang 0,1 gram HgSO 4 lalu dimasukkan dalam tabung COD. Kemudian ditambahkan 5 ml aquades (blanko). Selanjutnya ditambahkan 7,5 ml larutan H 2 SO 4 -Ag 2 SO 4, batu didih dan 2,5 ml K 2 Cr 2 O 7 0,25 N. Kemudian tabung COD ditutup rapat dan dioven selama 2 jam dengan suhu 150 C

20 lalu didinginkan. Setelah dingin campuran ditempatkan pada erlenmeyer. Kemudian ditambahkan 3 tetes indikator feroin. Selanjutnya dititrasi dengan larutan FAS 0,1 N hingga larutan berubah warna dari hijau kebiruan menjadi kecoklatan dan dicatat volume larutan FAS yang digunakan. f. Analisis Sampel Analisis sampel dilakukan dengan cara menimbang 0,1 gram HgSO 4 lalu dimasukkan dalam tabung COD. Kemudian ditambahkan 5 ml sampel dengan pengenceran 100x. Selanjutnya ditambahkan 7,5 ml larutan H 2 SO 4 -Ag 2 SO 4, batu didih dan 2,5 ml K 2 Cr 2 O 7 0,25 N. Kemudian tabung COD ditutup rapat dan dioven selama 2 jam dengan suhu 150 C lalu didinginkan. Setelah dingin campuran ditempatkan pada erlenmeyer. Kemudian ditambahkan 3 tetes indikator feroin. Selanjutnya dititrasi dengan larutan FAS 0,1 N hingga larutan berubah warna dari hijau kebiruan menjadi kecoklatan dan dicatat volume larutan FAS yang digunakan. 3.3.6 Prosedur Analisis Kadar BOD a. Penyiapan Sampel Sampel diambil 5 ml lalu ditempatkan dalam labu ukur 500 ml. Kemudian ditambahkan aquades sampai batas tera dan dihomogenkan. Sampel dengan pengenceran 100x ini yang akan digunakan untuk analisis. b. Pengukuran Kadar BOD 0 Pengukuran kadar BOD 0 dilakukan dengan menggunakan DO meter. Sampel dengan pengenceran 100x dimasukan kedalam botol Winkler 300 ml hingga meluap dan

21 ditutup. Lalu botol Winkler dibuka dan sampel dimasukkan kedalam gelas beaker. Setelah itu kabel DO meter dihubungkan ke arus listrik. Kemudian ditekan tombol power. Setelah itu elektrode probe dicelupkan ke dalam gelas beaker. Selanjutnya diamati hingga angka yang ditunjukkan konstan dan dicatat hasilnya c. Pengukuran Kadar BOD 5 Pengukuran kadar BOD 5 dilakukan dengan menggunakan DO meter. Sampel dengan pengenceran 100x dimasukan kedalam botol Winkler 300 ml hingga meluap dan ditutup. Kemudian botol winkler dilapisi kertas karbon dan disimpan selama 5 hari dalam keadaan gelap dengan suhu 20 C. Setelah 5 hari botol Winkler dibuka dan sampel dimasukkan kedalam gelas beaker. Setelah itu kabel DO meter dihubungkan ke arus listrik. Kemudian ditekan tombol power. Lalu elektrode probe dicelupkan ke dalam gelas beaker. Selanjutnya diamati hingga angka yang ditunjukkan konstan dan dicatat hasilnya.