LOCUS OF CONTROL, TIME BUDGET PRESSURE DAN PENYIMPANGAN PERILAKU DALAM AUDIT. Nadirsyah. Intan Maulida Zuhra ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pekembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan

BAB 5 PENUTUP 5.1. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Lokus kendali eksternal berpengaruh positif

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesatpada saatini dapat memicu

BAB IV METODE PENELITIAN. mencapai tujuan penelitian. Pembahasan diawali dengan menjelaskan rancangan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. responden dan data penelitian, uji instrumen penelitian, analisis data, pengujian

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta)

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

FAJAR DWI NUGROHO B

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan yang diaudit. Apabila laporan keuangan suatu perusahaan

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akuntansi termasuk laporan keuangan memang. (Husnan, 2000). Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) telah diterapkan secara luas

By: Meilda Wiguna Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya transparansi laporan keuangan terutama bagi perusahaan publik sangat

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH TIME PRESSURE, RISIKO AUDIT, MATERIALITAS, DAN PROSEDUR REVIU TERHADAP KONSISTENSI PROSEDUR AUDIT PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PROVINSI BALI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada

(Empirical Study on Representation of Auditor at Pekanbaru and Padang) By: Meilda Wiguna

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajad S-2 Magister Sains Akuntansi. Diajukan oleh : Nama : Provita Wijayanti NIM : C4C005146

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan hasil audit memiliki posisi yang sangat penting bagi

Taufik Qurrahman, Susfayetti, Andi Mirdah Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jambi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian yang menjelaskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kasus yang menimpa beberapa Kantor Akuntan Publik seperti kasus Enron, telah

Accounting Analysis Journal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 2 (Lanjutan) 79. Ringkasan Hasil Penelitian Sebelumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa audit akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan yang diaudit (Silaban, 2009). Pendapat auditor mengenai

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner

BAB I PENDAHULUAN. Proses audit merupakan bagian dari assurance services, yang melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

Pengaruh Karakteristik Personal dan Faktor Situasional Dalam Penerimaan Perlakuan Disfungsional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu menghubungi bagian HRD melalui telepon untuk menanyakan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. menentukan penyebab atau motif perilaku seseorang. Teori ini mengacu pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Suartana, 2010). Menurut Luthans, 2006 (dalam Harini et al., 2010), teori ini

STUDI EMPIRIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002). A Statement Of Basic Auditing Concepts

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

Jurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 6 Pages pp

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU AUDITOR DALAM PREMATURE SIGN-OFF OF AUDIT PROSEDURES

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

EFEKTIVITAS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL AUDITOR TERHADAP PENERIMAAN PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini banyak dijumpai pemberian jasa penjaminan (assurance services) yang. perusahaan adalah jasa audit atas laporan keuangan.

Kata kunci: tekanan anggaran waktu, locus of control, sifat Machiavellian, pelatihan auditor, perilaku disfungsional auditor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang diaudit didasarkan atas evaluasi terhadap bukti-bukti audit yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BABI PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban yang dilakukan oleh manajemen kepada pemilik

BAB I PENDAHULUAN. baik di instansi pemerintah maupun di sektor swasta di Indonesia. Auditor di instansi

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TEKANAN WAKTU, RISIKO AUDIT DAN PROSEDUR REVIEW & KONTROL KUALITAS TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, LOCUS OF CONTROL DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU AUDIT PADA PENERIMAAN UNDERREPORTING OF TIME

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dua kelompok; jasa assurance dan jasa nonassurance. Jasa assurance adalah jasa

Oleh: Nama : Reni Rulistiani Azkiya Tanggal Sidang : 04 Sept 2013 NPM : Jurusan : Akuntansi : Supiningtyas Purwaningrum, SE.

BAB IV METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan dari masyarakat atas laporan keuangan yang di audit oleh akuntan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel. Hal ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB I PENDAHULUAN. mengambil inisiatif untuk menanggapinya dengan melahirkan Forum of Firm

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (Weningtyas dkk, 2006). a. Mengurangi jumlah sampel dalam audit. b. Melakukan review dangkal terhadap dokumen klien

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempat hiburan yang dinamakan QYU-QYU Karaoke ini terbentuk berkat

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB I PENDAHULUAN. apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar dalam semua hal

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia. Dalam

Transkripsi:

JURNAL TELAAH & RISET AKUNTANSI Vol. 2. No. 2 Juli 2009 Hal. 104-116 LOCUS OF CONTROL, TIME BUDGET PRESSURE DAN PENYIMPANGAN PERILAKU DALAM AUDIT Nadirsyah Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Intan Maulida Zuhra Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala ABSTRACT This research has purpose to show influence locus of control and timebudgetpressure to disfunctional audit behavior. This research is a census research which committed at BPKP Province of Aceh. Population in this research amount 85 auditors. Data using in this research is primary data which obtained through questionare. Data analysis in this research is committed by using multiple linear regression method. The result of this research indicates that partially locus of control has an influence to disfunctional audit behavior. As locus of control, Time budget pressure also has an influence to disfunctional audit behavior. Silmultaneously, it indicates that locus of control and time budget pressure have also an influence to disfunctional audit behavior. Keyword: locus of control, time budget pressure and disfunctional audit behavior 1. PENDAHULUAN Perilaku merupakan perwujudan atau manifestasi karakteristik seseorang dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Perilaku auditor merupakan segala tindakan yang dilakukan oleh auditor (Nengsih, 2004). Penerimaan penyimpangan perilaku diukur dengan bagaimana seorang auditor menerima beragam bentuk penyimpangan perilaku. Bentuk penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh auditor meliputi: penyelesaian tugas audit tanpa melengkapi keseluruhan prosedur yang telah ditetapkan (Premature Sign-Off), menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan dengan waktu pribadi auditor (Under Reporting of Time), dan mengurangi efektivitas pengumpulan bukti selama pengujian (Audit Quality Reduction Behavior/AQRB) (Christina, 2003). Jansen dan Glinow (1985) dalam Malone dan Roberts (1996), menjelaskan bahwa perilaku individu merupakan refleksi dari sisi personalitasnya sedangkan faktor situasional yang terjadi saat itu akan mendorong seseorang untuk membuat suatu keputusan. Jadi, penyimpangan perilaku dalam audit dapat disebabkan oleh faktor karakteristik personal dari auditor (faktor internal) dan faktor situasional saat melakukan audit (faktor eksternal).

104 Faktor karakteristik personal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu yang meliputi faktor biologis, faktor sosiopsikologis, faktor sosiogenis atau motif sekunder. Sedangkan faktor situasional saat melakukan audit merupakan faktor yang berasal dari luar diri manusia sehingga dapat mengakibatkan seseorang cenderung berperilaku sesuai dengan karakteristik kelompok atau organisasi dimana ia ikut di dalamnya yang meliputi aspek obyektif lingkungan, lingkungan psikologis yang dipersepsi oleh seseorang, dan stimulasi yang mendorong dan memperteguh perilaku seseorang (Dougall dalam Zulfahmi, 2005). Karakteristik personal yang mempengaruhi penerimaan penyimpangan perilaku diantaranya yaitu locus of control (Irawati dan Mukhlasin, 2005). Sedangkan faktor situsional saat melakukan audit diantaranya yaitu time budget pressure (Christina, 2003). Locus of control merupakan persepsi atau cara pandang seseorang terhadap sumbersumber yang mengendalikan peristiwa-peristiwa baik atau buruk dalam hidupnya (Rotter, 1966). Locus of control ini dapat berupa internal dan eksternal. Ciri pembawaan internal locus of control adalah mereka yang yakin bahwa suatu kejadian selalu berada dalam kendalinya dan akan selalu mengambil peran dan tanggung jawab dalam penentuan benar atau salah. Sehingga individu dengan internal locus of control akan aktif mencari informasi sebelum mengambil keputusan, lebih termotivasi untuk berprestasi dan melakukan usaha lebih besar untuk mengendalikan lingkungan mereka. Sebaliknya orang dengan eksternal locus of control percaya bahwa kejadian dalam hidupnya berada di luar kontrolnya dan percaya bahwa hidupnya dipengaruhi oleh takdir, keberuntungan, dan kesempatan serta lebih mempercayai kekuatan di luar dirinya. Karenanya auditor dengan eksternal locus of control memiliki kemungkinan lebih besar untuk memenuhi permintaan klien (Muawanah dan Indriantoro, 2001). Mudrack dalam Donelly et al. (2003) menyimpulkan bahwa penggunaan manipulasi, penipuan atau taktik menjilat atau mengambil muka dapat menggambarkan suatu usaha dari locus of control eksternal untuk mempertahankan pengaruh mereka terhadap lingkungan yang kurang ramah dan memberikan kepada mereka sebuah pendekatan berorientasi internal seperti kerja keras. Dalam konteks auditing, tindakan manipulasi atau penipuan akan terwujud dalam bentuk penyimpangan perilaku. Perilaku ini memiliki arti bahwa auditor akan memanipulasi proses auditing untuk mencapai tujuan kinerja individu. Pengurangan kualitas audit bisa dihasilkan sebagai pengorbanan yang harus dilakukan auditor untuk bertahan di lingkungan audit (Donelly et al., 2003). Time budget pressure (tekanan anggaran waktu) merupakan suatu keadaan yang menunjukkan bahwa auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun dan telah ditetapkan atau terdapat pembatasan waktu dalam anggaran yang cenderung ketat dan kaku (Margheim et al., 2005). Tekanan yang dihasilkan oleh anggaran waktu yang sangat ketat secara konsisten berhubungan dengan penyimpangan perilaku (Christina, 2003). The Commission On Auditors Responsibilities Report (1978) yang dikutip oleh Christina (2003) membuktikan bahwa tekanan anggaran merupakan penyebab utama terjadinya penyimpangan perilaku seperti perilaku Premature Sign-Off. Raghunathan (1991) menemukan bahwa auditor memandang time budget pressure sebagai penyebab yang signifikan terhadap AQRB. Studi ini mencoba menkaji pengaruh locus of control dan time budget pressure terhadap penyimpangan perilaku audit pada auditor badan pengawasan keuangan dan pembangunan (BPKP) Provinsi Aceh.

2. TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Penyimpangan Perilaku Dalam Audit Perilaku merupakan perwujudan atau manifestasi karakteristik seseorang dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Perilaku auditor merupakan segala tindakan yang dilakukan oleh auditor (Nengsih, 2004). Jansen dan Glinow (1985) dalam Malone dan Roberts (1996), menjelaskan bahwa perilaku individu merupakan refleksi dari sisi personalitasnya sedangkan faktor situasional yang terjadi saat itu akan mendorong seseorang untuk membuat suatu keputusan. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyimpangan perilaku dalam audit dapat disebabkan oleh faktor karakteristik personal dari auditor (faktor internal) serta faktor situasional saat melakukan audit (faktor eksternal). Penerimaan penyimpangan perilaku diukur dengan bagaimana seorang auditor menerima beragam bentuk peyimpangan perilaku yang meliputi: penyelesaian tugas audit tanpa melengkapi keseluruhan prosedur yang telah ditetapkan (Premature Sign-Off), menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan dengan waktu pribadi auditor (Under Reporting of Time), dan mengurangi efektivitas pengumpulan bukti selama pengujian (Audit Quality Reduction Behavior/AQRB) (Christina, 2003). Menurut Dougall dalam Zulfahmi (2005) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang meliputi: 1. Faktor personal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang meliputi: a. Faktor biologis manusia meliputi: genetika, sistem saraf dan sistem hormonal. b. Faktor sosiopsikologis meliputi: komponen afektif (emosional), kognitif (intelektual), konatif (kebiasaan dan kemauan). c. Motif sosiogenis atau motif sekunder, meliputi: motif berprestasi, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan berkuasa. 2. Faktor situasional, yaitu faktor yang berasal dari luar diri manusia sehingga dapat mengakibatkan seseorang cenderung berperilaku sesuai dengan karakteristik kelompok atau organisasi di mana ia ikut di dalamnya. Faktor ini meliputi: a. Aspek objektif lingkungan (misal: kondisi geografis, iklim, struktur kelompok). b. Lingkungan psikososial yang dipersepsi oleh seseorang (misal: iklim organisasi dan kelompok, etos kerja, iklim institusional dan budaya). c. Stimulasi yang mendorong dan memperteguh perilaku seseorang (misal: orang lain dan situasi pendorong perilaku). 3. Faktor stimulasi yang mendorong dan meneguhkan perilaku seseorang. Locus of Control Locus of control merupakan tingkat keyakinan ketika outcome dari tindakan kita tergantung pada apa yang kita lakukan (orientasi kontrol internal) atau pada kejadian diluar kontrol pribadi kita (orientasi kontrol eksternal). Rotter (1966) menjelaskan bahwa locus of control merupakan persepsi atau cara pandang seseorang terhadap sumber-sumber yang mengendalikan peristiwa-peristiwa baik atau buruk dalam hidupnya. Locus of control ini dapat berupa internal dan eksternal. Ciri pembawaan internal locus of control adalah mereka yang yakin bahwa suatu kejadian selalu berada dalam kendalinya dan akan selalu mengambil peran dan tanggung jawab dalam penentuan benar atau salah. Sehingga individu dengan internal locus of control akan aktif mencari informasi sebelum mengambil keputusan, lebih termotivasi untuk berprestasi dan melakukan usaha

104 lebih besar untuk mengendalikan lingkungan mereka. Sebaliknya orang dengan eksternal locus of control percaya bahwa kejadian dalam hidupnya berada di luar kontrolnya dan percaya bahwa hidupnya dipengaruhi oleh takdir, keberuntungan, dan kesempatan serta lebih mempercayai kekuatan di luar dirinya. Karenanya auditor dengan eksternal locus of control memiliki kemungkinan lebih besar untuk memenuhi permintaan klien (Muawanah dan Indriantoro, 2001). Time Budget Pressure Time budget pressure (tekanan anggaran waktu) merupakan suatu keadaan yang menunjukkan bahwa auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun dan telah ditetapkan atau terdapat pembatasan waktu dalam anggaran yang cenderung ketat dan kaku (Margheim et al., 2005). Tekanan anggaran waktu muncul karena berbagai faktor seperti persaingan fee antara kantor akuntan publik (Kelley dan Seiler, 1982; dalam Christina, 2003). Tekanan anggaran waktu audit sebenarnya merupakan situasi normal yang ada dalam lingkungan pekerjaan auditor. Tekanan anggaran waktu sangat diperlukan bagi auditor dalam melaksanakan tugasnya untuk dapat memenuhi permintaan klien secara tepat waktu dan menjadi salah satu kunci keberhasilan karir auditor di masa depan (Outley dan Pierce, 1996). Tekanan anggaran waktu yang dihadapi oleh profesional dalam bidang pengauditan dapat menimbulkan tingkat stress yang tinggi dan mempengaruhi sikap, niat, dan perilaku auditor (Dezoort, 2002 dalam Christina, 2003). Locus Of Control dan Penyimpangan Perilaku Dalam Audit Locus of control merupakan persepsi atau cara pandang seseorang terhadap sumbersumber yang mengendalikan peristiwa-peristiwa baik atau buruk dalam hidupnya. Locus of control ini dapat berupa internal dan eksternal (Rotter, 1966). Individu yang memiliki locus of control internal cenderung menghubungkan hasil atau outcome dengan usaha-usaha mereka atau mereka percaya bahwa kejadian-kejadian adalah di bawah pengendalian atau kontrol mereka dan mereka memiliki komitmen terhadap tujuan organisasi yang lebih besar dibandingkan dengan individu yang memiliki locus of control eksternal. Sedangkan individu yang memiliki locus of control eksternal adalah individu yang percaya bahwa mereka tidak dapat mengontrol kejadian-kejadian dan hasil atau outcome (Spector, 1982 dalam Donelly et al., 2003). Mudrack dalam Donelly et al. (2003) menyimpulkan bahwa penggunaan manipulasi, penipuan atau taktik menjilat atau mengambil muka dapat menggambarkan suatu usaha dari locus of control eksternal untuk mempertahankan pengaruh mereka terhadap lingkungan yang kurang ramah dan memberikan kepada mereka sebuah pendekatan berorirentasi internal seperti kerja keras. Dalam konteks auditing tindakan manipulasi atau penipuan akan terwujud dalam bentuk penyimpangan perilaku. Perilaku ini memiliki arti bahwa auditor akan memanipulasi proses auditing untuk mencapai tujuan kinerja individu. Pengurangan kualitas audit bisa dihasilkan sebagai pengorbanan yang harus dilakukan auditor untuk bertahan di lingkungan audit (Donelly et al., 2003). Perilaku ini akan terjadi pada individu yang memiliki locus of control eksternal. H 1 : Locus of control berpengaruh terhadap penyimpangan perilaku dalam audit Time Budget Pressure dan Penyimpangan Perilaku Dalam Audit

Time budget pressure (tekanan anggaran waktu) merupakan suatu keadaan yang menunjukkan bahwa auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun dan telah ditetapkan atau terdapat pembatasan waktu dalam anggaran yang cenderung ketat dan kaku (Margheim et al., 2005). Tekanan anggaran waktu merupakan gambaran normal dari sistem pengendalian auditor. Tekanan yang dihasilkan oleh anggaran waktu yang sangat ketat secara konsiten berhubungan dengan penyimpangan perilaku (Christina, 2003). Tekanan anggaran waktu yang dihadapi oleh auditor profesional dalam bidang pengauditan dapat menimbulkan stress yang tinggi dan mempengaruhi sikap, niat, dan perilaku auditor (Dezoort, 2002 dikutip oleh Christina, 2003). Para auditor cenderung untuk memilih berusaha keras untuk mencapai anggaran yang ditetapkan daripada memilih profesionalisme kerja ketika dihadapkan pada anggaran yang ketat dan sukar dicapai. Hal tersebut karena pentingnya pencapaian anggaran oleh seorang auditor sebagai evaluasi kinerja dalam melaksanakan tugasnya yang sangat berpengaruh terhadap karirnya. Auditor terkadang melakukan eksploitasi beragam penyimpangan perilaku untuk mencapai anggaran yang telah ditetapkan (Outley dan Pierce, 1996). The Commission On Auditors Responsibilities Report (1978) dalam Christina (2003) membuktikan bahwa tekanan anggaran merupakan penyebab utama terjadinya penyimpangan perilaku seperti perilaku premature sign-off. Raghunathan (1991) menemukan bahwa auditor memandang time budget pressure sebagai penyebab yang signifikan terhadap AQRB. H 2 : Time budget pressure berpengaruh terhadap penerimaan peyimpangan perilaku dalam audit. Populasi Penelitian 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada auditor yang bekerja pada BPKP Provinsi Aceh yang berjumlah 85 orang. Seluruh populasi ini dijadikan sebagai reponden dalam penelitian ini. Data dan Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui melalui penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dengan cara menyampaikan langsung kepada responden, yaitu auditor yang bekerja pada auditor BPKP NAD. Kuisioner tersebut berisikan pertanyaan untuk mendapatkan informasi tentang locus of control, time budget pressure dan penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit. Definisi dan Operasional Variabel Penimpangan Perilaku Audit Penyimpangan perilaku adalah perilaku menyimpang yang timbul akibat ketidakseimbangan tugas dan waktu yang tersedia dan secara tidak langsung mempengaruhi etika profesional auditor melalui sikap, niat, perhatian dan perilaku auditor secara keseluruhan (Raghunathan,

104 1991). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert lima point yang digunakan oleh Raghunathan (1991). Locus Of Control Locus of control merupakan persepsi seseorang terhadap sumber-sumber yang mengontrol kejadian-kejadian baik atau buruk dalam hidupnya (Rotter,1966). Variabel ini dioperasionalisasikan sebagai konstruk internal-eksternal yang mengukur keyakinan seseorang atas kejadian yang menimpa kehidupannya. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert lima poin yang digunakan oleh Rotter (1966) yang terdiri dari 12 item pertanyaan. Dimana setiap responden diminta untuk memberi jawaban dengan sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju dengan skor 1 sampai dengan 5. Time Budget Pressure Time budget pressure (tekanan anggaran waktu) merupakan suatu keadaan yang menunjukkan bahwa auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun dan telah ditetapkan atau terdapat pembatasan waktu dalam anggaran yang cenderung ketat dan kaku (Margheim et al, 2005). Untuk mengukur variabel tekanan anggaran waktu digunakan instrumen yang dikembangkan oleh Raghunathan (1991). Metode Analisa Data Untuk memastikan apakah terdapat pengaruh locus of control dan time budget pressure terhadap penyimpangan perilaku dalam audit pada auditor BPKP Provinsi Aceh, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda yang menghubungkan beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen yang diolah dengan menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS). Secara operasional model analisis regresi berganda tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + ε Dimana : Y = Penyimpangan perilaku dalam audit α = Konstanta (Intercept) X 1 = Locus of control X 2 = Time budget pressure β 1 & β 2 = Koefisien korelasi ε = Variabel error Sebelum melakukan analisis regresi berganda, penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji kualitas yaitu uji validitas dan reliabilitas. Karakteristik Responden 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden yang penulis lakukan pada BPKP NAD dapat dikelompokkan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir dan jabatan yang ditempatinya (kelompok auditor). Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 85 responden. Karakteristik responden yang lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1 Karakteristik Responden No Uraian Frekuensi Persentase 1 Jenis Kelamin: a. Laki laki b. Perempuan 2 Umur: a. < 25 tahun b. 25 35 tahun c. 36 45 tahun d. > 45 tahun 3 Pendidikan Terakhir: a. Diploma b. S 1 c. S 2 4 Kelompok Auditor: a. Auditor Penyelia b. Auditor Pelaksana Lanjutan c. Auditor Pelaksana d. Auditor Ahli Pertama e. Auditor Ahli Muda f. Auditor Ahli Madya Sumber: Data Primer, 2009 (diolah) Uji Validitas dan Reliabilitas 66 19 4 13 40 28 22 60 3 10 4 15 17 20 19 77.6 22.4 4.7 15.3 47.1 32.9 25.9 70.6 3.5 11.8 4.7 17.6 20.0 23.5 22.4 Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara statistik, yaitu dengan menggunakan uji Pearson Product-Moment dengan bantuan SPSS. Setiap item pertanyaan dinyatakan valid jika nilai korelasi hitung > nilai kritis. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2 Hasil Uji Validtas Item Pertanyaan Variabel Koefisien Korelasi Nilai Kritis r N=85 Nilai Signifikansi Keterangan X1 0.439 0.213 0.000 Valid X2 0.641 0.213 0.000 Valid X3 0.419 0.213 0.000 Valid X4 Locus of 0.502 0.213 0.000 Valid X5 Control 0.500 0.213 0.000 Valid X6 0.534 0.213 0.000 Valid X7 0.592 0.213 0.000 Valid X8 0.435 0.213 0.000 Valid

104 X9 0.455 0.213 0.000 Valid X10 0.467 0.213 0.000 Valid X11 0.320 0.213 0.000 Valid X12 0.666 0.213 0.000 Valid X21 0.800 0.213 0.000 Valid X22 0.661 0.213 0.000 Valid X23 0.577 0.213 0.000 Valid Time Budget X24 0.725 0.213 0.000 Valid Pressure X25 0.353 0.213 0.000 Valid X26 0.503 0.213 0.000 Valid X27 0.782 0.213 0.000 Valid Y1 0.549 0.213 0.000 Valid Y2 0.651 0.213 0.000 Valid Y3 0.535 0.213 0.000 Valid Y4 0.433 0.213 0.000 Valid Penyimpangan Y5 0.524 0.213 0.000 Valid Perilaku Dalam Y6 0.264 0.213 0.007 Valid Audit Y7 0.635 0.201 0.000 Valid Y8 0.323 0.213 0.000 Valid Y9 0.446 0.213 0.000 Valid Y10 0.302 0.213 0.000 Valid Sumber: Data Primer 2009 (diolah) Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten juga dilakukan secara statistik yaitu dengan menghitung besarnya Cronbach s Alpha dengan bantuan SPSS. Hasilnya menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliable (dapat diandalkan) karena nilai alphanya lebih besar dari 0.60 (Santosa dan Ashari, 2005 : 251), sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Jumlah Item Cronbach Pertanyaan Alpha Keterangan Penyimpangan Perilaku Dalam Audit (Y) 10 0.615 Reliabel Locus Of Control (X1) 12 0.723 Reliabel Time Budget Pressure (X2) 7 0.736 Reliabel Sumber: Data Primer, 2009 (diolah) Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil pengolahan data melalui SPSS didapatkan hasil seperti terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 4 Hasil Uji Regresi Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 2,473,422 5,863,000 Locus of Control (X1),134,084,155 1,594,115 Time Budget Pressure (X2),294,065,442 4,544,000 a Dependent Variable: Penyimpangan Perilaku Dalam Audit (Y) Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh persamaan regresi berganda (multiple regression) sebagai berikut: Y = 2.473 +0.134 X 1 + 0.294 X 2 + ε Pengaruh Locus of Control terhadap Penyimpangan Perilaku dalam Audit Hasil pengujian terhadap variabel locus of control (X1) diperoleh nilai koefisen regresi (β 1 ) sebesar 0.134. Nilai koefisien sebesar 0.134 menunjukkan bahwa koefisien pengaruh locus of control terhadap penyimpangan perilaku dalam audit tidak sama dengan nol (β X1 0). Berdasarkan rumusan hipotesis, syarat untuk menyatakan bahwa locus of control (X 1 ) berpengaruh terhadap penyimpangan perilaku dalam audit (Y) apabila β X1 0. Mengacu pada syarat tersebut hasil penelitian ini menolak H 0 (hipotesis nol). Artinya bahwa locus of control berpengaruh terhadap penyimpangan perilaku dalam audit pada auditor BPKP Provinsi Aceh. Locus of control merupakan persepsi atau cara pandang seseorang terhadap sumbersumber yang mengendalikan peristiwa-peristiwa baik atau buruk dalam hidupnya. Locus of control ini dapat berupa internal dan eksternal. Ciri pembawaan locus of control internal adalah mereka yang yakin bahwa suatu kejadian selalu berada dalam kendalinya dan akan selalu mengambil peran dan tanggung jawab dalam penentuan benar atau salah. Sehingga individu dengan locus of control internal akan aktif mencari informasi sebelum mengambil keputusan, lebih termotivasi untuk berprestasi dan melakukan usaha lebih besar untuk mengendalikan lingkungan mereka. Sebaliknya orang dengan locus of control eksternal percaya bahwa kejadian dalam hidupnya berada di luar kontrolnya dan percaya bahwa hidupnya dipengaruhi oleh takdir, keberuntungan, dan kesempatan serta lebih mempercayai kekuatan di luar dirinya. Oleh sebab itu individu yang memiliki locus of control eksternal akan melakukan penyimpangan perilaku saat melakukan audit misalnya yaitu melakukan manipulasi atau penipuan untuk mempertahankan pengaruh mereka terhadap lingkungan yang kurang ramah. Berdasarkan indikator yang dijawab oleh auditor pada BPKP Provinsi Aceh terlihat bahwa rata-rata auditor memiliki locus of control internal dan hanya sedikit yang memiliki locus of control eksternal sehingga penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit pada auditor BPKP adalah rendah. Pengaruh Time Budget Pressure terhadap Penyimpangan Perilaku dalam Audit Hasil pengujian terhadap variabel time budget pressure (X 2 ) diperoleh nilai koefisen regresi (β 2 ) sebesar 0.294. Nilai koefisien sebesar 0.294 menunjukkan bahwa koefisien

104 pengaruh time budget pressure terhadap penyimpangan perilaku dalam audit tidak sama dengan nol (β X2 0). Berdasarkan rumusan hipotesis, syarat untuk menyatakan bahwa time budget pressure (X 2 ) berpengaruh terhadap penyimpangan perilaku dalam audit (Y) apabila β X2 0. Mengacu pada syarat tersebut hasil penelitian ini menolak H 0 (hipotesis nol). Artinya bahwa time budget pressure berpengaruh terhadap penyimpangan perilaku dalam audit pada auditor BPKP Provinsi Aceh. Time budget pressure merupakan suatu keadaan yang menunjukkan bahwa auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun dan telah ditetapkan atau terdapat pembatasan waktu dalam anggaran yang cenderung ketat dan kaku. Time budget pressure yang dihadapai oleh auditor dapat menimbulkan stress yang tinggi, oleh karena itu terkadang auditor melakukan eksploitasi beragam penyimpangan perilaku untuk mencapai anggaran yang telah ditetapkan. Semakin tinggi time budget pressure yang dialami oleh seorang auditor, maka penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit juga semakin tinggi. Pengaruh secara bersama-sama Locus of Control dan Time Budget Pressure terhadap Penyimpangan Perilaku dalam Audit Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasill bahwa semua koefisien regresi (β) masing-masing variabel independen tidak sama dengan nol (β 1 = 0.134 ; β 2 = 0.294). dari ketentuan bahwa jika paling sedikit ada satu β i (i = 1,2) 0, maka locus of control dan time budget pressure secara simultan (bersama-sama) mempengaruhi penyimpangan perilaku dalam audit pada auditor BPKP Provinsi Aceh. Hasil penelitian ini menolak H 0 (hipotesis nol). Artinya bahwa locus of control dan time budget pressure secara simultan atau bersamasama berpengaruh terhadap penyimpangan perilaku dalam audit pada auditor BPKP Provinsi Aceh. Hal ini menunjukkan bahwa penyimpangan perilaku audit yang dilakukan oleh auditor BPKP Provinsi Aveh dipengaruhi oleh faktor karakteristik personal dari auditor (faktor internal) yaitu locus of control serta faktor situasional saat melakukan audit (faktor eksternal) yaitu time budget pressure. Kesimpulan 5 KESIMPULAN DAN SARAN 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa locus of control berpengaruh terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit pada auditor BPKP Provinsi Aceh. Hal ini berarti bahwa locus of control merupakan faktor karakteristik personal auditor (faktor internal) yang dapat mempengaruhi penyimpangan perilaku dalam audit pada auditor BPKP Provinsi Aceh. 2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa time budget pressure berpengaruh terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit pada auditor BPKP Provinsi Aceh. Hal ini bararti bahwa time budget pressure merupakan faktor situasional yang dapat mempengaruhi penyimpangan perilaku dalam audit pada auditor BPKP Provinsi Aceh. 3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa locus of control dan time budget pressure secara bersama-sama berpengaruh terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit pada auditor BPKP Provinsi Aceh. Hal ini berarti bahwa penerimaan penyimpangan

perilaku dalam audit dapat disebabkan oleh faktor karakteristik personal dari auditor (faktor internal) serta faktor situasional saat melakukan audit (faktor eksternal). Saran 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyimpangan perilaku dalam audit pada auditor BPKP Provinsi Aceh adalah rendah. Oleh sebab itu hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan bagi auditor BPKP terutama dalam mencegah timbulnya penyimpangan perilaku yang terjadi ketika melakukan audit. 2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit pada auditor BPKP Provinsi Aceh dipengaruhi oleh locus of control dan time budget pressure sebesar 23.2% sedangkan sisanya sebesar 76.8% dijelaskan oleh variabelvariabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Oleh karena itu penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel-variabel lainnya yang berpengaruh terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit. Penerimaan penyimpangan perilaku dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor karakteristik personal dari auditor (faktor internal) dan faktor situasional saat melakukan audit (faktor eksternal). Faktor internal misalnya, tingkat kinerja pribadi karyawan, keinginan untuk berhenti bekerja, harga diri dalam kaitannya dengan ambisi, dan komitmen pada organisasi. Sedangkan faktor eksternal seperti gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan program audit. 3. Bagi peneliti selanjutnya, disamping menambahkan beberapa variable, juga memperluas responden penelitian dengan memasukan auditor BPK dan BAWASDA. DAFTAR KEPUSTAKAAN Christina, Sososutikno (2003) Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Audit. Simposium Nasional Akuntansi IV. Surabaya. Donelly, David P., et al. (2003) Attitudes Toward Dysfunctional Audit Behavior: The Effect Of Locus Of Control, Organizational Commitment, and Position. The Journal of Applied Business Research. Vol 19. _(2003) Auditor Acceptance of Disfunctional Audit Behavior : An Explanatory Model Using Auditors Personal Characteristics. Journal of Behavior Research In Accounting. Vol 15. _ (2002) The Perceived Occurrence and Acceptance of Dysfunctional Audit Behavior. Journal of Forensic Accounting. Vol III. Irawati, Yuke dan Thio Anastasia Petronila Mukhlasin (2005) Hubungan Karakteristik Personal Auditor Terhadap Tingkat Penerimaan Penyimpangan Perilaku Dalam Audit. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. Kartika, Indri dan Provita Wijayanti (2007) Locus Of Control Sebagai Anteseden Hubungan Kinerja Pegawai Dan Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar. Licata, Michael P., et al. (1986) A Note on Participation in Budgeting and Locus of Control. The Accounting Review. Vol 61. Malone, C.F, dan R.W Robberts (1996) Factors Assosiated With The Incidence of Reduced Audit Quality Behaviors. Auditing. A Journal Practice And Theory. Vol 15. No 2.

104 Margheim, L., et al. (2005) An Empirical Analysis Of The Effects Of Auditor Time Budget Pressure And Time Deadline Pressure. The Journal of Applied Business Research. Winter. Vol 21. No 1. Muawanah, Umi dan Nur Indriantoro (2001) Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit: Peran Locus of Control, Komitmen Profesi dan Kesadaran Etis. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 4. No. 2. Hal 133-150. Nengsih, Rita (2004) Pengaruh Locus Of Control dan Komitmen Profesi Serta Kesadaran Etis Terhadap Perilaku Auditor Dalam Situasi Konflik Audit. Skripsi. tidak dipublikasikan. Universitas Syiah Kuala. Outley, David T dan Benard J. Pierce (1995) The Operation Of Control System in Large Audit Firms. Auditing: A Journal of Practice and Theory 15 (2). Raghunathan, B (1991) Premature Sign-Off of Audit Procedures: An Analysis. Accounting Horizon. Juni. Rotter, J.B. (1966) The Social Learning Theory of Julian B. Rotter. http://psych.fullerton.edu/jmearns/rotter.htm [29/12/2008] Sekaran, Uma (2006) Research Methods for Business (Edisi Bahasa Indonesia). Buku 1 dan 2. Edisi 4. Jakarta. Salemba Empat. Weningtyas, Suryanita et al. (2006) Penghentian Prematur dan Prosedur Audit. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 10. No 1. Yogyakarta. Yana, Salvida (2006) Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Audit Pada Badan Pengawas Daerah (Bawasda) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh. Zulfahmi (2005) Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Etis Akuntan Di Kota Banda Aceh. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh. Santoso, Purbayu Budi dan Ashari (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Yogyakarta : Andi.