BAB VII MENEMPEL UNTUK ANAK USIA DINI. Menempel merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk

Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini *

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil yang

BAB IV MELIPAT KERTAS UNTUK ANAK USIA DINI. Kata origami berasal dari bahasa Jepang, dari kata oru yang berarti

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Keterampilan Motorik Halus

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

BAB VI MENGANYAM UNTUK ANAK USIA DINI. menggunakan teknik anyaman sebagai pelengkap kebutuhan. Hal ini tidak

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

BAB I PENDAHULUAN. prasekolah yang ada di jalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KARYA ILMIAH. Disusun oleh : NURJULI INDRIANI NPM : A1I111030

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan

SKRIPSI. Oleh Tutik Muchasanah NIM

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) SENI RUPA ANAK USIA DINI

KARYA ILMIAH OLEH JUWITA OVITA SARI NPM A1I111014

PENINGKATAN KREATIVITAS SENI RUPA KOLASE DENGAN MEDIA DAUN PADA ANAK KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI 03 BANYUMANIK SEMARANG

Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEWARNAI MELALUI PEMBELAJARAN KOLASE PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JELOKPURWOREJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan untuk anak

PENGARUH KEGIATAN KOLASE TERHADAP KECERDASAN VISUAL- SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI RA MASJID AGUNG MEDAN T.A. 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh Ragil Utami JANUARI

BAB V KONSEP PERANCANGAN

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil

Nama Alat Peraga: Ruang Ajaib Gambar Alat Peraga:

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB III METODE PENCIPTAAN

B. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

DEMA YULIANTO, TITIS AWALIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK HERLINA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan bagi anak-anak usia

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar adalah bagian dari system pendidikan yang merupakan lembaga pendidikan formal,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

Lembar Observasi (Cek List)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak

MATERI PEMBUATAN CENDERAMATA BERBAHAN NATURAL Oleh: Sugiyem,S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya diikuti oleh perkembangan anak setelah dilahirkan dan tumbuh

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

Diyah Hajarwati 1, Amir 2, Joko Daryanto 2.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kerajinan dari limbah organik (kulit jagung dan pelepah pisang).

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Tema: Perancangan Buku Scrapbook untuk Karya Seni

belajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia 4-6 tahun

DIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN X

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU. Ari Okta Pratiwi 1

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

30. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan

Gambar 6. Proses Permainan Interaktif Saat di Buka Sumber : Ferdiansyah Choirull Zein

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apakah botol air mineral bekas dapat dijadikan lampu hias?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah suatu keterampilan yang diwariskan secara turun temurun dari

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU

KATMINI AR. KOESDYANTHO NIM:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini

BAB V KESIMPULAN. mengutamakan keterampilan tangan. Seni kriya termasuk ke dalam seni rupa terapan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN IRAWATI

Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalaui Kegiatan Mozaik Di Taman Kanak-Kanak Pembina Agam. Lolita Indraswari ABSTRAK

BAB III METODE PENCIPTAAN

RPP KTSP Berbasis Kurikulum Nasional : Pendekatan Scientific RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

SILABUS TEMATIK KELAS I

Transkripsi:

BAB VII MENEMPEL UNTUK ANAK USIA DINI A. Pendahuluan Menempel merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan keterampilan motorik halus pada anak. Menempel sering disebut kolase. Kegiatan menempel adalah salah satu kegiatan yang menarik minat anak-anak karena berkaitan dengan meletakkan dan merekatkan sesuatu sesuka mereka. Dari pengertiannya, kolase adalah penyusunan berbagai bahan pada sehelai kertas yang datar. Bahan yang digunakan untuk direkatkan terdiri dari berbagai bentuk kertas, kain, bahan-bahan bertekstur dan benda-benda menarik lainnya, bisa 2 dimensi atau 3 dimensi. Kolase terbagi atas bermacam pengelompokkan, ada yang disebut dengan tangram, montase, dan mozaik. Tangram adalah teknik menempelkan bentuk-bentuk geometri tanpa didahului menggambar pola. Montase adalah menempel benda-benda konkrit dalam sebuah gambar. Mozaik adalah menempel bentuk-bentuk kecil menjadi satu kesatuan namun yang dipentingkan adalah efek warna dari bahan yang digunakan, dapat juga diartikan menabur. Semua kegiatan menempel tersebut melatih anak untuk mengembangkan motorik halus, konsentrasi dan mengembangkan kreativitas. Selain itu keberanian anak untuk memilih bahan dan bendabenda yang digunakan untuk menempel juga dapat mengajarkan anak untuk berani mengambil keputusan dan berusaha untuk memecahkan masalah. 93

Tangram Mozaik Montase Kolase B. Menempel untuk anak usia dini Menempel untuk anak usia dini dilakukan dengan memperhatikan beberapa ketentuan. Ketentuan tersebut dbuat untuk dapat memaksimalkan anak mengoptimalkan segala aspek perkembangannya. Anak diberi 94

kebebasan untuk membentuk apapun sesuai dengan imajinasi dan kreativitasnya. Peran pendidik atau guru dalam mengoptimalkan kemampuan anak tersebut adalah dengan bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Pendidik sebagai fasilitator dimaksudkan untuk menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan. Keanekaragaman bahan yang disediakan oleh pendidik dapat mempengaruhi pengembangkan kreativitas anak. Bahan yang beranekaragam tersebut juga membantu pendidik untuk memberi semangat kepada anak dalam mencegah rasa bosan yang dialami anak. Pendidik harus berusaha mengumpulkan bahan-bahan yang unik dan belum pernah digunakan anak untuk menempel. Bahan-bahan didapat dari lingkungan sekitar. Bahan yang didapat dari barang bekas membuat kegiatan menempel semakin menarik. Barang bekas untuk menempel bisa didapatkan dari kardus susu bekas, kantong belanja, majalah, kaleng, sarung buah dan lain sebagainya. Semakin beragam bahan yang disediakan akan semakin baik. Bahan menempel bisa juga dibuat sendiri oleh anak. Anak membentuk kertas gambar dengan kuas dan cat kemudian mengeringkannya dan memotong kertas tersebut sesuai dengan keinginan. Pendidik sebagai motivator yang berarti pendidik memberikan penguatan-penguatan positif dari hasil karya anak. Dapat juga dilakukan dengan memberi dukungan sebelum memulai kegiatan. Dukungan yang diberikan dapat memberi semangat anak untuk menempel sesuai dengan imajinasi dan kreativitas. Dukungan yang diberikan sebelum memulai kegiatan dapat dilakukan dengan bercerita. Cerita dapat dimulai dari 95

permasalahan yang dialami anak, misalnya dengan menanyakan kabar anak dan lain sebagainya. Untuk memulai sebuah cerita bagi para pendidik bukanlah hal yang sulit karena setiap anak-anak memiliki keinginan untuk menceritakan apa yang dialami dalam perjalanan atau di rumah kepada orang yang ada di sekitarnya. Pengembangan kreativitas dapat dimulai dengan membukakan imajinasi anak melalui bercerita. Proses kegiatan menempel untuk anak usia dini menekankan kebebasan anak untuk berkreasi. Kreativitas anak akan tertuang dalam hasil karya anak-anak. Kegiatan awal dapat dilakukan dengan memberikan salam dan menyapa anak-anak. Sebelumnya, pendidik telah mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk menempel pada hari itu. Bahanbahan yang disediakan dapat dikelompokkan berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk ataupun corak. Setiap klasifikasi diletakkan dalam beberapa wadah yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk memudahkan anak memilih bahan yang akan digunakan. Jumlah bahan yang ada sebaiknya tidak lebih dari dua puluh setiap klasifikasinya. Tujuannya adalah agar anak dapat mengambil bahan yang dibutuhkan tidak terlalu banyak. Hasil karya anak juga tidak monoton karena tidak berasal dari bentuk yang sama. Persiapan selain bahan-bahan untuk menempel, pendidik juga dapat menyediakan lem, kertas format dan keranjang untuk setiap anak sebagai wadah untuk meletakkan semua bahan-bahan dan perlengkapan yang dipilih. Penyambutan pendidik kepada anak yang baru datang dapat dilakukan dengan menyapa dan menanyakan kabar anak. Cerita-cerita 96

ringan seputar pengalaman anak yang dilakukan sebelum kegiatan menempel berfungsi untuk mengembangkan imajinasi anak akan bentuk dan karya apa yang akan diciptakan oleh anak. Setelah kegiatan bercerita dilakukan, anak diminta untuk mengambil keranjang masing-masing dan memilih bahan-bahan yang akan digunakan hari ini. Anak dapat menciptakan kertas tempel sendiri dengan cat air atau pensil warna dan crayon. Kegiatan ini dapat dilakukan sendiri dengan atau tanpa petunjuk pendidik. Setiap keputusan yang diambil anak untuk memilih bahan adalah bentuk pembelajaran anak dalam mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah. Anak yang telah memilih bahan-bahan yang diinginkan diberikan kesempatan untuk menciptakan sesuatu dari hasil imajinasinya. Pendidik memberikan waktu dan kesempatan kepada anak untuk berkreasi. Untuk anak-anak yang dapat melakukan tugasnya dengan cepat dapat diberikan kesempatan untuk memilih bahan-bahan baru dan menciptakan karya baru. Waktu untuk bereksplorasi dapat ditentukan berdasarkan hasil observasi dan hasil perjanjian antara pendidik dengan anak. Kegiatan eksplorasi yang telah berakhir dapat dilanjutkan dengan menunjukkan hasil karyanya pada teman-teman. Jika hasil menempelnya belum kering maka dapat diletakkan disatu bagian untuk dikeringkan. Kegiatan bercerita dapat dilakukan setelah kegiatan eksplorasi. Salah satu tujuannya adalah untuk melatih kepercayaan diri dan kemampuan berkomunikasi pada anak. 97

Berikut ini beberapa contoh kegiatan menempel karya mahasiswa pelatihan pamong PAUD : 98

C. Rangkuman Menempel untuk anak dapat menggunakan berbagai macam bahan dan media. Kegiatan yang dirancang dengan sangat baik dan menarik akan meningkatkan motivasi anak untuk mengikuti kegiatan menempel. Kegiatan menempel dapat mengembangkan kemampuan motorik halus, mampu memecahkan masalah, mengembangkan kreativitas dan imajinasi, dan dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi pada anak. D. Referensi Beal, Nancy. Rahasia mengajarkan seni pada anak. Yogyakarta:Pripoenbooks, 2003. E. Evaluasi 1. Jelaskan konsep menempel untuk anak usia dini? 2. Jelaskan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk kegiatan menempel pada anak? 3. Jelaskan proses kegiatan menempel untuk anak usia dini? 99