LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA

BAB I PENDAHULUAN. penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. penting yaitu memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN TAHUN ANGGARAN 2014

PENGEMBANGAN INTERVENSI MP-ASI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA KADER POSYANDU DI DESA BATUR KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

1.1 Latar Belakang Masalah

PINTAR BANANA SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KUALITAS BALITA DI RW 04 DAN RW 05 DESA ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. masalah gizi utama yang perlu mendapat perhatian. Masalah gizi secara

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan dan

ARIS SETYADI J

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

BAB 1 : PENDAHULUAN. meningkatkan produktifitas anak sebagai penerus bangsa (1). Periode seribu hari,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi

BAB I PENDAHULUAN. pada berbagai bidang, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA DI KELURAHAN BRONTOKUSUMAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

BAB 1 : PENDAHULUAN. individu, dimulai sejak janin masih dalam kandungan, bayi, balita, anak-anak,

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan yang saat ini terjadi di Indonesia. Derajat kesehatan anak

GAMBARAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 6-24 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DI DESA GASOL KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. indeks pembangunan manusia, oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi semua

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PURWOSARI KECAMATAN LAWEYAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. keemasan sekaligus dikatakan periode kritis pada anak. Dikatakan periode keemasan

GAMBARAN PERBEDAAN PERTUMBUHAN ANAK BATITA YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DIGAMPONG LAMBHUK KOTA BANDA ACEH

Tumbuh kembang anak. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN. kurang dalam hal pemberian makanan yang baik (Akhsan, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang berkualitas dalam pembangunan Bangsa

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAKSANAAN KOORDINASI DESA SIAGA DAN PHBS

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang kekurangan gizi dengan indeks BB/U kecil dari -2 SD dan kelebihan gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. psikologis dan sosial dalam masa transisi menjadi seorang ibu. (Afiyanti, 2003) Minggu-minggu pertama setelah kelahiran bayi,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan nutrisinya baik dalam segi mutu ataupun jumlahnya. Untuk bayi 0-

mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar empat bulan. Setelah untuk bayi yang mendapat makanan tambahan yang tertumpu pada beras.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

BULAN BAKTI IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA 2014 KESEHATAN IBU DAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2006

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

BAB I PENDAHULUAN. kandungan zat gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi sehingga

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BAGI DOSEN FKUB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu prioritas Kementrian Kesehatan saat ini adalah meningkatkan status

BAB I PENDAHULUAN. kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

Karya Tulis Ilmiah. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan nutrisi bayi (Roesli, 2005). Pemberian ASI sangat bermanfaat bagi

225 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014,

BAB 1 PENDAHULUAN. ASI Ekslusif pada bayinya (Laksono, 2010). Di daerah pedesaan, pada

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak masih dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi proses pertumbuhan fisik dan perkembangan yang sangat pesat.

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012 ISSN PELATIHAN TERAPI PIJAT BAYI PADA ORANG TUA DI DESA PESAYANGAN UTARA, MARTAPURA

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam Oktaviani,

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN. By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tumbuh kembang anak. Selain menguntungkan bayi, pemberian ASI eksklusif juga menguntungkan ibu, yaitu dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. kecerdasan anak dan menyebabkan rendahnya perkembangan kognitif. Jika

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Status gizi menjadi indikator dalam menentukan derajat kesehatan anak.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

BAB I PENDAHULUAN. bagi bayi hingga berusia 6 bulan. ASI cukup mengandung seluruh zat gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan menjadi salah satu agenda

BAB I PENDAHULUAN. perhatian serius yaitu mendapat nutrisi yang baik (Dinkes, 2007). Perwakilan UNICEF di Indonesia

121 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

BAB I PENDAHULUAN. (Depkes RI, 2006). Menurut WHO MP-ASI harus diberikan setelah anak

HUBUNGAN ANTARA POLA PEMBERIAN ASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BATITA DI DESA BOJA KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun

KETERPADUAN BKB-POSYANDU-PAUD (SEBUAH PENGALAMAN DARI KULON PROGO)

BAB I PENDAHULUAN. sakit). Bila kurangnya pengetahuan tentang zat gizi pemberian terhadap anak-anak

Mencegah kekurangan gizi pada anak, mencegah stanting.

FUNGSI MANAJEMEN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS JEURAM KABUPATEN NAGAN RAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan fisik maupun mental sehingga proses tumbuh. kembang dapat berlangsung secara optimal. Kebutuhan dasar yaitu

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang sehat dan berkualitas. Upaya dari United Nation untuk

BAB I PENDAHULUAN. penuhi. Alasan yang menerangkan pernyataan tersebut adalah ASI merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-

BAB I PENDAHULUAN. dari 400 gr di waktu lahir menjadi 3 kali lipatnya seteleh akhir tahun ketiga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu hamil dan balita sangatlah penting, sehingga Notoatmodjo (2003)

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn ¹Yuanita Lely Rachmawati, ²Dyah Nawang Palupi, ³Delfi Fitriani

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizinya sesuai untuk kebutuhan bayi. Zat-zat gizi yang berkualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang. perkembangan seorang individu, pada masa ini anak mengalami

BAB 1 : PENDAHULUAN. kehidupan (1000 HPK) yaitu 270 hari selama kehamilan, dan 730 hari pada kehidupan pertama

Transkripsi:

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT 1. Abstrak Golden age period adalah masa-masa dimana otak anak berkembang sangat pesat dan paling cepat dalam menyerap informasi. Periode emas merupakan suatu periode yang sangat vital atau sesuatu yang sangat penting dalam suatu siklus. Periode emas pada anak yaitu masa-masa penting dimana otak atau kecerdasan anak sangat berkembang pesat. Periode emas berada pada batas umur anak 0-3 tahun. Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat: kader kesehatan, ibu bayi/balita, serta keluarga (ayah, nenek, kakek) akan pentingnya masa emas pertumbuhan. Kegiatan yang dilakukan secara community relation melalui penyuluhan dan pelatihan Golden Age Period for Golden Generation. Hasil pengabdian masyarakat ini yaitu peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran tentang Golden Age Period. 2. Judul PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN MELALUI PENYULUHAN DAN PELATIHAN GOLDEN AGE PERIOD FOR GOLDEN GENERATION SEBAGAI UPAYA PENIGKATAN KUALITAS BANGSA PADA KADER KESEHATAN DI WILAYAH PUSKESMAS BARENG KOTA MALANG 3. Analisis Situasi Kemajuan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh individu-individu yang berada di dalamnya. Indonesia merupakan negara berkembang yang masih sangat memerlukan tunas-tunas bangsa yang dapat membawa kemajuan untuk negara Indonesia ini. Tunas-tunas bangsa yang cerdas berwawasan luas serta mempunyai moral yang baik menjadi harapan bangsa. Hal ini sejalan juga dengan program pemerintah dalam peningkatan kualitas SDM. Untuk mencapai tujuan program ini perlu diupayakan agar segenap anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik maupun psikis. Namun, semakin berkembangnya waktu harapan belum sesuai dengan kenyataan. 1

Golden age period adalah masa-masa dimana otak anak berkembang sangat pesat dan paling cepat dalam menyerap informasi. Periode emas merupakan suatu periode yang sangat vital atau sesuatu yang sangat penting dalam suatu siklus. Periode emas pada anak yaitu masa-masa penting dimana otak atau kecerdasan anak sangat berkembang pesat. Periode emas berada pada batas umur anak 0-3 tahun. Perkembangan otak adalah perkembangan yang tidak kasat mata seperti perkembangan fisik anak, oleh karena itu perkembangan otak anak sering sekali diabaikan oleh orang tua. Dalam perkembangan otak anak pada periode emas ini sangat diperlukan peran serta orang tua dalam mendukung perkembangan anak agar perkembangan otaknya menjadi optimal. Penting untuk diketahui setiap orangtua, bahwa proses perkembangan dan pertumbuhan otak anak dimulai sejak ia masih dalam kandungan, hingga anak berusia 3 tahun. Pada masa-masa inilah sel-sel saraf otak berkembang sangat pesat. Otak janin mengalami periode pertumbuhan cepat (brain growth spurt) pertama kali pada saat kehamilan trimester ketiga. Pada trimester ketiga ini, sel neuron (sel-sel otak) pada otak besar membelah dan membagi dengan cepat. Masa pertumbuhan emas otak (brain growth spurt) tahapan kedua terjadi saat bayi baru lahir sampai usia 3 tahun. Usia bayi 0-6 bulan sangat disarankan untuk diberikan ASI eksklusif. ASI mengandung nutrisi yang cukup hingga bayi berusia 6 bulan. Menginjak usia 6 bulan sampai 3 tahun bayi mulai diberi makanan sesuai kebutuhan tubuhnya. Asupan zat gizi adalah faktor utama yang berperan meningkatkan kecerdasan otak secara optimal. Jika pada masa ini bayi tidak mendapatkan kebutuhan gizinya, kekurangannya tak akan bisa dipenuhi lagi di kemudian hari. Karena itu, penting untuk bisa memenuhi kebutuhan nutrisi seimbang di usia ini. Stimulasi adalah rangsangan yang datang dari lingkungan luar anak. Stimulasi merupakan hal yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang tearah akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau bahkan tidak mendapat stimulasi. Setiap bayi yang lahir memiliki 100 milyar sel otak. Namun meski setiap bayi memiliki jumlah sel otak yang sama, optimalisasi penggunaan otak belum tentu sama pada setiap anak. Pasalnya belum semua sel-sel otak bayi saling terhubung dengan sempurna. Padahal semakin kuat hubungan antar sel, semakin kuat 2

pula daya tangkap dan memori anak. Jumlah hubungan antar sel saraf tersebut menjadi dasar untuk memori pada manusia. Periode emas merupakan pertumbuhan dan perkembangan anak yang sangat pesat. Di masa-masa inilah, peran orang tua dituntut untuk bisa mendidik dan mengoptimalkan kecerdasan anak baik secara intelektual, emosional dan spriritual. Cara dalam memberikan stimulasi/rangsangan anak pada masa golden age guna mengoptimalkan kecerdasan mereka. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peran orang tua sangat penting pada masa periode emas anak. Jika orang tua mengetahui betapa pentingnya periode emas tersebut untuk perkembangan otak anak secara optimal maka orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, karena mempunyai anak yang cerdas adalah dambaan setiap orang tua apalagi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa. 4. Rumusan Masalah FKUB, puskesmas, bidan desa dan kader kesehatan dapat bermitra dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya Golden Age Period for Golden Generation. Bidan desa dan kader memiliki kelebihan dalam menjangkau ibu hamil, ibu menyusui, ibu dan suami yang memiliki batita hingga tingkat populasi. Sehingga perlu dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai Golden Age Period atau masa keemasan batita di wilayah Puskesmas Bareng Kota Malang yang memiliki angka kelahiran bayi cukup tinggi. 5. Tujuan Kegiatan Tujuan yang akan dicapai pada program ini adalah: a. Tujuan Umum 1) Memberikan ilmu (Transfer Knowledge) kepada sasaran kegiatan akan pentingnya Golden Age Period 2) Meningkatkan pemahaman akan pentingnya Golden Age Period 3) Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya Golden Age Period 3

b. Tujuan Khusus 1) Meningkatkan kerjasama dengan beberapa pihak terkait (Puskesmas Bareng, Bidan Desa, dan Kader Kesehatan) 2) Sebagai sarana penelitian dan pengabdian masyarakat oleh Dosen S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. 6. Manfaat Kegiatan Program pengabdian masyarakat ini memiliki beberapa manfaat yaitu terjadi peningkatan ilmu pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran akan pentingnya Golden Age Period dalam pertumbuhan anak untuk mencapai generasi unggul sebagai upaya peningkatan kualitas bangsa. 7. Kerangka Pemecahan Masalah Kesadaran masyarakat akan masa emas pertumbuhan anak sebagai upaya peningkatan kualitas bangsa dapat dicapai melalui langkah-langkah berikut: a. Penyusunan modul tentang Golden Age Period for Golden Generation sebagai upaya penigkatan kualitas bangsa. b. Negosiasi dengan Kepala Puskesmas Bareng dan bidan desa. c. Penyusunan dan Penandatangan kesepakatan antara FKUB, Puskesmas Bareng dan perwakilan kader kesehatan untuk melaksanakan program penyuluhan kesehatan Golden Age Period for Golden Genaration. d. Penyuluhan kesehatan kepada kader kesehatan, ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu atau suami yang memiliki batita tentang Golden Age Period for Golden Generation. e. TOT (Training of Trainer), melakukan pelatihan kepada kader kesehatan tentang Golden Age Period for Golden Generation. f. Evaluasi formatif terhadap peserta penyuluhan kesehatan. g. Supervisi dan Pelaporan Pelaksanaan Program h. Terminasi dan Penyusunan Rencana Tindak Lanjut 4

8. Khalayak Sasaran Strategis Kelompok sasaran strategis yang akan dilibatkan dalam kegiatan adalah: a. Pihak Puskesmas Bareng sebagai penanggung jawab kesehatan wilayah Kecamatan Klojen Kabuapten Malang b. Bidan Desa di wilayah Puskesmas Bareng c. Kader kesehatan di Puskesmas Bareng d. Tokoh masyarakat di Kecamatan Bareng Kota Malang e. Ibu hamil di wilayah Puskesmas Bareng f. Ibu menyusui di wilayah Puskesmas Bareng g. Ibu atau suami yang memiliki batita di wilayah Puskesmas Bareng 9. Keterkaitan Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini bersifat saling menguntungkan pada setiap pihak yang terlibat: No Pihak Terkait Peran 1. Tim Pemberdayaan Masyarakat FKUB Sebagai fasilitator dan nara sumber kegiatan pemberdayaan masyarakat 2. Pihak Puskesmas Bareng Penanggung jawab wilayah yang digunakan sebagai lahan pengabdian masyarakat 3. Bidan Desa Wilayah Bareng Pelaksana, pelapor dan penanggung jawab. 4. Kader posyandu Sebagai peserta penyuluhan kesehatan dan penyalur informasi kepada masyarakat secara langsung 5. Ibu hamil, ibu menyusui, Sebagai peserta penyuluhan kesehatan ibu atau suami yang memiliki batita 6. Tokoh masyarakat Sebagai pelindung pelaksanaan pelathan yang dilakukan oleh tim dari FKUB 10. Metode Kegiatan Kegiatan akan dilaksanakan pada periode bulan Juli - Desember 2013. Lokasi kegiatan adalah di Wilayah Puskesmas Blimbing Kabupaten Malang. Metode kegiatan adalah community relation melalui penyuluhan kesehatan dan training atau pelatihan kepada kader kesehatan. 5

11. Rancangan Evaluasi a. Tersusun modul tentang Golden Age Period for Golden Generation b. Tersusun suatu kesepakatan antara tim FKUB dengan pihak Puskesmas Bareng c. Selalu melakukan MONEV (Monitoring dan Evaluasi) terhadap program yang sedang berjalan d. Terbentuknya kesepakatan dengan kader kesehatan, ibu hamil, ibu menyusui, ibu atau suami yang memiliki batita untuk menghadiri penyuluhan kesehatan Golden Age Period for Golden Generation. e. 80% sasaran di Wilayah Puskesmas Bareng Kabupaten Malang menghadiri penyuluhan kesehatan Golden Age Period for Golden Generation. f. 60% sasaran di Wilayah Puskesmas Bareng Kabupaten Malang mengerti, memahami dan tumbuhnya akan sikap kesadaran akan pentingnya Golden Age Period atau masa emas pertumbuhan sebagai upaya peningkatkan kuliatas pertumbuan anak. g. 40% sasaran (kader kesehatan) di Wilayah Puskesmas Bareng Kabupaten Malang mengerti, memahami, dapat mengaplikasikan ilmu yang diterima dalam training (pelatihan) dalam kehidupan sehari-hari dan diharapkan dapat terjadi transfer knowledge (transfer ilmu pengetahuan) dari kader kesehatan terhadap masyarakat sekitar. 6

12. Jadwal Pelaksanaan No Jenis Kegiatan Bulan Okt 2013 Nov 2013 Des 2013 Jan 2014 Feb 2014 Mar 2014 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Persiapan 2. Penyusunan kesepakatan 3. Penyuluhan kesehatan 4. Pelatihan Kader 5. Evaluasi 6. Supervisi 7. Terminasi 8. Pembuatan laporan 13. Hasil Kegiatan Judul Kegiatan Pemberdayaan Kader Kesehatan Melalui Penyuluhan Dan Pelatihan Golden Age Period For Golden Generation Sebagai Upaya Penigkatan Kualitas Bangsa Pada Kader Kesehatan Di Wilayah Puskesmas Bareng Kota Malang Waktu, Tempat Pelaksanaan, Peserta Jenis Kegiatan Penyuluhan Pelatihan Tempat Hari, Tanggal Jam Jumlah Peserta Balai Kelurahan Selasa, 12-11-2013 09.00-11.00 40 Balai RW 1 Rabu, 11-12-2014 08.00-11.00 140 Balai RW 4 Rabu, 15-1-2014 08.00-11.00 82 Balai RW 2 Selasa, 11-2-2014 09.00-11.00 42 Balai RW 3 Rabu, 26-2-2014 08.30-11.00 58 Balai Kelurahan Selasa, 25-2-2014 08.30-11.30 42 7

Sasaran/Target Kegiatan 77,054 % sasaran di Wilayah Puskesmas Bareng Kabupaten Malang menghadiri penyuluhan kesehatan Golden Age Period for Golden Generation. a. Penyuluhan Tempat Sasaran Hadir Persentase (%) Balai Kelurahan 42 40 95,23 Balai RW 1 135 140 103,7 Balai RW 4 155 82 52,9 Balai RW 2 95 42 44,21 Balai RW 3 65 58 89,23 b. Pelatihan Jumlah sasaran 42 orang dan jumlah peserta 42 orang (100%) Tujuan Kegiatan a. Memberikan ilmu (Transfer Knowledge) kepada sasaran kegiatan akan pentingnya Golden Age Period b. Meningkatkan pemahaman akan pentingnya Golden Age Period c. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya Golden Age Period Jadual Kegiatan Rinci a. Oktober 2013 Minggu I-V: Persiapan b. November 2013 Minggu I: Penyusunan kesepakatan: Puskesmas Bareng dan Kelurahan Bareng Minggu I-II: Koordinasi penyuluhan perdana Minggu III: Penyuluhan di Kelurahan Bareng Minggu III-V: Evaluasi dan Supervisi c. Desember 2013 Minggu I-II: Koordinasi penyuluhan di RW 1 Minggu III: Penyuluhan di RW 1 Minggu III-VI: Evaluasi dan Supervisi 8

d. Januari 2013 Minggu I-II: Koordinasi penyuluhan di RW 4 Minggu III: Penyuluhan di RW 4 Minggu III-V: Evaluasi dan Supervisi a. Februari 2013 Minggu I-II: Koordinasi Penyuluhan RW 2 Minggu III: Penyuluhan RW 2 Minggu III-IV: Koordinasi Penyuluhan RW 3 Minggu V: Penyuluhan RW 3 Minggu III-V: Evaluasi, Supervisi dan Pembuatan Laporan b. Maret 2013 Minggu III-IV: Koordinasi Pelatihan Minggu V: Pelatihan Kader Minggu V: Evaluasi, Supervisi dan Pembuatan Laporan 9

Pencapaian Hasil POSTTEST PENYULUHAN 10% 5% 85% amat baik baik cukup POSTTEST PELATIHAN amat baik baik cukup 6% 7% 87% Evaluasi hasil kegiatan a. Penyuluhan Peserta penyuluhan sangat antusias dengan materi yang diberikan, adanya buku panduan dan leaflet sangat membantu untuk dapat dibaca kembali di rumah. 10

b. Pelatihan Kegiatan dapat berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, dilakukan demonstrasi selama pelatihan dapat meningkatkan pemahaman peserta, buku modul dapat menjadi sumber belajar yang lebih selain yang disampaikan oleh pembicara dan dapat dibaca kembali di rumah. 14. Penutup Kesimpulan Pengabdian masyarakat ini banyak memberikan manfaat bagi kader kesehatan, ibu bayi/balita dan keluarga (ayah, nenek, kakek), bentuk nyatanya adalah adanya peningkatan pengetahuan. Setelah terjadi peningkatan pengetahuan diharapkan tumbuhnya sikap kesadaran akan pentingnya Golden Age Period atau masa emas pertumbuhan, dan untuk kader kesehatan diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang diterima dalam training (pelatihan) dalam kehidupan sehari-hari dan diharapkan dapat terjadi transfer knowledge (transfer ilmu pengetahuan) dari kader kesehatan terhadap masyarakat sekitar. Saran a. Diadakan penyuluhan kesehatan dengan topik yang berbeda untuk meningkatkan pengetahuan kader, ibu bayi/balita dan keluarga. b. Diadakan pelatihan kesehatan dengan topik yang berbeda untuk meiningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader kesehatan. 11

15. Rincian Penggunaan Dana PENGELUARAN VOLUME JUMLAH SOSIALISASI Transport 4*2 (@ 50.000) 400.000 Pulsa 1 paket 250.000 PERLENGKAPAN Spanduk 1 Paket 39.000 X Baner 1 Paket 45.000 Kabel 1 Paket 15.000 Sewa Lcd 6 (@ 100.000) 600.000 Foto Copy 1 Paket 219.100 Atk 1 Paket 250.000 Pelatihan Kit 50 pack 755.800 Doorprice 1 Paket 303.300 Modul Penyuluhan 100 Pack 767.800 Modul Pelatihan 50 Pack 765.000 KONSUMSI Penyuluhan 1 1 Paket 1.275.000 Penyuluhan 2 1 Paket 900.000 Penyuluhan 3 1 Paket 1.000.000 Penyuluhan 4 1 Paket 650.000 Penyuluhan 5 1 Paket 615.000 Pelatihan 1 Paket 1.200.000 HONORARIUM Penyuluhan Panitia 7*5 (@100.000) 3.500.000 Pemateri 1*5 (@300.000) 1.500.000 Pelatihan Panitia 7*1 (@100.000) 700.000 Pemateri 2*1 (@300.000) 600.000 TRANSPORT KADER Penyuluhan 40 orang (@25.000) 1.000.000 Pelatihan 42 orang (@25.000) 1.050.000 JASA Tenaga Kasar 6*1 (@ 50.000) 300.000 Bantuan Mahasiswa 5 (@100.000) 500.000 EVALUASI Transport 4*2 (@ 50.000) 400.000 Vandel 2 (@ 200.000) 400.000 TOTAL Rp.20.000.000,- 12

16. Daftar Pustaka Moersintowati, Sularyo TS, Soetjiningsih, dkk. 2002. Buku Ajar tumbuh Kembang Anak Edisi ke-1. IDAI. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. EGC: Jakarta. Soetjiningsih. 1997. ASI: Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. EGC: Jakarta. Roesli, Utami. 2000. Mengenal Asi Ekslusif. Niaga Swadaya. Pedoman Kader Seri Kesehatan Anak. Kementerian Kesehatan RI. 2010 2014. Modul Pelatihan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). Perinasia. 13