TARI GEOL BANJARNEGARA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TARI DI SD NEGERI 2 MERDEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Destri Srimulyan, 2013

2015 MUSIK IRINGAN TARI TEPULOUT DISANGGAR SENI KITE SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suku Bugis yang tersebar di seluruh kabupaten yang ada di

BAB IV KAJIAN VISUAL PADA KOSTUM DAN GERAK TARI KESENIAN SURAK IBRA

TARI KIPAS MEGA DALAM RANGKA PAMERAN BATIK DI BENTARA BUDAYA YOGYAKARTA 18 JULI 2009 OLEH : WENTI NURYANI

2015 TARI MAKALANGAN DI SANGGAR SAKATA ANTAPANI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kelurahan Sindangkasih adalah kearifan lokal budaya yang masih tersisa di

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

I PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

PERGESERAN MAKNA SENI TARI PRAJURITAN DESA TEGALREJO KECAMATAN ARGOMULYO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masa sekarang tempat dan waktu bukan lagi penghalang untuk

BAB I PENDAHULUAN. masih jauh dari harapan nilai keadilan. Ditambah pula

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reggi Juliana Nandita, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian ronggeng gunung merupakan kesenian tradisional masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki kebudayaan yang beragam. Kebudayaan juga

Tembang Batanghari Sembilan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

BAB II KAJIAN TEORITIK. menyangkut segala sesuatu yang baik atau buruk sebagai abstraksi,

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 DATA DAN ANALISA

77. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

SKRIPSI OLEH: NI KADEK NOVIA SANTI NIM:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fanny Ayu Handayani, 2013

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

Contact Person: Ruhut Marhata S ( ) Afnaan Alanza ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan

SILABUS PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Sistim Pendidikan Nasional, pada BAB II tentang Dasar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan

TATA RIAS DAN BUSANA TARI PADMA MUSTIKANING KRIDA

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan segala hasil kreasi manusia yang mempunyai sifat

Schedule Pertemuan 2 X teori tentang apresiasi seni 4 X pemahaman materi seni 6X apresesiasi 2 X tugas 1 X ujian sisipan 1 x ujian semester

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

BAB I PENDAHULUAN. tujuan dari pembinaan kesiswaan Pasal 1 (a) Mengembangkan potensi siswa

Pandangan Masyarakat Islam di Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang terhadap Kesenian Sintren

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

BAB I PENDAHULUAN. ritmis yang indah (Sudarsono, 1965: 17). Musik sendiri adalah segala sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang membuat kalangan lain merasa dirugikan.

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Penelitian mengenai Tinjauan Filsafat Nilai Max Scheler terhadap Tarian

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

DESKRIPSI TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA TEDUNG AGUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan dan kesenian tradisionalnya.

BENTUK PENYAJIAN TARI RAMPHAK DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH ABSTRAK

SENI TRADISI UJUNGAN PADA MASYARAKAT DESA GUMELEM WETAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Putri Utami Lasmawati, 2013

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

BAB V PENUTUP. perkawinan Masyarakat Arab di Kota Medan kesimpulan sebagai berikut. a. Upacara Pernikahan Masyarakat Arab di Medan

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seni Budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada program

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2016 PELESTARIAN TARI TRADISIONAL DI SANGGAR SUNDA RANCAGE KABUPATEN MAJALENGKA

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Proses Penciptaan Tari. Oleh : Joko Pamungkas, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. berkunjung dan menikmati keindahan yang ada di Indonesia khususnya dalam

Meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap keaslian budaya Indonesia. Membuka jaringan kerja seni budaya yang bersifat global

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1

Transkripsi:

TARI GEOL BANJARNEGARA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TARI DI SD NEGERI 2 MERDEN Ayu Abida Prihantini Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik FBS Universitas Negeri Semarang Abstrak Tari Geol Banjaregara merupakan tarian yang berasal dari Kabupaten Banjarnegara yang di ciptakan oleh Bapak Untung, Bapak Mudiyono, Ibu Dyah Murtiningsih, Ibu Puji Kristiyaning, Ibu Sumiyati dan Ibu Sri Maryati. Mereka menciptakan gerak gerak tari yang sangat beragam. Mulai dari gerak yang lemah gemulai, gerak dengan menggunakan penekanan, sampai gerak yang menggertak. Latar belakang mereka menciptakan tarian ini adalah sebagai identitas dari Kabupaten Banjarnegara itu sendiri. Tari ini diciptakan dengan banyak gerakan pinggul di dalamya. Sedangkan gerakan pinggul, dalam masyarakat Banjarnegara di kenal dengan istilah geol. Karena itulah, tari identitas kabupaten Banjarnegara ini dinamakan Tari Geol. Tari Geol diiringi dengan menggunakan musik gamelan, yang disebut Paguyuban Raras Irama ( PARI ). Musik PARI diciptakan oleh Hasyim Setiyaji, seorang composer jawa Kabupaten Banjarnegara. Tarian ini sangat erat hubungannya dengan dunia pendidikan karena tari Geol Banjarnegara di gunakan sebagai media ajar bagi guru di seluruh Banjarnegara termasuk di SD Negeri 2 Merden. Tari Geol Banjarnegara cocok di terapkan pada mata pelajar seni budaya di kurikulum 2013 karena terdapat aspek yang ada pada tari Geol Banjarnegara yaitu mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, mengkomunikasi. Kata kunci; tari geol, materi pembelajaran, seni tari Pendahuluan Tahun 2002, enam orang seniman Kabupaten Banjarnegara sepakat untuk menciptakan suatu karya sebagai identitas Kabupaten Banjarnegara dalam wujud tari. Mereka termotifasi untuk menciptakan identitas Banjarnegara dalam wujud tari karena saat itu kabupaten kita belum memiliki identitas di bidang seni. Mereka ingin Banjarnegara dikenal dunia luas karena memiliki identitas seni yang bernilai dan tidak dimiliki oleh Negara lain. Enam orang tersebut adalah Bapak Untung, Bapak Mudiyono, Ibu Dyah Murtiningsih, Ibu Puji Kristiyaning, Ibu Sumiyati dan Ibu Sri Maryati. Mereka menciptakan gerak gerak tari yang sangat beragam. Mulai dari gerak yang lemah gemulai, gerak dengan menggunakan penekanan, sampai gerak yang menggertak. Semua gerak tari yang diciptakan mengandung makna. Makna makna tersebut akan kami bahas di bab selanjutnya. Tari ini diciptakan dengan banyak gerakan pinggul di dalamya. Sedangkan gerakan pinggul, dalam masyarakat Banjarnegara di kenal dengan istilah geol. Karena itulah, tari identitas kabupaten Banjarnegara ini dinamakan Tari Geol. Tari Geol diiringi dengan menggunakan musik gamelan, yang disebut Paguyuban Raras Irama ( PARI ). Musik PARI diciptakan oleh Hasyim Setiyaji, seorang composer Jawa Kabupaten Banjarnegara. Metode Penelitian Dalam pembahasan ini, penelitian menggunakan pendekatan deskritif untuk memperoleh informasi deskritif (pengambaran apa adanya). Analisis yang digunakan penelitian ini analisis kualitatif, karena terdapat kegiatan redukai, penyajian, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dalam melakukan pengumpulan data di lakukan observasi yang di lakukan oleh peneliti terhadap narasumber yang berkaitan dengan pembelajaran tari Geol Banjarnegara dan salah satu pencipta tari Geol Banajarnegara itu sendiri. Dalam pembahasan ini, penelitian menggunakan pendekatan deskritif untuk memperoleh informasi deskritif (pengambaran apa adanya). Analisis yang digunakan penelitian ini analisis kualitatif, karena terdapat kegiatan redukai, penyajian, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. 361

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014 Dalam melakukan pengumpulan data di lakukan observasi yang di lakukan oleh peneliti terhadap narasumber yang berkaitan dengan pembelajaran tari Geol Banjarnegara dan salah satu pencipta tari Geol Banajarnegara itu sendiri. Hasil dan Pembahasan Tari Geol mengandung enam unsur tema gerak yang menggambarkan beberapa kebudayaan Kabupaten Banjarnegara. Tema gerak tersebut adalah : (1) tema Pertanian. Tema pertanian menggambarkan sebagian besar masyarakat Kabupaten Banjarnegara yang bermata pencaharian sebagai petani. Tema pertanian mengandung dua sekaran, yakni gerakan menanam padi dan gerakan mengusir burung, (2) tema ujungan. Tema ujungan mengambil gerakan dari tari ujungan, salah satu tari khas Banjarnegara yang bisaa ditarikan dalam upacara meminta hujan. Tema ujungan mengandung dua sekaran, yaitu gerak mecut kanan dan kiri dan gerak keculan, (3) tema kuda kepang. Tema ini mengambil dari gerakan tari kuda lumping. Tema kuda kepang mengandung tiga sekaran, yaitu gerak naik kuda, gerak nyengkek, dan gerak engkolan, (4) tema lenggeran. Tema ini mengambil dari gerakan tari lenggeran, salah satu tari khas Banjranegara. Tema ini mengandung empat sekaran, yaitu gerak kebyak kebyok sampur, gerak geol, gerak enjer seblak sampur, gerak lontang, (5) tema topeng. Tema ini mengandung tiga sekaran, yaitu gerak persiapan memakai topeng, gerak memakai topeng, gerak tumpang tali tranjalan, (6) tema keagamaan. Tema ini menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Banjarnegara berjiwa religious yang ditunjukkan dengan gerakan berdoa (menyembah kepada Sang Pencipta). Tari Geol dibuka dan ditutup dengan gerakan sresik, yakni gerakan dengan posisi tangan kanan memegang sampur dan diletakkan diatas telinga, sedangkan tangan kiri berada di depan dada, kemudian berputar. Tari Geol memiliki sembilan macam bahan untuk kostumnya. Bahan tersebut adalah celana ketat (tayet), kain udan riwis (kain lerek), stagen, kaos ketat tanpa lengan (angkin), sampur, tutup sampur, baju gantung lengan pendek, sanggul tekuk, dan perhiasan (bebas sesuai dengan kondisi atau selera masing masing). Setelah Tari Geol sudah siap untuk ditampilkan, bapak Mudiyono beserta lima orang rekannya yang menciptalkan Tari Geol, mensosialisasikan karya ciptaannya kepada seluruh warga kabupaten Banjarnegara, khususnya guru SD dan SMP se-kabupaten Banjarnegara melalui pameran. Ternyata respon masyarakat terhadap Tari Geol cukup baik. Sehingga, beberapa pekan kemudian di adakan pelatihan Tari Geol untuk guru SD dan SMP kabupaten Banjarnegara, dan Tari Geol ditetapkan sebagai mulok kabupaten Banjarnegara untuk tingkat Sekolah Dasar. Oleh karena itu, siswa siswi Sekolah Dasar harus benar benar memahami tentang budaya identitas kabupaten Banjarnegara, Tari Geol. Mereka diwajibkan menghafal unsur unsur gerak dalam Tari Geol dan diharapkan mampu membawakan rangkaian gerak Tari Geol dengan baik. Dari situlah Tari Geol mulai di kenal oleh masyarakat. Tari Geol memang belum memiliki hak paten dari Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, namun Tari Geol telah mengangkat nama Banjarnegara dalam kancah Internasional. Dalam kompetisi tari se-asean, Tari Geol yang di tarikan oleh seorang guru matematika SMP dari Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara mendapat respon yang sangat baik dari peserta dan juri dalam kompetisi tari se-asean. Pada saat itu, Tari Geol menjadi yang terbaik diantara semua tarian yang dibawakan para peserta kompetisi tari. Sayangnya, masyarakat Banjarnegara banyak yang belum mengenal tari kebudayaan daerahnya sendiri. Justru banyak kebudayaan dari daerah/negara lain yang lebih digandrungi oleh masyarakat, terutama remaja Banjarnegara. Hal itu di sebabkan beberapa faktor, antara lain hak miliknya belum di patenkan, minimnya individu yang tertarik untuk mempelajari tari daerah, dan warga masyarakat Banjarnegara masih belum mengekspresikan kecintaannya terhadap Banjarnegara. Sehingga belum ada keinginan yang kuat untuk mengenali budaya Banjarnegara. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk melestarikan kebudayaan Banjarnegara terutama Tari Geol. Untuk melestarikan Tari Geol bisa dilakukan dengan cara menjadikan Tari Geol sebagai salah satu materi dalam mulok bagi siswa SD. Kita perlu mengenalkan Tari Geol pada siswa di usia dini agar siswa tersebut bisa menjadi generasi penerus yang akan terus mengingat dan melestarikan Tari Geol. 362

Yang kedua, menjadikan Tari Geol sebagai hiburan utama dalam acara-acara penting di kabupaten. Kemudian, memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengenal budaya daerah sendiri, tidak lain adalah budaya Kabupaten Banjarnegara. Salah satu upaya melestarikan Tari geol yang saat ini sudah berjalan adalah dengan menampilkan Tari geol dalam acara Kirab Ambal Warsa untuk memperingatai ulang tahun Kabupaten Banjarnegara. Dalam acara tersebut tari Geol dibawakan secara masal oleh siswi SD-SMP se-kabupaten Banjarnegara yang dilaksanakan di alun-alun kota Banjarnegara. Selain itu, tari geol juga dibawakan dalam acara-acara resmi yang dilangsungkan di Pendopo Kabupaten Banjarnegara. Fungsi Tari Geol Banjernegara a. Sebagai sarana hiburan, untuk memberi rasa senang baik untuk penari maupun masyarakat yang menonton sehingga memberikan kepuasan hati kepada penari sendiri maupun penonton. Untuk penari sendiri dapat membanggakan diri membawakan tari Geol Banjarnegara karena kepuasan dalam menari dengan baik. b. Sebagai sarana tontonan, bertujuan untuk menarik minat penonton untuk mengetahui dan juga melestarikan tari Geol Banjarnegara sebagai salah satu warisan budaya dari Banjarnegara a. Sebagai pertunjukan atau tontonan dimana mempertunjukan yang senantiasa berusaha untuk menarik perhatian para penonto bila ditonton. Tari Geol Banjarnegara biasanya di pentaskan pada hari jadi kota Banjarnegara dan di perlombakan sebagai materi SD dan SMP. Berbicara tentang kesenian, dapat di kaitkan dengan duni pendidikan. Salah satunya adalah tari Geol Banjarnegara sendiri. Selain sebagai sarana hiburan, sarana tontonan, dan sebagai pertunjukan, seni juga dapat di gunakan sebagai media dalam pemebelajaran. Seperti yang di kemukakan oleh ( Jazuli, 2008) Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tujuan mata pelajaran seni budaya pendidikan dasar dan menengah adalah agar siswa memiliki kemampuan: (1) memahami konsep dan pentingnya seni budaya, (2) menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya, (3) menampilkan kreatifitas melalui seni budaya, (4) meningkatkan peran serta seni budaya pada tingkat lokal, regional, maupun global, (5) mengolah dan mengembangkan rasa humanistik, yang secara khusus berimplikasi untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berapresiasi, berkreasi, dan berinteraksi melalui kesenian. Dalam mapel seni budaya aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Artinya mapel seni budaya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya (lihat PP No. 19 tahun 2005). Statemen dalam kurikulum tersebut menunjukkan betapa pentingnya peran budaya dalam pembelajaran seni, terutama nilai-nilai budaya lokal. Untuk itu pemberian pengalaman estetik melalui kegiatan apresiasi dan kreasi dipandang penting sebagai cara dalam pembelajaran pendidikan seni budaya di sekolah. Seperti di Banjarnegara itu sendiri sudah menggunakan tari Geol Banjarnegara sebagai muatan local baik di sekolah dasar ataupun sekolah menengah pertama. Dari segi penciptaaan tari geol itu sendiri sudah terdapat gabungan-gabungan dari berbagai kebudayaan yang tersebar di sekitar kabupaten Banjarnegara. Dengan pembelajaran itu sendiri di harapkan siswa dapat mengetahui apa isi dan makna yang terkandung dari tarian yang di ajarkan dan siswa mampu melestarikan tarian tersebut. Jika di kaji melalui kurikulum 2013 tari Geol Banjarnegara sudah sesuai dengan aspek yang terdapat dalam kurikulum 2013 yaitu mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, mengkomunikasi. Untuk mengamati adalah siswa meliahat guru atau layar yang sedang mempraktekan gerakan tari geol di depan kelas, menanya adalah siswa bertanya berbagai hal tentang tari Geol Banjarnegara, tentang sejarah, mengasosiasi adalah siswa mulai merangkai gerakan satu persatu dari ragam gerak satu ke ragam gerak berikutnya, mengasosiasi adalah siswa menganalisis tentang gerakan- garakan yang telah di berikan, dan yang terakhir adalah mengkomunikasi dengan cara siswa menampilkan gerakan tari Geol Banjarnegara sebagai hasil akhir evaluasi dalam pembelajaran. Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan manusia yang sedang berkembang menuju pribadi yang mandiri untuk membangun dirinya sendiri maupun masyarakatnya. Pendidikan juga dapat dipandang sebagai upaya untuk membantu manusia menjadi apa yang bisa diperbuat dan bagaimana harus menjadi atau berada. Oleh karena itu pendidikan harus bertolak dari pemahaman tentang hakekat manusia. Jagat 363

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014 pendidikan harus memuat adanya pendidikan nilai yakni suatu proses pembudayaan yang selalu berusaha meningkatkan harkat dan martabat manusia pendidikan memanusiakan manusia, pendidikan humaniora (Jazuli, 2008). Pendidikan nilai merupakan suatu aktivitas yang secara khusus bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai tertentu, seperti nilai religius (pendidikan agama), nilai moral (pendidikan kewarganegaraan), dan nilai estetik (pendidikan seni budaya). Dari uraian di atas pendidikan harus nenuat adanya pendidikan nilai atau pendidikan karakter pada peserta didik. Pada pembelajaran tari Geol Banjarnegara tersendiri terselip makna yaitu makna religi yang terkandung dalam tarian tersebut. Selain nilai religious ada pula nilai moral dan nilai- nilai estetik atau nilai keindahan. Misalnya pada gerakan berdoa itu menunjukan bahwa masyarakat Banjarnegara yang memiliki nilai keagamaan, nilai moral adalah misalnya pada gerakan awal yang mengkombinasikan gerakan dari berbagai tarian adalah bahwa kita sebagai warga Banjarnegara walaupun memiliki berbagai budaya yang berbeda tetapi masih satu yaitu sebagai warga Banjarnegara. Yang di tunjukan pada tari Geol Banjarnegara itu sendiri. Sedangkan nilai estetik atau nulai keindahannya adalah pada gerakan geol itu sendiri yang memiliki keindahan dan keseluruhan dari tari geol itu sendiri yang menyatu menjadi paduan tarian yang indah dan enak untuk dinikmati. Simpulan Dari hasil yang di dapatkan siswa mendapat pemebelajaran Tari Geol Banjarnegara bagaimana sejarah munculnya tari Geol Banjarnegara sebagai salah satu tarian yang ada di Kabupaten Banjarnegara, memahami bentuk tari Geol Banjarnegara, memahami ragam gerak yang ada dalam tari Geol Banjarnegara, bagaimana kostum yang di gunakan, dan makna apa saja yang terkandung dalam tarian itu. Dalam langkah langkah pembelajaran yang di lakukan sebelum memberikan materi tersebut terhadap siswa atau peserta didik, pendidik harus sudah mengerti dengan materi yang akan diberikan kepada siswanya seperti sudah menonton video atau sudah melakukan apresisi terlebih dahulu sebelum memberikan materi terhadap peserta didiknya. Seperti misalnya jika seorang guru sedang menjalaskan tentang kostum, property atau menjelaskan tentang sejarah atau ragam gerak guru harus mampu memahami tentang bagaimana sejarah dari tari Geol Banjarnegara, jika sedang menjelaskan tentang kostum guru juga harus dapat menjelaskan tentang apa saja kostum yang digunakan bila perlu mencontohkan atau member gambaran kepada peserta didik, jika menjelaskan tentang property apa saja yang di gunakan guru juga harus tau adakah property yang di gunakan dalam tari Geol Banjarnegara, dan jika guru sedang menjelaskan tentang ragam gerak guru harus mampu mencintohkan ragam gerak apa saja secara detail kepada siswanya agar siswa mampu mempelajari sebuah materi dengan benar, selain mempelajari di harapkan siswa dapat memahami dan melestarikan tarian asli daerahnya sendiri. Daftar Pustaka http://kipip97.blogspot.com/2013/04/tari-geol-banjarnegara.html http://groupindo.blogspot.com/2013/06/kesenian-banjarnegara.html http://muhammadjazuli.wordpress.com/karya-artikel/tak-dipublikasikan/ 364

365