itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu.

dokumen-dokumen yang mirip
Berikut adalah macam besaran pokok, beserta satuannya dibedakan dengan satuan MKS atau CGS :

BESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Besaran dan Satuan

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN

MODUL MATA PELAJARAN IPA

Gambar mengukur menggunakan jengkal

Pilihlah a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang!

Tabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 1 MEKANIKA (PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT)

Pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN Latihan Soal 5.1

BESARAN DAN PENGUKURAN

DASAR PENGUKURAN FISIKA

ULANGAN TENGAH SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MATA PELAJARAN : FISIKA : LINTAS FISIKA : SENIN, 7 OKTOBER 2013 ;120 MENIT

Standar Kompetensi 1. Menerapkan Konsep besaran fisika dan pengukurannya

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab:

Modul Mata Kuliah IPA 3 SD

BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI

MGMP Fisika Kabupaten Klaten Media Belajar Mandiri Siswa 1. Berbagai Macam Alat Ukur dalam Kehidupan Sehari - hari

BAIQ HELMA HIDYANTI

Pengukuran Besaran Fisika

BESARAN DAN SATUAN Pengertian Besaran Jumlah. Besaran Pokok

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

1/Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS

MODUL IPA FISIKA SMP KELAS VII SEMESTER 1

BAB I BESARAN DAN SATUAN

Standar Kompetensi Lulusan. Memahami prinsip-prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif

Pentingnya Pengukuran. d. Materi Pokok : Besaran dan Satuan e. Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 90 menit) f. Pertemuan ke : 1 g. Tujuan Pembelajaran :

Kelas 10 Fisika BAB 1 Pengkuran dan Besaran

FMIPA FISIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Page 1

Laporan Praktikum Fisika Dasar 1

- - BESARAN DAN SATUAN

Angka Penting. Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com. Angka Penting

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN. Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M. Pd.

PENGUKURAN DIMENSI DAN KONVERSI SATUAN

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

Pensil adalah sesuatu yang diukur panjangnya. Contoh : Panjang pensil 5 cm. 5 adalah nilai besaran panjang dari pensil

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki pendidik ialah mampu melakukan

Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Pengukuran Pada Benda Padat

Pasangan besaran pokok, satuan dalam Sistem Internasional (SI) dan alat ukur berikut yang sesuai adalah...

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 1 Kota Mungkid Kelas/Semester : VII/ 1. : Objek IPA dan Pengamatannya

Pengukuran, Besaran, dan Satuan

Kompetensi Siswa Hakikat Fisika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMA Kristen Eben Haezar

BAB 1 PENGUKURAN. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi:

Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya

Pengukuran, Besaran, dan Satuan

BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

KOMPETENSI DASAR. Mahasiswa mampu memahami konsep besaran dan satuan dan melakukan

BAB I. PENGUKURAN. Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL FISIKA. Kelas X. Fisika. SMA Negeri 2 Padalarang MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA SMA TERBUKA 1

Lembar Kegiatan Siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009

1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan termasuk besaran vektor adalah...

BAB I BESARAN DAN SATUAN

Pentalogy BIOLOGI SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1

BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN

Di unduh dari : Bukupaket.com

A. Pengertian Pengukuran B. Besaran dan Satuan

STRUKTUR MATERI. Kompetensi Dasar : Memahami prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting) Mata Pelajaran : Fisika

Neraca pegas Fungsi cara menggunakan neraca pegas

Pengukuran. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT

1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran

JANGKA SORONG I. DASAR TEORI

BAB II PENGUKURAN DASAR

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Fisika

Paket 2 PENGUKURAN. Pendahuluan

Sistem Pengukuran. 1. Benda-benda. di alam. fisika. besaran-besaran. didefinisikan.

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM FISIKA DASAR PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN

BAB I OBJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN PENGAMATANNYA

MENGUKUR BESARAN DAN MENERAPKAN SATUANNYA

Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan.

Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar A. Mengukur Besaran Fisika B. Melakukan Penjumlahan Vektor

ALAT UKUR PRESISI 1. JANGKA SORONG Jangka sorong Kegunaan jangka sorong Mengukur Diameter Luar Benda Mengukur Diameter Dalam Benda

BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING

NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING

Alat dan Bahan a. Penggaris b. Jangka sorong c. Balok besi d. Bola-bola kecil

Pilih satu jawaban yang tepat dengan memberi silang huruf 1. Which prefix is the most appropriate for the physical quantity value of m?

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LATIHAN UJIAN NASIONAL

KELAS:. KERJAKAN PADA LEMBAR INI UNTUK SEMUA SOAL GUNAKAN ATURAN ANGKA PENTING KECUALI ADA PETUNJUK LAIN

Bab 1 Besaran dan Pengukuran

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria lingkungan belajar siswa

I. Ulangan Bab 2. Pertanyaan Teori 1. Tentukanlah besar dan arah vektor-vektor berikut : a. V = 3, 1. b. V = 1, 3. c. V = 5, 8.

1. BESARAN 2. DIMENSI 3. ANGKA PENTING 4. NOTASI ILMIAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN PAMUJI WASKITO R

PENGUKURAN DAN BESARAN

Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si

BESARAN DAN SATUAN. 2. Catatlah hasilnya dan buatlah nama satuan ukurannya menurutmu sendiri.

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Transkripsi:

PENGUKURAN Sifat-sifat fisis suatu benda dapat dipelajari secara kualitatif dan kuantitatif. Untuk mempelajari sifat dan keadaan benda secara kuantitatif diperlukan pengukuran. Perhatikan gambar berikut Bila dideskripsikan secara kualitatif, balok di atas padat, keras, serta tinggi. Namun bila ditanyakan secara khusus mengenai tinggi ataupun panjang balok tersebut, maka diperlukanlah pengukuran, untuk menyatakan/menggambarkan balok-balok tersebut secara kuantitatif dalam bentuk angka. Mengukur adalah membandingkan parameter pada obyek yang diukur terhadap besaran yang telah distandarkan, sedangkan pengukuran merupakan suatu usaha untuk mendapatkan informasi deskriptif-kuantitatif dari variabel-variabel fisika suatu zat atau benda yang diukur, misalnya panjang 1m atau massa 1 kg dan sebagainya. Mengukur dapat dibedakan menjadi dua yaitu mengukur secara kualitatif dan mengukur secara kuantitatif. Mengukur secara kualitatif, yaitu menandai keadaan obyek secara kualitatif (kata/verbal), seperti keras, padat, panas, dingin, atau bau serta rasanya, dan lain-lain. Hasil ukur secara kualitatif bersifat subyektif, artinya tergantung pada suasana saat pengukuran, seperti perasaan mengukur, situasi tempat mengukur, keadaan obyek ukur itu sendiri dan lain sebagainya. Mengukur secara kuantitatif, yaitu menandai obyek ukur secara bilangan (numerikal). Misalnya mengukur panjang papan tulis. Hasil ukur secara kuantitatif bersifat obyektif, artinya hasil ukur

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu. Hasil pengukuran secara kuantitatif ini dinyatakan dalam bilangan dan satuan. Tinggi atau panjang balok tadi adalah sesuatu yang dapat kita ukur dan dapat kita nyatakan dengan angka dan satuan. Panjang merupakan besaran fisika. Maka, dapat dikatakan besaran fisika adalah ukuran fisis suatu benda yang dinyatakan secara kuantitas. Contoh sehari-hari mengenai penggunaan besaran, misalnya pada saat berbelanja kebutuhan sehari-hari. Penggunaan nama besaran yang kurang tepat, juga seringkali dijumpai misalnya untuk besaran massa yang sering disalah artikan dengan berat, ini dikarenakan berat lebih familiar dan sudah dipakai secara konvensional oleh masyarakat. Dalam fisika, besaran terbagi atas besaran dasar/pokok dan besaran turunan. Besaran dasar/pokok adalah besaran yang tak tergantung pada besaran-besaran lain sedangkan besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran-besaran dasar. Adapun besaran dasar dalam fisika menurut sistem international (SI) yang berlaku mulai sejak 1960 pada konferensi International dari Bureau of Weights and Measures di Paris ialah sebagai berikut: Besaran Pokok Lambang Besaran Pokok Lambang satuan Panjang l m Massa m kg Waktu t s Suhu T K Kuat arus listrik I A Intensitas cahaya I Cd Jumlah zat n mol

Sedangkan contoh untuk besaran turunan, beberapa diantaranya: kecepatan, percepatan, gaya, energi, daya, momentum dan sebagainya. Pengukuran Besaran Fisika Peranan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Seorang petani tradisional mungkin melakukan pengukuran panjang dan lebar sawahnya menggunakan satuan bata, dan tentunya alat ukur yang digunakan adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang insinyur sipil mengukur lebar jalan menggunakan alat meteran kelos untuk mendapatkan satuan meter. Misalnya dilakukan pengukuran panjang bangku dengan buku artinya kita membandingkan panjang bangku dengan panjang buku, dan buku itu dipakai sebagai satuan pengukuran. Perhatikan Gambar berikut ini. Misalkan ada seorang anak ingin mengukur tinggi badan temannya namun tidak ada penggaris, kemudian dia menggunakan tangan atau hasta (panjang jengkal jari dari kelingking ke jempol) atau jegkal sebagai alat pengukur panjang. Dengan menggunakan tangan orang pertama tinggi badan anak tersebut 10 jengkal, sedangkan menurut orang kedua tingginya ialah 12 jengkal. Lalu anakah yang dapat dipercaya? Mengukur dengan tangan memberikan hasil yang berbeda-beda untuk setiap orang, sehingga tidak dapat dipakai sebagai pembanding, karenanya hasta, jengakal dan depa juga tidak dapat dipakai sebagai satuan ukuran baku. 1. Alat ukur panjang a. Pengukuran Panjang dengan Mistar Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.

Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks. b. Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu: 1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm 2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1 mm.

c. Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil. Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian dari mikrometer. 2. Alat Ukur Massa Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan. Alat ukur yang biasa digunakan seperti neraca ohaus, neraca lengan, neraca pegas, neraca analitikbahakan sampai neraca digital, dimana massa benda langsung dapat dibaca pada tampilan layarnya

3. Alat Ukur Waktu Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s. 4. Alat Ukur Suhu Untuk mengukur suhu dapat digunakan thermometer, mulai dari termometer yang berisi raksa hingga yang digital.

5. Alat ukur Kuat Arus Kuat arus dapat diukur dengan amperemeter,baik yang analog hingga digital. NURKHAERATI MUHYIRUNG 15B08013