KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

dokumen-dokumen yang mirip
A. Tujuan dan manfaat 1. Menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar yang relevan.

Pengajaran Mikro. Farida Nurhasanah

Oleh: Guru Besar Universita Riau

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM. Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan belajar mengajar PAU-PPAI-UT 1

MATERI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

DASAR-DASAR KOMUNIKASI DAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

PELATIHAN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN DASAR TEKNIK INSTRUKSIONAL (PEKERTI) KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VI JAWA TENGAH

Keterampilan Dasar Mengajar (Generic Teaching Skill)

KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR. Sunaryo Soenarto

Capaian Pembelajaran. Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan pembelajaran. Sudarmantep.com

Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran

KETERAMPILAN MENUTUP PELAJARAN

Cara Melaksanakan. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

KETERAMPILAN DASAR TUTORIAL

Dalam bahan belajar mandiri (modul) enam Anda telah mempelajari tiga

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR. MODUL 7 Strategi Pembelajaran di SD

ORIENTASI PENGAJARAN MIKRO

BAB I PEBDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat MIN Pemurus Dalam Banjarmasin. keputusan Menteri Agama No. 155 A Tanggal 20 November 1995.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

KETRAMPILAN MENGAJAR (Set Induction & Closure) (A. Suherman)

Keterampilan Dasar Memberikan Variasi Mengajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu

Keterampilan Dasar Mengajar (Generic Teaching Skill) Oleh : Susiwi S.

Keterampilan yang Harus Dikuasai Guru dalam Proses Pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru

KOMUNIKASI DAN KETERAMPILAN MENGAJAR. RIYAN HIDAYATULLAH


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Permen 23 Tahun 2006 (Wardhani, 2008:2) disebutkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

KETERAMPILAN MENGAJAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model inkuiri terbimbing merupakan suatu model yang digunakan guru untuk

BAB II VARIASI PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

II. TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR. RINI NINGSIH, M. Pd.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KOMUNIKASI PEMBELAJARAN

Pembelajaran merupakan proses interaksi dan komunikasi

TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitannya dan mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan

KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN KETRAMPILAN BERTANYA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SDN NO. 64 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

Kompetensi Dasar. Menerapkan kemampuan dasar mengajar dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan Dasar Mengajar

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT

KETRAMPILAN DASAR PEMBELAJARAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan. Negara Kesatuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan observasi atau studi pendahuluan yang penulis

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

KOMUNIKASI DAN BERFIKIR KRITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. didiknya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan berusaha secara terus menerus dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pengajaran Mikro

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belajar sebagai suatu kebutuhan yang telah dikenal dan bahkan sadar atau

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelectual)

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

C. Macam-Macam Metode Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi, karena dalam proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR Oleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut arti leksikal Hasil adalah sesuatu yang diadakan. 10 Sedangkan belajar

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

Orientasi Pengajaran. Maryati dan Tim UPPL UNY. Mikro

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

PEMBELAJARAN MATEMATIKA di SD

BAB V PEMBAHASAN. efektif dan menyenangkan (PAKEM) pada pelajaran PAI kelas VII. di SMPN 1 Kanigoro Blitar tahun ajaran 2015/2016

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEDOMAN BIMBINGAN DAN PENILAIAN PRAKTIK PENGENALAN LAPANGAN (PPL)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Biologi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata bios yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dalam masa perkembangan, sehingga perlu

BAB I PENDAHULUAN. manusia lewat pelatihan dan pengajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. bahan ajar, media yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

TINJAUAN PUSTAKA. Banyak orang belum mengetahui apa itu leaflet dan apa perbedaannya dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Karangasem, 12 Desember 2015 Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP/MTs. Ttd. I Wayan Kerti

BAB III METODE PENELITIAN

8-Keterampilan Dasar Mengajar. Oleh : Badru Zaman, M.Pd Universitas Pendidikan Indonesia

TUJUAN: Untuk melatih calon guru agar dalam mengahantarkan pelajarannya di dalam kelas telah terbiasa bergerak bebas (tidak kikuk atau kaku )

VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang sering

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran matematika, selain dari faktor keaktifan, faktor

Transkripsi:

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

JENIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR: Ketrampilan membuka dan menutup pelajaran Ketrampilan menjelaskan Kertampilan memberikan variasi Ketrampilan bertanya Ketrampilan mengaktifkan belajar siswa Ketrampilan megelola kelas Ketrampilan memberi penguatan

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN Pengertian Membuka pelajaran diartikan dengan perbuatan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat kepada apa yang akan dipelajari Menutup pelajaran adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN Tujuan Menimbulkan perhatian dan motivasi siswa terhadap tugas-tugas yang akan dihadapi Memungkinkan siswa mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan Siswa dapat mengetahui pendekatan-pendekatan yang akan digunakan dalam mempelajari bagian-bagian pelajaran

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN Tujuan Memungkinkan siswa mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang dikuasai dengan hal-hal baru yang akan dipelajari Memberikan kemungkinan kepada siswa untuk menggabungkan fakta-fakta, keterampilanketerampilan, konsep-konsep yang tercakup dalam suatu peristiwa. Memungkinkan siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilan dalam belajar

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN Prinsip-prinsip penggunaan Kebermaknaan Usaha menarik perhatian/memotivasi siswa, guru harus memilih cara yang relevan dengan isi dan tujuan pelajaran. Berurutan dan berkesinambungan Guru dalam mengenalkan dan merangkum kembali pokokpokok penting pelajaran hendaknya merupakan bagian yang utuh. Fleksibel (penggunaan secara luwes) Kelancaran dalam susunan gagasan, ide, dapat memudahkan peserta didik mengonsepsi keutuhan konsep membuka dan mudah mengantisipasi pokok bahasan yang akan dipelajari. Antusiasme&kehangatan dalam mengkomunikasikan gagasan Mendorong anak untuk menilai bahwa bahasan yang dipelajari mempunyai arti penting dan sikap yang hangat akan melahirkan respon yang terbuka dan simpatik siswa.

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN Prinsip-prinsip penggunaan Prinsip teknis penggunaan keterampilan membuka pelajaran 1) singkat, padat dan jelas, 2) tidak berbelit-belit, 3) bahasanya mudah dipahami, 4) disertai contoh/ilustrasi secukupnya 5) menarik perhatian

Komponen ketrampilan Membuka pelajaran KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN Menarik perhatian siswa; beberapa cara yang digunakan guru untuk menarik perhatian siswa antara lain dengan variasi gaya mengajar, penggunaan alat bantu mengajar dan pola interaksi yang bervariasi. Menimbulkan motivasi; dengan cara menunjukan kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide-ide yang bertentangan dan memperhatikan minat siswa. Memberikan acuan; usaha memberikan gambaran yang jelas kepada siswa mengenai yang akan dipelajari dengan cara mengemukakan sec. spesifik dan singkat. Antara lain dengan: mengemukakan kompetensi dasar, indicator hasil belar, Membuat kaitan; bahan pengait sangat penting digunakan bila guru ingin memulai pelajaran baru. Antara lain: mencari batu loncatan dari pengetahuan yang dimiliki siswa, guru membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah diketahui siswa, mengusahakan kesinambungan pelajaran yang lalu dengan sekarang.

Komponen ketrampilan Menutup pelajaran KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN Meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan. Mengevaluasi dengan berbagai bentuk evaluasi, misalnya mendemonstrasikan keterampilan, meminta siswa mengaplikasikan ide baru dalam situasi yang lain, mengekspresikan pendapat siswa sendiri, dan memberikan soal-soal tertulis serta mengekspresikan ide baru dalam situasi lain, soal tertulis. Memberi dorongan psikologi atau sosial. Interaksi guru dengan siswa saling menghargai dan memberikan dorongan psikologi dan sosial dengan: memuji hasil yang dicapai, mengingatkan pentingnya materi, memberi harapan positif, meningkatkan percaya diri siswa akan potensi diri.

Keterampilan Menjelaskan Pengertian Menjelaskan berarti menyajikan informasi lisan yang diorganisasikan secara sistematis dengan tujuan menunjukan hubungan. Penekanan memberikan penjelasan adalah proses penalaran siswa dan bukan induktrinasi.

Keterampilan Menjelaskan Tujuan Untuk membimbing pikiran siswa dalam memahami konsep, prinsip dll. Untuk memperkuat struktur kognitif yang berhubungan dengan bahan pelajaran. Membantu siswa memecahkan masalah Membantu siswa mengasimilasi dan mengakomodasi konsep Mengomunikasikan ide dan gagasan kepada siswa Melatih siswa mandiri dalam mengambil keputusan Melatih siswa berfikir logis apabila penjelasan guru kurang sistematis

Keterampilan Menjelaskan Dari isi yang disampaikan guru pada siswa makna menjelaskan dibedakan: Mengampaikan informasi, menyampaikan fakta dan intruksi untuk diketahui saja. Menerangkan, menunjukan apa dan bagaimana sesungguhnya sesuatu itu. Menjelaskan, menunjukan mengapa dan untuk apa sesuatu terjadi dan menunjukan hubungan. Memberikan motivasi diartikan memberi dorongan, menimbulkan minat dan kemauan siswa. Mengajukan pendapat pribadi, sebaiknya disertai fakta.

Keterampilan Menjelaskan Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan Penjelasan dapat diberikan di awal, di tengah, atau di akhir jam pertemuan tergantung kepada keperluan Penjelasan harus relevan dengan tujuan pelajaran Penjelasan dapat diberikan bila ada pertanyaan dari siswa atau direncanakan oleh guru Materi penjelasan harus bermakna bagi siswa Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan siswa

Keterampilan Menjelaskan 1. Dalam merencanakan penjelasan. Perlu diperhatikan: Isi pesan/pokok bahasan yang akan disampaikan Penerima pesan (siswa dengan segala kesiapannya). Hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat rencana suatu penjelasan: Relevan dengan pertanyaan yang diajukan Sesuai dengan daya tangkap siswa Sesuai dengan perbendaharaan dan pengalaman siswa Mampu memikat perhatian siswa Komponen keterampilan Struktur argumentasi cukup meyakinkan siswa Mengandung unsur motivasi untuk mendorong siswa

Keterampilan Menjelaskan 2. Menyajikan penjelasan (pelaksanaan). Orientasi, mengantarkan siswa pada pokok bahasan yang akan dibahas. Bahasa yang sederhana; kejelasan suatu penjelasan dapat ditingkatkan dengan penggunaan bahasa yang baik Penggunaan contoh dan ilustrasi; contoh dan ilustrasi akan mempermudah siswa yang sulit dalam menerima konsep yang abstrak. Biasanya pola umum untuk menghubungkan contoh dengan dalil adalah pola induksi dan deduktif.

Keterampilan Menjelaskan 2. Menyajikan penjelasan (pelaksanaan). Memberikaan variasi; penekanan dapat dikerjakan dengan cara mengadakan variasi dalam gaya mengajar (variasi dalam suara atau mimik) dan membuat struktur sajian, yaitu memberikan informasi yang menunjukan arah atau tujuan utama sajian Sistematika; agar penjelasan mudah diterima hendaknya urutan langkah-langkah ditunjukan dengan jelas. Balikan; Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, balikan dapat diperoleh dengan cara memperhatikan tingkah laku siswa, memberikan kesempatan pada siswa menjawab pertanyaan guru dan meminta pendapat siswa apakah penjelasan yang diberikan bersifat bermakna atau tidak.

KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI STIMULUS

PENGERTIAN VARIASI STIMULUS Suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam situasi pembelajaran siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta partisipatif.

TUJUAN DAN MANFAAT Menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek pembelajaran yang relevan Memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin mengetahui dan menyelidiki Memupuk tingkah laku positif terhadap guru dan sekolah Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang disenangi.

PRINSIP PENGGUNAAN Digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan Digunakan secara lancar dan berkesinambungan Direncanakan secara baik, dan secara eksplisit dicantumkan dalam RPP.

KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI A.VARIASI DALAM CARA MENGAJAR 1. Penggunaan variasi suara 2. Pemusatan perhatian siswa (focusing) 3. Kesenyapan atau kebisuan guru 4. Mengadakan kontak pandang dan gerak 5. Gerakan badan dan mimik 6. Pergantian posisi guru di dalam kelas dan gerak guru.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pergantian posisi dan gerak guru: 1. Biasakan bergerak bebas di dalam kelas 2. Jangan membiasakan menerangkan sambil menulis di papan tulis 3. Jangan membiasakan menerangkan dengan arah pandangan ke langit-langit, lantai, ke luar, tetapi arahkan pandangan ke seluruh kelas. 4. Bergeraklah perlahan dari belakang ke depan untuk mengetahui tingkah laku siswa (observasi)

B.VARIASI DALAM PENGGUNAAN MEDIA DAN ALAT PELAJARAN 1.Variasi media dan alat yang dapat dilihat (visual aids) Grafik, bagan, foster, diorama, gambar, film, slide. 2. Variasi media dan alat yang dapat didengar (auditif aids) Rekaman suara, suara radio, musik, deklamasi, puisi, sosiodrama.

3.Variasi media dan alat yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan (motorik) Peragaan yang dilakukan guru/siswa, model, patung, topeng. 4.Variasi media dan alat yang dapat didengar, dilihat, dan diraba (audiovisual aids) Film, televisi, radio, slide projector, yang diringi penjelasan guru.

C.VARIASI POLA INTEKASI DAN KEGIATAN SISWA 1.Pola Guru - Siswa G Komunikasi sebagai Aksi (Satu Arah) S S S

2.Pola Guru-Siswa-Guru G Ada Balikan bagi guru, tidak ada interaksi antarsiswa (komunikasi sebagai interaksi) S S S

3.Pola Guru-Siswa-Siswa G Ada Balikan bagi guru, siswa saling belajar satu sama lain S S S

4. Pola Guru-Siswa, Siswa-Guru, Siswa-Siswa G Interaksi optimal antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa (Komunikasi sebagai transaksi, multiarah) S S S S

5. Pola Melingkar G siswa sebagai multiarah) Interaksi optimal antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan (Komunikasi transaksi, S S S S S

KETERAMPILAN BERTANYA DASAR

Secara etimologis keterampilan bertanya dapat dilihat maknanya dari dua suku kata yaitu terampil dan tanya. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Bertanya berasal dari kata tanya yang berarti antara lain permintaan keterangan. Sedangkan kata terampil memiliki arti cakap dalam menyelesaikan tugas atau mampu dan cekatan. Berdasarkan pada arti secara etimologis tersebut, maka secara sedarhana keterampilan bertanya dapat dirumuskan sebagai kecakapan atau kemampuan seseorang dalam mengajukan pertanyaan untuk meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain, atau pihak yang menjadi lawan bicara.

TUJUAN DAN MANFAAT BERTANYA DASAR Membangkitkan minat dan keingintahuan siswa tentang suatu topik Memusatkan perhatian pada masalah tertentu Menggalakkan penerapan belajar aktif Merangsang siswa mengajukan pertanyaan sendiri Menstrukturkan tugas-tugas hingga kegiatan belajar dapat berlangsung secara maksimal Mendiagnosis kesulitan belajar siswa Mengkomunikasikan dan merealisasikan bahwa semua siswa harus terlibat secara aktif dalam pembelajaran

TUJUAN DAN MANFAAT BERTANYA DASAR Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mendemonstrasikan pemahamannya tentang informasi yang diberikan Melibatkan siswa dalam memanfaatkan kesimpulan yang dapat mendorong mengembangkan proses berpikir Mengembangkan kebiasaan menanggapi pernyataan teman atau pernyataan guru Memberi kesempatan untuk belajar berdiskusi Menyatakan perasaan dan pikiran yang murni kepada siswa

TIPE PERTANYAAN Pertanyaan yang menuntut fakta-fakat; yaitu pertanyan, suruhan atau pernyataan untuk mengungkap kembali ingatan siswa terhadap pengalaman atau materi yang telah dipelajari sebelumnya. Misalnya Pemilihan umum tahun berapa, yang memilih presiden langsung oleh rakyat...? Pertanyaan yang menuntut kemampuan membandingkan; yaitu pertanyaan, suruhan atau pernyataan untuk mengembangkan atau melatih daya pikir siswa, khususnya kemampuan berpikir analisis dan sintesis. Misalnya Bandingkan antara perjalanan dengan menggunakan kereta api dan Bis?. Pertanyaan yang menutut kemampuan analisis; yaitu pertanyaan, suruhan atau pernyataan untuk mengembangkan dan melatih kemampuan atau daya nalar secara terurai atau analisis. Misalnya Apa yang menyebabkan terjadinya bencana Tsunami

TIPE PERTANYAAN Pertanyaan yang menutut kemampuan memperkirakan (judgment); yaitu pertanyaan, suruhan atau pernyataan untuk mengembangkan atau melatih kemampuan meramalkan atau membuat perkiraanperkiraan. Misalnya sambil menunjuk buah pepaya Berapa kg kah berat buah pepaya ini? Pertanyaan yang menutut pengorganisasian; yaitu pertanyaan, suruhan atau pernyataan untuk mengembangkan atau melatih kemampuan berpikir secara teratur,logis, sistematis dan komprehensif. Misalnya Jelaskan bagaimana upaya untuk menyelamatkan diri dari bencana alam gempa bumi? Pertanyaan yang tidak perlu dikemukakan jawabannya; yaitu pertanyaan, suruhan atau pernyataan untuk memberikan penegasan atau meyakinkan tentang sesuatu kepada siswa. Pertanyaan, suruhan atau pernyataan semacam ini digolongkan kedalam jenis pertanyaan retorika yang tidak perlu mendapatkan jawaban. Misalnya, setelah guru menjelaskan tentang cara-cara darurat untuk menyelamatkan diri dari bahaya gempa bumi, kemudian guru bertanya Apakah perlu informasi ini diketahui pula oleh teman-taman kalian yang lain?

KRITERIA DAN SYARAT PERTANYAAN Bahasa yang jelas; yaitu pertanyaan, suruhan atau pernyataan disampaikan dengan menggunakan kalimat atau bahasa yang mudah dsimengerti oleh pihak yang ditanya Waktu berpikir; yaitu pertanyaan, suruhan atau pernyataan yang diajukan, harus memberikan waktu yang cukup untuk berpikir bagi siswa, sehingga dapat menemukan dan menyampaikan jawabannya. Pemerataan/pemindahan giliran (redirecting); yaitu pertanyaan, suruhan atau pernyataan harus disampaikan secara adil dan merata kepada setiap siswa, sehingga semua memiliki kesempatan yang sama. Acak; yaitu pertanyaan, suruhan atau pernyataan sebaiknya diberikan secara acak (tidak berurutan), agar perhatian siswa semuanya terpusat pada kegiatan pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

KRITERIA DAN SYARAT PERTANYAAN Pemberian acuan (structuring); yaitu pertanyaan, suruhan atau pernyataan yang disampaikan harus membantu siswa dapat mengolah informasi pembelajaran dan menemukan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan. Untuk menemukan jawaban yang tepat dan akurat sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, kadang- kadang pertanyaannya itu sendiri harus disertai dengan acuan, agar siswa jelas dan memahami maksud dan tujuan dari isi pertanyaan tersebut. Kehangatan dan keantusiasan Suasana pembelajaran harus diciptakan dalam kondisi yang kondusif dan menyenangkan, sehingga siswa merasa aman dan betah dalam belajar. Menyampaikan pertanyaan merupakan bagian dari startegi pembelajaran yang dikembangkan, dan oleh karena itu ketika menyampaikan pertanyaan harus tercipta nuansa psikologis yang hangat (antusias) dan mendorong sipirit belajar yang tinggi.

KRITERIA DAN SYARAT PERTANYAAN Merangsang berpikir Setiap jensi pertanyaan yang diajukan dimaksudkan untuk mendorong terjadinya proses pembelajaran yang aktif. Setiap pertanyaan yang diajukan harus menjadi rangsangan (stimulus) bagis siswa, sehingga siswa merasa tertantang untuk belajar berpikir, melakukan berbagai aktivitas pembelajaran untuk menjawabnya.