Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014

dokumen-dokumen yang mirip
USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (SMK3) DI PT.X BERDASARKAN HASIL ANALISIS METODE RISK ASSESSMENT (CHECKLIST) *

BAB 1 : PENDAHULUAN. berskala besar, menengah ataupun kecil. Hal ini berpengaruh terhadap ketatnya

Perancangan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Berdasarkan OHSAS Di PT X (Studi Kasus : Produksi Teh)

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PABRIK ROTI BARITON 1

Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya

Usulan Perbaikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Menggunakan Metode Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA) *

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis

Prosiding Teknik Industri ISSN:

OVERVIEW KONSEP HAZARD, RISK AND CONTROL PERTEMUAN 1 FIERDANIA YUSVITA PRODI KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU

Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 2, Oktober 2017, Hal E- ISSN : ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

Tabel I.1 Data Kecelakaan Kerja di Rumah Batik Komar. (Sumber : Rumah Batik Komar) Kecelakaan kerja Dampak Frekuensi

Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) *

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERDASARKAN METODE SWIFT PADA PT KRAKATAU STEEL DIVISI WIRE ROD MILL

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

STRATEGI MEMINIMASI STRES KERJA OPERATOR BERDASARKAN FAKTOR PEMICU STRES KERJA PADA PT AGRONESIA INKABA *

Seminar Nasional IENACO ISSN: PENILAIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN METODE HIRARC DI PT. X PASURUAN JAWA TIMUR

Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy

Strategi Minimisasi Potensi Bahaya Berdasarkan Metode Hazard and Operability (HAZOP) di PT. Agronesia

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko

PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL (SOP) IDENTIFIKASI, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN BAHAYA RESIKO. No. Dokumen: CTH-HSE.02-SOP-01

Analisis Penerapan Keselamatan Kerja Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment (HIRA) Dengan Pendekatan Fault Tree Anlysis (FTA)

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HIRADC PADA PERUSAHAAN PENGOLAHAN KAYU

LOGO. Lingkungan Fisik Area Kerja

Rancangan Sistem Keselamatan Kerja Stasiun Kerja Induksi Fumace berdasarkan Metode SWIFT (The Structured What-If Analysis)

Risk Analysis : Severity & Likelihood

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Keywords: HIRARC, risk control.

Analisis Kecelakaan Kerja Untuk Meminimisasi Potensi Bahaya Menggunakan Metode Hazard and Operability dan Fault Tree Analysis (Studi Kasus Di PT X) *

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dengan alur metodologi sebagai berikut pada Gambar 3.1: Identifikasi Bahaya

Analisis Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah Cacat di Stasiun Kerja Sablon (Studi Kasus: CV. Miracle)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman yang serba modern ini, hampir semua pekerjaan manusia telah

TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO PADA PANGGUNG GAS OKSIGEN PT ANEKA GAS INDUSTRI V

USULAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STANG ENGKOL DI PRODUSEN SENJATA MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA)

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi pada daya kerja. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga

Alat Pelindung Diri Kuliah 8

MANAJEMEN RISIKO K3 (Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko)

JPTM, Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017,

ABSTRAK. Laporan Tugas Akhir

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada. Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI

KECELAKAAN TAMBANG. Oleh : Rochsyid Anggara

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN TINDAKAN PENGENDALIAN

IDENTIFIKASI FASILITAS SAFETY BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN DI GEDUNG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PT. SINAR GRAFINDO SURAKARTA: DRAFT AJUAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2016 to user

MEMPELAJARI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI CV. INOTEK KIMIA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik.

ANALISIS IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI AREA GUDANG BAHAN JADI DI PT

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Data Kecelakaan Kerja Tahun Cacat Total

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan sering mengabaikan Keselamatan dan Kesehatan. Kerja (K3) para pekerjanya. Dimana sebenarnya K3 merupakan poin

Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2012 ISBN No

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2016

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK MENGKATEGORIKAN HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. BAMBANG DJAJA SURABAYA

#10 MANAJEMEN RISIKO K3

ANALISA RISIKO K3 DENGAN PENDEKATAN HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HAZOP)

Healthy Tadulako Journal (Lusia, Hasanah, Bunniati : 57-61) 57

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Aktual Jumlah Frekuensi Cacat PT. X

PT. SAAG Utama PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO No: PK.HSE.01 Berlaku : Revisi : 00 Hal.

BAB V PEMBAHASAN. Khusus Busway Kapten Tendean Blok.M Cileduk Paket Kapten Tendean

EVALUASI PENGENDALIAN RISIKO PT. LEMBAH KARET BERDASARKAN RISK REDUCTION

Usulan Urutan Penanganan Limbah Produksi Garmen Berdasarkan Prioritas Menggunakan Failure Mode and Effect Analysis di PT.

Analisa Kecelakaan Menggunakan Metode Event and Casual Factor Analysis Pada Kecelakaan Menghilangkan Waktu Kerja Studi Kasus di PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

Dian Palupi Restuputri, Eriko, Andri Sulaksmi Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan layout untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya. Layout

Seminar Nasional Riset Terapan 2015 SENASSET 2015 ISBN: Serang, 12 Desember 2015

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK-3) PADA PT. X TANGERANG

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. Oleh :

Analisis Identifikasi Bahaya Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol, Dengan Metode HIRARC dan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis (BCA)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

IMPLEMENTASI HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND CONTROL PADA PROSES PRODUKSI BC. CASTING GEDUNG C PT. SHOWA INDONESIA MANUFACTURING CIKARANG

Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment)

Memenuhi Salah Satu. Syarat. Disusun Oleh : J PROGRAM FAKULTAS

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP PENELITIAN DAN HIPOTESIS. keselamatan kerja yaitu : (1) lingkungan kerja, (2) pekerjaan, dan (3) manajemen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA MESIN BENDING DI PT. X MENGGUNAKAN METODE SYSTEMATIC HUMAN ERROR REDUCTION AND PREDICTION APPROACH (SHERPA) *

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KUESIONER PENELITIAN

Abstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia industri dengan segala elemen pendukungnya selalu berkembang secara

BAB I PENDAHULUAN. tepat akan dapat merugikan manusia itu sendiri. Penggunaan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pekerja dari segi keselamatan dan kesehatan kerja. Karena bila ada

Program Konservasi Pendengaran (1) Hearing Conservation Program (1)

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengupasan tanah pucuk (top soil removal). Top Soil Removal dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN I-1

Kata Kunci : Rumah Batik Komar, HIRARC, OHSAS 18001:2007, Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012, SOP, Intruksi kerja

Transkripsi:

Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Usulan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Berdasarkan Hasil Analisis Risk Assessment * (Studi Kasus di CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK)) VANNY PRATIWI, ARIE DESRIANTY, YUNIAR Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung Email: vanny_pratiwi@yahoo.com ABSTRAK CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK) merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam big industri produsen karet. Saat ini CV. AMIK belum memiliki sistem keselamatan kesehatan kerja, maka perlu dilakukan sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi bahaya lah metode Risk Assessment. Metode ini menggunakan kata kunci checklist. Hasil dari metode ini berupa risiko kerja yang timbul baik fisik maupun mental yang dapat dijadikan dasar untuk menentukan usulan perbaikan sistem kerja. Berdasarkan laporan kerja Risk Assessment didapat bahwa di setiap stasiun kerja memiliki potensi bahaya risiko prioritas utama, menengah rendah yang didapat dari hasil nilai tingkat keparahan peluang suatu kejadian. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian risiko menggunakan eliminasi, substitusi, pengendalian engineer, pengendalian administratif, penggunaan alat diri. Kata kunci: Risk Assessment, checklist, potensi bahaya, tingkat keparahan. ABSTRACT CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK) is a company engaged in the field of industrial rubber manufacturer. Current CV. AMIK not have a safety and health system, it is necessary to the safety and health management systems work. The methods used to identify hazards Risk Assessment is a method. This method uses the keyword checklist. The results of this method in the form of occupational risks arising both physically and mentally which can be used as the basis for determining the proposed improvement of the working system. Based on Risk Assessment work report found that in every work station has the potential gers that get top priority risk level, medium and low values obtained from the results of the severity and the chances of an event. So it is necessary to control the risk of using elimination, substitution, control engineers, administrative controls, and use of personal protective equipment. Keywords: Risk Assessment, Checklist, Potential Danger, Severity. * Makalah ini merupakan ringkasan dari Tugas Akhir yang disusun oleh penulis pertama dengan pembimbingan penulis kedua ketiga. Makalah ini merupakan draft awal akan disempurnakan oleh para penulis untuk disajikan p seminar nasional /atau jurnal nasional. Reka Integra - 327

Pratiwi, dkk 1. PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Keselamatan kesehatan kerja merupakan salah satu faktor penting agar tercapai kualitas produk yang baik tercapainya keselamatan kerja di tempat kerja yang terjamin sehingga kesejahteraan pekerja dapat lebih ditingkatkan. Sistem keselamatan kesehatan kerja yang baik dapat meminimasi risiko terjadinya kecelakaan kerja yang menimpa fisik ataupun mental dari pekerja. CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK) merupakan perusahaan yang bergerak dalam big industri karet. Perusahaan ini berproduksi ketika pesanan (make to order) dari konsumen. Walaupun perusahaan ini memiliki jumlah pekerja yang tidak begitu banyak yaitu 23 pekerja menggunakan 2 mesin (mesin internalmixer/kneader, mesin mill), tetap saja masalah keselamatan kesehatan kerja para pekerjanya perlu diperhatikan, karena kecelakaan dapat terjadi kapan dimana saja baik itu kecelakaan yang ringan maupun kecelakaan yang berat. Kecelakaan kerja dapat diminimasi dengan aya prosedur yang baik prosedur tersebut dilaksanakan dengan tepat. Beberapa kecelakaan kerja seperti jari tengah jari manis terputus yang terjadi di tahun 2010 di CV. AMIK ini sehingga perlu aya penelitan serta identifikasi bahaya. Agar kecelakaan kerja tersebut dapat diminimasi dicegah maka diperlukan identifikasi untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan kerja tersebut sehingga dapat dihasilkan suatu usulan perbaikan yang tepat. 1.2 IdentifikasiMasalah Keterbatasan yang dimiliki manusia p sistem yang digunakan memiliki kemungkinan untuk terjadinya kesalahan yang human error. Saat ini, di CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK) kemungkinan potensi bahaya yang dialami cukup besar, karena ketika produksi berlangsung manusia berinteraksi dengan mesin yang memiliki potensi bahaya cukup besar, penggunaan energi lingkungan disekitar pekerja yang panas bau yang dikeluarkan dari bahan dasar pabrik tersebut yaitu karet dapat kemungkinan terjadinya potensi bahaya. Kecelakaan kerja di perusahaan ini terjadi karena belum aya Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3). Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan identifikasi kemungkinan terjadinya potensi bahaya, kemudian dari hasil identifikasi tersebut dapat ditentukan usulan perbaikan agar aktivitas produksi tidak terganggu. Untuk melakukan identifikasi bahaya, menggunakan metode Risk Assessment (Checklist). Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi bahaya risiko kerja yang timbul baik fisik maupun mental serta menentukan usulan perbaikan sistem kerja. Metode Checklist ini merupakan metode yang sederhana, cepat dalam pelaksanaannya, paling mudah dalam penerapannya. 2. STUDI LITERATUR Keselamatan kesehatan kerja lah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. Risk Assessment merupakan metode yang digunakan untuk melakukan identifikasi terhp risiko bahaya yang memuat daftar berbagai hal pokok untuk memeriksa kean di dalam suatu sistem dengan menghasilkan Risk Rating terhp bahaya yang terjadi, sehingga dapat ditentukan prioritas usulan perbaikannya.risk Assessment menggunakan kata kunci yaitu peralatan mesin, transportasi, akses, penanganan/pengangkatan, instalasi listrik, zat kimia, kebakaran ledakan, partikel debu, radiasi, biologis, lingkungan, individu, faktor lainnya. Reka Integra - 328

Usulan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Berdasarkan Hasil Analisis Risk Assessment (Studi Kasus di CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK)) Langkah-langkah pengendalian risiko lah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi bahaya 2. Mengumpulkan data orang yang berisiko 3. Mengevaluasi tingkatan risiko 4. Mengontrol risiko 5. Mencatat beban risiko yang telah ditemukan 6. Pengawasan Perhitungan risiko meliputi: 1. Likelihood (kemungkinan) Menentukan likelihood (Kemungkinan) atas insiden yang 2. Severity (keparahan) Severity (keparahan) yang ditimbulkan karena risiko yang dapat Pengendalian kecelakaan menggunakan eliminasi, substitusi, pengendalian engineer, pengendalian administratif, alat diri. 3. METODOLOGI PENELITIAN Urutan proses langkah-langkah yang dilakukan p penelitian ini meliputi: 1. Rumusan Masalah CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK) memiliki potensi bahaya yang dialami cukup besar, terlihat dari aya data kecelakaan kerja p tahun 2010. Kejadian tersebut dapat diminimasi dengan cara melakukan identifikasi terhp kecelakaan kerja yang terjadi agar dapat mengetahui penyebab dari kecelakaan kerja tersebut. Metode Risk Assessment (Checklist) lah salah satu metode dalam mengidentifikasi bahaya merupakan metode yang paling sederhana, cepat dalam pengerjaannya, paling mudah diterapkan. Berdasarkan hasil identifikasi tersebut kemudian dilakukan pembobotan terhp bahaya yang terjadi sehingga dapat ditentukan prioritas usulan perbaikan yang akan dilakukan. 2. Tahapan Studi Literatur Studi literatur yang digunakan lah sistem manajemen kesehatan keselamatan kerja, jurnal yang membahas mengenai Risk Asessment (Checklist), penilaian risiko literatur yang menunjang dalam melakukan penelitian. 3. Tahapan Identifikasi Metode Penelitian Penentuan teknik identifikasi potensi bahaya dilihat berdasarkan kekurangan kelebihan teknik tersebut. 4. Tahapan Pengumpulan Data Pengumpulan data seperti profil perusahaan, jenis produk yang diproduksi, aliran proses produksi, jenis mesin yang digunakan, lingkungan kerja CV. AMIK, data kecelakaan kerja. 5. Tahapan Klasifikasi Kecelakaan Kerja Klasifikasi kecelakaan kerja dilakukan berdasarkan stasiun kerja p data kecelakaan kerja yang telah didapat. 6. Tahapan Identifikasi Bahaya Identifikasi bahaya menggunakan metode Risk Assessment. Risk Assessment dalam identifikasinya menggunakan kata kunci checklist. Kata kunci checklist merupakan suatu panduan yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan identifikasi bahaya. Identifikasi bahaya Risk Assessment dilakukan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang berdasarkan p kata kunci checklist, dari pertanyaan-pertanyaan tersebut akan didapatkan jawaban berupa bahaya-bahaya yang mungkin Reka Integra - 329

Pratiwi, dkk 7. Tahapan Penilaian Tingkat Risiko Langkah dalam penilaian tingkat risiko lah menentukan tingkat kemungkinan suatu kejadian (likelihood), lalu menentukan tingkat dapat ditimbulkan (severity). 8. Tahapan Penentuan Prioritas Proses penentuan prioritas dilihat berdasarkan bobot tingkat kemungkinan suatu kejadian (likelihood) bobot tingkat dapat ditimbulkan (severity). 9. Tahapan Analisis Usulan Perbaikan Analisis dilakukan berdasarkan kejadian serta data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya diutamakan menganalisis yang berprioritas high sehingga mendapatkan usulan perbaikan yang baik bagi CV. AMIK. Kejadian yang memiliki bobot paling tinggi p prioritas penilaian risiko maka akan didahulukan perbaikannya. Usulan perbaikan diberikan berdasarkan analisis prioritas high. Usulan perbaikan ini bertujuan untuk meminimasi kecelakaan kerja yang terjadi di lantai produksi. 10.Tahapan Kesimpulan Saran Kesimpulan diperoleh dari tahap analisis, pengolahan data, pengamatan selama penelitian serta usulan perbaikan yang akan diberikan kep perusahaan. Saran yang diberikan kep perusahaan berupa usulan penerapan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) demi meningkatkan performansi kerja karyawan serta meningkatkan produktivitas kerja karyawan keuntungan bagi perusahaan. 4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Klasifikasi Kecelakaan Kerja Berdasarkan Stasiun Kerja Data kecelakaan kerja yang telah diperoleh lalu diklasifikasikan berdasarkan stasiun kerja, dapat dilihat p Tabel 1. No. Tabel 4.1 Klasifikasi Kecelakaan Kerja Berdasarkan Stasiun Kerja Waktu Kejadian (Bulan & Tahun) Nama Tempat Kecelakaan (Stasiun Kerja) Kecelakaan Kerja 1 Mei, 2010 Eng Jari tengah putus Mixer 2 Juli, 2010 Dudung Jari manis putus 3 Agustus, 2010 Kurniadi Kuku jari manis putus Mill 4 Oktober, 2010 Tatang Kuku jari telunjuk putus 4.2 Hasil Identifikasi Bahaya Menggunakan Risk Assessment Terdapat 2 stasiun kerja yang diamati, yaitu stasiun kerja mixer stasiun kerja mill. 1. Stasiun Kerja Mixer Identifikasi bahaya p stasiun kerja mixer dapat dilihat p Tabel 2. 2. Stasiun Kerja Mill Identifikasi bahaya p stasiun kerja mill dapat dilihat p Tabel 3. Reka Integra - 330

No. 1 2 Usulan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Berdasarkan Hasil Analisis Risk Assessment (Studi Kasus di CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK)) Umum Peralatan mesin Instalasi Listrik 3 Zat kimia 4 5 Kebakaran ledakan Partikel atau debu 6 Lingkungan Tekanan Peralatan tangan Instalasi tetap Debu/asap/gas Bahaya Jari terpotong Sarung tangan terjepit penutup mesin Kabel listrik terputus atau terkelupas Masuk mata terhirup operator Tabel 2. Identifikasi Bahaya p Mesin Mixer Dampak Jari operator terputus, proses produksi terhambat menambah kerugian perusahaan Jari masuk mesin, proses produksi terhambat menambah kerugian perusahaan Operator tersengat arus listrik atau terjadi kebakaran Telah Terjadi/ Mungkin Terjadi Likelihood (L) Severity (S) Penilaian Risiko (LxS) Prioritas Telah terjadi 3 3 9 High Telah terjadi 3 3 9 High Gangguan pernafasan gangguan mata Mungkin terjadi 2 2 4 Medium Racun Terhirup oleh operator Gangguan pernafasan atau keracunan Mungkin terjadi 2 2 4 Medium Gangguan bau tidak sedap Terhirup oleh operator Gangguan pernafasan Mungkin terjadi 2 2 4 Medium Mudah terbakar/gas/cairan Cairan kebocoran atau tumpah Mudah terjadi kebakaran Alarm/deteksi Bahaya yang tidak terdeteksi Penanganan bahaya terlambat Inhalasi Cahaya Masuk mata terhirup operator Kurang pencahayaan Gangguan pernafasan gangguan mata Mungkin terjadi 2 2 4 Medium Gangguan penglihatan sehingga terjadi kecelakaan kesalahan dalam proses produksi Ventilasi Kurangnya saluran ventilasi Gangguan pernafasan Mungkin terjadi 2 2 4 Medium 7 Kesalahan individu Tingkat kerja yang tinggi Kelelahan p operator Menimbulkan kehilangan konsentrasi, pegal maupun rasa lelah Mungkin terjadi 2 1 2 Low Jam kerja yang panjang Fatique p operator Stress p operator Mungkin terjadi 2 1 2 Low Stress Kelalaian operator Kecelakaan kerja 8 Faktor eksternal Kurang informasi Sistem yang membahayakan Kesalahan prosedur kerja Tidak APD ( Pelindung Diri) Kegagalan produksi, kecelakaan kerja kerusakan produk Cedera p operator Reka Integra - 331

Pratiwi, dkk Tabel 3. Identifikasi Bahaya p Mesin Mill No. Umum Bahaya Dampak Telah Terjadi/ Mungkin Terjadi Likelihood (L) Severity (S) Penilaian Risiko (LxS) Prioritas Gesekan Jari tergiling Kuku/jari operator terputus, proses produksi terhambat menambah kerugian perusahaan Telah terjadi 3 3 9 High 1 Peralatan mesin Tekanan Jari tergiling Kuku operator terputus, proses produksi terhambat menambah kerugian perusahaan Telah terjadi 3 3 9 High Peralatan tangan 2 Instalasi Listrik Instalasi tetap 3 Zat kimia Debu/asap/gas 4 5 Kebakaran ledakan Partikel atau debu Sarung tangan terjepit gilingan mesin Kabel listrik terputus atau terkelupas Masuk mata terhirup operator Jari masuk mesin, proses produksi terhambat menambah kerugian perusahaan Operator tersengat arus listrik atau terjadi kebakaran Gangguan pernafasan gangguan mata Mungkin terjadi 2 2 4 Medium Alarm/deteksi Bahaya yang tidak terdeteksi Penanganan bahaya terlambat Inhalasi Masuk mata terhirup operator Gangguan pernafasan gangguan mata Mungkin terjadi 2 2 4 Medium 6 Lingkungan Cahaya Kurang pencahayaan Gangguan penglihatan sehingga terjadi kecelakaan kesalahan dalam proses produksi 7 Kesalahan individu Ventilasi Kurangnya saluran ventilasi Gangguan pernafasan Mungkin terjadi 2 2 4 Medium Tingkat kerja yang tinggi Jam kerja yang panjang Kelelahan p operator Menimbulkan penyakit p operator Mungkin terjadi 2 1 2 Low Fatique p operator Stress p operator Mungkin terjadi 2 1 2 Low Stress Kelalaian operator Kecelakaan kerja 8 Faktor eksternal Kurang informasi Sistem yang membahayakan Kesalahan prosedur kerja Tidak APD ( Pelindung Diri) Kegagalan produksi, kecelakaan kerja kerusakan produk Cedera p operator Reka Integra - 332

No. 1 2 3 Usulan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Berdasarkan Hasil Analisis Risk Assessment (Studi Kasus di CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK)) 5. ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN 5.1 Analisis Tingkat Risiko di Setiap Stasiun Kerja Analisis tingkat risiko hanya dilakukan untuk tingkatan high saja, yang diperoleh dari prioritas p identifikasi bahaya di masing-masing mesin. Prioritas high memiliki tingkat keparahan kecelakaan yang sangat tinggi, hal ini terlihat dari dampak dari bahaya yang terjadi cedera yang dialami oleh operator mesin. Analisis secara lengkap untuk mesin mixer mill dapat dilihat p Tabel 4 5. Tabel 4. Analisis Tingkat Risiko P Mesin Mixer Kondisi Saat Ini Usulan Spesifikasi Analisis Usulan Umum Umum Tidak Peralatan mesin Instalasi listrik Kebakaran ledakan Tekanan Peralatan tangan Instalasi tetap Mudah terbakar/ gas/cairan Alarm/ deteksi 4 Lingkungan Cahaya terjadi p peralatan mesin dilhat dari tekanan peralatan tangan tinggi telah instalasi listrik dilihat dari instalasi tetap yang dengan tingkat keparahan yang mungkin tinggi mungkin akan kebakaran ledakan dilihat dari alarm/deteksi mungkin tinggi mungkin akan dari kebisingan p lingkungan kerja sumber cahaya di tempat kerja dengan tingkat keparahan yang tinggi mungkin akan lah aspek tekanan, peralatan tangan. lah instalasi tetap. lah kebakaran ledakan. lah cahaya. Melakukan pengecekkan alat, alat diri Melakukan pengecekkan alat, alat diri, jalur evakuasi,, assembly point alat diri, jalur evakuasi, assembly point Menambah pencahayaan tangan masker tangan masker diri diri - - tangan, masker, safety shoes diri - - Menambah lampu atau ventilasi Lampu ventilasi, jalur evakuasi assembly point tidak safety shoes Jalur evakuasi assembly poin tidak - Reka Integra - 333

Pratiwi, dkk No. 5 6 Tabel 4. Analisis Tingkat Risiko P Mesin Mixer Kondisi Saat Ini Usulan Spesifikasi Analisis Usulan Umum Umum Tidak Kesalahan individu Faktor eksternal Stress Kurang informasi Sistem yang membahayakan kesalahan individu dilihat dari stress mungkin tinggi mungkin akan faktor eksternal dilihat dari kurangnya informasi sistem yang membahayakan mungkin tinggi mungkin akan lah kesalahan individu lah faktor eksternal. alat diri, prosedur kerja, mengkan pelatihan, alat diri, prosedur kerja, mengkan pelatihan, alat diri, tangan masker Membuat SOP Membuat SOP diri SOP SOP Tabel 4. Analisis Tingkat Risiko P Mesin Mill No. Kondisi Saat Ini Usulan Spesifikasi Analisis Usulan Umum Tidak Umum 1 Peralatan mesin Gesekan Tekanan Peralatan tangan terjadi p peralatan mesin dilhat dari gesekan, tekanan peralatan tangan tinggi telah terjadi lah aspek gesekan, tekanan, peralatan tangan, alarm/deteksi, kebisingan, cahaya, stress, kurang informasi, sistem yang membahayakan Melakukan pengecekkan alat, alat diri tangan masker diri 2 Instalasi listrik Instalasi tetap instalasi listrik dilihat dari instalasi tetap yang dengan tingkat keparahan yang mungkin tinggi mungkin akan terjadi lah aspek gesekan, tekanan, peralatan tangan, alarm/deteksi, kebisingan, cahaya, stress, kurang informasi, sistem yang membahayakan jalur evakuasi,, assembly point - -, jalur evakuasi assembly point tidak Reka Integra - 334

No. 3 Usulan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Berdasarkan Hasil Analisis Risk Assessment (Studi Kasus di CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK)) Tabel 4. Analisis Tingkat Risiko P Mesin Mill (lanjutan) Kondisi Saat Ini Usulan Spesifikasi Analisis Usulan Umum Tidak Umum Kebakaran ledakan Alarm/det eksi 4 Lingkungan Cahaya 5 6 Kesalahan individu Faktor eksternal Stress Kurang informasi Sistem yang membaha yakan kebakaran ledakan dilihat dari alarm/deteksi mungkin tinggi mungkin akan terjadi dari kebisingan p lingkungan kerja sumber cahaya di tempat kerja dengan tingkat keparahan yang tinggi mungkin akan terjadi kesalahan individu dilihat dari stress mungkin tinggi mungkin akan terjadi faktor eksternal dilihat dari kurangnya informasi sistem yang membahayakan mungkin tinggi mungkin akan terjadi lah aspek gesekan, tekanan, peralatan tangan, alarm/deteksi, kebisingan, cahaya, stress, kurang informasi, sistem yang membahayakan lah aspek gesekan, tekanan, peralatan tangan, alarm/deteksi, kebisingan, cahaya, stress, kurang informasi, sistem yang membahayakan jalur evakuasi, assembly point Menambah pencahayaan alat diri prosedur kerja, alat diri,, mengkan pelatihan prosedur kerja, alat diri,, mengkan pelatihan - - Menambah lampu atau ventilasi tangan masker Membuat SOP Membuat SOP Lampu ventilasi diri SOP SOP 5.2 Analisis Pengendalian Risiko di Setiap Stasiun Kerja Analisis pengendalian risiko Pengendalian risiko merupakan cara untuk meminimasi bahaya yang telah terjadi maupun yang mungkin akan terjadi di setiap stasiun kerja. Pengendalian risiko di setiap stasiun kerja dilakukan dengan langkah-langkah yang yaitu: 1. Eliminasi Pengendalian risiko dengan menghilangkan proses kerja yang bermasalah dapat bahaya potensial dari tempat kerja. Proses eliminasi risiko ini menempati hirarki paling tinggi. 2. Subsitusi Mengganti peralatan atau bahan baku yang bahaya dengan yang lebih aman. 3. Pengendalian engineer Melakukan modifikasi atau rekayasa teknis terhp material, alat kerja atau tempat kerja. Proses ini juga termasuk melakukan desain ulang dari perangkat kerja. Jalur evakuasi assembly poin tidak - Reka Integra - 335

Pratiwi, dkk 4. Pengendalian administratif Pengendalian administratif dua macam, yaitu pengendalian prosedur melakukan pelatihan 5. diri Apabila semua solusi diatas tidak dapat dilakukan, maka digunakan alat diri (APD) untuk melindungi pekerja dari bahaya. Penggunaan APD juga dipakai untuk memperkuat pengendalian lainnya. 5.3 Usulan Perbaikan Usulan perbaikan yang diberikan kep CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK), lah tanda (), exhaust fan, waktu istirahat sejenak disela-sela waktu kerja, melakukan pelatihan, melakukan rapat rutin dengan pegawai lantai produksi, melakukan pengawasan, melakukan perawatan p stasiun kerja, melakukan pemeriksaan kabel, menambah sumber cahaya. 6. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini lah: 1. Penyebab terjadinya kecelakaan kerja p lantai produksi diakibatkan oleh 6 faktor, yaitu peralatan mesin, instalasi listrik, kebakaran ledakan, aspek lingkungan, kesalahan individu, faktor eksternal. 2. Usulan perbaikan sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja yang diberikan kep CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK) meliputi penyediaan fasilitas K3, peningkatan kemampuan sumber daya manusia, pembuatan standar operasional prosedur kerja. REFERENSI Hughes phill,. MBE. 2003, Health and safety at work. Occupational Healt And Safety Management System, www.scribd.com OSHAS 18002:2008. 2008. Occupational Health and Safety Management System-Guidelines for The Implementation of OHSAS 18001:2007 Second Edition.OHSAS Project Group, ISBN 978-0-580-61674-7. Ramli, Soehatman. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja OHSAS 18001, Dian Rakyat, Jakarta. Reka Integra - 336