Pengaruh Kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP Terhadap Pendapatan Masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya juga belum optimal. Kerelawanan sosial dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan para pemakai laporan akuntansi (stockholder) badan untuk

ASWAN ASQOLANI*) *)Alumni Program Diploma IV Manajemen Pemerintahan Universitas Jambi

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto

ANALISIS PENGELOLAAN DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP)

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang

LAMPIRAN. Panduan Pertanyaan dalam Wawancara Mendalam. Nama :... Peran di PNPM-MPd :...

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Demikian juga halnya dengan kemiskinan, dimana kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kehidupan yang layak. Kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahasan utama dalam penelitian ini. Minimnya lapangan pekerjaan, pembangunan

I. PENDAHULUAN. Didalam kehidupan ekonomi pada umumnya, manusia senantiasa berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya juga belum optimal. Kerelawan sosial dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia usaha nasional yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di

BAB I PENDAHULUAN adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera lahir dan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menyebabkan munculnya. menurunnya konsumsi masyarakat. Untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemiskinan, yang salah komponen menurunnya kesejahteran masyarakat. usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum optimal.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan dan pengangguran menjadi masalah yang penting saat ini di

Model Pengembangan Ekonomi Kerakyatan

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu

I. PENDAHULUAN. upaya dan kegiatan aktifitas ekonomi masyarakat tersebut. Untuk mencapai kondisi

BAB IV IMPLEMENTASI SPP (SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bagi seluruh rakyat Indonesia dan di dalam undang-undang Dasar 1945,

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang amat serius. Kemiskinan

BAB III METODE PENELITIAN

PNPM MANDIRI PERDESAAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Indonesia yang tergolong miskin. Bagi mereka mencari kredit mandiri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan

BAB I PENDAHULUAN Sekilas Tentang UPK Sauyunan Kecamatan Bojongsoang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. sehingga harus disembuhkan atau paling tidak dikurangi. Kemiskinan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan kepada seluruh warga bangsa dengan cara

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup

I. PENDAHULUAN. Dalam sebuah negara yang berkembang seperti Indonesia, masalah kemiskinan akan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik. Data Penduduk Indonesia Per Maret Diakses 14 Februari 2011

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dengan kata lain telah mengakar luas dalam sistem sosial

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Rem Siswa

BAB I PENDAHULUAN. program tersebut adalah PNPM Mandiri Perdesaan. PNPM Mandiri adalah. pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih.

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemberdayaan dan partisipasi. Sebelumnya telah dilalui begitu banyak

BAB III METODE PENELITIAN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berkaitan, diantaranya, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan

menggunakan rumus korelasi product moment.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Tolok ukur keberhasilan pembangunan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peranan UMKM. laju pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan menghambat tercapainya demokrasi, keadilan dan persatuan.

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Jumlah penduduk. akan menjadi faktor penyebab kemiskinan (Direktorat Jenderal

BAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Paradigma, Vol. 6 No. 1, April 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman

EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO. Oleh FERA HANDAYANI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal. Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Partono 1 Tri Minarni 2

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV VISI DAN MISI

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN. bukan dalam bentuk angka. 1. efektivitas pembelajaran PAI. karyawan, jumlah sarana dan prasarana, dan hasil angket.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan usaha untuk menciptakan kemakmuran dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Optimalisasi UPK Dalam Rangka Mencapai Ketahanan Pangan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara berkembang akan selalu mengalami permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia. Masalah kemiskinan ini

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk dapat mewujudkan cita-cita bangsa yakni terciptanya kesejahteraan

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. rakyat dapat ditingkatkan kalau kemiskinan dapat dikurangi. Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan penyediaan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin. memberdayakan masyarakat (BAPPENAS, Evaluasi PNPM 2013: 27).

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. Pemerintahan Daerah, Pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan

PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) TERHADAP PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA DI KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Vol. 01 No. 01, Juni 013 Pengaruh Kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP Terhadap Pendapatan Masyarakat Purwati Lestarini (0810140) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah sejauh manakah pengaruh kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP terhadap pendapatan masyarakat di Desa Lanji Kec Patebon Kab Kendal Tahun 010, yang didasarkan pada perbedaan pendapatan masyarakat sebelum mengambil kredit SPP PNPM-MP dan sesudah mengambil kredit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP terhadap pendapatan masyarakat di Desa Lanji Kec Patebon Kab Kendal Tahun 010. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah warga desa Lanji Kec Patebon Kab Kendal, yang menerima manfaat dari kredit SPP PNPM-MP sejumlah 3 orang. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil semua anggota populasi tersebut sebagai responden penelitian, sejumlah 3 warga. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah metode dokumentasi dan wawancara. Hipotesis yang diajukan adalah ada pengaruh yang signifikan antara Kredit. SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP dengan Pendapatan Masyarakat. Analisis data yang yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah analisis uji-t. Berdasarkan pada analisis kuantitatif, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif antara Kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP dengan penghasilan masyarakat Desa Lanji Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Diketahui bahwa nilai t hitung adalah 0,710, hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf signifikansi 5% maupun 1% dengan db = sehingga diperoleh t (0,05:) =1,717 dan t (0,1:) =,508. Karena t hitung t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesa Ha yang berbunyi ada pengaruh kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM- MP terhadap pendapatan masyarakat diterima. Dengan begitu semakin banyak masyarakat yang mengambil kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP maka penghasilan masyarakat Desa Lanji Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal akan menjadi lebih baik. Kata Kunci : Kredit SPP, Pendapatan Masyarakat. PENDAHULUAN Dengan timbulnya krisis ekonomi yang melanda negara kita maka, berdampak dengan meningkatnya pengangguran, jumlah penduduk miskin bertambah dan derajat kesehatan serta pendidikan masyarakat menurun. Dengan kondisi semacam ini maka pemerintah melaksanakan program pembangunan diberbagai wilayah, dari tingkat pusat sampai tingkat desa atau kelurahan dalam rangka peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat desa. Sasaran pembangunan terutama kepada mereka yang dikategorikan miskin. Program pembangunan oleh pemerintah secara langsung dilaksanakan untuk menanggulangi kemiskinan. Demikian juga dengan desa Lanji yang memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Pada umumnya RTM (Rumah Tangga Miskin) di desa Lanji yang berjumlah 195 KK dari 74 KK dengan jumlah penduduk 3034, menggantungkan penghasilan keluarganya pada suami/laki-laki sebagai tulang punggung keluarga. Ini dikarenakan kaum Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 1

Vol. 01 No. 01, Juni 013 perempuan yang terbentur pada keterbatasan pendidikan dan modal untuk usaha. Untuk itu dalam rangka mempercepat pengentasan kemiskinan, desa lanji mengambil alternatif, untuk memberdayakan perempuan dalam melaksanaan program PNPM-MP Untuk menunjang kegiatan tersebut kaum perempuan desa Lanji ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan SPP (simpan-pinjam kelompok perempuan), guna meningkatkan kemampuan dalam permodalan untuk usaha kecil, sehingga diharapkan akan dapat menambah pendapatan keluarga di kemudian hari. Yang pada akhirnya dapat menekan jumlah RTM (Rumh-Tangga Miskin) di desa Lanji khususnya. Untuk itu permasalahan kemiskinan yang begitu kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum optimal. Kerelawanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang dapat menjadi sumber penting pemberdayaan dan pemecahan akar permasalahan kemiskinan juga mulai luntur. Untuk itu diperlukan perubahan yang bersifat sistemik dan menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, pemerintah meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mulai tahun 007. Melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat ditumbuh kembangkan sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan subyek upaya penanggulangan kemiskinan. Sebenarnya konsep partisipasi sebagai sebuah pendekatan dalam perencanaan pembangunan masyarakat telah muncul pada awal tahun 1990-an. Persoalannya adalah dalam pelaksannaanya terjadi penyimpangan makna. Partisipasi hanya digunakan sebagai label terhadap peran serta masyrakat, tanpa menyentuh substansi peran serta itu sendiri. Selama ini peran serta masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, hanya cukup dilihat dari kehadiran yang dianggap sebagai legimitasi atas segala keputusan yang telah ditentukan sebelumnya. Intinya, masyarakat mau tidak mau tanpa bisa menyampaikan pendapat harus menerima segala program pembangunan yang belum tentu menjadi kebutuhan mereka. Untuk itu dalam rangka mewujudkan partisipasi masyarakat pelaksanaan pembangunan desa harus dilaksanakan secara terarah, terpadu, efektif dan efisien untuk dapat mencapai hasil yang optimal sesuai dengan visi dn misi pembangunan desa serta dapat dinikmati secara Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang

Vol. 01 No. 01, Juni 013 lebih merata dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat desa, sebagai wujud peningkatan kesejahteraan lahir dan batin. Keberhasilan pembangunan desa sangat ditentukan oleh peran serta masyarakat,sikap mental, semangat, ketaatan serta disiplin dan kepribadian aparatur pemerintah desa dalam mewujudkan pemerintah yang kuat, bersih dan berwibawa (Good Governance). Dan sesuai hasil wawancara dengan PJOK (Penanggung jawab Operasional Kegiatan) Kec Patebon Kab Kendal, dijelaskan bahwa pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan di-18 desa Kec Patebon telah berhasil, hal ini dapat dilihat dari terwujudnya berbagai sarana dan prasarana publik, pendidikan, kesehatan, ketrampilan,dan usaha simpan-pinjam yang dapat menunjang peningkatan pendapatan masyarakat desa.. Demikian pula program PNPM- MP yang dilaksanakan di desa Lanji, sesuai hasil wawancara dengan ketua TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) desa Lanji, SPP dan Pelatihan Ketrampilan Menjahit dapat menunjang pendapatan keluarga RTM di desa Lanji. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis tertarik untuk mengetahui sejauh manakah pengaruh kredit SPP (Simpan Pinjam Kelompok Perempuan) dan Pelatihan Menjahit PNPM-MP terhadap pendapatan masyarakat dan pendidikan di desa Lanji. Namun dikarenakan keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, penulis hanya meneliti tentang pengaruh kredit SPP PNPM-MP terhadap pendapatan masyarakat di desa Lanji. Dan penulis mengajukannya sebagai judul skripsi yaitu Pengaruh Kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Desa Lanji Kec Patebon Kab Kendal Tahun 010. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PNPM Mandiri PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan, pendampingan, dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang lebih besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 3

Vol. 01 No. 01, Juni 013 METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian dapat ditinjau dari rumusan yang dikembangkan. Data hasil penelitian umumnya dikenal ada dua yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka,atau data kualitatif yang diangkakan (skoring). Sedang data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar. Berdasar dari pendapat tersebut, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dalah pendekatan kuantitatif dimana data yang digunakan adalah data yang berskala ukur interval (data yang berbentuk angka). Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan peneliti di Desa Lanji Kec Patebon Kab Kendal. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan bulan Juli-Agustus 010. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah warga desa Lanji Kec Patebon Kab Kendal, yang menerima manfaat dari kredit SPP PNPM-MP sejumlah 3 orang. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil semua anggota populasi tersebut sebagai responden penelitian, sejumlah 3 warga. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jadi dalam pengambilan sampel harus mewakili atau mencerminkan populasi yang sebenarnya. Dikatakan bahwa bila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 0-5% atau lebih jika subyek penelitiannya lebih besar daripada 100. tergantung kemampuan peneliti, sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Berpedoman pada pendapat diatas maka dalam kegiatan penelitian ini, penulis mengambil semua subyek penelitian, yaitu 3 warga, karena jumlah subyek penelitian kurang dari 100. Maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. HASIL PENELITIAN Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data tentang Pengaruh Kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP terhadap Pendapatan Masyarakat. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh tersebut, maka metode analisis yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik dengan menggunakan rumus t-tes. Untuk mengukur bagaimana pengaruh kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP terhadap pendapatan masyarakat, maka perlu melihat perbedaan tingkat pendapatan sebelum dan sesudah masyarakat mengambil kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP. Data tentang pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah mengambil kredit SPP (Simpan- Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP adalah sebagai berikut: Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 4

Vol. 01 No. 01, Juni 013 Pendapatan Masyarakat Sebelum Mengambil Kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pendapatan Masyarakat Sebelum Mengambil Kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP Interval (dalam ribuan) f i x i x i f i.x i f i.x i 10-13 8 11,5 13,5 1058 9 14-17 7 15,5 40,5 1681,75 108,5 18-1 5 19,5 380,5 1901,5 97,5-5 3,5 55,5 1104,50 47 6-9 0 7,5 756,5 0 0 30-33 1 31,5 99,5 99,5 31,5 Jumlah 3 6737,75 376,5 Mean fx x N 376500 3 16369,57 Dari data distribusi frekuensi di atas dapat diketahui bahwa rata-rata pendapatan masyarakat sebelum mengambil kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP adalah Rp. 16.369. Setelah diketahui data distribusi frekuensi di atas, maka langkah selanjutnya adalah mencari standar deviasi, sebagai berikut: S 1 n fx n n 1 fx 3.6737750 376500 3.() 15496850000 141755000 506 13160000 506 61185,77 S 1 = 511,06 Pendapatan Masyarakat Setelah Mengambil Kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP Tabel. Distribusi Frekuensi Pendapatan Masyarakat Setelah Mengambil Kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP Interval (dalam ribuan) f i x i x i f i.x i f i.x i 1-16 9 14 196 1764 16 17-1 6 19 361 166 114-6 5 4 576 880 10 7-31 31 961 19 6 3-36 1 34 1156 1156 34 37-41 0 39 151 0 0 Mean fx x N Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 5

Vol. 01 No. 01, Juni 013 Jumlah 3 9888 456 456000 3 1986,08 Dari data distribusi frekuensi di atas dapat diketahui bahwa rata-rata pendapatan masyarakat setelah mengambil kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM- MP adalah Rp. 19.86. Setelah diketahui data distribusi frekuensi di atas, maka langkah selanjutnya adalah mencari standar deviasi, sebagai berikut: S 1 n fx 3.9888000000 456000 3.() n n 1 fx 74400000 0793600000 506 19488 506 385138,34 S 1 = 60,59 S1 S S 511,06 60,59 1131.65 565.83 t S x 1 x 1 1 n n 1986 16369 1 1 565,83 3 3 3457 565,83(0,95) 3457 166,9 0,710 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh t hitung adalah 0,710, hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf signifikansi 5% maupun 1% dengan db = sehingga Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 6

Vol. 01 No. 01, Juni 013 diperoleh t (0,05:) =1,717 dan t (0,1:) =,508. Karena t hitung t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesa Ha yang berbunyi ada pengaruh kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM- MP terhadap pendapatan masyarakat diterima. Jadi kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP berpengaruh secara nyata terhadap tingkat pendapatan masyarakat. Terdapat perbedaan secara signifikan pendapatan masyarakat sebelum mengambil kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP dan sesudah mengambil kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP. Setelah masyarakat mengambil kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP, penghasilan mereka menjadi meningkat. Pembahasan Melihat aktivitas ekonomi nasabah SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP, maka dapat dikatakan bahwa keberadaan SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP di tengah-tengah masyarakat Desa Lanji Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal merupakan sebuah rasionalisasi berjalannya roda perekonomian di sektor usaha menengah ke bawah. Dapat pula dikatakan bahwa SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP sebagai upaya pemberdayaan masyarakat desa untuk mencapai kemajuan ekonomi dan kemakmuran bersama. Sebenarnya sudah lama masyarakat Desa Lanji Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal memiliki tingkat sirkulasi perekonomian cukup tinggi menginginkan berdirinya lembaga keuangan yang pro rakyat. Dengan demikian, SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP didisain sebagai lembaga keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat pedesaan yang lebih dinamis. Masyarakat dapat mengajukan kredit yang digunakan untuk kegiatan usaha guna meningkatkan pendapatan dan mutu kehidupan keluarga, khususnya bagi kaum perempuan untuk dapat membantu menambah pendapatan keluarganya. Dengan demikian kredit ini akan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi pertumbuhan ekonomi serta perkembangan seluruh anggota keluarga. Disamping itu bunga yang dibebaskan relatif ringan yaitu 1,% per bulan yang sifatnya tetap (flat) dari pokok yang dipinjam. Bunga pinjaman yang dibayar akan dipergunakan untuk biaya pelayanan dan pengelolaan yang sehat serta pemupukan modal dana pinjaman bergulir milik bersama agar dapat berkembang sebagai sumber kredit yang bermanfaat bagi warga masyarakat desa. Secara riil, SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP mampu menyimpan dan menyalurkan dana dalam jumlah yang cukup besar. Ini menunjukkan bahwa SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP cukup mempunyai peran yang dibutuhkan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar Desa Lanji Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa peran SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP sangat dibutuhkan dalam rangka peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat pedesaan. Melalui kredit tersebut banyak roda perekonomian yang dapat dijalankan dan dikembangkan. Disamping itu pihak pengelola SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP juga ikut serta mendampingi masyarakat yang mengajukan kredit, agar dapat menggunakan dana kreditnya untuk mengembangkan usaha, meningkatkan mutu kehidupan keluarga dan memperbaiki pengaturan Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 7

Vol. 01 No. 01, Juni 013 keuangan rumah tangga. Dengan demikian kredit dapat dibayar kembali secara lancar sambil tetap memberikan manfaat yang setinggi-tingginya bagi kemajuan ekonomi masyarakat pedesaan. Program kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP telah memberika keuntungan ganda bagi nasabah, khususnya bagi nasabah yang sebelumnya telah memiliki tabungan. Disamping mendapatkan bunga tabungan, mereka juga mendapatkan pinjaman tanpa agunan. Dananya pun dapat cepat cair dan dapat langung digunakan untuk kegiatan usahanya. Sebelum kehadiran SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP ini masyarakat Desa Lanji Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal kebanyakan menjadi nasabah bank konvensional. Setelah adanya SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP, maka sebagian masyarakat Desa Lanji Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal lebih memilih bertransaksi di SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP. Hal ini didasari oleh semangat kebersamaan dalam rangka memajukan ekonomi masyarakat pedesaan, di samping banyak keuntungan dan kemudahan. Keuntungan bukan hanya dalam bentuk material, akan tetapi pihak UPK(Unit Pengelola Kegiatan) SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP juga mau dijadikan mitra usaha semacam konsultan yang dapat memonitoring dan memberikan solusi dan toleransi dibandingkan dengan bank konvensional. Indikasi positif yang lain dari peran SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP dalam perekonomian ialah aktiva pembukuan yang lancar yang menunjukkan adanya kemajuan. Laporan pembukuan yang menunjukkan peningkatan layanan nasabah juga menjadi indikator tersendiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP mampu merubah kondisi ekonomi masyarakat Desa Lanji Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. yang semula masih banyak yang berada pada kondisi kekurangan sekarang sudah mengalami peningkatan. Masyarakat yang mengajukan kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP rata-rata mengalami peningkatan penghasilan sebesar Rp. 4.000,- per harinya. Jika dikalikan 30 hari maka peningkatan penghasilan masyarakat sebesar Rp. 10.000,- per bulan. Memasuki era otonomi daerah, maka SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP bisa difungsikan sebagai lembaga intermediary dalam menggerakan sektor riil di daerah Desa Lanji Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Sebab sistem SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP lebih berorientasi pada sektor riil, serta bisa diarahkan untuk local oriented, di samping produknya yang lebih fleksibel, sehingga mudah diterima masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Dengan demikian, keberadaan SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP dapat memberdayakan perekonomian umat. Sebab, memberdayakan ekonomi umat berarti meningkatkan kemampuan rakyat secara menyeluruh dengan cara mengembangkan dan mendinamiskan potensinya untuk membuka usaha atau mengembangakan usaha yang sudah ada sebelumnya. Inilah yang dapat dilihat dari para nasabah SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP Desa Lanji Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Setelah mendapatkan kucuran dana pembiayaan, mereka Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 8

Vol. 01 No. 01, Juni 013 dapat mengembangkan usahanya, bahkan banyak pula yang dapat membuka usaha baru seperti jasa penjahitan ataupun usaha penjualan pulsa isi ulang. KESIMPULAN Beberapa kesimpulan mengenai pengaruh Kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP terhadap penghasilan masyarakat adalah sebagai berikut: 1. Terdapat kecenderungan bahwa adanya program simpan pinjam yang pro rakyat dengan syarat yang mudah dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat Desa Lanji Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal.. Hasil analisis data mengenai program kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM- MP menunjukkan bahwa adanya kerjasama yang baik antara pengelola SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP dengan masyarakat ternyata dapat mampu memberdayakan masyarakat desa untuk mencapai kemajuan ekonomi dan kemakmuran bersama. 3. Berdasarkan pada analisis kuantitatif menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif antara Kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP dengan penghasilan masyarakat Desa Lanji Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan t-tes. Diketahui bahwa nilai t hitung adalah 0,710, hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf signifikansi 5% maupun 1% dengan db = sehingga diperoleh t (0,05:) =1,717 dan t (0,1:) =,508. Karena t hitung t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesa Ha yang berbunyi ada pengaruh kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP terhadap pendapatan masyarakat diterima. Dengan begitu semakin banyak masyarakat yang mengambil kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP maka penghasilan masyarakat Desa Lanji Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal akan semakin baik. DAFTAR PUSTAKA Achmad Munib dkk, 004, Pengantar Ilmu Pendidikan, Semarang: UPT MKK UNNES. Suharsimi Arikunto, 006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto, 007, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. Wayan Nurkancana, 1986, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional. Tri Yanto, 007, Kewiraswastaan, Salatiga: Widyasari. Sudjana, 005, Metoda Statiatika, Bandung: Tarsito Bandung. Sutrisno Hadi, 004, Statistik, Yogyakarta: Andi. Sulchan Yasyin, 1997, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia KBI Besar, Surabaya: Amanah. ----------------------------, 007, Pedoman Umum PNPM Mandiri, Jakarata: Tim Pengendali PNPM Maniri 007/008. ----------------------------, 009, Dokumen Perencanaan Pembangunan Desa Lanji, Kendal. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 9

Vol. 01 No. 01, Juni 013 Sugiyono, 007, Statistika Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta. Agus Sri Suhono, Materi Pokok Ekonomi Moneter, Semarang: MKKB 09 IKIP Veteran Semarang. Wonny Ahmad Ridwan, Teori Makro Ekonomi, Bogor: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Niaga Bogor. Suad Husnan,006, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Yogyakarta: UPP STIM YKPN Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 10